Category: Detik.com Kesehatan

  • Daftar Makanan-Minuman yang Diam-diam Bisa Ganggu Fungsi Otak

    Daftar Makanan-Minuman yang Diam-diam Bisa Ganggu Fungsi Otak

    Jakarta

    Otak adalah pusat kendali tubuh yang memengaruhi pikiran, emosi, dan juga gerakan. Penting untuk menjaganya tetap sehat.

    Namun, tanpa disadari, asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari bisa memberikan dampak buruk bagi fungsi otak. Lantas, jenis makanan dan minuman apa saja yang perlu diwaspadai?

    6 Makanan dan Minuman yang Tidak Baik untuk Kesehatan Otak

    Jika dikonsumsi berlebihan, karbohidrat olahan, makanan yang mengandung lemak trans, hingga alkohol bisa memberikan efek buruk pada otak.

    1. Makanan yang Mengandung Banyak Lemak Trans

    Lemak trans adalah lemak tak jenuh yang bisa memberi dampak negatif terhadap kesehatan otak. Dikutip dari laman Healthline, lemak trans yang secara alami terdapat dalam produk hewani tidak menjadi masalah utama. Yang perlu diwaspadai adalah lemak trans hasil produksi industri yang dikenal sebagai minyak nabati terhidrogenasi.

    Lemak trans buatan bisa ditemukan dalam mentega, makanan ringan, hingga kue kering. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi lemak trans dalam jumlah banyak bisa berdampak negatif pada memori dan ingatan pada orang berusia di bawah 45 tahun. Lemak trans juga bisa meningkatkan peradangan, insulin, dan kolesterol yang memengaruhi otak.

    2. Karbohidrat Olahan

    Karbohidrat olahan meliputi biji-bijian yang diproses secara berlebihan. Dikutip dari laman Healthline, karbohidrat ini umumnya mempunyai indeks glikemik (GI) yang tinggi, sehingga tubuh mencerna dengan cepat dan menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin.

    Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, seringkali karbohidrat olahan memiliki beban glikemik (GL) yang tinggi. Makanan yang memiliki indeks glikemik dan beban glikemik tinggi diketahui bisa mengganggu fungsi otak.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat olahan dalam jangka panjang bisa memengaruhi hipokampus dan korteks prefrontal, yang berperan dalam memori, pembelajaran, perilaku sosial dan lain sebagainya.

    3. Makanan Ultra Olahan

    Biasanya, makanan ultra-olahan mengandung banyak gula tambahan, lemak, natrium, dan bahan pengawet lainnya. Contoh makanan ultra olahan yaitu keripik, permen, nugget ayam, mie instan, dan makanan siap saji.

    Penelitian menemukan, lebih dari 19,9 persen dari total harian dari makanan ultra olahan selama 8 tahun meningkatkan risiko mengalami dampak negatif pada kemampuan berpikir.

    4. Aspartam

    Aspartam adalah pemanis buatan yang terbuat dari fenilalanin, metanol, dan asam aspartat. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi terlalu banyak aspartam dikaitkan dengan masalah perilaku, emosi, dan kognitif, seperti kesulitan belajar, kecemasan, hingga depresi.

    5. Alkohol

    Mengonsumsi alkohol bisa mengganggu neurotransmitter di otak. Neurotransmitter merupakan zat kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.

    Sehingga, alkohol bisa memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang pada otak, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dari waktu ke waktu. Dalam jangka pendek alkohol yang terlalu banyak bisa menyebabkan gangguan memori atau blackout. Selama periode tersebut, sebuah proses yang dikenal dengan konsolidasi memori di hipokampus terganggu.

    6. Minuman Manis

    Tak hanya bisa meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan gigi berlubang, minum minuman manis yang mengandung gula dalam jumlah banyak bisa berdampak negatif pada otak. Sebuah studi kecil di tahun 2023 menunjukkan, peserta yang mengonsumsi gula paling banyak memiliki kemungkinan dua kali lipat mengalami demensia, dibandingkan mereka yang mengonsumsi paling sedikit.

    (elk/tgm)

  • Tanda Penyakit Ginjal Kronis yang Bisa Dilihat di Kulit hingga Kaki

    Tanda Penyakit Ginjal Kronis yang Bisa Dilihat di Kulit hingga Kaki

    Jakarta

    Penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) terjadi akibat adanya kerusakan pada ginjal dan ginjal tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.

    Ginjal berperan sebagai penyaring dalam tubuh, menyaring limbah, racun, dan kelebihan air dari darah. Selain itu, ginjal juga berperan dalam fungsi lain seperti menjaga kesehatan tulang dan produksi sel darah merah.

    Ketika fungsi ginjal mulai menurun, proses penyaringan tidak berjalan optimal, sehingga limbah dapat menumpuk di dalam darah.

    Penyakit ginjal disebut ‘kronis’ karena fungsi ginjal menurun secara perlahan seiring berjalannya waktu. CKD dapat menyebabkan gagal ginjal, yang juga disebut penyakit ginjal stadium akhir.

    Berikut gejala penyakit ginjal kronis yang dapat muncul di bagian kaki, dada, hingga kulit.

    Gejala Awal Penyakit Ginjal Kronis

    Kebanyakan orang yang mengalami penyakit ginjal kronis tidak memiliki gejala. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah mereka mengidap penyakit ginjal kronis atau tidak adalah dengan melakukan tes darah dan urine.

    Meski demikian, orang dengan penyakit ginjal kronis mungkin mengalami pembengkakan yang disebut dengan edema. Dikutip dari laman National Institut of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, kondisi ini terjadi saat ginjal tidak bisa membuang cairan dan garam berlebih dari tubuh.

    Edema bisa terjadi di tungkai, telapak kaki, dan pergelangan kaki. Pada kasus yang jarang, edema bisa dialami di tangan atau wajah.

    Gejala Penyakit Ginjal Kronis Tingkat Lanjut

    Saat penyakit ginjal semakin parah, gejalanya bisa meliputi:

    Gatal, mati rasa, kulit kering, atau kulit menjadi gelapNyeri dada atau sesak napasKehilangan nafsu makan, mual, dan muntahMerasa lelah atau memiliki masalah tidurSulit berkonsentrasiPerubahan pada seberapa sering buang air kecilKencing berbusaPerubahan berat badanNyeri ototEdema yang semakin memburuk.Penyebab Penyakit Ginjal Kronis

    Dikutip dari laman Mayo Clinic, penyakit ginjal kronis terjadi saat suatu penyakit atau kondisi mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan kerusakan ginjal yang semakin parah. Adapun penyakit dan kondisi yang menyebabkan penyakit ginjal kronis yaitu:

    Diabetes tipe 1 atau tipe 2Tekanan darah tinggiGlomerulonefritis atau peradangan pada penyaringan ginjalNefritis interstisial atau peradangan pada tubulus ginjal dan struk di sekitarnyaPenyakit ginjal polikistikObstruksi saluran kemih yang berlangsung lama akibat kondisi seperti pembesaran prostat, batu ginjal, dan beberapa jenis kankerRefluks vesicoureteral, kondisi yang menyebabkan urine kembali ke ginjalInfeksi ginjal berulang

    NEXT: Cara Mencegah Penyakit Ginjal

    Cara Mencegah Penyakit Ginjal

    Untuk meminimalisir risiko terkena penyakit ginjal, lakukan hal berikut:

    Ikuti petunjuk penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas. Sebab, mengonsumsi terlalu banyak dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan ginjalPertahankan berat badan sehat. Lakukan aktivitas fisik hampir setiap hari dalam seminggu.Hindari rokok. Merokok bisa merusak ginjal dan memperparah kerusakan ginjal yang sudah ada

  • Kenapa Jantung Berdetak Cepat Tiba-tiba? Ini Penjelasan Ahli

    Kenapa Jantung Berdetak Cepat Tiba-tiba? Ini Penjelasan Ahli

    Jakarta

    Jantung berdetak cepat secara tiba-tiba bisa terjadi karena berbagai hal. Sebagian di antaranya normal dialami semua orang, namun ada di antaranya yang perlu diwaspadai sebagai pertanda ada masalah di jantung.

    Di dunia medis, jantung terasa berdebar cepat dikenal dengan istilah palpitasi. Dikutip dari Medlineplus, palpitasi dapat disertai perasaan tidak nyaman serta denyut yang tidak teratur atau aritmia.

    Jika denyut jantung terukur di atas 100 beats per minute (bpm), maka disebut takikardi (tachycardia). Kondisi ini merupakan kebalikan dari bradikardi, yakni ketika denyut jantung terukur di bawah 60 bpm.

    Dokter jantung dari Siloam Hospital Lippo Village, dr Deddy Hermawan Susanto, SpJP(K) dalam perbincangan dengan detikcom mengatakan jantung berdebar-debar juga bisa terjadi saat bangun tidur. Penyebabnya bervariasi, mulai dari pengaruh stimulan hingga masalah hormonal.

    “Bisa karena konsumsi kopi, kafein yang berlebih, bisa karena faktor lain dari psikis juga bisa,” kata dr Deddy di Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2024).

    “Atau dari masalah gangguan hormon tiroid, karena peningkatan hormon tiroid juga bisa menyebabkan jantung berdebar lebih cepat, lalu beberapa kondisi tertentu misal rangsangan saraf simpatis yang tinggi,” lanjutnya.

    Penyebab Jantung Berdetak Cepat Tiba-tiba

    Ada berbagai penyebab detak jantung meningkat tiba-tiba. Di antaranya seperti dikutip dari WebMD adalah sebagai berikut:

    1. Makan berat

    Beberapa orang mengalami palpitasi setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, gula, atau lemak. Makanan dengan kandungan tinggi Monosodium Glutamat (MSG), natrium, atau nitrat, juga bisa menjadi pemicu.

    2. Anxiety

    Perasaan gelisah atau anxiety mengaktifkan respons fight or flight, yang juga meningkatkan denyut jantung. Umumnya akan mereda dengan sendirinya, atau dengan beberapa tarikan napas dalam. Jika sering terjadi, memang dianjurkan untuk periksa.

    3. Tidur dengan posisi tertentu

    Mendadak jantung berdebar saat tidur bisa jadi disebabkan oleh posisi tidur, terutama saat berbaring atau menyamping ke satu sisi. Beberapa posisi dapat meningkatkan tekanan pada tubuh sehingga memicu palpitasi.

    4. Penyebab lain

    Dikutip dari Mayoclinic, palpitasi juga bisa dipicu oleh:

    depresiolahraga beratstimulansia seperti kafein, nikotin, amfetamin, dan beberapa obat batuk yang mengandung pseudoephedrinedemamperubahan hormon akibat menstruasi atau kehamilangangguan hormon tiroiddan lain-lain.Kapan Harus Periksa?

    Palpitasi dalam banyak kasus memang tidak membahayakan meski menyebabkan perasaan tidak nyaman. Namun kondisi ini juga perlu diwaspadai jika disertai:

    sesak napaspusingnyeri dadapingsannyeri punggung, leher, rahang, atau perutberkeringatmual.

    Jika mengalami jantung berdebar dengan disertai kondisi tersebut, sebaiknya segera periksa karena bisa jadi merupakan gejala serangan jantung.

    (up/up)

  • Penjelasan Medis di Balik Remaja Hamil Setelah Menelan Sperma, Begini Awal Mulanya

    Penjelasan Medis di Balik Remaja Hamil Setelah Menelan Sperma, Begini Awal Mulanya

    Jakarta

    Mungkinkah sperma yang tertelan wanita menyebabkan proses pembuahan dan menghasilkan anak? Menurut teori memang tidak mungkin. Tapi lebih dari 30 tahun yang lalu, ada seorang gadis berumur 15 tahun yang hamil karena menelan sperma kekasihnya. Kasus ini dipublikasikan di jurnal Obstetrics & Gynaecology pada 1988 dengan judul ‘Oral conception. Impregnation via the proximal gastrointestinal tract in a patient with an aplastic distal vagina. Case report’.

    Dikutip dari Live Science, kronologinya bermula saat remaja tersebut datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit perut akut yang hilang dan muncul secara berkala. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien ternyata sedang hamil sekitar sembilan bulan. Rahim pasien mengalami kontraksi secara teratur dan posisi janin sudah berada dengan kepala menghadap ke bawah di jalan lahir.

    Menurut laporan kasus, remaja tersebut mengaku tidak menyadari kehamilannya. Terlebih, remaja tersebut tidak memiliki lubang vagina, cacat lahir langka yang disebut atresia vagina distal. Para ilmuwan memperkirakan kondisi ini memengaruhi satu dari 4.000 hingga 10.000 bayi perempuan baru lahir.

    Hal ini, pada prinsipnya, seharusnya membuat remaja tersebut mustahil untuk hamil tanpa bantuan teknologi seperti in vitro fertilization ( IVF ). Kondisi itu juga membuatnya kesulitan untuk melahirkan melalui vagina, sehingga sang anak harus dilahirkan melalui operasi caesar.

    Dokter yang kebingungan menanyai gadis itu tentang bagaimana dia bisa hamil dan akhirnya mengetahui sembilan bulan sebelumnya dia pernah dirawat di rumah sakit karena luka tusuk di perutnya.

    Pasien menceritakan kepada seorang perawat, dia telah diserang oleh mantannya ketika memergoki dia melakukan hubungan seks oral dengan pacar barunya.

    Dokter menyimpulkan setelah penusukan itu, sperma yang sempat ia telan berpindah ke organ reproduksinya melalui robekan pada saluran pencernaannya, sehingga menyebabkan kehamilan.

    Namun masih ada satu bagian teka-teki yang hilang. Asam yang ditemukan dalam sistem pencernaan, yang memecah makanan menjadi nutrisi bagi tubuh, biasanya cukup kuat untuk membunuh sperma dengan mudah. Sementara air liur memiliki kadar asam yang lebih rendah dibandingkan bagian lain dari sistem pencernaan.

    Keasaman diukur dengan skala pH, yang berkisar dari 0 hingga 14. Semakin rendah angkanya, semakin banyak asam yang ada. Lambung bersifat asam, dengan pH 1,5 hingga 3,5 . Air liur biasanya memiliki pH rata-rata 6,7, yang mendekati netral. Hal ini dapat menjelaskan mengapa sperma dalam kasus ini masih dapat bertahan hidup setelah ditelan, menurut laporan tersebut.

    Dokter juga menduga sperma tersebut mungkin masih bisa bertahan hidup karena gadis itu kekurangan gizi saat ditusuk. Laporan tersebut menjelaskan, kekurangan gizi dapat mengurangi keasaman sistem pencernaan dan ini menciptakan peluang ‘aneh’ bagi sperma yang tertelan untuk mencapai rahimnya melalui luka pisau.

    Selain itu, dokter juga menyebutkan anak laki-laki yang lahir dengan berat 6,2 pon atau 2,8 kg tumbuh menyerupai ayahnya, pria yang menjadi kekasih baru remaja tersebut.

    (suc/suc)

  • Ini Gejala Infeksi Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai, Gonore hingga ‘Raja Singa’

    Ini Gejala Infeksi Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai, Gonore hingga ‘Raja Singa’

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus infeksi menular seksual meningkat, terutama di kelompok usia muda.

    Pada 2024, Kemenkes mencatat 23.347 kasus sifilis atau orang awam menyebutnya ‘Raja Singa’. Dari total kasus tersebut, mayoritas merupakan sifilis dini (19.904 kasus), dan 77 di antaranya adalah sifilis kongenital, yang menular dari ibu ke bayi. Gonore juga tercatat tinggi dengan 10.506 kasus, terutama di DKI Jakarta.

    “IMS bukan hanya masalah kesehatan pribadi, ini masalah kesehatan masyarakat. IMS membuka pintu bagi penularan HIV, dan kasus terbanyak terjadi di usia produktif 25-49 tahun, bahkan kini mulai meningkat pada usia remaja 15-19 tahun,” tutur Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI, dr Ina Agustina, dalam konferensi pers, Jumat (20/6/2025).

    Ia menambahkan, infeksi Human Papillomavirus (HPV) salah satu IMS yang dapat memicu kanker serviks masih menjadi ancaman serius bagi perempuan, khususnya jika tidak terdeteksi sejak dini.

    Di sisi lain, Dr dr Hanny Nilasari dari Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI-RSCM turut menyoroti perlunya edukasi kesehatan reproduksi yang menyeluruh. Menurutnya, IMS dan infeksi saluran reproduksi (ISR) sering kali tidak bergejala, terutama pada perempuan, sehingga kerap terlambat ditangani.

    Jika tidak ditangani dengan tepat, IMS bisa menyebabkan komplikasi seperti radang panggul, kehamilan ektopik, bahkan infertilitas. Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan IMS juga berisiko mengalami kematian neonatal, berat lahir rendah, atau lahir prematur.

    “Tren kejadian IMS dari tahun ke tahun terus meningkat, dan usia penderita makin muda. Sudah banyak kasus IMS maupun kehamilan tidak diinginkan pada remaja, dan ini mendorong tingginya angka aborsi,” jelas dr Hanny dalam acara yang sama.

    Gejala Infeksi Menular Seksual

    Adapun gejala IMS dapat berupa luka atau lenting di area kelamin, cairan abnormal dari vagina atau penis, gatal atau nyeri saat buang air kecil, pembengkakan kelenjar di lipat paha, dan ruam di kulit. Berikut penjelasannya.

    1. ‘Raja Singa’ atau Sifilis

    dr Hanny mengatakan sifilis biasanya disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. Infeksi awal dari sifilis ini biasanya menimbulkan luka di kelamin atau tempat kontak seks.

    “Berlanjut menginfeksi ke dalam darah dan menyerang organ vital lainnya, seperti jantung, ginjal, saraf, dan mata. Tapi sebelum dia menginfeksi organ ginjal lain, biasanya dia manifestasi di kulit,” kata dr Hanny.

    “Kadang-kadang terabaikan oleh pasien. Pasien datang dengan keluhan bercak-bercak di telapak tangan dan mengira ini merupakan suatu reaksi alergi,” lanjutnya.

    2. Gonore atau Kencing Nanah

    Kencing nanah atau gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Keluhan terbanyak pada laki-laki adalah keluarnya cairan seperti nanah dari ujung kemaluan. Biasanya disertai juga dengan rasa panas atau nyeri saat buang air kecil.

    “Pada perempuan hati, hati. Kelainannya kadang-kadang tidak spesifik, hanya seperti keputihan biasa dan sering tanpa gejala. Seorang perempuan biasanya kalau kena gonore itu sudah dalam bentuk komplikasi, seperti penyakit radang panggul bahkan sampai infertilitas,” tutur dr Hanny.

    3. Kutil Kelamin

    Kutil Kelamin atau infeksi HPV adalah kelainan berupa tumbuhan atau tonjolan dengan permukaan kasar sewarna kulit, berlokasi di sekitar batang kelamin pada laki-laki, bibir kelamin perempuan, atau sekitar area anus.

    “Atau area lebih dalam biasanya di sekitar rongga vagina atau di area sekitar rektum atau bagian dalam dari anus,” katanya lagi.

    NEXT: Herpes Genital- HIV

    4. Herpes Kelamin

    dr Hanny menjelaskan, virus herpes simplex (HSV) menyebabkan herpes genital atau kelamin. Infeksi ini sering kali dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit selama aktivitas seksual. Beberapa orang yang terinfeksi virus mungkin akan mengalami gejala yang sangat ringan atau tidak ada gejala sama sekali.

    “Infeksinya sudah parah atau akut ini kelainannya dapat berupa lenting-lenting yang cukup banyak atau berbentuk luka sekitar area genital perempuan, laki-laki, ataupun anus, atau mulut, sesuai kontak seksual dilakukannya,” imbuhnya lagi.

    5. HIV

    HIV, lanjut dr Hanny, adalah bagian dari infeksi menular seksual. Virus ini menyerang sel sistem kekebalan tubuh manusia, yakni sel darah putih limfosit T-helper CD4+.

    Infeksi ini menurunkan jumlah sel-sel imun tubuh yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

    “Pada saat virus HIV masuk, dia tidak langsung menyebabkan suatu penyakit yang berat. Tetapi pada tahap AIDS (Acquired immunodeficiency Syndrome), sebagai tahap lanjutan dari virus HIV,” imbuh dr Hanny.

    “Saat daya tahan tubuh sudah sangat lemah, ini sistem kekebalan tubuh sudah tidak bisa mempertahankan diri dari infeksi, baru muncullah kelainan-kelainan yang berat,” lanjutnya.

  • Tanda Jantung Bermasalah yang Sering Dianggap Biasa

    Tanda Jantung Bermasalah yang Sering Dianggap Biasa

    Jakarta

    Tanda jantung bermasalah tidak selalu spesifik, kerap dianggap biasa karena mirip seperti keluhan sehari-hari. Dampaknya, banyak masalah jantung tidak segera teratasi dan menjadi beban pembiayaan kesehatan yang signifikan.

    Hal ini tergambar dari beban pembiayaan penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan dalam 11 tahun terakhir, yang mencapai Rp 1.087,4 triliun. Sebagian besar di antaranya untuk membiayai masalah jantung, diikuti stroke, kanker, dan gagal ginjal.

    “Kasus jantung terbesar, menempati posisi di atas, lebih dari 70 persen dari total utilisasi,” tandas Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (26/5/2025).

    Apa Itu Penyakit Jantung?

    Dikutip dari Medlineplus, penyakit jantung atau heart disease merupakan istilah yang mencakup berbagai tipe masalah jantung dan termasuk dalam kelompok penyakit kardiovaskular. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian paling besar di seluruh dunia.

    Ada berbagai jenis penyakit jantung, salah satunya congenital heart disease yakni penyakit jantung bawaan yang didapat sejak lahir. Jenis lain yang paling banyak ditemui adalah coronary artery disease atau dikenal sebagai penyakit jantung koroner.

    Berbagai masalah jantung yang terkait penyakit jantung koroner antara lain:

    Angina, yakni nyeri dada akibat sumbatan atau penyempitan aliran darah ke jantungSerangan jantung (heart attack), yakni ketika sel-sel jantung mati karena tidak teraliri darah dan oksigenGagal jantung (heart failure), yakni ketika jantung gagal memompa darah dengan efektif ke seluruh tubuhAritmia, yakni gangguan irama jantung.Tanda-Tanda Jantung Bermasalah yang Sering Dianggap Biasa

    Ada banyak gejala yang menandakan jantung bermasalah, namun banyak juga di antaranya tidak spesifik. Artinya, gejala tersebut umum dialami sehari-hari dan memang tidak selalu dipicu oleh masalah jantung.

    Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

    1. Nyeri dada

    Dikutip dari WebMD, nyeri dada merupakan gejala paling umum yang muncul ketika mengalami serangan jantung atau penyumbatan arteri jantung. Umumnya disertai sesak napas dan rasa tertekan di area dada.

    Kenapa dianggap biasa? Penggambaran nyeri dada pada setiap orang berbeda-beda, sehingga kadang sulit dibedakan dengan gejala penyakit lain. Banyak yang mengalaminya, namun ternyata karena GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) alias asam lambung.

    2. Mudah letih

    Mudah letih dan ngos-ngosan saat melakukan aktivitas ringan sehari-hari juga bisa menjadi pertanda masalah jantung. Misalnya saat menaiki tangga, atau sekadar jalan-jalan di pusat perbelanjaan.

    Kenapa dianggap biasa? Ada banyak faktor yang menyebabkan tubuh cepat merasa letih. Pada gangguan jantung, biasanya terjadi secara ekstrem dan tidak ada sebab yang jelas.

    3. Batuk yang tidak sembuh-sembuh

    Batuk yang tidak sembuh-sembuh juga bisa menjadi pertanda jantung bermasalah, khususnya gagal jantung. Saat jantung tidak bisa mengimbangi kebutuhan tubuh, terjadi kebocoran darah di paru-paru yang memicu batuk, kadang disertai mucus atau lendir berwarna pink.

    Kenapa dianggap biasa? Pada kebanyakan kasus, batuk yang tidak sembuh-sembuh memang tidak terkait langsung dengan penyakit jantung dan lebih berhubungan dengan infeksi pernapasan.

    4. Kaki bengkak

    Bengkak di area kaki bisa menandakan kerja jantung yang tidak efektif, sehingga darah menumpuk di vena yang membuatnya melebar. Gagal jantung juga menyebabkan ginjal melepas kelebihan air dan natrium, yang membuat kaki bengkak.

    Kenapa dianggap biasa? Kaki bengkak juga sangat umum dialami ketika berdiri terlalu lama, meski tanpa masalah jantung.

    5. Denyut jantung tidak teratur

    Palpitasi, yakni ketika jantung berdebar lebih cepat dan tidak teratur, bisa menandakan masalah jantung yakni atrial fibrillation yang butuh penanganan segera. Segera periksakan jika mengalaminya.

    Kenapa dianggap tidak biasa? Perubahan denyut jantung sangat wajar terjadi antara lain saat merasa cemas, terkejut, atau sangat gembira. Efek minum kopi dan kurang tidur juga bisa berpengaruh pada irama jantung.

    Kapan Harus Periksa?

    Pada prinsipnya, berbagai keluhan yang tidak biasa dan tanpa penyebab yang bisa dijelaskan sebaiknya diperiksakan ke dokter. Syukur jika ternyata bukan gejala penyakit jantung, namun jika ternyata berbahaya bisa segera ditangani.

    Berdebar-debar saat bangun tidur misalnya, walaupun banyak dialami dalam keseharian, tetap disarankan periksa jika mengalaminya tidak seperti biasanya. Terlebih, tidak ada penyebab seperti minum kopi.

    “Yang nggak normal adalah saat tidak ada apa-apa, tidak ada pemicu, bangun tiba-tiba berdebar,” kata dokter jantung dr Yuri Afifah, SpJP dalam perbincangan dengan detikcom beberapa waktu silam.

    “Kalau denyutannya tidak teratur, berarti itu salah satu tanda aritmia. Tanda lain mungkin saja denyutnya teratur tapi di atas 150 kali per menit,” jelas dr Yuri.

    Jenis-Jenis Tes Jantung

    Dikutip dari Mayo Clinic, ada banyak tes yang bisa dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung. Di antaranya:

    Tes darah, mulai dari pemeriksaan kolesterol sebagai faktor risiko penyakit jantung, hingga pemeriksaan berbagai macam protein yang terkait gangguan jantung.X-ray, untuk melihat adanya pembengkakan jantung.EKG atau ECG (Electrocardiogram), untuk merekam dan mendeteksi denyut jantung yang tidak teratur.Echocardiogram, atau dikenal juga sebagai USG jantung, untuk mengamati detail pergerakan jantung.Stress test, pengamatan denyut jantung yang dilakukan dengan treadmill atau alat lain untuk melakukan aktivitas fisik.Dan sebagainya.

    (up/up)

  • Langka! Remaja Ini Hamil Setelah Menelan Sperma, Bukan Karena Berhubungan Intim

    Langka! Remaja Ini Hamil Setelah Menelan Sperma, Bukan Karena Berhubungan Intim

    Jakarta

    Lebih dari 30 tahun yang lalu dunia medis pernah dibikin geger oleh perempuan yang positif hamil akibat menelan sperma. Perempuan yang tidak disebutkan namanya masih berumur 15 tahun di Lesotho, Afrika Selatan.

    Awalnya, ia datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut akut dan muncul hilang secara berkala. Pemeriksaan menunjukkan, pasien sedang hamil sekitar sembilan bulan, namun ia mengaku tidak menyadari kehamilannya. Rahim pasien mengalami kontraksi secara teratur dan posisi janin sudah berada dengan kepala menghadap ke bawah di jalan lahir. Kasusnya ini dipublikasikan di jurnal Obstetrics & Gynaecology pada 1988 dengan judul ‘Oral conception. Impregnation via the proximal gastrointestinal tract in a patient with an aplastic distal vagina. Case report’.

    Dikutip dari Live Science, pasien sebelumnya pernah mengunjungi unit gawat darurat yang sama 278 hari sebelumnya, atau sedikit lebih dari sembilan bulan lalu setelah ditusuk seorang pria di bagian perut atas. Pisau tersebut menembus dinding perutnya dan menyebabkan dua luka pada lambungnya. Saat itu, dokter menangani lukanya dan memperbolehkan pasien pulang dari rumah sakit.

    Beberapa bulan kemudian, saat pasien masih dalam masa pemulihan pasca operasi caesar, ia memberi tahu seorang perawat penyerangan itu terjadi ketika mantan kekasihnya memergoki ia sedang melakukan seks oral pada kekasih barunya.

    Dokter menyimpulkan setelah penusukan itu, sperma yang sempat ia telan berpindah ke organ reproduksinya melalui robekan pada saluran pencernaannya, sehingga menyebabkan kehamilan.

    Pembuahan biasanya terjadi setelah sperma dimasukkan ke dalam sistem reproduksi wanita melalui vagina. Lingkungan yang sangat asam, seperti saluran pencernaan, tidak cocok untuk sperma. Namun, air liur memiliki kadar asam yang lebih rendah dibandingkan bagian lain dari sistem pencernaan.

    Keasaman diukur dengan skala pH, yang berkisar dari 0 hingga 14. Semakin rendah angkanya, semakin banyak asam yang ada. Lambung bersifat asam, dengan pH 1,5 hingga 3,5 . Air liur biasanya memiliki pH rata-rata 6,7, yang mendekati netral. Hal ini dapat menjelaskan mengapa sperma dalam kasus ini masih dapat bertahan hidup setelah ditelan, menurut laporan tersebut.

    Dokter juga menduga sperma tersebut mungkin masih bisa bertahan hidup karena gadis itu kekurangan gizi saat ditusuk.

    Di sisi lain, saat dokter UGD memeriksa vulva pasien atau bagian luar dari sistem reproduksi wanita, tidak ditemukan adanya lubang vagina. Sebaliknya, dokter menemukan lekukan dangkal yang tertutup kulit di antara labia minora atau bibir bagian dalam vulva, dan di bawah meatus uretra atau lubang luar dari uretra yang mengalirkan urine dari kandung kemih.

    Kondisi langka lubang vagina tidak ada atau tertutup ini dikenal sebagai atresia vagina distal dan diperkirakan terjadi pada 1 dari 4.000 hingga 10.000 bayi perempuan yang baru lahir.

    Dokter akhirnya memberikan anestesi spinal kepada pasien dan melakukan operasi caesar darurat. Remaja tersebut melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat dengan berat 2,8 kilogram, menurut laporan kasus tersebut.

    Pemeriksaan setelah persalinan menunjukkan bahwa rahim pasien berakhir pada vagina yang hanya sedalam 2 sentimeter.

    (suc/suc)

  • 5 Tanda Gula Darah Naik yang Sering Diabaikan

    5 Tanda Gula Darah Naik yang Sering Diabaikan

    Jakarta

    Kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia seringkali muncul diam-diam tanpa disadari. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius.

    Banyak orang mengabaikan gejala awal kadar gula darah tinggi. Padahal, mengenali perubahan tubuh secara dini bisa menjadi langkah penting untuk mencegah komplikasi.

    Tanda Gula Darah Naik

    Ada banyak hal pada tubuh yang bisa menandakan kadar gula darah sedang tinggi. Berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Suka Haus dan Kebelet

    Mudah haus dan sering buang air kecil merupakan salah dua tanda gula darah naik. Kedua gejala ini seringkali muncul bersamaan.

    “Kelebihan gula dalam darah membuat ginjal bekerja lebih keras untuk membuangnya. Ginjal menarik air dalam jaringan tubuh Anda untuk mengencerkan glukosa agar bisa dikeluarkan lewat urine, sehingga Anda jadi lebih sering buang air kecil,” kata ahli gizi Maria Elena Fraga, dikutip dari Eat Well, Sabtu (21/6/2025).

    2. Gampang Lapar

    Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang kemudian digunakan sel sebagai energi. Namun, terkadang glukosa itu tidak bisa masuk dalam sel. Ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin secara cukup. Akhirnya, tubuh menjadi mudah lapar.

    “Ketidakmampuan menggunakan glukosa menyebabkan kekurangan energi yang bisa membuat Anda merasa lebih lapar dari biasanya,” sambung Fraga.

    3. Pandangan Kabur

    Gula darah tinggi dapat memengaruhi pembuluh darah kecil di mata yang memicu penglihatan kabur. Kondisi ini seringkali muncul pada orang sebelum didiagnosis diabetes.

    Seiring waktu, kondisi ini dapat merusak retina dan memicu retinopati diabetik. Itulah sebabnya American Diabetes Association merekomendasikan orang dengan diabetes tipe 2 untuk menjalani pemeriksaan mata setelah mendapat diagnosis.

    4. Mudah Lelah

    Kekurangan insulin dan resistensi insulin dapat menghambat sel menyerap glukosa dari aliran darah sebagai sumber energi. Tanpa bahan bakar yang cukup, tubuh akan merasa lelah dan lesu.

    5. Muncul Bercak Hitam Kulit

    Bercak hitam di celah-celah kulit seperti lipatan leher, ketiak, jari, dan selangkangan bisa menjadi tanda kadar gula darah tinggi. Gejala-gejala tersebut biasanya berkaitan dengan indikasi diabetes yang disebut acanthosis nigricans.

    Kondisi ini disebabkan tingginya kadar insulin yang menjadi tanda awal prediabetes, diabetes, atau resistensi insulin. Tanda lain yang bisa muncul di kulit seperti skin tags, dermatitis, infeksi jamur dan bakteri, serta kulit kering dan gatal.

    Jika mengalami tanda-tanda di atas, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah atau langsung ke dokter. Ini perlu dilakukan untuk memastikan gejala yang dialami memang berkaitan dengan kadar gula darah tinggi atau bukan.

    (avk/tgm)

  • Pengidap HIV Diprediksi Tembus 564 Ribu di 2025, 11 Provinsi Ini Catat Kasus Terbanyak

    Pengidap HIV Diprediksi Tembus 564 Ribu di 2025, 11 Provinsi Ini Catat Kasus Terbanyak

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengatakan Indonesia menempati peringkat ke-14 di dunia dalam jumlah orang dengan Human Immunodeficiency Virus (ODHIV) dan peringkat ke-9 untuk infeksi baru HIV.

    Diperkirakan terdapat 564 ribu ODHIV pada tahun 2025, namun baru 63 persen yang mengetahui statusnya. Dari jumlah tersebut, 67 persen telah menjalani terapi antiretroviral (ARV), dan hanya 55 persen yang mencapai viral load tersupresi, artinya virus tidak terdeteksi dan risiko penularan sangat rendah.

    Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI, dr Ina Agustina, mengatakan 76 persen kasus HIV di Indonesia terkonsentrasi di 11 provinsi prioritas, yakni:

    DKI JakartaJawa TimurJawa BaratJawa TengahSumatera UtaraBaliPapuaPapua TengahSulawesi SelatanBantenKepulauan Riau

    “Penyebaran kasus HIV secara nasional banyak terjadi di populasi kunci seperti laki-laki seks dengan laki-laki (LSL), waria, pekerja seks perempuan, dan pengguna napza suntik. Tapi di Papua, penularan sudah menyebar ke populasi umum, dengan prevalensi mencapai 2,3 persen,” jelas dr Ina dalam konferensi pers, Jumat (20/6).

    Dalam tiga tahun terakhir, positivity rate HIV cenderung stagnan, namun kasus IMS justru meningkat, termasuk di kelompok usia muda. Data Kemenkes mencatat 23.347 kasus sifilis pada tahun lalu, mayoritas merupakan sifilis dini (19.904 kasus), dan 77 di antaranya adalah sifilis kongenital, yang menular dari ibu ke bayi. Gonore juga tercatat tinggi dengan 10.506 kasus, terutama di DKI Jakarta.

    (suc/suc)

  • Kenapa Gagal Ginjal Kronis Sulit Terdeteksi Dini? Ini Penjelasan Dokter

    Kenapa Gagal Ginjal Kronis Sulit Terdeteksi Dini? Ini Penjelasan Dokter

    Jakarta

    Penyakit ginjal kronis adalah masalah kesehatan yang sulit terdeteksi. Seringkali penyakit ginjal kronis baru ketahuan di stadium akhir, ketika ginjal sudah mengalami kerusakan parah sehingga memicu gagal ginjal.

    Kata Dokter Soal Penyakit Ginjal Kronis

    Penyakit gagal ginjal kronis yang sulit terdeteksi rupanya berkaitan dengan gejala yang seringkali tidak muncul di awal. Begini penjelasan lengkap dari dokter.

    Gejala Gagal Ginjal Tak Muncul di Awal Stadium

    Spesialis penyakit dalam Dr dr Wachid Putranto, SpPD-KGH menuturkan penyakit ginjal kronis seringkali tidak menunjukkan gejala. Ia menuturkan gejala baru akan muncul setelah stadium lanjut, seperti stadium empat atau lima.

    Oleh karena itu, ia mengingatkan pemeriksaan dini ke fasilitas kesehatan perlu dilakukan. Ini untuk mencegah gagal ginjal secara dini dan menghindari perawatan dialisis atau cuci darah seumur hidup.

    “Ini yang menyebabkan pentingnya kita melakukan deteksi dini jangan sampai pasien sudah ada gejala baru periksa kemudian ternyata sudah stadium lanjut,” ucap dr Wachid dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI.

    Sebagai langkah pencegahan, pola hidup sehat harus diutamakan. caranya menjaga asupan air putih cukup, makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, menghindari rokok dan alkohol, serta memeriksa tekanan darah dan gula darah secara berkala.

    Gejala Gagal Ginjal yang Muncul di Urine

    Spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU menuturkan masalah kesehatan pada ginjal dapat memengaruhi kondisi urine. Perubahan urine akan bergantung pada masalah ginjal yang dialami.

    Misalnya pada kasus gagal ginjal kronis, volume urine pasien biasanya akan menurun dibanding ketika sehat. Warna urine pasien gagal ginjal biasanya juga lebih keruh.

    “Urinenya jadi nggak banyak, keruh warnanya, warnanya jadi nggak jernih,” kata dr Hilman ketika dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

    Gejala Gagal Ginjal Umum

    Ia menambahkan orang dengan gagal ginjal biasanya juga mengalami kelelahan parah hingga pembengkakan di area kaki. Kaki yang membengkak disebabkan oleh ginjal yang tidak mampu lagi mengatur keseimbangan cairan dan garam dengan baik.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa tanda gagal ginjal kronis lain yang dapat muncul:

    Mual dan muntah.Kebingungan.Sulit berkonsentrasi.Pembengkakan area wajah, tangan, atau kaki.Kram atau kejang otot.Kulit kering atau gatal.Nafsu makan memburuk atau makan terasa seperti logam.

    (avk/tgm)