Category: Detik.com Kesehatan

  • Sederet Gejala Awal yang Jadi Tanda Penyakit Tiroid

    Sederet Gejala Awal yang Jadi Tanda Penyakit Tiroid

    Jakarta

    Penyakit tiroid merupakan istilah umum untuk menggambarkan kondisi medis yang menyebabkan kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang seimbang. Gangguan ini dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.

    Secara umum, terdapat dua jenis utama penyakit tiroid, yakni hipotiroidisme atau kelenjar tiroid kurang aktif, dan hipertiroidisme atau kelenjar tiroid terlalu aktif. Masing-masing kondisi memiliki berbagai kemungkinan penyebab, mulai dari faktor autoimun hingga gangguan langsung pada fungsi kelenjar itu sendiri.

    Meski dapat dikendalikan dengan pengobatan, penyakit tiroid tetap membawa perubahan besar dalam kehidupan pengidapnya. Hal inilah yang dialami oleh Ian, seorang pria di Inggris yang didiagnosis mengalami hipertiroidisme pada usia 52 tahun.

    Dikutip dari British Thyroid Foundation, Ian bercerita gejala awal yang ia alami meliputi penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas sekitar 13 pon atau 5,8 kg, kulit menjadi lebih pucat, detak jantung yang cepat, serta rasa lelah yang berkepanjangan.

    Meskipun telah menjalani berbagai pemeriksaan, penyebab pastinya belum dapat dipastikan, karena hasil tes tidak menunjukkan adanya penyakit Graves maupun nodul pada tiroid. Ian baru mendapat diagnosis hipertiroidisme setelah menjalani tes darah di klinik dokternya. Hasil pemeriksaan tersebut langsung dikirim sebagai rujukan darurat dan ditindaklanjuti hanya dalam waktu 24 jam.

    ‘Bagian tersulit di awal adalah ketika dokter berkata ‘kita belum bisa menyingkirkan kemungkinan buruk pada tahap ini’. Berbagai macam hal terlintas di benak saya, terutama dengan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Rasanya lega (dengan cara yang lucu) ketika saya mengetahui diagnosisnya,” ucap Ian.

    Setelah itu, Ian mulai menjalani pengobatan. Beberapa waktu kemudian, pemindaian tiroid yang dilakukan di rumah sakit tidak menunjukkan adanya masalah lebih lanjut. Pada pemeriksaan darah terakhir, kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) Ian telah kembali ke kisaran normal. Ia kini menunggu jadwal evaluasi lanjutan di rumah sakit untuk menentukan apakah pengobatannya dapat dihentikan sepenuhnya atau tetap dilanjutkan dalam dosis rendah.

    Berat badan Ian juga telah kembali naik, penampilannya pun tampak lebih sehat. Ia dijadwalkan menjalani tes darah kembali. Jika hasilnya stabil, frekuensi pemeriksaan dapat dikurangi menjadi tiga bulan sekali, dibanding sebelumnya yang dilakukan setiap enam minggu.

    “Saya masih tidak yakin apakah saya akan memerlukan pengobatan seumur hidup atau hanya untuk sementara. Sayangnya, prosesnya memang memakan waktu, tetapi saya percaya pada dokter untuk memastikan saya tetap sehat,” Imbuh Ian.

    1. Gejala Penyakit Tiroid

    Ada berbagai gejala yang dapat dialami saat mengidap penyakit tiroid. Sayangnya, gejala-gejala ini sering kali menyerupai tanda-tanda dari kondisi medis lain atau bahkan perubahan yang umum terjadi dalam tahap kehidupan tertentu.

    Hal ini membuat deteksi gangguan tiroid menjadi lebih sulit, karena banyak orang tidak menyadari keluhan yang dialami sebenarnya berkaitan dengan masalah pada kelenjar tiroid.

    Secara umum, gejala penyakit tiroid dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu gejala yang berkaitan dengan kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme) dan kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme). Kedua kondisi ini sering menunjukkan gejala yang saling bertolak belakang. Hal ini karena hipertiroidisme mempercepat metabolisme, sementara hipotiroidisme memperlambat metabolisme.

    Gejala hipertiroidisme

    Denyut jantung lebih cepat dari biasanya ( takikardia )Kesulitan tidurPenurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskanMerasa sensitif terhadap panasKulit lembap dan berkeringatMerasa cemas, mudah tersinggung, atau gugupSiklus menstruasi tidak teratur atau tidak adanya menstruasi ( amenore )

    Gejala Hipotiroidisme

    Detak jantung lebih lambat dari biasanyaMerasa lelah ( fatique )Kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskanMerasa sensitif terhadap dinginKulit kering dan rambut kering dan kasarSuasana hati tertekanPeriode menstruasi berat (menoragia)

    Secara umum, penyakit tiroid tidak dapat dicegah, karena sebagian besar kasusnya berkaitan dengan faktor genetik atau kondisi autoimun yang berada di luar kendali individu.

    Apabila mengalami gejala hipertiroidisme atau hipotiroidisme, atau melihat adanya perubahan fisik di area leher tempat kelenjar tiroid berada, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Diagnosis yang tepat dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

    Jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tiroid, informasi tersebut juga perlu disampaikan kepada tenaga medis agar dapat dicatat dalam riwayat kesehatan. Penyakit tiroid diketahui memiliki kecenderungan genetik dan sering kali diturunkan dalam keluarga. Mengetahui riwayat kesehatan keluarga akan membantu dalam proses evaluasi dan penanganan bila mengalami gejala gangguan tiroid.

    (suc/tgm)

  • Video Dokter Sebut RS Gaza Akan Berubah Jadi Kuburan Bagi Para Pasiennya

    Video Dokter Sebut RS Gaza Akan Berubah Jadi Kuburan Bagi Para Pasiennya

    Video Dokter Sebut RS Gaza Akan Berubah Jadi Kuburan Bagi Para Pasiennya

  • Heboh Lee Si Young Hamil Anak Kedua Lewat Prosedur Bayi Tabung setelah Bercerai

    Heboh Lee Si Young Hamil Anak Kedua Lewat Prosedur Bayi Tabung setelah Bercerai

    Jakarta

    Aktris Korea Selatan Lee Si-young, 43, mengungkapkan bahwa ia saat ini sedang mengandung embrio yang diciptakan bersama mantan suaminya melalui program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF), meskipun sang mantan suami tidak memberikan persetujuan.

    Lee Si-young menjelaskan bahwa ia dan mantan suaminya telah mempersiapkan anak kedua melalui program IVF selama pernikahan mereka. Namun, waktu berlalu tanpa adanya implantasi embrio dan pasangan tersebut mulai membahas perceraian.

    Saat perpisahan resmi mereka diresmikan, masa penyimpanan embrio beku mereka selama lima tahun hampir berakhir. Dihadapkan dengan pilihan untuk membuang embrio atau melanjutkan implantasi, Lee mengatakan ia memilih yang terakhir.

    “Meskipun mantan suami saya tidak setuju dengan keputusan tersebut, saya telah memutuskan untuk bertanggung jawab penuh atas pilihan yang saya buat,” tulisnya. “Saya tidak tega membuang embrio yang telah menunggu selama ini.”

    Mantan hakim Pengadilan Keluarga Seoul, pengacara Lee Hyun Gon, menyatakan bahwa aktris Lee Si Young mungkin menghadapi tanggung jawab hukum setelah mengungkapkan bahwa ia hamil melalui program bayi tabung menggunakan embrio beku yang dibuat selama pernikahannya, tanpa persetujuan mantan suaminya.

    “Mungkin ada tanggung jawab hukum yang dipermasalahkan terkait kelahiran melalui program bayi tabung tanpa izin mantan suaminya. Hubungan antara kedua belah pihak dan hubungan ayah-anak adalah masalah yang terpisah,” kata Lee Hyun dikutip dari Chosun Daily.

    Menyoal program bayi tabung atau IVF

    Dikutip dari Mayo Clinic, program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF), adalah serangkaian prosedur kompleks yang dapat menghasilkan kehamilan. Selama fertilisasi in vitro, sel telur matang diambil dari ovarium dan dibuahi oleh sperma di laboratorium.

    Setelah itu prosedur selanjutnya dilakukan untuk menempatkan satu atau lebih sel telur yang telah dibuahi, yang disebut embrio, ke dalam rahim, tempat bayi berkembang. Satu siklus penuh IVF memakan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu. Terkadang, langkah-langkah ini dibagi menjadi beberapa bagian dan prosesnya bisa memakan waktu lebih lama.

    Fertilisasi in vitro adalah jenis perawatan kesuburan paling efektif yang melibatkan penanganan sel telur atau embrio dan sperma. Secara keseluruhan, rangkaian perawatan ini disebut teknologi reproduksi berbantuan.

    (kna/kna)

  • Kemenkes Bicara Potensi Warga +62 Capai Umur 100 Tahun, Mungkinkah?

    Kemenkes Bicara Potensi Warga +62 Capai Umur 100 Tahun, Mungkinkah?

    Jakarta

    Angka usia harapan hidup di Indonesia relatif meningkat dari semula 72,13 tahun pada 2023, menjadi 72,39 tahun di 2024. Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes RI Imran Pambudi menyebut peningkatan ini dibarengi dengan tren lansia usia 60 tahun ke atas juga terus bertambah.

    Saat ini, sekitar 12 persen dari penduduk di Indonesia atau sekitar 32,4 juta jiwa adalah lansia. Diperkirakan peningkatan akan bertambah menjadi 16 persen pada 2045 dengan jumlah lansia 48 juta jiwa.

    Menurut dr Imran, ada banyak faktor di balik peningkatan usia harapan hidup. Hal yang terpenting adalah pola hidup atau pola makan dan status gizi lansia.

    Saat lansia menua dengan sehat, status gizi mereka kerap terpantau. Sayangnya, tren tersebut tidak terjadi secara merata di seluruh wilayah, melainkan hanya kota-kota besar.

    Bila ingin berkaca pada negara blue zone, salah satunya Jepang dengan rata-rata angka harapan hidup 100 tahun, diperlukan perbaikan gizi yang merata di seluruh wilayah.

    “Peningkatan harapan hidup, pola hidupnya, makanannya, terutama juga masalah gigi, gigi jangan dianggap remeh begitu orangtua ada masalah gigi, akhirnya nggak bisa makan, nutrisinya jelek, akhirnya dia akan lebih mudah jatuh ke penyakit-penyakit lainnya,” beber dia, saat menanggapi kemungkinan usia rata-rata warga Indonesia ke depan mencapai 100 tahun.

    “Jadi yang utama itu nutrisinya bagus dan status imunisasinya baik,” lanjutnya, saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

    Melalui hasil cek kesehatan gratis, lansia terbanyak menghadapi kondisi hipertensi yang bisa memicu komplikasi penyakit jantujng juga stroke. dr Imran menyebut hal ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk lebih luas menyiapkan akses layanan fasilitas kesehatan agar risiko kematian akibat penyakit tersebut bisa dicegah dengan skrining lebih awal.

    “Jadi kita upayakan juga agar akses layanan kepada faskes mereka lebih dekat, dengan salah satunya cek kesehatan gratis,” tandas dia.

    “Juga kalau ada masalah mereka bisa berobat lebih dekat,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Mayapada Hospital Sediakan MCU Khusus Runner di Pocari Sweat Run 2025

    Mayapada Hospital Sediakan MCU Khusus Runner di Pocari Sweat Run 2025

    Jakarta

    Mayapada Hospital menyediakan layanan Medical Check Up (MCU) Runner agar pelari bisa lari dengan aman dan performa tetap maksimal saat lomba. Hal ini dilakukan sebagai official medical partner Pocari Sweat Run Indonesia 2025, untuk memastikan kondisi tubuh pelari benar-benar siap.

    Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Ekokardiografi di Mayapada Hospital Bandung, dr. Mohammad Rizki Akbar, Sp.JP(K), MCU berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan secara menyeluruh, mulai dari kebugaran, keluhan tersembunyi, hingga potensi penyakit yang tak disadari. Ini membantu pelari memahami kapasitas tubuh dan menghindari resiko cedera.

    “Selain itu, MCU berguna untuk memastikan organ dalam tubuh mampu mendukung aktivitas fisik yang intens, mulai dari kondisi jantung, ginjal untuk menyeimbangkan cairan dan tekanan darah, organ hati bekerja secara optimal, dan memastikan kecukupan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.” jelas Dokter Rizki dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025).

    MCU biasanya terdiri dari rangkaian pemeriksaan mencakup pemeriksaan jantung dengan EKG, pemeriksaan laboratorium, hingga pemeriksaan oleh dokter spesialis kedokteran olahraga atau kedokteran fisik dan rehabilitasi untuk mengevaluasi kondisi fisik dan tingkat kebugaran pelari secara menyeluruh.

    Sementara itu, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Mayapada Hospital Bandung, dr. Alvin Wiharja, Sp.KO, MMRS menambahkan, pelari juga dapat menjalani tes VO2 Max untuk mengetahui jumlah maksimal oksigen dan mengukur kapasitas jantung dan paru selama olahraga.

    “Semakin tinggi nilai VO2 Max, berarti semakin bugar dan optimal untuk olahraga. Tes ini juga menilai performa atletik dan membantu merancang program latihan yang efektif dengan intensitas, durasi, serta jenis latihan sesuai kebutuhan individu,” imbuh Dokter Alvin Wiharja.

    Menjelang acara Pocari Sweat Run Indonesia 2025 di Bandung pada 19-20 Juli mendatang, runners bisa mengecek kesiapan tubuh di Mayapada Hospital untuk membantu pelari #secureMYstep melalui layanan MCU Runner, VO2 Max, konsultasi bersama Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, hingga self-health assessment untuk menilai kesiapan tubuh untuk mewujudkan safe running.

    Mayapada Hospital juga menghadirkan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC), layanan kesehatan khusus kebugaran dan olahraga yang menyediakan program skrining, peningkatan performa olahraga, pencegahan, dan penanganan cedera bersama tim dokter multidisiplin dan fisioterapis profesional yang dilengkapi fasilitas modern seperti gym, VO2 Max, dan Body Composition Analysis.

    Seluruh layanan SITPEC dapat diakses melalui aplikasi MyCare untuk menjadwalkan konsultasi dan menghubungi layanan dengan cepat. Ada pula fitur Personal Health yang terkoneksi ke Google Fit atau Health Access untuk memantau langkah kaki, kalori terbakar, detak jantung, dan Body Mass Index (BMI). Ragam tips kesehatan dan olahraga lainnya juga tersedia dalam fitur Health Articles & Tips.

    Unduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store sekarang! Dapatkan reward point saat registrasi pertama yang bisa digunakan sebagai potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (akd/ega)

  • Dampak Lewatkan Sarapan di Pagi Hari, Termasuk Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

    Dampak Lewatkan Sarapan di Pagi Hari, Termasuk Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

    Jakarta

    Melewatkan sarapan di pagi hari adalah kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang. Hal ini disebabkan oleh sejumlah alasan, mulai dari tak merasa lapar atau ingin menurunkan berat badan.

    Padahal, sarapan penting untuk mengakhiri puasa semalaman dan menstabilkan kadar gula darah. Jika dilewatkan, tubuh bisa kekurangan energi, sulit fokus, dan cenderung makan berlebihan di siang hari. Bahkan melewatkan sarapan secara terus-menerus tanpa perencanaan pola makan yang baik sepanjang hari justru dapat menghambat pencapaian tujuan kesehatan.

    “Melewatkan sarapan bukan hanya soal rasa lapar; itu adalah kesempatan yang hilang untuk memberi nutrisi pada tubuh dan pikiran secara optimal,” jelas Claire Rifkin, MS, RDN, ahli gizi asal New York City yang juga pendiri praktik kesehatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi perempuan.

    1. Dampak Melewatkan Sarapan

    Melewatkan sarapan dapat menimbulkan berbagai efek, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dikutip dari Eating Well, berikut ini beberapa dampak yang bisa dirasakan.

    Lemas

    Menurut Marcie Vaske, MS, LN, CNS, saat seseorang bangun di pagi hari, kadar glukosa dalam darah berada pada tingkat yang lebih rendah. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama tanpa asupan makanan, dapat menyebabkan kelelahan fisik, termasuk munculnya gejala seperti kebingungan atau brain fog. Sarapan secara teratur menjadi penting karena otak sangat bergantung pada glukosa untuk dapat berfungsi secara optimal.

    Senada, buku Recent Developments in Applied Microbiology and Biochemistry (2021), menjelaskan, glukosa adalah sumber energi utama bagi otak, dan glukosa sebagian besar berasal dari karbohidrat. Oleh karena itu, asupan karbohidrat yang cukup melalui sarapan membantu menjaga kestabilan kadar gula darah, yang pada gilirannya berperan dalam meningkatkan energi, fokus mental, serta kinerja kognitif secara keseluruhan.

    Mengganggu Keseimbangan Hormon

    Terlalu lama menahan lapar dapat menurunkan kadar gula darah dan mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Menurut Endocrine Society, salah satu hormon yang terpengaruh adalah kortisol, yakni hormon stres yang berperan penting dalam mengatur suasana hati, respons terhadap tekanan, serta kemampuan dalam menghadapi berbagai situasi harian.

    Dokter keluarga di Amerika Serikat (AS), Laura Purdy, MD, MBA,menjelaskan kadar kortisol biasanya berada pada tingkat tertinggi saat seseorang bangun di pagi hari, kemudian perlahan menurun sepanjang hari.

    “Makan sarapan pagi dapat membantu mengelola kadar ini dan stres, memberi Anda dorongan mental untuk menjalani hari,” katanya.

    Perubahan Mood atau Cemas

    Ketika keseimbangan hormon terganggu, wajar jika tubuh terasa tidak nyaman atau lebih rentan mengalami perubahan suasana hati. Sebelum menyimpulkan penyebabnya terlalu jauh, ada baiknya meninjau kembali pola makan dalam beberapa waktu terakhir-terutama kebiasaan melewatkan sarapan.

    Sebuah studi tahun 2020 yang dimuat dalam jurnal Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity dan melibatkan 21.972 mahasiswa menemukan, kebiasaan melewatkan sarapan, baik secara rutin maupun tidak, berkaitan dengan penurunan tingkat kebahagiaan, serta peningkatan risiko depresi dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

    “Jika kadar kortisol terus-menerus tinggi, kadarnya dikaitkan dengan kecemasan dan depresi. Berita baiknya? Sarapan adalah kesempatan awal untuk menyehatkan otak dan kesehatan mental Anda. ” ucap Rifkin.

    “Kekurangan nutrisi yang mendukung otak, seperti asam lemak omega-3 dan vitamin B, terkait dengan gangguan suasana hati, dan makanan sarapan dapat menyediakannya. Sarapan yang bergizi lebih dari sekadar bahan bakar fisik; sarapan merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosional,” lanjutnya.

    Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

    Melewatkan waktu makan, khususnya sarapan, dapat membawa dampak serius dalam jangka panjang, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung. Sejumlah penelitian telah menunjukkan hubungan antara kebiasaan tidak sarapan dengan kesehatan kardiovaskular yang buruk.

    Sebuah meta-analisis tahun 2019 yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menemukan, melewatkan sarapan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Hal ini diduga berkaitan dengan gangguan metabolik yang muncul, seperti fluktuasi kadar gula darah, kecenderungan makan berlebihan di kemudian hari, serta keterkaitan dengan gaya hidup tidak sehat yang berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung.

    Tinjauan lain pada tahun 2020 yang dimuat dalam jurnal Obesity juga mencatat bahwa individu yang tidak sarapan cenderung memiliki kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang rutin sarapan. LDL sendiri merupakan jenis kolesterol yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke jika kadarnya berlebihan.

    Studi tambahan dari American Heart Association juga menyoroti berbagai penelitian terkait efek melewatkan sarapan terhadap kesehatan jantung dan penyakit kronis lainnya. Meskipun belum ada konsensus tunggal akibat kompleksitas faktor penyebab penyakit jantung, data menunjukkan, mereka yang rutin sarapan dan menjaga waktu makan cenderung memiliki profil kesehatan jantung yang lebih baik dibandingkan yang tidak.

    Menurut Maggie Berghoff, praktisi pengobatan fungsional dan pendiri DetoxDaily di AS, yang terpenting bukan hanya soal waktu makan, tetapi juga pola pikir serta kualitas nutrisi yang dikonsumsi.

    “Yang terpenting adalah pola pikir dan perhatian terhadap jenis makanan yang Anda konsumsi, mendapatkan nutrisi berkualitas dalam pola makan Anda, dan secara konsisten menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat,” katanya.

    Memperlambat Metabolisme Tubuh

    Sebagian orang sengaja melewatkan sarapan dengan harapan dapat menurunkan berat badan. Namun, kebiasaan ini justru dapat menghambat proses penurunan berat badan dengan memengaruhi fungsi metabolisme tubuh.

    Menurut ahli diet nutrisi fungsional dari Georgia, Stephanie Darby, RD, ketika tubuh tidak mendapatkan asupan energi di pagi hari, ia akan mulai mencari cadangan energi dari jaringan lemak dan otot. Proses ini memerlukan energi tambahan, sehingga tubuh secara alami akan memperlambat proses metabolisme untuk menghemat energi dan mempertahankan fungsi vital.

    Akibatnya, metabolisme melambat untuk memungkinkan konservasi energi ini terjadi, menurunkan tingkat energi dan menyimpan cadangan apa pun dalam jaringan lemak untuk kebutuhan selanjutnya,” kata Darby.

    Darby menjelaskan, hal ini merupakan bagian dari mekanisme bertahan hidup alami tubuh ketika tidak mengetahui kapan asupan makanan berikutnya akan datang. Oleh karena itu, mengonsumsi sarapan justru merupakan pilihan yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk mendukung penurunan berat badan serta menjaga kesehatan metabolisme.

    2. Manfaat Sarapan

    Dikutip dari Better Health, banyak penelitian telah menunjukkan sarapan memberikan berbagai manfaat kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, sarapan dapat meningkatkan energi dan kemampuan konsentrasi. Sementara dalam jangka panjang, kebiasaan sarapan dikaitkan dengan pengelolaan berat badan yang lebih baik serta penurunan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

    Sarapan juga berperan penting dalam mencukupi kebutuhan gizi harian. Orang yang rutin sarapan cenderung lebih mampu memenuhi asupan vitamin dan mineral harian yang direkomendasikan dibandingkan mereka yang tidak sarapan.

    Vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya hanya bisa diperoleh melalui makanan. Meskipun tubuh dapat menyimpan energi dari makanan sebelumnya, asupan nutrisi mikronutrien seperti vitamin dan mineral tetap perlu ditambah secara berkala agar fungsi tubuh tetap optimal. Oleh karena itu, sarapan menjadi momen penting untuk mendukung kesehatan dan menjaga vitalitas sepanjang hari.

    3. Waktu Terbaik untuk Sarapan

    Dari perspektif metabolisme, sarapan sebelum pukul 08.30 pagi dianggap ideal. Pada waktu ini, tubuh berada dalam kondisi paling sensitif terhadap insulin, yang dapat memproses karbohidrat lebih efisien. Hal ini dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan menjaga energi tetap optimal sepanjang hari.

    Dikutip dari Today, temuan ini sejalan dengan hasil penelitian 2023 yang diterbitkan di Jurnal Nature Communications, menunjukkan sarapan setelah pukul 09.00 pagi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Artinya, waktu sarapan yang lebih awal kemungkinan juga memberikan manfaat bagi kesehatan jantung.

    Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa makan lebih awal dapat membantu mengatur nafsu makan dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Konsumsi kalori di pagi hari diketahui berkaitan dengan penurunan berat badan yang lebih efektif, mengontrol kadar trigliserida, pengendalian glukosa yang lebih baik, serta penurunan rasa lapar di sepanjang hari.

    4. Rekomendasi Makanan

    Sarapan yang baik biasanya tinggi serat, protein, lemak sehat , dan mikronutrien. Dikutip dari Healthline, berikut daftar makanannya.

    Telur

    Telur merupakan sumber protein yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan massa otot. Selain itu, mengonsumsi telur dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga berpotensi mendukung pola makan yang lebih terkontrol.

    Oatmeal

    Oatmeal berasal dari oat yang digiling pipih (rolled oats) atau dipotong kasar (steel-cut oats). Makanan ini mengandung serat larut yang disebut beta-glucan, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan glukosa dalam darah, serta memiliki sifat antioksidan dan prebiotik.

    Lemak Sehat

    Dikutip dari Hopkins Medicine, lemak berperan penting dalam menambah rasa dan daya tarik pada makanan, termasuk menu sarapan. Ahli gizi klinis Regina Shvets dari Sibley Memorial Hospital menyarankan untuk menambahkan sumber lemak sehat pada waktu sarapan guna meningkatkan energi, menjaga kesehatan jantung, serta membantu mengontrol kadar gula darah. Beberapa pilihan lemak sehat yang direkomendasikan antara lain:

    AlpukatKacang-kacangan seperti kenari, almond, dan pecanBiji-bijian seperti biji labu dan biji bunga matahariSelai kacang atau mentega yang terbuat dari kacang dan biji sehatIkan salmon asap

    (suc/tgm)

  • Studi: Pria Cenderung Gugat Cerai Jika Istrinya Sakit, Wanita Sebaliknya

    Studi: Pria Cenderung Gugat Cerai Jika Istrinya Sakit, Wanita Sebaliknya

    Jakarta

    Sebuah studi oleh peneliti Italia yang diterbitkan dalam Journal of Marriage and Family mempertimbangkan hubungan antara kesehatan dan tingkat perceraian pada orang dewasa yang lebih tua. Mereka menemukan pria cenderung menggugat cerai jika istrinya sakit.

    Studi ini menggunakan data selama 18 tahun, mulai dari tahun 2004 hingga 2022, dari 25.542 pasangan heteroseksual Eropa berusia 50 hingga 64 tahun.

    Hasilnya menunjukkan beberapa hal yang mengejutkan. Ketika istri jatuh sakit atau mengalami keterbatasan fisik, tingkat perceraian mulai meningkat.

    “Sebaliknya, risiko perceraian tidak berubah secara signifikan ketika pria mengalami kesehatan yang dinilai buruk atau keterbatasan aktivitas dibandingkan dengan pasangan yang kesehatannya baik,” kata penulis studi dikutip dari SCMP.

    Pola baru ‘perpecahan perak’

    Psikolog Amerika Mark Travers, dengan gelar dari Cornell University di New York State dan University of Colorado Boulder, di Amerika Serikat, berpendapat bahwa hasil studi ini sebagian besar disebabkan oleh peran gender yang telah terbentuk selama beberapa dekade.

    Dipengaruhi secara sosial sejak usia dini untuk menghargai keterampilan domestik, perempuan telah memikul beban tanggung jawab yang tidak adil di rumah, ujarnya.

    “Harapan mendalam bahwa seorang istri akan selalu memastikan rumah tangga berjalan lancar begitu mengakar, sehingga setiap penyimpangan dari peran ini dapat terasa seperti, atau dianggap sah, sebagai keretakan dalam ikatan pernikahan,” tulisnya di majalah Psychology Today.

    Ini bukanlah studi pertama yang menunjukkan bahwa pernikahan lebih mungkin berakhir ketika seorang istri sakit parah dibandingkan ketika seorang suami sakit. Dalam sebuah studi terhadap orang-orang yang telah menikah yang didiagnosis menderita tumor otak atau multiple sclerosis, pasangannya lebih mungkin “ditinggalkan” ketika istrinya yang sakit.

    Dalam kasus-kasus tersebut, 21 persen pernikahan berakhir. Ketika suami yang sakit parah, hanya 3 persen pasangan yang bercerai.

    Dalam banyak budaya, perempuan secara tradisional merupakan pengasuh utama dalam keluarga. Ketika seorang istri jatuh sakit, sang suami mungkin kesulitan beradaptasi dengan peran pengasuh, atau sang istri mungkin tidak puas dengan perawatan yang diterimanya. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan ketidakpuasan dalam pernikahan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Cerita Mona Ratuliu Bahas Perkembangan Mima Atasi Masalah Kesehatan Mental”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Jangan Dianggap Sepele! Begini Ciri-ciri Gejala Hipertensi saat Bangun Tidur

    Jangan Dianggap Sepele! Begini Ciri-ciri Gejala Hipertensi saat Bangun Tidur

    Jakarta

    Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, juga membahayakan nyawa. Sederet gejala bisa muncul, salah satunya dirasakan saat bangun tidur.

    Dikutip dari Times of India, ketika seseorang bangun dengan kepala berdenyut-denyut, bisa jadi tanda adanya masalah terkait tekanan darah.

    Menurut laporan Surrey Live, spesialis jantung dr A Adnan Aslam dan dr Roy Normal dari Northwest Houston Heart Centre, gejala yang paling sering diabaikan yakni sakit kepala di pagi hari yang berulang.

    Kondisi ini bisa menjadi gejala awal tekanan darah tinggi. Jika seseorang sering bangun pagi dengan sakit kepala yang tak kunjung sembuh, ada baiknya perlu mewaspadai kondisi kesehatan.

    Tekanan darah tinggi terkenal ‘menipu’. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya sampai menyebabkan masalah lebih serius. Selain sakit kepala terus menerus di pagi hari, umumnya gejala lain seperti mimisan, detak jantung tidak teratur, penglihatan kabur, dan telinga berdenging juga ikut menyertai gejala hipertensi.

    Bila tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat menimbulkan gejala yang lebih parah seperti mual, kelelahan, nyeri dada, kebingungan, dan merasa cemas.

    Menurut British Heart Foundation (BHF) hipertensi jangka panjang yang tidak terkontrol, dampaknya tak hanya pada jantung. Kondisi ini juga merupakan penyebab utama gagal ginjal, gagal jantung, gangguan penglihatan, bahkan demensia vaskular.

    (dpy/naf)

  • Sering Bikin Penasaran, Ternyata Begini Kondisi Otak Para Psikopat

    Sering Bikin Penasaran, Ternyata Begini Kondisi Otak Para Psikopat

    Jakarta

    Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa seorang psikopat memiliki struktur otak yang berbeda dengan populasi lainnya. Penemuan ini menjadi krusial dalam mengembangkan pemahaman kita tentang gangguan kepribadian ini dan bagaimana gangguan tersebut dapat diobati.

    Penelitian ini dipimpin oleh peneliti dari Pusat Penelitian Jülich dan RWTH Aachen University di Jerman. Dalam studinya, mereka membandingkan hasil pemindaian otak pria yang didiagnosis sebagai psikopat dengan relawan pria yang tidak memiliki kondisi tersebut.

    “Psikopati adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk kekerasan yang serius dan terus-menerus,” tulis peneliti yang dikutip dari ScienceAlert.

    “Untuk mendeteksi substrat neurobiologisya, kami memeriksa 39 subjek psikopat pria dan mencocokkan kontrol menggunakan pencitraan resonansi magnetif struktural dan Daftar Periksa Psikopati (PCL-R),” sambungnya.

    PCL-R menggabungkan hasil wawancara dengan penilaian profesional dan catatan resmi untuk menghasilkan tiga skor, yakni:

    Skor keseluruhan.Skor faktor 1 yang mengukur sifat interpersonal dan emosional.Skor faktor 2 yang mengukur perilaku impulsif dan antisosial.

    Meskipun hanya ada sedikit perbedaan dalam struktur otak yang sesuai dengan skor faktor 1, saat menyangkut faktor 2, para peneliti menemukan pengurangan yang signifikan di beberapa wilayah otak di antara orang yang mendapat skor tinggi. Itu termasuk bagian pons batang otak, talamus, ganglia basal, dan korteks insular.

    Hasil Penelitian

    Penelitian telah menunjukkan bahwa wilayah-wilayah ini memediasi kontrol atas tindakan yang tidak disengaja, dan terkait dengan pemrosesan emosional, penafsiran informasi sensorik, motivasi, dan pengambilan keputusan.

    Dengan kata lain, fungsi-fungsi ini memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana kita bereaksi terhadap lingkungan kita. Terlebih lagi, otak subjek psikopat ditemukan sekitar 1,45 persen lebih kecil daripada otak subjek kontrol, secara rata-rata.

    Ini sulit ditafsirkan, tetapi mungkin menunjukkan masalah perkembangan pada orang-orang yang digolongkan sebagai psikopat.

    “Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gangguan perilaku yang ditangkap oleh faktor PCL-R 2 dikaitkan dengan defisit volume di wilayah yang termasuk dalam sirkuit frontal-subkortikal yang dapat terlibat dalam pengendalian perilaku,” tulis para peneliti yang dipublikasikan dalam European Archives of Psychiatry and Clinical Neuroscience.

    Meski begitu, ini adalah penelitian berskala relatif kecil dengan keragaman subjek yang terbatas, sehingga penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Hasilnya menyiratkan perilaku antisosial dan impulsif pada mereka yang memiliki kepribadian psikopat dapat sangat dipengaruhi oleh karakteristik neurologis yang sama.

    (sao/kna)

  • Istri Wajib Tahu! 10 Trik Sensual yang Bikin Suami Nempel Terus-Betah di Ranjang

    Istri Wajib Tahu! 10 Trik Sensual yang Bikin Suami Nempel Terus-Betah di Ranjang

    Jakarta

    Salah satu cara untuk menjaga keintiman dalam hubungan suami istri adalah bagaimana cara untuk memuaskan secara seksual satu sama lain. Tetapi, hal ini kerap menjadi tekanan agar mempertahankan semuanya selalu terasa hangat.

    Kepuasan seksual bukan hanya tentang hubungan fisik, tetapi sebuah bahasa cinta, kepercayaan, dan ekspresi yang intim. Namun, suami kerap merasa bosan dengan kehidupan pernikahan dan seksual yang biasa saja.

    Menjaga kepuasan seksual suami berarti menumbuhkan hubungan, pengertian, dan gairah dalam hubungan. Meski setiap pernikahan itu unik, keintiman sangat berperan untuk menjaga ikatan pernikahan yang kuat, baik dari hubungan emosional maupun fisik.

    Dikutip dari laman Marriage, ini 10 cara yang bisa dilakukan istri untuk menjaga kepuasan seksual suami:

    1. Coba Banyak Memuji Suami

    Seks sebagian besar merupakan tindakan fisik, tetapi para istri dapat belajar memuaskan suami dengan kata-kata. Lakukan sesuatu yang mungkin sudah lama tidak dilakukan, seperti memujinya baik soal tubuh, kemampuan, atau kehebatan seksualnya.

    2. Sentuh Bagian Sensitifnya

    Sentuhan bisa sangat kuat. Jika kata-kata tidak cukup, gunakan indera peraba untuk memastikan suami puas secara seksual. Sentuhlah suami dari berbagai bagian maupun zona erotis agar membuatnya bergairah.

    3. Tersenyum

    Ketika berhubungan seks dengan suami, kamu harus melakukannya dengan sepenuh hati dan terlihat menikmati dengan memberikan senyuman. Saat istri tersenyum, itu dapat memberikan isyarat bahwa hubungan seks itu sangat memuaskan.

    4. Bersikap Spontan

    Berikan perilaku yang spontanitas di kamar tidur dapat membantu menjaga hal-hal tetap menarik dengan suami. Misalnya dengan memberikannya pelukan dengan berbagai posisi atau strategi seks yang belum pernah dicoba.

    5. Quickie Sex

    Tak ada salahnya menghabiskan waktu sebentar untuk bangun pagi dan berhubungan seks kilat alias quickie sex sebelum bekerja. Hal ini bisa membuat kamu dan suami memulai hari lebih bersemangat.

    Menurut penelitian, pasangan yang berhubungan seks di pagi hari lebih produktif di tempat kerja dan tidak terlalu stres. Tidak hanya membantu suami merasa puas secara seksual, tetapi juga merasa senang sepanjang hari.

    6. Biarkan Suami yang Memimpin

    Mungkin ada perasaan untuk menjadi pemimpin dalam diri seorang pria. Jadi, biarkan suami yang memimpin ‘permainan’ malam ini.

    Seorang suami dapat merasa puas secara seksual jika dia bisa membuat pasangannya mencapai orgasme dengan cara yang hanya dia tahu. Kiat ini juga dapat diterapkan di luar kamar tidur.

    Membiarkan suami memimpin dapat meningkatkan rasa nyaman di dalam dirinya dan menunjukkan seberapa besar mempercayainya. Itu juga dapat menunjukkan betapa menghormatinya.

    7. Luangkan Waktu untuk Bercinta

    Ketika pasangan suami istri merasa sibuk atau lelah, hubungan intim mungkin akan lebih jarang dilakukan. Bahkan, mungkin bisa tidak berhubungan seks selama seminggu.

    Jika keduanya sibuk, luangkanlah waktu untuk bercinta meski hanya quickie sex. Kemudian, tidak ada salahnya membuat jadwal agar keduanya bisa memenuhi kebutuhan seksualnya.

    8. Coba Bereksperimen dengan Hal Baru

    Terlalu jarang bercinta bisa dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya bosan dengan gaya bercinta. Cobalah bereksperimen dengan posisi baru, permainan, atau bermain peran selama bercinta.

    Cobalah menganggap seks sebagai aktivitas yang menyenangkan dan menyehatkan, sehingga bisa membantu pasangan mengatasi kebosanan secara seksual.

    9. Tanyakan soal Fantasi Seksnya

    Jika mengalami hambatan dalam hubungan seksual setelah menikah, cobalah membahas fantasi seksual dari suami. Hal ini dapat dilakukan untuk mempelajari cara mencapai kepuasan seksual dalam suatu hubungan.

    Namun, sebelum mempelajari cara memuaskan suami di ranjang dan membahas fantasi, pastikan keduanya merasa nyaman tanpa ada paksaan.

    10. Coba Gunakan Sex Toy

    Sex toy atau mainan seks dapat membantu meningkatkan kehidupan seksual pasangan suami istri. Benda ini bisa memberikan berbagai tingkat stimulasi yang dapat membuat pasangan merasa lebih terangsang.

    Jika tidak memilikinya, bisa dengan menggunakan penutup mata atau dasi sebagai alat tambahan selama bercinta.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)