Category: Detik.com Kesehatan

  • BPJS Kesehatan soal 21 Layanan yang Tak Ditanggung: Bukan Aturan Baru

    BPJS Kesehatan soal 21 Layanan yang Tak Ditanggung: Bukan Aturan Baru

    Jakarta

    BPJS Kesehatan buka suara mengenai ramai 21 penyakit dan layanan yang tidak ditanggung. Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah menjelaskan bahwa salah satu alasannya adalah karena ada pelayanan kesehatan yang sudah dijamin oleh instansi lain yang ditetapkan oleh regulasi.

    “Jadi sebenarnya itu bukan aturan baru, 21 penyakit (yang tidak ditanggung) itu sejak BPJS berdiri sudah ada, sudah menyebutkan pelayanan dan jenis penyakit dan layanan yang tidak dilayani oleh BPJS Kesehatan,” kata Rizzky kepada detikcom, Senin (14/7/2025).

    Rizzky menjelaskan aturan terkait pelayanan kesehatan yang tidak dijamin pertama kali disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, kemudian diturunkan melalui Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, dan diperbarui secara berkala hingga terakhir terbitlah Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

    “Contohnya yang kecelakaan, itu kan sudah ada yang menjamin, Jasa Raharja, seperti itu. Atau penyakit yang akibat kelalaian, estetika, itu karena kepentingan kecantikan, itu yang nggak dijamin,” tutur dia.

    Beberapa layanan yang tidak ditanggung seperti operasi plastik dan pasang kawat gigi untuk tujuan mempercantik diri. Selain itu, pelayanan kesehatan yang tidak dijamin karena dilakukan di luar negeri, karena mekanisme penjaminan Program Jaminan Kesehatan (JKN) hanya berlaku di wilayah Indonesia.

    Lebih lanjut, Rizzky mengatakan secara umum hampir semua jenis penyakit bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan jika sesuai dengan indikasi medis dan sesuai prosedur.

    “Hampir seluruh penyakit bisa dicover dan tidak ada pembatasan, tidak ada aturan yang membatasi rawat inap,” tandasnya.

    (kna/kna)

  • Video Mahathir Mohamad: Sekarang Saya Sudah Pulih

    Video Mahathir Mohamad: Sekarang Saya Sudah Pulih

    Video Mahathir Mohamad: Sekarang Saya Sudah Pulih

  • Bahaya Minyak Goreng Bekas Jika Dipakai Ulang Terlalu Banyak

    Bahaya Minyak Goreng Bekas Jika Dipakai Ulang Terlalu Banyak

    Jakarta – Minyak goreng merupakan bahan dapur yang hampir selalu digunakan dalam memasak. Namun, sebagian orang memilih untuk menggunakan kembali minyak goreng bekas beberapa kali.

    Seringkali, penggunaan minyak berulang juga ditemukan di makanan yang dibeli di luar rumah. Padahal, kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada kesehatan. Penting untuk mengetahui batas aman penggunaan minyak goreng bekas.

    Berapa Kali Minyak Bekas Boleh Digunakan Lagi?

    Pemanasan minyak biasanya akan mencapai suhu 100 derajat, bahkan lebih. Ketika melakukan deep frying, suhunya bisa mencapai 200-an.

    “Itu banyak perubahan terjadi pada minyaknya, jadi ya asam-asam lemaknya jadi berubah, trans fat namanya, lemak minyak trans itu bahaya buat kesehatan,” kata Ketua Umum PERGIZI Pangan Prof Dr Ir Hardinsyah, MS, kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

    Sehingga, disarankan untuk menggunakan 1-2 kali minyak jelantah. Jangan sampai minyak jelantah dipanaskan lebih dari dua kali.

    “Jadi kalau orang mampu sih, saya sarankan sekali aja jelantahnya digunakan untuk yang lain kalau kurang mampu ya maksimum sampai 2 kali lah jangan sampai lebih dari 2 kali dipakai lagi,” imbuhnya.

    Bahaya Minyak Goreng Bekas Jika Dipakai Ulang Terlalu Banyak

    Minyak yang dipanaskan berulang kali bisa memicu kanker, menyebabkan peradangan, hingga meningkatkan asam lambung.

    1. Membuat Minyak Bersifat Karsinogenik

    Segala sesuatu yang bersifat karsinogenik berpotensi menyebabkan kanker. Dikutip dari laman Times of India, banyak penelitian yang menunjukkan bagaimana aldehida (unsur beracun) terbentuk saat minyak kembali dipanaskan.

    Salah satunya adalah penelitian di tahun 2020 yang bahwa penggunaan minyak goreng secara berulang dikaitkan dengan dengan munculnya senyawa karsinogenik, seperti polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).

    Dikatakan bahwa konsumsi minyak yang digunakan secara berulang menyebabkan tingginya insiden gentokoksik (kerusakan materi genetik), mutagenik (mutasi DNA), tumorigenik (memicu tumor), dan berbagai jenis kanker. Adapun beberapa jenis kanker dikaitkan dengan penggunaan minyak berulang meliputi kanker paru, payudara, kolorektal, dan prostat.

    2. Menyebabkan Peradangan

    Memasak makanan dengan minyak goreng bekas juga bisa meningkatkan radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan peradangan. Sebagai informasi, peradangan merupakan akar penyebab dari sebagian besar penyakit, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Peradangan yang tinggi juga bisa menurunkan kekebalan tubuh sehingga membuat tubuh rentan terkena infeksi.

    3. Meningkatkan Kolesterol LDL

    Makanan yang dimasak dengan minyak yang sudah menghitam dan dipanaskan kembali sepanjang hari bisa meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat. Kadar kolesterol jahat tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan nyeri dada.

    4. Meningkatkan Asam Lambung

    Jika rasa terbakar di perut dan tenggorokan semakin sering terjadi, bisa jadi minyak goreng yang dipanaskan ulang menjadi penyebabnya. Jadi, hindari makan makanan cepat saji dan gorengan jika memiliki asam lambung.

    Cara Mencegah Minyak Dipanaskan Ulang

    Untuk mencegah penggunaan minyak goreng yang dipanaskan ulang, ikuti sejumlah cara berikut:

    1. Masak Makanan dalam Jumlah Kecil

    Cara ini efektif untuk mengurangi penggunaan minyak goreng berlebih. Selain itu, memasak makanan dalam jumlah yang kecil juga bisa membantu dalam mengendalikan porsi makan.

    2. Tidak Mencampurkan Minyak Goreng Bekas dan Baru

    Minyak goreng bekas akan mengalami polimerisasi dari pemanasan berulang. Dikutip dari laman Scienific India, proses tersebut menghasilkan senyawa alheida, peroksida, dan radikal bebas yang berbahaya.

    3. Cukup Pakai Minyak Bekas Dua Kali

    Seperti yang sudah dijelaskan, pemakaian minyak bekas boleh digunakan maksimal dua kali. Sehingga hal ini dapat dilakukan demi mencegah mendapatkan bahaya dari penggunaan minyak berulang.

    (elk/tgm)

  • Pengakuan Wanita Usia 20 Tak Sadar Hamil, Baru Tahu 17 Jam Sebelum Melahirkan

    Pengakuan Wanita Usia 20 Tak Sadar Hamil, Baru Tahu 17 Jam Sebelum Melahirkan

    Jakarta – Seorang wanita di Australia mengaku melahirkan 17 jam setelah mengetahui bahwa dirinya hamil. Wanita bernama Charlotte Summers (20) itu mengalami cryptic pregnancy atau kehamilan samar, yakni kondisi langka ketika seorang perempuan tidak menyadari bahwa dirinya tengah mengandung hingga usia kehamilan yang sangat tua, atau bahkan sampai proses persalinan dimulai.

    Dalam sebuah video di TikTok, Charlotte mengungkapkan ia sempat merasakan beberapa perubahan fisik, tetapi sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya sedang hamil.

    “Saya masih membeli baju ukuran delapan. Memang, berat badan saya naik sedikit, kurasa. Tapi saya sudah menjalani hubungan dua setengah tahun, jadi saya berasumsi itu hanya karena hubungan yang bahagia,” ujarnya, dikutip dari Mirror.

    Ia juga mengatakan saat itu dirinya sedang mengalami masa-masa penuh tekanan dan mengira kenaikan berat badannya disebabkan oleh stres yang dialami.

    “Saya juga sedang mengalami banyak hal yang penuh tekanan dalam hidup saya saat itu,” tambahnya.

    Charlotte mengunjungi dokter pada 6 Juni untuk memeriksakan kemungkinan sensitivitas terhadap gluten. Saat konsultasi, dokter menyarankan agar ia menjalani tes kehamilan. “Hasilnya positif, dan mereka bilang saya masih dalam tahap awal,” kenangnya.

    Namun, di hari yang sama, Charlotte pergi ke rumah sakit untuk menjalani USG yang diatur oleh keluarga pasangannya. Hasil USG justru menunjukkan usia kehamilannya telah mencapai 38 minggu 4 hari.

    “Saya agak pingsan. Saya langsung mengambil barang-barang saya, menelepon pasangan saya, dan saya bilang, ‘Hei, kita harus pergi,’” katanya.

    Ia menjelaskan plasentanya berada di bagian depan (anterior placenta), yang kemungkinan menutupi tanda-tanda umum kehamilan. Selain itu, ia masih rutin menggunakan alat kontrasepsi dan merasa menstruasinya tetap teratur, sehingga kehamilannya semakin sulit dikenali.

    Lebih lanjut, dokter kemudian menemukan tidak ada cairan ketuban di sekitar bayi dan menyarankan agar proses persalinan diinduksi.

    “Dua jam kemudian, saya melahirkan. Saya mengejan selama tujuh menit, lalu putra saya lahir. Sekali lagi, saya pingsan. Saya tidak benar-benar mengerti apa yang terjadi,” kata Charlotte dalam laporan Mirror.

    Cryptic pregnancy atau kehamilan samar jarang terjadi dan seringkali tidak disadari karena gejalanya sangat minim. Dalam kasus seperti ini, ibu hamil mungkin masih mengalami pendarahan, merasakan sedikit atau bahkan tidak ada gerakan bayi, dan berat badannya hanya bertambah sedikit.

    (suc/naf)

  • Bukan Cuma Bikin Panjang Umur, Jalan Kaki ala Jepang Cegah Gula Darah Melonjak

    Bukan Cuma Bikin Panjang Umur, Jalan Kaki ala Jepang Cegah Gula Darah Melonjak

    Jakarta – Jepang menjadi salah satu negara dengan populasi usia 100 tahun terbanyak. Bukan hanya panjang umur, tetapi lansia di Jepang masih aktif beraktivitas, juga produktif di usia senja.

    Salah satu ‘resepnya’ adalah kebiasaan jalan kaki.

    Bagi orang Jepang, berjalan kaki tampaknya bukan sekadar kegiatan santai, melainkan bentuk gerakan terstruktur dan terencana yang dikenal sebagai interval walking training (IWT).

    Bentuk jalan kaki tersebut mengharuskan warganya berganti-ganti antara jalan cepat dan lambat.

    Sekitar 20 tahun lalu, Hiroshi Nose dan timnya di Jepang menerbitkan sebuah makalah yang mempopulerkan jalan kaki IWT. Melalui penelitian mereka, mereka menemukan orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang mempraktikkan IWT memiliki tekanan darah lebih rendah, otot paha lebih kuat, dan kapasitas aerobik yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berjalan dengan kecepatan sedang dan stabil tanpa melakukan perubahan.

    Rutinitasnya sendiri tidak terlalu sulit. Berjalan cepat selama tiga menit, lalu dilanjutkan jalan lambat selama tiga menit. Ulangi siklus ini selama total 30 menit sehari, setidaknya empat hari seminggu.

    “Salah satu temuan paling mengejutkan adalah IWT secara signifikan meningkatkan kebugaran fisik dan menurunkan tekanan darah setelah intervensi 5 bulan, sementara peningkatan ini tidak diamati pada kelompok jalan kaki berkelanjutan dengan intensitas sedang,” beber Shizue Masuki, salah satu penulis studi dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Shushu di Matsumoto, dikutip dari Times of India.

    Menurut Masuki, manfaat lain dari teknik ini telah ditunjukkan dalam studi tambahan oleh timnya, termasuk peningkatan kualitas tidur, suasana hati, fungsi kognitif, dan gejala depresi.

    Manfaat kesehatan mental dari berjalan di ruang terbuka telahterdokumentasi dengan baik. Ahli fisiologi olahraga Jepang tersebut juga menyebut teknik jalan sederhana ini baik untuk kesehatan jantung dan gula darah.

    Senada dengan penjelasan dr Ashish Agarwal, Direktur Kardiologi di Aakash Healthcare. “Berjalan dengan interval meningkatkan kesehatan jantung, mengatur kadar gula dan tekanan darah, serta menurunkan risiko diabetes dan stroke.”

    Sebuah studi tahun 2023 yang melibatkan pengidap diabetes tipe 2 dan studi lainnya pada 2024 yang berfokus pada orang dewasa di atas 65 tahun, keduanya menemukan IWT menurunkan kadar kolesterol jahat, gula darah, menjaga indeks massa tubuh ideal, fleksibilitas, dan meningkatkan daya tahan.

    (naf/naf)

  • Bukan Cuma Bikin Panjang Umur, Jalan Kaki ala Jepang Cegah Gula Darah Melonjak

    Bukan Cuma Bikin Panjang Umur, Jalan Kaki ala Jepang Cegah Gula Darah Melonjak

    Jakarta – Jepang menjadi salah satu negara dengan populasi usia 100 tahun terbanyak. Bukan hanya panjang umur, tetapi lansia di Jepang masih aktif beraktivitas, juga produktif di usia senja.

    Salah satu ‘resepnya’ adalah kebiasaan jalan kaki.

    Bagi orang Jepang, berjalan kaki tampaknya bukan sekadar kegiatan santai, melainkan bentuk gerakan terstruktur dan terencana yang dikenal sebagai interval walking training (IWT).

    Bentuk jalan kaki tersebut mengharuskan warganya berganti-ganti antara jalan cepat dan lambat.

    Sekitar 20 tahun lalu, Hiroshi Nose dan timnya di Jepang menerbitkan sebuah makalah yang mempopulerkan jalan kaki IWT. Melalui penelitian mereka, mereka menemukan orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang mempraktikkan IWT memiliki tekanan darah lebih rendah, otot paha lebih kuat, dan kapasitas aerobik yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berjalan dengan kecepatan sedang dan stabil tanpa melakukan perubahan.

    Rutinitasnya sendiri tidak terlalu sulit. Berjalan cepat selama tiga menit, lalu dilanjutkan jalan lambat selama tiga menit. Ulangi siklus ini selama total 30 menit sehari, setidaknya empat hari seminggu.

    “Salah satu temuan paling mengejutkan adalah IWT secara signifikan meningkatkan kebugaran fisik dan menurunkan tekanan darah setelah intervensi 5 bulan, sementara peningkatan ini tidak diamati pada kelompok jalan kaki berkelanjutan dengan intensitas sedang,” beber Shizue Masuki, salah satu penulis studi dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Shushu di Matsumoto, dikutip dari Times of India.

    Menurut Masuki, manfaat lain dari teknik ini telah ditunjukkan dalam studi tambahan oleh timnya, termasuk peningkatan kualitas tidur, suasana hati, fungsi kognitif, dan gejala depresi.

    Manfaat kesehatan mental dari berjalan di ruang terbuka telahterdokumentasi dengan baik. Ahli fisiologi olahraga Jepang tersebut juga menyebut teknik jalan sederhana ini baik untuk kesehatan jantung dan gula darah.

    Senada dengan penjelasan dr Ashish Agarwal, Direktur Kardiologi di Aakash Healthcare. “Berjalan dengan interval meningkatkan kesehatan jantung, mengatur kadar gula dan tekanan darah, serta menurunkan risiko diabetes dan stroke.”

    Sebuah studi tahun 2023 yang melibatkan pengidap diabetes tipe 2 dan studi lainnya pada 2024 yang berfokus pada orang dewasa di atas 65 tahun, keduanya menemukan IWT menurunkan kadar kolesterol jahat, gula darah, menjaga indeks massa tubuh ideal, fleksibilitas, dan meningkatkan daya tahan.

    (naf/naf)

  • Video: Pakai Smartwatch Saat Lari, Penting Nggak Ya?

    Video: Pakai Smartwatch Saat Lari, Penting Nggak Ya?

    Video: Pakai Smartwatch Saat Lari, Penting Nggak Ya?

  • WHO Rekomendasikan Obat yang Bisa Cegah HIV, Disuntik 2 Kali dalam Setahun

    WHO Rekomendasikan Obat yang Bisa Cegah HIV, Disuntik 2 Kali dalam Setahun

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini meminta negara-negara mulai memberikan obat yang baru disetujui untuk mencegah paparan human immunodeficiency virus (HIV), terutama bagi kelompok berisiko di tengah beban kasus tinggi.

    Rekomendasi tersebut menyusul izin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau US Center for Disease Control and Prevention (CDC) terkait lenacapavir.

    Lenacapavir dalam uji coba untuk pencegahan, terbukti secara signifikan mengurangi risiko infeksi dan memberikan perlindungan, hampir menyeluruh pada HIV pasca disuntikkan dua kali setahun.

    “Rekomendasi baru ini dirancang untuk penggunaan di dunia nyata. WHO bekerja sama erat dengan negara-negara dan mitra untuk mendukung implementasinya,” ujar Dr. Meg Doherty, Direktur Departemen Program Global HIV, Hepatitis, dan Infeksi Menular Seksual WHO, dikutip dari CNN, Selasa (15/7/2025).

    “Rekomendasi pertama adalah dalam suntikan jangka panjang, lenacapavir harus ditawarkan sebagai pilihan pencegahan tambahan bagi orang yang berisiko terinfeksi HIV dan sebagai bagian dari pencegahan kombinasi. Dengan demikian, kami menyebutnya rekomendasi kuat dengan tingkat kepastian bukti sedang hingga tinggi,” kata Doherty.

    HIV terutama menyebar melalui hubungan seks tanpa kondom atau berbagi jarum suntik. Bisa menyerang sistem kekebalan tubuh dan bila tidak diobati, dapat menyebabkan AIDS. Secara global, sekitar 40 juta orang hidup dengan HIV pada akhir 2023, menurut WHO.

    Kekhawatiran seputar pendanaan untuk upaya pencegahan HIV global meningkat.

    Di Amerika Serikat, satu-satunya negara lenacapavir telah menerima persetujuan untuk pencegahan HIV sejauh ini, obat tersebut dijual dengan harga USD 28.218 atau sekitar Rp 400 juta untuk pencegahan HIV. Biayanya serupa dengan harga pilihan obat pencegahan lainnya, menurut Gilead.

    “Lenacapavir dapat mengubah arah epidemi HIV secara fundamental, tetapi hanya jika menjangkau orang-orang yang paling membutuhkannya,” kata Peter Sands, Direktur Eksekutif Global Fund, dalam siaran pers.

    “Ambisi kami adalah menjangkau 2 juta orang yang saat ini sudah melakukan pengobatan jangka panjang. Tetapi kami hanya dapat melakukannya jika dunia meningkatkan sumber daya yang dibutuhkan. Ini adalah momen penting,” sorotnya.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan dalam sebuah laporan yang dirilis Kamis, jutaan orang dapat meninggal akibat HIV pada 2029 jika pendanaan untuk program HIV hilang secara permanen.

    Di antara 60 negara berpenghasilan rendah dan menengah yang termasuk dalam laporan tersebut, 25 negara telah mengindikasikan peningkatan anggaran domestik mereka untuk upaya penanggulangan HIV tahun depan. Namun, laporan tersebut mencatat hal itu mungkin tidak cukup untuk menggantikan skala pendanaan internasional yang sangat diandalkan oleh negara-negara ini.

    (naf/naf)

  • Ini Rekomendasi Menu Sarapan Sehat Anak Sekolah dari Ahli Gizi

    Ini Rekomendasi Menu Sarapan Sehat Anak Sekolah dari Ahli Gizi

    Jakarta – Sarapan adalah waktu makan yang seringkali dianggap sepele. Padahal, peran sarapan untuk menunjang aktivitas anak sangatlah besar.

    Pada usia sekolah, sarapan tidak hanya memberi energi, tapi juga membantu konsentrasi belajar dan meningkatkan daya tahan tubuh. Menu sarapan seperti apa sih yang cocok untuk anak?

    Agar menu sarapan anak benar-benar bernutrisi dan seimbang, penting bagi orang tua untuk mengombinasikan berbagai jenis makanan dalam satu piring. Langkah ini bisa mengikuti pedoman ‘Isi Piringku’ yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

    Berdasarkan pedoman tersebut, 1/2 piring terisi dengan sayur dan buah dan 1/2 berisi makanan pokok dan lauk. Pembagiannya seperti ini:

    Sisi piring pertama: 2/3 untuk makanan pokok dan 1/3 untuk lauk pauk.Sisi piring kedua: 2/3 untuk sayuran dan 1/3 untuk buah-buahan.

    Makanan Pokok

    Makanan pokok merupakan sumber karbohidrat yang penting untuk memberikan energi untuk beraktivitas. Dikutip dari laman Kemenkes, beberapa sumber makanan pokok bisa disesuaikan dengan wilayah masing-masing.

    Beberapa makanan pokok yang dimaksud seperti beras, jagung, umbi-umbian, kentang, roti, mi, dan pasta. Beras misalnya bisa diolah menjadi nasi putih atau diolah menjadi produk lain seperti nasi kuning, nasi uduk, atau bubur.

    Mi juga bisa diolah menjadi olahan yang enak dan sehat seperti mi goreng, tapi harus dikombinasikan dengan sayur sawi dan irisan wortel, serta tambahan telur sebagai protein.

    Lauk Pauk

    Lauk pauk merupakan sumber protein yang penting untuk tubuh. Protein saat sarapan membangun dan memperbaiki jaringan tubuh dan membuat kenyang lebih lama. Protein juga berperan mendukung pertumbuhan otot dan metabolisme yang optimal.

    Ada dua jenis protein yang tersedia, yaitu hewani dan nabati. Protein hewani bisa didapatkan dari daging merah, unggas, ikan, dan telur. Sedangkan, protein nabati bisa didapatkan dalam bentuk tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

    Telur bisa diolah menjadi telur dadar, telur orak-arik, telur ceplok, hingga roti sandwich isi telur dan sayur. Olahan telur juga bisa dikombinasikan dengan saus seperti asam manis agar lebih disukai anak-anak.

    Untuk daging ayam bisa diolah menjadi ayam panggang, ayam suwir kecap, hingga ayam teriyaki. Sedangkan, daging sapi bisa diolah menjadi tumis sapi sayur, hingga semur daging cincang.

    Sayuran

    Sayur-sayuran menyimpan berbagai kandungan penting seperti asam folat, vitamin, potassium, dan karoten yang dibutuhkan oleh tubuh. Konsumsi sayur memiliki banyak manfaat seperti memperlancar buang air besar, mencegah berbagai penyakit kronis, dan menjaga berat badan seimbang.

    Beberapa contoh sayuran yang populer digunakan seperti bayam, kangkung, buncis, brokoli, wortel, dan masih banyak lainnya. Sayuran seperti bayam bisa diolah menjadi sayur bening. Wortel, kol, brokoli, dan buncis bisa dikombinasikan dengan kentang untuk sayur sop.

    Lalu, kangkung juga bisa dibuat menjadi tumis kangkung saus tiram.

    Buah-buahan

    Tambahkan juga buah sebagai menu sarapan untuk anak-anak. Buah-buahan mengandung air, antioksidan, serta vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

    Beberapa jenis buah yang direkomendasikan seperti pisang, melon, semangka, pepaya, apel, dan masih banyak lagi.

    Kenapa Sarapan Penting untuk Anak?

    Ketua Umum Pergizi Pangan Prof Dr Hardinsyah, MS menuturkan sarapan sangat penting untuk anak. Setelah tidur selama delapan jam, tubuh membutuhkan asupan nutrisi ketika bangun di pagi hari. Nutrisi tersebut bisa dipenuhi dengan sarapan bernutrisi.

    “Saat tidur, organ-organ di dalam tubuh kita bekerja, seperti jantung, paru-paru, lambung, itu membutuhkan zat gizi, tidak hanya energi. Dan ketika kita bangun di pagi hari, hampir sepertiga kebutuhan harian kita sudah digunakan ketika tidur jadi itu perlu diganti atau di-replace,” kata Prof Hardinsyah dalam sebuah wawancara.

    Sarapan juga berpengaruh positif terhadap proses pembelajaran, kinerja kognitif, dan prestasi anak di sekolah. Menurut Prof Hardinsyah, ini bisa membuat anak lebih fokus saat menerima pelajaran.

    (avk/tgm)

  • Video: BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Batasi Rawat Inap Peserta JKN

    Video: BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Batasi Rawat Inap Peserta JKN

    Video: BPJS Kesehatan Tegaskan Tak Batasi Rawat Inap Peserta JKN