Category: Detik.com Kesehatan

  • Ilmuwan Bongkar Pemicu Asam Urat, Ternyata Tak Melulu karena Makan Jeroan

    Ilmuwan Bongkar Pemicu Asam Urat, Ternyata Tak Melulu karena Makan Jeroan

    Jakarta

    Asam urat sering dikaitkan kurang makan sehat, seperti kebanyakan makan jeroan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa genetika memainkan faktor yang lebih besar dalam perkembangan kondisi ini daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Sebuah studi terbaru, yang dilakukan oleh tim ilmuwan internasional, mengamati data genetik yang dikumpulkan dari 2,6 juta orang di 13 kohort data DNA yang berbeda. Data tersebut mencakup 120.295 orang dengan ‘asam urat prevalen’.

    Diberitakan Science Direct, dengan membandingkan kode genetik orang dengan asam urat dan orang tanpa asam urat, tim menemukan 377 wilayah DNA spesifik yang memiliki variasi spesifik untuk kondisi tersebut, 149 di antaranya sebelumnya tidak terkait dengan asam urat.

    Meskipun faktor gaya hidup dan lingkungan masih berperan, temuan ini menunjukkan bahwa genetika memainkan peran utama dalam menentukan apakah seseorang akan mengalami asam urat atau tidak. Para peneliti berpikir mungkin masih ada lebih banyak hubungan genetik yang belum ditemukan yang masih perlu ditemukan.

    “Gout atau asam urat adalah penyakit kronis dengan dasar genetik dan bukan kesalahan penderitanya, mitos bahwa gout disebabkan oleh gaya hidup atau pola makan perlu dipatahkan,” kata ahli epidemiologi Tony Merriman dari Universitas Otago di Selandia Baru.

    Gout muncul ketika kadar asam urat dalam darah tinggi, yang kemudian membentuk jarum kristal tajam di persendian. Ketika sistem kekebalan tubuh mulai menyerang kristal-kristal tersebut, hal itu menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang signifikan.

    Genetika berperan penting dalam setiap tahap proses tersebut, menurut para peneliti. Genetika khususnya memengaruhi kemungkinan sistem kekebalan tubuh menyerang kristal, dan cara asam urat diangkut ke seluruh tubuh.

    Gout dapat datang dan pergi, tetapi ada pengobatan yang tersedia – dan para penulis di balik studi tersebut berpendapat bahwa kesalahpahaman dapat membuat orang enggan menjalani pengobatan tersebut. Hal itu menjadi masalah nyata dengan kasus kondisi yang terus meningkat.

    “Mitos yang tersebar luas ini menyebabkan rasa malu pada penderita asam urat, sehingga sebagian orang lebih cenderung menderita dalam diam dan tidak pergi ke dokter untuk mendapatkan obat pencegahan yang menurunkan kadar urat dalam darah dan akan mencegah rasa sakit mereka,” kata Merriman.

    (kna/kna)

  • Kata Psikolog soal Psikis Penerima Bansos yang Main Judol

    Kata Psikolog soal Psikis Penerima Bansos yang Main Judol

    Psikolog sosial Dian Wisnuwardhani ungkapkan pandangannya soal langkah pemerintah mau setop bantuan sosial (bansos) ke penerima yang terbukti bermain judi online (judol). Bahkan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bilang pemerintah udah menutup rekening penerima bansos yang dipakai untuk bermain judol, setelah mereka melakukan pengecekan data-data penerima.

    Dian juga menjelaskan ada hal lain lagi yang perlu dilakukan pemerintah yakni memberikan program edukasi dan rehabilitasi. Berikut penjelasan lengkapnya…

    detikers, jangan lupa klik di sini untuk melihat video-video 20Detik lainnya!

  • Biar Ginjal Nggak Rusak, Stop Begadang Kalau Nggak Ada Perlunya

    Biar Ginjal Nggak Rusak, Stop Begadang Kalau Nggak Ada Perlunya

    Jakarta

    Kebanyakan anak muda mungkin lebih sering tidur larut malam atau begadang. Ternyata, kebiasaan ini dapat merusak fungsi organ tubuh, salah satunya ginjal.

    Ginjal merupakan organ tubuh yang penting untuk menyaring darah, mendetoksifikasi tubuh, dan menjaga homeostatis atau kemampuan tubuh untuk mempertahankan kondisi internal agar tetap stabil.

    Para peneliti telah mengaitkan kurang tidur dan gangguan tidur dengan tingkat diabetes dan penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi. Berkat penelitian baru oleh Dr Ciaran McMullan, MD, dari Rumah Sakit Brigham and Women’s, kaitan ini semakin jelas.

    Dr McMullan mempelajari bagaimana tidur mempengaruhi ginjal dan apakah lebih banyak tidur serta suplementasi melatonin dapat meningkatkan fungsi ginjal.

    “Fungsi ginjal sebenarnya diatur oleh siklus tidur-bangun. Siklus ini membantu mengoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam,” kata Dr McMullan yang dikutip dari National Kidney Foundation, Selasa (15/7/2025).

    “Kami juga tahu bahwa pola tidur malam dapat memengaruhi penyakit ginjal kronis dan orang yang kurang tidur biasanya mengalami penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat. Yang kami lakukan sekarang adalah mengamati hormon spesifik yang mungkin menjadi penyebab penurunan ini,” sambungnya.

    Penelitian Dr McMullan mengkaji lebih dekat sekresi melatonin, hormon yang diproduksi tubuh secara alami untuk menyelaraskan fungsi nokturnal kita. Sebagian besar dari penelitian ini, peserta yang sehat akan dibatasi waktu tidurnya dan kadar hormon, serta fungsi ginjal mereka akan diukur.

    Penelitian ini juga akan melibatkan orang-orang yang memiliki kebiasaan kurang tidur dan akan diminta untuk tidur lebih lama untuk melihat apakah hal itu mempengaruhi fisiologi, tekanan darah, kadar gula darah, dan fungsi ginjal mereka.

    Separuh dari kelompok ini juga akan diberikan suplemen melatonin untuk melihat apakah hal ini mempengaruhi fungsi ginjal mereka seiring waktu.

    “Jadi, kami tidak hanya mengamati pola tidur orang-orang, tetapi juga mencoba melihat apakah ada beberapa intervensi yang dapat dilakukan oleh orang-orang dengan kurang tidur,” terang Dr McMullan.

    Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana ginjal bekerja dan berinteraksi dengan hormon tubuh pada malam hari juga dapat membantu menentukan pedoman nutrisi yang lebih baik, dan waktu yang oplikasi untuk pemberian obat. Hal ini karena kemampuan ginjal untuk memproses obat-obatan dan nutrisi, seperti natrium dan kalium berubah antara siang dan malam.

    Studi ini dapat mengidentifikasi kelompok orang baru yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal kronis karena gaya hidup atau jadwal kerja mereka. Misalnya mereka yang bekerja shift dan mereka yang memiliki masalah kurang tidur kronis.

    “Penting untuk mengenali masalah-masalah ini sebagai faktor risiko karena ini, berarti individu-individu ini mungkin memerlukan skrining penyakit ginjal dan manajemen tekanan darah yang lebih agresif,” jelasnya.

    (sao/kna)

  • Gejala Awal Kanker Usus Besar yang Tak Boleh Diabaikan, Usia Muda Bisa Kena

    Gejala Awal Kanker Usus Besar yang Tak Boleh Diabaikan, Usia Muda Bisa Kena

    Jakarta

    Kanker usus besar yang sebelumnya umum terjadi pada lanjut usia (lansia), kini mulai menyasar usia yang lebih muda. Kasus kanker usus besar di generasi milenial angkanya mulai mengkhawatirkan.

    Dikutip dari Times of India, sebuah studi terbaru menemukan bahwa mereka yang lahir di tahun 1990 memiliki risiko kanker usus besar hingga dua kali lipat dibandingkan mereka yang lahir pada 1950.

    Ahli Gastroenterologi, dr Joseph Salhab di Florida, Amerika Serikat mengatakan kanker usus besar sebenarnya memunculkan peringatan. Namun, tanda-tanda ini terkadang masih sering terabaikan.

    Lalu, apa saja gejala awal dari kanker usus besar?

    1. Pendarahan Rektum

    dr Salhab mengatakan pendarahan rektum adalah salah satu tanda kanker usus besar yang paling mengkhawatirkan. Jika feses yang keluar tercampur dengan darah, maka ini perlu menjadi perhatian.

    Kondisi ini bisa saja juga disebabkan oleh wasir, tetapi pendarahan yang terjadi terus menerus perlu mendapat penanganan lebih lanjut.

    2. Sakit Perut Tiba-tiba

    Jika mengalami sakit perut tanpa penyebab yang jelas, terasa sangat sakit, dan tak kunjung hilang, mungkin menjadi tanda kanker usus besar. Rasa tidak nyaman di perut yang terus menerus, meskipun telah mengubah pola makan dan gaya hidup merupakan tanda bahaya.

    3. Mudah Lelah

    Merasa lelah sepanjang waktu bukanlah pertanda baik. Kelelahan atau lemas, bahkan setelah istirahat yang cukup bisa menandakan adanya masalah pada tubuh.

    Menurut dr Salhab, orang-orang cenderung mengabaikan gejala ini, padahal ini merupakan ‘alarm’ yang bisa menunjukkan adanya masalah.

    4. Perubahan Kebiasaan BAB

    Jika terjadi perubahan pada kebiasaan buang air besar (BAB), terutama yang berlangsung lebih dari beberapa minggu, perlu diwaspadai. Perubahan ini bisa berupa peningkatan sembelit, diare, atau lebih sering BAB.

    Selain gejala-gejala di atas, dr Salhab menyebutkan ada beberapa tanda lain dari kanker usus besar. Gejala ini meliputi penurunan berat badan yang signifikan, kehilangan nafsu makan, keringat di malam hari, demam yang berulang.

    Meskipun gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan lain, jika digabungkan, tanda-tanda ini dapat mengindikasikan kanker usus besar.

    (dpy/kna)

  • Pria Ngeluh Alat Vital Bengkak usai Bercinta, Ternyata Mr P-nya ‘Patah’

    Pria Ngeluh Alat Vital Bengkak usai Bercinta, Ternyata Mr P-nya ‘Patah’

    Jakarta

    Seorang pria berusia 55 tahun di Amerika Serikat (AS) mengalami kejadian naas saat bercinta. Ia pun pergi ke rumah sakit dengan kondisi penis yang sangat mengerikan.

    Pasien yang tidak disebutkan namanya itu mengeluhkan penis yang membengkak, nyeri, dan memar parah. Kondisi ini muncul hanya beberapa jam setelah kejadian tersebut.

    Insiden ini bermula saat pasien dan pasangannya tengah berhubungan seks. Tetapi, pasien merasakan sensasi seperti ‘sentakan’ yang tiba-tiba dan menyakitkan di penisnya saat mengenai perineum pasangannya, yaitu bagian kulit antara anus dan vagina.

    Pasien mengaku saat itu sedang berhubungan seks dengan sangat bersemangat. Meski kesakitan, penisnya masih ereksi sebagian selama dua jam sebelum pembengkakan dan memar muncul, yang memutuskannya mencari bantuan darurat.

    Dokter dari Fakultas Kedokteran Creighton University di AS mempublikasikan kasus tersebut di jurnal Cureus. Ia menjelaskan penis pasien mengalami kondisi bengkok tajam ke kanan, dengan pembengkakan dan memar gelap di sepanjang sisi kiri.

    Cedera tersebut disebabkan oleh robekan pada tunika albuginea, yakni lapisan fibrosa keras yang mengelilingi jaringan erektil.

    “Saat penis ereksi, tunika albuginea meregang kencang. Robekan yang tiba-tiba dapat menyebabkan suara berderak keras dan kerusakan serius,” tulisnya yang dikutip dari The Sun, Selasa (15/7/2025).

    Dalam jurnal, dijelaskan bahwa kondisi itu menyebabkan pembengkakan dan memar yang cepat. Hal ini membuat penisnya terlihat mirip ‘terong’, seperti yang sering terlihat pada kasus-kasus sebelumnya.

    Dari pemeriksaan MRI mengonfirmasi adanya robekan yang lebih dari 2 cm, ditambah memar yang menekan uretra dengan lembut. Untungnya, tidak ada kerusakan serius di sana.

    Hasil pemeriksaan pria 55 tahun yang penisnya patah saat bercinta. (Foto: Jurnal Cureus)

    Meskipun penis tidak memiliki tulang, cedera semacam ini dikenal sebagai ‘fraktur’. Ia menjalani operasi dalam waktu delapan jam, di mana dokter menjahit robekan tersebut dan menguras darah yang terperangkap.

    Setelah menginap semalam, ia dipulangkan dengan diberikan antibiotik dan disarankan untuk menghindari hubungan seksual selama masa pemulihan.

    Tiga bulan kemudian, kondisi pasien kembali normal, tanpa rasa sakit, tanpa kelainan bentuk, dan ereksi berfungsi penuh.

    “Fraktur penis jarang terjadi. Dan kekuatan penisnya yang membentur perineum pasangannya pasti ‘sangat kuat’, hingga menyebabkan kerusakan serius seperti itu,” kata dokter yang menanganinya.

    “Jika tidak ditangani terlalu lama, cedera ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan jaringan parut,” lanjutnya.

    Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri dapat masuk melalui robekan dan menyebabkan urosepsis, infeksi berbahaya yang dimulai di saluran kemih dan dapat berkembang menjadi sepsis yang mengancam jiwa.

    (sao/kna)

  • Singgung Sabotase Internal, Gold’s Gym Ancam Perkarakan Karyawan!

    Singgung Sabotase Internal, Gold’s Gym Ancam Perkarakan Karyawan!

    Jakarta

    Kuasa Hukum Gold’s Gym Indonesia mengatakan adanya tindakan sabotase internal oleh karyawan. Hal ini memberikan dampak serius bagi perusahaan, termasuk tiba-tiba tutupnya sejumlah klub.

    “Upaya perbaikan bisnis ini sangat terganggu oleh sabotase di dalam internal perusahaan yang merugikan perusahaan. Perusahaan menemukan fakta ada tiga oknum dari Personal Trainer (PT) dan customer experience,” kata perwakilan kuasa hukum Gold’s Gym, Aditya Bagus Anggariyadi, di Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2025).

    Aditya menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam terkait aksi sabotase ini. Gold’s Gym akan menempuh jalur hukum.

    “Saat ini kami sedang upayakan untuk upaya hukum kepolisian, seperti itu,” kata Aditya.

    “Tapi kami belum bisa menyampaikan (nama-nama oknum), itu masih dalam proses hukum saat ini,” lanjutnya.

    Menurut Aditya, oknum-oknum tersebut telah melanggar pasal terkait pencurian, penggelapan dalam jabatan, penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik, serta penyebaran data pribadi tanpa izin.

    Oknum-oknum tersebut, lanjut Aditya, menghentikan penjualan secara sepihak, bahkan melakukan intimidasi ke karyawan lain. Lalu menyebarkan berita bohong bahwa Gold’s Gym akan tutup permanen pada Juni 2025. Menuduh perusahaan melakukan penipuan, lalu menguasai media sosial resmi perusahaan dan menyebarkan informasi tidak benar, baik Instagram dan WhatsApp.

    “Bahkan tiga oknum ini menutup beberapa cabang tanpa persetujuan manajemen perusahaan. Alasannya karena keterlambatan gaji yang tidak benar dan memasang informasi penutupan di setiap klub,” kata Aditya.

    “Oknum-oknum tersebut juga melakukan perampasan aset di kantor pusat head office mengambil barang perusahaan tanpa izin. Menyebarkan data pribadi beberapa individu,” lanjutnya.

    Saat ini, manajemen mengkonfirmasi bahwa media sosial resmi Gold’s Gym adalah TikTok @goldsgymid.factcheck dan Instagram @ggid.factcheck.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Kepala BKKBN Bicara soal Penerapan Vasektomi di RI”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Fitness Center Bertumbangan

    17 Konten

    Gym-gym besar bertumbangan di tengah meningkatnya minat berolahraga. Di sisi lain, gym-gym kelas menengah makin menjamur. Fenomena apakah?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Gold’s Gym Buka-bukaan soal Penutupan Cabang, Singgung Sabotase Internal!

    Gold’s Gym Buka-bukaan soal Penutupan Cabang, Singgung Sabotase Internal!

    Jakarta

    PT Fit and Health Indonesia atau Gold’s Gym Indonesia buka suara soal penutupan sejumlah cabang. Manajemen mengakui saat ini ekonomi perusahaan sedang dalam kondisi tidak baik sehingga mereka menutup beberapa gerai klub.

    “Gold’s Gym Indonesia juga menghadapi tantangan berat akibat kondisi ekonomi saat ini. Gold’s Gym mengambil langkah tegas, pertama menutup lima cabang yang performanya kurang,” kata Kuasa Hukum Gold’s Gym, yang diwakili oleh Aditya Bagus Anggariyadi di Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2025).

    Lima cabang tersebut adalah, Cilandak Town Square Jakarta Selatan, Mall Alam Sutera Tangerang, Kalibata City Jakarta Selatan, Ciputra Mall Jakarta Barat, dan Grand Metropolitan Mall Bekasi.

    “Ketiga melakukan negosiasi ulang terhadap pemilik gedung terkait biaya sewa. Keempat melakukan efisiensi dengan pengurangan SDM sejak April 2025,” katanya.

    Sebenarnya, Gold’s Gym Indonesia masih memiliki enam cabang yang seharusnya masih beroperasi. Namun, Aditya menegaskan bahwa telah terjadi sabotase dari oknum karyawan, sehingga klub harus tutup.

    Keenam cabang tersebut adalah Cihampelas Walk Bandung, Mall of Indonesia Jakarta Utara, Baywalk Mall Jakarta Utara, Bintaro Xchange Tangerang Selatan, The Breeze BSD, dan Ciputra World Surabaya.

    “Upaya perbaikan bisnis ini sangat terganggu oleh sabotase di dalam internal perusahaan yang merugikan perusahaan. Perusahaan menemukan fakta ada tiga oknum dari Personal Trainer (PT) dan customer experience,” katanya.

    “Pertama menghentikan seluruh aktivitas penjualan sepihak. Kedua memaksa karyawan lainnya untuk berhenti melakukan penjualan, bahkan intimidasi kepada mereka yang masih berjualan,” sambungnya.

    Ketiga, lanjut Aditya, oknum ini menyebarkan berita bohong bahwa Gold’s Gym akan tutup permanen pada Juni 2025. Lalu, menuduh perusahaan melakukan penipuan, lalu menguasai media sosial resmi perusahaan dan menyebarkan informasi tidak benar, baik Instagram dan WhatsApp.

    “Bahkan tiga oknum ini menutup beberapa cabang tanpa persetujuan manajemen perusahaan. Alasannya karena keterlambatan gaji yang tidak benar dan memasang informasi penutupan di setiap klub,” kata Aditya.

    Penurunan Omzet Perusahaan

    Atas aksi yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut, Aditya mengatakan bahwa perusahaan mengalami penurunan omzet yang drastis, salah satunya di cabang The Breeze BSD.

    “Pada awal Juni sampai 17 Juni 2025, penjualan PT menurun drastis lebih dari 76,3 persen dari bulan sebelumnya. Dari 1 sampai 17 Mei adalah Rp 1,6 M, lalu pada 1-17 Juni hanya Rp 389 juta,” katanya.

    Saat ini, manajemen Gold’s Gym masih berupaya untuk memperbaiki kondisi yang ada. Sambil menunggu, manajemen mengklaim sudah memberikan pilihan pada para member aktif agar masa berlangganan mereka tidak sia-sia.

    Seperti meningkatkan status ke all club, perpanjangan membership tiga bulan gratis, cuti membership sampai akhir 2025, gratis transfer membership atau PT, perpanjangan masa berlaku sesi PT, dan gratis pembatalan membership bulanan.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

    Fitness Center Bertumbangan

    17 Konten

    Gym-gym besar bertumbangan di tengah meningkatnya minat berolahraga. Di sisi lain, gym-gym kelas menengah makin menjamur. Fenomena apakah?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Ozempic Dkk Bakal Dapat Saingan Baru, Obat Diet GLP-1 ‘Made In China’

    Ozempic Dkk Bakal Dapat Saingan Baru, Obat Diet GLP-1 ‘Made In China’

    Jakarta

    Ilmuwan China tengah mengembangkan obat berbasis GLP-1 yang saat ini banyak digunakan untuk menurunkan berat badan. Dalam penelitian terbaru, obat tersebut sukses mengatasi berat badan berlebih dan membantu pasien obesitas.

    Diberitakan SCMP, lebih dari 60 kandidat obat GLP-1 baru sedang menjalani uji klinis tahap akhir di China, dan kandidat-kandida ini berpotensi bersaing langsung dengan semaglutida dan produk pesaingnya, tirzepatide, yang dikembangkan oleh Eli Lilly dan Ozempic yang berbasis di AS, tambah laporan tersebut. Kedua produk ini mendominasi pasar obat penurun berat badan global.

    Pada bulan April, Beijing meluncurkan kampanye manajemen berat badan nasional untuk mengatasi apa yang disebutnya sebagai “ancaman kesehatan masyarakat yang besar”.

    Menurut sebuah studi yang ditugaskan oleh Komisi Kesehatan Nasional China, sekitar 34,3 persen orang dewasa mengalami kelebihan berat badan, sementara 16,4 persen lainnya mengalami obesitas pada tahun 2018 – masing-masing naik dari 22,8 persen dan 7,1 persen pada tahun 2002.

    Lebih dari 70 persen populasi akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2030, dan jika masalah ini tidak ditangani secara efektif, hal itu akan menghabiskan 22 persen dari total anggaran perawatan kesehatan nasional, menurut komisi tersebut.

    Pada tanggal 27 Juni, Innovent Biologics yang berbasis di provinsi Jiangsu timur mengatakan telah menerima persetujuan regulasi China untuk mazdutide, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia yang meniru hormon alami GLP-1 dan glukagon, yang terakhir memainkan peran penting dalam mengatur kadar glukosa darah.

    Dengan menggunakan obat yang disuntikkan seminggu sekali, sekitar 610 peserta yang kelebihan berat badan atau obesitas dalam uji klinisnya mencapai penurunan berat badan rata-rata sebesar 14,8 persen pada minggu ke-48, dan pengurangan 80 persen dalam kandungan lemak hati, kata Innovent.

    (kna/kna)

  • Menkes Buka-bukaan Banyak Orang Kaya Terdaftar Jadi Peserta PBI BPJS Kesehatan

    Menkes Buka-bukaan Banyak Orang Kaya Terdaftar Jadi Peserta PBI BPJS Kesehatan

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti banyaknya peserta penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang tidak sesuai dengan status ekonomi alias salah sasaran terutama di DKI Jakarta. Hal ini kembali disorot menyusul gaduh pemerintah menonaktifkan sekitar 7 juta peserta PBI pasca dilakukan verifikasi data bersama antar lembaga dan kementerian.

    Budi mengaku, nihil rekonsiliasi data antara Kementerian Sosial, BPJS Kesehatan, juga Kementerian Dalam Negeri.

    “Memang karena berbeda-beda juga datanya, pemerintah daerah juga masih berbeda,” beber Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (15/7/2025).

    “Jadi jangan sampai seperti yang sempat ramai kemarin. Sekjen saya juga dibayarin PBPU-nya, di DKI, kan itu data ada semua di DKI, dan orang-orang yang lebih kaya dari Pak Kunta (Sekjen) juga dibayarin,” sorotnya.

    Karenanya, pemerintah ke depan melakukan pemutakhiran untuk satu data dari seluruh kementerian dan lembaga, seluruhnya berada di Badan Pusat Statistik (BPS), untuk menghindari salah sasaran penerima PBI.

    PBI tercatat sebagai jumlah kunjungan layanan terbanyak di fasilitas kesehatan, setelah pekerja bukan penerima upah (PBPU) mandiri. Total hingga Mei 2025 tercatat sebanyak 30 juta kunjungan.

    “Sekali lagi, data PBI di kita nggak pernah tau mana yang benar dan yang nggak, antara datanya Kemensos, Kemenkes, data Dukcapil, itu nggak pernah sama sudah puluhan tahun,” titir dia.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebut pihaknya bertahap melalukan realokasi peserta PBI. Belakangan mulai teejadi perbaikan proporsi PBI pada angka kemiskinan daerah.

    Ia mencontohkan salah satu redistribusi alokasi PBI yang sudah dilakukan per Juni 2025. Misalnya di Kabupaten Jombang, total penduduk miskin sebanyak 110.570 warga dengan kuota ideal PBI 424 ribu.

    Setelah dilakukan realokasi, jumlah peserta PBI di sana dikurangi sebanyak 6.803 lantaran tercatat ada lebih dari 33 ribu pemberian salah sasaran.

    Meski begitu, bagi masyarakat yang ingin mengakses pelayanan tetapi baru menyadari dinonaktifkan sebagai peserta PBI, bisa melakukan reaktivasi dengan syarat tergolong masyarakat miskin atau rentan miskin.

    Berikut caranya:

    – Masuk dalam daftar peserta PBI JK yang dinonaktifkan pada Mei 2025
    – Mengikuti verifikasi di lapangan dan dinyatakan termasuk kategori miskin dan rentan miskin
    – Memiliki kondisi darurat medis yang mengancam keselamatan jiwa

    Peserta diimbau untuk melapor ke Dinas Sosial dengan membawa surat keterangan membutuhkan layanan kesehatan. Setelah melewati tahap tersebut, Dinas Sosial akan mengusulkan peserta ke Kementerian Sosial, untuk melakukan verifikasi status peserta.

    Jika peserta lolos verifikasi, maka BPJS Kesehatan akan mengaktifkan kembali status JKN peserta tersebut, sehingga peserta yang bersangkutan dapat kembali mengakses layanan kesehatan.

    (naf/kna)

  • Hari Pertama Masuk, Siswa Sekolah Rakyat Cek Kesehatan

    Hari Pertama Masuk, Siswa Sekolah Rakyat Cek Kesehatan

    Foto Health

    Rafida Fauzia – detikHealth

    Selasa, 15 Jul 2025 11:16 WIB

    Jakarta – Siswa sekolah rakyat diperiksa kesehatannya hari ini. Tes dilakukan untuk memastikan kondisi fisik mereka sebelum belajar.