Category: Detik.com Kesehatan

  • Sariawan Tak Kunjung Sembuh? Bisa Jadi Tanda Imun Lemah

    Sariawan Tak Kunjung Sembuh? Bisa Jadi Tanda Imun Lemah

    Jakarta

    Sariawan atau aphthous ulcers adalah luka kecil yang biasanya muncul pada jaringan lunak dalam mulut atau gusi. Sariawan tidak menular tapi bisa terasa nyeri dan memicu gangguan makan dan berbicara.

    Sebagian besar sariawan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 pekan.

    Jenis-jenis Sariawan

    Berdasarkan gejalanya, sariawan dibagi menjadi tiga jenis. Jenis sariawan dibagi menjadi minor, mayor, dan herpetiform. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini perbedaannya:

    Minor

    – Biasanya berukuran kecil.
    – Berbentuk oval dengan tepi merah.
    – Sembuh tanpa meninggalkan bekas luka dalam satu hingga dua minggu.
    – Biasanya disebabkan oleh cedera ringan, penurunan imun, stres, kekurangan nutrisi, hingga perubahan hormon.

    Mayor

    – Berukuran lebih besar.
    – Biasanya berbentuk bulat dengan batas jelas, tapi bisa memiliki tepi tidak beraturan jika ukurannya sangat besar.
    – Terasa sangat menyakitkan.
    – Membutuhkan waktu hingga enam minggu untuk sembuh dan mungkin meninggalkan bekas luka yang luas.
    – Biasanya disebabkan gangguan autoimun, defisiensi nutrisi berat, faktor genetik, hingga infeksi kronis.

    Herpetiform

    – Berukuran sangat kecil, seperti titik.
    – Seringkali muncul berkelompok antara 10-100 sariawan, atau bergabung menjadi satu sariawan besar.
    – Memiliki tepi yang tidak beraturan.
    – Sembuh tanpa meninggalkan bekas luka dalam satu hingga dua minggu.
    – Dapat disebabkan oleh sistem imun tidak seimbang, faktor genetik, kekurangan nutrisi, hingga stres.

    Sariawan Tanda Imun Lemah

    Sariawan bisa disebabkan oleh banyak faktor. Hingga saat ini, belum ada penyebab pasti mengapa sariawan bisa muncul. Bisa jadi karena cedera ringan akibat pembersihan gigi, pasta gigi atau obat kumur yang tidak cocok, hingga sensitivitas pada makanan tertentu.

    Sariawan juga bisa disebabkan oleh gangguan imun lemah. Begini penjelasannya:

    1. Sistem Imun Turun karena Stres dan Sakit

    Sariawan lebih rentan dialami oleh orang yang mengalami penurunan imun, misalnya saat tubuh kelelahan, stres, atau setelah sakit.

    Dalam sebuah penelitian oleh University of Sao Paulo, Brasil, ditemukan stres emosional dan fisik memiliki efek negatif pada sistem imun. Mereka menemukan stres yang tinggi juga berkaitan dengan Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) atau sariawan berulang.

    2. Respons Imun Berlebih

    Sistem kekebalan tubuh yang bermasalah dapat menyerang sel-sel sehat dalam mulut, alih-alih menyerang patogen seperti virus dan bakteri. Kondisi ini yang akhirnya memicu munculnya sariawan.

    Dikutip dari The American Academy of Oral Medicine, sariawan dapat muncul ketika sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan sehingga sel darah putih yang ada justru menyerang sel-sel mukosa yang melapisi mulut.

    3. Penyakit Autoimun Serius

    Sariawan yang berulang kadang bisa menjadi gejala penyakit autoimun serius seperti lupus, penyakit behcet (kelainan peradangan di seluruh tubuh), hingga radang usus seperti penyakit crohn.

    Penyakit crohn merupakan radang usus kronis yang memengaruhi seluruh lapisan dinding pencernaan, mulai dari mulut hingga anus. Kondisi ini paling sering muncul di usus kecil atau besar. Penyakit ini dapat memunculkan gejala sariawan.

    4. Kekurangan Nutrisi yang Mendukung Imunitas

    Kekurangan vitamin B12, zinc, asam folat, dan zat besi sangat berkaitan dengan fungsi sistem imun dan kemunculan sariawan. Vitamin B12 dan asam folat misalnya memiliki peran penting dalam produksi sel darah putih yang menjadi komponen utama sistem kekebalan tubuh.

    Zinc berperan penting dalam mengenali dan melawan patogen, sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membawa oksigen ke jaringan dan mendukung pertumbuhan fungsi sel imun.

    Nutrisi-nutrisi tersebut juga memiliki peran penting dalam proses penyembuhan luka dan regenerasi sel-sel mukosa.

    Menjaga kebersihan gigi dan mulut bisa menjadi salah satu langkah perawatan sariawan. Jangan lupa membersihkan mulut dengan obat kumur dan minum suplemen bila memang dibutuhkan.

    Jika sariawan terlalu parah dan menyakitkan, pemeriksaan ke dokter bisa dilakukan. Dokter biasanya akan memberikan obat topikal atau oral untuk mengatasi sariawan tersebut.

    (avk/tgm)

  • Igor Saykoji 3 Kali ‘Taklukkan’ Rinjani, Ini Pesannya soal Kesiapan Fisik

    Igor Saykoji 3 Kali ‘Taklukkan’ Rinjani, Ini Pesannya soal Kesiapan Fisik

    Jakarta

    Rapper Ignatius Penjami alias Igor Saykoji dikenal sebagai sosok yang suka mendaki gunung. Ini dibuktikan dengan pengalamannya ‘menaklukkan’ Gunung Rinjani, di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga tiga kali.

    “Naik gunung yang paling penting adalah persiapan ya. Karena kita nggak pernah tahu, itu alam ya, bukan situasi yang bisa kita kontrol. Penting banget buat mawas diri dan waspada sih,” kata Igor Saykoji saat ditemui di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025).

    “Tapi di gunung itu kalau summit kita nggak pernah tahu kondisi alam dan cuaca bisa tiba-tiba berubah. Suka ada yang namanya awan lenticular yang seperti payung. Itu kalau di bawah bagus, kalau di atas anginnya kenceng banget, berkabut, dan jarak pandang bikin susah lihat,” sambungnya.

    Medan menuju puncak Rinjani, lanjut Igor juga terbilang tidaklah mudah. Ada banyak jalan terjal dengan batu kerikil dan pasir yang membuat para pendaki harus berusaha lebih keras jika ingin mencapai puncak.

    “Kalau udah mulai kerikil, itu kan gak bisa jadi pijakan. Kalau udah kerikil dan pasir kalau napaknya nggak bener, naik lima langkah merosot tiga langkah pasti seperti itu,” katanya.

    “Kalau saya diajarin karena saya berat, jadi harus zig-zag, nggak langsung ke atas, tapi ke samping dulu,” sambungnya.

    Dengan kondisi ekstrem tersebut, Igor Saykoji berpesan kepada para pendaki pemula atau mereka yang ingin mencoba mencapai puncak Gunung Rinjani untuk melakukan persiapan yang benar-benar matang. Baik itu fisik maupun persiapan mental.

    “Yang sebaik mungkin bisa dilakukan adalah persiapan ya. Kalau bareng-bareng sama temen, jangan sendirian, jangan ditinggal kawan. Jangan cuman ngejar kontennya, karena yang paling penting dari perjalanan ini bukan cuman konten, tapi pengalaman,” katanya.

    NEXT: Rajin Olahraga

    Igor sendiri mengaku dirinya juga melakukan latihan untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Salah satunya, sebagai modal jika nantinya ingin kembali naik gunung.

    “Tahun 2023 ke Rinjani, tahun lalu ke Sindoro, nggak perlu naik gunung pun saya latihan, saya olahraga. Jadi terbiasa lari jarak jauh, karena kan yang harus diperkuat itu kaki,” katanya.

    “Kalau naik kan itu memacu jantung, kadang lari dengan heart rate itu di zona 2, pelan nggak papa. Jadi persiapannya jangan cuman seminggu, dua minggu sebelum naik (gunung). Kalau bisa jauh-jauh hari sebelumnya,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Hasil Autopsi Penyebab Kematian Juliana Marins”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Rangkaian Produk IPI Vitamin untuk Jaga Vitalitas-Daya Tahan Tubuh

    Rangkaian Produk IPI Vitamin untuk Jaga Vitalitas-Daya Tahan Tubuh

    Jakarta

    Di tengah dunia kesehatan yang makin berkembang, kebutuhan masyarakat akan suplemen tubuh berkualitas pun semakin meningkat. Sebagai salah satu perusahaan farmasi di Indonesia, Tempo Scan turut menghadirkan suplemen berkualitas melalui produk IPI Vitamin.

    Sejak tahun 1950-an, IPI Vitamin telah menjadi salah satu merek legendaris dari Tempo Scan Group, yang telah hadir di tengah masyarakat Indonesia.

    “Dengan pengalaman lebih dari 70 tahun, IPI telah menjadi pilihan utama keluarga Indonesia untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian. Nama besar IPI bukan hanya soal sejarah, tetapi juga konsistensi dalam menjaga mutu dan efektivitas produk,” tulis keterangan resmi IPI Vitamin, Senin (30/6/2025).

    Rangkaian Produk IPI Vitamin untuk Setiap Kebutuhan

    IPI Vitamin hadir dengan berbagai varian yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, diantaranya:

    IPI Vitamin C 500 mg dan 1000 mg
    Membantu menjaga daya tahan tubuh, terutama dalam masa pemulihan atau saat risiko paparan penyakit meningkat.

    IPI Vitamin B Kompleks
    Mendukung metabolisme energi, kesehatan sistem saraf, dan membantu mengurangi rasa lelah.

    IPI Multivitamin dan Mineral
    Perpaduan vitamin dan mineral esensial untuk menunjang vitalitas dan kebugaran sehari-hari.

    Setiap produk IPI diformulasikan berdasarkan standar farmasi yang ketat dan diproduksi di fasilitas bersertifikasi GMP (Good Manufacturing Practice). Hal ini guna memastikan setiap tablet atau kapsul yang Anda konsumsi aman dan efektif.

    Melalui produk IPI Vitamin, Tempo Scan menyediakan vitamin berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Produk IPI saat ini juga telah tersedia di apotek, toko obat, dan supermarket di seluruh Indonesia.

    Foto: IPI

    Mengusung semangat ‘Sehat untuk Semua’, IPI Vitamin tak hanya menyediakan suplemen, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat, pola makan bergizi, dan penguatan sistem imun secara alami.

    “Tempo Scan percaya bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan IPI adalah bagian dari solusi tersebut. Dalam dunia yang terus berubah, menjaga kesehatan adalah investasi jangka panjang. Dengan memilih IPI Vitamin, Anda memilih produk yang tidak hanya berkualitas dan terpercaya, tetapi juga merupakan bagian dari warisan kesehatan keluarga Indonesia,” tutup keterangan resmi IPI Vitamin.

    (sls/IPI Vitamin)

  • Infeksi HPV Tak Hanya Picu Kanker Serviks, Tapi Juga Sederet Jenis Kanker Ini

    Infeksi HPV Tak Hanya Picu Kanker Serviks, Tapi Juga Sederet Jenis Kanker Ini

    Jakarta

    Kanker serviks terjadi saat sel kanker tumbuh di serviks alias leher rahim. Menurut data Globocan 2022, kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua pada wanita Indonesia, dengan lebih dari 36 ribu kasus baru dan lebih dari 20 ribu kasus kematian menurut data Globocan 2022. Lebih dari 95 persen kasus disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV).

    Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, Subsp Onk, mengatakan, tipe HPV risiko tinggi yang paling umum ditemukan di Indonesia adalah tipe 52, 16, 18, 58, yang sebagian besar ditularkan melalui aktivitas seksual.

    “Kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, dan jika tidak ditangani, dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian,” ucapnya saat ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).

    Selain kanker serviks, virus ini juga dapat menyebabkan berbagai jenis kanker lainnya. Prof Yudi menyebutkan, HPV juga berkaitan dengan kanker vagina, kanker vulva atau bibir kemaluan, kanker anus, hingga kanker rongga mulut.

    “Penyakit yang berhubungan dengan virus HPV itu tidak hanya kanker serviks,” imbuhnya.

    Menurutnya, penularan HPV bisa terjadi melalui berbagai bentuk kontak seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Bahkan, pria juga bisa membawa virus ini pada batang kemaluannya, meski belum pernah melakukan hubungan seksual. Jika terjadi kontak seksual, virus bisa masuk dan memicu infeksi.

    Karena itu, vaksinasi HPV sangat disarankan, tak hanya bagi perempuan, tetapi juga laki-laki. Menurut Prof Yudi, vaksin dapat memberikan perlindungan luas terhadap berbagai tipe HPV penyebab kanker.

    “Sehingga kalau divaksin, proteksinya bukan pada mulut rahim saja, tapi bisa pada beberapa tempat yang berhubungan dengan virus,” sambungnya lagi.

    (suc/suc)

  • Wanita Idap Kanker Lambung Stadium 4, Gejalanya Sering Dikira GERD oleh Dokter

    Wanita Idap Kanker Lambung Stadium 4, Gejalanya Sering Dikira GERD oleh Dokter

    Jakarta

    Seorang wanita di Inggris Raya mengeluhkan sakit perut selama berbulan-bulan. Gejala itu dialami Georgia-Leigh Gardiner saat Natal 2024.

    Saat itu, ia mulai mengalami sakit perut, penurunan berat badan. dan ketidakmampuan untuk makan. Wanita 28 tahun itu dulu sangat mencintai makanan, tapi kini tubuhnya menolak segalanya.

    “Saya mengalami sakit perut bagian atas. Sakitnya sangat hebat, terasa tajam, dan terjadi terus-menerus,” kata Gardiner yang dikutip dari laman People, Senin (30/6/2025).

    Selama berbulan-bulan, ia bolak-balik ke dokter dan didiagnosis mengalami GERD. Ia diberi resep obat lansoprazole, yang biasanya digunakan untuk mengobati sakit GERD dan kondisi perut lainnya.

    Akhirnya dia dirujuk ke jalur gejala non spesifik, yang membantu pasien berisiko mengalami kanker.

    “Saya tidak menyadari bahwa ini adalah jalur kanker sampai saya pergi untuk diperiksa lebih lanjut,” tutur Gardiner.

    Gardiner menjalani endoskopi melalui tenggorokannya, agar dokter bisa melihat ke dalam sistem pencernaan pasien melalui kamera.

    Sampai pada Jumat 13 Juni 2025, Gardiner dan tunangannya, Callum, pergi ke Rumah Sakit St James University untuk mengetahui hasil pemeriksaannya. Ternyata, ia didiagnosis mengidap linitus plastica yakni kanker lambung yang agresif.

    Gardiner merasa seluruh dunianya hancur. Dokter menemukan bahwa kanker yang diidapnya telah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ dalam lainnya.

    Mendengar hasil pemeriksaan, yang Gardiner pikirkan adalah anaknya yang masih berusia 2 tahun. Hatinya makin hancur saat mendengar kondisinya mungkin tidak dapat disembuhkan.

    “Saya rasa saya bahkan tertawa dan bertanya pada Callum apakah yang mereka katakan itu nyata. Saya merasakan semua emosi dalam waktu 5 menit,” beber Gardiner.

    “Namun, itu nyata dan faktanya saya mengidap kanker stadium 4 dan tidak tahu berapa lama lagi saya bisa bertahan hidup,” sambungnya.

    Gardiner yakin harapan hidup untuk orang dengan kanker ini adalah sekitar satu tahun. Penelitian medis bervariasi, tetapi beberapa studi menunjukkan tingkat kelangsungan hidup lima tahun adalah sekitar 3-10 persen bagi mereka yang hidup dengan kondisi linitis plastica.

    “Saya masih muda dan sehat. Selain penunan berat badan, saya tetap semangat menjalani hidup. Saya memulai kemoterapi dalam beberapa minggu yang berpotensi memperlambat pertumbuhan kanker,” jelas Gardiner.

    “Orang-orang benar-benar perlu melihat kehidupan apa adanya, karena kehidupan itu indah dan kita semua bisa menghabiskan begitu banyak waktu untuk mengkhawatirkan hal-hal yang bahkan tidak penting. Hari esok tidak pernah dijanjikan, peluklah orang-orang yang Anda cintai lebih erat dan jalani hidup ini,” pungkasnya.

    NEXT: Menyoal kanker lambung

    Menyoal Kanker Lambung

    Dikutip dari Mayo Clinic, kanker lambung merupakan kondisi pertumbuhan sel yang berawal dari lambung. Kondisi ini dapat terjadi di bagian lambung mana saja.

    Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab kanker lambung. Para ahli percaya bahwa sebagian besar kanker lambung berawal saat ada sesuatu yang melukai lapisan dalam lambung, seperti infeksi, refluks asam lambung yang berlangsung lama, hingga terlalu banyak mengonsumsi makanan asin.

    Namun, tidak semua orang dengan faktor risiko ini terkena kanker lambung. Jadi, diperlukan lebih banyak peelitian untuk mengetahui penyebabnya.

    Kanker lambung bermula saat ada sesuatu yang melukai sel-sel di lapisan dalam lambung. Hal ini menyebabkan sel-sel mengalami perubahan pada DNA mereka. Perubahan tersebut memberi tahu sel-sel untuk berkembang biak dengan cepat.

    Sel-sel tersebut dapat terus hidup, sementara sel-sel yang sehat akan mati sebagai bagian dari siklus hidup alami mereka. Hal ini menyebabkan banyaknya sel tambahan di lambung yang dapat membentuk massa yang disebut tumor.

    Sel-sel kanker di lambung dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat, yang mungkin mulai tumbuh lebih dalam ke dinding lambung. Seiring waktu, sel-sel kanker dapat pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ketika sel-sel kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya, hal itu disebut metastasis.

    Gejala Kanker Lambung

    Di awal, kanker lambung tidak selalu menimbulkan gejala. Tetapi, seiring berjalannya waktu, ada beberapa gejala yang dapat muncul, seperti:

    Sulit menelanNyeri perutMerasa kembung setelah makanMerasa kenyang setelah makan sedikitTidak merasa lapar saat Anda seharusnya merasa laparMulasGangguan pencernaanMualMuntahTurun berat badan tanpa penyebab pastiMerasa sangat lelahTinja atau feses berwarna hitam

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Viral! Narasi Sebut Vaksin HPV Bikin Mandul hingga Menopause Dini, Ini Faktanya

    Viral! Narasi Sebut Vaksin HPV Bikin Mandul hingga Menopause Dini, Ini Faktanya

    Jakarta

    Beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisikan imbauan kepada para orang tua agar tak mengizinkan anak-anaknya menerima vaksin Human papillomavirus (HPV) imbas efek samping berbahaya.

    Unggahan tersebut menarasikan vaksin HPV dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti mandul, rahim kering, menopause dini, gangguan otak, kanker, autoimun, hingga kematian mendadak.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “*AWAS, PARA ORANG TUA*

    *VAKSIN MEMATIKAN AKAN KEMBALI DIPAKSAKAN MASUK DARAH ANAK2 KALIAN*

    *Efek Vaksin HPV * Mandul* Rahim Kering * Menopause Dini* Kanker * Masalah Otak * Autoimun* Meninggal Dunia0 *DATANGI KEPSEK ANAK2 KALIAN & KIAYI PONPES, CEPAT Lakukan PERJANJIAN TERTULIS, Satu Dimiliki Ortu dan Satunya lagi Dimiliki Kepsek / Kiayi. Untuk Antisipasi Pasukan D4JJ4L MENJEBAK ANAK2MU TIBA2..!*”

    Bagaimana Faktanya?

    Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG(K), menegaskan isu yang mengatakan vaksin HPV bikin mandul atau menopause adalah hoaks alias tidak benar.

    Ia mengatakan, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan tersebut.

    “Terkait dengan apakah vaksin HPV itu dihubungkan dengan kemandulan dan lain sebagainya atau menopause dini dan sebagainya, itu belum lagi terkatakan, hanya mitos, tidak fakta,” tegas Prof Yudi saat ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).

    Sebaliknya, Menurut Prof Yudi, secara ilmiah, vaksin HPV aman dan tidak berdampak buruk terhadap sistem reproduksi perempuan. “Yang jelas, menurut ilmiah saja tidak ada masalah, tidak akan menyebabkan kemandulan,” katanya.

    Vaksinasi HPV justru menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus.

    Senada, Kementerian Kesehatan RI melalui akun resminya juga menyatakan vaksin HPV aman dan tidak memicu kemandulan. Efek samping vaksin HPV mungkin dapat terjadi pada individu yang memiliki alergi terhadap komponen tertentu dalam vaksin, dan ini sangat jarang terjadi.

    Jika mengalami efek samping, gejala yang dialami tidak serius alias ringan. Antara lain:

    demam ringangatal atau memar di area suntikannyeri otot atau sakit kepala.

    (suc/kna)

  • Viral ‘Bekaswiss’ Cuaca Bekasi Lebih Dingin dari Biasanya, BMKG Ungkap Pemicunya

    Viral ‘Bekaswiss’ Cuaca Bekasi Lebih Dingin dari Biasanya, BMKG Ungkap Pemicunya

    Jakarta

    Cuaca dingin menyelimuti Bekasi sejak akhir pekan kemarin, Minggu (29/6/2025). Bahkan, belakangan warganet ramai menyematkan istilah ‘Bekaswiss’ lantaran cuaca dingin ala Swiss jarang terjadi di wilayah tersebut, terlebih diikuti dengan kabut tipis.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut hal itu normal terjadi. Fenomena cuaca dingin di Bekasi bisa disebabkan karena sejumlah faktor, termasuk suhu dan kelembapan meningkat saat hujan.

    “Kawasan Puncak Bogor dikenal memiliki iklim yang lebih sejuk karena letaknya yang berada di dataran tinggi. Namun, cuaca di Bekasi dan Depok yang berada di dataran rendah kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain seperti hujan dan kelembaban tinggi,” terang Guswanto.

    Hujan bisa membuat suhu Bekasi otomatis lebih sejuk di tengah kelembapan yang meningkat. Kondisi kelembapan tersebut walhasil membuat udara jauh lebih dingin dari biasanya.

    Hal itu juga menjadi alasan mulai muncul kabut tipis di wilayah Bekasi. Pengaruh angin di wilayah Depok dan puncak Bogor juga disebutnya ikut berperan.

    “Meskipun anginnya relatif tenang, pergerakan angin juga dapat membawa udara yang lebih sejuk dan lembap ke wilayah tersebut,” jelas Guswanto, saat dihubungi detikcom Senin (30/6/2025).

    Perkiraan BMKG menunjukkan hujan ringan masih akan terus terjadi di malam hari ini, Senin (30/6). Suhu terendah bisa berada di sekitar 23 hingga 24 derajat Celcius dengan kelembapan mencapai 96 persen.

    “Depok dan Bekasi diperkirakan akan mengalami hujan ringan pada malam hari dengan suhu sekitar 23-24 derajat Celsius dan kelembapan tinggi,” tutur dia.

    “Kabut mungkin akan muncul kembali pada malam hari karena kelembaban tinggi dan suhu rendah. Ini fenomena normal saat musim hujan dengan angin tenang dan curah hujan tinggi,” tutup Guswanto.

    (naf/up)

  • 5 Camilan Sehat Malam Hari yang Aman untuk Penderita Diabetes

    5 Camilan Sehat Malam Hari yang Aman untuk Penderita Diabetes

    Jakarta

    Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakan insulin secara efektif. Jika tidak dikendalikan, diabetes dapat memicu komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, jantung, dan saraf.

    Pola makan sehat sangat penting untuk menjaga kestabilan gula darah dan mencegah lonjakan glukosa. Oleh karena itu, memilih makanan yang masuk ke dalam tubuh perlu diperhatikan.

    Camilan Malam Sehat untuk Pengidap Diabetes

    Sama halnya dalam memilih camilan malam. Memilih camilan bernutrisi tinggi membantu memunculkan rasa kenyang tanpa memicu kenaikan gula darah secara berlebihan. Dikutip dari Healthline, berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Telur Rebus

    Telur rebus berukuran besar mengandung 6,3 protein dan sekitar setengah gram karbohidrat. Kandungan protein dalam telur membantu memecah lonjakan gula darah yang terlalu tinggi, khususnya setelah makan.

    Mengonsumsi 1-2 butir telur dapat meningkatkan rasa kenyang, yang membantu mengurangi asupan kalori. Ini penting untuk proses penurunan berat badan.

    2. Kacang Almond

    Kacang almond memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan jantung, khususnya pada pengidap diabetes. Salah satu mekanismenya melalui penurunan kolesterol jahat low-density lipoprotein (LDL).

    Almond juga mengandung magnesium dalam jumlah yang cukup untuk metabolisme glukosa yang optimal. Satu porsi kecil berukuran 28 gram almond tanpa garam mengandung kurang dari 6 gram karbohidrat dan hampir 3 gram serat.

    3. Alpukat

    Alpukat mengandung serat tinggi dan asam lemak tak jenuh tunggal yang membantu menurunkan kadar gula darah. Sebuah studi pada tahun 2023 melibatkan peserta dengan diabetes tipe dua menemukan konsumsi alpukat berhubungan dengan kadar gula darah puasa yang lebih rendah.

    Sebanyak 100 gram alpukat mengandung sekitar 8 gram karbohidrat. Untuk sekali ngemil sehat, makan satu atau setengah buah alpukat (90-170 gram) sangat disarankan.

    4. Popcorn Tawar

    Popcorn tawar tanpa tambahan garam dan mentega bisa menjadi pilihan utama camilan sehat. Satu porsi kecil popcorn sebanyak 25-30 gram sudah cukup untuk camilan.

    Karena kandungan karbohidratnya sedikit lebih tinggi, popcorn juga bisa dipadukan dengan makanan tinggi protein seperti kacang panggang atau potongan keju.

    5. Edamame

    Camilan berwarna hijau ini memiliki senyawa isoflavon yang manfaatnya dikaitkan dengan memperbaiki faktor risiko kardiovaskular pada pengidap diabetes. Satu cangkir edamame seberat 155 gram memiliki kandungan 14 gram protein, 8 gram karbohidrat, dan 8 gram serat. Untuk sekali ngemil di malam, jumlah tersebut sudah sangat cukup.

    6. Yogurt dan Beri

    Beri merupakan salah satu jenis buah yang kaya akan serat. Satu cangkir bluberi (150 gram) misalnya mengandung 3,6 gram serat yang penting untuk memperlambat pencernaan dan menstabilkan gula darah setelah makan.

    Konsumsi yogurt juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe dua. Hal ini disebabkan oleh kandungan probiotiknya yang meningkatkan kemampuan tubuh dalam memetabolisme makanan yang mengandung gula.

    Waspadai Gejala Diabetes di Malam Hari

    Dikutip dari Diabetes UK, perubahan kadar gula darah di malam hari dapat mengganggu tidur. Ini dapat terjadi melalui beberapa mekanisme, salah satunya munculnya rasa nyeri atau tidak nyaman di kaki.

    Ini terjadi ketika kadar gula darah akibat diabetes memicu kerusakan saraf atau diabetic neuropathy. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sensasi terbakar, kesemutan, atau nyeri saat malam hari.

    Selain itu, diabetes juga dapat memicu keringat malam dan bolak-balik buang air kecil. Keringat berlebih akibat diabetes biasanya berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon, stres, kerusakan saraf, masalah kardiovaskular, serta obat-obatan.

    Sedangkan, frekuensi buang air kecil yang meningkat berkaitan dengan kerja ginjal yang semakin besar untuk mengeluarkan glukosa melalui urine.

    Mudah lesu dan mengantuk ketika beraktivitas juga bisa menjadi diabetes.

    “Lesu dan mudah mengantuk itu salah satu saja dari beberapa gejala diabetes. Gejala utamanya kita ketahui kalau gula darahnya sudah tinggi, itu biasanya banyak kencing, banyak minum jadi haus begitu. Berat badan menurun, tanpa penyebab yang lain,” kata spesialis penyakit dalam dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD dalam sebuah konferensi pers virtual.

    (avk/tgm)

  • Cerita Pria Jakbar Kena Stroke di Usia Muda, Punya Riwayat Tensi Tinggi

    Cerita Pria Jakbar Kena Stroke di Usia Muda, Punya Riwayat Tensi Tinggi

    Jakarta

    Seorang pria di Jakarta Barat, Alfa, membagikan kisahnya yang sempat berjuang melawan stroke. Pria yang kini berusia 46 tahun itu mengaku terkena serangan stroke akibat tekanan darah atau hipertensi tak terkontrol yang terdeteksi saat usianya baru 35 tahun.

    Saat itu, Alfa menolak mengonsumsi obat yang direkomendasikan dokter karena merasa sudah menjalani pola hidup sehat. Ia rutin berolahraga dan menjaga asupan makanannya dengan menghindari makanan yang bisa memicu kolesterol maupun gula darah tinggi.

    Meski begitu, ia mengaku masih sering mengonsumsi makanan asin, yang sebenarnya dapat memicu tekanan darah tinggi.

    “Sudah mengurangi risiko kolesterol, gula darah tinggi, itu sejak umur 30 itu sudah mengurangi jeroan dan daging. Tetapi yang tidak lakukan adalah diet garam, suka makan asin. Bahkan kalau makan soto, atau bakso, suka menambahkan garam lagi, padahal itu salah besar,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Minggu (29/6/2025).

    Dokter kemudian menyarankan Alfa untuk menjalani pemeriksaan kesehatan atau medical check-up ulang di usianya yang ke-38. Hasilnya, tekanan darah Alfa kembali terdeteksi tinggi.

    Alfa kemudian disarankan untuk mengonsumsi obat hipertensi secara rutin untuk mengontrol tekanan darahnya. Akan tetapi, Alfa justru mengabaikannya. Ia juga sempat mengalami stres berat pada awal pandemi COVID-19, tepat di usianya yang ke-41 tahun. Ia menyebut kondisi tersebut ikut memicu tensinya naik.

    “Saya memang kadang-kadang nggak minum obat karena lupa, atau memang, ‘wah habis minum kopi nih pagi’. ‘Wah, nggak usah deh besok aja dah,” lanjutnya lagi.

    Adapun serangan stroke terjadi saat Alfa sedang melakukan aktivitas. Pada saat pandemi, ia berlari sekitar tiga hingga lima kilometer di sekitar rumah. Tanpa jeda, ia langsung melanjutkan dengan senam aerobik tabata. Detak jantungnya melonjak hingga 160 bpm.

    Tak lama setelah itu, Alfa mendadak mengalami pusing hebat seperti vertigo. Ia juga menyadari sisi kiri tubuhnya tidak dapat digerakkan. Tangan dan kaki kirinya lumpuh, disertai gangguan bicara dan mulut yang perot.

    Ia berada dalam kondisi tersebut selama hampir 12 jam, hingga akhirnya sang istri tiba di rumah dan mendapati dirinya dalam keadaan lemah tak berdaya.

    “Nah, ada lega tuh. Itu tuh jam 8 pagi, istri saya baru pulang dari kantor jam 9 malam. Dan itu adalah, kalau orang ngomong tuh, ‘gila lo ya’. Golden time (stroke ) kan cuma 3-4 jam,” ucap Alfa.

    Alfa kemudian langsung dibawa ke salah satu rumah sakit Surabaya untuk menjalani MRI. Hasilnya menunjukkan adanya pendarahan di otak kanan, tepatnya di area belakang telinga, dengan volume mencapai 60 mililiter.

    Awalnya, dokter menyarankan Alfa untuk menjalani operasi. Namun, karena ia masih mampu merespons pemeriksaan memori dan kesadaran dengan baik, dokter memutuskan untuk tidak melakukan tindakan operasi. Alfa menjalani proses pemulihan dengan dirawat di ICU selama tiga minggu.

    Masa-masa awal pasca stroke menjadi titik terendah bagi Alfa. Ia sempat merasa kehilangan harapan. Meski begitu, dukungan dari keluarga dan sang istri menjadi titik balik dalam proses pemulihannya.

    Terkait kejadian yang dialami Alfa, terlalu banyak mengonsumsi makanan asin bisa memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ketika tekanan darah tinggi tidak terkontrol, komplikasinya bisa memunculkan penyakit lain mulai dari stroke sampai gagal ginjal.

    “Kalau garam hubungannya itu ke hipertensi. Dengan garam yang banyak tinggi, kandungan garam di dalam pembuluh darah akan menarik air. Cairan akan lebih banyak di pembuluh darah, tekanan darah menjadi meningkat,” ujar spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi dr dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH, saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kenapa Banyak Kasus Stroke Terjadi Saat di Kamar Mandi? Ini Penyebabnya”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/kna)

  • Kemenkes Catat 8 Kasus Virus Hanta, Waspadai Tempat Berisiko Tinggi Penularan

    Kemenkes Catat 8 Kasus Virus Hanta, Waspadai Tempat Berisiko Tinggi Penularan

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI mengidentifikasi sedikitnya delapan kasus virus Hanta tipe Haemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS). Pasien dengan kondisi tersbut mengeluhkan demam, sakit kepala, nyeri badan, malaise (lemas), dan ikterik jaundice atau tubuh menguning.

    Adapun delapan kasus virus Hanta tersebar di empat provinsi yakni DI Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. Kasus tersebut ditemukan berdasarkan surveilans hingga 19 Juni 2025, pasca semula ramai laporan virus Hanta di warga Bandung Barat yang tengah dirawat di RSUP Hasan Sadikin 20 Mei 2025.

    Juru bicara Kementerian Kesehatan RI drg Widyawati memastikan seluruh pasien saat ini sudah sembuh. “Kondisinya seluruh pasien sudah sembuh dengan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) 0 persen,” tegasnya saat dihubungi Senin (30/6/2025).

    Pakar epidemiologi Dicky Budiman menyebut total kasus virus Hanta bisa jadi lebih banyak dari yang terlaporkan. Surveilans yang dilakukan di Indonesia menurutnya relatif masih rendah. Terlebih, gejala virus Hanta relatif mirip dengan sejumlah penyakit lain.

    “Salah satu masalahnya adalah gejala virus Hanta mirip dengan gejala leptospirosis, demam berdarah, dan sepsis, dan ini dapat menjadi penghalang untuk diagnosis dan pengobatan. Virus Hanta belum banyak diteliti di Indonesia, tetapi beberapa penelitian kecil terhadap sampel darah menunjukkan antibodi virus Hanta, yang menunjukkan bahwa beberapa orang di Indonesia sebelumnya telah terinfeksi,” kata Dicky saat dihubungi terpisah, Senin (30/6).

    “Kemampuan kita untuk mendeteksi virus masih terbatas, begitu pula literasi masyarakat tentang penyakit ini. Penyakit ini endemik di beberapa negara dan, menurut pendapat saya, kemungkinan besar akan endemik di Indonesia,” jelasnya.

    Menurutnya, penularan di perumahan padat penduduk relatif lebih mungkin terjadi, terutama pasar yang memiliki sanitasi buruk hingga area pertanian yang tidak dikelola dengan baik. Indonesia juga menghadapi banjir meluas selama musim hujan, yang dapat memicu peningkatan populasi tikus dan penularan hantavirus melalui hewan pengerat.

    “Namun, yang terpenting sekarang adalah meyakinkan masyarakat bahwa ini belum sampai pada tahap yang memungkinkan terjadinya pandemi. Ini bukan pandemi baru, tetapi penyakit yang kemungkinan sudah ada sejak lama, seperti leptospirosis, dan kemungkinan hanya akan menyerang penduduk lokal,” pungkas dia.

    Pada 20 Mei, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melaporkan temuan satu kasus penyakit virus Hanta di Kabupaten Bandung Barat, kasus ditemukan di RSUP Hasan Sadikin, Kota Bandung. Saat ini pasien sudah dinyatakan sembuh dan sudah kembali bekerja.

    Kementerian Kesehatan bersama dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kab Bandung Barat, Puskesmas Ngamprah, dan perangkat Desa Bojongkoneng telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan pengendalian binatang pembawa penyakit.

    (naf/kna)