Category: Detik.com Kesehatan

  • Viral Cewek Ngaku Nggak Pernah Hapus Makeup 22 Tahun, Wajahnya Jadi Gini

    Viral Cewek Ngaku Nggak Pernah Hapus Makeup 22 Tahun, Wajahnya Jadi Gini

    Jakarta

    Seorang perempuan berusia 37 tahun di Jilin, China, viral setelah mengungkapkan bahwa ia tidak pernah menghapus riasan di wajahnya selama 22 tahun. Kebiasannya itu membuat mukanya jadi rusak.

    Wanita yang bernama Gao ini viral di Weibo, media sosial China, setelah membagikan kondisi wajahnya yang merah-merah disebut karena kebiasaannya tak hapus riasan. Dalam video yang dia unggah, wajahnya meradang parah ditandai dengan kemerahan, bengkak dan gatal.

    Diberitakan SCMP, Gao mengatakan bahwa ia terpesona dengan lipstik ibunya di awal masa remajanya dan mulai memakai riasan saat berusia 15 tahun. Namun, ia merasa menghapus riasan “terlalu merepotkan”, alih-alih mengikuti prinsip, “untuk apa repot-repot menghapus riasan jika Anda akan memakainya lagi keesokan harinya?”

    Jadi ia hanya membilas wajahnya dengan air sebelum tidur dan memakai lebih banyak riasan keesokan harinya.

    Meskipun ia telah bergelut dengan jerawat selama bertahun-tahun, Gao mengatakan kulitnya dalam kondisi relatif baik hingga awal tahun ini ketika ia mengalami reaksi alergi serius yang menyebabkan wajahnya membengkak dan berubah bentuk hingga tak dikenali lagi.

    Alih-alih menemui dokter kulit, ia pergi ke klinik estetika medis untuk mendapatkan suntikan “penguat kulit” yang menurutnya justru memperburuk keadaan, membuat kulitnya tampak keunguan.

    “Gatalnya tak tertahankan… Saya bersembunyi di rumah setiap hari. Saya tidak berani keluar,” aku Gao dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

    “Seluruh wajah saya keriput dan mengerikan. Saya tidak berani keluar, bertemu orang, atau berteman. Paling parah, ruamnya terasa seperti ribuan semut kecil merayap di wajah saya,” ucapnya.

    Tumbuh di keluarga sederhana, Gao terkadang menggunakan alas bedak murah, yang ia curigai berkontribusi pada kondisinya saat ini. Namun, para dokter kulit skeptis bahwa riasan dapat menyebabkan gejala-gejalanya, betapapun buruknya ritual membersihkan wajahnya.

    Beberapa orang percaya bahwa gejalanya disebabkan oleh berbagai penyebab lain, seperti rosacea dan dermatitis.

    Sementara itu, dokter kulit mendesak agar berhati-hati dan tidak terlalu menyederhanakan masalah ini.

    “Tidak mencuci muka dengan benar selama 22 tahun bukanlah ide yang baik, tetapi bisa jadi ada banyak alasan, seperti produk yang keras, penyalahgunaan steroid, atau seringnya suntikan,” jelas seorang ahli.

    (kna/kna)

  • Studi Kaitkan Gejala PMS dan Risiko Penyakit Mematikan pada Wanita

    Studi Kaitkan Gejala PMS dan Risiko Penyakit Mematikan pada Wanita

    Jakarta

    Wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS) parah memiliki risiko yang jauh lebih besar terkena stroke yang berpotensi mematikan. Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi besar.

    Para peneliti di Swedia menemukan wanita yang didiagnosis dengan PMS 10 persen lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskular. Dengan mengurai penyakit kardiovaskular berdasarkan masalah kesehatan spesifik, tim menemukan bahwa para wanita tersebut memiliki risiko 27 persen lebih tinggi terkena stroke dan 31 persen lebih tinggi mengalami gangguan irama jantung (aritmia).

    Dikutip dari laman Daily Mail, aritmia adalah masalah serius ketika jantung berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak konsisten, yang bisa menyebabkan serangan jantung.

    Dalam penelitian, para ahli dari Institut Karolinska di Stockholm melakukan pemeriksaan data kesehatan selama lebih dari 22 tahun pada wanita yang didiagnosis PMS. Mereka membandingkan hasil kesehatan jantung, stroke dan diagnosis aritmia dengan angka dan populasi umum, dibandingkan dengan perempuan yang tidak didiagnosis PMS.

    Menurut seorang pakar kedokteran lingkungan dan penulis pertama studi tersebut, risiko masalah kardiovaskular ini sangat tinggi dialami oleh kelompok wanita tertentu.

    “Peningkatan risiko ini terutama terlihat pada wanita yang didiagnosis sebelum usia 25 tahun dan pada mereka yang juga mengalami depresi pascapersalinan, suatu kondisi yang juga dapat disebabkan oleh fluktuasi hormonal,” katanya.

    Meski demikian, para ilmuwan belum mengetahui secara jelas bagaimana tepatnya PMS menyebabkan peningkatan masalah kardiovaskular. Mereka menduga, faktor penyebabnya adalah peningkatan fluktuasi hormonal pada pasien PMS yang bisa mengganggu sistem biologis pengatur tekanan darah, peningkatan peradangan, atau konversi makanan menjadi energi. Namun, penelitian lain masih diperlukan.

    PMS adalah istilah umum untuk serangkaian gejala fisik dan mental yang biasanya terjadi satu hingga dua minggu sebelum menstruasi wanita. Inilah yang disebut dengan fase luteal dalam siklus menstruasi wanita dan merupakan periode antara ovulasi dan menstruasi.

    Gejala PMS meliputi perubahan suasana hati, depresi, mudah tersinggung, cemas, masalah tidur, kembung dan kram, sakit kepala, nyeri payudara rambut berminyak, hingga perubahan nafsu makan.

    (elk/kna)

  • Berapa Lama Telur Rebus Aman Disimpan di Kulkas? Ini Kata Ahli

    Berapa Lama Telur Rebus Aman Disimpan di Kulkas? Ini Kata Ahli

    Jakarta

    Telur rebus sering menjadi pilihan menu praktis dan bergizi, baik untuk sarapan ataupun bekal. Meski demikian, masih banyak orang yang bingung soal berapa lama telur rebus bisa disimpan di dalam kulkas.

    Ada batas aman tertentu di mana telur bisa disimpan di dalam kulkas. Ketahui waktu tips penyimpanan, dan ciri-ciri telur rebus yang sudah busuk berikut ini.

    Berapa Lama Telur Rebus Aman Disimpan di Kulkas?

    Menurut spesialis gizi klinik dr Raissa E. Djuanda, M.Gizi, SpGK, AIFO-K, FINEM, batas aman penyimpanan telur di kulkas adalah 7 hari. Jika lebih dari waktu tersebut, maka telur rebus sudah tidak boleh dimakan.

    “Risiko (disimpan lebih dari 7 hari) sudah basi dan tidak layak makan. Bisa terjadi pertumbuhan bakteri, meskipun di dalam kulkas,” kata dr Raissa kepada detikcom, Jumat (11/7/2025).

    Penting untuk memastikan telur rebus yang akan dimakan masih dalam kondisi baik. Mengonsumsi telur yang sudah tidak layak makan bisa menyebabkan risiko penyakit dengan gejala mual hingga diare.

    “Iya bisa, seperti mual, muntah, diare, kram perut, demam,” kata dr Raissa.

    Senada dengan hal tersebut, menurut USDA (US Department of Agriculture), jika disimpan dengan benar, telur rebus yang dikupas ataupun tidak dikupas bisa disimpan dengan aman di lemari es kurang lebih selama 7 hari. Apabila tidak yakin berapa lama telur sudah berada di kulkas, periksa cangkangnya, apakah ada lendir atau kapur. Jika ada, maka lebih baik untuk tidak mengonsumsi telur demi keamanan.

    Tips Menyimpan Telur di Dalam Kulkas

    Setelah telur direbus, pelindung yang melapisi cangkang telur akan hilang, sehingga, telur menjadi lebih rentan terhadap udara dan mikroorganisme berbahaya. Sehingga, pendinginan menjadi sangat penting untuk mencegah telur rebus terkontaminasi atau rusak.

    Dikutip dari Healthline, menyimpan telur di lemari es bisa membantu memperlambat pertumbuhan bakteri. Sebab, bakteri yang berpotensi berbahaya tumbuh lebih lambat di suhu di bawah 4 derajat celsius.

    Masukkan ke lemari es dalam waktu 2 jam setelah dimasak. Hindari menyimpan telur yang sudah matang pada suhu ruangan terlalu lama.Sebaiknya, simpan di dalam wadah kedap udaraSimpan di rak bagian dalam, bukan pintu kulkas. Sebab, sering membuka dan menutup kulkas bisa menyebabkan suhu di tempat ini berfluktuasiTidak disarankan untuk membekukan telur rebus, sebab akan membuat putih dan kuningnya menjadi keras dan berair. Hal ini membuat telur kurang nikmat untuk dimakan.Untuk mendapat kualitas terbaik, kupas telur rebus saat siap memakannya atau memasaknya.Ciri-ciri Telur Rebus Sudah Busuk

    Dikutip dari laman Medicine Net, telur rebus yang sudah rusak bisa dikenali dari bau dan tampilannya. Hindari mencicipi telur untuk memastikannya. Cukup lihat ciri-cirinya.

    Telur rebus yang busuk akan mengeluarkan bau yang menyengat, asam, atau busukPermukaan telur mungkin tampak berlendir atau bertepungPenampakan putih telur kehijauan atau berwarna warna bisa menandakan adanya bakteri

    (elk/tgm)

  • Mendadak FOMO Main Padel? Ini Catatan Dokter Biar Tak Mudah Cedera

    Mendadak FOMO Main Padel? Ini Catatan Dokter Biar Tak Mudah Cedera

    Jakarta

    Olahraga padel belakangan menjadi tren di kota-kota besar. Bukan cuma selebritis dan influencer, masyarakat umum juga mulai melirik jenis olahraga satu ini.

    Adapula yang memilih padel hanya karena tak ingin ketinggalan tren atau fear of missing out (FOMO).

    Padel sendiri termasuk olahraga yang melibatkan banyak gerakan seperti lari, melompat, dan memukul bola. Hal ini membuat mereka yang ingin bermain padel, setidaknya harus mempersiapkan fisik yang prima.

    Spesialis olahraga dr Andhika Raspati SpKO mengatakan bahwa setiap olahraga memiliki risiko, termasuk padel. Dirinya berpesan kepada para pemain padel untuk menyesuaikan intensitas bermain dengan kondisi tubuh masing-masing.

    “Semua olahraga punya risiko. Jadi jangan sampai kita FOMO, kita nggak kenal tubuh kita dan main gaspol aja jedar-jeder, kenalah risikonya,” kata dr Dhika saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2025).

    Risiko yang paling umum terjadi, lanjut dr Dhika adalah cedera di tangan, yakni pada sikut atau pergelangan tangan. Hal ini karena gerakan yang intens dilakukan pada padel adalah memukul, layaknya tenis atau badminton.

    Namun, bagi mereka yang tidak mengetahui seberapa sehat kondisi jantungnya, bisa saja terjadi kolaps saat di lapangan.

    “Kalau dia nggak tahu dia punya sakit jantung, dia main padel bisa kolaps. Jadi memang lagi-lagi kenali dirimu dulu,” tutupnya.

    (dpy/naf)

  • Kenikmatan Sesaat, Wanita Tewas Kerusakan Otak gegara Masturbasi Pakai Alat Dapur

    Kenikmatan Sesaat, Wanita Tewas Kerusakan Otak gegara Masturbasi Pakai Alat Dapur

    Jakarta

    Seorang wanita 39 tahun di Serbia ditemukan meninggal oleh mantan suaminya di kediamannya. Pada saat ditemukan, jenazahnya dalam posisi berbalik ke samping kiri dan tertutup selimut.

    Polisi kemudian menyingkap selimut tersebut untuk menganalisis penyebab kematian. Terlihat, wanita itu tak mengenakan apapun dari bagian pinggang ke kakinya dan tak ada tanda-tanda kekerasan.

    Namun polisi menemukan sebuah alat dapur di duburnya: sebuah pengocok atau twirl whisk. Benda itu telah masuk ke dalam anusnya sekitar 10 cm hingga menyerupai alat bantu seks.

    Dalam laporan kasus medis yang dikutip dari Live Science, mantan suaminya mengatakan wanita itu mengidap hipertensi arteri dan rutin meminum obat-obatan.

    Pemeriksaan pun dilakukan. Tim medis menemukan adanya perdarahan subaraknoid atau perdarahan di ruang antara otak dan lapisan jarungan di sekitarnya. Sudah ada darah menggenang sekitar 6 milimeter di dasar otak dan batang otaknya.

    Ketika pemeriksa medis membersihkan gumpalan darah, mereka menemukan aneurisma sakular yang pecah, sebuah bola berisi darah yang menggembung dari pembuluh darah di otak.

    “Kondisi ini juga dikenal sebagai ‘aneurisma buah beri’ karena bentuknya yang menyerupai buah beri bulat yang menggantung di batangnya, dan merupakan jenis aneurisma yang paling umum,” kata tim medis.

    Aktivitas fisik meningkatkan tekanan darah, dan orgasme bahkan lebih meningkatkannya lagi. Dalam kasus perempuan tersebut, ketelanjangan sebagian, postur tubuh, dan keberadaan benda di anusnya menunjukkan bahwa ia menggunakan alat dapur tersebut untuk stimulasi diri melalui anus.

    Gairah seksual dan orgasme yang dialaminya dapat menyebabkan tekanan darahnya melonjak sementara hingga aneurisma pecah, yang mengakibatkan perdarahan fatal.

    Aktivitas seksual bukanlah penyebab umum kematian mendadak. Dalam studi sebelumnya yang mengevaluasi total hampir 130.000 otopsi forensik, 195 kematian (0,15%) terkait dengan seks, dan hanya sebagian kecil dari mereka yang meninggal adalah perempuan.

    Ketika seseorang meninggal selama atau segera setelah berhubungan seksual, biasanya terjadi pada pria yang lebih tua dengan pasangan perempuan yang jauh lebih muda, dan penyebab kematiannya biasanya adalah gagal jantung mendadak.

    (kna/kna)

  • Bolehkah Panaskan Masakan Daging Berulang? Ini Penjelasan Ahli

    Bolehkah Panaskan Masakan Daging Berulang? Ini Penjelasan Ahli

    Jakarta

    Seringkali, masakan daging yang dibuat untuk keluarga tidak habis dalam sehari. Sayang dibuang, masakan akhirnya disimpan dalam kulkas, untuk dipanaskan keesokan harinya.

    Sebenarnya boleh nggak sih, memanaskan masakan daging secara berulang? Begini penjelasan dari ahli.

    Jangan Keseringan Memanaskan Masakan Daging

    Spesialis gizi dr Oki Yonatan Oentiono, SpGK, PNS mengatakan menyimpan makanan dalam kulkas bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, ia kurang menyarankan memanaskan masakan daging berulang, karena dapat mengurangi kandungan nutrisi dan kualitas masakan.

    “Semakin sering dipanaskan berulang, kandungan gizinya pasti berkurang. Jadi ya kalau bisa jangan sampai terlalu lama memanaskannya. Mungkin untuk (jeda) satu atau dua hari masih oke, kalau lebih dari itu sebaiknya nggak,” kata dr Oki dalam sebuah wawancara bersama detikcom.

    Menurutnya, memanaskan masakan daging yang ideal maksimal 2-3 kali untuk menjaga nutrisi di dalamnya.

    “Kalau dipanaskan paling nggak sampai ada gelembungnya gitu. Terus diaduk supaya dia rata panasnya,” tandasnya.

    Cara Menyimpan Masakan Daging di Kulkas

    Masakan daging yang tersisa masih boleh kok disimpan lagi. Pakar teknologi pangan sekaligus Ketua Umum Pergizi Pangan Prof Dr Ir Hardinsyah, MS membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan.

    Masukkan Dalam Wadah Tersendiri

    Pastikan masakan daging ditempatkan dalam wadah tersendiri dan tidak tercampur dengan masakan lain. Ini untuk mencegah penurunan kualitas lebih dini dari makanan sebelum dipanaskan.

    “Misalnya dendeng balado tetap aja dia nggak boleh dicampur dengan yang lain, dia harus dikemas dalam kotak tersendiri, kemudian nanti waktu kita mau makan itu kan dikembalikan ke suhu biasa,” jelas Prof Hardinsyah ketika dihubungi detikcom.

    Pisahkan Daging dari Kuah

    Untuk makanan basah, sebaiknya daging dipisahkan dulu dari kuahnya. Keberadaan cairan dari kuah dapat meningkatkan kecepatan kontaminasi pada masakan daging yang hendak disimpan.

    “Misalnya juga rendang itu kan ada dua tipe, rendang yang berkuah itu dipisah dulu bumbunya. Atau rendang yang memang sudah kering, yang nggak lengket, berarti ya itulah yang dimasukkan (disimpan),” katanya.

    Simpan di Freezer

    Jika tidak ingin langsung mengonsumsi daging dalam satu atau dua hari, masakan bisa disimpan dalam freezer. Penyimpanan dalam freezer bisa memperpanjang ketahanan masakan.

    Ia memperkirakan masa simpan masakan daging bisa bertahan mulai dari 2 minggu sampai 1 bulan sampai akhirnya mulai muncul perubahan cita rasa. Menurutnya, ini juga bergantung bagaimana cara pengolahan daging yang dilakukan. Jika masakan daging bertipe basah, maka masa simpannya bisa lebih pendek.

    Ia juga mengingatkan pemanasan berulang dapat merusak kualitas dari masakan daging.

    “Kalau (simpan) di kulkas (chiller) bisa, tapi ya hanya untuk dimakan beberapa hari seperti 2-3 hari. Kalau ingin sampai 1-2 minggu ya masuk freezer. Cuman ribet lagi ketika mau makan harus dipanasin lagi tambah rusak minyaknya teroksidasi,” jelasnya.

    Oksidasi terjadi ketika minyak, terutama minyak jenuh, bereaksi secara berlebih dengan oksigen dan panas, sehingga menghasilkan senyawa yang buruk untuk kesehatan.

    (avk/tgm)

  • Jasad Juliana Marins Jalani Autopsi Ulang, Dokter Forensik sebut Tak Umum Dilakukan

    Jasad Juliana Marins Jalani Autopsi Ulang, Dokter Forensik sebut Tak Umum Dilakukan

    Jakarta

    Jenazah Juliana Marins, 24 tahun, yang meninggal dunia setelah kecelakaan saat pendakian di Gunung Rinjani, Indonesia, menjalani autopsi ulang di Instituto Médico Legal (IML) Rio de Janeiro. Prosedur ini disahkan oleh pengadilan setelah adanya permintaan dari keluarga.

    Carla Abgussen, seorang dokter di Pusat Tanatologi Forensik di Kantor Pemeriksa Medis São Paulo, yang menangani kasus-kasus serupa dengan Juliana Marins menjelaskan bahwa autopsi ulang ini jarang dilakukan di negara asal ketika kematian terjadi di luar negeri.

    “Ini tidak umum. Setiap kematian di luar Brasil akibat penyebab eksternal harus menjalani pemeriksaan post-mortem, tetapi autopsi kedua tidak umum dilakukan,” ujar Carla Abgussen, PhD dari Pusat Thanatologi Forensik di IML São Paulo kepada CNN Brasil dikutip Sabtu (12/7/2025).

    Carla juga menekankan bahwa, meskipun ada pedoman internasional untuk kasus-kasus tertentu untuk autopsi, setiap negara memiliki protokolnya sendiri.

    “Ada standar, tetapi setiap negara memiliki protokolnya sendiri. Terdapat pedoman internasional untuk beberapa kasus spesifik, tetapi setiap negara mengembangkan protokolnya sendiri,” ujarnya.

    Autopsi Baru Juliana Marins dan Keterbatasannya

    Pemeriksaan awal yang dilakukan di Indonesia dan menunjukkan trauma toraks dengan perdarahan internal sebagai penyebab kematian, selain tidak adanya tanda-tanda nekrosis pada ekstremitas, sehingga menyingkirkan kemungkinan hipotermia.

    Sementara itu autopsi baru dilakukan sekitar delapan hari setelah jenazah perempuan muda itu ditemukan. Autopsi pertama bahkan tidak menunjukkan tanggal pasti kematian. Oleh karena itu, waktu kematian dapat menyulitkan untuk mendapatkan hasil yang konklusif tentang penyebab pasti kematian.

    CNN Brasil berbicara dengan pemeriksa medis dan ahli forensik Caroline Daitx, yang menunjukkan kemungkinan keterbatasan teknis yang mungkin dihadapi oleh autopsi baru.

    “Autopsi pertama telah memanipulasi organ-organ secara internal, sehingga mustahil, misalnya, untuk memperkirakan volume darah yang hilang, sesuatu yang dapat menjadi krusial untuk lebih memahami dinamika kematian,” jelas Daitx, mengingat bahwa jenazah tersebut dibalsem, yang mengubah jaringan dan membuat pemeriksaan lebih lanjut menjadi mustahil.

    Dia juga menyoroti keterbatasan teknis autopsi kedua, yang mungkin tidak menawarkan rekonstruksi kematian yang terperinci, karena, selain intervensi pembalseman, prosedur invasif pada otopsi pertama mengubah susunan anatomi asli tubuh.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Hasil Autopsi Penyebab Kematian Juliana Marins”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/elk)

  • Dokter Jantung Kena Serangan Jantung, Beberkan Gejala Tak Biasa yang Dialami

    Dokter Jantung Kena Serangan Jantung, Beberkan Gejala Tak Biasa yang Dialami

    Jakarta

    Seorang dokter jantung yang pernah mengalami serangan jantung sempat tak percaya dia juga akan merasakan kondisi yang sama dengan banyak pasiennya. Pada saat pertama kali merasakan gejala, dia menyangkalnya dan merasa keluhan itu bukan akibat serangan jantung.

    Sebagai seorang ahli jantung, Dr William Wilson berbicara kepada pasien tentang gejala serangan jantung setiap hari, tetapi ketika nyeri dadanya sendiri mulai muncul, reaksi pertamanya adalah ketidakpercayaan.

    “Jauh di lubuk hati, saya tahu apa itu, meskipun saya menyangkalnya seperti biasa selama mungkin sekitar 10 menit karena saya berpikir bahwa ini tidak mungkin terjadi pada saya,” ujar Dr Wilson, yang berpraktik di Parkview Health di Fort Wayne, Indiana, kepada TODAY.

    Serangan jantung Wilson, yang terjadi pada Januari 2018, benar-benar mengejutkannya. Ia berusia 63 tahun saat itu, tidak merokok, dan tidak memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Ia memiliki berat badan normal dan sangat aktif berolahraga.

    Satu-satunya faktor risikonya adalah riwayat penyakit jantung dalam keluarga, ayahnya pernah mengalami serangan jantung dan stroke.

    Gejala yang dialami

    Dr Wilson sedang libur ketika masalah jantungnya mulai muncul. Istrinya dijadwalkan bertemu pelatihnya di pusat kebugaran pagi itu, jadi dia datang dan hanya berjalan-jalan santai ketika nyeri dada mulai terasa.

    “Saya tidak ingin orang-orang berpikir bahwa saya sedang di pusat kebugaran dan benar-benar berlatih keras, lalu menjadi gila, berolahraga terlalu keras, itu sama sekali bukan kejadian yang sebenarnya,” kata Dr Wilson.

    “Hal yang sama persis ini bisa saja terjadi di toko swalayan atau di rumah karena saya tidak melakukan aktivitas berat.”

    Selain nyeri dada, Wilson menyadari tubuhnya basah kuyup, berkeringat seperti yang belum pernah ia alami sebelumnya, kenangnya. Ketika ia bercermin, ia melihat wajahnya berubah menjadi abu-abu.

    Sebelum mencari pertolongan, Wilson memiliki keinginan kuat untuk pergi ke kamar mandi, fenomena yang disebabkan oleh perubahan tubuh yang terjadi selama serangan jantung. Krisis ini memengaruhi sistem saraf otonom, yang mengontrol fungsi tubuh yang tidak dapat dikendalikan seseorang, seperti berkeringat.

    “Orang sering merasa perlu buang air kecil atau besar ketika hal itu terjadi,” ucap Dr Wilson.

    Pasien serangan jantung sering kali merasa ingin buang air kecil atau buang air besar besar secara tiba-tiba karena tekanan yang dialami tubuh mengganggu kendali fungsi tubuh.

    Dr Wilson MD kemudian menelepon unit gawat darurat tempat ia menangani pasien-pasiennya sendiri, memberi tahu mereka tentang serangan jantungnya. Setibanya di sana, staf rumah sakit sudah siap menyambutnya”, menunjukkan momen yang menegangkan bagi sang dokter.

    “Saya mungkin bukan orang yang mereka duga akan mengalami serangan jantung. Kunci untuk menangani serangan jantung adalah pergi ke rumah sakit secepat mungkin,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Tips Menyimpan ASI di dalam Freezer agar Nutrisinya Tidak Hilang menurut IDAI

    Tips Menyimpan ASI di dalam Freezer agar Nutrisinya Tidak Hilang menurut IDAI

    Jakarta

    Tips Menyimpan ASI di dalam Freezer agar Nutrisinya Tidak Hilang menurut IDAI

    Bagi ibu menyusui yang aktif bekerja atau memiliki aktivitas padat, menyimpan Air Susu Ibu (ASI) di freezer menjadi solusi yang praktis. Tapi, penyimpanan yang kurang tepat bisa membuat nutrisi di ASI hilang.

    Padahal, ASI merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi. Penting untuk memahami cara menyimpan ASI agar kandungan gizinya tetap optimal.

    Tips Menyimpan ASI di dalam Freezer agar Nutrisinya Tidak Hilang

    Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), saat disimpan di freezer, sebaiknya ASI disimpan dalam batasan waktu yang dianjurkan. Untuk penyimpanan di freezer dengan pintu di atas (-20°C), lama penyimpanannya adalah 6-12 bulan, sedangkan freezer dengan lemari es 2 pintu (-18°C) selama 3-6 bulan. Sementara, untuk penyimpanan di freezer dengan lemari es pintu 1 (-15°C), waktunya adalah 2 minggu

    ASI yang disimpan lebih lama aman digunakan tetap aman, tapi kandungan lemaknya mulai terdegradasi, sehingga kualitasnya menurun. Adapun beberapa tips dalam membekukan ASI yaitu:

    1. Kencangkan tutup botol penyimpanan ASI
    2. Sisakan ruang sekitar 2,5 cm dari tutup botol, karena volume ASI akan meningkat pada saat beku
    3. Jangan simpan ASI pada bagian pintu lemari es atau freezer.
    4. Simpan ASI pada bagian belakang, di mana suhu berada dalam kondisi paling stabil

    Sementara itu, menurut Ketua/Founder Komunitas Pejuang ASI Indonesia, dr Ameetha Drupadi, CIMI, agar nutrisi ASI tidak hilang, simpan ASI di botol kaca atau plastik BPA-free, kantong khusus penyimpanan asi, serta tutup rapat dan hindari bekas makanan.

    “Labeli setiap wadah. Tulis tanggal dan jam pemerahan. Tambahkan nama bayi,” kata dr Ameetha kepada detikcom, Jumat, (11/7/2025).

    Kandungan ASI

    ASI memiliki kandungan bervariasi yang dipengaruhi oleh diet utama ibu selama kehamilan hingga tingkat nutrisi ibu. ASI yang dikeluarkan pada 7 hari pertama setelah bayi lahir disebut dengan kolostrum.

    Kolostrum sangat baik diberikan ke bayi yang baru lahir. Zat ini mengandung banyak antibodi, sel darah putih, serta vitamin A yang diperlukan bayi untuk memberi perlindungan terhadap infeksi dan alergi.

    Tips Memerah dan Mencairkan ASI

    Untuk memerah dan mencairkan ASI, ketahui beberapa tips dari IDAI berikut ini.

    Pompa payudara sesuai jam bayi minum ASIUntuk meningkatkan jumlah ASI yang diperah, kompres payudara dengan air hangat dan pijat dengan lembut sebelum memerahJika jumlah ASI yang keluar sedikit, jangan putus asa. Biasanya, memompa secara rutin akan meningkatkan produksi ASI dalam 2 mingguSimpan ASI sebanyak yang diminum bayi. Sebab, ASI dalam volume kecil akan lebih cepat dicairkan dan jarang tersisa atau terbuang jika volume minum bayi tiap sesi hanya sedikit.Jika memompa ASI saat bekerja di kantor, simpan ASI dalam cooler bag yang sudah diisi es batu atau ice pack atau ice gel.Cek tanggal pada label wadah ASI. Gunakan ASI yang paling dulu disimpanASI tidak harus dihangatkan. Beberapa ibu memberikan ASI dalam keadaan dinginUntuk ASI beku, pindahkan wadah ke lemari es selama 1 malam atau ke dalam bak berisi air dingin. Naikkan suhu air perlahan-lahan hingga mencapai suhu pemberian ASIJangan menaruh wadah ASI di dalam microwave. Microwave tidak dapat memanaskan ASI secara merata dan justru dapat merusak komponen ASI dan membentuk bagian panas yang melukai bayi. Botol juga dapat pecah bila dimasukkan ke dalam microwave dalam waktu lama.Goyangkan botol ASI dan teteskan ke pergelangan tangan terlebih dahulu. – …Hal ini dilakukan untuk mengecek apakah suhu sudah hangatdan aman untuk diberikan ke bayi.Berikan ASI yang dihangatkan ke bayi dalam waktu 24 jam. Jangan membekukan ulang ASI yang sudah dihangatkan.

    (elk/tgm)

  • Foto Boneka Barbie Edisi Pengidap Diabetes Tipe 1, Ada Pompa Insulinnya

    Foto Boneka Barbie Edisi Pengidap Diabetes Tipe 1, Ada Pompa Insulinnya

    Khadijah Nur Azizah – detikHealth

    Sabtu, 12 Jul 2025 09:29 WIB

    Jakarta – Mattel, perusahaan pembuat boneka Barbie, berharap koleksi baru diabetes tipe 1 ini akan membantu kaum muda dengan kondisi tersebut merasa lebih percaya diri.