Category: Detik.com Kesehatan

  • Israel Masih Terus Gempur RS di Gaza, 500 Pasien Meninggal Tak Dapat Pengobatan

    Israel Masih Terus Gempur RS di Gaza, 500 Pasien Meninggal Tak Dapat Pengobatan

    Jakarta

    Setidaknya 500 pasien dan warga Palestina yang terluka di Gaza meninggal dunia karena keterlambatan dalam rujukan medis. Menurut kepala Departemen Pedikrika dan Bersalin di Kompleks Medis Nasser, Dr Ahmed al-Farra, ini terjadi di tengah perbatasan Israel yang sedang berlangsung tentang perjalanan medis.

    Dr Al-Farra menuduh pasukan Israel dengan sengaja menargetkan sistem perawatan kesehatan Gaza dalam semua komponennya. Ia menggambarkan serangan itu sebagai bagian dari upaya untuk mematahkan ketahanan rakyat Palestina.

    “Di bawah hukum internasional, setiap pasien memiliki hak untuk bepergian untuk perawatan. Tetapi, mereka terus melanggar hak-hak ini tanpa konsekuensi,” terang Dr Al-Farra, dikutip dari Middle East Eye, Senin (23/6/2025).

    Profesional medis di Gaza telah berulang kali memperingatkan bahwa pembatasan pada pergerakan pasien dan serangan terhadap infrastruktur kesehatan menciptakan bencana kemanusiaan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kronis atau mengancam jiwa.

    Ratusan Bayi Berisiko Kehabisan Stok Susu Formula

    Tak hanya untuk pasien kronis dan mengancam jiwa, kesehatan para bayi di rumah sakit juga ikut terdampak. Dr Al-Farra mengungkapkan ratusan bayi dihadapkan dengan kematian karena rumah sakit kehabisan stok susu formula akibat blokade Israel.

    “Bayi-bayi ini tidak punya waktu,” katanya.

    Ia menjelaskan bahwa Israel mencegah masuknya susu formula ke Gaza selama lebih dari empat bulan, termasuk untuk rumah sakit dan pasar. Dia mencatat bahwa organisasi internasional juga termasuk dalam larangan tersebut.

    Dr Ahmad al-Farra menjelaskan bahwa Nasser Medical Complex saat ini menampung sekitar 25 anak yang menderita kekurangan formula yang parah. Sementara bayi prematur tidak memiliki susu khusus yang diperlukan untuk bertahan hidup.

    “Kami telah mencapai persegi satu, dan kami telah meminta semua pihak yang bersangkutan untuk menekan penduduk (Israel) untuk mengizinkan masuknya susu formula,” jelas Dr Al-Farra yang dikutip dari Middle East Monitor.

    “Anak-anak ini tidak punya waktu dan tidak ada suara. Kementerian kesehatan menarik bagi dunia, untuk menyelamatkan hidup mereka sebelum terlambat,” sambungnya.

    Dana Anak-anak PBB (UNICEF) sebelumnya telah memperingatkan krisis malnutrisi yang memburuk di Gaza. Mereka mencatat makanan pelengkap untuk bayi telah benar-benar habis di daerah tengah dan selatan strip, dengan cukup banyak formula bayi siap pakai yang tersisa selama sebulan untuk 400 anak.

    Organisasi tersebut juga mengonfirmasi sekitar 10 ribu bayi di bawah usia enam bulan sangat membutuhkan pemberian makan komplementer. Hal ini memperingatkan bahwa keluarga mungkin dipaksa untuk menggunakan alternatif yang tidak aman yang dicampur dengan air yang terkontaminasi, menimbulkan risiko besar bagi kehidupan anak-anak.

    (sao/kna)

  • Jokowi Disebut Alami Peradangan Kulit, Dokter Jelaskan Kaitannya dengan Alergi

    Jokowi Disebut Alami Peradangan Kulit, Dokter Jelaskan Kaitannya dengan Alergi

    Jakarta

    Ajudan Joko Widodo (Jokowi) membeberkan kondisi terkini Presiden ke-7 RI itu yang terkena alergi kulit. Saat ini, disebutkan kondisinya sudah membaik.

    “Kondisi Bapak membaik, sedang proses pemulihan, kalau memang secara visual kita bisa lihat kulit Bapak memang agak berubah. Secara fisik oke beliau, nggak ada masalah. Beliau sangat-sangat sehat walafiat,” kata ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah, di kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Minggu (22/6/2025).

    Syarif menyebutkan Jokowi sempat mengalami peradangan akibat alergi kulit. Saat ini, Jokowi masih dalam proses pemulihan.

    Di luar kasus tersebut, spesialis kulit dr Ruri D Pamela, SpDVE, FINSDV mengatakan alergi kulit adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat (alergen) yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti sabun, makanan, atau debu. Saat terkena alergen, tubuh akan melepaskan histamin dan zat kimia lain yang menyebabkan radang.

    “Kulit menjadi merah, bengkak, gatal, dan terkadang terasa hangat atau perih,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (23/6/2025).

    dr Ruri mengatakan alergi dapat menyebabkan peradangan lantaran sistem imun yang bereaksi berlebihan pada alergen, yang akhirnya melepaskan zat peradangan seperti histamin. Reaksi ini, membuat pembuluh darah melebar, menyebabkan kemerahan, membengkak, dan gatal.

    “itu semua adalah tanda peradangan,” sambungnya.

    Pada dasarnya, lanjut dr Ruri, terdapat sejumlah penyebab umum alergi kulit. Antara lain:

    Kontak langsung: misal logam (nikel), lateks, kosmetik, sabun, parfum.Makanan/obat-obatan: bisa memicu ruam dan biduran.Lingkungan/fisik: debu, serbuk sari, gigitan serangga, cuaca ekstrem (dingin/panas), atau keringat.

    (suc/up)

  • Viral Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Camilan-Bahan Mentah, BGN Buka Suara

    Viral Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Camilan-Bahan Mentah, BGN Buka Suara

    Jakarta

    Program makan bergizi Gratis (MBG) di sekolah dasar negeri Tangerang Selatan kembali menjadi sorotan. Perubahan menu dari bahan mentah menjadi makanan ringan memicu reaksi beragam dari para orang tua murid. Mereka menilai bahwa camilan seperti biskuit, susu, roti, dan buah belum cukup memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi anak usia sekolah.

    Sebelumnya, menu MBG berupa bahan mentah seperti beras dan lauk pauk mentah yang harus dimasak di rumah. Kini, selama masa libur sekolah, siswa menerima paket MBG berisi makanan siap konsumsi yang dikategorikan sebagai camilan bergizi.

    Menanggapi isu ini, Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN), Redy Hendra Gunawan, buka suara dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Minggu (22/6/2025).

    Menurut Redy, perubahan menu MBG menjadi camilan dan bahan mentah merupakan inisiatif Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah, dalam upaya menyesuaikan dengan kondisi siswa yang sedang libur sekolah.

    “Pemilihan menu tersebut merupakan inisiatif dari SPPG di Tangerang Selatan. Mereka berupaya tetap memberikan makanan bergizi meski siswa sedang tidak bersekolah. Maka dipilihlah bentuk bahan mentah dan camilan siap konsumsi,” jelas Redy kepada wartawan.

    Redy juga menambahkan bahwa saat ini BGN belum memiliki desain atau kebijakan khusus terkait pemberian makan bergizi gratis selama masa libur sekolah. Namun, pihaknya tetap melakukan uji coba untuk memastikan program terus berjalan.

    “Para siswa penerima manfaat sudah memasuki masa libur sekolah. Kami sedang mendesain sistem pemberian makanan saat liburan, dan selama ini kami tetap berupaya menyalurkan makanan bergizi meski sekolah tidak aktif,” katanya.

    Sejauh ini, perubahan menu tersebut tidak berdampak pada kelompok lain, seperti ibu hamil dan menyusui. Mereka tetap mendapatkan MBG sesuai standar yang telah ditetapkan.

    (naf/kna)

  • Jokowi Sakit Kulit, Ajudan Sebut Idap Alergi hingga Peradangan

    Jokowi Sakit Kulit, Ajudan Sebut Idap Alergi hingga Peradangan

    Jakarta

    Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menjadi sorotan setelah beredar foto yang memperlihatkan kondisi kulitnya yang berubah. Sakit kulit Jokowi disebut mulai muncul sepulang dari Vatikan.

    Ajudan Jokowi Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah mengakui memang ada perubahan secara pada fisik Jokowi, terutama di bagian wajah. Namun, dia memastikan bahwa secara umum Jokowi tidak mengalami gangguan kesehatan serius.

    “Kalau memang secara visual kita bisa lihat ya kulit Bapak memang agak berubah. Tapi secara fisik, memang secara fisik oke beliau. Nggak ada masalah,” kata Syarif kepada detikJateng, Minggu (22/6/2025).

    Syarif tidak menjawab saat ditanya rumor bahwa Jokowi menderita penyakit autoimun Stevens Jhonson Syndrome. Menurutnya, yang berhak menjelaskan soal autoimun atau tidak adalah dokter.

    “Nah, itu mungkin dokter nanti yang lebih detail menjelaskan (disebut kena autoimun),” tuturnya.

    Di media sosial ramai disebut Jokowi sakit kulit karena penyakit autoimun Stevens-Johnson Syndrome (SJS). Penyakit ini adalah kelainan kulit dan selaput lendir yang langka dan serius. Biasanya reaksi terhadap obat yang dimulai dengan gejala seperti flu, diikuti dengan ruam yang menyakitkan yang menyebar dan melepuh.

    Terlepas dari sakit kulit Jokowi, penyakit Stevens Johnson Syndrome termasuk sebagai keadaan darurat medis yang biasanya memerlukan rawat inap. Perawatan difokuskan pada penghilangan penyebab, perawatan luka, pengendalian rasa sakit, dan meminimalkan komplikasi saat kulit tumbuh kembali.

    Dikutip dari laman John Hopkins, beberapa kelompok orang berisiko lebih tinggi terkena sindrom Stevens-Johnson, termasuk:

    Orang-orang yang telah mengalami gejala tertentu setelah mengonsumsi obat-obatan tertentuMereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemahIndividu dengan AIDS atau HIVOrang-orang yang menjalani kemoterapiMereka yang memiliki anggota keluarga dengan sindrom Stevens-Johnson

    Penyebab Sindrom Stevens-Johnson

    Penyebab paling umum dari SJS adalah reaksi obat. Hampir semua obat dapat menyebabkan SJS, tetapi obat-obatan seperti antibiotik, antikonvulsan, dan perawatan anti-inflamasi paling sering menyebabkannya.

    SJS lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih muda, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Masalah mata yang umum terkait dengan SJS dapat mencakup:

    KonjungtivitisUlserasi pada kelopak mataPeradangan di dalam mata (iritis)Lepuh korneaPerforasi kornea, lubang di kornea yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanenSetelah tahap akut penyakit, bekas luka konjungtiva dan kornea, yang menyebabkan penurunan atau hilangnya penglihatan, adalah hal yang umum.Pada anak-anak, sindrom Stevens-Johnson juga dapat disebabkan oleh infeksi seperti pilek atau flu, atau luka dingin.

    (kna/up)

  • Terungkap Lewat Studi, Wanita yang Rutin Minum Kopi Bisa Bikin Panjang Umur

    Terungkap Lewat Studi, Wanita yang Rutin Minum Kopi Bisa Bikin Panjang Umur

    Jakarta

    Kopi bukan sekadar minuman pelepas kantuk, tetapi juga dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik hingga umur panjang, terutama pada wanita. Sebuah studi baru menemukan minum kopi bahkan dapat membantu penuaan yang sehat pada wanita.

    “Temuan ini menunjukkan bahwa kopi berkafein-bukan teh atau tanpa kafein-dapat secara unik mendukung lintasan penuaan yang menjaga fungsi mental dan fisik,” kata Dr Sara Mahdavi, seorang peneliti pascadoktoral di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan, dikutip dari CNBC, Minggu (22/6/2025).

    Makalah yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society of Nutrition ini belum diterbitkan dalam jurnal ilmiah maupun melalui proses tinjauan sejawat. Namun, temuan yang disampaikan terbilang cukup kuat.

    Dalam studi ini, para peneliti mengamati 47.513 wanita selama beberapa dekade sejak tahun 1984. Mereka menganalisis data kesehatan serta kebiasaan konsumsi kopi para peserta.

    Hingga tahun 2016, hanya 3.706 peserta yang dikategorikan sebagai lansia sehat. Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan penuaan sehat meliputi:

    Berusia 70 tahun atau lebihTidak memiliki 11 penyakit kronis utama, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kankerMelaporkan kondisi kesehatan mental yang baikMampu mempertahankan fungsi fisikTidak mengalami gangguan memori atau kognitif

    Peneliti juga mempertimbangkan faktor gaya hidup lain seperti kebiasaan merokok, frekuensi aktivitas fisik, dan pola makan, serta menyesuaikan pengaruhnya terhadap hasil kesehatan peserta.

    Para peserta juga diminta melaporkan seberapa sering mereka mengonsumsi kopi, teh, serta minuman soda, semua yang dapat menjadi sumber kafein. Hasil studi menunjukkan, wanita yang minum setidaknya satu cangkir kopi setiap hari memiliki kemungkinan lebih besar untuk tergolong sebagai lansia sehat.

    Bagi para lansia sehat, setiap tambahan satu cangkir kopi yang dikonsumsi per hari dikaitkan dengan peningkatan peluang mengalami penuaan sehat sebesar 2 hingga 5 persen, dengan manfaat terbesar terlihat pada konsumsi hingga lima cangkir kecil per hari.

    “Mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang dapat memberikan beberapa manfaat perlindungan bila dikombinasikan dengan perilaku sehat lainnya,” ucap Mahdavi.

    Minum teh atau kopi tanpa kafein tidak memiliki hubungan yang jelas dengan penuaan yang sehat dalam penelitian tersebut, dan minum soda secara drastis menurunkan peluang hasil kesehatan yang positif.

    Di sisi lain, seberapa banyak kopi per hari yang dapat menyebabkan penuaan yang sehat masih bisa diperdebatkan. Mahdavi mengatakan, minum hingga tujuh cangkir kecil kopi setiap hari dikaitkan dengan penuaan yang sehat dalam penelitian tersebut. Tetapi apakah jumlah tersebut sehat atau tidak dapat berubah tergantung pada orangnya.

    Penelitian lain yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan potensi manfaat kesehatan dari minum kopi. Sebuah penelitian terbaru yang melibatkan hampir 50.000 orang dewasa AS yang dipublikasikan bulan Mei ini menemukan, minum satu hingga tiga cangkir kopi sehari dapat menurunkan peluang seseorang untuk meninggal sekitar 15 peren dalam sembilan hingga 11 tahun berikutnya, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.

    “Mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang dapat memberikan beberapa manfaat perlindungan jika dikombinasikan dengan perilaku sehat lainnya seperti olahraga teratur, pola makan sehat, dan menghindari merokok,” kata Mahdavi dalam siaran pers .

    “Meskipun penelitian ini melengkapi bukti sebelumnya yang menunjukkan bahwa asupan kopi dapat dikaitkan dengan penuaan yang sehat, manfaat dari kopi relatif sederhana dibandingkan dengan dampak dari kebiasaan gaya hidup sehat secara keseluruhan dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut.”

    (elk/suc)

  • Sederet Gejala Diabetes yang Tak Biasa, Kerap Kali Tak Disadari

    Sederet Gejala Diabetes yang Tak Biasa, Kerap Kali Tak Disadari

    Jakarta

    Diabetes tipe 2 kerap kali disebut sebagai silent killer lantaran tak memicu gejala signifikan, bahkan jarang disadari. Banyak orang tidak menyadari mereka mengidap kondisi ini hingga muncul komplikasi serius, seperti gangguan jantung, kerusakan ginjal, atau penglihatan yang memburuk.

    Meskipun gejala umum seperti sering buang air kecil dan mudah lelah cukup dikenal, ada sejumlah tanda lain yang sering luput dari perhatian. Gejala-gejala ini kerap dianggap sepele atau dikaitkan dengan masalah kesehatan lain, sehingga tidak langsung dikenali sebagai bagian dari diabetes.

    Gejala Tak Biasa yang Jarang Disadari dari Diabetes Tipe 2

    Terdapat beberapa gejala yang tidak biasa yang dapat dialami oleh pengidap diabetes tipe 2. Dikutip dari laman The Healthy, ahli diet Erin Palinski-Wade, RD, CDCES mengungkapkan sejumlah gejalanya.

    1. Perubahan Berat Badan

    Perubahan berat badan pada pengidap diabetes tipe 2 terkadang disebabkan oleh hilangnya cairan dari tubuh. Kondisi ini terjadi karena diabetes dapat menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat, yang pada akhirnya mengakibatkan tubuh kehilangan banyak air dan kalori.

    2. Gusi nyeri hingga Gigi Berlubang

    Mulut kering serta gusi yang nyeri atau mudah berdarah merupakan gejala diabetes tipe 2 yang sering luput dikenali.

    “Hal ini dapat terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berkurangnya produksi air liur dan meningkatnya pertumbuhan bakteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit gusi dan gigi berlubang,” kata ahli gizi di New Jersey, Palinski-Wade, RD, CDCES, CPT.

    3. Sensasi Terbakar di Kaki

    Kaki yang mati rasa atau kesemutan menjadi gejala umum diabetes tipe 2. Tapi, jika merasakan seperti berjalan di trotoar yang panas atau sensasi terbakar, kemungkinan merupakan tanda dari neuropati diabetik.

    “Ini mungkin merupakan tanda kerusakan saraf yang mungkin disebabkan oleh kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu lama,” kata ahli diabetes Vandana Sheth, RDN, CDCES, FAND.

    “Ini bisa menjadi tanda awal, tetapi jika diabaikan, dapat memperburuk kerusakan,” tambahnya.

    4. Infeksi Jamur dan ISK

    Kadar gula yang tinggi bisa meningkatkan risiko infeksi jamur dan infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada wanita . Menurut Wade, kelebihan glukosa dalam darah dan cairan tubuh, seperti urin, keringat, dan lendir menciptakan tempat jamur dan bakteri berkembang biak.

    “Jika hal ini dikombinasikan dengan kadar gula darah yang tinggi, sistem kekebalan tubuh akan melemah, dan tubuh akan semakin sulit melawan infeksi, yang menyebabkan jenis infeksi ini lebih sering terjadi.” kata Wade.

    5. Bercak Gelap pada Kulit

    Akantosis nigrikans adalah kondisi munculnya bercak gelap seperti beludru di kulit sekitar leher, ketiak, atau selangkangan. Kondisi ini bisa menjadi tanda peringatan resistensi insulin dan kadar gula darah yang tinggi.

    6. Kabut Otak

    Masalah kognitif juga berpotensi menjadi gejala diabetes tipe 2. Berdasarkan penelitian tahun 2023 yang diterbitkan dalam Frontiers in Endocrinology, ada kondisi yang disebut sebagai disfungsi kognitif diabetik, di mana kadar gula darah yang tinggi secara konsisten bisa mengganggu fungsi otak. Gangguan ini muncul dalam bentuk kabut otak atau brain fog.

    Selain itu, gula darah tinggi juga terkadang bisa memengaruhi suasana hati dan menyebabkan mudah tersinggung.

    (elk/suc)

  • Gejala Diabetes Awal yang Muncul Saat Bangun Tidur

    Gejala Diabetes Awal yang Muncul Saat Bangun Tidur

    Jakarta

    Meski tak selalu bergejala, Diabetes Mellitus (DM) juga bisa memicu keluhan tertentu yang muncul di pagi hari saat bangun tidur. Berbagai keluhan tersebut berkaitan dengan melonjaknya kadar gula darah di pagi hari.

    Lonjakan gula darah atau hiperglikemia di pagi hari tersebut dikenal dengan istilah dawn phenomenon atau fenomena fajar, yang biasanya terjadi antara pukul 3-8 pagi. Pada saat itu, fluktuasi hormonal mempengaruhi kerja insulin dalam mengatur kadar gula darah.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, hiperglikemia di pagi hari juga bisa terjadi karena Somogyi Effect. Pada pengidap DM yang menggunakan insulin, terjadi lonjakan hormon di pagi hari yang memicu hiperglikemia setelah pada malam harinya mengalami hipoglikemia atau anjloknya kadar gula darah.

    Dawn phenomenon umum dialami pengidap diabetes. Menurut sebuah studi, fenomena ini dialami 50 persen pengidap DM baik tipe 1 maupun tipe 2.

    Bagaimana Mendeteksinya?

    Cara paling akurat untuk mendeteksi peningkatan kadar gula darah adalah dengan pemeriksaan. Pada pengidap DM, pemeriksaan secara terus menerus selama 24 jam bisa dilakukan dengan Continuous Glucose Monitoring (CGM).

    Berbeda dengan tes gula darah manual yang dilakukan dengan tusuk ujung jari (finger prick) sebelum tidur dan setelah bangun, CGM memungkinkan pemeriksaan secara berkelanjutan sepanjang malam. Karenanya, episode hipoglikemia atau anjloknya kadar gula darah pada malam hari bisa terdeteksi.

    Gejala Diabetes di Pagi Hari

    Pada dasarnya, diabetes mellitus tidak selalu bergejala sehingga screening atau pemeriksaan rutin penting dilakukan terutama jika punya faktor risiko. Kalaupun ada gejala yang muncul, seringkali tidak spesifik sehingga kerap kali terabaikan.

    “Hasil Riskesdas itu 70 persen di antaranya nggak tahu bahwa dia ada gejala (penyakit diabetes) atau jadi ketahuannya kebetulan waktu dicek,” kata dr Em Yunir, SpPD-KEMD, pakar diabetes dari RS Cipto Mangunkusumo dalam sebuah kesempatan.

    Meski tetap harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan yang akurat, hiperglikemia saat bangun tidur di pagi hari pada pengidap diabetes mellitus juga dapat ditandai dengan beberapa gejala berikut.

    1. Polidipsia atau haus berlebihan

    Polidipsia, istilah medis untuk rasa haus berlebihan, merupakan salah satu gejala umum pada diabetes mellitus. Rasa haus merupakan sinyal tubuh untuk mengimbangi lonjakan gula darah, sebab ginjal bekerja keras untuk menyerap kelebihan glukosa sehingga tubuh banyak kehilangan cairan.

    2. Poliuria atau sering buang air kecil

    Sama seperti polidipsia, poliuria atau sering buang air kecil juga merupakan tanda khas diabetes mellitus yang utamanya teramati pada malam dan pagi hari. Kondisi ini terjadi karena ginjal bekerja keras mengeluarkan glukosa.

    3. Letih saat bangun tidur

    Polidipsia dan poliuria sedikit-banyak dapat mengganggu kualitas tidur, sehingga pengidap diabetes mellitus bangun dalam kondisi tidak bugar. Selain itu, hiperglikemia juga membuat metabolisme glukosa sebagai sumber energi jadi tidak efisien.

    4. Mulut kering

    Mulut kering atau dry mouth merupakan tanda-tanda dehidrasi. Pengidap diabetes mellitus rawan mengalaminya karena cairan tubuh banyak terpakai untuk mengeluarkan kelebihan glukosa dalam darah.

    5. Mata kabur

    Dikutip dari Mayo Clinic, kadar gula darah tinggi dapat menarik cairan dari jaringan tubuh, termasuk dari jaringan lensa mata. Akibatnya, kemampuan untuk mengatur fokus terganggu sehingga pandangan jadi kabur.

    6. Kebas dan kesemutan

    Meski jarang, kebas dan kesemutan dapat terjadi di tangan dan kaki pada pengidap diabetes. Meningkatnya kadar gula darah menyebabkan kerja saraf terganggu.

    7. Polifagia atau cepat lapar

    Melengkapi polidipsia dan poliuria, polifagia atau cepat lapar merupakan 3 gejala khas pada diabetes mellitus. Cepat lapar dan sangat lapar merupakan sinyal tubuh yang menandakan kerja insulin yang tidak efektif dalam mengatur kadar gula darah.

    Wajib Waspada dan Langsung Periksa

    Diabetes Mellitus dapat tertangani dengan lebih baik jika terdeteksi sebelum muncul gejala, dan ini dimungkinkan lewat screening atau cek rutin. Namun jika telanjur mengalami gejalanya, maka disarankan untuk tidak menunda pemeriksaan agar dapat segera tertangani sebelum memicu komplikasi yang lebih fatal.

    (up/up)

  • Ingin Hilangkan Lemak Perut? Ini Waktu Sarapan dan Makan Malam Terbaik

    Ingin Hilangkan Lemak Perut? Ini Waktu Sarapan dan Makan Malam Terbaik

    Jakarta

    Upaya menghilangkan lemak di perut bukan hanya tentang apa yang dimakan, tapi juga kapan pemilihan waktu makan. Penelitian menemukan bahwa waktu makan memiliki peran dalam proses pembakaran lemak di area perut.

    Jadi, penting untuk mengetahui waktu makan yang baik untuk sarapan dan makan malam. Seperti apa pembagiannya?

    Waktu Terbaik Sarapan dan Makan Malam untuk Hilangkan Lemak Perut

    Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti spanyol mengungkapkan bahwa diet seseorang bisa membantu menghilangkan lemak di perut dengan mengatur waktu makan. Dikutip dari laman The Sun, tim ilmuwan yang dipimpin oleh University of Granada (UGR) dan Public University of Navarra (UPNA) melakukan penelitian terkait puasa intermiten dalam mengurangi lemak.

    Dalam penelitian ini, waktu makan peserta dikurangi menjadi 6-8 jam. Ada sebanyak 197 peserta yang berusia antara 30 dan 60 tahun. Mereka mencoba tiga metode puasa berbeda selama 12 minggu. Pembagiannya adalah sebagai berikut:

    Puasa dini: Makan antara pukul 9 pagi dan 5 sore (49 peserta)Puasa larut: Makan antara pukul 2 siang dan 10 malam (52 peserta)Puasa yang dipilih sendiri: Memilih slot makan yang diinginkan, biasanya di antara pukul 12 malam dan 8 malam. (47 peserta)

    Sementara, 49 peserta yang tersisa mengikuti program pendidikan gizi tentang diet mediterania dan gaya hidup sehat

    Kelompok yang berpuasa, terlepas dari jenis puasa yang dijalankan kehilangan lebih banyak berat badan, rata-rata 3-4 kg, dibandingkan dengan peserta yang makan secara normal.

    Namun, kelompok orang yang menjalani puasa dini kehilangan lebih banyak lemak subkutan perut, dibandingkan kelompok lain. Hal ini berarti, sarapan pada pukul 9 pagi dan makan malam sebelum pukul 5 sore bisa menjadi cara yang terbaik.

    Menurut seorang profesor madya di Fakultas Ilmu Olahraga di Universitas Granada, Jonatan Ruiz, makan dengan batasan waktu, khususnya menyelesaikan makan sebelum pukul 5 sore bisa menjadi cara efektif untuk mengelola berat badan dan mengurangi lemak perut setelah periode makan berlebihan.

    “Pendekatan ini selaras dengan ritme sirkadian alami, yang meningkatkan kesehatan metabolisme dan pengurangan lemak,” katanya.

    Tim penelitian juga mengklaim, makan di waktu yang tidak teratur atau larut malam bisa mengganggu ritme biologis tubuh dan meningkatkan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2.

    (elk/tgm)

  • Heboh! Pria India Hidup Lagi usai Dinyatakan Meninggal oleh Dokter

    Heboh! Pria India Hidup Lagi usai Dinyatakan Meninggal oleh Dokter

    Jakarta

    Seorang pria berusia 64 tahun asal Ulhasnagar, India, yang mengidap kanker sempat dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Namun, tak lama setelah itu, pria bernama Abhiman Girdhar Tayde tersebut kembali bernapas.

    Kejadian ini bermula saat Abhiman merasakan sakit di rumahnya, sehingga putra dan kerabatnya segera membawanya ke Rumah Sakit Shivneri di Ulhasnagar menggunakan becak. Sesampainya di rumah sakit, seorang dokter bernama Prabhu Ahuja memeriksa kondisi Abhiman di dalam becak dan menyatakan bahwa ia telah meninggal dunia.

    Mendengar kabar tersebut, keluarga pun membawanya pulang untuk mempersiapkan upacara kremasi. Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi.

    “Kami melihat ayah saya bernapas dengan berat, jantungnya berdetak kencang, ” kata putra Abhiman, Sachin, dikutip dari laman Times of India.

    Abhiman kemudian dilarikan ke rumah sakit lain untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Setelah mendapat penanganan medis, ia kembali sadar dalam waktu sekitar setengah jam.

    Kesal dengan pernyataan kematian yang ternyata keliru, putra Abhiman kembali mendatangi dr Ahuja di rumah sakit sebelumnya dan meminta surat kematian. Surat tersebut kemudian digunakan untuk mengajukan tuntutan agar pihak administrasi mengambil tindakan terhadap dr Ahuja atas dugaan kelalaian medis.

    Menanggapi hal ini, dr Ahuja menyatakan saat diperiksa, Abhiman dalam kondisi tidak sadarkan diri dan tidak menunjukkan detak jantung. Ia juga menyebut pemeriksaan dilakukan di tengah kondisi bising akibat proyek konstruksi di sekitar lokasi, sehingga menyulitkan proses pemeriksaan secara optimal.

    dr Ahuja mengklaim bahwa ia telah menyarankan keluarga pasien untuk segera membawa Abhiman ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas ventilator.

    “Namun mereka kembali hanya untuk menjebak saya dan meminta surat keterangan kematian,” kata Dr Ahuja.

    Departemen Kesehatan Ulhasnagar Municipal Corporation (UMC) juga turut menanggapi kejadian tersebut. Seorang petugas UMC, dr Mohini Dharma mengakui, pihaknya belum mendapatkan laporan dari keluarga Abhiman.

    “Dalam kasus ini, kami belum menerima keluhan dari keluarga Abhiman, tetapi sebagai suo moto (kemauan sendiri), kami telah menyampaikan pemberitahuan kepada dr Ahuja dan memintanya untuk memberikan klarifikasi atas seluruh masalah ini,” tutur dia.

    “Jika klarifikasi tersebut tidak memuaskan, maka kami akan membentuk sebuah komite yang akan menyelidiki seluruh kasus ini. Sesuai dengan temuannya, tindakan lebih lanjut akan diambil,” sambungnya.

    Apabila Ahuja terbukti bersalah dalam kasus tersebut, lisensinya sebagai dokter dapat dibatalkan.

    NEXT: Fenomena ‘bangkit’ dari kematian

    Di sisi lain, fenomena ‘bangkit’ dari kematian ini bukan lagi hal yang asing di dunia medis, meski kasusnya terbilang langka. Kemungkinan penyebabnya selalu sulit ditentukan. Namun, salah satu kondisi yang menjelaskan fenomena ini adalah Lazarus syndrome.

    Dikutip dari laman Medical News Today, Lazarus syndrome didefinisikan sebagai kembalinya sirkulasi spontan atau return of spontaneous circulation (ROSC) yang tertunda setelah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dihentikan. Artinya, seseorang yang dinyatakan meninggal setelah detak jantungnya terhenti, kembali mengalami aktivitas jantung yang mendadak.

  • Warna Urine Ini Jadi Tanda Sakit Ginjal, Segera Periksa Jika Mengalaminya

    Warna Urine Ini Jadi Tanda Sakit Ginjal, Segera Periksa Jika Mengalaminya

    Jakarta

    Urine memiliki fungsi penting dalam tubuh karena membantu membuang limbah dan kelebihan air yang tidak dibutuhkan. Sebelum keluar dari tubuh, urine melewati saluran kemih yang dimulai dari ginjal sebagai penyaring darah.

    Warna urine bisa menunjukkan kondisi kesehatan. Kuning tua menandakan dehidrasi, sedangkan kemerahan bisa mengindikasikan kanker. Urine juga bisa berwarna merah muda, cokelat, ungu, atau putih susu akibat makanan, obat-obatan, atau penyakit tertentu.

    Menurut Direktur Utama, Nefrologi & Transplantasi Ginjal, Fortis Escorts, Okhla Road, New Delhi, dr Ajit Singh Narula, urine normal umumnya berwarna kuning muda hingga kuning tua. Warna ini berasal dari pigmen bernama urobilin yang diproduksi secara alami oleh tubuh.

    Tingkat kekuningan pada urine dipengaruhi oleh jumlah cairan yang masuk. Saat tubuh mengalami dehidrasi, misalnya setelah beraktivitas di bawah terik matahari, ginjal akan menyerap kembali lebih banyak air dari urine demi menjaga keseimbangan cairan tubuh.

    Akibatnya, pigmen dalam urine menjadi lebih pekat dan warnanya tampak kuning tua. Sebaliknya, jika cairan yang diminum melebihi kebutuhan tubuh, kelebihan air dibuang melalui urine sehingga warnanya menjadi lebih pucat.

    Warna urine juga bisa menjadi penanda penyakit ginjal dan kesehatan umum. Dokter Bedah Urologi dari Pristyn Care di India dr Nipun A C, urine berwarna bening hingga kuning biasanya menunjukkan fungsi ginjal yang normal.

    Sebaliknya, warna urine yang tidak biasa seperti jingga atau biru bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk pencahar, antidepresan, dan antibiotik.

    “Namun, ada dua warna yang harus Anda perhatikan dengan serius – merah dan cokelat tua. Warna merah tidak boleh diabaikan karena dapat menjadi tanda pertama kanker kandung kemih atau ginjal,” kata dr Nipun.

    Selain warna, kejernihan urine juga penting diperhatikan. Urine yang keruh bisa mengindikasikan dehidrasi, infeksi saluran kemih, atau efek dari penggunaan kateter urine jangka panjang.

    “Urine yang keruh atau berbusa perlu diperhatikan karena dapat menjadi tanda penyakit ginjal atau kondisi kandung kemih yang mendasarinya. Asupan air yang berlebihan dapat menutupinya, tetapi harus diselidiki untuk menyingkirkan penyebabnya,” lanjutnya lagi.

    (suc/suc)