Category: Detik.com Kesehatan

  • Yogyakarta Catat 18 Kasus Leptospirosis, 5 Orang Meninggal Dunia

    Yogyakarta Catat 18 Kasus Leptospirosis, 5 Orang Meninggal Dunia

    Jakarta

    Hujan dengan intensitas cukup tinggi berdampak pada tingginya kasus penularan leptospirosis, yakni infeksi bakteri yang menyebar melalui urine tikus yang terinfeksi leptospira. Yogyakarta mencatat peningkatan laporan kasus sepanjang Januari hingga akhir Juni 2025.

    Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sekaligus Pengelola Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Lana Unwanah, ada 18 kasus leptospirosis dalam periode tersebut, dengan lima di antaranya meninggal dunia. Selain itu, satu kasus infeksi virus Hanta juga telah ditemukan di wilayah tersebut.

    “Kami sedang menyusun surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Leptospirosis, saat ini sedang dalam proses penandatanganan,” ujar Lana dalam keterangan resminya, dikutip Senin (7/7/2025).

    Menurutnya, gejala awal leptospirosis sering kali tidak spesifik, sehingga sering disalahartikan sebagai infeksi virus atau bakteri lainnya. Akibatnya, banyak pasien terlambat mendapatkan penanganan medis yang tepat.

    Gejala umum leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot terutama di betis dan paha, mata merah atau kuning, iritasi, hingga diare. Sementara itu, gejala awal infeksi virus Hanta biasanya berupa demam tinggi hingga 39 derajat celsius, sakit kepala, nyeri di belakang bola mata, kelelahan, nyeri otot, sesak napas, jantung berdebar cepat, dan kadang muncul bintik perdarahan di wajah.

    “Jika mengalami gejala-gejala tersebut, kami sangat menyarankan masyarakat segera memeriksakan diri ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat,” tegas Lana.

    Dinas Kesehatan juga mengimbau puskesmas dan rumah sakit untuk memperkuat kemampuan tenaga kesehatan dalam mendeteksi dan merespons infeksi leptospirosis dan virus Hanta secara dini, termasuk dengan memanfaatkan alat rapid test. Selain itu, kerja sama lintas sektor juga ditekankan. Misalnya, Dinas Lingkungan Hidup diharapkan dapat memperkuat pengelolaan sampah dan limbah agar tidak menjadi sumber makanan bagi tikus.

    Masyarakat diimbau melakukan pencegahan seperti berikut:

    Menyimpan makanan dan minuman di tempat yang tertutup rapat,Menjaga kebersihan rumah dan membasmi tikus,Mencuci tangan dan kaki setelah beraktivitas di area lembab atau berair,Menggunakan alas kaki saat beraktivitas di tempat basah,Mengelola sampah rumah tangga dengan cara yang higiene.

    (naf/kna)

  • Daftar Kosmetik Tidak Layak Pakai Terbaru Menurut BPOM

    Daftar Kosmetik Tidak Layak Pakai Terbaru Menurut BPOM

    Jakarta

    Kosmetik seharusnya menjadi penunjang kecantikan dan perawatan kulit, bukan sumber bahaya bagi kesehatan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak produk yang beredar di pasaran mengandung bahan berbahaya.

    Dalam hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan rutin terhadap kosmetik yang beredar di pasaran. Ada sejumlah daftar produk kosmetik yang harus dihindari penggunaannya.

    Berdasarkan pengawasan selama periode Januari-Maret 2025, ditemukan 16 kosmetik yang mengandung bahan berbahaya atau dilarang. Dilihat dari sampling dan pengujian, 16 item tersebut mengandung bahan merkuri, asam retinoat, hidrokuinon, timbal, dan pewarna merah. Berikut daftarnya.

    BOGOTA Night Cream Hello Bright, mengandung asam retinoat dan hidrokuinonMAXIE Brightening Series Premium Night Cream, mengandung asam retinoatSANIE Long Lasting Capsule Lip Gloss, pewarna merah K10SANIYE Non-Stick Lip Gloss, mengandung pewarna merah K10SANIYE 5 Colours Multi Functions Concealer Palette, mengandung pewarna merah K10SANIYE Fashion Lady Non-stick Lip Gloss, mengandung pewarna merah K10SANIYE 12 Colors Multi-Function Eyeshadow Palette, mengandung timbalPEACH Eyeshadow, mengandung merkuriSARASIN COSMETIC Day Cream, mengandung merkuriSARASIN COSMETIC Night Cream, mengandung merkuriF&A SKIN GLOW Night Cream BoosterHElENALIZER Glow Night Cream, mengandung merkuriMANTALULTA All in One Cream, mengandung merkuriFLY GROW Cosmetic Night Cream, mengandung merkuriFF FIRFIN GLOWING Krim Malam Normal, mengandung merkuriFF FIRFIN GLOWING Krim Siang Normal, mengandung merkuri.Bahaya Menggunakan Bahan Berbahaya dalam Kosmetik

    Bahaya kesehatan yang ditimbulkan dari kosmetik berbahaya dan atau dilarang bervariasi, mulai dari efek yang ringan hingga berat. Berikut beberapa akibat dari penggunaan merkuri, asam retinoat, hingga pewarna merah K10.

    Merkuri

    Dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanann, merkuri atau air raksa merupakan salah satu unsur kimia yang ada pada tabel periodik dengan simbol Hg. Zat ini sering disalahgunakan sebagai bahan pemutih atau pencerah kulit. Adapun bahaya penggunaan merkuri yaitu:

    Perubahan warna kulit berupa bintik-bintik hitam (ochronosis)Reaksi alergiIritasi kulitSakit kepalaDiareMuntah-muntahKerusakan ginjal

    Asam Retinoat

    Asam retinoat dikenal sebagai tretinoin, bentuk asam dan aktif dari vitamin A. Dikutip dari laman eprints Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), zat ini memiliki efek pemutih yang dihasilkan secara tidak langsung melalui penghambatan pigmen melanin. Asam retinoat bisa menyebabkan:

    Kulit keringRasa terbakarPerubahan bentuk atau fungsi organ janin pada wanita hamil

    Hidrokuinon

    Hidrokuinon merupakan senyawa aktif yang mampu mengendalikan produksi pigmen, yakni berfungsi untuk mengurangi atau menghambat pembentukan melanin kulit. Zat ini dapat menyebabkan hiperpigmentasi yang menimbulkan chronosis serta perubahan warna kornea dan kuku

    Timbal

    Timbal merupakan logam berat yang sangat berbahaya dan biasanya ditambahkan untuk sediaan warna. Logam timbal bisa memberi warna mengkilat dan cerah. Dikutip dari jurnal “Analsis Timbal (Pb) dalam Eye Shadow Menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), jika kosmetik yang mengandung timbal terus menerus digunakan, maka pada akhirnya bisa menyerang organ tubuh dan mengakibatkan berbagai penyakit.

    Pewarna Merah K10

    Pewarna merah K10 banyak disalahgunakan pada lipstik atau pemulas mata dan perona pipi. Padahal kedua zat ini bersifat karsinogenik. Penggunaan pewarna merah K10 bisa mengakibatkan:

    -Kanker
    -Mengganggu fungsi hati

    Cara Mengecek Keamanan Produk Kosmetik

    Sebelum membeli sejumlah produk kosmetik, penting untuk meningkatkan kewaspadaan. Salah satu caranya adalah mengecek terlebih dahulu keamanan kosmetik yang akan dibeli. Dikutip dari lama Indonesia Baik dari Kemkominfo, berikut cara mengeceknya lewat laman BPOM:

    Buka laman Cek BPOMPilih kolom “Cari Berdasarkan” dengan Pilihan “Nomor Registrasi”Masukkan nomor registrasi yang tertera di kemasan produk di kolom “Kata Kunci”Klik “Cari”Jika produk kosmetik terdaftar, informasi tentang produk akan ke luar secara lengkap. Namun, jika kosmetik tidak terdaftar dalam BPOM, maka informasi tentang produk tidak akan muncul.

    (elk/tgm)

  • Hobi Makan Seblak Bikin Susah Hamil? Dokter Obgyn Beberkan Faktanya

    Hobi Makan Seblak Bikin Susah Hamil? Dokter Obgyn Beberkan Faktanya

    Jakarta

    Seringkali muncul kekhawatiran di masyarakat, terutama di kalangan pasangan yang merencanakan kehamilan, tentang pengaruh makanan pedas atau instan seperti seblak terhadap kesuburan atau infertilitas. Benarkah hobi makan seblak bisa merusak peluang untuk punya momongan?

    Infertilitas memang menjadi salah satu isu kesehatan yang banyak dibicarakan, dan gaya hidup seringkali disebut-sebut sebagai faktor penentu. Tak heran jika banyak pihak bertanya-tanya, apakah makanan favorit seperti seblak, yang kaya rasa dan kadang dianggap kurang sehat, bisa menjadi penghambat.

    Menurut seorang spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi, dr Boy Abidin, SpOG Subsp FER, seblak bukan pemicu utama gangguan kesuburan pada wanita. Konsumsi makanan tersebut boleh saja, asal tidak berlebihan.

    “Jadi kembali ke pola hidup sehat, artinya gizi tercukupi. Seblak boleh, tapi jangan tiap hari. Kalau tidak jadi makanan harian, masih aman. Tapi kalau makanan utama, itu yang baru berpengaruh,” ucap dr Boy saat ditemui detikcom, Selasa (1/7/2025).

    Penyebab infertilitas sangat kompleks dan bisa melibatkan banyak faktor, mulai dari masalah hormonal, organ reproduksi, hingga gaya hidup secara keseluruhan. Makanan yang dikonsumsi memang memainkan peran penting, namun fokusnya adalah pada pola makan secara keseluruhan dan keseimbangan gizi.

    Nutrisi yang tidak tercukupi bisa memengaruhi kualitas sel telur atau sperma, serta mengganggu keseimbangan hormon.

    baca juga

    Harus cek juga kualitas sperma

    Ketika membahas kesuburan, perhatian sering kali terfokus pada wanita. Padahal, masalah infertilitas juga sangat sering berkaitan dengan kualitas sperma pria.

    “Di lapangan itu paling sering masalah sperma. Kalau ditarik, itu karena suaminya, beban stres tinggi, duduk lama, berpengaruh terhadap sperma,” ungkap dr Boy Abidin.

    Faktor-faktor seperti tingkat stres yang tinggi dan kebiasaan duduk terlalu lama, terutama bagi mereka yang bekerja di balik meja atau memiliki gaya hidup sedentari, dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas sperma.

    Oleh karena itu, jika pasangan mengalami kesulitan memiliki keturunan, pemeriksaan kesuburan perlu melibatkan kedua belah pihak.

    “Jadi konsep kita itu skrining kesuburan, kita periksa dulu sperma. Kalau bagus, baru cek istrinya,” tandas dr Boy.

    (kna/suc)

  • Muncul Varian Baru COVID ‘Stratus’ di Inggris, Benarkah Lebih Menular dan Ganas?

    Muncul Varian Baru COVID ‘Stratus’ di Inggris, Benarkah Lebih Menular dan Ganas?

    Jakarta

    Varian baru COVID-19 yang merebak di Inggris belakangan tengah menjadi sorotan publik lantaran memicu gejala tak biasa dari varian lainnya.

    Strain baru yang disebut Stratus terdiri atas dua subvarian, yaitu XFG dan XFG.3, dengan XFG.3 dilaporkan menyumbang sekitar 30 persen dari total kasus. Berbeda dari varian sebelumnya, sejumlah ahli menyebut Stratus memiliki gejala khas berupa perubahan suara menjadi serak atau parau.

    Meski jumlah kasus baru cukup besar, para ahli belum menyatakan kekhawatiran berlebihan terhadap penyebarannya, karena mutasi dan perubahan merupakan proses alami yang terjadi pada virus.

    “Merupakan hal yang normal bagi virus untuk bermutasi dan berubah seiring waktu,” kata Dr Alex Allen, konsultan epidemiologi di UK Health Security Agency (UKHSA), seraya menambahkan pihaknya terus memantau semua jenis COVID di Inggris.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan XFG sebagai variant under monitoring (VUM) dan menyatakan risiko tambahan terhadap kesehatan masyarakat yang ditimbulkan oleh varian ini dinilai rendah pada tingkat global.

    Secara global, XFG diperkirakan memiliki pertumbuhan relatif tertinggi dibandingkan dengan varian lain yang beredar saat ini, termasuk ‘Nimbus’ atau NB.1.8.1 terkini.

    “Data saat ini tidak menunjukkan varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian daripada varian lain yang beredar,” kata WHO, dikutip dari The Independent, Senin (7/7/2025).

    Meskipun bukti menunjukkan adanya peningkatan proporsi dari varian XFG, WHO belum mengamati tanda-tanda apa pun yang menunjukkan peningkatan keparahannya.

    “Meskipun ada peningkatan kasus dan rawat inap yang dilaporkan di beberapa negara [Kawasan Asia Tenggara], yang memiliki proporsi XFG tertinggi, tidak ada laporan yang menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit terkait lebih tinggi dibandingkan dengan varian yang beredar lainnya, kata WHO.

    Senada, Dr Allen juga menyebut sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan varian XFG dan XFG.3 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian sebelumnya.

    (suc/kna)

  • Ke Mana Nyamuk Aedes Aegypti Saat Siang Hari?

    Ke Mana Nyamuk Aedes Aegypti Saat Siang Hari?

    Jakarta

    Nyamuk seringkali dianggap sebagai hewan yang mengerikan. Meski ukurannya kecil, tapi nyamuk tertentu bisa menyebabkan penyakit yang membahayakan.

    Salah satu nyamuk yang membawa penyakit adalah aedes aegypti. Jika biasanya nyamuk banyak berkeliaran di malam hari, nyamuk aedes aegypti lebih suka menggigit saat siang hari. Di mana habitat nyamuk berbahaya ini?

    Apa Itu Nyamuk Aedes Aegypti?

    Nyamuk aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang membawa virus dengue, penyebab penyakit demam berdarah. Secara historis, nyamuk ini ditemukan di daerah tropis dan subtropis di daerah berhutan. Namun, dengan urbanisasi, aedes aegypti bisa bertahan hidup dalam berbagai wadah buatan, beradaptasi dengan habitat wadah akuatik di dalam maupun luar ruangan.

    Dikutip dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ahli Muda Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN, Tri Ramadhani mengatakan, aedes aegypti memiliki pola berbentuk garis putih yang berjumlah dua di punggung dan pola garis-garis pendek berwarna putih yang cukup banyak. Hal ini yang menyebabkan nyamuk aedes aegypti terlihat memiliki motif belang-belang.

    Ke Mana Nyamuk Aedes Aegypti Saat Siang Hari

    Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Pevention (CDC), nyamuk aedes aegypti lebih sering menggigit di siang hari dibanding malam hari. Spesies ini paling aktif sekitar dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.

    Dijelaskan lebih lanjut oleh Tri, nyamuk aedes aegypti menghisap darah manusia setiap 2-3 hari sekali. Mereka suka beristirahat di tempat yang gelap, lembab, dan tersembunyi di dalam rumah, termasuk kamar tidur, kamar mandi, maupun dapur. Aedes aegypti menyukai tempat tinggal manusia karena menyediakan kemungkinan untuk beristirahat dan mencari inang. Serta sebagai hasilnya, dengan mudah memasuki bangunan.

    Nyamuk ini sangat bergantung pada wadah yang menyimpan air untuk bertelur. Mangkuk, cangkir, ban, tong, vas, bisa menjadi tempat berkembang biak yang baik untuk nyamuk aedes aegypti. Spesies ini juga ditemukan di kumpulan air bawah tanah, seperti septictank yang terbuka atau tidak tertutup rapat, saluran pembuangan air hujan, sumur, dan meteran air.

    Dikutip dari laman Universitas Airlangga, kondisi curah hujan tinggi yang meningkatkan kelembaban dan suhu juga mendukung aktivitas nyamuk untuk berkembang biak. Vektor Aedes aegepty berkembang optimal di suhu 20-28 derajat celsius.

    Indonesia, sebagai negara tropis dengan suhu 16-32 derajat celsus dan kelembaban udara 60-80 persen menjadi empat ideal untuk mendukyng perkembangan nyamuk ini. Terlebih, hujan deras seiring terjadi diserai angin kencang di malam hari dan panas menyengat di siang hari.

    “Secara biologis, cuaca yang tidak menentu ini berperan penting dalam penularan penyakit yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti,” kata Guru Besar Universitas Airlangga, Prof. Dr. Ririh Yudhastuti. drh., M.Sc.

    Cara Mencegah Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti

    Untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang bisa menyebabkan penyakit demam berdarah dengue, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan dan CDC berikut di antaranya:

    Bersihkan dan kuras secara rutin tempat penampungan air, seperti bak mandi, toren air, bak penampung air, dan lainnya yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.Jika ada wadah kosong, letakkan secara terbalik atau tutup sehingga tidak memungkinkan air mengisinyaManfaatkan kembali barang-barang bekas yang bernilai ekonomis. Limbah barang bekas yang tidak didaur ulang berpotensi menjadi sarang nyamuk.Perbaiki saluran dan talang air yang mampetBudidayakan ikan pemakan jentik nyamukPasang kawat kasa pada ventilasi dan jendela kamar dan ruanganPeriksa tempat penampungan airLetakkan baju bekas pakai dalam wadah tertutupJaga kebersihan lingkungan secara bergotong-royongLetakkan larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkanPelihara tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender

    (elk/tgm)

  • Waspada Varian Baru COVID ‘Stratus’ yang Merebak di Inggris, Picu Gejala Tak Biasa

    Waspada Varian Baru COVID ‘Stratus’ yang Merebak di Inggris, Picu Gejala Tak Biasa

    Jakarta

    Para ahli di Inggris memperingatkan kemunculan varian baru COVID-19 bernama ‘Stratus’. Secara ilmiah, varian ini dikenal sebagai XFG dan dianggap lebih menular dibandingkan varian sebelumnya karena mutasi yang memungkinkannya menghindari sistem kekebalan tubuh.

    Menurut data dari UK Health Security Agency (UKHSA), strain ini kini menjadi varian COVID-19 yang dominan di Inggris. Proporsinya meningkat dari sekitar 10 persen pada Mei menjadi hampir 40 persen dari seluruh kasus pada pertengahan Juni.

    Kedua strain Stratus, yakni XFG asli dan varian turunannya XFG.3, disebut ‘menyebar dengan cepat’, kata Profesor Lawrence Young, seorang ahli virologi dari Universitas Warwick, kepada MailOnline, dikutip dari Times of India.

    “Mengingat kekebalan terhadap COVID semakin menurun di masyarakat akibat rendahnya cakupan vaksin booster musim semi dan berkurangnya infeksi COVID dalam beberapa bulan terakhir, maka lebih banyak orang akan rentan terinfeksi XFG dan XFG.3,” ujarnya.

    “Hal ini bisa memicu gelombang infeksi baru, meski sejauh mana penyebarannya masih sulit untuk diprediksi,” tambahnya.

    Sebagian besar gejala varian Stratus mirip dengan varian COVID-19 sebelumnya. Menurut NHS, gejala-gejala tersebut meliputi sesak napas, kehilangan atau perubahan indra penciuman dan perasa, kelelahan, demam atau menggigil, hidung tersumbat atau berair, nyeri otot, batuk terus-menerus, sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, hilangnya nafsu makan, dan mual.

    Namun, menurut dokter umum di Harley Street sekaligus Pendiri Hannah London Clinic, dr Kaywaan Khan, salah satu gejala khas varian Stratus adalah suara serak atau parau.

    dr Khan menambahkan, secara umum gejala Stratus cenderung ringan hingga sedang. Meski begitu, jika seseorang dinyatakan positif, ia sebaiknya tetap tinggal di rumah dan menjalani isolasi karena varian ini sangat menular.

    (suc/suc)

  • Shindong ‘SUJU’ Buka-bukaan Sempat Pakai Obat Diet GLP-1, Tapi Nggak Ngefek

    Shindong ‘SUJU’ Buka-bukaan Sempat Pakai Obat Diet GLP-1, Tapi Nggak Ngefek

    Jakarta

    Penurunan berat badan selalu menjadi topik yang sensitif di industri hiburan. Dari diet ekstrem hingga kelelahan di pusat kebugaran, berbagai tren ini cukup umum di antara para idol.

    Namun, baru-baru ini anggota grup K-pop Super Junior, Shindong, buka-bukaan tentang perjalanan penurunan berat badannya. Ia menceritakan detail yang mengejutkan tentang diet yang dia jalani.

    Dalam episode terbaru dari acara ‘Problem Child in House’, ia berbicara tentang dietnya untuk menurunkan berat badannya. Shindong mengatakan telah berhasil menurunkan berat badan dari 116 kg menjadi 79 kg.

    Shindong memilih untuk hanya mengonsumsi nasi merah dan memadukannya dengan sedikit ikan teri yang dibungkus daun selada.

    Mengaku Pakai Suntikan Penurun Berat Badan

    Kemudian, Shindong juga mengakui bahwa ia juga mencoba suntikan penurun berat badan yang populer, Wegovy, yang mengandung hormon Glucagon-Like Peptide 1 atau GLP-1, yang saat ini populer untuk program diet.

    Saat berbicara tentang prosesnya, ia berbagi bahwa meskipun ia mencobanya dengan penuh harapan, suntikan itu tetap tidak efektif meski dengan dosis tinggi dan tak ada hasil yang nyata setelah digunakan.

    “Saya menerima suntikan secara bertahap. Saya mencoba hingga tujuh tahap, tetapi tidak ada efek,” beber Shindong yang dikutip dari Times of India, Minggu (6/7/2025).

    “Dokter berkata ‘mungkin sulit untuk makan karena pencernaan Anda tidak baik kan?’ Tetapi saya mencerna (makanan) dengan sangat baik,” sambungnya.

    Sebaliknya, Shindong akhirnya mengalami sesuatu yang disebut ‘efek yo-yo’. Kondisi itu membuat bertambah berat badan lebih banyak daripada yang ia turunkan.

    Selama wawancara, Shindong berbagi cerita pada suatu waktu soal kebiasaan makannya. Ia menghabiskan hampir 14.490.000 KRW atau sekitar 172 juta rupiah untuk mengorder makanan lewat aplikasi.

    Ketika ditanya tentang bagaimana seseorang dapat mencapai jumlah ini sebagai satu orang yang memesan satu hidangan, Shindong berbagi filosofinya. Jika seseorang memesan hidangan makanan, harus ada sesuatu untuk melengkapinya, seperti daging babi goreng dan sup atau rebusan.

    (sao/kna)

  • Waspadai Gejala Tipes dan DBD Saat Cuaca Ekstrem

    Waspadai Gejala Tipes dan DBD Saat Cuaca Ekstrem

    Jakarta

    Demam berdarah dengue (DBD) dan tipes merupakan dua jenis penyakit yang seringkali muncul di cuaca ekstrem, seperti musim hujan. Kelompok rentan seperti anak-anak tak jarang menjadi korbannya.

    Kondisi lingkungan yang lembab dan kebersihan menurun memudahkan penyebaran bakteri serta virus pemicu DBD dan tipes. Khusus pada DBD, musim hujan dan munculnya genangan bisa menjadi waktu terbaik bagi nyamuk untuk berkembang biak.

    “Memang di musim penghujan ini kasusnya meningkat. Bisa dibilang tiap hari ada kasus,” kata Ketua Tim Arbovirosis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Fadjar SM Silalahi dalam sebuah wawancara.

    Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)

    DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kondisi ini biasanya terjadi di cuaca ekstrem, seperti musim hujan. Dikutip dari laman Kemenkes, berikut ini beberapa gejala yang harus diwaspadai:

    1. Demam Tinggi Mendadak

    Demam tinggi secara tiba-tiba merupakan gejala awal yang umum pada pasien DBD. Suhu tubuh bisa mencapai hingga 40 derajat celsius.

    Tidak seperti flu biasa, demam ini biasanya tidak disertai batuk atau bersin. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari dan sulit diturunkan dengan obat demam biasa.

    2. Nyeri Otot dan Sendi

    Setelah demam muncul, pengidap DBD biasanya mulai merasakan nyeri di beberapa bagian tubuh. Rasa sakit dapat terjadi pada otot, sendi, tulang, hingga area di belakang mata.

    Gejala ini bisa cukup menyakitkan dan membuat tubuh terasa kaku. Karena itu, DBD juga sering dijuluki ‘breakbone fever’ atau demam tulang.

    3. Sakit Kepala Parah

    Sakit kepala umumnya terasa di area dahi atau sekitar pelipis. Rasa sakitnya bisa berdenyut dan berlangsung terus-menerus. Gejala ini sering membuat pasien sulit berkonsentrasi atau tidur.

    4. Mual dan Muntah

    Infeksi virus dengue dapat memengaruhi sistem pencernaan. Gejala ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di perut hingga ke bagian punggung. Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi.

    5. Kelelahan Parah

    Tubuh akan merasa sangat lelah akibat DBD. Nafsu makan biasanya juga menurun, sehingga energi tubuh juga ikut melemah.

    Rasa lesu dan tidak bertenaga ini bisa berlangsung beberapa hari. Istirahat total sangat dibutuhkan dalam fase ini untuk mempercepat pemulihan.

    Gejala Tipes

    Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Penularan biasanya terjadi melalui kontak dengan kotoran yang mengandung bakteri tersebut dengan masa inkubasi selama 3-60 hari.

    Bakteri ini bisa masuk ke makanan melalui lalat terkontaminasi yang hinggap. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tipes antara lain tinggal di wilayah yang sanitasinya buruk, usia anak-anak, dan mengonsumsi air yang tercemar.

    1. Demam Panjang

    Demam akibat tipes biasanya berlangsung lebih dari seminggu dan tidak merespons obat penurun panas. Demam dapat meningkat tiap harinya dan berlangsung 3 pekan jika tidak diobati.

    2. Kelelahan Parah

    Pengidap tipes seringkali merasa kelelahan akibat infeksi sistemik yang menguras energ tubuh. Kelelahan ini bisa mengganggu aktivitas harian secara signifikan dan disertai gejala lain seperti demam dan mual.

    3. Perut Kembung atau Nyeri

    Infeksi bakteri Salmonella Typhi dapat mengganggu saluran pencernaan dan memicu rasa kembung pada perut atau nyeri.

    4. Diare atau Sulit Buang Air Besar

    Gangguan pencernaan akibat infeksi bisa memicu diare berair atau justru sembelit. Kondisi ini bisa bervariasi tergantung individu.

    Anak-anak lebih sering mengalami diare, sementara orang dewasa bisa mengalami konstipasi. Kedua kondisi ini memperburuk rasa tidak nyaman di perut.

    5. Batuk

    Meski bukan gejala utama, pasien tipes seringkali mengalami gejala batuk kering. Kondisi biasanya muncul pada minggu-minggu awal.

    Langkah Pencegahan

    Dokters spesialis anak dr Ari Prayogo, SpA menuturkan peralihan musim atau cuaca ekstrem membuat daya tahan tubuh menurun. Sebagai langkah pencegahan berbagai penyakit, dr Prayogo mengimbau untuk selalu menjaga kebersihan dan pola hidup sehat.

    “Untuk mencegah sebenarnya yaitu perilaku hidup bersih dan sehat itu tetap harus digaungkan kembali. Satu adalah cuci tangan, pastikan alat makan makanan yang digunakan, pengolahan makanan itu semua bersih,” katanya dalam sebuah wawancara.

    “Kedua untuk demam berdarah jangan lupa 3M plus, terus juga jangan lupa mengubur, membersihkan, mengeringkan air genangan-genangan air,” pungkasnya.

    (avk/up)

  • Dilema Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo, Pantas atau Tidak?

    Dilema Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo, Pantas atau Tidak?

    Belakangan ini, fenomena menitipkan orang tua ke panti jompo bukan lagi hal tabu. Namun, tetap ada perbedaan pendapat ketika membahas fenomena ini. Seperti, apakah pantas menitipkan orang tua ke panti atau ini justru jadi cara seseorang merawat orang tuanya?

    Psikolog dan sosiolog pun angkat bicara untuk menjelaskan terkait fenomena ini. Simak berikut ini…

    Jangan lupa klik di sini untuk menonton video-video lainnya ya!

  • Cerita Pasutri Berhasil Punya Anak Setelah 18 Tahun Berkat AI, Begini Kisahnya

    Cerita Pasutri Berhasil Punya Anak Setelah 18 Tahun Berkat AI, Begini Kisahnya

    Jakarta

    Pasangan suami istri di New York, Amerika Serikat (AS), telah menanti kehadiran buah hati setelah 18 tahun menikah. Setelah sekian lama menunggu, mereka berhasil punya momongan berkat bantuan artificial intelligence (AI).

    Teknologi AI ini mendeteksi sperma ‘tersembunyi’ pada air mani sang suami yang awalnya didiagnosis azoospermia.

    Sebagian besar air mani yang sehat mengandung jutaan sperma. Tetapi, hingga 15 prima pria yang tidak subur seperti mengalami azoospermia, yang berarti tidak ada sperma yang ditemukan.

    “Sampel air mani mungkin tampak sangat normal. Tetapi ketika Anda melihat di bawah mikroskop, Anda hanya menemukan lautan serpihan sel, tanpa sperma yang terlihat,” jelas Dr Zev Williams, direktur Pusat Fertilitas Universitas Columbia, dikutip dari NYPost, Minggu (6/7/2025).

    Hingga saat ini, pria dengan azoospermia memiliki sedikit cara untuk mengatasi kekurangan sperma.

    “Pilihan yang ada biasanya menggunakan sperma donor atau mencoba menjalani operasi yang menyakitkan, di mana sebagian testis diangkat dan mereka memeriksa testis untuk mencoba menemukan sperma,” sambungnya.

    Dengan bantuan teknologi AI, para peneliti menghabiskan waktu lima tahun untuk mengembangkan sistem STAR atau Sperm Tracking and Recovery. Teknologi ini berfungsi untuk mencari kehidupan dari jenis yang berbeda.

    Saat diuji pada sampel yang telah diteliti oleh embriolog selama dua hari, tidak ada hasilnya. Tetapi, teknologi STAR ini berhasil menemukan 44 sperma hanya dalam satu jam.

    “Kami menggunakan teknologi yang sama yang digunakan untuk mencari kehidupan di alam semesta untuk membantu menciptakan kehidupan baru di bumi ini,” terang Williams.

    Kasus Pertama yang Ditangani

    Pada Maret 2025, seorang wanita yang menggunakan nama samaran Rosie menjadi orang pertama yang hamil dengan teknologi STAR. Ini adalah kehamilan pertama yang sudah dinantikan Rosie dan suaminya selama 18 tahun, dengan suami yang didiagnosis mengalami azoospermia.

    “Tidak ada yang lain di luar sana. Terutama karena saya jauh lebih maju beberapa tahun dari yang seharusnya (dalam hal kesuburan),” jelas wanita 38 tahun itu.

    “Saya tidak setua itu, tetapi dalam hal kesuburan (dalam hal sel telur) saya sudah mencapai akhir,” lanjutnya.

    Bagi suami Rosie, prosesnya sangat sederhana. Hal yang harus dia lakukan hanya memberikan sampel sperma.

    Para peneliti kemudian memindai sampel dengan pencitraan berkekuatan tinggi, menangkap lebih dari 8 juta gambar dalam waktu kurang dari satu jam. Dengan menggunakan AI, mereka dapat mendeteksi tiga sel sperma yang sehat.

    Setelah ditemukan, sperma sehat itu segera diekstraksi oleh robot, menghindari kerusakan dari metode tradisional seperti sentrifugasi, yang memutar sampel dan dapat merusak sel-sel.

    Williams menggambarkan proses ini seperti mencari jarum di tengah tumpukan jerami hanya dalam waktu kurang dari dua jam. Secepat itulah sistem STAR.

    Setelah diekstraksi, sperma dapat langsung digunakan untuk fertilisasi in vitro atau dibekukan untuk percobaan berikutnya. Dalam kasus Rosie, dokter berhasil membuahi sel telurnya dalam waktu dua jam setelah mengambil sampel dari suaminya.

    Beberapa hari kemudian, embrio dipindahkan ke rahimnya. Sekarang, Rosie hamil lima bulan dan merasa semua ini seperti tidak nyata.

    “Saya masih bangun di pagi hari dan tidak percaya apakah ini benar atau tidak,” kata Rosie.

    Diperkirakan, bayi Rosie dan suaminya akan lahir pada bulan Desember.

    Masih Diragukan Para Ahli

    Sistem STAR saat ini hanya tersedia di Columbia University Fertility Center, tempat beberapa pasien lain sudah dalam ‘tahap penyimpanan’. Meskipun teknologi baru ini menawarkan harapan, beberapa ahli bersikap skeptis.

    “Secara kasat mata, ini tampak menjanjikan. Tetapi, seperti halnya teknologi baru dalam bidang kedokteran, terutama dalam perawatan reproduksi, kita perlu mengikuti data dan mempelajarinya lebih lanjut,” jelas Robert Brannigan, presiden terpilih American Society for Reproductive Medicine, dalam sebuah wawancara.

    Pengembangan sistem STAR terjadi di tengah meningkatnya infertilitas pria secara global. Satu studi menemukan bahwa jumlah sperma pada pria Barat anjlok 52,4 persen antara tahun 1973 dan 2011.

    Ilmuwan masih berupaya untuk menentukan penyebabnya. Tetapi, diduga paparan lingkungan dan faktor gaya hidup seperti obesitas, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik juga berperan.

    Seiring meningkatnya angka infertilitas, semakin banyak pasangan yang beralih ke reproduksi berbantuan seperti IVF dan sistem STAR untuk mendapatkan kesempatan memiliki anak.

    “Dengan metode kami, banyak pria yang diberi tahu bahwa mereka tidak memiliki peluang untuk memiliki anak biologis kini memiliki peluang itu,” pungkas Williams.