Category: Detik.com Kesehatan

  • Netanyahu Emosi Iran Serang Rumah Sakit di Israel, Ancam Serangan Balasan

    Netanyahu Emosi Iran Serang Rumah Sakit di Israel, Ancam Serangan Balasan

    Jakarta

    Sebuah rudal Iran menghantam rumah sakit utama di Israel selatan pada Kamis dini hari, melukai banyak orang dan menyebabkan “kerusakan parah,” menurut fasilitas medis tersebut. Media Israel menayangkan rekaman jendela yang pecah dan asap hitam pekat.

    Diberitakan APNrews, rudal lainnya menghantam gedung bertingkat tinggi dan beberapa bangunan tempat tinggal lainnya di sedikitnya dua lokasi dekat Tel Aviv. Sedikitnya 40 orang terluka dalam serangan itu, menurut layanan penyelamatan Magen David Adom Israel.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk serangan itu dan berjanji akan memberikan balasan.

    “Pagi ini, para diktator teroris Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Beer Sheva dan ke warga sipil di pusat negara itu. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar hukuman berat,” tulis Netanyahu.

    Rudal tersebut menghantam Pusat Medis Soroka, yang memiliki lebih dari 1.000 tempat tidur dan menyediakan layanan bagi sekitar 1 juta penduduk di selatan Israel.

    Sebuah pernyataan rumah sakit mengatakan beberapa bagian dari pusat medis tersebut rusak dan ruang gawat darurat menangani beberapa luka ringan. Rumah sakit tersebut ditutup untuk semua pasien baru kecuali untuk kasus yang mengancam jiwa. Tidak segera jelas berapa banyak yang terluka dalam serangan itu.

    Next: Respons Menkes Israel

    Menteri Kesehatan Israel Uriel Bosso menyebut serangan itu sebagai tindakan terorisme dan pelanggaran batas.

    “Kejahatan perang oleh rezim Iran yang sengaja dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa dan tim medis yang berdedikasi untuk menyelamatkan nyawa. Kementerian Kesehatan telah bersiap sebelumnya, dan berkat tindakan segera yang kami ambil, bencana yang sangat serius dapat dihindari,” kata dia.

    Banyak rumah sakit di Israel mengaktifkan rencana darurat dalam seminggu terakhir, mengubah parkir bawah tanah menjadi lantai rumah sakit dan memindahkan pasien ke bawah tanah, terutama mereka yang menggunakan ventilator atau sulit dipindahkan dengan cepat.

    baca juga

  • Rumah Sakit di Israel Kena Hantam Rudal Iran! Kondisinya Disebut Rusak Parah

    Rumah Sakit di Israel Kena Hantam Rudal Iran! Kondisinya Disebut Rusak Parah

    Jakarta

    Rumah sakit utama di Israel selatan dilaporkan mengalami serangan langsung pada hari Kamis dari rudal Iran. Para pejabat kesehatan melaporkan rumah sakti itu mengalami kerusakan parah.

    Diberitakan CBS News, serangan lain juga menghantam gedung apartemen di Tel Aviv dan lokasi lain di Israel tengah. Salah satu rumah sakit di Tel Aviv mengatakan telah menerima 16 orang yang terluka, tiga di antara mengalami luka serius.

    Wartawan dari kantor berita AFP melaporkan mendengar “ledakan hebat dan berkelanjutan” di Tel Aviv dan Yerusalem.

    Seorang juru bicara Pusat Medis Soroka di Beer Sheba mengatakan rumah sakit mengalami kerusakan parah di berbagai area dan orang-orang terluka dalam serangan itu. Rumah sakit tersebut telah meminta agar orang-orang tidak datang ke sana untuk berobat.

    Para pejabat Israel mengatakan pasien yang berada di area rumah sakit yang terkena serangan langsung telah dievakuasi sebelum serangan.

    Menteri Kesehatan Israel Uriel Bosso menyebut serangan itu tindakan terorisme dan pelanggaran batas.

    “Kejahatan perang oleh rezim Iran yang sengaja dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa dan tim medis yang didedikasikan untuk menyelamatkan nyawa. Kementerian Kesehatan telah bersiap sebelumnya, dan berkat tindakan segera yang kami ambil, bencana yang sangat serius dapat dihindari,” kata dia.

    Rumah sakit tersebut memiliki lebih dari 1.000 tempat tidur dan menyediakan layanan bagi sekitar 1 juta penduduk Israel selatan, menurut situs webnya.

    (kna/kna)

  • Alat Deteksi Kanker yang Bisa Prediksi Kemungkinan Sakit 3 Tahun Sebelumnya

    Alat Deteksi Kanker yang Bisa Prediksi Kemungkinan Sakit 3 Tahun Sebelumnya

    Jakarta

    Deteksi dini merupakan salah satu faktor penting dalam penanganan penyakit kanker. Seringkali kanker terlambat ditemukan sehingga pasien jadi sulit sembuh dan harus menjalani perawatan panjang.

    Peneliti di Amerika Serikat mengembangkan sebuah biomarker dalam darah bisa mendeteksi adanya tanda kanker lebih dari 3 tahun sebelum kanker itu muncul.

    Kuncinya terletak pada fragmen kecil materi genetik yang dilepaskan oleh tumor. Jika analisis yang mendeteksi tanda DNA ini bisa diluncurkan dalam skala besar, ini bisa menjadi cara efektif untuk mendeteksi kanker lebih awal.

    “Deteksi 3 tahun lebih awal memberi waktu untuk intervensi. Tumor kemungkinan belum berkembang jauh dan lebih mungkin untuk disembuhkan,” kata peneliti onkologi John Hopkins University Maryland, Yuxuan Wang, dikutip dari Science Alert, Kamis (19/6/2025).

    Tim peneliti menganalisis sampel darah dari 26 partisipan dalam sebuah studi besar, yang kemudian didiagnosis kanker dalam waktu 6 bulan setelah pengambilan sampel. Sampel itu kemudian dibandingkan dengan 26 orang lain yang tidak didiagnosis kanker.

    Tes ini secara teknis mencari circulating tumor DNA (ctDNA), yaitu DNA tumor yang beredar dalam darah. Dengan kombinasi algoritma dan berbagai pemeriksaan silang, mereka mendeteksi perubahan yang berkaitan dengan tumor, meski jumlahnya sangat kecil.

    Pada 8 dari 52 partisipan studi, kanker berhasil terdeteksi melalui tes multi-cancer early detection (MCED) yang telah dikembangkan. Artinya, sekitar 31 persen dari mereka yang akhirnya mengidap kanker teridentifikasi melalui tes ini.

    Mereka juga melihat sampel darah yang sudah diambil 3,1-3,5 tahun sebelumnya dari enam orang yang diteliti. Dari keenam orang tersebut, kanker sudah dideteksi dari 4 pasien.

    Penelitian lanjutan masih diperlukan. Semakin jauh waktu pengambilan sampel, semakin rendah ctDNA yang bisa terdeteksi.

    “Studi ini menunjukkan potensi tes MCED dalam mendeteksi kanker sangat dini, dan menetapkan standar sensitivitas yang diperlukan agar tes ini berhasil,” kata Bert Vogelstein, peneliti onkologi dari Ludwig Center di Johns Hopkins.

    (avk/kna)

  • Dihujani Rudal Iran, Warga Israel Stres sampai Kena Mental

    Dihujani Rudal Iran, Warga Israel Stres sampai Kena Mental

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Israel melaporkan adanya 4.700 panggilan hotline dari masyarakat yang mencari pengobatan krisis kesehatan mental. Hal ini terjadi di tengah serangan dari Iran yang terus berlanjut ke Israel.

    Dikutip dari The Jarusalem Post, kementerian juga mengungkapkan ratusan panggilan ke lembaga kesehatan mental dan penyedia layanan kesehatan setempat. Sebagai tanggapan, pihak dari kantor Menteri Kesehatan Uriel Busso telah memberlakukan protokol darurat, memperluas akses ke layanan kementerian sepanjang hari dan menyiapkan hotline serta ruang komando tambahan di seluruh Israel.

    Sesuai dengan arahan yang dikeluarkan oleh Komando Front Dalam Negeri IDF, setiap lembaga kesehatan di negara tersebut telah membuka tempat perlindungannya untuk umum jika terjadi kondisi darurat.

    Selain itu, kementerian telah meluncurkan layanan dukungan emosional yang luas melalui sesi terapi Zoom jarak jauh, evaluasi psikologis langsung, dan ‘protokol kecemasan’ terkoordinasi yang dilaksanakan secara gratis bagi mereka yang berada di lokasi yang terdampak rudal.

    Delegasi dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Israel dikirim ke lokasi yang terdampak di kota-kota, seperti Tel Aviv, Ramat Gan, dan Bat Yam untuk memberikan bantuan mental awal. Selain itu, para delegasi membantu menghubungkan warga yang membutuhkan perawatan lebih lanjut ke jaringan dukungan sosial.

    Protokol ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membatasi krisis kesehatan mental langsung dan efek jangka panjang dari sindrom stres pascatrauma (PTSD) di antara penduduk Israel.

    Layanan di pusat rehabilitasi di seluruh negeri tetap tidak berubah, sesuai dengan situasi keamanan yang berkembang. Kementerian memerintahkan perluasan layanan digital bagi pasien yang ingin tetap tinggal di rumah.

    (sao/kna)

  • Viral Anak 12 Tahun Meninggal usai Ditolak Rawat Inap di RSUD, BPJS Buka Suara

    Viral Anak 12 Tahun Meninggal usai Ditolak Rawat Inap di RSUD, BPJS Buka Suara

    Jakarta

    Viral di media sosial anak berusia 12 tahun meninggal diduga setelah ditolak menjalani rawat inap di RSUD. BPJS Kesehatan buka suara mengenai kejadian tersebut.

    Dalam keterangannya, BPJS Kesehatan Cabang Batam, Kepulauan Riau, menegaskan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berhak mendapatkan layanan kesehatan dalam kondisi gawat darurat, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

    Penegasan ini disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Batam, Harry Nurdiansyah, menyusul peristiwa meninggalnya salah satu peserta JKN, anak berusia 12 tahun (AOK) yang disebut ditolak dirawat inap di RSUD Embung Fatimah pada 15 Juni 2025 karena status kepesertaan BPJS.

    “Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya peserta JKN tersebut. Saat ini, kami telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Kota Batam untuk mendalami serta memahami secara menyeluruh kronologi dan kondisi yang terjadi,” ujar Harry di Batam, Rabu (18/6), dikutip dari Antara.

    Ia menekankan bahwa dalam keadaan gawat darurat, peserta JKN dapat langsung memperoleh penanganan di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit terdekat, tanpa memandang apakah rumah sakit tersebut telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan atau belum.

    “Pelayanan gawat darurat bersifat mendesak dan tidak boleh ditunda. Hak peserta untuk mendapatkan penanganan tetap terlindungi, sesuai mekanisme yang telah ditetapkan dalam program JKN,” jelasnya.

    Harry menjelaskan bahwa penilaian terhadap kondisi gawat darurat dilakukan oleh tenaga medis yang berwenang, bukan berdasarkan asumsi atau penilaian pribadi masyarakat. Penentuan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dokter, sesuai dengan ketentuan medis yang berlaku.

    “Penilaian kegawatdaruratan bukan berdasarkan persepsi, tetapi melalui evaluasi profesional oleh dokter sesuai standar yang telah ditetapkan,” ujarnya.

    Dasar hukum dalam penanganan kegawatdaruratan dalam Program JKN mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pelayanan Gawat Darurat.

    Dalam aturan tersebut, pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) berhak mendapatkan pemeriksaan awal oleh tenaga medis profesional, dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai untuk memastikan apakah kondisi pasien tergolong gawat darurat.

    Harry menambahkan bahwa BPJS Kesehatan Batam terus berkomitmen melindungi peserta JKN melalui skema layanan yang komprehensif, tetapi tetap berdasarkan ketentuan medis dan prosedur yang telah ditetapkan.

    “Program JKN dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh kepada masyarakat. Namun, pelayanan tetap dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian, prosedur yang baku, serta kewenangan tenaga medis,” ujarnya.

    Ia juga mengimbau seluruh peserta JKN untuk secara rutin memastikan status kepesertaannya aktif dan mengikuti prosedur pelayanan kesehatan yang berjenjang. Selain itu, ia mengajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan penyakit.

    “Penting juga bagi peserta untuk memahami hak dan kewajibannya dalam Program JKN agar dapat memanfaatkan layanan dengan optimal,” tambahnya.

    Lebih lanjut, dalam regulasi yang ada, kondisi gawat darurat didefinisikan sebagai situasi yang mengancam nyawa, termasuk gangguan pada jalan napas, pernapasan, sirkulasi darah, penurunan kesadaran, serta kondisi medis lainnya yang serupa.

    Harry juga mengingatkan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, rumah sakit memiliki kewajiban memberikan pelayanan medis dalam kondisi gawat darurat tanpa memandang status jaminan kesehatan pasien, apakah peserta JKN, pasien umum, maupun yang tidak memiliki jaminan sama sekali.

    “Dalam situasi gawat darurat, pelayanan medis harus diberikan terlebih dahulu. Penilaian medis sepenuhnya menjadi kewenangan dokter, terutama Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP),” tegasnya.

    Simak Video “Video: Soal Narasi BPJS Kesehatan Bangkrut dan Gagal Bayar di 2025”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Penampakan Batu Kandung Kemih Seberat 900 gram, Ketahuan usai Ngeluh Pipis Berdarah

    Penampakan Batu Kandung Kemih Seberat 900 gram, Ketahuan usai Ngeluh Pipis Berdarah

    Jakarta

    Seorang pria berusia 32 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan urinenya selalu menetes atau inkontinensia urine selama satu bulan. Diikuti oleh retensi urine akut selama tiga hari.

    Dikutip dari Urology Case Reports, pasien juga melaporkan hematuria, yakni kondisi medis yang ditandai dengan adanya darah dalam urine. Selain itu, ia juga mengeluhkan sensasi nyeri atau rasa terbakar, menyengat, atau gatal pada uretra atau meatus uretra.

    Pasien memiliki riwayat nyeri perut bagian bawah yang hilang timbul. Ia juga mengonsumsi ganja untuk meredakan rasa nyerinya untuk sementara.

    Diketahui, ia berasal dari sosial ekonomi rendah yang membuat akses untuk mendapat air minum bersih yang terbatas. Nutrisi tubuhnya juga tidak tercukupi, yang mungkin berkontribusi terhadap pembentukan batu kandung kemih.

    Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak kurus kering. Bahkan, massa yang keras di area perutnya itu teraba di daerah hipogastrik.

    Dari pemeriksaan CT scan, terlihat adanya batu bulat besar di panggul pasien. Tes darah rutin juga menunjukkan adanya kadar urea dan kreatinin serum di ambang batas, sehingga pasien harus segera dioperasi.

    Proses Pembedahan

    Selama perawatan, pasien menjalani sistolitotomi suprapubik, prosedur yang melibatkan sayatan garis tengah di atas simfisis pubis. Saat membuka kandung kemihnya, terlihat batu besar berwarna cokelat yang keras menempati seluruh kandung kemihnya.

    Untuk bisa dikeluarkan, batu tersebut dihancurkan dengan palu dan pahat. Semua pecahannya itu dikeluarkan tim medis dengan hati-hati.

    Kandung kemih pasien dijahit dan dipasangkan kateter. Lapisan perut dan sayatan pasca operasi itu ditutup.

    Kondisi Pasien Pasca Operasi

    Beruntungnya, operasi berjalan dengan lancar. Pasien mulai buang air kecil secara normal, dan kadar urea serta kreatinin serum kembali normal.

    Kateter uretra dilepas pada hari keempat pascaoperasi dan diperbolehkan pulang pada hari ke-6. Tetapi, kateter itu juga dimasukkan lagi selama lima hari setelahnya untuk memastikan penyembuhan yang tepat pada lokasi sistostomi suprapubik.

    “Perawatan pascaoperasi standar ini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti infeksi luka atau kebocoran kandung kemih. Hasilnya baik,” tulis para ahli.

    (sao/naf)

  • Ancaman BPA di Balik Ganula, Galon Lanjut Usia yang Tak Punya Kedaluwarsa

    Ancaman BPA di Balik Ganula, Galon Lanjut Usia yang Tak Punya Kedaluwarsa

    Jakarta

    Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) menyoroti tidak adanya aturan masa pakai galon guna ulang (ganula) air minum dalam kemasan yang beredar luas di masyarakat. Galon yang sudah lanjut usia dinilai menjadi ancaman serius karena berpotensi mencemari air minum dengan senyawa berbahaya Bisphenol A (BPA).

    Ketua KKI, David Tobing menegaskan absennya regulasi masa pakai galon guna ulang adalah celah berbahaya. Menurut David, barang konsumsi pasti ada usia pakainya.

    “Anehnya, di galon guna ulang justru tidak tercantum masa kedaluwarsanya,” ungkap David, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/6/2025).

    David menambahkan para pakar menyebut galon seharusnya hanya bisa dipakai maksimal 40 kali. Menurut David, jika satu minggu dipakai sekali, maka usia maksimum galon tersebut hanya satu tahun.

    David membandingkan dengan tabung elpiji yang terbuat dari baja, di mana ada aturan uji ulang atau tera setiap 5 hingga 10 tahun. Jika lulus uji, tabung bisa terus dipakai. Jika tidak, harus ditarik dari peredaran.

    “Sementara galon guna ulang terbuat dari plastik, material yang tidak sesolid baja, masa tidak diatur masa pakainya,” keluh David.

    Investigasi KKI di lima kota besar di Indonesia menemukan kenyataan yang mengkhawatirkan. Realitanya, KKI menemukan banyak galon guna ulang yang beredar di masyarakat justru berusia di atas dua tahun.

    “Ini yang seharusnya tidak digunakan lagi, karena termasuk ganula atau galon lanjut usia,” papar David.

    David menegaskan galon-galon yang seharusnya sudah ‘pensiun’ alias tidak layak edar, malah tetap dipaksakan beredar. Bahaya utama dari penggunaan galon ini adalah pelepasan Bisphenol A (BPA), senyawa kimia berbahaya yang ada dalam plastik polikarbonat.

    “BPA adalah senyawa kimia sintetis yang digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat yang menjadi kemasan galon guna ulang. Semakin tua galon ini, semakin banyak BPA bisa luruh (terlepas) ke dalam air minum,” jelas David.

    Dampak kesehatan dari paparan BPA tidak main-main dan bersifat jangka panjang. Mengacu kepada para ahli, David menyebut BPA adalah endokrin disruptor.

    “Artinya, ia meniru hormon dalam tubuh manusia, sehingga ratusan penelitian menemukan paparan BPA berpotensi mengganggu fungsi hormonal tubuh, mempengaruhi tumbuh kembang anak, bahkan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker,” terang David.

    Mengingat jutaan penduduk Indonesia yang terancam oleh penggunaan ganula ini, David menekankan urgensi penanganan masalah ini. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), 40% masyarakat Indonesia mengkonsumsi air kemasan dari galon.

    “Jadi artinya 40% dari 280 juta, sekitar 111 juta mengonsumsi air minum dari galon dan bisa berpotensi terkontaminasi BPA,” kata David.

    Terlebih, hasil investigasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada periode 2021-2022 menunjukkan paparan BPA akibat penggunaan ganula di enam wilayah Indonesia sudah melampaui batas aman yang ditetapkan (0,6 bpj). Oleh karena itu, David mendesak pemerintah untuk segera menetapkan regulasi yang jelas mengenai batas masa pakai galon guna ulang dan mempercepat implementasi pelabelan peringatan bahaya BPA pada galon guna ulang.

    Hal ini krusial demi melindungi kesehatan konsumen dari ancaman BPA yang tak terlihat.

    “Kalau masalah ini tidak segera diatasi, kita mempertaruhkan kesehatan generasi mendatang,” pungkasnya.

    (prf/ega)

  • Foto Wanita Jalani Transplantasi Wajah, Mukanya Hancur Parah Diserang Simpanse

    Foto Wanita Jalani Transplantasi Wajah, Mukanya Hancur Parah Diserang Simpanse

    Foto Health

    Averus Kautsar – detikHealth

    Kamis, 19 Jun 2025 11:00 WIB

    Jakarta – Seorang wanita bernama Charla Nash berhasil selamat dari serangan brutal simpanse. Ia akhirnya menjalani transplantasi wajah karena kondisinya begitu parah.

  • Mykhailo Mudryk Terancam Skors 4 Tahun karena Doping Meldonium, Zat Apa Itu?

    Mykhailo Mudryk Terancam Skors 4 Tahun karena Doping Meldonium, Zat Apa Itu?

    Jakarta

    Mykhailo Mudryk resmi didakwa pelanggaran doping oleh Asosiasi Sepakbola Inggris (FA). Pemilik nomor punggung 10 di Chelsea tersebut terancam larangan bertanding selama empat tahun.

    Mudryk sudah diskors sejak Desember 2024 lalu, ini karena sample urinnya (sampel A) positif zat meldonium. Hukuman itu terus berlanjut sembari menunggu hasil sampel B.

    Lalu, apa itu meldonium yang menjadi biang kerok di balik ancaman hukuman pemain Ukraina tersebut?

    Dikutip dari Medical News Today, meldonium awalnya dirancang untuk digunakan pada hewan, yaknk meningkatkan performa seksual dan motilitas sperma babi hutan. Obat ini diproduksi oleh perusahaan di Latvia bermana Grindeks.

    Meldonium diketahui dapat mengobat beberapa masalah kesehatan seperti gangguan pada jantung, seperti gagak jantung, serangan jantung, hingga stroke iskemik.

    Namun, sejak 2016, Badan Antidoping Dunia (WADA) melarang obat ini digunakan dalam cabang Olimpiade karena dapat meningkatkan performa atletik. Mereka menggolongkan meldonium sebagai modulator metabolik dalam golongan yang sama dengan insulin.

    Menurut perancang obat tersebut, Ivar Kalvins meldonium diciptakan untuk meningkatkan kapasitas tubuh dalam membawa oksigen. Sebelumnya, meldonium digunakan oleh tentara Soviet di Afganistan antara tahun 1979 dan 1989.

    Meldonium dikonsumsi para tentara Soviet untuk meningkatkan daya tahan mereka di udara yang kekurangan oksigen sambil membawa ransel besar karena harus melewati daerah pegunungan di Afganistan

    (dpy/kna)

  • Mykhailo Mudryk Terancam Skors 4 Tahun karena Doping Meldonium, Zat Apa Itu?

    Mykhailo Mudryk Terancam Skors 4 Tahun karena Doping Meldonium, Zat Apa Itu?

    Jakarta

    Mykhailo Mudryk resmi didakwa pelanggaran doping oleh Asosiasi Sepakbola Inggris (FA). Pemilik nomor punggung 10 di Chelsea tersebut terancam larangan bertanding selama empat tahun.

    Mudryk sudah diskors sejak Desember 2024 lalu, ini karena sample urinnya (sampel A) positif zat meldonium. Hukuman itu terus berlanjut sembari menunggu hasil sampel B.

    Lalu, apa itu meldonium yang menjadi biang kerok di balik ancaman hukuman pemain Ukraina tersebut?

    Dikutip dari Medical News Today, meldonium awalnya dirancang untuk digunakan pada hewan, yaknk meningkatkan performa seksual dan motilitas sperma babi hutan. Obat ini diproduksi oleh perusahaan di Latvia bermana Grindeks.

    Meldonium diketahui dapat mengobat beberapa masalah kesehatan seperti gangguan pada jantung, seperti gagak jantung, serangan jantung, hingga stroke iskemik.

    Namun, sejak 2016, Badan Antidoping Dunia (WADA) melarang obat ini digunakan dalam cabang Olimpiade karena dapat meningkatkan performa atletik. Mereka menggolongkan meldonium sebagai modulator metabolik dalam golongan yang sama dengan insulin.

    Menurut perancang obat tersebut, Ivar Kalvins meldonium diciptakan untuk meningkatkan kapasitas tubuh dalam membawa oksigen. Sebelumnya, meldonium digunakan oleh tentara Soviet di Afganistan antara tahun 1979 dan 1989.

    Meldonium dikonsumsi para tentara Soviet untuk meningkatkan daya tahan mereka di udara yang kekurangan oksigen sambil membawa ransel besar karena harus melewati daerah pegunungan di Afganistan

    (dpy/kna)