Category: Detik.com Kesehatan

  • Latihan Lari Rutin Bukan Jaminan Bebas Cedera, Pahami Metode RICE

    Latihan Lari Rutin Bukan Jaminan Bebas Cedera, Pahami Metode RICE

    Jakarta

    Lari kini menjadi olahraga yang semakin digemari banyak orang di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Bahkan, tak sedikit orang yang mengikuti event lari untuk untuk menyalurkan hobi atau sekadar memacu adrenalin.

    Meski menyenangkan, olahraga lari tentunya memerlukan persiapan fisik dan mental, termasuk menghadapi kemungkinan terburuk seperti cedera. Cedera lari bisa terjadi kapan saja dan di mana saja

    Oleh sebab itu, penting untuk memahami cara penanganan awal dengan tepat. Dengan begitu, runners (pelari) bisa tetap aman, nyaman, dan fokus hingga mencapai garis finish.

    Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Mayapada Hospital Bandung, dr. Alvin Wiharja, Sp.KO, M.M.R.S menjelaskan runners perlu memahami penyebab cedera saat berlari.

    “Pada pelari, cedera yang sering terjadi disebabkan oleh beberapa hal, seperti baru pertama kali berlari, tidak melakukan pemanasan, atau memaksakan diri untuk berlari terlalu cepat. Area yang paling sering terkena cedera adalah lutut, betis, dan telapak kaki,” ujar dr. Alvin dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

    Untuk menghindari cedera, runners pun disarankan untuk selalu melakukan pemanasan agar otot siap digunakan selama berlari. Namun, jika cedera tetap terjadi saat berolahraga, runners dapat mengikuti tips dari dr. Alvin dengan menerapkan metode RICE, yakini Rest, Ice, Compress, dan Elevate.

    Jika runners merasa tidak nyaman saat berlari, segera lakukan Rest dengan mengistirahatkan tubuh agar cedera tidak memburuk. Setelah itu, lanjutkan dengan Ice, dengan menempelkan es pada area cedera selama 15-20 menit setiap 3-4 jam. Gunakan kain tipis sebagai alas agar es tidak langsung menyentuh kulit dan untuk mencegah risiko radang dingin.

    Langkah berikutnya adalah Compress, yaitu membalut area cedera dengan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan. Pastikan balutan tidak terlalu ketat, dan segera longgarkan jika muncul kesemutan, mati rasa, perubahan warna kulit menjadi kebiruan, atau nyeri yang semakin parah.

    Terakhir, lakukan Elevate dengan memposisikan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung. Cara ini membantu mengurangi pembengkakan secara efektif.

    “Metode RICE efektif untuk menangani cedera olahraga ringan. Agar hasilnya optimal, metode ini sebaiknya diterapkan sesegera mungkin setelah cedera terjadi, lalu dilanjutkan selama 24 hingga 36 jam pertama,” papar dr. Alvin.

    Pada kondisi tertentu, cedera yang dialami dapat bersifat lebih serius dan tidak menunjukkan perbaikan meskipun telah melakukan metode RICE. Agar cedera tidak semakin parah, Dokter Spesialis Ortopedi (Tulang dan Traumatologi) Konsultan Cedera Olahraga Mayapada Hospital Bandung, dr. Alvin Danio Harta Da Costa, Sp.OT, Subsp.CO (K) pun menyarankan runners untuk memeriksakan diri segera.

    “Segera konsultasikan ke dokter atau tenaga medis jika runners mengalami nyeri yang semakin parah, pembengkakan, benjolan atau perubahan bentuk pada area cedera, sendi berbunyi saat digerakkan, tubuh terasa lemah hingga kesulitan beraktivitas dan menopang badan, kehilangan keseimbangan, kesulitan bernapas, atau demam,” jelasnya.

    Memahami metode RICE menjadi langkah penting dalam menjaga kesiapan fisik sekaligus menghadapi risiko cedera saat berlari. Bagi para runners yang akan mengikuti Pocari Sweat Run Indonesia 2025, Mayapada Hospital, sebagai Official Medical Partner, siap mendukung kesiapan runners untuk #saferunning dengan berbagai layanan pendukung.

    Mayapada Hospital menghadirkan berbagai layanan mulai dari MCU Runner, VO2 Max, hingga Konsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Sebagai inisiatif untuk #secureMYstep, Mayapada Hospital juga menyediakan self-health assessment berisikan beberapa pertanyaan seputar kondisi dan riwayat kesehatan.

    Mayapada Hospital juga menyediakan layanan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC). Layanan ini menyediakan akses layanan komprehensif mulai dari pencegahan cedera, skrining pra-latihan hingga peningkatan performa fisik, dengan dukungan tim dokter dan fisioterapis profesional. Layanan ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern seperti gym, VO2 max, dan Body Composition Analysis.

    Konsultasi Mudah dan Praktis Lewat Aplikasi MyCare

    Kini, menjadwalkan konsultasi dengan dokter di SITPEC Mayapada Hospital dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun melalui aplikasi MyCare. Aplikasi ini dapat membantu menentukan jadwal pemeriksaan, konsultasi dokter, hingga mengakses layanan kegawatdaruratan dengan mudah.

    Aplikasi ini juga memiliki fitur Health Articles & Tips yang memuat tips dan informasi seputar olahraga lari. Ada pula fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori yang terbakar, detak jantung, hingga Body Mass Index (BMI).

    Aplikasi MyCare saat ini telah dapat diunduh melalui Google Play Store atau App Store. Dapatkan poin reward berupa potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (akd/akd)

  • Penjelasan Lengkap Ahli Forensik Brasil soal Hasil Autopsi Kedua Juliana Marins

    Penjelasan Lengkap Ahli Forensik Brasil soal Hasil Autopsi Kedua Juliana Marins

    Jakarta

    Pendaki asal Brasil, Juliana Marins meninggal dunia setelah terjatuh di jurang Gunung Rinjani. Hasil autopsi kedua oleh tim forensik Brasil menyatakan Juliana Marins meninggal akibat beberapa trauma karena terjatuh dari ketinggian.

    Menurut Reginaldo Franklin, seorang dokter forensik di Kepolisian Sipil Rio de Jeneiro Brasil, Juliana meninggal 32 jam setelah terjatuh pertama kali. Perkiraan waktunya adalah tengah hari tanggal 22 Juni.

    “Larva ditemukan di kulit kepala dan dada Juliana. Kami berkonsultasi dengan dokter forensik yang menjadi rujukan dalam studi kasus ini dan, berdasarkan biologi serangga dan waktu yang dibutuhkan serangga tersebut untuk mencapai ukuran tersebut, kami menghitung waktu secara retroaktif,” kata Franklin dikutip dari O Globo, Sabtu (12/7/2025).

    “Beginilah cara kami memperkirakan waktu kematian, yang kemungkinan terjadi tengah hari tanggal 22 Juni, waktu Indonesia. Setelah terjatuh terakhir yang lebih kuat, ia meninggal dalam waktu 15 menit,” kata dokter forensik tersebut.

    Atas permintaan keluarga Juliana, jenazahnya menjalani autopsi ulang di Institut Medis Forensik Rio de Janeiro. Menurut para ahli forensik Brasil, mustahil untuk menentukan tanggal kematian secara akurat karena kondisi jenazah saat tiba di Brasil.

    Meskipun demikian, para ahli mengonfirmasi penyebab kematian: perdarahan internal yang disebabkan oleh cedera multiorgan akibat beberapa trauma, sesuai dengan benturan berenergi kinetik tinggi, yang umum terjadi pada jatuh dari ketinggian.

    Foto rontgen yang diambil di Brasil menunjukkan fraktur pada tulang rusuk, tulang paha, dan panggul, yang menyebabkan pendarahan hebat. Pukulan lateral mengenai organ dalam, menyebabkan memar ginjal dan laserasi hati, yang menyebabkan kerusakan struktural pada visera dan perdarahan internal.

    Laporan tersebut juga mengungkapkan adanya memar di dada, paru-paru yang tertusuk oleh salah satu tulang rusuk, dan bukti pendarahan di dasar tengkorak.

    “Kami melihat tanda-tanda tarikan, yang menunjukkan arah luncuran. Hingga saat itu, tidak ada gangguan pada saluran pernapasan internal. Cedera yang menyebabkan kematian disebabkan oleh benturan kinetik tinggi. Hal ini terlihat dari hebatnya cedera tersebut,” kata Franklin.

    Juliana jatuh 220 meter dari jalur saat jatuh pertama kali. Ia kemudian meluncur 60 meter lagi. Namun, ia hanya ditemukan 650 meter dari tempatnya jatuh.

    Dokumen Brasil juga mengesampingkan kemungkinan bertahan hidup lebih lama setelah benturan keras. Penilaian koroner IML menunjukkan bahwa Juliana bertahan hidup maksimal 15 menit setelah jatuh.

    Menurut laporan forensik yang dilakukan di Indonesia, kematian perempuan Brasil tersebut terjadi antara pukul 01.15 tanggal 23 Juni dan 01.15 tanggal 24 Juni. Jenazahnya baru ditemukan pada malam tanggal 24 oleh relawan Basarnas-Badan SAR Nasional Indonesia-dan ditemukan sekitar 600 meter di bawah jejak awal.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Batas Aman Simpan ASI di Freezer Menurut Ikatan Dokter Anak

    Batas Aman Simpan ASI di Freezer Menurut Ikatan Dokter Anak

    Jakarta

    Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi, terutama di usia 0-6 bulan. Meski demikian, tidak semua ibu bisa memberikan ASI secara langsung setiap saat, sehingga menyimpan ASI menjadi solusi praktis.

    Salah satu cara menyimpan ASI yang umum adalah dengan membekukannya di dalam freezer. Namun, tahukah ibu bahwa ada batas waktu penyimpanan ASI yang benar?

    Batas Aman Simpan ASI di Freezer

    Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut panduan menyimpan asi di freezer:

    Freezer dengan lemari es pintu 1 (-15°C): 2 MingguFreezer dengan lemari es 2 pintu (-18°C): 3-6 bulanFreezer dengan pintu di atas (-20 °C): 6-12 bulan

    ASI sebaiknya disimpan pada bagian belakang freezer, di mana suhu ada di kondisi yang paling stabil. Hal ini juga disampaikan oleh, Ketua/Founder Komunitas Pejuang ASI Indonesia, dr Ameetha Drupadi, CIMI.

    “Penyimpanan ASI dalam freezer tergantung dari jenis freezernya,” kata dr Ameetha, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/7/2025).

    Untuk freezer dalam satu kulkas (-15°C), penyimpanannya selama dua minggu. Dalam hal ini, suhunya tidak stabil, kulkas sering terbuka.

    Sementara, untuk freezer terpisah dari kulkas atau dua pintu (-18°C), ASI bisa disimpan 3-6 bulan. Penyimpanannya stabil dan kulkas jarang dibuka.

    Terakhir, untuk deep freezer atau khusus pembeku yang sangat dingin (-20 °C), penyimpanan ASI bisa mencapai 6-12 bulan. Dalam kulkas ini, penyimpanan sangat stabil dan kulkas jarang dibuka.

    Batas Aman Simpan ASI di Kulkas-Suhu Ruang

    Tak hanya di freezer, ASI juga bisa disimpan di lemari es ataupun suhu ruang. Tapi, dengan ketentuan berikut ini.

    Lemari es (4°C): 5 hariCooler bag tertutup (-15-4 °C): 24 jamMeja (suhu ruang max 24 °C): 6-8 jam

    Sama seperti penyimpanan di freezer, ASI yang disimpan di kulkas sebaiknya diletakkan pada bagian belakang.

    Untuk penyimpanan ASI di cooler bag dibutuhkan es batu/ice pack/ ice gel sebagai pendingin. Biasanya ASI dibekukan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam cooler bag. Pastikan pendingin menyentuh wadah ASI sepanjang waktu dan hindari untuk membuka cooler bag.

    Sementara itu, untuk ASI yang diletakkan di suhu ruang, wadah harus ditutupi dan dijaga sedingin mungkin. Jika perlu, balut dengan handuk dingin.

    Cara Menyimpan ASI yang Harus Diketahui

    Selain mengetahui batas waktu penyimpanan, ada beberapa cara lain yang harus diketahui. Mulai dari pemilihan wadah dan pelabelan tanggal harus diketahui.

    Pastikan mencuci tangan sebelum memerah ASI ataupun menyimpannyaPastikan wadah penyimpanan bersih. Gunakan botol kaca atau kontainer dengan tutup rapat dengan bahan bebas bisphenol A (BPA)Hindari menyimpan ASI menggunakan kantong plastik yang tidak diperuntukan untuk ASI atau botol susu disposable. Sebab, wadah ini mudah bocor dan terkontaminasi.Simpan ASI sesuai dengan kebutuhan bayiBerikan label nama dan tanggal ASI diperah pada wadah ASIPenulisan tanggal kapan ASI diperah bertujuan untuk memastikan bahwa ASI yang dipakai adalah ASI yang lebih lamaJangan campurkan ASI yang telah dibekukan dan ASI yang masih baruJangan menyimpan sisa ASI yang sudah dikonsumsi untuk pemberian berikutnya.Jangan mengocok ASI karena bisa merusak komponen penting dalam susu.

    (elk/tgm)

  • Waspadai Gejala Tensi Tinggi, Kondisi yang Bisa Picu Serangan Jantung

    Waspadai Gejala Tensi Tinggi, Kondisi yang Bisa Picu Serangan Jantung

    Jakarta

    Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyakit yang dialami jutaan orang di seluruh dunia. Hal yang membuatnya berbahaya adalah kecenderungannya untuk berkembang tanpa gejala yang jelas atau langsung.

    Kebanyakan orang tidak menyadari tekanan darah tinggi mereka selama bertahun-tahun. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan internal yang berkembang secara diam-diam di dalam tubuh.

    Gejala yang muncul juga kerap disalahartikan dengan masalah sehari-hari, seperti stres atau lemas.

    Pada kasus yang parah, saat tekanan darah meningkat drastis, gejala yang lebih parah akan muncul. Gejalanya seperti sakit kepala parah, kesulitan bernapas, nyeri dada, irama jantung tidak teratur, atau rasa berdebar di dada, leher, atau telinga.

    Pusing, mimisan, dan perubahan penglihatan juga mungkin terjadi. Tetapi, tanda-tanda yang intens ini biasanya muncul saat hipertensi telah mencapai tingkat kritis, misalnya saat kondisi hipertensi parah.

    Dikutip dari laman Heart, hipertensi, atau tekanan darah tinggi, secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung karena memberikan tekanan ekstra pada jantung dan merusak pembuluh darah. Kerusakan ini dapat menyebabkan aterosklerosis (penumpukan plak di arteri), dan ketika plak ini pecah, dapat menyebabkan gumpalan darah yang menyumbat arteri, yang menyebabkan serangan jantung.

    Dikutip dari Times of India, berikut gejala tekanan darah tinggi yang kerap diabaikan:

    1. Sakit Kepala di Pagi Hari

    Bangun tidur dengan sakit kepala umumnya dikaitkan dengan stres atau kurang tidur, tetapi mungkin merupakan indikator tekanan darah tinggi yang sulit dipahami. Sakit kepala ini biasanya disertai tekanan tumul dan terasa di bagian belakang kepala.

    Tekanan tengkorak meningkat ketika tekanan darah melonjak saat tidur atau dini hari, menyebabkan ketidaknyamanan saat bangun tidur. Jika sakit kepala di pagi hari secara teratur, disarankan untuk memeriksakan kondisi tersebut.

    2. Penglihatan Kabur dan Bergeser

    Perubahan penglihatan juga merupakan gejala yang tidak terlihat. Peningkatan tekanan darah mengeraskan pembuluh darah kecil di mata, suatu kondisi retinopati hipertensi.

    Penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan sementara pun terjadi. Kebanyakan orang mengaitkannya dengan mata lelah akibat terlalu lama menatap layar, tetapi jika kondisi ini terjadi tanpa alasan yang jelas bisa jadi tanda hipertensi.

    3. Kelelahan atau Gangguan Mental

    Kelelahan atau ketidakmampuan untuk fokus bukanlah kondisi yang sangat serius. Tetapi, gejala-gejala ini dapat menandakan bahwa otak dan jantung tidak menerima cukup darah beroksigen karena tekanan darah tinggi.

    Perlahan tapi pasti, hal ini dapat mempengaruhi ketajaman intelektual dan kekuatan fisik. Orang menjadi tidak dapat fokus atau merasa lelah, bahkan setelah tidur nyenyak di malam hari.

    Tekanan darah tinggi memiliki gejala yang sangat ringan atau minimal, sehingga sangat mudah terlewatkan. Deteksi dini hipertensi memerlukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama bagi pasien yang memiliki faktor risiko tinggi.

    Dengan mewaspadai gejala-gejala, seperti perubahan penglihatan, kelelahan, dan sakit kepala.

    (sao/kna)

  • Rutin Jalan Kaki Terbukti Cegah Banyak Penyakit Plus Bikin Panjang Umur

    Rutin Jalan Kaki Terbukti Cegah Banyak Penyakit Plus Bikin Panjang Umur

    Jakarta

    Berjalan kaki setiap pagi dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan. Dikutip dari WebMD, studi menunjukkan bahwa satu jam jalan cepat dapat meningkatkan harapan hidup hingga dua jam.

    Seseorang yang panjang umur tentunya terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Dengan berjalan kaki pagi secara teratur, dapat membantu:

    Merasa lebih baik.Menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker.Menjernihkan pikiran.Menurunkan tekanan darah.Meningkatkan energi.Meningkatkan daya ingat dan menurunkan risiko demensia.Meningkatkan kesehatan mental dan emosional.Mencegah penambahan berat badan.

    Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, luangkan setidaknya 150 menit seminggu untuk rutinitas jalan kaki di pagi hari.

    Studi lain yang dipublikasikan pada 14 November 2025 di British Journal of Sports Medicine juga mengungkapkan bahwa peningkatan aktivitas fisik seperti jalan kaki setiap hari dapat memperpanjang umur seseorang. Aktivitas fisik yang rutin dilakukan dapat memperpanjang usia hidup hingga 11 tahun.

    Para ahli lebih lanjut berspekulasi bahwa perubahan infrastruktur, seperti lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki di ruang terbuka yang asri, dapat membuat panjang umur pada populasi umum.

    Bagaimana Jalan Kaki Bisa Memperpanjang Umur?

    Seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam kesehatan preventif dan gaya hidup, John Lowe, MD, yang terlibat dalam penelitian menjelaskan bahwa berjalan kaki secara teratur memiliki beberapa manfaat yang berkontribusi pada umur yang lebih panjang.

    Berjalan kaki dapat membantu menurunkan detak jantung saat istirahat, mengelola kolesterol, dan mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

    “Berjalan kaki dapat bermanfaat untuk metabolisme glukosa. Karena diketahui dapat meningkatkan kerja insulin, yang akan memungkinkan pengelolaan gula darah yang lebih baik dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Berjalan kaki setelah makan sangat efektif untuk mengontrol glukosa darah,” terang Lowe.

    Menurut Lowe, teratur berjalan kaki juga dapat melindungi tubuh dari peradangan sistemik. Peradangan sistemik telah dikaitkan dengan beberapa penyakit kronis dalam studi epidemiologi.

    “Mempertahankan rutinitas berjalan kaki membantu menurunkan penanda inflamasi, termasuk protein C-reaktif (CRP), yang membantu meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan sel,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Hasil Autopsi Jenazah Juliana Marins Versi Ahli Forensik Brasil dan Forensik RI

    Hasil Autopsi Jenazah Juliana Marins Versi Ahli Forensik Brasil dan Forensik RI

    Jakarta

    Pemerintah Brasil mengumumkan hasil autopsi kedua Juliana Marins. Perempuan yang meninggal di dekat kawah Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Dikutip dari Oglobo Globo Brasil, hasil autopsi dari otoritas Brasil menyebut Juliana diperkirakan bertahan hidup selama sekitar 10 hingga 15 menit setelah benturan (terjatuh).

    Akibat insiden tersebut, Juliana tidak memiliki peluang untuk bergerak atau memberikan respons yang efektif.

    Dokumen Kepolisian Sipil juga menjelaskan kemungkinan ‘periode agonal’, yakni sebuah fase antara trauma dan kematian. Itu ditandai dengan stres ekstrem dan kegagalan organ progresif.

    Para ahli meyakini bahwa Juliana mengalami luka fatal dan menderita, beberapa menit sebelum kematiannya. Analisis terbaru juga tidak dapat menentukan hari dan waktu kematian secara akurat

    Penyebab langsung kematiannya adalah perdarahan internal yang disebabkan oleh cedera poliviseral dan beberapa trauma, yang sesuai dengan benturan berenergi tinggi.

    Keluarga Juliana menuduh pihak berwenang Indonesia lalai, terutama karena keterlambatan operasi penyelamatan.

    Hasil Autopsi Juliana di Indonesia

    Juliana diberitakan terjatuh ke jurang di kawasan Cemara Tunggal, di salah satu jalur pendakian Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6). Proses evakuasi menghadapi sejumlah tantangan, termasuk cuaca ekstrem dan kabut tebal.

    Tim dokter RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar menyimpulkan bahwa Juliana diperkirakan meninggal 20 menit setelah terjatuh.

    “Kami dapat menyimpulkan sebab kematian karena kekerasan tumpul yang menyebabkan kerusakan pada organ-organ dalam dan pendarahan,” kata Ida Bagus Putu Alit, dokter forensik yang melakukan autopsi, dikutip dari detikBali, Jumat (27/6).

    Hasil autopsi menunjukkan adanya patah tulang di bagian tulang belakang, dada bagian belakang, punggung, dan paha korban. Juliana juga mengalami kerusakan organ yang memicu perdarahan hebat.

    “Kami tidak menemukan tanda bahwa korban itu (akhirnya) meninggal dalam jangka waktu lama. Jadi kita perkiraan paling lama 20 menit,” kata Alit.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Hasil Autopsi Penyebab Kematian Juliana Marins”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Daging Bisa Berbahaya Jika Terlalu Lama di Freezer, Ini Batas Waktunya Menurut Ahli

    Daging Bisa Berbahaya Jika Terlalu Lama di Freezer, Ini Batas Waktunya Menurut Ahli

    Jakarta

    Menyimpan daging dalam freezer merupakan salah satu cara paling umum untuk memperpanjang masa simpan. Meski begitu, perlu diingat daging tetap tidak bisa disimpan terlalu lama di dalam freezer.

    Penting untuk memahami berapa lama waktu yang aman untuk daging bisa disimpan dalam freezer.

    Pakar teknologi pangan sekaligus Ketua Umum Pergizi Pangan Prof Dr Ir Hardinsyah, MS menuturkan menyimpan daging di freezer memang masih menjadi cara terbaik untuk memperpanjang masa simpan. Daging yang dibuat beku mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga kualitasnya agar tetap baik dalam waktu lama.

    Meski begitu, penyimpanan daging di freezer tetap ada batasnya. Jika melewati waktu tersebut, menurutnya kualitas daging akan menurun, dan sedikit mengurangi nutrisinya.

    “Utuh-utuh misalnya, dipotong-potong, dibersihkan ya bisa 8-9 bulan. Tapi cita rasanya jadi kurang enak, bila dibanding dengan daging yang hanya disimpan sebulan atau seminggu dalam freezer,” kata Prof Hardinsyah ketika dihubungi detikcom.

    “Kalau ikan lebih cepat lagi rusaknya, ikan 3 bulan sudah nggak enak lagi kalau lama-lama, terjadi oksidasi,” sambungnya.

    Oksidasi dapat terjadi pada semua jenis daging. Ketika ini terjadi, daging akan mengalami perubahan warna, aroma, tekstur, dan rasa. Jika oksidasi disertai tanda-tanda pembusukan, daging bisa memicu keracunan jika tetap dimakan.

    Tips Menyimpan Daging dalam Freezer

    Dikutip dari laman Medical News Today, penyimpanan daging di freezer harus dilakukan di bawah suhu -18 derajat celcius. Dalam kondisi sedingin itu, pertumbuhan bakteri bisa dihentikan dan mematikan mikroba lain, seperti ragi dan jamur dalam makanan.

    Menurut Prof Hardinsyah, salah satu hal penting yang harus dilakukan ketika menyimpan daging dalam freezer adalah pengemasan per porsi. Ini untuk menghindari pembekuan daging kembali setelah dicairkan, jika ternyata daging yang dibutuhkan tidak sebanyak yang dikira.

    Dengan pengaturan porsi, daging yang dicairkan untuk dimasak bisa diatur sesuai kebutuhan. Sedangkan sisanya, tidak perlu ikut dicairkan.

    “Karena itu cara menyimpannya kan sudah di kotak-kotakin sesuai porsi, kalau masaknya setiap kali misalnya masak butuhnya 6 potong ayam, ya 6 potong ayam dibuat satu porsi. Jadi yang diambil cuma yang dibutuhkan aja,” jelasnya.

    Jangan lupa juga untuk untuk menggunakan daging yang lebih awal disimpan untuk memastikan kesegarannya.

    Cara Mencairkan Daging yang Aman

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI membagikan beberapa cara aman untuk mencairkan daging beku. Berikut rinciannya:

    Simpan di Lemari Es (Chiller)

    Pindahkan daging beku dari freezer ke chiller dengan suhu (0-4 derajat celsius).Tunggu sampai daging beku sudah tidak menunjukkan bunga es, maka daging siap diolah.

    Rendam Air

    Bungkus daging beku dalam plastik yang rapat.Lalu letakkan bungkusan daging di wadah yang menampung seluruh permukaan daging.Isi wadah dengan air keran bersuhu netral dan pastikan seluruh bagian daging tenggelam.Ganti air setiap 30 menit sekali.

    Pakai Microwave

    Gunakan fitur ‘defrost’ pada daging yang ingin dicairkan.Setelah mencair, daging harus segera diolah untuk menghindari berkembangnya mikroorganisme.

    (avk/tgm)

  • Penjelasan Lengkap Ahli Forensik Brasil soal Hasil Autopsi Kedua Juliana Marins

    Brasil Umumkan Hasil Autopsi Kedua Juliana Marins, Dokter Forensik RI Buka Suara

    Jakarta

    Pemerintah Brasil mengumumkan hasil autopsi kedua Juliana Marins, perempuan yang meninggal di dekat puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Autopsi ulang ini dilakukan beberapa hari setelah jenazah Marins diterbangkan dari Bali.

    Merespons hal ini, ahli forensik RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah Denpasar, Ida Bagus Putu Alit mengatakan hasil autopsi yang dilakukan di Indonesia dan di Brasil sama.

    “Itu memang hak dari keluarga untuk mengautopsi ulang. Prinsipnya, dokter forensik bersifat netral, imparsial. Jadi saya yakin dokter di Brasil konsepnya sama, imparsial artinya tidak memihak,” ujar Alit di Bali, dikutip dari detikBali Jumat (10/7/2025).

    Menurut Alit, autopsi ulang merupakan hal yang lumrah dilakukan. Ini merupakan hak dari keluarga korban yang ingin lebih meyakinkan kembali penyebab kematian Marins.

    Alit menegaskan pihaknya tak berkomunikasi dengan tim forensik di Brasil. Namun, ia meyakini prinsip kerja autopsi di mana pun akan sama. Bukti-bukti yang diperoleh akan dibuat opini dan kesimpulan.

    “Jadi mungkin ada perbedaan tapi pada prinsipnya itu sama,” terang Alit.

    Sebelumnya, jenazah Marins diterbangkan ke negara asalnya dengan penanganan khusus, yakni pembalseman atau embalming agar tidak cepat membusuk. Dengan prosedur tersebut, pemeriksaan patologi maupun pemeriksaan jaringan tubuh Juliana tetap bisa dilakukan di Brasil.

    “Dokter forensik di Indonesia menggunakan metode leetule yang dimodifikasi, untuk yang di sana saya tidak tahu. Hanya saja prinsipnya sama, membuka rongga tubuh, dilihat organ-organ dan kelainan-kelainan yang ada,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • Kena Mental, Tentara Israel Bunuh Diri usai Ikut Perang di Gaza

    Kena Mental, Tentara Israel Bunuh Diri usai Ikut Perang di Gaza

    Jakarta

    Seorang tentara Israel menembak dirinya sendiri hingga tewas di pangkalan militer Sde Teiman, Israel Selatan. Aksi bunuh diri ini dilakukan tentara tersebut setelah dirinya kembali dari pertempuran di Jalur Gaza.

    Dikutip dari Haaretz, tentara tersebut teridentifikasi anggota Brigade Golani. Dia bunuh diri setelah diinterogasi oleh polisi militer.

    Prajurit tersebut telah meninggalkan Jalur Gaza untuk menghadiri kursus pelatihan, ketika penyidik polisi militer sedang menunggu untuk menanyakan mengenai kasus sebelumnya.

    Menurut surat kabar tersebut, setelah interogasi, komandan prajurit tersebut memutuskan untuk menyita senjatanya, tetapi beberapa jam kemudian, ia berhasil mendapatkan senjata temannya dan menggunakannya untuk bunuh diri.

    Dikutip dari Tasnim, tentara Israel lainnya sebelumnya juga ada yang melakukan tindakan serupa. Dia bunuh diri setelah berbulan-bulan mengalami trauma di Gaza dan Lebanon, karena tidak mampu menanggung kengerian yang disaksikannya.

    Kepala Pusat Penelitian Bunuh Diri di Ruppin Academic Center, Profesor Yossi Levi-Belz memperingatkan bahwa tentara Israel menghadapi gelombang besar bunuh diri, karena para prajurit tidak dapat mengatasi dampak psikologis perang.

    Militer Israel menolak untuk mengungkapkan statistik bunuh diri yang sebenarnya dan telah menguburkan banyak tentara secara diam-diam, tanpa pemakaman militer atau pengumuman publik.

    Sebagian besar prajurit yang mengakhiri hidup mereka selama setahun terakhir adalah prajurit cadangan, meskipun militer mengklaim bahwa tingkat bunuh diri tidak terlalu tinggi, meskipun ada mobilisasi dalam skala besar.

    (dpy/kna)

  • Alert! Kanker Makin Menyasar Usia Muda, Umur Masih 30-an Sudah Kena

    Alert! Kanker Makin Menyasar Usia Muda, Umur Masih 30-an Sudah Kena

    Jakarta

    Kasus kanker di Australia tercatat mulai menyerang warga usia dewasa muda. Ada sekitar 10 jenis kanker yang kini dilaporkan banyak ‘menyerang’ warga berusia 30 hingga 40-an tahun.

    Dikutip dari ABC, antara tahun 2000 dan 2024 pada kelompok usia 30 hingga 39 tahun, kanker prostat dini meningkat hingga 500 persen, kanker pankreas hingga 200 persen, kanker hati hingga 150 persen, kanker rahim hingga 138 persen, dan kanker ginjal hingga 85 persen.

    “Ada sekitar 10 (kanker) yang mengalami peningkatan dengan persentase yang bervariasi,” kata kepala eksekutif Cancer Australia, Dorothy Keefe.

    “Kanker secara tradisional merupakan penyakit penuaan, dan kanker usus, kanker payudara, kanker paru-paru, semuanya meningkat seiring bertambahnya usia,” tambahnya.

    Australia bukan satu-satunya negara yang mencatat angka kanker lebih tinggi pada kaum muda. Sejumlah besar data dari registri kanker Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren yang bahkan lebih nyata.

    Mantan ahli biostatistik kanker di Institut Kanker Nasional AS Philip Rosenberg mengatakan ada perbedaan yang jelas ketika membandingkan tingkat kanker antara generasi X dan baby boomer.

    “Terdapat perbedaan yang sangat mencolok, pada kanker usus besar, rektum, tiroid, dan pankreas, serta kanker prostat pada pria dan kanker payudara positif ER (reseptor estrogen) pada wanita,” kata Rosenberg.

    Australia adalah pemimpin dunia dalam hal kanker usus. Sejak tahun 2000, angka kanker usus pada mereka yang berusia 30 hingga 39 tahun telah meningkat sebesar 173 persen. Stadium kanker saat terdiagnosis seringkali terlambat, artinya kanker lebih mungkin menyebar dan lebih sulit diobati.

    Apa Penyebabnya?

    Sangat sulit untuk menentukan penyebab pasti kanker apapun, meskipun kita tahu semua kanker disebabkan oleh gen. Ada mutasi genetik bawaan yang menyebabkan kanker dengan sendirinya, misalnya gen BRCA untuk kanker payudara dan ovarium, dan Sindrom Lynch untuk kanker usus.

    Tetapi orang-orang muda, di balik peningkatan kanker dini ini tidak membawa gen tersebut. Para ahli menyebut adanya racun di sekitar yang berinteraksi dengan gen, sehingga menyebabkan perubahan gen yang ganas.

    Ahli epidemiologi dr Gianluca Severi mengatakan fisik, kimia, psikologis, dan sosial di lingkungan yang dapat memengaruhi kesehatan manusia adalah eksposom. Dirinya sedang menyelidiki paparan tersebut terkait dengan kanker.

    “Kemungkinan besar obesitas pada masa kanak-kanak dan meningkatnya obesitas di kalangan dewasa muda merupakan salah satu penyebab meningkatnya kanker dini,” kata dr Severi.

    Ada pula bukti bahwa bakteri usus atau mikrobioma mungkin juga telah berubah, akibat penggunaan antibiotik, dan mengonsumsi makanan ultra-olahan.

    Tingkat operasi caesar juga meningkat selama dekade-dekade ini, yang berarti bayi tidak memperoleh mikrobioma yang sama dengan bayi yang lahir normal.

    Selain itu, spesialis anak Christos Symeonides mengatkan paparan terhadap bahan kimia sintetis yang tidak dikenal oleh tubuh juga bisa menjadi risiko terkait kanker.

    “Dalam dunia bahan kimia plastik, berdasarkan hitungan akademis terakhir, kami mencatat sekitar 16.000 bahan kimia yang digunakan atau terdapat dalam plastik,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Postingan Joe Biden Setelah Ramai Kabar Dirinya Idap Kanker Prostat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)