Category: Detik.com Kesehatan

  • Muncul Fenomena ‘Childfree’ di RI, BKKBN Singgung soal Pemicunya

    Muncul Fenomena ‘Childfree’ di RI, BKKBN Singgung soal Pemicunya

    Jakarta

    Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S Si, M Eng, mengatakan ada sejumlah alasan yang membuat pasangan di Indonesia memilih untuk tidak memiliki anak atau menjalani hidup childfree.

    Menurutnya, permasalahan seperti kesehatan hingga trauma masa lalu juga bisa memicu pasangan enggan untuk memiliki anak.

    “Penyebabnya apa? Banyak sekali, misalkan kesehatan, ada problem di perempuannya. Ada juga penyebabnya, mohon maaf, trauma. Karena trauma keluarganya,” ujar Boni saat ditemui di agenda Press Briefing State of World Population (SWP) 2025, di Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

    Boni mengatakan, seseorang yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga memilih untuk tak memiliki anak.

    Keputusan tersebut, lanjutnya, sebagai upaya menghindari trauma atau siklus kekerasan berulang pada generasi berikutnya.

    “KDRT misalkan. Itu terjadi juga, dia nggak mau anaknya mengalami hal serupa. Menikah pun nggak mau karena takut anaknya jadi korban seperti itu,” lanjutnya lagi.

    Di sisi lain, Kemendukbangga mencatat angka childfree di Indonesia masih sangat kecil, hanya di bawah 0,01 persen. Fenomena ini umumnya terjadi di daerah perkotaan.

    Meskipun tergolong kecil, Boni menyebut hal ini tetap harus dikendalikan agar tidak berdampak terhadap turunnya angka fertilitas nasional.

    Adapun angka pertumbuhan penduduk di Indonesia sekitar 1,1 persen, dengan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) 2,11 persen. Menurut Boni, angka tersebut sudah ideal, namun pemerintah tetap harus memastikan angka kelahiran di tiap daerah merata.

    “Kebanyakan di perkotaan memang. Tapi saya katakan masih kecil. Ini terpengaruh oleh media sosial. Jadi (semacam) tren,” kata Boni.

    (suc/kna)

  • Jenazah Juliana Marins Tiba di Brasil, Ini Alasan Keluarga Autopsi Ulang

    Jenazah Juliana Marins Tiba di Brasil, Ini Alasan Keluarga Autopsi Ulang

    Jakarta

    Jenazah Juliana Marins, 26 tahun, yang meninggal saat mendaki Gunung Rinjani di Indonesia, tiba di Rio pada hari Selasa dengan pesawat Angkatan Udara Brasil (FAB) yang mendarat di Pangkalan Udara Galeão sekitar pukul 19.40 waktu setempat pada Selasa (1/7/2025).

    Jenazah tersebut sekarang akan dibawa ke Institut Medis Forensik Afrânio Peixoto (IML) di pusat kota Rio de Janeiro untuk diautopsi ulang pada hari Rabu pagi.

    Sebuah kesepakatan antara Kantor Jaksa Agung, Kantor Pembela Umum dan pemerintah negara bagian Rio de Janeiro, menetapkan bahwa autopsi ulang akan dijadwalkan pada Rabu (2/7) dengan kehadiran perwakilan keluarga dan seorang ahli dari Kepolisian Federal, setelah penetapan oleh Pengadilan Federal.

    “Sertifikat kematian yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Brasil di Jakarta didasarkan pada autopsi yang dilakukan oleh pihak berwenang Indonesia, tetapi tidak memberikan informasi konklusif tentang waktu pasti kematian,” kata catatan dari Kantor Pembela Umum (DPU) dikutip dari media lokal Brasil, O Globo, Jumat (4/7/2025).

    Alasan autopsi ulang

    Keluarga ingin mengklarifikasi keraguan yang belum disampaikan oleh pihak berwenang di Indonesia, yang tidak memberikan rincian tentang waktu kematian Juliana Marins.

    “Kami perlu tahu apakah autopsi yang dilakukannya dilakukan dengan benar. Menurut saya, rumah sakit tidak memiliki banyak sumber daya,” kata ayah Juliana, Manoel Marins, dalam sebuah wawancara dengan RJ2.

    DPU juga mengirimkan surat yang meminta Kepolisian Federal untuk membuka penyelidikan atas kasus tersebut. Menurut lembaga tersebut, surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Brasil di Jakarta “didasarkan pada autopsi yang dilakukan oleh pihak berwenang Indonesia, tetapi tidak memberikan informasi konklusif tentang waktu pasti” kematian.

    Hasil autopsi awal

    Autopsi pertama jenazah Juliana Marins dilakukan tanggal 26 di sebuah rumah sakit di Bali, tak lama setelah jenazah dikeluarkan dari Taman Nasional Gunung Rinjani.

    Menurut pemeriksaan, wanita Brasil itu meninggal karena banyak patah tulang dan luka dalam, tidak mengalami hipotermia, dan bertahan hidup selama 20 menit setelah trauma – tanpa merinci hari terjadinya trauma tersebut.

    Keterangan tersebut disampaikan oleh dokter forensik Ida Bagus Putu Alit, dalam jumpa pers di lobi RS Bali Mandara, Jumat (27).

    “Bukti-bukti menunjukkan bahwa kematiannya hampir seketika. Mengapa? Karena luasnya luka, banyak patah tulang, luka dalam – hampir di seluruh tubuh, termasuk organ dalam di toraks. [Dia bertahan hidup] kurang dari 20 menit,” kata dokter tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Masih Muda Tapi Sering Kram Kaki? Ini Kata Ahli Gizi

    Masih Muda Tapi Sering Kram Kaki? Ini Kata Ahli Gizi

    Jakarta

    Kram di kaki identik dengan masalah yang dialami oleh orang dengan lanjut usia. Namun hal ini juga kerap dialami oleh usia muda.

    Jangan diabaikan, sebab kondisi ini bisa menjadi sinyal bahwa tubuh kekurangan zat tertentu. Ketahui juga beberapa upaya untuk mengatasi kram kaki.

    Kram di Kaki Bisa Dialami oleh Usia Muda

    Kram terjadi saat otot mengalami kejang dan menyebabkan ketegangan ekstrem yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan nyeri. Dalam kebanyakan kasus, kram tidak berlangsung lama, terutama jika meregangkan otot dengan lembut.

    Kram cenderung terjadi di kaki dan sering terjadi di malam hari. Dikutip dari laman Louisiana Heart, pada faktanya, 60 persen orang dewasa mengalami kram di malam hari, begitu pula 40 persen anak-anak dan remaja. Kejadian kram cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, karena tendon secara alami menyusut dan memendek, yang menambah ketegangan pada otot.

    Penyebab Kram Kaki di Usia Muda

    Dikutip dari pemberitaan detikcom sebelumnya, seorang wanita berusia 26 tahun mengaku sering mengalami kram di bagian kaki, tepatnya di bagian betis. Dalam hal ini, spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPd-KGEH mengatakan bahwa penyebabnya bisa karena masalah otot atau adanya gangguan metabolik.

    Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut sejumlah penyebab kram kaki yang bisa dialami oleh orang dengan usia muda.

    1. Dehidrasi

    Menurut dietitian di UW Health, Sarah Van Riet, kram bisa disebabkan karena dehidrasi. Jika seseorang berkeringat, mereka kehilangan elektrolit dan air. Jika kedua hal itu tidak diganti, maka bisa mengakibatkan kram otot.

    “Atlet cenderung merasakan kram kaki pada hari yang panas, yang merupakan saat ketika mereka lebih mungkin mengalami dehidrasi. Dan umumnya, hal itu terjadi ketika mereka melakukan aktivitas yang tidak biasa mereka lakukan – misalnya, mengintensifkan rutinitas mereka. Sesuatu yang belum dapat diadaptasi oleh tubuh mereka,” kata Van Riet, dikutip dari laman UW Health.

    2. Kekurangan Nutrisi Tertentu

    Selain hidrasi yang tidak mencukupi, kekurangan nutrisi juga bisa menjadi memicu kram di kaki pada usia muda. Menurut Spesialis Gizi Klinik dr Raissa E. Djuanda, M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, kurangnya kalsium, kalium, magnesium, dan vitamin B bisa menjadi penyebabnya.

    Meski tidak ada makanan dan minuman yang memicu kram kaki secara langsung, ada beberapa makanan dan minuman yang bisa memperburuk kondisi kram. Contohnya adalah alkohol dan kafein berlebihan, makanan olahan, kemasan, dan cepat saji

    “Makanan jenis ini seringkali rendah nutrisi penting, seperti mineral dan vitamin, serta tinggi sodium yang jika dikonsumsi berlebihan tanpa asupan air yang cukup bisa memperburuk ketidakseimbangan elektrolit,” kata dr Raissa kepada detikcom, Jumat (4/7/2025).

    3. Kelelahan Otot

    Kelelahan otot atau penggunaan otot secara berlebihan menjadi penyebab selanjutnya. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan asam laktat di otot yang menimbulkan kram. Kendati demikian, biasanya kram hilang setelah istirahat, rehidrasi, dan diatasi kehilangan elektrolitnya.

    “Meskipun tidak secara langsung, tapi penggunaan berlebihan bisa menyebabkan penumpukan asam laktat, gejalanya kram,” kata dr Raissa.

    Senada dengan hal tersebut, dikutip dari laman USA Today, kram kaki bisa menjadi komplikasi dari latihan keras. Menurut dokter keluarga yang berbasis di Scottsdale Arizona, Dr Shad Marvasti, kram kaki bisa terjadi karena ketegangan berlebihan pada otot-otot kaki selama latihan karena pembatasan pasokan darah secara tiba-tiba ke otot-otot yang terlibat.

    4. Kondisi Tertentu dan Efek Samping Obat-obatan

    Tak hanya asupan nutrisi dan penggunaan otot, ada beberapa kondisi tertentu dan obat-obatan yang dapat menyebabkan kram. Contohnya seperti penyempitan pembuluh darah, kehamilan, obesitas, penyakit tiroid, masalah ginjal, atau efek samping obat-obatan tertentu, misalnya diuretik atau statin.

    Cara Mengatasi Kram Kaki

    Untuk mengatasi kram kaki yang sering terjadi, lakukan beberapa hal berikut:

    1. Jaga Pola Makan Seimbang

    Penting untuk mengonsumsi pola makan seimbang yang meliputi biji-bijian, susu, dam yoghurt serta daging tanpa lemak atau protein sepanjang minggu. Meski hal ini mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan kram kaki, menjaga pola makan seimbang bisa membantu mengurangi risikonya.

    “Tujuan perubahan nutrisi adalah menjaga tubuh tetap ternutrisi dan terawat dengan baik. Jika Anda sering melewatkan waktu makan dan mencoba menggantinya dengan minum minuman olahraga, Anda tidak akan menyelesaikan masalah,” kata Van Riet.

    2. Perhatikan Asupan Cairan Total

    Selanjutnya adalah mencukupi asupan cairan yang masuk ke tubuh. Menurut Van Riet, urine harus berwarna kuning pucat atau hampir bening.

    3. Konsumsi Makanan Sehat Sebelum dan Setelah Berolahraga

    Pola makan seimbang begitu penting saat melakukan olahraga dalam sesi yang lebih lama atau lebih intens. Van Riet menyarankan untuk mengonsumsi buah-buahan, seperti pisang, susu rendah lemak, atau susu coklat, kacang-kacangan, dan biji-bijian atau yoghurt sekitar 30 menit sebelum berolahraga dan 30 menit setelah melakukan aktivitas berat selama 60 menit atau lebih. Kendati demikian, hal ini tergantung kapan olahraga dilakukan.

    “Jika Anda bangun dan mulai berlari di pagi hari, Anda mungkin tidak perlu makan camilan sebelum berolahraga. Namun, jika saat itu pukul 4 sore dan Anda belum makan sejak tengah hari, sebaiknya Anda makan yogurt atau sesuatu yang serupa,” kata Van Riet.

    4. Pijat dan Peregangan

    Meski nutrisi lebih mungkin menjadi faktor bagi atlet yang mengalami kram kaki, kemungkinan masih ada penyebab lainnya, seperti efek samping obat, kondisi medis, dan lain sebagainya.

    “Ada teori lain yang menyatakan bahwa ketegangan otot dan kelelahan dapat menyebabkan kram, jadi hal ini mungkin sama sekali tidak terkait dengan nutrisi. Dalam kasus tersebut, pijat dan peregangan mungkin lebih efektif untuk mengatasinya,” kata Van Riet.

    Sebab begitu banyak kemungkinan penyebab kram kaki. Penting untuk memeriksakan diri dengan tenaga medis profesional jika sering mengalami kaki. Dengan begitu, diketahui cara yang paling tepat untuk mengatasinya.

    (elk/tgm)

  • Riwayat Medis di Balik Alasan Diogo Jota Tak Naik Pesawat Menuju Inggris

    Riwayat Medis di Balik Alasan Diogo Jota Tak Naik Pesawat Menuju Inggris

    Jakarta

    Bintang Liverpool, Diogo Jota meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Insiden tersebut terjadi di kilometer 65 A-52, dekat wilayah Zamora, Sanabria, Spanyol pada Rabu (3/7) pada pukul 00.30 waktu setempat. Diogo Jota bersama adiknya, Andre dalam mobil Lamborghini.

    Dikutip dari Daily Mail UK, Jota saat itu sedang dalam perjalanan untuk naik feri di Santander menuju Inggris. Pemain berusia 28 tahun itu tidak direkomendasikan menggunakan pesawat karena sebelumnya telah menjalani operasi paru-paru.

    Miguel Goncalves, fisioterapis pernapasan Jota mengatakan sang pemain mengidap kondisi yang disebut pneumotoraks atau paru-paru kolaps.

    “Ia memberitahu saya bahwa perjalanan akan memakan waktu sekitar delapan jam, tetapi mereka akan berhenti di sebuah hotel di daerah Burgos untuk beristirahat. Diogo sangat menyadari profesionalismenya. Mereka seharusnya tiba di Santander hari ini, naik kapal, lalu berangkat ke Inggris,” kata Miguel.

    Diogo Jota dan Adiknya Dimakamkan Sabtu

    Otopsi jenazah Jota dan Silva sudah dilakukan Institut Kedokteran Forensik Spanyol melalui tes DNA. Jenazah kakak-adik ini kemudian dibawa ke kampung halamannya di Portugal.

    Melansir media Portugal Renascenca, upacara penghormatan terakhir Jota dan Silva dilaksanakan pada Jumat (4/7) sore waktu setempat di Kapel Kebangkitan, Gondomar. Misa arwah dan pemakaman digelar keesokan harinya di Gereja Matriz de Gondomar, yang terletak di sebelah kapel, sesuai tradisi Katolik.

    Pemakaman awalnya dijadwalkan Jumat sore waktu setempat, tapi digeser ke Sabtu atas permintaan rumah duka. Jenazah Jota dan Silva telah tiba di Gondomar dan disambut beberapa orang.

    “Jenazah kedua bersaudara itu akan tiba di Kapel Kebangkitan untuk upacara penghormatan terakhir yang akan dilaksanakan besok dan kemudian pemakaman akan dilaksanakan pada pukul 10 pagi hari Sabtu,” kata romo setempat, Jose Manuel Macedo, dikutip dari Renascenca.

    Upacara pemakaman Diogo Jota dan Andre Silva rencananya dipimpin Uskup Porto, D. Manuel Linda. Tokoh-tokoh penting Portugal kabarnya hadir untuk penghormatan terakhir, termasuk Presiden Marcelo Rebel de Sousa.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “SM Entertainment Benarkan WINTER aespa Jalani Operasi Pneumotoraks”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Gaduh Dituding Lindungi ‘Mafia’ Skincare, BPOM RI Buka Suara

    Gaduh Dituding Lindungi ‘Mafia’ Skincare, BPOM RI Buka Suara

    Jakarta

    Aktris Nikita Mirzani melempar sentilan cukup keras pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Kritikan itu, bahkan sampai pada usulan agar BPOM dibubarkan karena dinilai tidak mampu mencegah peredaran produk ilegal hingga dianggap melindungi mafia skincare.

    Sebagai informasi, pernyataan kontroversial ini muncul dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan pencucian uang yang menyeret nama Nikita Mirzani dan asistennya, Ismail Marzuki.

    Merespons pernyataan dari Nikita Mirzani, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan bahwa keberadaan BPOM sudah dilindungi Undang-Undang, sehingga tidak bisa serta merta dibubarkan.

    “Saya tidak perlu komen terlalu banyak karena itu bagian dari aspirasi. Semua orang bisa memberikan aspirasi, apapun dalam pikirannya,” kata Taruna di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

    Menurut Taruna, jika terjadi persaingan bisnis seperti di dunia skincare, Taruna mempersilahkan masyarakat untuk me-review. Namun, tetap menekankan terkait kompetensi atau kapasitas.

    “Itulah yang dimuat di dalam Peraturan BPOM No 16 Tahun 2025,” kata Taruna.

    “Misalnya ada laporan produk A overclaim mengandung zat-zat berbahaya, laporkan ke BPOM, nanti Badan POM akan menindaklanjuti,” tutupnya.

    (dpy/naf)

  • Bukan Hanya Bandung, Ini Peta Persebaran Virus Hanta di Indonesia

    Bukan Hanya Bandung, Ini Peta Persebaran Virus Hanta di Indonesia

    Jakarta

    Beberapa waktu lalu, heboh temuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait infeksi virus Hanta di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pada 20 Mei 2025, pasien tersebut sempat dirawat di RSUP Hasan Sadikin Bandung, sebelum akhirnya dinyatakan sembuh dan kembali beraktivitas.

    Berdasarkan temuan tersebut, Kemenkes melakukan surveilans di beberapa daerah dan menemukan total 8 kasus virus Hanta di Indonesia.

    Peta Persebaran Virus Hanta di Indonesia

    Meski tidak dijelaskan secara rinci berapa jumlah kasus tiap daerah, pada 19 Juni 2025 dilaporkan virus Hanta tipe Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) ditemukan di daerah-daerah berikut ini:

    D.I. YogyakartaJawa BaratNusa Tenggara TimurSulawesi Utara

    Berdasarkan data Kemenkes, seluruh pasien juga sudah dinyatakan sembuh dan kembali beraktivitas masing-masing.

    “Kondisinya seluruh pasien sudah sembuh dengan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) 0 persen,” kata Juru Bicara Kemenkes drg Widyawati, ketika dihubungi detikcom.

    Apa Itu Virus Hanta?

    Hantavirus merupakan jenis virus yang umumnya ditularkan melalui hewan pengerat atau rodensia. Penularan virus Hanta umumnya terjadi melalui kontak dengan air liur, urine, dan kotoran tikus yang terinfeksi.

    Penyebab penyakit virus Hanta adalah genus Orthohantavirus. Kemenkes mengungkapkan jenis tikus yang terkonfirmasi sebagai reservoir virus Hanta adalah R.tanezumi (tikus rumah) dan Rattus norvegicus (tikus got).

    Berdasarkan gejalanya, infeksi virus Hanta dibagi menjadi dua jenis. Keduanya dibagi menjadi HFRS dan Hantavirus pulmonary syndrome (HPS). Seperti apa bedanya?

    Haemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)

    HFRS merupakan tipe virus Hanta yang paling umum ditemukan di dunia. Tipe HFRS biasanya lebih umum di benua Eropa atau Asia. Masa inkubasi virus ini biasanya mencapai 1-2 minggu dengan angka kematian 5-15 persen.

    Beberapa gejala virus Hanta tipe HFRS meliputi:

    Mual.Mata kemerahan.Ruam.Demam.Sakit Kepala.Nyeri Punggung.

    Pada kondisi lanjutan, infeksi virus Hanta tipe HFRS dapat memicu gejala oliguria, anuria, gangguan sistem saraf, gangguan pernapasan, hingga perdarahan pada sistem pencernaan.

    Hantavirus pulmonary syndrome (HPS)

    Infeksi virus Hanta tipe HPS lebih sering terjadi di benua Amerika. Masa inkubasi virus Hanta tipe ini berkisar antara 14-17 hari dengan angka kematian yang jauh lebih tinggi, yaitu 60 persen.

    Beberapa gejala virus Hanta tipe HPS meliputi:

    Sesak napas.Sakit perut.Muntah.Diare.Demam.Nyeri badan.Malaise (lemas).Batuk.

    Seiring berkembangnya infeksi, virus Hanta tipe HPS dapat memicu kerusakan jaringan dan penumpukan cairan di paru-paru. Beberapa masalah lain yang ditimbulkan seperti gangguan jantung dan paru, tekanan darah rendah, dan detak jantung tak teratur.

    Apa yang Harus Dilakukan Masyarakat?

    drg Widyawati menuturkan bahwa infeksi virus Hanta bisa dicegah. Cara utama yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan area rumah, khususnya di tempat-tempat yang lama tidak digunakan.

    Pencegahan semakin penting bila masyarakat berada di wilayah berisiko tinggi penularan.

    “(Pembersihan) seperti gudang, loteng, atau ruang bawah tanah,” katanya.

    Selanjutnya, hindari menyentuh secara langsung tikus mati atau hidup. drg Widyawati menyarankan pemasangan perangkap tikus di rumah atau tempat kerja bisa menjadi salah satu langkah pencegahan penyebaran penyakit akibat virus Hanta.

    Selain itu, orang-orang yang memiliki pekerjaan berisiko juga disarankan untuk menggunakan pelindung diri demi mencegah infeksi.

    “Bagi mereka yang berisiko kontak dengan rodensia, seperti petani, buruh bangunan, tenaga lab, hingga dokter hewan,” sarannya.

    “Masyarakat tak perlu panik, tapi harus tetap waspada. Pencegahan melalui kebersihan lingkungan sangat penting. Pemantauan di daerah rawan akan terus dilakukan bersama dinas kesehatan setempat untuk mencegah penularan lebih lanjut,” tutupnya.

    (avk/tgm)

  • Kondisi Gold’s Gym Setelah Tutup Mendadak, Member dan Karyawan Meradang

    Kondisi Gold’s Gym Setelah Tutup Mendadak, Member dan Karyawan Meradang

    Foto Health

    Khadijah Nur Azizah, Averus Kautsar – detikHealth

    Jumat, 04 Jul 2025 09:30 WIB

    Jakarta – Jaringan pusat kebugaran Gold’s Gym mendadak menutup sejumlah cabang. Member dan karyawan meradang, merasa hak-haknya belum dipenuhi.

  • Duka Menkes atas Meninggalnya Direktur RS Indonesia di Gaza, Soroti Hal Ini

    Duka Menkes atas Meninggalnya Direktur RS Indonesia di Gaza, Soroti Hal Ini

    Jakarta

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin ikut berduka atas meninggalnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Meninggalnya dr Marwan Al Sultan, yang juga dokter spesialis jantung di RS Indonesia Gaza, menambah daftar panjang korban jiwa dari kalangan tenaga kesehatan dalam konflik yang masih terus berlanjut.

    “Saya pertama turut berduka cita dan saya melihat Gaza itu sedih sekali. Itu kan masalah perikemanusiaan yang harusnya kita berdoa buat teman-teman tenaga kesehatan Indonesia di sana, terutama untuk rakyat Palestina, agar mereka diberikan kesabaran dan mudah-mudahan perang ini cepat selesai,” beber Menkes kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).

    Peristiwa ini menurutnya menjadi pengingat betapa rentannya nyawa tenaga kesehatan di daerah konflik, meskipun mereka berada di garis depan demi menyelamatkan sesama.

    “Tugas kita sebagai orang kesehatan itu ingin menyelamatkan nyawa, jadi saya agak sedih kalau ada kegiatan yang justru membahayakan nyawa,” kata Menkes.

    Ia menegaskan pemerintah Indonesia terus memantau situasi dan berupaya menjaga keselamatan tenaga medis Indonesia yang masih bertugas di Gaza.

    “Nanti saya akan lihat. Kita sudah bawa pulang beberapa,” tambahnya, merujuk pada upaya evakuasi sejumlah tenaga kesehatan dari zona konflik sebelumnya.

    Menkes juga menyinggung soal perlunya memperhatikan aspek kesejahteraan bagi mereka yang bertugas di lokasi berisiko tinggi seperti Gaza.

    Kementerian Kesehatan, lanjutnya, akan terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menyiapkan langkah-langkah perlindungan yang lebih baik bagi para relawan kesehatan yang mengabdi di daerah konflik.

    Sebelumnya diberitakan, dr Marwan Al-Sultan tewas dalam serangan Israel yang menghantam apartemennya pada Rabu kemarin. Ia menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Indonesia Gaza, fasilitas medis terbesar di wilayah utara Kota Gaza yang menjadi jalur kehidupan penting bagi warga sipil sejak perang berlangsung hampir 21 bulan.

    Keponakannya, Diaa Al-Najjar, mengatakan dr Marwan Al-Sultan tidak pernah berhenti bekerja sepanjang perang, bahkan tidak untuk dalam waktu singkat.

    “Dia terus melawan. Sampai detik terakhir, saat-saat terakhir,” kata Al-Najjar kepada CBC News di Kota Gaza.

    “Semoga Tuhan memberi kita kesabaran.”

    (naf/kna)

  • Tubuh Pria Berubah Jadi Ungu usai Minum ‘Obat Kuat’ Abal-abal, Ini yang Terjadi

    Tubuh Pria Berubah Jadi Ungu usai Minum ‘Obat Kuat’ Abal-abal, Ini yang Terjadi

    Jakarta

    Seorang pria muda mengalami masalah kesehatan setelah mengonsumsi obat kuat ilegal yang dibelinya dari pom bensin. Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit di Amerika Serikat.

    Pasien yang diketahui berusia 24 tahun itu mengalami gejala yang tidak biasa, termasuk ruam ungu, perdarahan gusi terus-menerus, dan mimisan. Dari hasil tes darah juga menunjukkan kadar trombosit yang sangat rendah, yang mengarah pada trombositopenia imun atau immune thrombocytopenic purpura (ITP).

    Trombositopenia imun adalah kondisi langka serius, yang salah satu gejalanya adalah bercak atau bintik ungu di bawah kulit, yang disebabkan oleh perdarahan dari pembuluh darah. Kondisi ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel darah tubuh sendiri, khususnya trombosit yang membantu pembekuan darah.

    Tanpa trombosit yang cukup, bahkan benjolan atau luka kecil dapat menyebabkan pendarahan internal yang berbahaya. Gejalanya dapat berupa mudah memar, petekie atau bintik merah/ungu kecil pada kulit, mimisan, dan gusi berdarah.

    Pada orang yang sehat, biasanya memiliki 150 ribu hingga 450 trombosit per mikroliter darah. Tetapi, pria yang disebutkan dalam laporan kasus baru yang dipublikasikan dalam jurnal Cureus hanya memiliki 1.000.

    Kondisi itu membuatnya berisiko tinggi mengalami pendarahan acak yang berpotensi fatal di dalam otak atau usus. Pasien akhirnya mengakui bahwa telah mengonsumsi Rhino 69 Platinum 1000 selama dua minggu, yang dibelinya dari pom bensin saat berlibur di Meksiko.

    Dokter dari Kern Medical Center, di Bakersfield, yakin bahwa konsumsi pil yang tidak diatur memicu kondisi tersebut. Ini menandai kasus pertama yang diketahui dari suplemen yang dikaitkan dengan ITP.

    Obat tersebut mengandung sildenafil, bahan aktif yang sama dengan Viagra yang diresepkan untuk mengobati disfungsi ereksi.

    “Kasus kami menunjukkan bahwa suplemen yang mengandung sildenafil seperti ‘Rhino 69 Platinum 1000’ mungkin merupakan penyebab ITP yang sebelumnya tidak diketahui,” tulis para dokter, dikutip dari The Sun, Kamis (3/7/2025).

    Tidak seperti Viagra, Rhino 69 tidak memiliki izin, dijual secara daring dan di beberapa toko tanpa pemeriksaan keamanan yang tepat. Hal ini karena suplemen di banyak negara tidak tunduk pada pemeriksaan keamanan atau kualitas yang ketat seperti obat resep.

    Ini berarti produk yang dikonsumsi kemungkinan terkontaminasi, palsu, atau salah label dapat masuk ke rak-rak toko dan situs web.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah berulang kali memperingatkan bahwa Rhino 69 mungkin terkontaminasi dengan bahan-bahan tersembunyi atau menyebabkan efek samping yang serius.

    ITP biasanya disebabkan oleh infeksi virus, penyakit autoimun, atau obat resep tertentu, termasuk antibiotik, obat anti kejang, dan kemoterapi.

    Untuk mengatasi kondisi pasien dalam kasus ini, dokter memberikan obat steroid dosis tinggi dan produk darah yang disebut IVIG atau imunoglobulin intravena. Hal ini berfungsi untuk menenangkan sistem kekebalan tubuh.

    Perlahan jumlah trombositnya kembali normal dalam waktu satu minggu.

    (sao/kna)

  • BPOM-Sudan Jalin Kerja Sama soal Pengawasan Obat dan Makanan

    BPOM-Sudan Jalin Kerja Sama soal Pengawasan Obat dan Makanan

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan National Medicines and Poisons Board (NMPB) Republik Sudan melakukan kolaborasi dalam penandatanganan MoU. Untuk menjalin kerja sama terkait pengawasan obat dan makanan.

    Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebutkan, kerja sama ini juga nantinya akan dapat mengembangkan ekonomi melalui ekspor produk obat, makanan, kosmetik, dan sebagainya. Dari adanya perluasan pasar itu, diharapkan nantinya lebih banyak lagi obat herbal yang ditingkatkan sehingga diakui sebagai obat terstandar.

    Tonton juga Video: Daftar Obat Herbal Berbahaya Temuan BPOM, Berisiko Picu Penyakit