Category: Detik.com Kesehatan

  • Video: Apa Itu Meldonium yang Buat Mykhailo Mudryk Diskors 4 Tahun?

    Video: Apa Itu Meldonium yang Buat Mykhailo Mudryk Diskors 4 Tahun?

    Jakarta – Pemain sayap nomor punggung 10 di Chelsea, Mykhailo Mudryk, di skors 4 oleh Asosiasi Sepak bola Inggris (FA) lantaran terbukti mengonsumsi obat Meldonium.

    Meldonium diketahui menjadi salah satu obat yang dilarang oleh badan anti doping dunia, WADA. Sebenarnya obat seperti apa Meldonium itu?

    Klik di sini untuk melihat berita seputar Chelsea lainnya!

    (/)

    meldonium doping mykhailo mudryk mudryk chelsea

  • Ilmuwan Teliti Tes Sederhana yang Bisa Prediksi Sisa Umur Manusia, Berani Coba?

    Ilmuwan Teliti Tes Sederhana yang Bisa Prediksi Sisa Umur Manusia, Berani Coba?

    Jakarta

    Peneliti di Brasil menemukan tes sederhana yang bisa dilakukan seseorang untuk memprediksi panjang umur seseorang. Peneliti mengamati 4.282 orang dewasa berusia 46-75 tahun, dengan dua pertiganya adalah seorang pria.

    Setelah masa tindak lanjut, 15,5 persen peserta meninggal karena penyebab alami. Dari jumlah tersebut, 35 persen meninggal akibat penyakit kardiovaskular, 28 persen kanker, dan 11 persen penyakit pernapasan, seperti pneumonia dalam rentang waktu 12 tahun.

    Pada awal penelitian, peserta diminta untuk duduk dari posisi berdiri, lalu duduk lagi.

    Peserta memiliki 5 poin setiap memulai tes. Mereka akan kehilangan satu poin untuk setiap bantuan seperti menggunakan lutut, berpegangan pada kursi, atau memegang tangan orang lain.

    Peserta juga kehilangan setengah poin setiap kali kehilangan keseimbangan atau terlihat tidak stabil. Peneliti kemudian menggabungkan skor duduk dan berdiri tiap peserta untuk mendapat hasil akhir, maksimal 10 poin.

    “Yang membuat tes ini istimewa adalah karena tes ini mengamati semua hal sekaligus, itulah sebabnya kami pikir tes ini dapat menjadi prediktor kuat,” kata pemimpin studi Claudio Gil Araujo, dikutip dari Daily Mail,

    Orang yang dapat skor antara 0-4 poin memiliki kemungkinan enam kali lebih besar meninggal akibat kardiovaskular dibanding mereka yang punya skor sempurna. Separuh dari mereka yang mendapat skor nol dalam tes berdiri dari lantai, meninggal selama masa tindak lanjut, dibandingkan hanya 4 persen dari mereka yang dapat skor sempurna.

    Peserta yang mendapat skor 4,5-7,5 poin memiliki risiko dua sampai tiga kali lebih besar untuk meninggal dalam dekade berikutnya akibat penyakit jantung atau penyebab alami lainnya.

    Setiap penurunan satu poin dalam skor dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 31 persen, serta peningkatan kemungkinan meninggal dalam satu dekade ke depan akibat penyakit alami lainnya sebanyak 31 persen.

    Meski begitu, studi ini masih memiliki keterbatasan. Misalnya semua peserta berasal dari klinik swasta di Brasil, membuat sampel kurang beragam. Selain itu, tidak ada data mengenai status rokok, yang menjadi penyebab utama penyakit jantung dan kanker paru.

    Untuk melakukan tes ini, bersihkan area di sekitar, tapi pastikan ada dinding, kursi, atau objek penyangga lain di posisi yang dekat. Berdiri dengan kedua kaki sedikit terpisah, lalu silangkan satu kaki di depan kaki yang lain.

    Turunkan tubuh hingga duduk di lantai, lalu berdiri kembali. Usahakan tanpa menggunakan bantuan apapun.

    Meski ada korelasi antara poin dan angka kematian, penting untuk tetap mengunjungi dokter guna mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kondisi kesehatan dan faktor risiko untuk berbagai penyakit.

    (avk/kna)

  • Dokter Tangani Kasus Tak Biasa, Vagina Wanita Robek sampai Ususnya Keluar

    Dokter Tangani Kasus Tak Biasa, Vagina Wanita Robek sampai Ususnya Keluar

    Jakarta

    Sebuah laporan mengungkap kasus seorang wanita di Taiwan yang mengalami kondisi langka. Wanita berusia 61 tahun itu didiagnosis eviserasi usus langka, yakni kondisi saat bagian usus menonjol keluar dari tubuh.

    Dalam laporan kasus yang dipublikasikan di Taiwanese Journal of Obstetrics and Gynecology, wanita tersebut menjalani histerektomi 10 bulan sebelumnya dan tidak mengalami komplikasi. Tetapi, ia dilarikan ke unit gawat darurat saat mulai mengalami sakit perut.

    Dari hasil pemeriksaan, dokter menemukan sebagian kecil ususnya menonjol keluar dari vaginanya. Selama operasi darurat untuk memperbaiki luka, dokter menemukan cacat di bagian dinding vaginanya yang memungkinkan usus keluar dari tubuhnya.

    Meskipun tidak disebutkan secara pasti apa yang menyebabkan luka tersebut, penulis laporan kasus menyebutkan batuk kronis atau batuk yang sangat parah sebagai faktor risikonya.

    Setelah organ-organ tersebut diposisikan ulang, dokter bedah memperbaiki lukanya. Wanita tersebut bisa pulih dan kembali ke rumah setelah lima hari dirawat.

    Wanita itu juga didiagnosis dengan dehiscence vagina, yakni pembukaan kembali lokasi pembedahan dengan pengeluaran isi usus halus. Ini adalah komplikasi yang mungkin terjadi dari histerektomi.

    Namun, kasus seperti ini masih sangat terjadi, hanya pada sekitar 0,032 persen pasien setelah operasi panggul. Bila cedera ini terjadi, harus diobati dengan pembedahan untuk mengganti organ dan menutup luka atau cacat yang terbuka.

    (sao/kna)

  • Warga Israel Diminta Tak ke Rumah Sakit Kecuali dalam Kondisi Darurat, Kenapa?

    Warga Israel Diminta Tak ke Rumah Sakit Kecuali dalam Kondisi Darurat, Kenapa?

    Jakarta

    Pecahan kaca dan tumpukan puing berserakan di lantai Pusat Medis Soroka pada hari Kamis, setelah rudal Iran menghantam rumah sakit di selatan Israel, melukai puluhan orang.

    Setelah serangan itu, rumah sakit, yang melayani sekitar 1 juta penduduk Israel selatan, mengatakan tidak akan menerima pasien baru, kecuali dalam kasus yang mendesak dan mengancam jiwa, dan bahwa ratusan pasien yang ada dipulangkan atau ke rumah sakit lain untuk dirawat. Hal ini menyusul kekhawatiran akan rudal Iran menyerang fasilitas medis.

    Sekitar 700 pasien dirawat di rumah sakit pada saat serangan itu, menurut laporan media berbahasa Ibrani yang memuat angka-angka yang diberikan oleh rumah sakit. Hingga Kamis sore, hanya 300 pasien yang tersisa, menurut laporan tersebut.

    Soroka Medical mengatakan bahwa masyarakat diminta untuk tidak datang ke rumah sakit, kecuali untuk kasus medis yang mendesak dan mengancam jiwa.

    “Wanita yang melahirkan dalam keadaan darurat dapat datang ke Pusat Kebidanan Saban, yang dilindungi. Wanita lain yang akan melahirkan diminta untuk pergi ke rumah sakit lain pada tahap ini,” tulis keterangan fasilitas medis itu dikutip dari Times of Israel.

    Rumah sakit di wilayah selatan tersebut telah mulai mengevakuasi pasien dari bangsal bedah beberapa hari sebelum serangan. Beberapa pasien di gedung yang rusak dibawa ke fasilitas bawah tanah beberapa jam sebelum serangan.

    (kna/kna)

  • Kolesterol Bisa Naik Meski Badan Kurus, Ini Gejala dan Faktanya!

    Kolesterol Bisa Naik Meski Badan Kurus, Ini Gejala dan Faktanya!

    Jakarta

    Mungkin banyak yang beranggapan bahwa orang berbadan kurus bisa terbebas dari kolesterol tinggi. Memang, orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas lebih rentan terhadap penyakit ini.

    Namun, bukan berarti kadar kolesterol tinggi selalu berkaitan dengan bentuk tubuh. Orang dengan badan kurus juga bisa memiliki kadar kolesterol tinggi.

    Kolesterol Tinggi Bisa Terjadi pada Orang yang Berbadan Kurus

    Dikutip dari laman Healthshots, kadar kolesterol tidak semata-mata ditentukan oleh berat badan. Orang kurus bisa memiliki kolesterol tinggi jika mereka tidak mengonsumsi makanan yang sehat, kurang aktivitas fisik, atau memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.

    Hal ini juga dikatakan oleh spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH. Kolesterol tinggi paling banyak diakibatkan oleh pola makan buruk dan jarang berolahraga dan bisa terjadi pada semua orang, baik yang berbadan kurus atau gemuk. Selain itu, faktor lain seperti genetik juga bisa mempengaruhi.

    “Karena kolesterol ada juga hubungannya dengan genetik, orang kurus pun bisa mengalami gangguan kolesterol,” kata dr Aru ketika dihubungi oleh detikcom, Rabu (4/9/2024).

    Dikutip dari laman Vinmec, berikut penjelasan mengenai sejumlah faktor yang memengaruhi kolesterol tinggi:

    1. Pola Makan Tidak Sehat

    Orang berbadan kurus belum tentu mengonsumsi makan makanan sehat. Misalnya, tidak makan daging berlemak tapi sering mengonsumsi jeroan, makanan kaleng, atau sayuran yang dimasak dengan banyak minyak.

    Dengan pola penyerapan nutrisi seperti ini, tubuh cenderung menyerap lebih banyak lemak dan gula, menyimpan lemak di sekitar organ dalam dan membentuk otot dalam jumlah yang minim.

    2. Kurangnya Aktivitas Fisik

    Kurangnya olahraga dan pembentukan otot, kemampuan fisik relatif buruk. Tubuh tidak bisa membakar lemak yang tersimpan dan terus meningkatkan lemak darah.

    3. Genetika

    Orang yang memiliki hubungan kekerabatan langsung, seperti orang tua, saudara kandung mengalami peningkatan lemak darah, terutama kasus hiperlipidemia yang bisa muncul pada orang di usia muda.

    Gejala Kolesterol Tinggi

    Kolesterol tinggi seringkali tidak menimbulkan gejala. Namun, jika tidak diobati maka kolesterol bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.

    “Biasanya tidak ada gejala saat kolesterol tinggi. Ini sering kali merupakan faktor risiko tersembunyi, yang berarti dapat terjadi tanpa kita sadari hingga terlambat,” tulis British Heart Foundation (BHF).

    Namun, jika seseorang memiliki hiperkolesterolemia familial atau kelainan genetik yang menyebabkan kadar kolesterol tinggi, berikut gejala yang mungkin dialami:

    1. Xanthelasma

    Xanthelasma merupakan benjolan kolesterol kecil berwarna kuning yang berkumpul di sudut dalam mata. Benjolan ini juga bisa menjadi indikator risiko dari masalah jantung.

    Orang dengan kolesterol juga mungkin menunjukkan lengkung kornea di mata. Meski benjolan itu tidak berbahaya, penting untuk memeriksanya.

    2. Tendon Xanthomata

    Tendon xanthomata merupakan pembengkakan akibat kolesterol. Kondisi ini terjadi pada buku-buku jari tangan, lutut, atau tendon achilles di bagian belakang pergelangan kaki.

    3. Arkus Kornea

    Arkus kornea adalah cincin putih pucat di sekitar bagian iris mata. Cincin ini merupakan lipid yang mengendap dan kolesterol adalah salah satu jenis lipid.

    Meski demikian, untuk memastikan adanya peningkatan kadar kolesterol, maka penting untuk melakukan pemeriksaan darah. Peningkatan kolesterol bisa disertai beberapa keluhan yang tidak spesifik, sehingga bisa jadi gejala yang dirasakan karena dipicu oleh penyebab lain, bukan kolesterol tinggi.

    (elk/tgm)

  • Kemenkes Laporkan 8 Kasus Hantavirus di Indonesia, Ditemukan di 4 Provinsi

    Kemenkes Laporkan 8 Kasus Hantavirus di Indonesia, Ditemukan di 4 Provinsi

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan menyebutkan, hingga 19 Juni 2025, ada 8 kasus hantavirus tipe Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) yang ditemukan di empat provinsi yakni Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.

    “Telah dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pengendalian vektor oleh Kemenkes, Labkesmas Jakarta, Dinkes Provinsi Jabar, Dinkes KBB (Kabupaten Bandung Barat), Puskesmas Ngamprah, Perangkat Desa Bojongkoneng,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman dikutip dari AntaraNews, Sabtu (21/6/2025).

    Kondisi seluruh pasien disebut sudah membaik, termasuk kasus terbaru di Kabupaten Bandung Barat yang telah dipulangkan dan kembali beraktivitas.

    Dia menjelaskan, di Indonesia, tipe hantavirus yang ditemukan yakni hantavirus Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS). Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri badan, malaise (lemas), dan jaundice atau tubuh menguning.

    Dia menyebutkan bahwa belum ada pengobatan spesifik. Pengobatannya bersifat simptomatik dan suportif, tergantung gejala.

    Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan bahwa virus Hanta dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) jika ditemukan 2 atau lebih kasus konfirmasi HFRS dalam satu masa inkubasi yakni 2 pekan.

    “Kasus di Bandung Barat belum memenuhi kriteria KLB,” ucapnya lagi.

    (kna/kna)

  • Pria Taiwan Tewas Keracunan Termos Berkarat, Begini Kondisinya Sebelum Meninggal

    Pria Taiwan Tewas Keracunan Termos Berkarat, Begini Kondisinya Sebelum Meninggal

    Jakarta

    Penggunaan botol minum logam atau termos harus lebih diperhatikan. Seorang pria di Taiwan meninggal dunia setelah mengalami keracunan logam berat akibat penggunaan termos terlalu lama.

    Diketahui pria tersebut tidak pernah mengganti termosnya selama 10 tahun, sampai logam di dalam botol minumannya itu berkarat.

    Menurut media lokal, pria yang tidak disebutkan namanya itu sudah mengalami masalah kesehatan setahun sebelum diagnosis. Ia didiagnosis keracunan logam berat, timbel.

    Hasil tes juga menunjukkan kadar hemoglobinnya turun di bawah standar dan ginjalnya juga rusak.

    Meski termos sudah menunjukkan tanda karat, pria tersebut tetap menggunakannya. Biasanya ia isi termos tersebut dengan berbagai jenis minuman seperti kopi dan minuman bersoda. Pria tersebut hanya membilas botol dengan air jika ingin menggunakannya kembali.

    Pria itu akhirnya meninggal dunia karena komplikasi pneumonia, satu tahun setelah diagnosis keracunan.

    “Termos tersebut mungkin telah digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama, dan khususnya, racun yang dihasilkan saat digunakan untuk minuman berkarbonasi seperti kola mungkin telah masuk dalam tubuh,” kata dokter dikutip dari Daily Mail, Sabtu (21/6/2025).

    Meski tidak secara pasti mengetahui sejak kapan termos tersebut memaparkan timbel, pertolongan yang dibutuhkan pasien itu sudah terlambat. Logam berat seperti timbel bereaksi secara kimia dengan minuman yang panas dan bersifat asam, untuk melepaskan racun.

    Keracunan logam berat dapat memicu kerusakan hati, ginjal, sistem saraf, hingga sistem kekebalan tubuh.

    Dokter kini mengimbau untuk memastikan botol termos yang digunakan terbuat dari bahan food-grade. Pastikan membersihkan termos secara teratur setelah penggunaan.

    Termos juga tidak disarankan untuk menyimpan minuman bersoda atau bersifat asam, seperti jus buah. Ganti botol termos setidaknya 1-2 tahun setelah pemakaian rutin. Keracunan logam berat yang menumpuk dalam tubuh dapat mengganggu fungsi vital organ tubuh.

    (avk/kna)

  • Perbedaan Batuk TBC dan Batuk karena Alergi Menurut Dokter Paru

    Perbedaan Batuk TBC dan Batuk karena Alergi Menurut Dokter Paru

    Jakarta

    Batuk merupakan masalah kesehatan yang sangat umum dan dapat disebabkan banyak faktor. Dua di antaranya adalah batuk akibat tuberkulosis (TBC) dan batuk akibat alergi.

    Meski keduanya sama-sama menimbulkan gangguan pernapasan, nyatanya ada perbedaan gejala yang mendasar di antara keduanya. Mengenali perbedaanya sangat penting untuk penanganan tepat dan efektif.

    Seperti apa sih perbedaannya?

    Kata Dokter Soal Gejala Batuk TBC

    Spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) menuturkan ada beberapa ciri yang bisa terlihat dari batuk akibat TBC. Menurutnya, batuk akibat TBC biasanya berlangsung terus menerus dalam waktu yang cukup lama.

    dr Erlang menyarankan untuk melakukan pemeriksaan jika gejala batuk tanpa henti bertahan selama 2 pekan atau lebih. Ini penting untuk mengetahui apakah gejala batuk yang dialami berkaitan dengan TBC atau tidak.

    “Kalau dia batuk lebih dari 2 minggu dia harus periksakan ke tenaga kesehatan. Batuk berdahak dua minggu, lalu berdahak. Kemudian kalau ada batuk darah itu cepat untuk dicurigai sebagai TB, jadi harus diperiksakan secara lebih lanjut,” kata dr Erlang ketika dihubungi beberapa waktu lalu.

    Selain itu, batuk akibat TBC juga disertai gejala lain, seperti demam, meriang, sesak napas, dan nyeri dada. Infeksi TBC juga dapat memicu penurunan berat badan dan keringat malam meski tidak melakukan kegiatan fisik.

    Indonesia pada saat ini menjadi salah satu negara dengan kasus TBC terbanyak di dunia. Jumlah kasus TBC di Indonesia tembus 1.090.000 kasus dengan 125 ribu angka kematian. Dengan jumlah tersebut, Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia dengan kasus TBC terbanyak.

    Gejala Batuk karena Alergi

    Batuk akibat alergi bisa muncul karena reaksi alergi terhadap zat-zat alergen yang terbawa udara seperti serbuk sari, spora jamur, dan tungau debu. Kondisi ini biasanya juga disertai bersin, hidung berair atau tersumbat, mata berair, hingga kelelahan.

    Tidak seperti TBC, gejala alergi biasanya tidak menyebabkan demam, nyeri, atau kelelahan yang signifikan. Gejala-gejala alergi seringkali hilang-timbul dari waktu ke waktu, dan bisa berlangsung lebih panjang, bahkan berbulan-bulan, tergantung pada alergen.

    Selain itu, batuk akibat alergi umumnya tidak menular seperti TBC yang bisa menyebar dengan mudah. Untuk memastikan gejala lebih jelas, pemeriksaan secara langsung ke tenaga medis perlu dilakukan.

    (elk/tgm)

  • Jepang Waspada Cuaca Panas Ekstrem, Suhu Tembus Lebih dari 30 Derajat Celsius

    Jepang Waspada Cuaca Panas Ekstrem, Suhu Tembus Lebih dari 30 Derajat Celsius

    Jakarta

    Setidaknya empat orang dilaporkan meninggal dunia akibat heatstroke di Jepang. Japan Meteorological Agency (JMA) mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan menghadapi gelombang panas yang mulai melanda negara tersebut.

    Keempat orang yang meninggal akibat sengatan panas seluruhnya merupakan lansia, termasuk seorang perempuan berusia 96 tahun yang ditemukan pingsan di sebuah ladang di Prefektur Gunma dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.

    Di Tokyo, dokter merawat 169 orang yang mengalami gejala heatstroke pada Selasa, serta 57 orang lainnya pada Rabu, menurut laporan Agence France-Presse (AFP).

    Lonjakan suhu yang tiba-tiba terjadi mulai Selasa. Wilayah Kofu mencatat suhu tertinggi sebesar 38,2 derajat Celsius, lebih dari 10 derajat di atas rata-rata suhu pertengahan Juni, yang biasanya merupakan musim hujan di Jepang. Suhu 37,7 derajat juga tercatat di Prefektur Gunma, dan 37,6 derajat di Shizuoka.

    Sementara itu, Tokyo mencatat suhu tertinggi 34,8 derajat Celsius, dan Osaka mencapai 33,4 derajat. Menurut JMA, sebanyak 547 lokasi di seluruh negeri melaporkan suhu di atas 30 derajat. Suhu di atas rata-rata diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir pekan.

    “Panas saat ini jelas tidak biasa,” kata Yukiko Imada, seorang profesor di departemen Penelitian Sistem Iklim Universitas Tokyo, dikutip dari SCMP.

    “Untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai, lebih dari 150 lokasi mengalami suhu panas ekstrem yang melebihi 35 derajat pada pertengahan Juni. Hal yang tidak biasa lainnya adalah bahwa front baiu, atau front hujan musiman, telah menghilang, meskipun kita berada di tengah musim hujan,” ungkapnya.

    Imada menjelaskan penyebab utama panas ekstrem tersebut adalah meluasnya sistem tekanan tinggi Pasifik di atas kepulauan Jepang, yang terjadi tidak pada musimnya. Biasanya, sistem tekanan tinggi ini baru meluas di wilayah Jepang pada bulan Juli atau Agustus, ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa prakiraan cuaca tiga bulanan dari Badan Meteorologi Jepang (JMA) juga mengkhawatirkan. “Ada kemungkinan besar suhu tahun ini akan berada di atas normal,” ujarnya.

    Badan tersebut telah mengeluarkan peringatan heatstroke untuk sebagian besar wilayah Jepang selama tiga hari terakhir. Pada Kamis (19/6), peringatan tersebut masih berlaku untuk Prefektur Okinawa, bagian selatan Kyushu, serta wilayah Jepang tengah seperti Kyoto dan Nara.

    (suc/suc)

  • Pria Bandung Barat Positif Hantavirus, Penyakit Menular dari Tikus

    Pria Bandung Barat Positif Hantavirus, Penyakit Menular dari Tikus

    Jakarta

    Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) melaporkan seorang pria dinyatakan positif hantavirus diduga setelah digigit tikus saat sedang bekerja di daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung.

    “Kami sudah melakukan surveilans dan mitigasi. Betul bahwa 1 warga Ngamprah KBB positif Virus Hanta hasil uji lab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan RI di Salatiga,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Ridwan Abdullah Putra saat dikonfirmasi detikJabar, Rabu (18/6/2025).

    Pasien awalnya mengeluh pusing, demam, dan nyeri lambung. Sempat dikira leptospirosis, hasil tes laboratorium menunjukkan dia terkena hantavirus.

    Apa itu penyakit hantavirus?

    Dikutip dari Healthline, hantavirus adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus dari genus Orthohantavirus. Virus penyakit ini disebarkan oleh rodensia atau hewan pengerat seperti tikus.

    Orang-orang tertular hantavirus melalui kontak dengan hewan pengerat seperti tikus, terutama saat terkena urine, kotoran, dan air liur hewan pengerat tersebut. Virus hanta juga dapat menyebar melalui gigitan atau cakaran hewan pengerat, tetapi kasus ini jarang terjadi.

    Beberapa jenis hantavirus diketahui menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal atau hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS). Ada juga yang mengalami gejala penyakit pernapasan parah yang disebut sindrom paru hantavirus atau hantavirus pulmonary syndrome (HPS).

    Gejala penyakit hantavirus

    Infeksi hantavirus dapat menyebabkan berbagai gejala, dengan tanda-tanda awal yang sering menyerupai flu. Gejala-gejala tersebut meliputi demam, kelelahan, dan nyeri otot, terutama di paha, pinggul, punggung, dan bahu.

    Gejala awal lainnya dapat meliputi sakit kepala, pusing, menggigil, dan masalah gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, dan nyeri perut.

    Gejala selanjutnya, terutama pada Sindrom Paru Hantavirus (HPS), meliputi sesak napas dan batuk, karena cairan menumpuk di paru-paru. Dalam kasus yang parah, HPS dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan kematian.

    Beberapa gejala lain yang bisa muncul antara lain:

    demamkelelahannyeri ototsakit kepalapusingmenggigilmualmuntahdiarenyeri perut

    (kna/kna)