Category: Detik.com Kesehatan

  • Cerita di Balik Viral Pria Nekat Makan 150 Butir Telur Selama 5 Hari

    Cerita di Balik Viral Pria Nekat Makan 150 Butir Telur Selama 5 Hari

    Jakarta

    Seorang YouTuber Joshua Allard di Oklahoma City, Amerika Serikat melakukan eksperimen diet ekstrem mengonsumsi 150 butir telur selama lima hari. Ia makan 30 butir telur per harinya.

    Dalam video yang diunggah pada Senin (16/6/2025) itu, Allard memperlihatkan kotak yang berisi 15 lusin telur besar. Pria 25 tahun itu pun mendokumentasikan bagaimana awal dari tantangannya itu.

    Selama lima hari, Allard makan lima kali sehari. Masing-masing mengonsumsi sekitar setengah lusin telur, tanpa tambahan makanan atau suplemen lain.

    “Saya bahkan tidak mengonsumsi suplemen vitamin D3 plus K, yang biasanya merupakan salah satu suplemen favorit saya. Hanya telur,” tutur Allar, dikutip dari Daily Mail, Selasa (24/6).

    Meskipun diet itu terdengar melelahkan, Allard mengklaim ia sebenarnya berjuang untuk membatasi dirinya makan 30 butir telur dalam sehari.

    “Itu hampir menjadi kecanduan. Gila,” lanjutnya.

    Ia berspekulasi keinginan yang kuat itu mungkin disebabkan oleh defisit kalori cukup signifikan yang dialaminya.

    Namun, mengingat kandungan lemak telur yang tinggi, ia tidak yakin bahwa itu adalah alasan di baliknya.

    Efek yang Terjadi pada Tubuhnya

    Pada akhir tantangan lima hari tersebut, Allard mengatakan bahwa ia menjadi sangat, sangat kurus. Ia membagikan foto tubuhnya yang terlihat ramping.

    “Yah, pertama saya selamat. Saya tidak mati, syukurlah. Saya menjadi sangat, sangat kurus,” jelas Allard.

    “Saya tidak mengonsumsi kreatin apapun selama ini. Benar-benar tidak mengonsumsi suplemen atau apapun,” tambahnya.

    Namun, ternyata tantangan ini juga berdampak pada mentalnya. Ia merasa tubuhnya sangat lelah di malam hari dan membuatnya tidur sangat nyenyak.

    “Saya tidur sangat nyenyak. Tingkat stres saya jauh, jauh, jauh menurun. Dan tubuh saya menjadi sangat ramping dalam waktu lima hari,” terang Allard.

    Meski sudah tidak makan 30 butir telur dalam sehari, Allard masih mengonsumsi banyak telur. Ia menganggap telur adalah makanan super.

    Ia memuji telur karena lemak sehatnya yang sangat baik untuk hormon tubuh. Kandungan proteinnya tinggi dan juga asam aminonya.

    Makanan berprotein tinggi membantu tubuh membangun dan memperbaiki jaringan seperti otot, tulang, kulit, dan rambut. Sementara itu, mengonsumsi makanan yang mengandung asam amino membantu tubuh membangun otot dan memecah makanan, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    “Makanan ini adalah salah satu makanan padat nutrisi terbaik yang ada. Jadi, saya sangat merekomendasikannya,” katanya.

    Meski begitu, ia tidak merekomendasikan orang-orang untuk mencoba makan 30 telur dalam sehari sepertinya. Allard menyarankan untuk makan enam butir telur saat pagi dan empat butir di malam harinya untuk memberikan energi.

    (sao/naf)

  • Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Ajal Sudah Dekat, Ini Penelitiannya

    Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Ajal Sudah Dekat, Ini Penelitiannya

    Jakarta

    Orang yang sering mengalami mimpi buruk dikaitkan dengan kematian dini. Peneliti menemukan mereka yang sering mimpi buruk dalam sepekan memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk meninggal sebelum usia 70 tahun, dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak pernah mengalaminya.

    Dikutip dari IFL Science, para ilmuwan di UK Dementia Research Institute and Imperial College London menganalisis data dari 183.012 orang dewasa berusia 26 hingga 86 tahun, serta 2.429 anak-anak berusia 8 hingga 10 tahun, yang dikumpulkan dari enam studi kesehatan jangka panjang.

    Pada awal studi, orang dewasa melaporkan seberapa sering mereka mengalami mimpi buruk, kemudian para peneliti melacak mereka hingga 19 tahun. Bagi anak-anak, orang tua merekalah yang berbagi seberapa sering mimpi buruk terjadi. Untuk mengukur penuaan biologis, para ilmuwan mengamati panjang telomer anak-anak, lapisan DNA kecil yang menunjukkan seberapa cepat sel menua.

    Pada orang dewasa, mereka melangkah lebih jauh, dengan menggunakan panjang telomer dan jam epigenetik mutakhir untuk mengukur seberapa cepat seluruh tubuh menua.

    Hubungan antara mimpi buruk yang dialami mingguan dan kematian dini begitu kuat sehingga menjadi prediktor kematian dini yang lebih akurat daripada faktor risiko lain yang sudah diketahui, termasuk merokok, obesitas, pola makan yang buruk, dan aktivitas fisik yang rendah.

    Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 40 persen dari peningkatan risiko mortalitas secara langsung terkait dengan penuaan biologis yang lebih cepat, yang ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami mimpi buruk setiap minggu atau setiap hari.

    “Otak kita yang sedang tidur tidak dapat membedakan mimpi dari kenyataan. Itulah sebabnya mimpi buruk sering kali membangunkan kita dengan berkeringat, terengah-engah, dan jantung berdebar-debar – karena respons melawan-atau-lari kita telah dipicu. Reaksi stres ini bahkan bisa lebih intens daripada apa pun yang kita alami saat terjaga,” kata Dr Abidemi Otaiku, seorang dokter dan ahli saraf di Imperial College London, kepada IFLScience.

    Kata Dr Otaiku, mimpi buruk menyebabkan peningkatan kortisol dalam jangka panjang, hormon stres yang terkait erat dengan penuaan sel yang lebih cepat. Bagi mereka yang sering mengalami mimpi buruk, stres kumulatif ini dapat berdampak signifikan pada proses penuaan.

    Selain itu, mimpi buruk mengganggu kualitas dan durasi tidur, sehingga mengganggu pemulihan dan perbaikan sel penting tubuh di malam hari. Efek gabungan dari stres kronis dan gangguan tidur kemungkinan berkontribusi pada percepatan penuaan sel dan tubuh.

    “Mengingat betapa umum dan mudahnya mimpi buruk itu, mimpi buruk harus ditanggapi dengan lebih serius sebagai masalah kesehatan masyarakat,” imbuhnya.

    (kna/kna)

  • 30 Peserta Pesta Gay di Puncak Reaktif HIV-Sifilis, Apa Sih Artinya? Ini Kata Dokter

    30 Peserta Pesta Gay di Puncak Reaktif HIV-Sifilis, Apa Sih Artinya? Ini Kata Dokter

    Jakarta

    Polisi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor memeriksa 75 peserta pesta gay yang digerebek di Puncak, Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Hasilnya, 30 dari total 75 orang yang diperiksa dinyatakan reaktif HIV dan sifilis.

    “Dari 75 orang yang diperiksa, sebagian ada yang reaktif HIV, ada yang reaktif sifilis, dan ada yang non-reaktif keduanya. (Jumlahnya) 30 orang yang reaktif dan 45 yang non-reaktif,” kata Kadinkes Kabupaten Bogor Fusia Meidiyawaty kepada detikcom, Selasa (24/5/2025).

    Apa Sih Arti Reaktif?

    Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menyebut arti reaktif sebetulnya menandakan kemungkinan besar yang bersangkutan positif HIV. Namun, diperlukan tes lanjutan untuk mendapatkan konfirmasi resmi positif HIV.

    Misalnya, western blot. Western blot tidak digunakan sebagai tes skrining awal, tetapi sebagai tes konfirmasi setelah tes ELISA (atau tes cepat) menunjukkan hasil positif.

    “HIV reaktif itu lebih kepada skrining, rapid test, belum 100 persen positif. Untuk memastikannya ada pemeriksaan lanjutan seperti western blot test yang lebih canggih,” tegasnya saat dihubungi detikcom Selasa (24/6/2025).

    Terlebih, melihat kelompok tersebut termasuk populasi kunci. Mereka yang melakukan hubungan seks melalui anus memiliki risiko berkali-kali lipat tertular HIV, dibandingkan seks melalui vagina. dr Boyke juga menyoroti hasil gonore yang ikut reaktif, menandakan kemungkinan besar positif HIV lebih besar.

    “Karena anus tidak diciptakan untuk hubungan seks, namun anus itu diciptakan untuk buang air besar. Sehingga dinding khusus yang tipis itu lebih memudahkan penetrasi daripada virus HIV dan AIDS.”

    Pada tahap awal, orang dengan HIV jarang menunjukkan gejala, tetapi sudah menularkan. Fase ini dinamakan fase jendela saat tubuh masih terus melawan virus.

    “Karena virus HIV itu kan terus bereproduksi terus kan virusnya. Makanya harus dibantu dengan pemberian antiretroviral, antiretrovirus. Supaya dikasih obat virus itu, virusnya juga banyak yang mati.”

    dr Boyke menyoroti pentingnya pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah tanpa memberikan stigma sehingga populasi kunci terbuka dengan statusnya. Pasalnya, hal ini relatif penting demi menekan penularan kasus HIV terus meluas.

    Sejalan dengan masih sedikitnya temuan kasus dari estimasi HIV menurut Kemenkes RI yang mencapai 60 persen dari total yang terlaporkan.

    “Artinya peer kita masih banyak,” pungkasnya.

    (naf/up)

  • Bukan Indonesia, Ini 5 Negara IQ Tertinggi Di Dunia

    Bukan Indonesia, Ini 5 Negara IQ Tertinggi Di Dunia

    Jakarta

    Kecerdasan intelektual atau IQ seringkali dijadikan salah satu indikator untuk menilai potensi kognitif suatu individu atau kelompok. Beberapa negara tercatat memiliki IQ skor rata-rata yang sangat tinggi.

    Skor IQ tak hanya mengukur keberhasilan sistem pendidikan suatu negara, namun juga pertumbuhan kognitif warga negaranya. Lantas, negara mana saja yang memiliki skor IQ tertinggi di dunia?

    Apa Itu IQ?

    Intelligence Quotient (IQ) adalah ukuran kemampuan penalaran seseorang. Dikutip dari laman Science News Explores, IQ dimaksudkan untuk mengukur seberapa baik seseorang bisa menggunakan informasi dan logika untuk menjawab pertanyaan atau membuat prediksi.

    Beberapa tes IQ berhubungan dengan ingatan. Sementara yang lainnya mengukur fluid intelligence, yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan logika dan alasan dalam memecahkan suatu masalah.

    5 Negara IQ Tertinggi Di Dunia

    Menurut data dari World Population Review yang mengacu pada IIT (International IQ Test) 2024, berikut negara-negara dengan IQ tertinggi di dunia. Ada China, Taiwan, Hong Kong, dan Macau dengan rata-rata skor IQ yang sama. Kemudian disusul oleh Korea Selatan.

    1. China

    China menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Menempati posisi atas, rata-rata skor IQnya mencapai 107. Dikutip dari laman Nature, pendidikan yang mencakup Sains, Teknologi, Teknik and Matematika atau STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) diakui secara luas oleh pemerintah China dan masyarakatnya.

    2. Taiwan

    Taiwan memiliki rata-rata skor IQ yang sama dengan China, yaitu mencapai 107. Negara ini telah membuat kemajuan besar di dunia karena penduduknya yang cerdas. Investasi besar negara ini berada dalam bidang pendidikan, terutama STEM.

    3. Hong Kong

    Rata-rata skor yang sama seperti China dan Taiwan, 107 membuat Hong Kong juga menduduki posisi atas dalam urutan negara dengan IQ tertinggi di dunia. Sebanyak 4 kampus di Hong Kong menempati posisi teratas dalam daftar pemeringkatan kampus paling internasional atau world’s most international universities tahun 2025 versi Times Higher Education.

    City of University Hong Kong menempati posisi pertama, lalu disusul oleh The Hong Kong University of Science and Technology. Kampus dari negara-negara yang terkenal seperti Amerika Serikat, Jerman, China, dan Prancis mengalami penurunan peringkat.

    4. Macau

    Macau adalah wilayah pertama di Tiongkok Raya yang menyediakan pendidikan gratis selama 15 tahun pada tahap pendidikan normal. Dikutip dar laman Dikutip dari laman Governo da Região Administrativa Especial de Macau Comissão de Desenvolvimento de Quadros Qualificados, negara ini juga menyediakan subsidi biaya pendidikan untuk siswa yang belajar di sekolah-sekolah yang tidak termasuk dalam jaringan pendidikan gratis. Macau menjadi negara selanjutnya yang memiliki IQ tertinggi di dunia dengan rata-rata skor yang masih sama, yaitu 107.

    5. Korea Selatan

    Hanya berbeda satu angka dengan empat negara sebelumnya, Korea Selatan memiliki rata-rata skor IQ 106. Dikutip dari lama Korean Education Center in UK, masyarakat Korea yang berpendidikan baik telah menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi pesat yang telah dicapai negara tersebut selama enam dekade terakhir.

    (elk/tgm)

  • Layanan Pediatric Emergency di Mayapada Hospital Siaga 24 Jam

    Layanan Pediatric Emergency di Mayapada Hospital Siaga 24 Jam

    Jakarta

    Mayapada Hospital memiliki layanan Pediatric Emergency 24 jam untuk menangani kondisi gawat darurat yang terjadi pada anak seperti demam, kejang, menelan benda asing, sesak nafas, infeksi berat, diare, dan dehidrasi. Fasilitas ini terdapat di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dengan standar internasional dan Dokter Spesialis Anak dan Penyakit Dalam yang siaga dan berada di rumah sakit selama 24 jam.

    Pada kebanyakan rumah sakit, dokter spesialis dan subspesialis akan datang ke IGD saat dipanggil (on call), namun di Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan mereka selalu selalu siaga dan berada di rumah sakit. Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan didukung oleh tim Dokter Spesialis Anak yang siaga menangani kegawatdaruratan anak. Selain itu, dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis anestesi juga siaga di rumah sakit untuk menangani berbagai kasus.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM menjelaskan bahwa seluruh layanan emergency, termasuk Pediatric Emergency, dijalankan sesuai standar internasional sesuai akreditasi Joint Commission International (JCI) yang diraih oleh Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

    “Tim dokter spesialis dan subspesialis kami siaga 24 jam, baik di layanan Poliklinik dari pukul 08.00 hingga 21.00, dan pada malam hari, dari pukul 20.00 hingga 08.00 pagi. Kesiagaan ini memberi rasa aman dan tenang bagi orang tua, karena mereka tahu akan ada tenaga ahli yang selalu siap sedia menangani situasi darurat maupun keluhan yang memerlukan keahlian khusus. Ini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga soal kualitas dan keselamatan dalam perawatan,” jelas dr. Fiktor dalam keterangan tertulis, Selasa (24/6/2025).

    “Kami memahami bahwa kondisi darurat pada anak bisa sangat mengkhawatirkan bagi orang tua. Oleh karena itu, kami memastikan keselamatan pasien (patient safety) dan kenyamanan pasien (patient experience) melalui layanan Pediatric Emergency yang dirancang khusus, berupa ruang IGD bernuansa animasi untuk anak-anak, fokus pada kebutuhan anak, ramah anak, serta mengedepankan pendekatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care),” tambahnya.

    Layanan Pediatric Emergency di Mayapada Hospital Foto: dok. Mayapada Hospital

    Untuk kondisi gawat darurat yang mengkhawatirkan, segera datang ke Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang dapat diakses dengan menghubungi kontak emergency 150990 atau melalui Emergency Call button di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

    Layanan Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga merupakan bagian dari Pediatric Center, pusat layanan khusus anak yang didukung dokter spesialis dan subspesialis. Berbagai masalah kesehatan anak, mulai dari alergi, autoimun, gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, kanker, penyakit jantung anak, infeksi anak, pemeriksaan radiologi anak, pemeriksaan mata anak, hingga tindakan pembedahan dapat ditangani di sini.

    Pediatric Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga melayani pasien anak dengan kebutuhan khusus seperti disleksia atau kesulitan belajar, dan anak-anak dengan autisme. Layanan ini dapat diakses melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare untuk melihat jadwal dokter dan melakukan reservasi.

    Informasi seputar kesehatan anak serta promo layanan di Mayapada Hospital tersedia dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit atau Health Access untuk menghitung jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, dan BMI. Unduh aplikasi MyCare sekarang, dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • BPOM-BPJS Kesehatan Perkuat Pengawasan Obat, UMKM Didorong Naik Kelas

    BPOM-BPJS Kesehatan Perkuat Pengawasan Obat, UMKM Didorong Naik Kelas

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan BPJS Kesehatan menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat sinergi pengawasan obat dan makanan. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BPOM Taruna Ikrar dan Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti di kantor BPOM, Selasa (24/6/2025).

    Kerja sama ini bertujuan mengintegrasikan perencanaan, kebijakan, hingga monitoring distribusi obat secara efisien dan transparan demi mendukung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang inklusif dan berkeadilan.

    “Pengawasan BPOM mencakup seluruh rantai, dari riset, produksi, izin edar, hingga distribusi di lapangan. Kami tidak bisa bekerja sendiri,” ujar Taruna Ikrar dalam sambutannya.

    Ghufron menambahkan bahwa prinsip gotong royong yang diusung BPJS Kesehatan akan memperkuat sinergi ini. “Dengan gotong royong, semua tertolong,” ujarnya.

    Selain menggandeng BPJS Kesehatan, BPOM juga menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi, seperti APDESI, APIMSA, HMI, Ormas Salimah, dan BIG Indonesia. Fokusnya adalah pemberdayaan masyarakat dan UMKM di sektor obat dan makanan.

    Menurut data BPOM, lebih dari 12.000 UMKM telah terdaftar dan dibina dalam bidang obat bahan alam, kosmetik, dan pangan olahan. BPOM menyebut UMKM sebagai target strategis untuk didorong naik kelas melalui sertifikasi dan registrasi produk.

    “UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Mereka menyumbang 61 persen PDB dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja,” ujar Ketua Umum APIMSA (Asosiasi Pengusaha Kecil Menengah Mikro Nusantara), Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz.

    Sebagai bagian dari kolaborasi, BPOM dan APIMSA menggelar APIMSA Fest 2025 pada 23-25 Juni di kantor BPOM. Bazar bertema ‘Festival UMKM untuk Negeri’ ini menghadirkan 63 booth UMKM dengan berbagai produk, mulai dari makanan, minuman, fashion, hingga produk kesehatan.

    Kepala BPOM menilai bazar ini menjadi sarana pembinaan, promosi, dan perluasan pasar bagi pelaku UMKM. Selain mendukung perekonomian, kegiatan ini juga memperkuat komitmen BPOM dalam menjaga keamanan produk yang beredar di masyarakat.

    (naf/kna)

  • Vaksin HPV Bikin Mandul-Menopause Dini? Obgyn Bilang Gini

    Vaksin HPV Bikin Mandul-Menopause Dini? Obgyn Bilang Gini

    Jakarta

    Masih banyak anggapan keliru yang beredar di masyarakat mengenai vaksin Human Papillomavirus (HPV). Salah satu yang paling sering muncul adalah kekhawatiran vaksin HPV dapat menyebabkan kemandulan generasi muda hingga menopause dini. Namun, Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG(K), menegaskan hal ini adalah mitos alias hoaks.

    “Terkait dengan apakah vaksin HPV itu dihubungkan dengan kemandulan dan lain sebagainya atau menopause dini dan sebagainya, itu belum lagi terkatakan, hanya mitos, tidak fakta,” tegas Prof Yudi saat ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).

    Ia mengatakan, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan tersebut.

    Sebaliknya, Menurut Prof Yudi, secara ilmiah, vaksin HPV aman dan tidak berdampak buruk terhadap sistem reproduksi perempuan. “Yang jelas, menurut ilmiah saja tidak ada masalah, tidak akan menyebabkan kemandulan,” katanya.

    Vaksinasi HPV justru menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus.

    Di antara berbagai jenis kanker, dua yang paling banyak menyerang perempuan adalah kanker payudara dan kanker serviks. Keduanya tidak hanya memiliki angka kejadian yang tinggi, tetapi juga tingkat kematian yang mengkhawatirkan.

    Sebelumnya, Direktur Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid mengatakan angka kematian akibat kanker leher rahim di Indonesia masih cukup tinggi, yakni sekitar 13,2 per 100.000 penduduk menurut data Globocan 2022.

    “Ini kita bisa lihat pada angkanya. Jadi angka kejadiannya cukup tinggi, dan angka kematiannya juga hampir separuhnya,” ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (13/6).

    Bahkan, lanjut dr Nadia, diperkirakan ada sekitar 56 perempuan yang meninggal setiap harinya akibat kanker leher rahim. Sementara jumlah kasus baru kanker leher rahim di Indonesia yang dilaporkan atau diperkirakan mencapai 36.964 dari total kasus keseluruhan jenis kanker 408.661 menurut data Globocan 2022.

    (suc/up)

  • Ada 56,8 Juta Peserta JKN Nonaktif, Bos BPJS Kesehatan Ungkap Penyebabnya

    Ada 56,8 Juta Peserta JKN Nonaktif, Bos BPJS Kesehatan Ungkap Penyebabnya

    Jakarta

    Jumlah peserta nonaktif Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus meningkat dari tahun ke tahun. Per Maret 2025, jumlah peserta non-aktif telah mencapai 56,8 juta jiwa. Angka ini naik dari 55,4 juta jiwa pada akhir 2024 dan 53,8 juta jiwa pada 2023. Adapun pada 2022, jumlah peserta non-aktif tercatat sebanyak 44,4 juta jiwa.

    Dari total peserta nonaktif tersebut, sebanyak 41,5 juta jiwa merupakan hasil mutasi kepesertaan, sementara sisanya disinyalir karena tunggakan iuran.

    Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti tidak menampik kemungkinan peserta tidak aktif akan terus bertambah di tengah penonaktifan 7,3 juta peserta penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI JK) karena penyesuaian data. Hal ini disebabkan peserta yang semula PBI kemungkinan mendadak enggan membayar karena beralih ke iuran mandiri.

    “Iya bisa (bertambah peserta nonaktif). Karena yang bersangkutan nggak tahu nonaktif, kita kan masalahnya banyak peserta itu tidak aktif cari tahu, ada tetapi sangat sedikit yang mungkin berkaitan di sektor kesehatan saja malah,” terang Prof Ghufron saat ditemui detikcom di Gedung BPOM RI, Selasa (24/6/2025).

    Prof Ghufron kembali mengingatkan masyarakat secara berkala memastikan aktif atau tidaknya kepesertaan BPJS Kesehatan. Hal ini demi menghindari kemungkinan peserta tidak bisa memanfaatkan layanan BPJS saat berobat.

    Terlebih, akses pengecekan semakin dipermudah dengan adanya JKN Mobile.

    “Itu seluruh masyarakat harus cek saya ini aktif atau nggak BPJS, jangan sampai terlambat, sudah sakit baru bingung, lho kok nggak aktif?”

    “Jadi setiap saat bisa mengecek, kan gampang kita sudah punya Super App, Mobile JKN, banyak masyarakat belum tahu, kalau sekarang nggak perlu antre ke RS, cek di situ saja, aplikasi, sudah tahu, oh kapan nanti dilayani di klinik mana? Komplit sekali,” lanjut dia.

    (naf/kna)

  • Dokter Kaget Temukan Sikat Gigi di Usus Pasien, Baru Ketahuan setelah 50 Tahun

    Dokter Kaget Temukan Sikat Gigi di Usus Pasien, Baru Ketahuan setelah 50 Tahun

    Jakarta

    Seorang pria China berusia 64 tahun bikin kaget dokter setelah mengaku ada sikat gigi yang tersangkut di ususnya selama lebih dari 50 tahun.

    Diberitakan SCMP, pria bermarga Yang dari provinsi Anhui, China Timur ini mengatakan bahwa dirinya ingat menelan sikat gigi itu pada usia 12 tahun tetapi terlalu takut untuk memberi tahu orang tuanya tentang hal itu.

    Yang mengatakan bahwa ia mengira sikat gigi itu akan larut dengan sendirinya dan tidak merasakan sesuatu yang tidak beres sampai baru-baru ini.

    Dokter rumah sakit memeriksa sistem pencernaannya dan menemukan sikat gigi tersangkut di usus halusnya. Mereka melakukan operasi endoskopi dan mengeluarkan sikat gigi sepanjang 17 cm itu dari tubuhnya dalam waktu 80 menit.

    “Itu adalah salah satu benda terpanjang yang pernah dikeluarkan rumah sakit dari sistem pencernaan pasien dalam tiga tahun terakhir,” tulis laman tersebut.

    Seorang dokter bermarga Zhou mengatakan bahwa dalam keadaan normal, sikat gigi di usus dapat berputar, menekan, dan menusuk jaringan bagian dalam. Hal tersebut dapat menyebabkan perforasi usus dan bisa berakibat fatal.

    Yang beruntung karena sikat itu tersangkut di lekukan usus dan hampir tidak bergerak selama puluhan tahun.

    Tahun lalu, dokter di provinsi Sichuan, China barat daya membantu seorang wanita mengeluarkan tabung lem super yang panjangnya 15 cm dan lebarnya 2,5 cm.

    Dia mengatakan bahwa dirinya tidak sengaja menelannya dan mengira sistem pencernaan tubuhnya akan mengatasinya secara alami.

    (kna/kna)

  • WHO: Ya, Ada 3 Penyakit yang Lebih Berisiko dari Diabetes

    WHO: Ya, Ada 3 Penyakit yang Lebih Berisiko dari Diabetes

    Jakarta

    Diabetes adalah kondisi yang terjadi saat kadar gula darah (glukosa) terlalu tinggi. Kondisi ini terjadi saat pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup, atau sama sekali tidak memproduksi insulin, atau saat tubuh tidak merespons efek insulin dengan baik. Dikutip dari Cleveland Clinic, sejumlah gejala dari diabetes di antaranya meningkatnya rasa haus, sering buang air kecil, kelelahan, penglihatan kabur, hingga luka atau cedera yang lambat sembuh.

    Diabetes masuk ke dalam kategori penyakit tidak menular yang memiliki angka kematian lebih dari 2 juta orang. Meski demikian, menurut laman World Health Organization (WHO) , ada 3 penyakit yang lebih berisiko dengan angka kematian lebih tinggi dibandingkan diabetes.

    3 Penyakit yang Lebih Berisiko dari Diabetes

    Penyakit tidak menular (PTM) menewaskan sekitar 43 juta orang pada tahun 2021. Empat penyakit, seperti kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes menyumbang sekitar 80 persen dari seluruh kematian dini akibat PTM.

    Diabetes berada di urutan keempat. Artinya, 3 penyakit di bawah ini lebih berisiko dari diabetes dengan angka kematian yang lebih banyak.

    1. Penyakit Kardiovaskular

    Penyakit kardiovaskular menyumbang sebagian besar kematian akibat penyakit tidak menular. Setidaknya, ada sebanyak 19 juta kematian pada tahun 2021 akibat penyakit ini. Dikutip dari laman National Health Service, penyakit kardiovaskuler merupakan istilah untuk kondisi yang memengaruhi jantung atau pembuluh darah.

    Biasanya, kondisi ini dikaitkan dengan kerusakan arteri di organ-organ seperti otak, jantung, ginjal, dan mata. Adapun empat jenis utama penyakit kardiovaskular adalah

    Penyakit jantung koroner, yaitu kondisi yang terjadi ketika aliran darah kaya oksigen ke otot jantung tersumbat atau berkurangStroke, yaitu kondisi saat suplai darah ke bagian otak terputus, yang menyebabkan kerusakan otakPenyakit arteri perifer, yang terjadi saat ada penyumbatan pada arteri yang menuju anggota tubuh, biasanya tungkaiPenyakit aorta, yaitu sejumlah kondisi yang mempengaruhi aorta, pembuluh darah besar dalam tubuh

    2. Kanker

    Ada sebanyak 10 juta orang yang mengalami kanker di tahun 2021. Kanker adalah penyakit yang terjadi saat sel normal berubah menjadi sel kanker yang berkembang biak dan menyebar. Ada lebih dari 100 jenis kanker berdasarkan tempatnya tumbuh. Namun, ada tiga klasifikasi kanker secara umum:

    Kanker Padat (Solid Cancer)

    Kanker padat adalah jenis kanker yang paling umum, mencakup sekitar 80 persen hingga 90 persen dari semua kasus. Contohnya adalah karsinoma yang terbentuk di jaringan epitel seperti kulit, payudara, usus besar, dan paru-paru serta sarkoma yang ada di tulang dan jaringan ikat.

    Kanker Darah (Blood Cancer)

    Kanker darah bermula di sel darah atau sistem limfatik. Contohnya yaitu leukimia, limfoma, dan multiple myeloma

    Campuran

    Kanker ini melibatkan dua klasifikasi atau subtipe. Contohnya yaitu karsino sarkoma dan karsinoma adenoskuamosa

    3. Penyakit Pernapasan Kronis

    Penyakit pernapasan kronis memiliki angka kematian hingga 4 juta orang di tahun 2021. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, penyakit pernapasan kronis adalah kondisi medis jangka panjang yang bisa memengaruhi saluran pernapasan manusia, seperti sinus dan hidung atau saluran pernapasan bawah seperti bronkus dan paru-paru. Faktor risiko dari penyakit ini di antaranya polusi udara, infeksi saluran napas, merokok, dan faktor genetik.

    Beberapa contoh penyakit pernapasan kronis yaitu:

    Asma, yaitu kondisi di mana saluran napas menjadi bengkak dan menyempit sehingga membuat seseorang sulit bernapasBronkitis kronis, yaitu peradangan pada saluran pernapasan yang menghasilkan lendir berlebih dan menyebabkan batuk berkepanjanganEmfisema, yaitu kondisi di mana paru-paru mengalami kerusakan dan kehilangan elastisitasnya, sehingga membuat sulit bernapasPPOK, yaitu gabungan antara bronkitis kronis dan emfisema.

    (elk/elk)