Category: Detik.com Kesehatan

  • Waspadai Efek Samping dari Terlalu Banyak Konsumsi Kunyit, Bisa Sebabkan Anemia

    Waspadai Efek Samping dari Terlalu Banyak Konsumsi Kunyit, Bisa Sebabkan Anemia

    Jakarta

    Kunyit memiliki sifat anti peradangan dan antioksidan yang bisa membantu mengelola beberapa kondisi kesehatan. Rempah ini bisa mengurangi nyeri dan peradangan osteoarthritis.

    Kunyit bisa dikonsumsi dengan merebusnya sebagai minuman, dicampur ke dalam makanan atau dalam bentuk suplemen. Meski memiliki manfaat, dosis tinggi kunyit bisa menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan.

    Efek Samping Terlalu Banyak Konsumsi Kunyit

    Beberapa efek samping yang bisa terjadi dari terlalu banyak konsumsi kunyit di antaranya mengalami gangguan pencernaan, anemia, kadar gula darah rendah, hingga kerusakan ginjal.

    1. Gangguan Pencernaan

    Dalam dosis yang tinggi, kunyit bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Dikutip dari laman Medical News Today, gejalanya meliputi mual, refluks asam, sakit perut, muntah, dan diare.

    2. Anemia

    Dosis tinggi kunyit bisa menghalangi penyerapan zat besi yang menyebabkan anemia. Dikutip dari laman Health, anemia adalah kondisi yang ditandai dengan rendahnya sel darah merah yang mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.

    Gejalanya meliputi pusing, sakit kepala, jantung berdebar, kesulitan berkonsentrasi, serta kelemahan atau kelelahan.

    3. Kadar Gula Darah Rendah

    Kunyit memindahkan glukosa dari darah ke otot rangka, yang meningkatkan resistensi insulin dan mengatur kadar insulin. Efek tersebut mungkin bermanfaat bagi sebagian orang, meski demikian bisa berbahaya bagi orang dengan kadar gula darah normal. Konsumsi kunyit bisa menyebabkan hipoglikemia, di mana kadar gula darah turun terlalu rendah.

    4. Kerusakan Hati

    Efek samping terlalu banyak konsumsi kunyit lainnya adalah kerusakan hati. Kondisi ini meliputi hepatitis, cedera sel hati, dan kolestasis, atau penumpukan empedu dalam tubuh.

    Gejala kerusakan hati di antaranya nyeri perut, urine berwarna gelap, penyakit kuning, atau mual. Hentikan konsumsi kunyit dan konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan jika mengalami gejala ini.

    5. Kerusakan Ginjal

    Meski jarang terjadi, dosis tinggi kunyit bisa menyebabkan nefropati oksalat atau kerusakan ginjal. Kunyit merupakan sumber oksalat, zat yang mengikat kalsium dan menumpuk di ginjal.

    Ada sebuah kasus di mana seorang pria berusia 69 tahun mengalami gagal ginjal setelah mengonsumsi suplemen kunyit dan antibiotik dalam waktu lama. Pria ini terbukti memliki penumpukan oksalat di ginjalnya.

    Berapa Banyak Dosis Aman dalam Mengonsumsi Kunyit?

    Dikutip dari WebMD dan Healthline, sebenarnya rekomendasi dosis resmi terkait konsumsi kunyit belum tersedia. Namun, The US Food and Drug Administration (FDA) menganggap, kunyit aman dalam dosis 4.000-8.000 mg sehari. Dosis ini termasuk jumlah kunyit yang ditambahkan ke makanan dan suplemen.

    Sementara, penelitian biasanya menggunakan batas aman 500-2.000 mg per hari untuk mengonsumsi ekstrak kunyit. Masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan dosis kunyit yang paling efektif dan aman. Sebab, dosis aman kunyit bisa bervariasi, tergantung dengan kondisi kesehatan setiap orang. Dosis tinggi kunyit tidak disarankan untuk jangka panjang, sebab kurangnya penelitian yang mengonfirmasi keamanannya.

    Selain kunyit yang memiliki warna kuning, ada juga kunyit putih yang biasanya digunakan untuk pengobatan tradisional. Menurut jurnal berjudul “Acute Toxicity Test of White Turmeric (Curcuma Zedoaria) Extract on Histopathological Analysis of the Heart Muscle”, belum banyak penelitian mengenai efek samping dari kunyit putih.
    Meski demikian, dalam studi ini ditemukan bahwa ada kerusakan sel otot jantung yang meningkat secara signifikan pada tikus, seiring dengan peningkatan dosis ekstrak etanol rimpang kunyit putih.

    Ada pula kunyit hitam yang juga baik untuk kesehatan. Dikutip dari laman Financial Express, sama seperti kunyit kuning, konsumsi kunyit hitam yang berlebihan bisa menyebabkan sakit perut atau masalah gastrointestinal lainnya.

    Kunyit ini juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Sehingga, orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, obat antiplatelet atau orang dengan masalah kantung empedu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kunyit hitam.

    Jika mengalami efek samping, segera hentikan konsumsi kunyit. Periksakan diri ke penyedia layanan kesehatan untuk memastikan penyebab dari gejala yang dirasakan.

    (elk/tgm)

  • Kasus Infeksi Menular Seksual di Gen Z ‘Ngegas’, Kemenkes Beberkan Datanya

    Kasus Infeksi Menular Seksual di Gen Z ‘Ngegas’, Kemenkes Beberkan Datanya

    Jakarta

    Kasus infeksi menular seksual (IMS) di Indonesia ‘ngegas’ dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Terbanyak ditemukan terkait sifilis. Peningkatan signifikan terutama terjadi pada kelompok 15 hingga 19 tahun.

    Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda. Dalam tiga tahun terakhir, rinciannya seperti berikut:

    Kelompok usia 15-19 tahun:

    2022: tercatat sebanyak 2.569 kasus2023: tercatat sebanyak 3.222 kasus2024: tercatat sebanyak 4.589 kasus

    Tren yang sama terlihat pada kelompok usia produktif lain di rentang 20 sampai 24 tahun. Kenaikannya relatif melonjak dari semula ‘hanya’ 1.529 kasus menjadi 15.170 kasus, melampaui 10 kali lipat.

    Meski pada periode 2024 sedikit mengalami penurunan, laporan kasus masih relatif tinggi di angka 14.604 kasus.

    Secara keseluruhan tren terbanyak kasus IMS memang ditemukan pada usia 25 tahun ke atas dengan tiga tahun terakhir konsisten di atas 30 ribu pasien per tahun.

    Kemenkes RI merinci lima kasus IMS terbanyak di periode Juni hingga maret 2025 dengan total kasus sepert berikut:

    Sifilis dini: 10.681 kasusSifilis: 8.336 kasusServisitis proctitis: 7.529 kasusUrethritis gonore: 6.761 kasusKandidiasis, BV: 5.185 kasus.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI Ina Agustina sebelumnya menyebut kasus IMS pada usia muda bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk kurangnya pengetahuan tentang seksualitas, perilaku seksual tidak aman, dan minim akses layanan kesehatan reproduksi.

    Beberapa IMS yang umum pada remaja hingga dewasa muda termasuk klamidia, gonore, sifilis, herpes genital, dan HPV.

    “Trennya meningkat dalam tiga tahun terakhir, selain tinggi testing, ini menandakan pentingnya edukasi,” tuturnya dalam konferensi pers Jumat (20/6/2025).

    (naf/kna)

  • Lagi! BPOM Temukan 9 Produk Obat Herbal Bisa Picu Stroke-Serangan Jantung, Ini Daftarnya

    Lagi! BPOM Temukan 9 Produk Obat Herbal Bisa Picu Stroke-Serangan Jantung, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menemukan peredaran obat tradisional dan suplemen kesehatan yang mengandung bahan kimia obat (BKO) berbahaya. Sepanjang Mei 2025, BPOM melakukan pengujian terhadap 683 produk obat bahan alam (OBA), obat kuasi, dan suplemen dari berbagai wilayah di Indonesia.

    Hasilnya mencengangkan. Sebanyak 9 produk OBA terbukti mengandung BKO, seperti sildenafil, tadalafil, hingga metformin. Yang bikin ngeri, produk-produk itu tidak punya izin edar resmi atau menggunakan nomor izin palsu.

    “Temuan kami menunjukkan 9 produk ini mengandung BKO. Ini sangat berbahaya jika dikonsumsi masyarakat,” kata Kepala BPOM, Taruna Ikrar, dalam keterangannya, Kamis (20/6/2025).

    Klaim Stamina Pria, Penggemuk Badan, tapi Mengandung Obat Keras

    Sebagian produk mencantumkan logo jamu dan menawarkan berbagai klaim, seperti peningkat stamina pria, pelangsing, hingga penggemuk badan. Tapi di balik itu, terselip senyawa yang seharusnya hanya digunakan atas resep dan pengawasan dokter.

    “Penggunaan BKO dalam produk OBA merupakan pelanggaran serius dan bisa merusak citra OBA asli Indonesia yang seharusnya aman, alami, dan berbasis kearifan lokal,” tegas Taruna.

    Adapun jenis BKO yang ditemukan antara lain:

    Sildenafil, Tadalafil, Vardenafil meliputi risiko stroke, gangguan penglihatan, bahkan kematianAsam Mefenamat, Natrium Diklofenak, bisa memicu gangguan lambung dan kerusakan hatiSibutramin meningkatkan risiko serangan jantung dan strokeDeksametason, Siproheptadin, menyebabkan gangguan hormon dan penurunan imunitas.

    Taruna menegaskan BPOM tidak akan mentolerir pelaku usaha yang mencampurkan BKO ke dalam produk. Tindakan ini melanggar UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, dengan ancaman pidana hingga 12 tahun penjara atau denda maksimal Rp 5 miliar.

    “Ini bukan hanya masalah administratif. Ini soal nyawa konsumen,” tegasnya.

    Tak hanya dari dalam negeri, BPOM juga mendapat laporan dari Singapura dan Thailand yang tergabung dalam ASEAN Post Marketing Alert System (PMAS). Empat produk OBA asing terdeteksi mengandung BKO, sebagian mengklaim sebagai peningkat stamina pria, dan satu produk untuk penurun gula darah.

    Meski belum terdaftar di Indonesia, BPOM telah mengambil langkah pengawasan, termasuk di platform penjualan daring.

    Masyarakat Diminta Waspada

    BPOM mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan produk yang menjanjikan hasil instan, apalagi yang dijual secara online atau tidak melalui saluran resmi. Warga diminta untuk selalu melakukan Cek KLIK: Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa.

    Jika sudah terlanjur mengonsumsi produk dari daftar temuan, segera hentikan dan hubungi tenaga kesehatan jika muncul gejala mencurigakan.

    BPOM juga mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk aktif melaporkan pelanggaran melalui Contact Center HALOBPOM 1500533 atau kanal resmi lainnya.

    “Pengawasan ini adalah tanggung jawab bersama demi menjaga kesehatan masyarakat dan citra OBA Indonesia,” pungkas Taruna.

    Next: Daftar 9 Obat Herbal Berbahaya

    Adapun 9 obat herbal yang ditindak lanjut BPOM RI meliputi:

    Harimau Putih (mengandung sildenafil sitrat)One Man (mengandung sildenafil)Amirna Lelaki (mengandung bahan obat tadalafil)Urat Madu Gold (sildenafil)Redak-sam (asam mefenamat)Jarak Pagar (asam mefenamat)Contra Lin (delkofenak)Real Slim Ultimate (sibutramin)Vitamin gemuk alami (dexamethasone dan siproheptadin)

  • Rumah Sakit Israel Hancur Dihantam Rudal Iran, Puluhan Orang Terluka

    Rumah Sakit Israel Hancur Dihantam Rudal Iran, Puluhan Orang Terluka

    Jakarta

    Pecahan kaca dan tumpukan puing berserakan di lantai Pusat Medis Soroka pada Kamis, (19/6/2025), setelah rudal Iran menghantam rumah sakit di Israel selatan dan melukai puluhan orang.

    Rumah sakit umum besar, yang melayani sekitar 1 juta orang yang tinggal di Israel selatan, mengalami kerusakan parah akibat serangan itu. Beberapa bangsal hancur total, dengan puing-puing berserakan di tempat parkir dan jalan setapak di sekitarnya.

    “Dari suara itu kami tahu bahwa kejadian ini tidak seperti yang biasa kami lihat, tidak seperti kejadian yang pernah kami lihat sebelumnya,” kata Nissim Huri, yang sedang bekerja di dapur dan berlindung di tempat penampungan beton selama pemogokan, dikutip Reuters, Jumat (20/6).

    “Itu mengerikan,” kata Huri, menggambarkan pemandangan saat dia keluar dari tempat penampungan sebagai “kehancuran total”.

    Israel sebelumnya melancarkan serangan udara terhadap Iran pada Jumat (13/6), yang disebut sebagai serangan pendahuluan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Namun, Iran membantah memiliki rencana semacam itu dan membalas dengan melancarkan serangan balik ke Israel.

    Staf rumah sakit mengatakan ledakan itu begitu kuat hingga membuat mereka terlontar ke belakang. Pada Kamis sore, mereka duduk di halaman rumah sakit sambil menyaksikan ulang rekaman video yang memperlihatkan kepulan asap membumbung tinggi.

    Kementerian Kesehatan Israel menyatakan, 71 orang terluka dalam serangan tersebut, sebagian besar mengalami luka ringan atau serangan panik saat bergegas mencari tempat berlindung. Staf rumah sakit mengevakuasi pasien dan menutup area yang rusak.

    Garda Revolusi Iran mengklaim telah menargetkan markas militer dan intelijen Israel yang berada di dekat rumah sakit. Namun, seorang pejabat militer Israel membantah adanya target militer di sekitar lokasi.

    Rumah sakit tersebut mulai memindahkan pasien dari beberapa gedung dalam beberapa hari terakhir sebagai bagian dari langkah darurat menyikapi ancaman serangan Iran. Sejak itu, rumah sakit membatasi penerimaan pasien hanya untuk kasus yang mengancam jiwa.

    Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Israel, pasien dari gedung yang rusak telah dipindahkan ke fasilitas bawah tanah hanya beberapa jam sebelum serangan terjadi.

    (suc/suc)

  • Video: Kopi Panas atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat?

    Video: Kopi Panas atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat?

    Video: Kopi Panas atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat?

  • ‘Klik’ di Lutut karena Cedera Olahraga? Bisa Jadi Butuh Penanganan Serius

    ‘Klik’ di Lutut karena Cedera Olahraga? Bisa Jadi Butuh Penanganan Serius

    Jakarta

    Nyeri lutut menjadi salah satu jenis cedera olahraga yang sering dianggap sepele. Namun, jika tidak kunjung sembuh dan mulai mengganggu aktivitas, nyeri ini bisa menjadi tanda cedera serius, seperti robekan ligamen, kerusakan tulang rawan, atau bahkan patah tulang.

    Jika kondisi tersebut tidak membaik dengan istirahat, fisioterapi, atau pengobatan konservatif lainnya, ini saatnya Anda memahami kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan penanganan lanjutan. Salah satu bentuk penanganan lanjutan adalah penggantian lutut total atau Total Knee Replacement (TKR), yang dilakukan untuk mengganti sendi lutut yang rusak dengan implan buatan.

    “Nyeri lutut setelah olahraga memang umum terjadi. Namun, jika berlangsung tiba-tiba akibat trauma disertai pembengkakan, kesulitan menggerakkan lutut, atau bunyi ‘klik’ yang terdengar atau terasa saat jatuh, bisa jadi tanda adanya kerusakan struktural,” ujar Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Mayapada Hospital Surabaya, dr Reyner Valiant Tumbelaka, MKedKlin, SpO, dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

    “Jika dibiarkan, kondisi ini berisiko berkembang menjadi osteoartritis yang parah dan bisa jadi memerlukan tindakan TKR di kemudian hari untuk memulihkan fungsi lutut dan kualitas hidup pasien,” sambungnya.

    Prosedur ini biasanya ditujukan bagi pasien dengan kerusakan tulang rawan pada sendi (osteoartritis), radang sendi akibat autoimun (rheumatoid arthritis), atau cedera traumatis. Dalam kasus seperti ini, dokter spesialis ortopedi akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk menilai tingkat kerusakan dan menentukan apakah tindakan operasi perlu dilakukan.

    Kerusakan sendi lutut umumnya tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan berkembang perlahan seiring waktu, terutama jika cedera awal tidak ditangani dengan tepat. Cedera yang dibiarkan dapat memicu proses degeneratif pada sendi lutut, di mana tulang rawan yang berfungsi melindungi permukaan sendi secara perlahan menipis, bahkan bisa menghilang sepenuhnya.

    dr Reyner menambahkan ketika tulang rawan ini rusak, tulang-tulang di dalam sendi mulai bergesekkan satu sama lain, menimbulkan nyeri yang intens dan membatasi pergerakan. Pada tahap ini, pengobatan konservatif pada umumnya tidak lagi memberikan hasil yang efektif dan tindakan TKR dapat dipertimbangkan sebagai solusi jangka panjang untuk memulihkan fungsi dan kenyamanan pasien.

    Prosedur TKR dapat dilakukan di Mayapada Hospital Surabaya, diawali dengan evaluasi menyeluruh melalui MRI, X-ray, dan CT scan untuk melihat kondisi sendi lutut secara detail. Selain kondisi medis, pasien juga akan dinilai berdasarkan kebutuhan dan gaya hidup, agar tindakan operasi dapat disesuaikan sehingga hasilnya optimal.

    Tidak perlu khawatir dengan masa pemulihan yang lama, karena Mayapada Hospital Surabaya menggunakan teknologi robotik VELYS™ Robotic-Assisted Solution dalam prosedur TKR.

    “Robot-assisted TKR menghadirkan presisi tinggi dalam pemasangan implan, yang membantu mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan pasien,” jelas dr Reyner.

    Salah satu pasien yang merasakan manfaat prosedur ini adalah seorang pria berusia 45 tahun dengan cedera lutut kronis akibat bermain bola selama lima tahun. Dari pengalaman tersebut, ia mengungkapkan setelah percobaan dengan fisioterapi gagal, akhirnya berkonsultasi di Mayapada Hospital dan disarankan untuk melakukan tindakan robotik TKR.

    “Prosedur berjalan lancar dan dalam dua bulan sudah dapat berjalan normal tanpa sakit,” ujarnya.

    Perlu dipahami tidak semua nyeri lutut perlu ditindak dengan operasi, namun sekecil apa pun nyeri yang dialami perlu dikonsultasikan dengan dokter. Nyeri lutut yang dialami dapat dikonsultasikan lewat layanan Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya yang menyediakan perawatan menyeluruh dan berstandar internasional, mulai dari deteksi dini, diagnosis, tindakan, hingga terapi dan perawatan pasca-tindakan untuk berbagai kasus tulang, sendi, dan otot.

    Hospital Director Mayapada Hospital Surabaya dr Bona Fernando, MD, FISQua mengungkapkan pihaknya percaya inovasi yang hadir di Mayapada Hospital Surabaya ini akan meningkatkan patient experience secara optimal, menjamin patient safety secara maksimal, serta memperluas akses layanan ortopedi canggih dan berstandar internasional bagi masyarakat Surabaya, Jawa Timur, hingga wilayah Indonesia Timur. Hal ini juga menunjukkan kesiapan tim multidisiplin di Orthopedic Center kami dalam memberikan perawatan terbaik.

    Segera jadwalkan konsultasi di Orthopedic Center Mayapada Hospital apabila mengalami nyeri lutut kronis. Jadwalkan kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi MyCare.

    Aplikasi ini memudahkan pengguna untuk mengatur jadwal pemeriksaan, hingga mengakses layanan gawat darurat. MyCare juga dilengkapi fitur Health Articles & Tips yang berisi informasi terkait layanan Orthopedic Center dan SITPEC, serta Personal Health yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit untuk memantau langkah harian, kalori terbakar, detak jantung, hingga Body Mass Index (BMI). Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store, dan nikmati reward point berupa potongan harga untuk pengguna baru di berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (akn/ega)

  • Pria Ini Pakai Termos yang Sama 10 Tahun, Berakhir Meninggal gegara Keracunan Logam

    Pria Ini Pakai Termos yang Sama 10 Tahun, Berakhir Meninggal gegara Keracunan Logam

    Jakarta

    Seorang pria di Taiwan yang tidak disebutkan namanya meninggal dunia akibat keracunan logam berat. Insiden itu terjadi setelah ia menggunakan botol termos air minum yang sama selama 10 tahun.

    Menurut media lokal China Press A, pria tersebut mulai mengalami masalah kesehatan setahun lalu. Setelah melakukan pemeriksaan ke dokter, hasil tes menunjukkan tingginya kadar logam berat di dalam tubuh pasien.

    Saat mencari penyebabnya, staf medis memperhatikan termos yang digunakan pasien tersebut setiap hari. Terungkap, bagian dalam termos itu sudah berkarat parah, namun tetap digunakan untuk minuman bersifat asam seperti kopi, teh, dan jus buah.

    Diketahui, termos itu hanya dibersihkan dengan cara dibilas. Pasien mengira karat pada termos tidak akan menimbulkan masalah medis yang serius.

    Staf medis menjelaskan penggunaan termos dalam jangka panjang dapat menyebabkan korosi pada lapisan logam bagian dalam. Korosi ini bisa menghasilkan zat beracun yang mungkin terserap ke dalam tubuh.

    Migrasi racun ke dalam air juga bisa semakin besar bila seseorang menyimpan minuman berkarbonasi.

    Keracunan itu mempengaruhi sistem imun tubuhnya. Pasien meninggal dunia karena pneumonia kurang dari setahun setelah diagnosis awalnya. Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara alveoli, yang terisi cairan atau nanah, dan mengganggu pernapasan.

    “Termos tersebut kemungkinan telah digunakan dalam jangka waktu lama, khususnya racun yang dihasilkan saat termos digunakan untuk menyimpan minuman berkarbonasi mungkin telah masuk dalam tubuh,” kata dokter.

    Kejadian ini menimbulkan kehebohan besar di masyarakat Taiwan, dan menjadi pengingat penggunaan termos yang aman. Ahli merekomendasikan penggunaan termos berbahan baja anti karat, menghindari minuman bersifat asam, melakukan pembersihan secara rutin, hingga mengganti termos tiap 1-2 tahun.

    (avk/suc)

  • Kisah Inspiratif Michelle, Penyintas Kanker Darah yang Kini Jadi Psikolog

    Kisah Inspiratif Michelle, Penyintas Kanker Darah yang Kini Jadi Psikolog

    Jakarta

    Michelle Theodora (25) di Jakarta Barat, membagikan pengalamannya sebagai seorang penyintas kanker darah yang kini menjadi psikolog. Perjalanan panjang harus ia lalui untuk bisa sembuh dan bisa mengembalikan hidupnya lagi.

    Michelle menceritakan semuanya berawal pada tahun 2011, ketika ia masih berusia 11 tahun. Pada saat itu, ia merasakan gejala kelelahan yang tidak biasa. Bahkan disertai juga gejala nyeri di tulang.

    Michelle awalnya tidak curiga apa-apa, lantaran mengira hanya mengalami kelelahan karena aktivitas belajar. Sampai pada suatu hari, ia terjatuh di sekolah ketika bermain dengan teman.

    “Awalnya lagi main sama teman, daya tahan tubuhnya saat itu mungkin lagi kurang baik, lalu aku jatuh kesannya kayak kedorong, padahal nggak. Aku jatuh, terus kaki dan tangan aku bengkak,” cerita Michelle ketika dihubungi detikcom, Rabu (18/6/2025).

    Sejak saat itu, Michelle tidak bisa berjalan dan kesulitan berbaring. Michelle akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk melakukan tes sampai akhirnya diketahui ia mengidap kanker darah Acute lymphocytic leukemia (ALL).

    “Kondisi aku saat itu nggak bisa jalan, nggak bisa baring, nggak bisa duduk juga. Jadi kalau baring itu aku susah napas. Kalau duduk juga nggak bisa kalau tanpa sandaran,” sambungnya.

    Menurut Michelle, tipe leukemia yang diidapnya itu bersifat akut, dan membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk pengobatan. Tapi, proses perawatan yang dijalaninya harus diperpanjang menjadi 4 tahun, karena ia mengalami relaps atau kekambuhan pada tahun 2013.

    Perawatan pertama ia jalani di Jakarta, sedangkan perawatan lanjutan setelah relaps dilakukan di Singapura.

    Ketika pertama kali didiagnosis pada 2011, Michelle mengaku awalnya sulit untuk menerima keadaan. Terlebih, pada saat itu usianya masih sangat belia, sehingga sulit untuk memproses kondisi medis yang tengah dialaminya.

    Tapi, karena ia mendapatkan dukungan yang besar dari keluarga dan berusaha berpegang dengan Tuhan, ia tetap semangat menjalani pengobatan.

    “Setiap hari mami aku berusaha membalikkan aku ke Tuhan. Jadi setiap hari tuh mamiku ajak aku doa lagi, ajar aku berharap, dengan baca firman-firman Tuhan,” ceritanya.

    “Akhirnya waktu itu, ada di satu titik, di mana aku sadar bahwa, dengan terus bertanya kenapa, terus marah-marah sama Tuhan, itu nggak membuat keadaan aku lebih baik, bahkan makin terpuruk. Makanya aku belajar, aku nggak mau peduli kenapa aku sakit, saat itulah aku fokus, mikirin apa yang bisa kulakukan di tengah proses,” sambungnya.

    Pada tahun 2015, setelah melewati lebih dari 100 kali kemoterapi dan 12 kali radiasi, ia menyelesaikan perawatan kankernya dan dinyatakan bersih dari kanker.

    NEXT: Menjadi psikolog klinis

    Michelle mengaku tidak pernah menyangka akan menjadi seorang psikolog. Pada tahun 2012-2017, ia sering membagikan kisah perjuangannya melawan kanker di komunitas-komunitas maupun gereja.

    Tanpa disadari, rupanya ia menyukai hal tersebut. Ada banyak orang yang mungkin sebelumnya merasa sedih akibat berbagai masalah, menjadi lebih semangat dan terberkati setelah mendengar kisah Michelle.

    Ketika berdoa, ia menemukan bahwa psikologi merupakan bidang studi yang harus ia tekuni. Michelle berharap ilmu tersebut dapat membuatnya bisa menolong lebih banyak orang yang membutuhkan bantuan.

    “Dari berdoa, aku disadarkan aku punya passion di situ. Yaudah dari situ, aku ambil psikologi dan aku juga berharap nggak cuma bisa menolong mereka dari sisi spiritual, tapi juga bisa secara psikologis, secara sains untuk orang-orang yang membutuhkan,” tandasnya.

    Ia menyelesaikan pendidikan dalam 6,5 tahun di Universitas Tarumanegara Jakarta dan pada tahun 2025 resmi menjadi psikolog. Kini ia membuka praktik psikologi dan aktif membagikan konten seputar kesehatan mental di akun media sosialnya, @MichelleTheodoraa. Lewat media sosial, ia berharap bisa menjadi ‘teman’ bagi siapa pun yang kini sedang berjuang.

    Ia juga membuka sesi mentoring gratis setiap Sabtu bagi mereka yang mengalami keterbatasan finansial, akses, atau belum berani untuk datang ke psikolog.

  • Apa Itu Gastroenteritis? Diidap Kylian Mbappe hingga Absen di Piala Dunia Antarklub 2025

    Apa Itu Gastroenteritis? Diidap Kylian Mbappe hingga Absen di Piala Dunia Antarklub 2025

    Jakarta

    Pesepakbola Kylian Mbappe harus absen pada pertandingan pembukaan Piala Dunia Antarklub 2025 Real Madrid melawan Al-Hilal. Pesepakbola itu dilaporkan tengah dirawat di rumah sakit karena gastroenteritis.

    Pihak klub tersebut memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kondisi Mbappe.

    “Kylian Mbappe menderita gastroenteritis akut dan telah dirawat di rumah sakit untuk menjalani serangkaian tes dan mengikuti pengobatan yang tepat,” terang pihak klub yang dikutip dari Independent UK.

    Diketahui, Mbappe telah diisolasi dari rekan-rekannya sejak Selasa (17/6/2025). Beberapa pihak juga mempertimbangkan untuk mencegah Mbappe berpartisipasi dalam babak penyisihan grup Piala Dunia Antarklub.

    Gastoenteritis berarti peradangan pada lambung dan usus. Peradangan membuat organ-organ ini terasa bengkak dan nyeri. Hal ini menyebabkan gejala penyakit, seperti mual, muntah, nyeri perut, dan diare.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala awal yang muncul bisa berupa diare, nyeri atau kram perut, mual dan muntah berkali-kali dalam waktu singkat. Selain itu, ada beberapa gejala lainnya yang bisa muncul seperti:

    DiareMual dan muntahKehilangan nafsu makanNyeri perut dan kramDemamMenggigilKelelahanPegal-pegal di tubuh

    (sao/suc)

  • Teh Hijau Vs Kopi Tanpa Gula, Lebih Ampuh Mana Turunkan BB? Ini Kata Studi

    Teh Hijau Vs Kopi Tanpa Gula, Lebih Ampuh Mana Turunkan BB? Ini Kata Studi

    Jakarta

    Jika ingin menurunkan berat badan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengubah pola makan, termasuk mengganti pilihan makanan dan minuman. Bagi yang gemar mengonsumsi teh atau kopi, ahli gizi sering merekomendasikan teh hijau dan kopi hitam sebagai alternatif yang lebih sehat.

    Keduanya dikenal dapat membantu proses penurunan berat badan sekaligus berperan sebagai katalis pembakaran lemak. Namun, di antara keduanya, mana yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan? Dikutip dari Times of India, begini penjelasannya.

    1. Teh Hijau

    Teh ini telah lama digunakan untuk menurunkan berat badan. Sebuah studi yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition, menemukan, konsumsi teh hijau secara rutin dapat memberikan efek positif terhadap berat badan. Dalam meta-analisis terhadap 22 uji coba acak, peneliti mencatat konsumsi teh hijau menghasilkan penurunan berat badan rata-rata sebesar 1,23 kg dibandingkan dengan plasebo.

    Kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) dalam teh hijau terbukti efektif dalam mengurangi lemak tubuh, rasio pinggang-pinggul, lingkar pinggang, serta indeks massa tubuh (IMT).

    Tak hanya itu, mereka yang sudah memulai perjalanan menurunkan berat badan, teh hijau dapat membantu mempertahankan hasil yang telah dicapai.

    Menurut studi yang dipublikasikan di Obesity Research, teh hijau terbukti mampu meningkatkan metabolisme dan oksidasi lemak selama fase pemeliharaan, sehingga mendukung kestabilan berat badan dalam jangka panjang.

    2. Kopi Tanpa Gula

    Penelitian menyatakan, tingkat metabolisme yang tinggi sebesar 3 hingga 11 persen, dapat menyebabkan menekan rasa lapar dan secara keseluruhan mengurangi asupan kalori. Sebuah studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan konsumsi empat cangkir kopi hitam atau kopi tanpa gula per hari dapat mengurangi lemak tubuh hingga sekitar 4 persen.

    Sementara itu, menurut jurnal yang dipublikasikan di Critical Reviews in Food Science and Nutrition, kopi juga berkontribusi pada peningkatan metabolisme serta penurunan IMT dan lemak tubuh.

    Kopi tanpa gula juga dapat menurunkan risiko berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Peningkatan konsumsi satu kopi tanpa gula dikaitkan dengan penurunan berat badan sekitar 0,12 kg.

    Meskipun teh hijau dan kopi hitam terbukti sangat efektif dalam menurunkan berat badan, teh hijau memiliki lebih banyak manfaat dalam hal kesehatan secara keseluruhan, khususnya antioksidan dan penurunan berat badan.

    (suc/suc)