Category: Detik.com Kesehatan

  • Pantesan Awet Muda, Ini 5 Makanan yang Sering Dikonsumsi Wanita Korsel

    Pantesan Awet Muda, Ini 5 Makanan yang Sering Dikonsumsi Wanita Korsel

    Jakarta

    Wanita Korsel terkenal memiliki penampilan segar dan awet muda. Selain menggunakan skincare, ternyata rahasianya juga ada pada makanan yang dikonsumsi.

    Makanan berperan besar dalam penampilan dan kulit tubuh. Ini bukanlah tentang diet ekstrem dan bahan-bahan yang mahal, tetapi soal pilihan makanan yang sehat.

    Dikutip dari Times of India, berikut 5 makanan yang bisa membuat wanita di Korsel awet muda:

    1. Rumput laut (miyeok)

    Salah satu makanan super yang baik untuk kulit adalah rumput laut. Sayuran laut sederhana ini penuh dengan manfaat yang menyehatkan kulit, seperti yodium, kalsium, vitamin A dan C, serta mineral.

    Sayuran ini juga bagus untuk kesehatan tiroid, yang dapat mempengaruhi kulit, rambut, dan tingkat energi. Biasanya, makanan ini disajikan sebagai sup rumput laut.

    Sayuran ini secara tradisional dimakan pada hari ulang tahun dan setelah melahirkan, untuk membantu penyembuhan dan memulihkan kekuatan.

    2. Kimchi

    Makanan khas Korea lainnya yang termasuk dalam daftar adalah kimchi. Makanan ini terbuat dari kubis atau lobak, yang difermentasi dan kaya akan probiotik.

    Kesehatan usus sangat erat kaitannya dengan kesehatan kulit, jadi lauk yang dapat membantu melawan jerawat, kulit kusam, hingga bengkak.

    3. Teh hijau

    Teh hijau adalah pilihan lain yang dapat membuat awet muda untuk dikonsumsi setiap hari. Minuman ini menghidrasi, kaya akan antioksidan, dan membantu melawan peradangan serta kerusakan akibat radikal bebas. Pada dasarnya, semua hal yang membuat kulit menua lebih cepat.

    Biasanya, wanita di Korea meminumnya sepanjang hari, terutama setelah makan.

    4. Ubi jalar (goguma)

    Ubi jalar merupakan makanan sederhana yang sangat akan manfaat. Makanan ini kaya akan beta-karoten, yang diubah tubuh menjadi vitamin A.

    Ubi jalar juga rendah indeks glikemik, yang membantu menjaga kadar gula tetap terkendali. Kondisi ini yang membantu mencegah jerawat tumbuh di kulit.

    5. Tahu (dubu)

    Ternyata tahu juga bisa menjadi makanan yang membuat wanita di Korea awet muda. Makanan ini kaya protein nabati dan mengandung isoflavon, yakni senyawa yang membantu menyeimbangkan hormon serta meningkatkan kolagen.

    Pada dasarnya, tahu membantu kulit tetap kencang, kenyal, dan halus.

    (sao/naf)

  • Ciri-ciri Batu Ginjal yang Bisa Terlihat dari Air Kencing, Kenali Sebelum Telat

    Ciri-ciri Batu Ginjal yang Bisa Terlihat dari Air Kencing, Kenali Sebelum Telat

    Jakarta

    Penyakit batu ginjal sering kali tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak pasien yang tidak menyadarinya. Kalaupun memunculkan gejala, biasanya menyerupai tanda dari penyakit lain, seperti rasa nyeri di pinggang dan perubahan pada urine (air kencing).

    Spesialis urologi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Widi Atmoko, SpU(K), FECSM, FACS nyeri di pinggang memang menjadi salah satu gejala yang umum ditemukan pada pasien batu ginjal.

    “Nyeri di pinggang belakang, di (sebelah) kiri, di bawah iga, sampai di dada belakang,” kata dr Widi kepada detikcom, Rabu (25/6/2025).

    “Kalau batunya masih di ginjal, mungkin lokasi (sakitnya) hanya di situ saja (pinggang), tapi kalau batunya sudah mulai turun ke bawah, nah itu mungkin nyerinya dia bisa berpindah ke lipat paha, bahkan sampai ke kemaluan,” sambungnya.

    dr Widi menambahkan, biasanya gejala-gejala tersebut juga disertai dengan perubahan pada urine.

    “Biasanya disertai kencing keluar darah. Sama ketiga dia punya riwayat kencing keluar pasir atau batu,” katanya.

    “Kalau ada tiga keluhan itu, nyeri pinggang, kencing berdarah, keluar batu (berpasir), nah ini kemungkinan besar ada batu (ginjal),” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Singgung Kekurangan Dokter, Prabowo Minta Menkes-Mendiktisaintek Perbanyak FK

    Singgung Kekurangan Dokter, Prabowo Minta Menkes-Mendiktisaintek Perbanyak FK

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto memerintahkan dua menterinya, yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, untuk menambah jumlah fakultas kedokteran di Indonesia. Langkah ini diambil demi mengatasi krisis kekurangan dokter di Tanah Air.

    Prabowo menekankan pentingnya bergerak cepat dan tidak terjebak dalam birokrasi yang berbelit-belit. Ia meminta para menterinya tidak lagi berpegang pada aturan lama yang justru menghambat kemajuan.

    “Kita masih kekurangan dokter. Karena itu saya minta Menkes dan Mendiktisaintek segera menambah fakultas kedokteran, akademi perawatan, dan pendidikan spesialis. Jangan terlalu terhimpit prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan kuno yang tidak bisa menjawab tantangan zaman,” tegas Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur di Denpasar, Bali, Rabu (26/6/2025).

    Sinyal penambahan fakultas kedokteran ini sebenarnya sudah lebih dulu diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Ia menyebut peningkatan kuota mahasiswa kedokteran akan berdampak langsung pada ketersediaan dokter di masyarakat.

    “Semakin banyak lulusan dokter, makin banyak tenaga kesehatan yang bisa melayani masyarakat,” ujar Dante beberapa waktu lalu.

    Meski begitu, Dante belum merinci lokasi pendirian fakultas baru karena hal tersebut merupakan ranah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Namun ia memastikan, kualitas pendidikan tetap menjadi prioritas utama.

    “Kalau pun ada fakultas kedokteran baru, kualitasnya tetap harus terjamin. Kalau tidak, pelayanan kesehatan di masa depan bisa terancam,” pungkasnya.

    “Saat ini hanya ada sekitar 77 ribu dokter spesialis untuk 280 juta penduduk Indonesia. Artinya, hanya ada 0,23 dokter spesialis per seribu penduduk,” kata Dante.

    Padahal, menurut standar pemetaan yang ideal, Indonesia seharusnya memiliki 1,46 dokter spesialis per seribu penduduk. Artinya, kebutuhan dokter spesialis saat ini masih sangat jauh dari tercukupi.

    “Kenapa begitu? Karena jumlah dokter spesialis yang dihasilkan oleh perguruan tinggi sangat terbatas,” lanjutnya.

    (naf/kna)

  • Eks Bintang Persebaya John Tarkpor Meninggal di Usia 38, Flu Bisa Berakibat Fatal

    Eks Bintang Persebaya John Tarkpor Meninggal di Usia 38, Flu Bisa Berakibat Fatal

    Jakarta

    Nama John Tarkpor Sonkaliey sempat menjadi buah bibir di perhelatan sepak bola Indonesia. Namun, kabar duka datang dari Liberia, pemilik tendangan roket tersebut meninggal dunia di usia 38 tahun akibat masalah pernapasan, bermula dari flu (influenza).

    John Tarkpor menghembuskan napas terakhirnya pada 23 Juni 2025 di kampung halamannya, Monrovia. Kabar duka ini juga disampaikan oleh Persebaya Surabaya dan Persijap Jepara di story Instagram klub.

    Meninggalnya John Tarkpor menjadi pengingat bahwa flu tidak selalu ringan. Pada beberapa kasus, influenza bisa berkembang menjadi kondisi yang serius dan berujung pada kematian.

    Di Indonesia sendiri, John Tarkpor sempat membela beberapa klub besar seperti Persiter Ternate, Pelita Jaya, Persitara Jakarta Utara, Persijap Jepara, hingga Persebaya Surabaya

    Dikutip dari Healthline, saat terserang flu, seseorang mungkin mengalami batuk, bersin, hidung meler, suara serak, dan sakit tenggorokan.

    Tetapi, flu dapat berkembang menjadi kondisi seperti pneumonia atau memperburuk masalah kronis lainnya seperti chronic obstructive pulmonary disease (COPD) atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan gagal jantung kongestif yang dapat dengan cepat mengancam jiwa.

    Flu dapat langsung menyebabkan kematian saat virus memicu peradangan parah di paru-paru. Jika ini terjadi, dapat menyebabkan kegagalan pernapasan cepat karena paru-paru tidak dapat mengangkut cukup oksigen ke seluruh tubuh.

    Flu juga dapat menyebabkan otak, jantung, atau otot meradang. Hal ini dapat menyebabkan sepsis, yakni kondisi darurat yang dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.

    Jika seseorang mengalami infeksi sekunder saat terkena flu, hal itu juga dapat menyebabkan organ tubuh gagal berfungsi. Bakteri dari infeksi tersebut dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan sepsis.

    (dpy/up)

  • 5 Minuman yang Lebih Segar dari Es Teh Manis tapi Aman untuk Penderita Diabetes

    5 Minuman yang Lebih Segar dari Es Teh Manis tapi Aman untuk Penderita Diabetes

    Jakarta

    Mengonsumsi minuman dengan gula tambahan seperti es teh manis tidak disarankan untuk pengidap diabetes. American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan minuman rendah atau tanpa kalori, salah satunya untuk menghindari lonjakan gula darah.

    Memilih minuman yang tepat juga penting untuk mengelola gejala diabetes yang sudah ada, serta mempertahankan berat badan yang sehat.

    Minuman Pengganti Es Teh Manis

    Tidak perlu bingung, masih ada banyak minuman enak yang bisa menjadi alternatif untuk pengidap diabetes. Minuman yang enak dan segar tentu tidak harus yang manis. Dikutip dari Healthline, berikut beberapa di antaranya:

    1. Teh Herbal

    Sebenarnya, teh merupakan minuman yang sehat untuk pengidap diabetes selama dikonsumsi tanpa gula tambahan. Teh hijau misalnya, memiliki manfaat yang besar untuk menurunkan risiko diabetes tipe dua.

    Selain teh hijau, beberapa jenis lain seperti teh hitam dan oolong juga bisa dikonsumsi. Untuk meningkatkan kesegarannya, coba tambahkan irisan lemon ke dalam segelas teh dingin.

    Teh kamomil, jahe, dan peppermint juga bisa menjadi alternatif. Teh herbal seperti ini kaya antioksidan seperti karotenoid, flavonoid, dan asam fenolik yang baik untuk tubuh.

    2. Es Kopi

    Es kopi tanpa gula juga cocok dikonsumsi untuk pengidap diabetes. Selama tidak menambahkan gula atau sirup ke dalam kopi, minuman ini sangat sehat untuk tubuh.

    Dalam sebuah tinjauan studi di tahun 2018, konsumsi kopi dikaitkan dengan peningkatan metabolisme serta menurunkan risiko diabetes tipe dua.

    “Kopi tanpa pemanis tambahan bagus untuk kadar gula darah. Minum kopi hitam sudah lama dikaitkan dengan risiko diabetes tipe dua yang lebih rendah serta memperlambat perkembangan penyakit tersebut,” kata ahli gizi Erin Palinski-Wade, RD dikutip dari EatWell.

    3. Jus Sayur

    Karena jus buah utuh memiliki kandungan gula yang cenderung tinggi, jus tomat atau sayur bisa menjadi alternatif. Coba campurkan sayuran berwarna hijau dengan seledri, timun, atau segenggam buah beri, untuk mendapat tambahan sumber vitamin dan mineral yang lezat.

    Jangan lupa untuk tetap menghitung asupan buah total agar tidak berlebihan dalam satu hari.

    4. Kombucha

    Kombucha, minuman fermentasi dari teh hitam atau teh hijau, juga sangat cocok untuk pengidap diabetes. Minuman menyegarkan ini merupakan sumber probiotik yang baik untuk usus.

    Probiotik dapat membantu menjaga kadar gula darah pada pengidap diabetes tipe dua.

    Meski kandungan nutrisinya dapat bervariasi, satu cangkir kombucha umumnya mengandung 7 gram karbohidrat, sehingga cocok untuk diet rendah karbo. Cek label nutrisi kemasan untuk memastikan kombucha tidak mengandung gula tambahan.

    5. Air Lemon

    Segelas air lemon dingin tanpa gula juga sangat cocok untuk pengidap diabetes. Minuman ini bisa dikonsumsi siang hari, ketika cuaca panas, untuk mendapatkan sensasi yang menyegarkan.

    Lemon memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan darah. Kandungan vitamin C dan antioksidannya juga membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

    “Keasaman air lemon telah dikaitkan dengan efek positif pada respons glikemik tubuh, atau bagaimana kadar glukosa darah berfluktuasi setelah mengonsumsi karbohidrat,” kata ahli gizi Lauren Manaker dikutip dari Health.

    (avk/tgm)

  • Viral CT Scan Bayi yang ‘Membatu’ di Perut Wanita, Sudah Ada Selama 30 Tahun!

    Viral CT Scan Bayi yang ‘Membatu’ di Perut Wanita, Sudah Ada Selama 30 Tahun!

    Jakarta

    Viral di media sosial tangkapan layar ct scan yang memperlihatkan bayi yang sudah ‘membatu’ di dalam perut wanita berusia 73 tahun. Disebutkan bahwa wanita itu mengalami kondisi yang disebut litopedion.

    Berdasarkan hasil penelusuran, kejadian itu tercatat pada tahun 2016. Laman Al Arabiya melaporkan kasus litopedion di fasilitas kesehatan di kota Skikda, Aljazair timur. Seorang wanita berusia 73 datang dengan keluhan nyeri perut yang ternyata adalah bayinya yang membatu di rahimnya selama 35 tahun.

    Lansia itu menjalani kehidupan yang sangat normal, hingga ia merasakan nyeri yang tidak biasa di tubuhnya dan dibawa ke rumah sakit tempat ia didiagnosis.

    Setelah menjalani pemeriksaan, para dokter menemukan hal yang tidak terduga. Pemindaian X-ray menunjukkan adanya benda asing di perut wanita tua itu, bukan di dalam rahimnya.

    Wanita itu mengandung janin yang telah membatu selama 35 tahun terakhir, dengan berat lebih dari 2 kilogram dan berusia 7 bulan. Meskipun demikian, ia menikmati kualitas hidup yang baik dan tidak terpengaruh, atau dirugikan oleh janin yang telah mengeras yang dikandungnya pada tahun 1981.

    Litopedion merupakan salah satu komplikasi langka dari kehamilan ektopik, yang bermanifestasi sebagai massa yang mengalami pengapuran di bagian rongga perut atau panggul.

    Dalam kasus lain, seorang wanita berusia 90 tahun di Chili juga mengalami kondisi ini. Estela Melendez, 91 tahun, mengatakan bahwa ia memiliki benjolan di perutnya selama bertahun-tahun, tetapi tidak tahu bahwa ia mengandung janin.

    Dokter mengatakan bahwa benjolan itu telah berada di rahimnya selama lebih dari enam dekade. Janin tersebut mengalami pengapuran dan tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi wanita tersebut.

    (kna/kna)

  • Kisah Nyata Pejuang Diet Sukses Turun 18 Kg dengan Jalan Kaki 30 Menit Sehari

    Kisah Nyata Pejuang Diet Sukses Turun 18 Kg dengan Jalan Kaki 30 Menit Sehari

    Jakarta

    Jalan kaki tergolong sebagai olahraga yang ringan. Namun, jika dilakukan secara rutin dengan target langkah tertentu, aktivitas fisik ini bisa memberikan banyak manfaat kesehatan, salah satunya membakar lemak.

    Seperti yang dilakukan Irvan Aditya (32), seorang pria di Bandung, Jawa Barat. Dalam usahanya menurunkan berat badan, Irvan selalu menyempatkan diri untuk berjalan kaki, setidaknya 30 menit sehari.

    “Rutin nge-usahain jalan di treadmill itu 30 menit sehari. Kalau weekend baru tuh nge-push sampai 1 jam, sisanya workout sama angkat beban. Rata-rata kalau 30 menit, speed 5 itu saya usahain 3.000 langkah meski kadang lebih,” kata Irvan saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (21/6/2025).

    “Kalau sampai sekarang sih (Juni), dihitung-hitung total sudah 18 kg (turun dari 89 kg),” sambungnya.

    Namun, Irvan tidak hanya mengandalkan olahraga sebagai upaya menurunkan berat badannya. Dirinya juga menjaga pola makan, seperti mengurangi konsumsi karbohidrat dan gula, serta menambah asupan protein.

    “Mengurangi dari awalnya satu atau dua centong, dikurangi pelan-pelan, dikit demi sedikit sampai dua sendok makan. Perbanyak proteinnya, mulai tahu, tempe, daging ayam, daging sapi itu berkelanjutan terus menerus sampai sekarang,” kata Irvan.

    Manfaat Jalan Kaki

    Dikutip dari Men’s Health, Kim Yawitz, RD seorang pelatih kebugaran di St. Louis, Mo mengatakan jalan kaki yang dipadukan dengan pola makan yang baik dapat membantu seseorang membakar lebih banyak kalori.

    “Jalan kaki membakar sekitar 100 kalori per mil (1,6 km), secara rata-rata, dan ini dapat membantu Anda menciptakan defisit kalori bila dipadukan dengan pola makan rendah kalori,” kata Yawitz.

    “Saya sering merekomendasikannya untuk klien saya yang baru mulai berolahraga, karena mudah bagi pemula dan tidak membebani sendi,” lanjutnya.

    Selain membakar lemak, jalan kaki juga menyimpan banyak manfaat lain, di antaranya:

    1. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Dikutip dari Prevention, jalan kaki secara rutin juga dapat meningkatkan kesehatan jantung. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk latihan aerobik yang bermanfaat untuk meningkatkan detak jantung dan oksigen dalam tubuh.

    Jalan kaki selama 15 menit dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol tinggi, serta meningkatkan aliran darah dalam tubuh. Ini sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung.

    2. Meningkatkan Kesehatan Tulang

    Rutin berjalan kaki selama 30 menit sehari dapat membantu meningkatkan kepadatan dan kesehatan tulang. Selain itu, kombinasi antara rutin jalan kaki dan latihan kekuatan tubuh juga efektif memperkuat kesehatan otot dan tulang.

    3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Jalan kaki juga dapat meningkatkan imun tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang berolahraga secara teratur tidak mudah terserang infeksi virus dan memiliki gejala yang tidak terlalu parah saat sakit dibandingkan dengan mereka yang jarang berolahraga setiap minggu.

    4. Menjaga Kesehatan Mental

    Jalan kaki juga dapat menjaga mental tetap sehat. Ini karena jalan kaki secara alami dapat melepaskan endorfin yang turut meningkatkan suasana hati.

    Suatu penelitian mengungkapkan jika semakin sering berjalan kaki, maka suasana hati akan semakin baik. Hal ini turut mempengaruhi kesehatan mental sehingga tidak mudah cemas dan stres.

    5. Meningkatkan Kualitas Tidur

    Sebuah studi pada tahun 2019 menunjukkan bahwa mereka yang rutin olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur di malam hari, sehingga tidur lebih nyenyak dan bangun dalam keadaan segar.

    Dalam suatu penelitian yang dipublikasikan oleh Sport Sciences for Health pada tahun 2021, orang dewasa yang berjalan kaki setiap hari memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kualitas tidur dan durasi tidur. Lalu, berjalan kaki juga membantu mengurangi rasa cemas dan stres yang dapat mengganggu waktu tidur.

    (dpy/kna)

  • Ratusan Warga Inggris Alami Efek Samping Serius usai Pakai Obat Diet GLP-1

    Ratusan Warga Inggris Alami Efek Samping Serius usai Pakai Obat Diet GLP-1

    Jakarta

    Ratusan orang melaporkan masalah dengan pankreas yang serius seusai menggunakan obat penurun berat badan yang awalnya ditujukan untuk menangani diabetes. Beberapa kasus pankreatitis akut ini dilaporkan terkait dengan penggunaan obat diet GLP-1.

    Pankreatitis akut adalah peradangan tiba-tiba pada pankreas, kelenjar yang terletak di belakang perut yang membantu pencernaan. Gejalanya termasuk sakit parah di perut, mual dan demam.

    Diberitakan The Guardian, sampai saat ini, Medicines and Healthcare products Regulatory Agency’s (MHRA) di Inggris telah menerima hampir 400 laporan pankreatitis akut dari pasien yang telah menggunakan Mounjaro, Wegovy, Ozempic dan liraglutide, dengan hampir setengahnya (181) melibatkan tirzepatide (Mounjaro).

    Meskipun tidak ada yang terbukti disebabkan langsung oleh obat GLP-1, yang juga digunakan untuk mengobati diabetes, ada kekhawatiran bahwa tidak cukup diketahui tentang hubungan tersebut, mendorong pejabat kesehatan untuk meluncurkan studi baru tentang efek samping yang berbahaya.

    “Obat-obatan GLP-1 seperti Ozempic dan Wegovy telah menjadi berita utama, tetapi seperti semua obat-obatan ada risiko efek samping yang serius,” tutur Profesor Matt Brown dari Genomik Inggris.

    MHRA meminta orang-orang yang menggunakan obat GLP-1 yang telah dirawat di rumah sakit karena pankreatitis akut untuk menyerahkan laporan ke skema Kartu Kuningnya. Ketika laporan diterima, MHRA akan menghubungi pasien untuk menanyakan apakah mereka bersedia mengambil bagian dalam penelitian.

    Pasien akan diminta untuk mengirimkan informasi lebih lanjut dan sampel air liur yang akan dinilai untuk mengeksplorasi apakah beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena pankreatitis akut ketika mengonsumsi obat-obatan ini karena gen mereka.

    Obat GLP-1 dapat menurunkan kadar gula darah pada orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 dan juga dapat diresepkan untuk mendukung beberapa orang dengan penurunan berat badan.

    (kna/kna)

  • 5 Risiko Kelahiran Caesar yang Jarang Dibahas

    5 Risiko Kelahiran Caesar yang Jarang Dibahas

    Jakarta

    Caesar merupakan prosedur pembedahan, di mana bayi dilahirkan melalui sayatan di perut dan rahim. Dalam dunia medis modern, operasi caesar seringkali dianggap sebagai solusi cepat dan aman untuk proses persalinan yang rumit.

    Seringkali, operasi caesar dipilih saat persalinan normal tidak memungkinkan dilakukan. Namun, di balik kemudahanya ada sejumlah risiko tinggi dari operasi caesar yang mungkin luput dari perhatian. Risiko ini bisa dialami oleh ibu ataupun bayi yang dilahirkan.

    5 Risiko Kelahiran yang Lebih Tinggi dari Caesar tapi Jarang Dibahas

    Dikutip dari laman National Health Service, operasi caesar bisa memberikan infeksi pada luka atau lapisan rahim. Tak hanya itu, ada juga beberapa risiko lebih besar dari operasi caesar yang mungkin jarang diketahui. Berikut di antaranya:

    1. Perdarahan Berlebihan

    Operasi caesar bisa menyebabkan pendarahan hebat setelah melahirkan. Dikutip dari laman Mayo Clinic, dalam kondisi ini, pasien mungkin memerlukan transfusi darah pada kasus yang parah.

    2. Trombosis Vena Dalam (DVT)

    Caesar juga bisa meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah di dalam vena dalam, terutama di kaki atau panggul. Jika gumpalan darah mengalir ke paru-paru dan menyumbat aliran darah (emboli paru), kerusakannya bisa mengancam jiwa.

    3. Kerusakan pada Kandung Kemih

    Kerusakan pada kandung kemih atau saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih bisa dialami ketika menjalani operasi caesar. Pasien yang mengalami kondisi ini mungkin memerlukan pembedahan lebih lanjut.

    4. Peningkatan Risiko selama Kehamilan Berikutnya

    Operasi caesar bisa meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan berikutnya dan operasi lainnya. Semakin banyak operasi caesar yang dilakukan, semakin tinggi risiko plasenta previa dan kondisi di mana plasenta menempel pada dinding rahim.

    Operasi ini juga meningkatkan risiko robeknya rahim di sepanjang garis bekas luka saat mencoba melahirkan normal di kehamilan selanjutnya.

    5. Masalah Pernapasan atau Luka pada Kulit Bayi

    Bayi yang lahir melalui operasi caesar yang dijadwalkan lebih mungkin mengalami masalah pernapasan. Hal ini bisa membuat bayi bernapas terlalu cepat selama beberapa hari setelah lahir.

    Selain itu, luka sayatan yang tidak disengaja bisa terjadi selama operasi. Meski demikian, hal ini jarang terjadi.

    Mengapa Operasi Caesar Dilakukan?

    Dokter mungkin merekomendasikan operasi caesar karena beberapa kondisi. Berikut di antaranya:

    1. Distosia

    Dikutip dari laman repository Universitas Andalas, distosia merupakan persalinan sulit yang ditandai oleh terlalu lambatnya kemajuan persalinan. Kondisi ini menjadi salah satu alasan paling umum untuk persalinan caesar.

    2. Bayi dalam Keadaan Tertekan

    Saat bayi dalam keadaan yang tertekan, operasi caesar mungkin dilakukan. Hal tersebut dikarenakan kekhawatiran akan perubahan detak jantung bayi.

    3. Bayi Berada dalam Posisi yang Tidak Biasa

    Operasi caesar dianggap menjadi cara yang paling aman untuk melahirkan bayi dengan kaki atau bokong yang memasuki jalan lahir terlebih dahulu (sungsang). Begitu pula dengan bayi yang sisi atau bahunya masuk terlebih dahulu (melintang).

    4. Kehamilan Kembar

    Wanita yang mengandung bayi kembar dua, kembar tiga atau lebih juga mungkin dilakukan tindakan caesar. Terutama, jika persalinan dimulai terlalu dini atau posisi kepala bayi tidak berada di bawah.

    5. Ada Masalah dengan Plasenta

    Dalam kasus tertentu, plasenta bisa menutupi pembukaan serviks. Hal ini membuat operasi caesar mungkin direkomendasikan.

    6. Pernah Menjalani Operasi Caesar atau Operasi Lain pada Rahim

    Seringkali, memungkinkan saja untuk melahirkan secara normal setelah operasi caesar. Namun, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan operasi caesar.

    Selain itu, kemungkinan beberapa ibu hamil meminta operasi caesar untuk menghindari komplikasi dari persalinan normal atau ingin merencanakan waktu persalinan. Kendati demikian, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, hal ini mungkin bukan menjadi pilihan yang baik bagi wanita yang berencana memiliki beberapa anak. Sebab, semakin banyak operasi caesar dilakukan, maka semakin ada risiko di kehamilan berikutnya.

    (elk/elk)

  • Prabowo Minta Pendidikan Dokter Spesialis Jangan Terkendala Aturan Kuno

    Prabowo Minta Pendidikan Dokter Spesialis Jangan Terkendala Aturan Kuno

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menyoroti lambatnya proses pendidikan dokter spesialis di Indonesia. Ia menilai sistem yang ada saat ini masih terbelenggu oleh aturan-aturan lama yang tidak lagi relevan dengan tantangan zaman.

    “Kita harus tambah pendidikan spesialis dengan efisien dan jangan terlalu terhimpit oleh prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan kuno,” beber Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, Rabu (25/6/2025).

    Menurut Prabowo, Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama yang tidak efisien dan boros dalam manajemen. Ia menegaskan bahwa rakyat membutuhkan pelayanan kesehatan yang cepat dan berkualitas.

    “Rakyat Indonesia tidak mau dengan sistem seperti itu. Mereka menuntut pemerintah yang efisien dan pelayanan yang baik,” lanjutnya.

    Untuk itu, Prabowo menginstruksikan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi agar segera menambah jumlah fakultas kedokteran, akademi keperawatan, dan kuota pendidikan spesialis. Tujuannya adalah mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga medis, terutama di daerah-daerah yang masih kekurangan dokter.

    “Kita masih banyak kekurangan dokter. Karena itu Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan harus segera tambah fakultas kedokteran, akademi perawatan, dan pendidikan spesialis,” beber Prabowo.

    Prabowo juga mengingatkan pembangunan sistem kesehatan tidak hanya bertumpu pada teknologi dan infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor medis.

    “Indonesia negara yang mau berkembang pesat. Kita harus mengejar bangsa-bangsa lain. Kita tidak bisa pakai cara-cara yang lama, cara-cara yang tidak efisien, cara-cara yang boros, manajemen yang tidak benar, tinggalkan itu.”

    “Tidak ada tempat, rakyat Indonesia tidak mau dengan sistem-sistem yang seperti itu. Rakyat Indonesia menuntut pemerintah yang efisien, pelayanan yang baik, pertanggungjawabkan setiap uang rakyat tidak boleh disalahgunakan,” tegas Presiden.

    (naf/kna)