Category: Detik.com Kesehatan

  • Gejala Kanker Lambung yang Harus Diwaspadai, Kerap Diabaikan gegara Mirip GERD

    Gejala Kanker Lambung yang Harus Diwaspadai, Kerap Diabaikan gegara Mirip GERD

    Jakarta

    Kanker lambung atau gastric cancer adalah pertumbuhan sel abnormal yang dimulai di lambung. Lambung terletak di bagian tengah atas perut, tepat di bawah tulang rusuk, dan berfungsi untuk memecah serta mencerna makanan.

    Kanker lambung bisa terjadi di bagian mana pun dari organ lambung. Namun, sebagian besar kasus kanker lambung adalah adenokarsinoma, yang bermula di sel-sel lapisan dalam lambung.

    Meskipun kanker lambung dapat diobati, penyakit ini sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal. Saat akhirnya terdiagnosis, kondisinya biasanya sudah terlambat atau memasuki stadium lanjut.

    Karena itu, memahami gejala awal bisa menjadi langkah penting untuk mendeteksi kanker lebih dini. Ada beberapa gejala utama yang perlu diwaspadai, terutama jika memiliki riwayat kanker dalam keluarga. Dikutip dari Times of India, berikut lima gejala kanker lambung yang kerap diabaikan karena mirip GERD.

    1. Sakit Perut atau Rasa Tak Nyaman

    Salah satu tanda awal kanker lambung adalah nyeri atau rasa tak nyaman di area lambung. Kondisi ini biasanya dapat terjadi di pagi hari. Seseorang mungkin terbangun dengan nyeri atau rasa terbakar di perut bagian atas.

    Nyeri ini terkadang terasa seperti gangguan pencernaan atau nyeri ulu hati, tetapi tak hilang dengan pengobatan yang biasa dilakukan. Adapun rasa sakit terjadi akibat tumor atau pertumbuhan kanker yang mengiritasi lapisan lambung.

    Di pagi hari, saat lambung kosong, rasa tak nyaman ini bisa terasa lebih kuat. Apabila merasakan sakit perut terus-menerus setiap pagi yang berlangsung selama berminggu-minggu, sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter.

    2. Merasa Mual

    Mual dan muntah merupakan gejala umum dari berbagai masalah pencernaan. Tetapi jika merasa mual atau muntah di pagi hari, ini bisa menjadi tanda peringatan kanker perut. Hal ini terjadi karena tumor dapat menghalangi atau memperlambat jalannya makan, yang memicu rasa kenyang dan mual.

    Muntah di pagi hari juga dapat dikaitkan dengan penumpukan asam lambung pada malam hari. Jika mengalami muntah darah atau melihat material berwarna gelap, seperti bubuk kopi dalam muntahan, segera konsultasikan ke dokter.

    3. Tidak Nafsu Makan

    Jika merasa tak lapar di pagi hari atau merasa cepat kenyang setelah makan sedikit, atau muntah setelah makan, ini bisa jadi tanda dari kanker lambung. Tumor dapat memengaruhi cara lambung meregang dan mengosongkan makanan, sehingga seseorang dapat merasa kenyang lebih cepat dari biasanya.

    Kehilangan nafsu makan adalah tanda bahaya dan sering kali menyebabkan penurunan berat badan tanpa disadari. Jika makan lebih sedikit di pagi hari dan kehilangan berat badan tanpa alasan yang jelas, penting untuk memeriksakannya ke dokter.

    4. Penurunan Berat Badan

    Banyak pengidap kanker lambung mengalami penurunan berat badan dan lemas, terutama di pagi hari saat tubuh sedang berpuasa.

    Kondisi ini terjadi karena kanker memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi secara optimal. Jika bangun tidur terasa lemah atau mudah lelah, lalu menyadari pakaian terasa longgar atau tubuh tampak lebih kurus tanpa menjalani diet, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya kanker lambung.

    5. Darah pada Tinja

    Tanda penting lain yang perlu diperhatikan adalah adanya darah dalam tinja, atau tinja yang berwarna sangat gelap hingga menyerupai tar. Kondisi ini bisa terjadi jika terdapat perdarahan dari tumor di dalam lambung.

    Perdarahan tersebut terkadang tidak terlihat langsung oleh mata telanjang, tetapi dapat menyebabkan perubahan warna tinja menjadi hitam. Gejala ini bisa muncul di pagi hari, saat pertama kali ke kamar mandi.

    Jika menemukan darah atau tinja berwarna gelap, jangan diabaikan! Ini merupakan tanda serius yang memerlukan perhatian medis segera.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Gokil! Pria Ini Catat Rekor Dunia, Finis 456 Kali Half Marathon dalam Setahun

    Gokil! Pria Ini Catat Rekor Dunia, Finis 456 Kali Half Marathon dalam Setahun

    Jakarta

    Edward Molineaux, seorang pelatih pribadi berusia 34 tahun, telah mencetak rekor dunia yang mencengangkan dengan menyelesaikan 465 kali half-marathon hanya dalam waktu satu tahun. Prestasi luar biasa ini ia raih setelah pulih dari cedera hernia.

    Antara 6 April 2023 hingga 7 April 2024, Molineaux menempuh jarak lari sejauh 6.000 mil (sekitar 9.656 km). Pencapaian ini tidak hanya memecahkan rekor sebelumnya yang ia pegang sendiri, yaitu 282 half-marathon dalam 12 bulan (antara 2022-2023), tetapi juga mengukuhkan namanya sebagai pemegang rekor dunia baru.

    “Dulu saya sangat suka olahraga seperti tinju, tetapi setelah menderita hernia, butuh waktu sekitar dua tahun setelah operasi untuk memulihkan tubuh saya,” ujar Molineaux kepada SWNS.

    “Yang bisa saya lakukan hanyalah berlari. Saya tidak bisa lagi melakukan gerakan eksplosif,” sambungnya.

    Apa yang awalnya hanya cara untuk pulih, kini telah menjadi kebiasaan rutin. Molineaux, pria asal Inggris ini, kini menginspirasi banyak orang melalui dedikasinya.

    Disiplin Latihan dan Nutrisi

    Molineaux mengungkapkan bahwa ia menyusun jadwal minggunya dengan 13 kali lari half-marathon, seringkali menggabungkan beberapa kali lari dalam satu hari. Untuk menyelesaikan target tersebut, ia membagi jadwalnya: tiga kali half-marathon pada hari Senin dan Rabu, dua kali pada hari Selasa dan Kamis, dan satu kali half-marathon untuk tiga hari sisanya.

    Meskipun harus menghadapi lecet, trench foot (kaki parit), dan kelelahan, ia mengaku tidak gentar.

    “Beberapa hari saya tidak merasa ingin melakukannya, tetapi Anda harus melakukannya,” katanya. “Itu salah satu bagian tersulit bagi saya, tetapi saya terus mendorong diri sendiri.”

    Strategi nutrisinya juga sama disiplinnya dengan latihannya.

    “Saya tidak benar-benar makan sebelum berlari – saya tidak suka merasa kenyang saat menempuh jarak,” jelasnya. “Saya sangat banyak mengonsumsi buah, terutama pisang. Untuk half-marathon, saya berlari dengan perut kosong, mungkin hanya makan pisang.” Pada malam hari, ia mengonsumsi daging dan ikan untuk mengisi kembali energi.

    Molineaux secara resmi diakui atas prestasinya pada 1 Juni, ketika ia menerima sertifikat rekor dunia dari Record Breakers, demikian laporan SWNS.

    Perjalanannya dari pemulihan cedera hingga menjadi pemegang rekor dunia telah menjadikannya simbol ketekunan dan semangat pantang menyerah.

    (kna/kna)

  • Video: Tips Terhindar dari Love Scamming di Dating Apps

    Video: Tips Terhindar dari Love Scamming di Dating Apps

    JakartaDating apps menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk mendapatkan pasangan. Namun, ada bahaya yang mengintai di balik dating apps seperti love scamming atau penipuan bermodus cinta.

    Hal ini dapat diatasi dengan melakukan self awarness untuk mengendalikan diri sendiri. Selanjutnya, jika sudah berhubungan lebih lanjut, pasangan dapat ditanyai mengenai keseriusan hubungan.

    detikers, jangan lupa klik di sini untuk melihat video-video 20Detik lainnya!

    (/)

    cinta love love scam scamming love scamming

  • KKI Temukan 40% Ganula Beredar di Masyarakat, Ingatkan Risiko Kesehatan

    KKI Temukan 40% Ganula Beredar di Masyarakat, Ingatkan Risiko Kesehatan

    Jakarta

    Sebuah investigasi yang dilakukan Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) mengungkap temuan yang mengejutkan. Hampir 40% galon guna ulang yang beredar di berbagai kota besar Indonesia ternyata sudah melewati batas usia aman pemakaian, atau masuk dalam kategori ganula alias galon lanjut usia.

    Temuan ini menyoroti risiko kesehatan yang selama ini luput dari perhatian jutaan konsumen. Dalam penelusuran di 31 titik, mulai dari agen distribusi, depot pengisian ulang, truk pengangkut, hingga rumah tangga, KKI menemukan bahwa hampir 40 persen galon guna ulang berusia lebih dari satu tahun, bahkan sebagian besar digunakan lebih dari dua tahun tanpa diganti.

    Ketua Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), David Tobing mengungkapkan ini kondisi yang harus segera ditangani. Pihaknya menyebutnya ganula, singkatan dari galon lanjut usia.

    “Artinya, galon ini seharusnya sudah ditarik dari peredaran karena sudah tidak lagi memenuhi standar keamanan,” ujar David dalam keterangannya, Selasa (2/7/2025).

    Diketahui, galon guna ulang umumnya terbuat dari plastik polikarbonat yang direkomendasikan hanya digunakan hingga 40 kali pengisian ulang, atau sekitar satu tahun pemakaian.

    Melebihi itu, material galon dapat mengalami kerusakan mikro yang memicu pelepasan senyawa kimia berbahaya, yakni Bisphenol A (BPA) ke air yang diminum sehari-hari. BPA dikenal dapat mengganggu sistem hormon dalam tubuh jika terakumulasi dalam jangka panjang.

    David menambahkan, penanganan dan distribusi yang sembarangan semakin memperburuk kondisi ganula ini. Sebanyak 75 persen galon diangkut menggunakan truk bak terbuka, terpapar sinar matahari langsung yang dapat mempercepat kerusakan material.

    Di sisi lain, proses pencucian di banyak depot masih menggunakan detergen keras dan sikat kasar, sehingga permukaan dalam galon mudah tergores dan meningkatkan potensi peluruhan BPA ke air minum.

    “Masalahnya, BPA tidak menimbulkan sakit mendadak. Kerusakannya perlahan, tapi dampaknya akumulatif. Kita minum air setiap hari tanpa sadar, padahal risikonya makin besar seiring umur galon. Itulah kenapa kita tidak boleh menggunakan ganula,” jelas David.

    Padahal, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sekitar 40 persen masyarakat Indonesia, sekitar 111 juta jiwa mengandalkan air minum kemasan galon sebagai sumber air utama. Melihat kondisi ini, KKI mendesak pemerintah segera merumuskan aturan yang tegas terkait batas usia galon guna ulang serta standar penanganan yang aman.

    “Air minum yang aman seharusnya tidak membawa risiko tersembunyi bagi kesehatan kita,” tegas David.

    (akd/akd)

  • Langsung Berbaring Setelah Makan? Bisa Ganggu Pencernaan

    Langsung Berbaring Setelah Makan? Bisa Ganggu Pencernaan

    Jakarta

    Setelah makan berat, seringkali banyak orang yang tergoda untuk berbaring. Tapi, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak buruk bagi pencernaan.

    Untuk itu, penting untuk mengetahui apa yang akan terjadi di pencernaan saat langsung berbaring setelah makan. Ketahui pula kebiasaan apa saja yang perlu diterapkan setelah makan.

    Berbaring setelah Makan Bisa Mengganggu Pencernaan

    Berbaring setelah makan tentunya akan mengganggu pencernaan dan mengakibatkan masalah kesehatan. Setelah makan, tubuh akan mulai memecah makanan, memindahkan nutrisi penting ke usus, dan perlahan menyerap energi untuk tubuh.

    Proses ini biasanya membutuhkan waktu dan energi. Dikutip dari laman Sri Ramakrishna Hospital, dalam hal ini gravitasi berperan penting dalam memindahkan makanan secara efisien melalui saluran pencernaan.

    Saat berbaring setelah makan, asam lambung bisa naik dan menimbulkan sensasi terbakar di dada atau nyeri ulu hati. Kondisi ini disebut dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Jika diabaikan, asam yang terus menerus bisa merusak lapisan kerongkongan dan mengakibatkan komplikasi lebih lanjut.

    Menurut spesialis penyakit dalam dr Rizka Novita Indriani, salah faktor risiko GERD selain merokok, ibu hamil, usia, dan stres,
    memang berbaring setelah makan.

    “Berbaring setelah makan, hobi ya kita ya. Itu juga menyebabkan GERD,” kata dr Rizka, Kamis (5/6/2025).

    Kapan Bisa Berbaring setelah Makan

    Dikutip dari laman Very Well Health makanan dan minuman membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk melewati lambung dan usus halus. Cairan bening, seperti air dan jus melewati lambung dengan cepat. Sementara, makanan padat terutama yang berlemak tinggi paling lambat dicerna.

    “Semakin lama (jeda waktu) untuk berbaring untuk tidur setelah makan, semakin baik,” kata dokter bersertifikat di penyakit dalam dan gastroenterologi sera Direktur Medis Senior Gastroenterologi di Southern Ohio Medical Center, Jesse Houghton MD.

    Para ahli menyarankan untuk menunggu setidaknya 2-3 jam setelah makan. Periode ini akan membuat tubuh mencerna makanan secara efisien dan menurunkan risiko refluks asam.

    Kebiasaan Sehat yang Perlu Diterapkan saat dan setelah Makan

    Selain harus menunggu beberapa saat sebelum berbaring, beberapa kebiasaan berikut ini perlu dilakukan saat dan setelah makan.

    1. Minum Air Secukupnya

    Penting untuk mengonsumsi air yang cukup. Dikutip dari laman Thrisy Work, biasanya, sekitar 250 ml air cukup untuk membantu melancarkan pencernaan. Kendati demikian hal ini bergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi.

    Saat makan dengan kandungan air tinggi, maka asupan minuman bisa lebih sedikit. Sementara, ketika makan makanan asin, berlemak, atau berat berarti harus diimbangi dengan minum yang lebih banyak.

    Namun, perlu diketahui, minum terlalu banyak selama atau setelah makan bisa mengencerkan asam lambung dan enzim pencernaan. Dikutip dari laman Sahyadri Hospitals, asam lambung berperan penting dalam memecah makanan dan membunuh bakteri berbahaya. Jika asam ini terdilusi, efisiensi pencernaan bisa berkurang yang menyebabkan perut kembung, gas, atau kenaikan berat badan.

    2. Lakukan Jalan Kaki Ringan

    Berjalan kaki ringan setelah makan akan menstimulasi sistem pencernaan, sehingga membantu dalam mengatur kadar gula darah. Bahkan, berjalan kaki, setidaknya 10-15 menit akan mencegah rasa lesu yang sering menyertai saat mengonsumsi makanan berat.

    3. Hindari Makan Berat sebelum Tidur

    Hindari makanan yang berat dan pedas saat makan malam untuk melancarkan pencernaan dan mencegah ketidaknyamanan. Jika lapar, pertimbangkan untuk mengonsumsi camilan ringan seperti buah, kacang, atau yoghurt yang tidak mengganggu sistem pencernaan.

    4. Berkonsentrasi saat Makan

    Hindari makan sambil menonton televisi atau menggunakan ponsel. Makan dengan penuh kesadaran akan membuat kesadaran akan rasa kenyang dan membantu mencegah makan berlebihan.

    (elk/tgm)

  • Profesor Farmasi Ingatkan Kebiasaan Minum Obat Seperti Ini Bisa Merusak Ginjal

    Profesor Farmasi Ingatkan Kebiasaan Minum Obat Seperti Ini Bisa Merusak Ginjal

    Jakarta

    Beberapa jenis obat memang dapat dikonsumsi tanpa resep dokter. Salah satu jenis obat yang paling sering dikonsumsi secara mandiri adalah obat pereda nyeri. Meski relatif aman dan mampu meredakan rasa sakit dengan cepat, konsumsi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang bisa membahayakan, terutama bagi kesehatan ginjal.

    Obat pereda nyeri sering dijadikan solusi instan ketika keluhan seperti sakit kepala, nyeri otot, atau pegal-pegal muncul. Sayangnya, banyak orang terus mengulangi kebiasaan ini hingga berminggu-minggu, dan kembali mengonsumsi obat saat nyeri datang lagi, tanpa berkonsultasi ke fasilitas kesehatan.

    Waspadai Risiko Jangka Panjang

    Guru Besar Farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati, mengingatkan penggunaan obat pereda nyeri tanpa pemantauan medis tetap memiliki risiko, meskipun dikonsumsi sesuai dosis.

    “Tanpa pengawasan medis, konsumsi analgesik jangka panjang tetap dapat menimbulkan efek samping,” tegas Prof Zullies saat dihubungi detikcom Rabu (2/7/2025).

    Jenis obat pereda nyeri yang paling umum digunakan adalah paracetamol dan obat dari golongan NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) seperti ibuprofen, diclofenac, dan naproxen. Meskipun paracetamol relatif lebih aman, keduanya tetap berpotensi menimbulkan gangguan pada ginjal.

    Kok Bisa Rusak Ginjal?

    Obat NSAID bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin, yaitu zat yang berperan dalam menimbulkan rasa sakit dan peradangan. Namun, prostaglandin juga penting dalam menjaga fungsi lambung dan ginjal.

    Ketika sintesis prostaglandin terganggu, hal ini bisa berdampak pada penurunan aliran darah ke ginjal, sehingga fungsi penyaringan ginjal menurun. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal kronis, nefritis interstisial, hingga gagal ginjal akut, terutama pada lansia atau orang dengan gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, dan dehidrasi.

    Demi menghindari risiko ini, Prof Zullies menyarankan obat pereda nyeri digunakan hanya saat benar-benar diperlukan, serta sesuai dosis yang dianjurkan. Selalu membaca label obat dan konsultasikan ke dokter jika rasa nyeri tidak juga membaik.

    “Gunakan dosis efektif paling rendah untuk durasi sesingkat mungkin,” tegasnya.

    (naf/kna)

  • Kasus Kanker Anak Muda di India Meningkat, HPV Diduga Jadi Biang Keroknya

    Kasus Kanker Anak Muda di India Meningkat, HPV Diduga Jadi Biang Keroknya

    Jakarta

    Kasus kanker serviks, mulut dan tenggorokan naik di kelompok anak muda di India. Ahli onkologi menyebut kenaikan kasus tersebut dipicu Human Papillomavirus (HPV).

    “Kanker yang disebabkan oleh HPV menyerang jauh lebih awal daripada yang pernah kita lihat sebelumnya. Pasien berusia dua puluhan datang dengan kanker serviks, mulut, dan tenggorokan – banyak di antaranya dapat dihindari sepenuhnya dengan vaksinasi tepat waktu dan kesadaran yang tepat,” kata Dr Ashish Gupta, Kepala Onkologi Medis di Rumah Sakit Kanker Amerix, New Delhi, kepada The Hindu Business.

    Tidak seperti kanker lain yang berkembang selama beberapa dekade, kanker terkait HPV pada orang muda sering kali berkembang dengan cepat dan tanpa diketahui.

    Pencegahan melalui vaksinasi dan skrining dini disebut Dr Gupta harus ditangani dengan urgensi yang sama seperti keadaan darurat kesehatan lainnya.

    Meskipun tubuh dapat membersihkan sebagian besar infeksi HPV dengan sendirinya, beberapa jenis virus berisiko tinggi dapat bertahan dan menyebabkan kanker. Pada wanita, virus ini merupakan penyebab utama kanker serviks, sedangkan pada pria dan wanita, virus ini kini sangat terkait dengan kanker mulut, anus, dan tenggorokan.

    Saat ini, India tidak memiliki program vaksinasi HPV nasional untuk semua remaja, meskipun vaksin tersebut telah disetujui dan tersedia di tempat-tempat swasta.

    “Kita memerlukan kebijakan yang mencakup layanan-layanan ini di bawah skema asuransi nasional sehingga biaya tidak pernah menjadi kendala. Kita tidak berbicara tentang penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Kita berbicara tentang kanker yang dalam banyak kasus dapat kita cegah bahkan sebelum penyakit itu muncul,” tandas Dr Gupta.

    (kna/kna)

  • Apa yang Terjadi Pada Tubuh saat Tenggelam? Begini Penjelasannya

    Apa yang Terjadi Pada Tubuh saat Tenggelam? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Tenggelam adalah bentuk kematian akibat sesak napas dan terjadi setelah paru-paru menghirup air. Masuknya air ini kemudian mengganggu proses pernapasan, membuat paru-paru menjadi berat dan oksigen berhenti mengalir ke jantung. Tanpa suplai oksigen, tubuh akan berhenti berfungsi.

    Dikutip dari Healthline, rata-rata orang hanya mampu menahan napas selama sekitar 30 detik. Pada anak-anak, durasinya bahkan lebih singkat. Seseorang yang sangat sehat dan terlatih menghadapi situasi darurat di bawah air pun biasanya hanya bisa menahan napas hingga 2 menit.

    Namun, peristiwa tenggelam yang dikenal sebagai kondisi darurat medis bisa terjadi hanya dalam hitungan detik.

    Jika seseorang tetap berada di dalam air selama 4 hingga 6 menit setelah menghirup air dan tidak segera mendapatkan tindakan resusitasi, kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak dan akhirnya berujung pada kematian akibat tenggelam.

    Berapa Banyak Air yang Dapat Memicu Tenggelam?

    Tidak dibutuhkan banyak air untuk menyebabkan seseorang tenggelam. Setiap tahun, orang bisa tenggelam di bak mandi, danau dangkal, bahkan genangan air kecil. Jumlah cairan yang dibutuhkan untuk membuat paru-paru berhenti bekerja bervariasi tergantung pada:

    usiaberat badankondisi kesehatan pernapasan

    Beberapa studi menunjukkan, seseorang bisa tenggelam hanya dengan 1 mililiter cairan untuk setiap kilogram berat badannya. Artinya, seseorang dengan berat sekitar 63,5 kilogram (140 pon) bisa tenggelam hanya setelah menghirup sekitar seperempat gelas air.

    Seseorang juga bisa tenggelam di darat beberapa jam setelah menghirup air dalam insiden nyaris tenggelam. Kondisi ini dikenal sebagai tenggelam sekunder (secondary drowning).

    Ada juga istilah tenggelam kering (dry drowning), yaitu tenggelam yang terjadi kurang dari satu jam setelah seseorang menghirup air. Namun, komunitas medis kini mulai menghindari penggunaan istilah ini karena dianggap membingungkan.

    Tahapan Tenggelam

    Tenggelam terjadi dengan sangat cepat, namun berlangsung dalam beberapa tahapan. Proses ini bisa memakan waktu antara 10 hingga 12 menit sebelum menyebabkan kematian. Pada anak-anak, proses tenggelam bisa terjadi jauh lebih cepat.

    Berikut adalah tahapan-tahapan saat seseorang mengalami tenggelam:

    Beberapa detik pertama setelah air terhirup, tubuh berada dalam kondisi fight or flight (melawan atau lari) karena berusaha keras untuk bernapas.Saluran napas mulai menutup secara refleks untuk mencegah lebih banyak air masuk ke paru-paru. Pada tahap ini, orang yang tenggelam akan menahan napas secara tidak sadar. Proses ini bisa berlangsung hingga 2 menit, sampai akhirnya kehilangan kesadaran.Orang tersebut menjadi tidak sadar. Pada tahap ini, mereka masih bisa diselamatkan melalui tindakan resusitasi dan memiliki peluang untuk pulih. Pernapasan berhenti dan detak jantung melambat. Fase ini dapat berlangsung selama beberapa menit.Tubuh memasuki fase yang disebut kejang hipoksia. Kondisi ini bisa tampak seperti kejang. Tanpa suplai oksigen, tubuh mulai membiru dan dapat bergerak tak terkendali.Otak, jantung, dan paru-paru mencapai kondisi yang tidak dapat dipulihkan. Tahap akhir dari tenggelam ini disebut hipoksia serebral, yang kemudian diikuti oleh kematian secara klinis.

    (suc/kna)

  • Video: Macam-macam Cara Orang Hadapi Panas Ekstrem di Berbagai Negara

    Video: Macam-macam Cara Orang Hadapi Panas Ekstrem di Berbagai Negara

    Jakarta – Eropa dilanda cuaca panas ekstrem yang bikin wisatawan dan warganya putar otak menghadapi lonjakan suhu yang mencapai di atas 40 derajat Celcius. Ada yang berlindung di bawah naungan pohon sampai nyemplung di Air Mancur Trocadero, Prancis.

    Korban cuaca panas ekstrem nggak cuma manusia, tapi juga hewan. Kebun Binatang Praha, Republik Ceko bahkan sampai bawa es batu untuk hewan-hewan di kandang biar mereka tetap merasa sejuk.

    detikers bisa klik di sini untuk melihat video-video lainnya ya!

    (/)

    cuaca cuaca panas cuaca panas ekstrem eropa eropa dilanda cuaca panas cuaca panas di eropa

  • 5 Minuman Segar Pengganti Soda untuk Jaga Gula Darah

    5 Minuman Segar Pengganti Soda untuk Jaga Gula Darah

    Jakarta

    Menjaga kadar gula darah tetap stabil bukan hanya untuk pengidap diabetes, tapi semua orang. Gula darah yang tidak terkendali dapat memicu berbagai komplikasi penyakit serius seperti kerusakan ginjal, penyakit jantung, hingga gangguan penglihatan.

    Salah satu langkah paling mudah untuk menjaga kadar gula darah stabil adalah dengan memilih minuman sehat. Minuman bersoda misalnya, dalam satu hidangan bisa mengandung sampai 30-40 gram gula.

    Padahal menurut anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, asupan gula tambahan harian per hari maksimal sebanyak 50 gram. Jumlah tersebut sudah hampir memenuhi batas rekomendasi asupan gula harian dari Kemenkes.

    Jika sering dikonsumsi, minuman bersoda tentu meningkatkan risiko kenaikan gula darah (hiperglikemia), hingga diabetes melitus.

    Pengganti Minuman Bersoda

    Beberapa waktu lalu, sempat viral kisah seorang pria di Malaysia mengidap diabetes hingga kakinya harus diamputasi akibat komplikasi yang dialami. Pria bernama Azlan itu mengaku minum manis setiap hari, termasuk minuman bersoda.

    Bahkan dalam sehari, ia bisa beberapa kali mengonsumsi minuman manis.

    “Saya menyukai ‘Teh Tarik’ dan selalu meminumnya setiap hari di pagi, siang, dan malam hari. Selain itu, saya juga sering mengonsumsi minuman berkarbonasi,” ungkap pria asal Malaysia bernama Azlan dalam sebuah video akun TikTok-nya yang viral.

    Daripada mengonsumsi minuman bersoda, coba minum minuman ini untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil:

    1. Kopi

    Kopi tanpa gula bisa menjadi salah satu pilihan sehat untuk menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah tinjauan studi di 2018, konsumsi kopi dikaitkan dengan peningkatan metabolisme, serta menurunkan risiko diabetes tipe dua.

    “Kopi tanpa pemanis tambahan bagus untuk kadar gula darah. Minum kopi hitam sudah lama dikaitkan dengan risiko diabetes tipe dua yang lebih rendah serta memperlambat perkembangan penyakit tersebut,” kata ahli gizi Erin Palinski-Wade, RD dikutip dari EatWell.

    Meski bermanfaat, konsumsi kopi tetap perlu diatur. Para ahli menyarankan minum kopi tidak lebih dari 3-4 cangkir per hari atau sekitar 400 mg kafein, agar tetap aman bagi tubuh.

    2. Teh Hijau

    Dikutip dari Health, kandungan katekin dalam teh hijau dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengontrol jumlah glukosa dalam darah.

    Konsumsi katekin bisa menjadi metode pendukung yang efektif dalam mengelola kadar gula darah. Tapi perlu diingat, metode ini bukan pengganti dari pengobatan medis yang diresepkan oleh tenaga kesehatan.

    Coba minum teh hijau di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Secara umum, mengonsumsi hingga delapan cangkir teh hijau setiap hari masih dianggap aman, kecuali sedang hamil atau menyusui. Ibu hamil dan menyusui bisa minum hingga enam cangkir teh hijau setiap hari.

    3. Jus Tomat

    Beberapa studi menunjukkan bahwa kandungan likopen dalam tomat dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Likopen merupakan antioksidan karotenoid, yang penting untuk mencegah komplikasi diabetes dan resistensi insulin.

    Pastikan jus tomat yang dikonsumsi tidak menggunakan gula tambahan. Minum 2-3 cangkir jus tomat sehari sudah memenuhi rekomendasi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat.

    4. Teh Hitam

    Antioksidan dalam teh hitam dapat menurunkan risiko diabetes dengan cara mengatur kadar gula darah dan mencegah peradangan. Dalam sebuah studi, ditemukan minum lebih dari 1 cangkir teh hitam per hari dapat menurunkan risiko diabetes hingga 14 persen.

    Studi lain menemukan kandungan theaflavin dalam teh hitam juga mengurangi efek radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan dalam jangka panjang meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, seperti diabetes.

    5. Air Putih

    Minum air putih dalam jumlah yang cukup terbukti membantu menurunkan kadar gula darah, melumasi sendi, dan memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. Kebutuhan air bisa bervariasi pada tiap orang, tergantung jenis kelamin, berat badan, dan usia.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sendiri menyarankan konsumsi setidaknya delapan gelas atau sekitar 2 liter air putih setiap hari.

    Lebih Baik Kurangi Minuman Manis

    Spesialis penyakit dalam dr Andi Khomeini Takdir, SpPD menuturkan mengonsumsi minuman manis tidak serta merta mengakibatkan diabetes. Tapi konsumsi secara berlebih ditambah dengan gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan risikonya.

    “Tidak serta merta dengan mengkonsumsi minuman manis memang menjadi diabetes. Cuma risikonya memang lebih besar. Apalagi kalau ada faktor keturunan,” terang dr Koko dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    “Ini yang kita minta supaya orang mencegah dengan mengurangi konsumsi gula harian. Kemudian olahraga teratur, istirahat yang cukup, kemudian menjaga berat badan ideal,” tandasnya.

    (elk/tgm)