Category: Detik.com Kesehatan

  • Video: Tips Menghadapi Orang Tua yang Bertingkah Seperti Anak Kecil

    Video: Tips Menghadapi Orang Tua yang Bertingkah Seperti Anak Kecil

    Video: Tips Menghadapi Orang Tua yang Bertingkah Seperti Anak Kecil

  • Menyoal Air Rebusan Daun yang ‘Bersihkan’ Ginjal, Dokter Beri Catatan

    Menyoal Air Rebusan Daun yang ‘Bersihkan’ Ginjal, Dokter Beri Catatan

    Jakarta

    Air rebusan dari berbagai tanaman herbal kerap dipercaya masyarakat dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Namun, dr Inggrid Tania, Ketua Umum PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia) mengingatkan, tetap ada batasannya.

    Meski banyak herbal sebenarnya bermanfaat untuk ginjal karena kandungan antioksidannya tinggi, bila tidak dibarengi dengan konsumsi air putih yang cukup, tetap berisiko memicu batu ginjal.

    Zat antioksidan dalam minuman herbal ditempatkan sebagai pendamping tambahan manfaat untuk ginjal, demi mencegah kerusakan akibat radikal bebas atau proses peradangan kronis.

    “Sebetulnya, hampir semua herbal itu baik untuk ginjal karena sifatnya yang antioksidan. Antioksidan itu melindungi organ ginjal dari kerusakan,” jelas dr Inggrid saat dihubungi detikcom, Jumat (4/7/2025).

    Benarkah Ada Herbal yang Bisa ‘Bersihkan’ Ginjal?

    Istilah ‘detoks ginjal’ atau ‘membersihkan ginjal’ dengan air rebusan herbal disebutnya relatif menjadi bahasa awam.

    “Kalau istilah membersihkan ginjal, itu lebih ke awam saja. Yang benar, herbal membantu melindungi ginjal, bukan ‘membersihkan’ dalam arti sebenarnya,” ungkapnya.

    Secara gamblang, kata dia, air putih tetap yang terbaik untuk ‘membilas’ saluran kemih dan membantu proses pengeluaran sisa metabolisme tubuh lewat urine.

    dr Inggrid kembali mengingatkan konsumsi herbal tetap harus dibarengi dengan cukup air putih. Mengandalkan herbal saja tanpa menjaga asupan cairan justru bisa menimbulkan efek sebaliknya.

    “Bukan berarti kalau minum air herbal, jadi boleh mengurangi air putih. Tidak. Air putih tetap harus cukup, sekitar 8 gelas per hari,” katanya.

    Apalagi, beberapa sayuran atau tanaman herbal juga mengandung oksalat, zat yang dalam kondisi kekurangan cairan bisa mengendap menjadi batu ginjal.

    Meski herbal dinilai alami, konsumsinya juga tidak boleh berlebihan.

    “Kalau minum jamu atau herbal yang dibuat sendiri, pastikan mengikuti resep dari sumber yang valid. Kalau herbal modern berizin BPOM, ikuti dosis yang dianjurkan. Karena semua yang berlebihan bisa merusak ginjal juga,” tegasnya.

    Banyak orang khawatir bahwa konsumsi jamu jangka panjang akan mengganggu kesehatan ginjal. Namun menurut dr. Inggrid, hal itu tidak berlaku jika cara konsumsinya tepat.

    “Kalau kita konsumsi jamu yang diproduksi dengan cara yang benar, diimbangi dengan air putih cukup dan pola makan sehat, maka konsumsi jamu dalam jangka panjang tidak akan mengganggu ginjal,” jelasnya.

    Sebaliknya, jika pola hidup tidak seimbang, misalnya kurang minum, sering makan jeroan, atau mengonsumsi makanan tinggi pengawet dan pestisida, risiko gangguan ginjal justru meningkat.

    Beberapa tanaman herbal yang disebut dr Inggrid memiliki manfaat positif untuk ginjal antara lain:

    KunyitTemulawakJaheSambilotoKumis kucingSeledri

    Tanaman-tanaman tersebut mengandung berbagai zat aktif yang bersifat antioksidan dan antiinflamasi, serta telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.

    (naf/naf)

  • Cara Aman Konsumsi Daging selama Musim Hujan

    Cara Aman Konsumsi Daging selama Musim Hujan

    Jakarta

    Musim hujan menyebabkan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Sehingga, pada saat ini pengolahan makanan perlu diperhatikan lebih baik.

    Dikutip dari laman Times of India, daging merah perlu dikonsumsi secara hati-hati selama musim hujan. Penanganan, penyimpanan, atau pemasakan daging yang tidak tepat bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan, seperti salmonella, E. Coli dan listeria.

    Cara Aman Konsumsi Daging selama Musim Hujan

    Dikutip dari jurnal berjudul Food Safety Measures for Monsoon yang ditulis oleh Spesialis Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dr R S Khillare dan Sarjana Doktoral Departemen Nutrisi Hewan, Dr A D Chilkhalikar, musim hujan bisa membuat orang-orang terpapar banyak patogen yang menyebabkan peningkatan penyakit.

    Selama musim hujan, kelembaban di udara meningkat sangat tinggi. Sebab itulah berbagai mikroba cenderung berkembang biak. Berikut sejumlah cara mengkonsumsi daging secara aman selama musim hujan.

    1. Masak Daging dengan Baik

    Masak daging dengan baik dan perlahan untuk memastikannya aman dikonsumsi. Alangkah baiknya jika memasak dalam jumlah yang lebih sedikit dan konsumsi dalam keadaan masih segar.

    USDA merekomendasikan untuk memasak daging merah seperti sapi hingga domba di suhu internal minimal 62,7 C. Demi keamanan dan kualitas daging, diamkan daging setidaknya selama tiga menit sebelum dipotong atau dikonsumsi.

    Jamur bisa bertahan di kelembaban lingkungan. Jadi, penting untuk mengonsumsi makanan yang baru dimasak selama musim hujan. Setelah itu simpan sisa makanan di kulkas sesegera mungkin. Makanan sisa harus selalu ditutup dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi dan pertumbuhan bakteri.

    2. Jaga Kebersihan Kulkas Tempat Daging Diletakkan

    Penting untuk selalu menyimpan daging di kulkas. Pastikan untuk meletakkannya jauh dari makanan lainnya. Menyimpan makanan di kompartemen yang berbeda bisa membantu udara bersirkulasi dengan baik dan pada gilirannya membantu mencegah pembusukan.

    Penyimpanan makanan yang tepat bisa memperpanjang masa simpan makanan. Kulkas bisa mencegah jamur dan mengurangi risiko pembusukan makanan.

    Namun, kulkas yang tidak bersih bisa menjadi tempat berkembang biaknya jamur atau kuman berbahaya. Partikel makanan kecil yang lengket bisa tersangkut di berbagai sudut kulkas. Jadi, penting untuk membersihkan kulkas secara berkala.

    Untuk sisa makanan daging yang sudah dimasak, misalnya yang mengandung santan, sebaiknya disimpan selama 24 jam dan dipanaskan sekali saja. Jika dihangatkan kembali dan disimpan kembali, maka bisa mengakibatkan senyawa-senyawa protein yang ada di dalam pengolahan makanan menjadi kurang baik.

    “Kalau dipanaskan berulang kali, apalagi ini mengandung santan yang ada lemak, itu tentu akan menyebabkan kejenuhan dari komponen yang ada di dalam makanan tersebut,” kata spesiaslis penyakit dalam dr Ray Rattu SpPD kepada detikcom, Selasa (28/5/2025).

    Dikutip dari laman Real Simple, makanan yang panas sebaiknya didiamkan sebelum masuk ke lemari es. Makanan panas yang dimasukkan ke lemari es bisa membuat makanan lain di dekatnya juga menjadi panas. Sehingga, lemari es akan bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu dingin.

    Kendati demikian, ada zona bahaya, yaitu di kisaran suhu 4-60 derajat celsius. Dalam kisaran ini, makanan tidak boleh didiamkan terlalu lama karena bisa memunculkan bakteri.

    “Makanan harus ditaruh dalam wadah yang dangkal, tingginya kurang dari empat inci, dan didinginkan hingga mencapai suhu ruangan selama 30-60 menit,” kata pemilik Holistic Health RD, LLC Stephanie Crabree, MS, RD.

    “Setelah mencapai suhu ruangan, makanan aman untuk dimasukkan ke dalam lemari es untuk melanjutkan proses pendinginan tersebut.” tambahnya.

    3. Jaga Kebersihan Dapur dan Alat Masak

    Cuci dan sterilkan semua permukaan dapur dan peralatan dengan desinfektan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan. Selanjutnya, bersihkan lantai dapur dengan air panas dan disinfektan.

    Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan

    Lingkungan yang lembab karena musim hujan juga bisa menyebabkan penyebaran penyakit seperti batuk, pilek, hingga malaria dan demam berdarah. Dikutip dari HealthShot, berikut sejumlah tips menjaga kesehatan di musim hujan.

    1. Perbanyak Konsumsi Probiotik dan Sayuran Segar

    Jaga kesehatan usus setiap saat, terutama selama musim hujan. Tingkatkan asupan probiotik yang cukup untuk meningkatkan kadar bakteri baik di usus. Konsumsi juga sayuran segar dalam makanan agar mendapat nutrisi penting. Cuci bersih sayuran sebelum memakannya dan hindari makanan mentah sebisa mungkin.

    2. Hindari Konsumsi Jajanan Kaki Lima

    Sebagian besar jenis makanan kaki lima umumnya disiapkan di area terbuka dan ada kemungkinan terkontaminasi dengan air hujan. Terlebih, warung makanan yang berada di dekat drainase terbuka kemungkinan bisa terkontaminasi dengan bakteri patogen.

    3. Makan Buah-buahan

    Tingkatkan asupan buah-buahan yang kaya vitamin C, seperti jeruk, jeruk nipis dan lemon untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Semakin banyak buah yang dikonsumsi, semakin besar kemungkinan untuk mendapat jumlah vitamin dan mineral untuk kesehatan.

    (elk/tgm)

  • Video KuTips: Dear Pekerja Kantoran, Atur Target Minum Jangan Sampai Dehidrasi!

    Video KuTips: Dear Pekerja Kantoran, Atur Target Minum Jangan Sampai Dehidrasi!

    Video KuTips: Dear Pekerja Kantoran, Atur Target Minum Jangan Sampai Dehidrasi!

  • Ini Alasan Banyak Warga +62 Pilih Tunda Nambah Anak Lebih dari Satu

    Ini Alasan Banyak Warga +62 Pilih Tunda Nambah Anak Lebih dari Satu

    Jakarta

    United Nations Population Fund (UNFPA) mengatakan banyak orang yang semakin khawatir akan ketidakpastian ekonomi dan keberlanjutan lingkungan hidup, yang membuat mereka menahan keinginannya untuk memiliki atau menambah anak. Jika dibiarkan, tren ini bisa mengakibatkan krisis kependudukan di masa depan.

    Hal tersebut terungkap melalui laporan Situasi Kependudukan Dunia atau State of World Population (SWP) 2025 yang dibuat oleh UNFPA dan YouGov. Survei melibatkan 14 ribu responden di 14 negara, yang menjadi tempat tinggal dari lebih sepertiga penduduk global, termasuk Indonesia.

    Laporan ini diterbitkan setiap tahun sejak 1978, menyoroti berbagai isu yang muncul di bidang kependudukan dan kesehatan seksual dan reproduksi. Laporan SWP mengangkat isu-isu tersebut ke arus utama, dan mengeksplorasi berbagai tantangan serta peluang yang dihadirkannya bagi pembangunan internasional.

    Di Indonesia, 74 persen perempuan dan 77 persen laki-laki ingin memiliki dua anak atau lebih. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata global, yakni 62 persen pada perempuan dan 61 persen pada laki-laki.

    Namun, keinginan mereka tertahan oleh kekhawatiran akan tingginya biaya membesarkan anak (39 persen), keterbatasan tempat tinggal (22 persen), hingga ketidakstabilan pekerjaan (20 persen).

    “Krisis fertilitas sesungguhnya bukanlah soal orang yang tidak ingin punya anak, melainkan banyak yang ingin punya anak tapi tidak mampu,” kata Hassan Mohtashami, UNFPA Indonesia Representative pada press briefing SWP 2025, di kantor UNFPA, Jakarta Pusat, Kamis (03/07/2025).

    Survei tersebut juga mengungkapkan, Indonesia berada di peringkat 5 teratas di antara 14 negara yang respondennya mengatakan mereka merasa tidak mampu untuk memiliki anak pada waktu yang mereka inginkan, yaitu lebih dari 20 persen.

    Sementara itu, Deputi Pengendalian Kependudukan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan krisis fertilitas belum terjadi di Indonesia, tetapi tetap perlu diwaspadai.

    Menurutnya, Indonesia saat ini memiliki angka pertumbuhan penduduk di Indonesia sekitar 1,1 persen, dengan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) 2,11 persen. Laporan SWP ini menjadi masukan untuk kebijakan kependudukan di Indonesia ke depan.

    “Pemerintah juga sudah memiliki strategi dan program dalam mengoptimalkan layanan KB, kesehatan ibu dan anak, angkatan kerja perempuan, serta kesejahteraan keluarga seperti Quick Wins Kemendukbangga yang di antaranya ada Taman Asuh Sayang Anak,” katanya dalam acara yang sama.

    Pemerintah juga, lanjutnya, sudah sejak lama tidak mengampanyekan ‘dua anak cukup’, diganti dengan edukasi tentang perencanaan keluarga yang matang.

    “Kita jaga itu adalah Empat Terlalu. Kalau ingin punya anaknya jangan terlalu dekat jaraknya, jangan terlalu tua, jangan terlalu muda, jangan terlalu banyak-banyak,” imbuhnya.

    “Kami juga selalu mengedepankan hak dari perempuan. Karena tadi kita tidak memaksa, ya memang ada dari perempuan, mereka mau punya anak berapa saja, itu silahkan. Tapi kami akan mencoba untuk mencapai pandangan, ini loh, kalau ingin membangun keluarga yang sehat, keluarga berencana itu, yang Empat Terlalu itu yang harus dijaga,” ucapnya.

    (suc/naf)

  • Giliran Karyawan Gold’s Gym Teriak, Sebut Rp 4,7 M Gaji-Komisi Belum Dibayar

    Giliran Karyawan Gold’s Gym Teriak, Sebut Rp 4,7 M Gaji-Komisi Belum Dibayar

    Jakarta

    Sejumlah karyawan hingga personal trainer dari PT Fit and Health Indonesia atau Gold’s Gym Indonesia mendesak manajemen untuk segera melunasi kewajiban mereka. Mereka mengklaim, sekitar Rp 4,7 miliar gaji dan komisi belum dibayarkan.

    Head of Marketing Gold’s Gym, Panca Candika Rini, menyebut angka ini merupakan hasil penghitungan pihaknya sejak Mei 2025.

    “Gaji bulan Juni Rp 2,3 miliar (belum dibayar), total komisi di April yang tertunggak Rp 700 juta. Lalu komisi bulan Mei Rp 1,7 miliar. Jadi total keseluruhan itu Rp 4,7 miliar,” kata Panca saat konferensi pers di Jakarta Utara, Jumat (4/7/2025).

    “Itu (Rp 4,7 miliar) belum termasuk komisi ya bulan Juni,” sambungnya.

    BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Tidak Dibayarkan

    Tak hanya menunggak gaji dan komisi, pihak manajemen juga tidak membayarkan iuran BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Menurut Panca, tunggakan yang belum dibayarkan bervariasi, bahkan ada yang satu tahun.

    Padahal, di setiap faktur gajian, lanjut Panca, pihak manajemen otomatis memotong untuk biaya-biaya tersebut.

    “Kami juga menuntut iuran BPJS Ketenagakerjaan yang selama ini sudah dipotong dari gaji kami setiap bulannya,” kata Panca.

    10 dari 11 Cabang Gold’s Gym Tutup

    Sekitar 10 dari 11 cabang Gold’s Gym, lanjut Panca, telah berhenti beroperasi. Ada lima cabang yang memang secara resmi ditutup oleh manajemen, dan ini sudah diinfokan sejak jauh-jauh hari melalui surel.

    Lima cabang yang ditutup secara resmi oleh manajemen:

    Cilandak Town Square Jakarta SelatanMall Alam Sutera TangerangKalibata City Jakarta SelatanCiputra Mall Jakarta BaratGrand Metropolitan Mall Bekasi.

    Sementara, untuk lima cabang lain ‘terpaksa’ tutup karena adanya masalah dengan pemilik lahan (pihak mal) terkait biaya sewa, serta adanya mogok kerja dari karyawan karena belum dibayarkan haknya.

    Berikut lima cabang lain yang tutup:

    Cihampelas Walk BandungMall of Indonesia Jakarta UtaraBaywalk Mall Jakarta UtaraBintaro Xchange Tangerang SelatanThe Breeze BSD

    Panca menambahkan, satu cabang Gold’s Gym Ciputra World Surabaya, masih tetap buka, setidaknya hingga Jumat (4/7/2025). Hal ini karena adanya kesepakatan antara member, personal trainer, dan karyawan.

    “Yang ada di sana itu PT, dan ini bener-bener permintaan dari member dan tim sales-nya,” kata Panca saat ditemui detikcom di Jakarta Utara, Jumat (4/7/2025).

    “Jadi dari member meminta agar mereka bisa berolahraga dan melanjutkan sesi PT. Mereka bahkan membuka semacam sesi donasi untuk karyawan klub Surabaya,” sambungnya.

    Gold’s Gym Punya 11 Ribu Member Aktif

    Panca menambahkan, cukup aneh rasanya tiba-tiba manajemen menutup beberapa cabang. Pasalnya, saat ini ada sekitar 11.188 member aktif.

    “Banyak statement yang beredar bahwa kami kalah dengan gym ruko. Saya pribadi bisa mengatakan, tidak. Gold’s gym adalah brand besar, didirikan sejak 2007,” kata Panca.

    “Dengan adanya penutupan klub dan komunikasi yang mungkin kurang transparan. Jadi tidak heran di luar sana member merasa marah dan kecewa,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Dilema Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo, Pantas atau Tidak?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Batas Aman Waktu Simpan Sayuran di Kulkas Menurut Ahli

    Batas Aman Waktu Simpan Sayuran di Kulkas Menurut Ahli

    Jakarta

    Menyimpan sayuran di kulkas menjadi salah satu cara paling umum untuk memperpanjang masa simpan. Meski begitu, masih ada banyak orang yang belum tahu seberapa lama sayuran bisa disimpan dalam kulkas.

    Tanpa mengetahui batas aman simpan dalam kulkas, kualitas sayuran bisa menurun sehingga kurang layak dikonsumsi. Memangnya berapa lama sih batas maksimal waktu sayur bisa disimpan dalam kulkas?

    Batas Waktu Simpan Sayur di Kulkas

    Batas aman penyimpanan sayur di dalam kulkas tergantung jenis sayurannya. Ada sayuran yang bisa disimpan selama beberapa minggu, tapi ada juga beberapa sayuran yang hanya tahan beberapa hari sampai kualitasnya menurun. Dikutip dari WebMD, berikut beberapa di antaranya:

    1. Selada dan Sayur Berdaun Hijau Lain

    Sayuran hijau seperti selada, kangkung, bayam, atau kale harus disimpan dalam kulkas. Sebagai contoh bayam, diperkirakan dapat bertahan di dalam kulkas maksimal selama satu pekan. Sayur-sayur hijau lain biasanya akan bertahan kesegarannya sampai 4 hari di dalam kulkas.

    Sedikit berbeda, selada memiliki daya tahan yang lebih kuat. Selada bisa bertahan selama satu sampai dua minggu.

    2. Brokoli dan Kembang Kol

    Brokoli dan kembang kol memiliki masa simpan yang mirip dengan sayuran hijau. Brokoli dan kol dapat bertahan kesegarannya 3-5 hari di kulkas. Sayuran jenis ini sebaiknya disimpan dalam laci terpisah dari sayur lainnya.

    3. Sayuran Akar

    Sayuran akar seperti wortel, lobak putih, turnip, dan bit memiliki masa simpan dalam kulkas yang jauh lebih panjang dibandingkan sayuran hijau. Wortel misalnya bisa bertahan selama 3 minggu dalam kulkas.

    Sedangkan lobak, turnip, dan bit masih bisa dijaga kesegarannya selama 2 minggu. Khusus kentang dan ubi, keduanya lebih baik disimpan di luar kulkas, tapi di tempat yang sejuk dan gelap. Menyimpan kentang dalam kulkas membuatnya menjadi lebih gelap dan terasa manis.

    4. Bawang-bawangan

    Bawang putih dan bawang bombay bisa disimpan di dalam kulkas atau sekedar ruangan sejuk. Bawang putih dan bawang bombay utuh yang belum dikupas bisa bertahan hingga 2 bulan dalam masa penyimpanan.

    Jika bawang putih sudah dikupas, sebaiknya simpan di dalam kulkas. Bawang putih yang sudah dikupas sebaiknya sudah dipakai maksimal 7-10 hari untuk kualitas terbaik. Sebaiknya pisahkan bawang-bawangan dengan sayuran lain agar aromanya tidak mengganggu.

    Efek Samping Makan Sayur Tidak Segar

    Menyimpan produk segar seperti sayuran terlalu lama dapat mengurangi nutrisi di dalamnya. Ahli menuturkan kandungan vitamin C menjadi salah satu zat yang paling terdampak jika sayuran terlalu lama disimpan.

    Bahkan kandungan vitamin C-nya bisa hilang sampai lebih dari 70 persen. Kondisi ini tentu membuat konsumsi sayur untuk pemenuhan gizi seimbang menjadi tidak efektif.

    “Vitamin C akan hilang dari sayur yang disimpan di kulkas dalam satu minggu sekitar 15 persen pada kacang polong hijau dan 77 persen pada buncis,” kata peneliti teknologi gizi University of California-Davis Diane, M Barrett, PhD.

    Menyimpan sayur terlalu lama di dalam kulkas juga meningkatkan risiko munculnya bakteri-bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria. Ini akan semakin berisiko jika sayuran disimpan sampai busuk, bersama produk makanan segar lain.

    Jika masuk ke dalam tubuh, bakteri-bakteri tersebut bisa memicu gejala keracunan makanan seperti sakit perut, muntah, diare, kram perut, demam, dan sakit kepala.

    Tips Menyimpan Sayur

    Menyimpan sayur di dalam kulkas sebaiknya tidak sembarangan. Cara yang tepat membuat kualitas sayur bertahan lebih lama. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan:

    1. Kentang dan Ubi

    – Simpan di tempat sejuk, gelap, lembap (pantry ber-AC atau ruang bawah tanah).
    – Jangan disimpan bersama bawang atau pisang (menghindari etilen).
    – Buang jika sudah hijau atau busuk. Tunas bisa dipotong jika umbi masih keras.

    2. Bawang-bawangan

    – Jangan gunakan kantong plastik atau kedap udara.
    – Jangan disimpan bersama kentang.

    3. Sayuran Hijau

    – Simpan dalam kantong zip atau wadah tertutup.
    – Jangan dicuci sebelum disimpan (hindari kelembaban).
    – Bungkus dengan handuk atau kertas jika sudah dicuci.
    – Potong bagian bawah dan rendam di air jika mulai layu.

    4. Sayuran Akar

    – Potong daun hijau sebelum simpan.
    – Simpan dalam kantong/wadah tertutup.

    5. Kubis, Brokoli, Kembang Kol

    – Simpan utuh tanpa kantong di laci kulkas.
    – Setelah dipotong, simpan dalam wadah kedap udara.

    (avk/tgm)

  • Dokter Harvard Ungkap Efek 30 Hari Berhenti Konsumsi Gula Terhadap Tubuh

    Dokter Harvard Ungkap Efek 30 Hari Berhenti Konsumsi Gula Terhadap Tubuh

    Jakarta

    Pernah terpikir untuk berhenti mengonsumsi gula, namun langsung terbayang harus menjalani hidup tanpa kue, biskuit, atau teh manis favorit? Hal tersebut merupakan respons yang wajar. Gula sendiri terdapat dalam hampir semua makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

    Menurut dr Saurabh Sethi, seorang dokter lulusan Universitas Harvard sekaligus pakar di bidang kesehatan, berhenti mengonsumsi gula selama 30 hari dapat menjadi salah satu keputusan terbaik bagi kesehatan tubuh, dan hal ini bukan semata-mata soal penurunan berat badan. Dikutip dari Times of India, berikut penjelasannya.

    1. Lemak Hati (Fatty Liver) Berkurang

    dr Sethi menjelaskan ketika seseorang berhenti mengonsumsi gula, terutama gula olahan yang mengandung fruktosa tinggi, kadar lemak di hati akan mulai menurun. Hal ini merupakan perubahan yang signifikan, mengingat fatty liver disease atau penyakit hati berlemak kini semakin sering ditemukan, bahkan pada individu yang tidak mengonsumsi alkohol.

    Dengan menghentikan asupan gula tambahan selama satu bulan, peradangan pada hati dapat berkurang, dan tanda-tanda awal kerusakan hati mulai membaik.

    2. Fungsi Ginjal Membaik

    Jika seseorang mengalami resistensi insulin, pra-diabetes, atau kadar gula darah yang tidak stabil, menghentikan konsumsi gula dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal.

    Hal ini disebabkan oleh kadar gula dan insulin yang berlebihan, yang dalam jangka panjang dapat membebani kerja ginjal. Dengan mengurangi beban tersebut, ginjal memiliki kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan fungsinya secara optimal.

    3. Peradangan di Arteri Berkurang

    Salah satu manfaat yang jarang dibahas dari menghindari konsumsi gula adalah dampaknya yang besar terhadap kesehatan arteri. Asupan gula yang berlebihan secara terus-menerus dapat menyebabkan peradangan pada dinding arteri, yang merupakan salah satu faktor tersembunyi pemicu penyakit jantung.

    Dengan mengurangi konsumsi gula, peradangan tersebut akan mereda, sehingga dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

    4. Berpikir Jernih dan Lebih Fokus

    dr Sethi menjelaskan, kejernihan dan fokus mental dapat meningkat secara signifikan ketika tubuh terbebas dari asupan gula. Otak bekerja lebih optimal dengan pasokan energi yang stabil, sedangkan lonjakan gula yang diikuti penurunan drastis justru mengganggu fungsi kognitif.

    Setelah beberapa minggu tanpa konsumsi gula, banyak orang melaporkan peningkatan konsentrasi dan produktivitas yang nyata.

  • Kasus Penyakit Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia

    Kasus Penyakit Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Ina Agustina Isturini menyebutkan Indonesia menempati 3 besar di dunia pada 2023 dalam kasus penyakit kusta. Kusta sendiri merupakan penyakit efeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium Ieprae dan menyerang kulit, saraf tepi, dan organ tubuh lain hingga menyebabkan disabilitas.

    Penularan kusta sendiri terjadi dari penderita yang belum minum obat ke orang lain melalui pernapasan atau kontak erat dan lama. Untuk target mengeliminasi kusta, Kemenkes akan memanfaatkan Internasional Leprosy Congress (ILC) untuk mendapatkan komitmen dari 5 kepala daerah sebagai pilot akselerasi program kusta, sekaligus mendapatkan masukan dari para ahli yang hadir.

    Tonton video-video menarik lainnya di 20detik.

  • Kanker Usus Usia Muda ‘Ngegas’, Pasien di Bandung Ceritakan Gejala Awalnya

    Kanker Usus Usia Muda ‘Ngegas’, Pasien di Bandung Ceritakan Gejala Awalnya

    Jakarta

    Tren kanker kolorektal atau kanker usus besar di usia muda termasuk generasi Z, milenial, hingga generasi X belakangan meningkat. Kelompok dewasa muda berusia pertengahan 20 hingga akhir 50 tahun.

    Meskipun kenaikan kasus kanker kolorektal pada kelompok tersebut masih didalami, ada kemungkinan pemicunya berkaitan dengan pola makan dan gaya hidup.

    Menurut laporan American Cancer Society 2023, kanker kolorektal di antara orang dewasa yang berusia di bawah 55 tahun meningkat dari 11 persen atau 1 dari 10 orang pada 1995 menjadi 20 persen atau dialami 1 dari 5 orang pada 2019.

    “Setiap generasi yang lahir selama paruh kedua abad ke-20 mengalami peningkatan insiden berbagai jenis kanker umum dengan etiologi heterogen dibandingkan dengan generasi sebelumnya di AS,” catat para penulis studi.

    Hal itu yang juga dialami Eriama Agustina. Perempuan usia 30-an awal yang menceritakan bagaimana dirinya didiagnosis kanker usus tahun lalu. Gejala yang dirasakan kerap ‘samar’ dengan keluhan penyakit lain, sehingga nyaris bertahun-tahun dirinya tidak sadar sel kanker tengah berkembang di tubuhnya.

    Mual, pusing, dan kerap kolik atau rasa nyeri perut hebat. Tiga gejala yang paling diingat Eriama sebelum didiagnosis kanker.

    “Kalau tidak terdiagnosa kanker usus, aku nggak bakal tahu tiga gejala itu adalah gejala kanker yang berlangsung lama aku alami,” cerita wanita domisili Bandung.

    Tiga gejala tersebut juga disertai keluhan nyeri punggung dan buang air besar (BAB) yang tidak lancar, bahkan bisa sampai sepekan sekali. Lantaran kondisi tak kunjung membaik, Eriama ditemani suami memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

    Dari sana baru ia mengetahui hasil ct scan yang semula ‘hanya’ menunjukkan tumor, saat diperiksa lebih lanjut, dinyatakan bersifat keganasan alias mengarah ke kanker usus. Meski begitu, ia masih merasa beruntung lantaran tidak perlu memakai stoma.

    Pasalnya, stoma adalah lubang buatan yang dibuat melalui pembedahan pada dinding perut (abdomen) untuk mengeluarkan feses (kotoran) atau urine (air seni). Stoma bisa bersifat sementara atau permanen dan berfungsi sebagai jalur alternatif pembuangan limbah tubuh ketika saluran pencernaan atau saluran kemih tidak dapat berfungsi normal.

    “Syukurnya hanya potong usus saja dan kata dokter sudah bersih lewat hasil pemeriksaannya,” lanjutnya.

    Pasca didiagnosis kanker usus stadium 2a, butuh waktu nyaris setahun untuk dirinya berhasil dinyatakan remisi atau bebas dari sel kanker. Eriama juga masih harus melakukan kontrol rutin setiap bulan. Meski tak ada pantangan makanan, dokter memberikan sejumlah catatan agar kondisi Eriama terus membaik.

    “Misalnya untuk rasa pedas jangan dulu, terus membatasi tepung-tepungan, makanan yang dibakar, dan sebisa mungkin mengurangi makanan yang mengandung pengawet, pemanis, pewarna, dan penyedap,” tandasnya.

    Hingga kini, Eriama belum mengetahui pasti kemungkinan kanker usus yang diidapnya. Dokter yang menangani Eriama saat itu juga menyebut banyak faktor yang bisa menjadi pencetus kanker usus.

    “Salah satunya sebenarnya kurang serat, kalau dari pola makan,” pungkas dia, saat dihubungi detikcom Jumat (4/7/2025).

    (naf/naf)