Category: Detik.com Kesehatan

  • Bukan Cuma Tikus, Ini 5 Hewan yang Bisa Tularkan Penyakit ke Manusia

    Bukan Cuma Tikus, Ini 5 Hewan yang Bisa Tularkan Penyakit ke Manusia

    Jakarta

    Tikus adalah salah satu hewan yang tinggal berdekatan dengan manusia. Meski begitu, manusia harus lebih hati-hati lantaran tikus bisa membawa banyak jenis penyakit. Misalnya seperti leptospirosis, penyakit pes, rat bite fever, hingga virus Hanta.

    Belum lama ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga mengumumkan temuan 8 kasus penyakit hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS) akibat virus Hanta yang disebarkan oleh tikus terinfeksi.

    Penyakit HFRS dapat memicu gejala seperti mual, mata kemerahan, ruam, demam, sakit kepala, hingga nyeri punggung. Dalam kondisi parah, HFRS dapat memicu gangguan saraf hingga sistem pencernaan.

    Hewan Penyebar Penyakit

    Tikus bukan satu-satunya hewan yang menyebarkan penyakit pada manusia. Mengetahui hewan-hewan yang dapat menyebarkan penyakit bisa menjadi langkah awal untuk pencegahan.

    Berikut ini beberapa hewan yang dapat menyebarkan penyakit pada manusia.

    1. Kelelawar

    Ilustrasi kelelawar. Foto: Ian Waldie/Getty Images.

    Ada banyak virus yang bisa ditularkan kelelawar pada manusia. Beberapa di antaranya seperti ebola, coronavirus, marburg, rabies, nipah, dan masih banyak lagi.

    Sebagai contoh, virus nipah dari kelompok Paramyxovirus dapat menyebabkan pneumonia, gondongan, campak. Dikutip dari laman Kemenkes, virus nipah dapat menginfeksi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh kelelawar yang terinfeksi seperti liur, darah, dan urine.

    Virus ini pertama kali diidentifikasi di Malaysia di sebuah peternakan babi. Saat itu, hewan yang diternakan menunjukkan gejala demam, sulit bernapas dan kejang. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat virus ini berasal dari kelelawar buah yang menularkan ke hewan peternakan. Virusnya lalu dapat menyebar ke manusia ketika hewan yang terkontaminasi dikonsumsi.

    2. Babi

    Ilustrasi babi. Foto: Getty Images/iStockphoto/pidjoe

    Beberapa jenis penyakit yang bisa disebabkan oleh babi meliputi leptospirosis, flu babi, hingga infeksi bakteri Streptococcus suis. Flu babi atau H1N1 mungkin menjadi jenis penyakit yang paling umum di telinga masyarakat Indonesia.

    Dikutip dari Mayo Clinic, flu babi merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Influenza A. Penularan virus ini ke manusia bisa terjadi melalui droplet atau kontak dekat.

    Gejala virus ini mirip dengan flu biasanya, meliputi demam, nyeri otot, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, hidung berair, mata merah, pegal, sakit kepala, diare, dan mual. Masa inkubasi berlangsung selama 1-4 hari setelah terpapar virus.

    3. Unggas

    Ilustrasi ayam. Foto: Pixabay/klimkin

    Terdapat banyak penyakit yang bisa menyebar dari unggas ke manusia. Beberapa di antaranya seperti Campylobacteriosis, infeksi E.coli, hingga yang paling populer flu burung atau avian influenza.

    Ada banyak jenis flu burung yang dapat dialami manusia. Dikutip dari Cleveland Clinic, subtipe virus yang paling banyak menyebar ke manusia seperti influenza A (H5N1) dan influenza A (H7N9).

    Beberapa gejala yang dapat ditimbulkan flu burung seperti demam, kelelahan, batuk, nyeri otot, sakit tenggorokan, mual dan muntah, diare, hidung tersumbat, serta sesak napas. Penyakit ini dapat menyebar ke manusia melalui kontak langsung unggas terinfeksi, lingkungan yang terkontaminasi, hingga mengonsumsi daging unggas yang tidak ditangani dengan baik.

    Meski kasusnya jarang, risiko penyebaran secara langsung dari unggas ke manusia tetap ada.

    4. Sapi

    Ilustrasi sapi. Foto: Getty Images/Stopboxstudio

    Beberapa jenis penyakit yang dapat menyebar dari sapi ke manusia meliputi antraks, leptospirosis, dan infeksi bakteri brucella. Khusus antraks, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Anthrax atau Bacillus anthracis.

    Selain sapi, antraks juga bisa menyerang hewan ternak lain seperti kambing, domba, babi, kerbau, dan babi. Penularan ke manusia bisa melalui kontak antara kulit, terhirupnya spora dalam saluran pernapasan, hingga mengonsumsi produk pangan hewan yang mengandung spora antraks.

    Antraks dapat menimbulkan gejala di kulit dan saluran pencernaan. Pada kulit, gejala yang muncul seperti benjolan yang menonjol dan gatal (biasanya berwarna hitam), pembengkakan di area luka dan kelenjar getah bening terdekat, dan disertai gejala mirip flu dan sakit kepala.

    Sedangkan pada saluran pencernaan, gejala yang dapat muncul meliputi mual, diare, muntah, sakit perut, feses berdarah, hingga gangguan menelan.

    5. Anjing

    Ilustrasi anjing. Foto: Getty Images/iStockphoto/Liudmila Chernetska

    Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh anjing adalah ringworm, toxocariasis, leptospirosis, dan yang paling umum di telinga masyarakat ialah rabies. Rabies merupakan penyakit menular akut fatal yang disebabkan oleh virus rabies.

    Infeksi virus rabies dapat menyerang sistem saraf pusat, seperti otak dan sumsum tulang belakang, dan bisa berakibat fatal. Infeksi virus ini bisa menyebar melalui gigitan anjing terinfeksi, luka terbuka yang terkena liur, hingga dalam kasus jarang berupa cakaran hewan rabies.

    Selain anjing, rabies juga dapat menyebar melalui kucing, kelelawar, musang, rubah, serigala, hingga kera. Beberapa gejala yang dapat muncul seperti demam, badan lemas, sakit kepala hebat, kesemutan, hingga dalam kasus parah sebelum meninggal muncul phobia pada air.

    (avk/tgm)

  • Komisi IX DPR RI Soroti Penurunan Anggaran BPOM 2026, Terjun Bebas 55,47 Persen

    Komisi IX DPR RI Soroti Penurunan Anggaran BPOM 2026, Terjun Bebas 55,47 Persen

    Jakarta

    Anggota Komisi IX DPR RI menyoroti rencana anggaran BPOM tahun 2026 yang mengalami penurunan drastis hingga 55,47 persen, sebuah kondisi yang dinilai sangat berisiko terhadap fungsi pengawasan obat dan makanan nasional.

    Pemotongan anggaran melalui mekanisme automatic adjustment menyebabkan alokasi untuk program pengawasan obat dan makanan tahun 2026 hanya tersisa Rp 99.095.715.000 dari total pagu Rp 1.641.678.000.000, atau hanya 57,14 persen dari pagu setelah penyesuaian.

    Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menegaskan dukungan kuat kepada BPOM agar anggarannya minimal tetap sama seperti tahun 2025. Ia menilai bahwa pengawasan terhadap obat, makanan, minuman, dan zat berbahaya bukan sekadar fungsi teknis, melainkan bagian integral dari perlindungan kesehatan rakyat.

    “Kami tidak ingin pengawasan terhadap makanan dan obat dikorbankan karena anggaran yang tidak memadai. BPOM adalah garda terdepan dalam menjaga keselamatan rakyat bukan sekadar urusan administrasi,” tegas Hj. Putih Sari, Wakil Ketua Komisi IX dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal dengan mengedepankan efisiensi, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor.

    “Kami akan terus mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada. BPOM tidak akan mengendurkan semangat untuk melindungi masyarakat dari ancaman produk berisiko,” ujar Taruna Ikrar.

    Lebih lanjut, Taruna Ikrar juga menegaskan BPOM akan mendukung penuh program nasional Makan Bergizi Gratis, yang merupakan prioritas Pemerintah dalam mencetak generasi sehat dan bebas stunting. Dalam program tersebut, BPOM memiliki peran penting dalam menjamin mutu dan keamanan bahan pangan sejak dari hulu hingga ke tangan anak-anak Indonesia.

    “Kami mengawal kualitas dan keamanan bahan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis. Ini adalah amanah besar untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapat asupan yang sehat, aman, dan bergizi,” kata dia.

    Sebagai bentuk nyata dukungan politik, Komisi IX DPR RI dalam RDP menyepakati usulan tambahan anggaran BPOM RI Tahun Anggaran 2026 sebesar Rp 5.437.938.387.000 (lima triliun empat ratus tiga puluh tujuh miliar sembilan ratus tiga puluh delapan juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah). Usulan ini akan diperjuangkan dalam pembahasan lanjutan bersama Kementerian Keuangan dan Bappenas.

    (kna/up)

  • Kasus Langka Sindrom ‘Wajah Iblis’, Muka Semua Orang Terlihat Seperti Setan

    Kasus Langka Sindrom ‘Wajah Iblis’, Muka Semua Orang Terlihat Seperti Setan

    Jakarta

    Bayangkan jika setiap kali melihat wajah, muka tersebut tampak terdistorsi. Bagi mereka yang memiliki kondisi sangat langka yang dikenal sebagai prosopometamorphopsia (PMO), yang menyebabkan fitur wajah tampak terdistorsi, itu adalah kenyataan.

    Hal ini juga dialami oleh Victor Sharrah (59). Secara mendadak, dia menyadari bahwa wajah orang-orang di sekitarnya tampak seperti setan. Telinga, hidung, dan mulut mereka terentang ke belakang, dan terdapat lekukan dalam di dahi, pipi, dan dagu mereka.

    “Rasanya seperti menatap setan,” kata Victor kepada CNN. “Bayangkan bangun di suatu pagi dan tiba-tiba semua orang di dunia tampak seperti makhluk dalam film horor.”

    Distorsi tersebut hanya muncul ketika dia melihat orang secara langsung, bukan dalam foto atau melalui layar komputer.

    Hal ini memberi para peneliti kesempatan untuk memvisualisasikan seperti apa wajah yang melengkung pada seseorang dengan PMO, sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Para peneliti di Dartmouth College menciptakan representasi digital dari apa yang dialami Sharrah.

    Untuk menciptakan visual, para peneliti meminta Sharrah untuk menjelaskan perbedaan antara foto wajah orang dan orang sungguhan yang berdiri di depannya. Para peneliti kemudian menggunakan perangkat lunak penyunting gambar untuk memodifikasi gambar agar sesuai dengan deskripsi Sharrah.

    Gejala PMO sering kali hilang setelah beberapa hari atau minggu, meskipun dalam beberapa kasus gejala tersebut dapat bertahan selama bertahun-tahun. Sharrah mengatakan bahwa ia masih melihat wajah-wajah jahat.

    Para peneliti memberikan dua kemungkinan pemicu untuk kasus Sharrah. Pertama, ia mengalami keracunan karbon monoksida empat bulan sebelum gejala PMO-nya muncul. Kedua, ia mengalami cedera kepala yang parah pada usia 43 tahun: Saat ia mencoba membuka pegangan pada trailernya, Sharrah terjatuh ke belakang dan kepalanya terbentur beton. Menurut penelitian tersebut, pemindaian MRI menunjukkan adanya lesi di sisi kiri otaknya.

    Penulis utama penelitian tersebut, Antônio Mello, seorang mahasiswa Ph.D. yang bekerja di Laboratorium Persepsi Sosial Dartmouth, mengatakan bahwa orang lain telah menghubungi laboratorium tersebut dengan gejala PMO yang sangat berbeda dari yang dialami Sharrah.

    “Beberapa orang telah melihat distorsi wajah sejak mereka mengingatnya, sejak mereka masih anak-anak,” kata Mello. “Setidaknya bagi mereka, mustahil untuk menemukan satu kejadian tunggal yang menjadi penyebabnya.”

    Terdapat kurang dari 100 laporan kasus PMO yang dipublikasikan. Para peneliti menduga kondisi ini disebabkan oleh disfungsi jaringan otak yang menangani pemrosesan wajah, meskipun mereka belum sepenuhnya memahami pemicunya. Beberapa kasus telah dikaitkan dengan trauma kepala, stroke, epilepsi, atau migrain, tetapi ada juga orang yang mengalami PMO tanpa perubahan struktural yang nyata pada otak mereka.

    (kna/kna)

  • Pria Iran Kena Gagal Ginjal Akut gegara Penyakit ‘Kencing Tikus’, Kok Bisa?

    Pria Iran Kena Gagal Ginjal Akut gegara Penyakit ‘Kencing Tikus’, Kok Bisa?

    Jakarta

    Leptospirosis atau penyakit kencing tikus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang dapat ditularkan ke manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi, terutama tikus.

    Biasanya, penyakit ini memunculkan gejala umum seperti demam, mual muntah dan nyeri otot. Tapi dalam kasus yang sangat jarang, leptospirosis bisa menyebabkan gagal ginjal akut.

    Kondisi ini dialami oleh pria Iran berusia 27 tahun yang datang ke Velayat Hospital di Qazvin, Iran, dengan penurunan volume urine. Air seninya juga berubah warna menjadi cokelat dan mialgia parah selama 3 hari.

    Dalam studi kasus yang dipublikasikan di Journal of Medical Case Report, pasien tidak memiliki riwayat penyakit hati atau ginjal dan tak mengonsumsi obat apapun. Dia juga tak merokok dan tidak menggunakan narkoba.

    Setelah anamnesis, dokter mencatat dia memiliki riwayat mendaki gunung, dan ia melaporkan mendaki di dekat pegunungan dengan kontak dan minum air permukaan sekitar seminggu sebelum timbulnya gejala.

    Berdasarkan diagnosis, pasien menunjukkan tanda-tanda rhabdomyolysis dan gangguan fungsi ginjal. Rhabdomyolysis adalah kondisi ketika terjadi kerusakan jaringan otot yang menyebabkan pelepasan zat toksik ke dalam darah.

    Pasien diobati dengan resusitasi cairan dini serta dialisis. Pada hari keenam, meskipun sudah terhidrasi, fungsi ginjalnya terus memburuk. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan pasien tersebut terinfeksi leptospirosis.

    “Pasien kami menunjukkan manifestasi klinis unik berupa leptospirosis parah yang ditandai dengan rhabdomyolisis masif dan cedera ginjal akut acute kidney injury (AKI), disertai gangguan pernapasan. Sejauh ini, belum ada laporan tentang rhabdomyolisis terkait leptospirosis di Iran,” tulis peneliti.

    (kna/kna)

  • Minum Air Dingin Saat Hujan Bisa Picu Masalah Tenggorokan?

    Minum Air Dingin Saat Hujan Bisa Picu Masalah Tenggorokan?

    Jakarta

    Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih sangat penting untuk kesehatan. Mengonsumsi cukup air berfungsi untuk mendukung organ tubuh, pencernaan, metabolisme, pembuangan limbah, hingga menjaga suhu tubuh tetap normal.

    Salah satu topik yang masih sering dibicarakan adalah suhu air seperti apa yang baik untuk konsumsi? Sebagian orang berpendapat minum air dingin bisa berdampak buruk bagi kesehatan, benarkah demikian?

    Air Dingin Bikin Sakit Tenggorokan?

    Salah satu masalah kesehatan yang seringkali dikaitkan dengan air dingin adalah sakit tenggorokan. Tak sedikit orang yang beranggapan sakit tenggorokan bisa dipicu oleh kebiasaan minum air dingin, terlebih di musim hujan.

    Belum Ada Bukti Kuat

    Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim minum air dingin dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Tapi ada beberapa penelitian yang mengaitkan konsumsi air dingin dengan kondisi kesehatan lain, seperti akalasia dan migrain.

    Akalasia adalah kondisi langka ketika otot-otot esofagus atau kerongkongan tidak mampu mendorong makanan ke lambung secara normal. Ini membuat seseorang kesulitan menelan makanan atau minuman.

    Dikutip dari Medical News Today, studi pada 2012 menemukan air dingin dapat memperburuk gejala akalasia. Ketika pasien diberi air hangat, kondisi kerongkongan menjadi lebih rileks sehingga mudah menelan.

    Studi pada 2001 terhadap 669 partisipan perempuan menemukan air dingin dapat memicu sakit kepala bagi sebagian orang. Peneliti melaporkan 7,6 persen peserta mengalami sakit kepala setelah minum 150 ml air dingin melalui sedotan.

    Peserta dengan riwayat migrain dua kali lebih mungkin mengalami sakit kepala setelah minum air dingin dibandingkan mereka yang tidak pernah migrain.

    Mekanisme Lain

    Sakit Tenggorokan atau faringitis merupakan kondisi ketika tenggorokan merasakan sensasi gatal atau terbakar. Kondisi ini dalam beberapa kasus dapat memicu kesulitan menelan atau bicara.

    Sakit tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau alergi, bukan air dingin. Sebagian besar gejala sakit tenggorokan akan hilang dalam beberapa hari. Tapi sebaiknya, cek ke dokter bila gejala berlangsung lebih dari seminggu dan gejala makin parah.

    Selain infeksi virus atau alergi, beberapa penyebab sakit tenggorokan lain meliputi:

    Infeksi bakteri.Tonsilitis (infeksi dan peradangan amandel).Gastroesophageal reflux disease (GERD).Berteriak atau berbicara terlalu keras.Tumor.

    Meski tidak secara langsung memicu sakit tenggorokan, konsumsi air dingin mungkin berisiko melalui mekanisme lain.

    Contohnya, pada orang yang sudah mengalami infeksi di tenggorokan, minum air dingin mungkin akan semakin mengiritasi jaringan tenggorokan. Akibatnya gejala sakit tenggorokan semakin terasa atau parah.

    Selain itu, minum air dingin juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah di lapisan tenggorokan. Kondisi ini akan menurunkan sementara aliran darah dan kekebalan lokal di area tenggorokan. Ini perlu diperhatikan mengingat saat musim hujan, kekebalan tubuh secara umum biasanya juga menurun.

    Kondisi ini yang membuat tenggorokan akhirnya lebih rentan terinfeksi, sehingga meningkatkan risiko masalah tenggorokan.

    “Konsumsi berlebihan air dingin dapat memicu kejutan pada sistem tubuh, terutama sistem pencernaan, menyebabkan beberapa orang merasakan nyeri sementara atau masalah pencernaan. Selain itu, air yang sangat dingin dapat sementara membatasi pembuluh darah di tenggorokan, menyebabkan rasa sakit atau iritasi,” kata konsultan penyakit dalam senior Marengo Asia Hospital, Dr Mohan Kumar Singh dikutip dari Indian Express.

    Cara Mengatasi Masalah Tenggorokan

    Sakit tenggorokan akibat virus bisa sembuh sendiri dalam 5-7 hari tanpa pengobatan khusus. Tapi jika dirasa mengganggu, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

    Istirahat yang cukup untuk pemulihan diri.Konsumsi ramuan hangat sederhana seperti campuran teh dan madu.Konsumsi makanan pedas dan asam agar tidak memperparah iritasi.Hindari rokok dan paparan asap rokokKonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen bila diperlukan.Manfaat Air dingin

    Beberapa penelitian menunjukkan minum air putih saat berolahraga meningkatkan performa dan daya tahan tubuh. Penelitian tahun pada tahun 2012 menemukan minum air dingin selama berolahraga secara signifikan mengurangi kenaikan suhu inti dibanding air dengan suhu ruang.

    Penelitian lain pada tahun 2014 meneliti efek berbagai jenis minuman terhadap performa bersepeda pada 12 atlet di iklim tropis. Peneliti melaporkan minuman es-slush lebih baik untuk performa dibandingkan bersuhu netral.

    (avk/tgm)

  • Derita Bayi-bayi di Gaza Tak Kunjung Usai, Kini Terancam kena Meningitis

    Derita Bayi-bayi di Gaza Tak Kunjung Usai, Kini Terancam kena Meningitis

    Jakarta

    Di bangsal rumah sakit Nasser di Gaza selatan, seorang wanita sedang menghibur cucunya yang berusia 16 bulan yang menangis, salah satu dari mereka yang terkena dampak dari apa yang menurut para pekerja bantuan adalah lonjakan kasus meningitis di antara anak-anak di wilayah Palestina.

    “Suhu tubuh Sham tiba-tiba naik dan dia menjadi kaku,” kata sang nenek, Umm Yasmin kepada Reuters. “Kami tidak dapat menemukan mobil untuk membawanya … Dia hampir meninggal.”

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan amal medis Médecins Sans Frontières memperingatkan bahwa kondisi di Gaza telah meningkatkan risiko penyebaran meningitis, meskipun mereka tidak memiliki data perbandingan yang jelas untuk mengukur tingkat keparahan wabah.

    Biasanya, ada peningkatan musiman dalam kasus meningitis virus di Gaza antara Juni dan Agustus, tetapi WHO sedang menyelidiki peran faktor-faktor tambahan seperti sanitasi yang buruk, akses terbatas ke layanan kesehatan, dan terganggunya vaksinasi rutin.

    Rumah sakit-rumah sakit yang masih beroperasi kewalahan, dengan tempat tidur penuh dan kekurangan antibiotik penting yang parah.

    “Tidak ada ruang di rumah sakit,” kata Dr Mohammed Abu Mughaisib, wakil koordinator medis MSF di Gaza. “Tidak ada ruang untuk mengisolasi.”

    Menurut WHO, meningitis bakteri yang dapat menular melalui udara dan mengancam jiwa dapat menyebar di tenda-tenda yang penuh sesak. Meningitis virus, meskipun tidak terlalu serius, sering menyebar melalui jalur fekal-oral, yang berarti dapat dengan mudah menyebar di tempat penampungan dengan sanitasi yang buruk.

    Di rumah sakit Nasser di Khan Younis, Dr Ahmad al-Farra, kepala Departemen Pediatri dan Maternitas, melaporkan hampir 40 kasus meningitis virus dan bakteri yang baru dirawat dalam seminggu terakhir.

    Di Kota Gaza di utara, Departemen Pediatri di Rumah Sakit Anak Rantisi telah mencatat ratusan kasus dalam beberapa minggu terakhir, menurut laporan yang diterbitkan oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.

    Abu Mughaisib mengatakan kurangnya tes laboratorium dan kultur darah yang dapat membantu mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi menghambat diagnosis.

    Para dokter memperingatkan bahwa kekurangan vitamin dan melemahnya kekebalan tubuh akibat terbatasnya akses terhadap sayuran segar dan protein, meningkatkan kerentanan anak-anak.

    (kna/kna)

  • Tragis, Siswi di Thailand Tewas di Asrama usai Minum 1,5 Liter Jus Kratom

    Tragis, Siswi di Thailand Tewas di Asrama usai Minum 1,5 Liter Jus Kratom

    Jakarta

    Seorang siswi kejuruan berusia 19 tahun ditemukan tewas di kamar asramanya di Udon Thani pada Sabtu pagi, setelah menghabiskan sebotol jus kratom 1,5 liter sebelum tidur.

    Diberitakan The Bangkok Post, polisi, tim penyelamat, dan petugas medis menanggapi laporan kematian di asrama di komunitas Khlong Charoen pada pukul 10 pagi pada Sabtu (5/7), kata Letnan Polisi Sirichai Photchakra dari kantor polisi Muang Udon Thani.

    Jenazah siswi kejuruan tahun kedua, yang diidentifikasi sebagai Kanlaya, ditemukan tergeletak telentang di tempat tidur di kamar lantai dua. Pemeriksaan awal menunjukkan memar di kedua lengan tetapi tidak ada tanda-tanda penyerangan atau perlawanan.

    Dokter memperkirakan dia meninggal satu hingga dua jam sebelumnya, meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui.

    Teman sekamarnya, yang juga berusia 19 tahun, memberi tahu polisi bahwa pada Jumat (4/7) malam dia dan almarhum mengunjungi seorang teman yang tinggal di dekatnya. Sementara dua wanita muda lainnya minum bir, Kanlaya menghabiskan sebotol penuh jus kratom sendirian. Mereka kembali ke asrama sekitar pukul 5 pagi.

    Tak lama setelah tertidur, Kanlaya mulai menunjukkan gejala-gejala abnormal – matanya berputar ke belakang, dia mengatupkan giginya dan tampak kehilangan kesadaran, kata teman sekamarnya, yang mencoba membangunkannya tetapi tidak mendapat respons. Dia menelepon temannya untuk meminta bantuan, tetapi sudah terlambat.

    Temannya memberi tahu polisi bahwa Kanlaya pernah mengonsumsi jus kratom di masa lalu tetapi dia sudah lama tidak melakukannya. Tidak jelas apakah dia memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. Jus tersebut dilaporkan dipesan secara daring.

    Polisi sekarang sedang menyelidiki asal dan isi botol jus kratom. Penyebab kematiannya belum dipastikan, sambil menunggu hasil otopsi terperinci di Rumah Sakit Udon Thani.

    Kratom telah digunakan sebagai pereda nyeri tradisional selama berabad-abad di Asia Tenggara, tetapi penggunaan rekreasional juga tersebar luas di Thailand.

    Thailand menghapus kratom dari daftar narkotika nasional pada tahun 2021 dan sekarang diatur berdasarkan Undang-Undang Tanaman Kratom.

    Kratom memiliki efek penghilang rasa sakit seperti obat opioid – serta banyak masalah keamanan serius yang sama seperti opioid lainnya. Dosis besar kratom dapat menyebabkan banyak efek samping serius, termasuk mual, agresi, halusinasi, kesulitan bernapas, kerusakan hati, dan kematian.

    (kna/kna)

  • Dokter Bedah Plastik India Rekonstruksi Kelamin Pria yang ‘Hilang’ karena Kanker

    Dokter Bedah Plastik India Rekonstruksi Kelamin Pria yang ‘Hilang’ karena Kanker

    Jakarta

    Dalam sebuah kasus medis yang langka, dokter bedah di Rumah Sakit Lata Mangeshkar, India, sukses melakukan rekonstruksi penis seorang pria yang kehilangan alat vitalnya karena kanker 8 tahun lalu.

    Diberitakan Times of India, operasi ini berlangsung selama 9,5 jam dan diyakini sebagai prosedur pertama kali yang dilakukan di India Tengah.

    “Pasien tersebut hidup tanpa penis selama beberapa tahun. Rekonstruksi organ tersebut tidak hanya memulihkan fungsi fisik tetapi juga kepercayaan diri dan martabatnya,” kata Dr Jitendra Mehta, salah satu dokter bedah plastik utama dalam kasus tersebut.

    Untuk merekonstruksi penis, dokter pertama-tama membuat bentuk batang dan saluran kencing (uretra) menggunakan jaringan dari lengan bawah pasien. Jaringan ini kemudian ditransplantasikan melalui pembedahan ke area selangkangan.

    Yang terpenting, tim bedah menghubungkan pembuluh darah kecil di bawah mikroskop, prosedur yang dikenal sebagai operasi mikrovaskular, untuk memastikan pasokan darah yang tepat. Saraf juga dipasang untuk membantu memulihkan sensasi.

    “Operasi semacam itu membutuhkan ketelitian yang tinggi. Kami bekerja di bawah mikroskop untuk menyambung pembuluh darah yang lebih tipis dari batang korek api,” jelas Dr. Sameer Mahakalkar, ahli bedah plastik lain yang terlibat.

    “Ini pekerjaan yang sangat teliti, tetapi memberi pasien kesempatan untuk menjalani kehidupan normal,” sambung dia.

    Penyambungan kembali penis jarang dilakukan, hanya sekitar seratus yang tercatat dalam literatur medis. Namun, penting untuk bertindak cepat agar jaringan yang ditanam kembali memiliki peluang terbaik untuk bertahan.

    (kna/kna)

  • Kasus Meningitis pada Anak-anak di Gaza Meningkat!

    Kasus Meningitis pada Anak-anak di Gaza Meningkat!

    Rumah sakit Nasser di Khan Younis, Gaza, melaporkan ada hampir 40 kasus meningitis dalam seminggu terakhir. Sedangkan di Gaza utara, Departemen Pediatri di Rumah Sakit Anak Rantisi telah mencatat ratusan kasus dalam beberapa minggu terakhir.

    Meningkatnya kasus meningitis di Gaza disebabkan kekurangan gizi serta kekebalan tubuh yang rendah. Penyebab lainnya lantaran rusaknya sistem pembuangan limbah sehingga mereka harus menghadapi sanitasi yang buruk.

    Klik di sini untuk melihat video-video lainnya ya…

  • Apa yang Terjadi Dalam 24 jam Pada Organ Tubuh Saat Manusia Meninggal Dunia

    Apa yang Terjadi Dalam 24 jam Pada Organ Tubuh Saat Manusia Meninggal Dunia

    Jakarta

    Kematian bagi sebagian orang merupakan hal yang misterius. Dari sisi medis, rupanya proses meninggal tidak hanya soal jantung yang berhenti berdetak atau otak yang mati. Ada banyak fase kompleks yang terjadi ketika seseorang meninggal.

    Proses ini bahkan terus berlanjut selama 24 jam setelah kematian. Apa saja hal yang terjadi pada tubuh manusia setelah meninggal?

    Proses Kematian

    Proses kematian bisa berbeda untuk setiap orang. Prosesnya bisa berjalan lambat, maupun cepat. Ketika seorang meninggal, organ tidak langsung berhenti bersamaan.

    Misalnya, paru-paru berhenti terlebih dulu, sebelum jantung benar-benar berhenti. Pada beberapa orang, batang otak dapat berhenti berfungsi lebih dulu dibandingkan organ lainnya.

    Dikutip dari Very Well Health, setidaknya ada 5 tanda yang menentukan apakah tindakan medis atau resusitasi masih diperlukan atau tidak, yaitu tidak ada tanda denyut nadi, tidak bernapas, tidak ada refleks, tidak ada reaksi pupil, dan tidak terdengar detak jantung.

    Setelah tidak ada tanda dari 5 hal tersebut, selanjutnya inilah tahapan-tahapan yang terjadi pada tubuh ketika seseorang meninggal dunia:

    1 Jam Setelah Kematian

    Satu jam setelah kematian, semua otot tubuh menjadi lebih rileks, kelopak mata kehilangan tegangan, pupil membesar, rahang terbuka, dan sendi serta anggota tubuh menjadi lentur. Karena ketegangan otot menghilang, kulit mulai mengendur dan membuat sendi-sendi atau tulang yang menonjol lebih mencolok.

    “Inilah sebabnya jenazah seperti buang air kecil, buang air besar, terkadang cairan keluar dari hidung, mata, atau telinga. Semua hal dalam tubuh yang menahan cairan menjadi rileks,” kata perawat hospice di Amerika Serikat, Julie McFadden dikutip dari Metro.

    Beberapa menit saat jantung berhenti berdetak, tubuh mulai pucat karena darah mengalir keluar dari pembuluh darah kecil di kulit. Kondisi yang disebut pallor mortis ini umumnya lebih nampak pada orang berkulit terang.

    Selanjutnya, tubuh mulai mendingin dari suhu normalnya atau disebut algor mortis. Penurunan suhu tubuh ini sering digunakan dokter forensik untuk memperkirakan waktu kematian.

    2-6 Jam Setelah Kematian

    Karena jantung tidak memompa darah lagi, gravitas menarik darah ke bagian tubuh yang dekat dengan tanah. Penumpukan darah ini menyebabkan area bawah berwarna merah keunguan seperti memar.

    “Jika Anda membiarkan seseorang berbaring cukup lama dan mulai membalikkannya, Anda biasanya akan melihat bagian belakang kaki dan seluruh sisi belakang tubuh akan terlihat ungu atau lebih gelap,” jelas Julie

    Pada periode ini, juga terjadi rigor mortis, yaitu kekakuan pada semua otot karena perubahan kimia dan sel-sel tubuh. Otot yang pertama kali mengalami kekakuan adalah kelopak mata, rahang, dan leher.

    Beberapa jam selanjutnya, rigor mortis menyebar ke wajah, dada, perut, lengan, kaki, hingga akhirnya mencapai jari tangan dan kaki.

    7-12 Jam Setelah Kematian

    Tingkat kekakuan rigor mortis tertinggi biasanya terjadi sekitar 10-12 jam setelah kematian. Namun, hal ini dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti usia, kondisi fisik, jenis kelamin, dan suhu udara.

    “Saya telah melihat orang menjadi sangat kaku dengan cepat setelah kematian, seperti beberapa menit setelahnya. Dan bagi orang lain, tubuh mereka membutuhkan waktu lebih lama, jadi itu bisa berbeda-beda,” jelasnya.

    Pada tahap ini, jasad sudah sulit untuk digerakkan. Lutut dan siku akan sedikit menekuk, jari tangan serta kaki terlihat bengkok atau terlihat tidak wajar.

    Lebih dari 12 Jam Setelah Kematian

    Setelah mencapai kekakuan maksimum, otot mulai melunak karena perubahan zat kimia lanjutan dalam sel dan pembusukan jaringan tubuh bagian dalam. Proses ini disebut secondary flaccidity yang berlangsung selama 1-3 hari.

    Selama proses ini, kulit bisa menyusut sehingga menciptakan ilusi rambut dan kuku jenazah masih tumbuh, padahal tidak. Rigor mortis akhirnya menghilang secara bertahap.

    “Ada bau, akan ada perubahan warna pada kulit dan tubuh. Pembusukan hitam terjadi antara 10-20 hari setelah kematian,” tandasnya.

    (avk/tgm)