Category: Detik.com Kesehatan

  • Fakta-fakta Varian Baru COVID ‘Stratus’ Masuk RI, Gejala dan Ciri Khasnya

    Fakta-fakta Varian Baru COVID ‘Stratus’ Masuk RI, Gejala dan Ciri Khasnya

    Jakarta

    Varian baru COVID XFG atau stratus sudah terdeteksi di Indonesia menurut laporan terbaru Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes). Stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.

    Laporan ini diberikan berdasarkan hasil pemantauan rutin terhadap penyakit pernapasan, seperti influenza dan COVID-19 di 39 puskesmas, 25 rumah sakit, serta 14 Bala Karantina Kesehatan yang berfungsi sebagai sentinel site.

    “Pada Bulan Juni Varian dominan di Indonesia adalah XFG (75 persen pada Mei, dan 100 persen pada Juni), dan XEN (25 persen pada Mei),” demikian bunyi laporan Kemenkes, dikutip Minggu (27/7/2025).

    Hingga minggu ke 30, jumlah total kasus COVID sepanjang 2025 terdapat 291 kasus dari sebanyak 12.853 spesimen yang diperiksa, menghasilkan positivity rate kumulatif 2,26 persen. Sedangkan, jumlah kasus yang ada di lokasi sentinel sampai minggu ke-25 mencapai 82 kasus dari sebanyak 2.613 spesimen.

    Positif kumulatif tahun 2025 terbanyak dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.

    Kemenkes RI mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan gejala infeksi saluran pernapasan, menerapkan protokol; kesehatan dasar, dan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala flu berat, batuk, atau demam tinggi. Sementara, vaksinasi dianjurkan bagi kelompok rentan.

    Gejala Varian COVID Stratus

    Menurut dokter umum di Harley Street, sekaligus pendiri Hannah London Clinic, dr Kaywaan Khan, stratus memiliki mutasi spesifik pada protein spike (lonjakan) yang memungkinkan virus ini menghindari antibodi dari infeksi sebelumnya maupun vaksinasi.

    Stratus dikatakan tidak tampak lebih berat atau parah jika dibandingkan dengan varian sebelumnya. Tapi, ada gejala yang dinilai cukup khas.

    “Salah satu gejala paling mencolok dari varian Stratus adalah suara serak atau parau,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa secara umum, gejala Stratus tergolong ringan hingga sedang.

    dr Khan menyarankan, jika seseorang mendapat hasil positif, maka sebaiknya tetap di rumah dan menjalani isolasi. Sebab, varian stratus sangat mudah menular.

    Selain itu, beberapa gejala lainnya mirip varian COVID-19 sebelumnya. Dikutip dari laman National Health Service UK (NHS), gejalanya meliputi:

    Sesak napasKehilangan atau perubahan indra penciuman dan perasa,Kelelahan, demam atau menggigilHidung tersumbat atau berairNyeri ototBatuk terus-menerusSakit tenggorokanSakit kepalaDiareHilangnya nafsu makan, dan mual

    Varian Stratus Lebih Berbahaya?

    Stratus ditetapkan sebagai variant under monitoring (VUM) oleh WHO, sebab proporsinya terus meningkat secara global. Varian ini diperkirakan memiliki pertumbuhan yang relatif tertinggi dibandingkan dengan varian lain yang beredar, seperti Nimbus atau NB.1.8.1 terkini. Kendati demikian, stratus dikatakan tidak lebih parah dibandingkan varian lainnya yang beredar.

    “Data saat ini tidak menunjukkan varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian daripada varian lain yang beredar,” kata WHO, (7/7/2025).

    Terdapat bukti yang menunjukkan adanya peningkatan proporsi dari varian stratus. Tapi, WHO belum mengamati tanda-tanda yang menunjukkan peningkatan keparahannya.

    “Meskipun ada peningkatan kasus dan rawat inap yang dilaporkan di beberapa negara [Kawasan Asia Tenggara], yang memiliki proporsi XFG tertinggi, tidak ada laporan yang menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit terkait lebih tinggi dibandingkan dengan varian yang beredar lainnya, kata WHO.

    Sementara itu, menurut konsultan epidemiologi di UK Health Security Agency (UKHSA), Dr Alex Allen mengatakan pula bahwa sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan varian stratus menyebabkan penyakit yang lebih parah dari varian sebelumnya.

    “Merupakan hal yang normal bagi virus untuk bermutasi dan berubah seiring waktu,” kata Dr Alex Allen, seraya menambahkan pihaknya terus memantau semua jenis COVID di Inggris, dikutip dari The Independent.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Varian Covid-19 yang Mendominasi Indonesia Saat Ini “
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/suc)

    Varian Stratus Intai RI

    5 Konten

    COVID-19 di Indonesia kini didominasi varian XFG, atau dijuluki ‘varian stratus’. Varian ini mendominasi 75 persen kasus di bulan Mei 2025, dan 100 persen kasus di Juni.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Manfaat Kaki di Atas Tembok, Tingkatkan Sirkulasi Darah hingga Redakan Stres

    Manfaat Kaki di Atas Tembok, Tingkatkan Sirkulasi Darah hingga Redakan Stres

    Jakarta

    Setelah seharian beraktivitas, tubuh tentu membutuhkan waktu untuk rileks. Salah satu kebiasaan simpel yang bisa dilakukan di rumah adalah mengangkat kaki ke tembok.

    Meski kelihatannya sepele, kebiasaan mengangkat kaki ke tembok menyimpan segudang manfaat kesehatan. Berikut ini sederet manfaat yang mungkin bisa didapatkan.

    1. Meningkatkan Sirkulasi Darah

    Dikutip dari Healthline, mengangkat kaki ke tembok membantu memperlancar aliran darah di bagian tubuh bawah.

    Darah yang kekurangan oksigen akan kembali ke jantung melalui pembuluh vena. Tidak seperti arteri, tekanan dalam vena relatif lebih rendah. Untuk membantu pergerakan darah, vena dibantu oleh katup-katup kecil serta kontraksi otot di sekitarnya agar darah dapat naik kembali ke jantung.

    Ketika duduk atau berdiri, darah di kaki harus melawan gravitasi agar bisa kembali ke jantung. Namun, saat kaki diangkat lebih tinggi dari jantung, gravitasi membantu darah mengalir ke atas, sehingga sirkulasi darah di kaki menjadi lebih lancar.

    2. Mengurangi Pembengkakan

    Pembengkakan kaki bisa disebabkan oleh penumpukan cairan (edema) atau peradangan. Cedera atau kondisi kesehatan tertentu juga dapat menyebabkan pembengkakan kaki.

    Sama seperti manfaatnya terhadap sirkulasi darah, mengangkat kaki di atas level jantung dapat membantu mengeluarkan cairan berlebih secara lebih efisien, sehingga pembengkakan berkurang.

    Berdiri atau duduk terlalu lama dapat menyebabkan darah terkumpul di pembuluh vena kaki. Hal ini meningkatkan tekanan di vena dan bisa memicu munculnya varises.

    Dengan mengangkat kaki, tekanan di kaki dapat berkurang karena darah yang terkumpul bisa mengalir kembali ke arah jantung. Jika sudah lama berdiri, duduk dengan kaki terangkat juga mengurangi rasa pegal dan nyeri pada telapak kaki.

    4. Meredakan Stres

    Selain meningkatkan sirkulasi darah, kebiasaan mengangkat kaki ke tembok juga mengurangi stres. Menurut pakar kebugaran di Australia, Marina Wright, gerakan ini bisa dilakukan 3-10 menit sehari untuk memberikan efek baik bagi kesehatan.

    “Ini adalah pose inversi yang memberikan manfaat serupa seperti headstand atau shoulder stand, tapi kelebihannya adalah legs-up-the-wall (angkat kaki ke tembok) jauh lebih mudah dilakukan dan bisa dilakukan hampir oleh siapa saja,” kata Marina dikutip dari Newsweek, Kamis (244/7/2025).

    Dalam yoga, pose ini dikenal dengan nama Viparita Karani. Gerakan ini membantu tubuh untuk ‘melambat’ dan menikmati momen ketenangan. Untuk mendapatkan efek maksimal, gerakan ini bisa dikombinasikan latihan pernapasan.

    “Pose ini menstimulasi sistem saraf parasimpatis, yang artinya detak jantung bisa melambat dan tubuh memasuki kondisi rileks,” katanya.

    “Pernapasan dalam akan semakin mengaktifkan sistem saraf parasimpatis dan mengurangi efek respons stres,” tandas Marina.

    5. Meredakan Sakit Kepala

    Ahli saraf John Hopkins University Dr David Buchholz berpendapat sakit kepala muncul tak mesti disebabkan oleh otot yang menegang. Menurutnya, sakit kepala lebih umum disebabkan oleh masalah pembuluh darah.

    “Sakit kepala disebabkan oleh pembuluh darah di wajah dan leher membengkak dan menyempit,” katanya dikutip dari Yoga International.

    Menurut Dr David, sakit kepala yang dicetuskan oleh stres atau ketegangan hanyalah versi lebih ringan dari gangguan yang sama. Salah satu gerakan yoga yang disarankan adalah mengangkat kaki ke tembok.

    Melakukan gerakan ini secara rutin ditambah dengan meningkatkan aktivitas fisik, khususnya kardio, dapat memicu pelepasan endorfin olahraga yang mencegah sakit kepala.

    (elk/suc)

  • Video: Dinkes DKI Jakarta Ungkap Penyakit yang Jadi Tantangan Saat Ini

    Video: Dinkes DKI Jakarta Ungkap Penyakit yang Jadi Tantangan Saat Ini

    JakartaWakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menyebut penyakit yang menjadi tantangan saat ini yaitu penyakit yang tidak menular. Beberapa penyakit tersebut seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan kanker.

    Dwi mengatakan risiko penyakit tidak menular bisa dikurangi melalui penerapan pola hidup sehat bagi masayatakat. Pemerintah juga melakukan kolaborasi antar lembaga melalui Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk masyarakat RI.

    Tonton video-video menarik lainnya di 20detik.

    (/)

    penyakit tidak menular ptm dinkes dki dinkes dki jakarta penyakit jantung

  • Video CISDI: PMT Bisa Jadi Alternatif Beri Pangan Bergizi untuk Anak

    Video CISDI: PMT Bisa Jadi Alternatif Beri Pangan Bergizi untuk Anak

    JakartaCenter for Indonesia Strategic Development Initiatives (CISDI) menyebut Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan salah satu alternatif memberi gizi kepada anak untuk mencegah risiko stunting. PMT masih termasuk bagian dari Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk balita 6-59 bulan.

    Makanan dapat dikemas dengan bentuk yang lebih unik sehingga lebih menarik bagi anak. Makanan tersebut seperti telur, ayam, kentang, dan ikan.

    Tonton video-video menarik lainnya di 20detik.

    (/)

    pmt cisdi mpasi makanan anak stunting

  • Mengenal Etomidate: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping yang Wajib Diwaspadai

    Mengenal Etomidate: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping yang Wajib Diwaspadai

    Jakarta

    Etomidate adalah salah satu obat yang sering digunakan dalam dunia medis, terutama sebagai anestesi untuk menginduksi hilangnya kesadaran secara cepat dan singkat.

    Meski efektif, penggunaan etomidate tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Penting untuk memahami apa itu etomidate, dosis yang dianjurkan, serta efek samping yang mungkin ditimbulkannya.

    Apa Itu Etomidate?

    Etomidate adalah obat yang diberikan untuk induksi anestesi umum. Dikutip dari laman Medicine Net, obat ini juga digunakan sebagai pelengkap agen anestesi lain untuk mempertahankan hilangnya kesadaran selama prosedur operasi singkat.

    Etomidate bekerja dengan cepat, biasanya dalam satu menit setelah diberikan secara intravena. Durasi efeknya bergantung pada dosis yang diberikan dan umumnya berlangsung selama 3-5 menit.

    Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Zullies Ikawati menuturkan, fungsi utama dari etomidate adalah untuk membuat pasien tidur dengan cepat tanpa menurunkan tekanan darah terlalu banyak.

    “Obat ini digunakan terutama pada pasien kritis yang tidak stabil secara kardiovaskular, seperti pasien syok dan trauma berat. Etomidate bekerja dengan menekan sistem saraf pusat, khususnya dengan meningkatkan aktivitas neurotransmitter GABA (zat alami di otak yang menghambat sinyal saraf),” ujar Profesor Zullies kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Dosis Etomidate

    Dikutip dari laman Drugs, dosis induksi anestesi pada pasien dewasa dan anak di atas usia 10 tahun bervariasi, antara 0,2 mg/kg dan 0,6 mg/kg berat badan, dan harus disesuaikan untuk setiap kasus. Adapun dosis umum yang digunakan untuk induksi pada pasien adalah 0,3 mg/kg, disuntikkan selama 30-60 detik.

    Data yang ada belum memadai untuk membuat rekomendasi dosis induksi anestesi pada pasien di bawah usia 10 tahun. Sehingga, penggunaan tersebut tidak direkomendasikan.

    Efek Samping Etomidate

    Beberapa efek samping dari etomidate meliputi:

    Nyeri sementara di tempat suntikanPernapasan dalam dan cepat (hiperventilasi)Kedutan atau kejang otot (mioklonus), termasuk pada otot rangka dan otot mataPenurunan laju pernapasan (hipoventilasi)Penurunan saturasi oksigenKejang pita suara (laringospasme)Henti napas sementara (apnea)MendengkurCegukanTekanan darah tinggi (hipertensi)Tekanan darah rendah rendah (hipotensi)Irama jantung tidak teratur (aritmia)Detak jantung cepat (takikardia)Detak jantung lambat (bradikardia)MualMuntah

    Hubungi dokter jika mengalami

    Gejala jantung berat, seperti detak jantung cepat atau berdebar kencang, sensasi berdebar di dada, sesak napas, dan pusing yang datang tiba-tibaSakit kepala hebat, kebingungan, bicara pelo, kelemahan parah, muntah, hilang koordinasi, rasa tidak seimbang saat berdiri atau berjalanReaksi sistem saraf yang berat, yang ditandai dengan otot yang sangat kaku, demam tinggi, berkeringat, kebingungan, detak jantung cepat atau tidak teratur, tremor, rasa seperti akan pingsanGejala mata serius, seperti penglihatan kabur, tunnel vision atau penglihatan seperti sedang melihat ke dalam terowongan, nyeri atau pembengkakan pada mata atau melihat lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya.

    (elk/suc)

  • Manfaat Berhenti Masturbasi dan Nonton Porno, Tingkatkan Produktivitas-Kesejahteraan

    Manfaat Berhenti Masturbasi dan Nonton Porno, Tingkatkan Produktivitas-Kesejahteraan

    Jakarta

    Di era digital saat ini, akses terhadap berbagai jenis konten sangat mudah didapat. Kondisi ini membuat banyak orang terjebak dalam kebiasaan mengonsumsi pornografi secara berlebihan.

    Istilah PMO (Pornografi, Masturbasi, Orgasme) sebenarnya bukan istilah resmi dalam psikologi dan tidak digunakan dalam referensi ilmiah. Dikutip dari SucceedFeed, PMO merupakan istilah populer yang digunakan dalam gerakan NoFap, yang bertujuan membebaskan diri dari ketergantungan pornografi.

    Gerakan ini diklaim bukan gerakan menentang masturbasi apalagi orgasme. Meski menyebut masturbasi dan orgasme, fokus sebenarnya dalam gerakan ini adalah mengatasi kecanduan pornografi. Saat seseorang menjalankan NoFap, maka orang tersebut menghindari siklus Porno, Masturbasi, dan Orgasme (PMO) selama 90 hari agar tubuh dan otaknya recover. Gerakan ini diklaim memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan.

    Kebiasaan mengonsumsi pornografi tidak hanya memengaruhi perilaku, tetapi juga berdampak pada fungsi otak dan kesehatan mental. Karena itu, menghentikan kebiasaan ini menjadi langkah penting untuk menjaga keseimbangan diri.

    Apa Itu PMO?

    PMO merupakan singkatan dari Porn, Masturbation, dan Orgasm. Dikutip dari laman Anti Dopamine, PMO merujuk pada kebiasaan memuaskan diri melalui berbagai aktivitas seksual, seperti menonton film porno atau membayangkan seseorang demi memuaskan hasrat seksual.

    Aktivitas ini dapat menimbulkan kecanduan dan berdampak negatif, seperti kesulitan fokus, gangguan kesehatan mental, hingga masalah dalam hubungan dengan pasangan. Karena itu, penting untuk menghindari kebiasaan ini demi menjaga kesehatan mental dan emosional.

    Dampak Berhenti PMO

    Dengan berhenti PMO, seseorang akan mendapatkan sejumlah dampak positif, berikut penjelasannya.

    1. Lebih Berenergi

    Dikutip dari laman Succeed Feed, manfaat umum dari menghindari konten pornografi dan masturbasi adalah peningkatan energi. Secara mental dan fisik, PMO bisa sangat menguras energi. Ejakulasi seringkali menghabiskan nutrisi dan mengubah suasana hati secara keseluruhan.

    2. Kualitas Tidur yang Lebih Baik

    Menonton film porno, terutama larut malam bisa mengganggu pola tidur, emosi yang ditimbulkan dari tontonan film porno, seperti rasa malu dan bersalah juga bisa memengaruhi tidur.

    Sementara, menghilangkan stimulasi layar dan dopamin dari menonton konten porno bisa membantu tidur lebih mudah dan nyenyak. Kualitas tidur yang lebih baik menghasilkan banyak manfaat kesehatan.

    3. Memperbaiki Hubungan dengan Orang Sekitar

    Saat tidak terbebani dengan emosi negatif dari konten porno, seseorang bisa lebih dekat dengan orang-orang di sekitarnya. Tidak ada lagi perilaku yang disembunyikan atau pikiran-pikiran tentang film porno yang mengganggu. Dengan begitu, orang tersebut akan lebih mudah didekati dan bisa memberi dampak positif pada orang lain.

    4. Terhindar dari Gangguan Mental akibat PMO

    Dikutip dari laman Healthline, sering menonton film porno atau melakukan masturbasi secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan mental, seperti kecemasan. Hal ini berasal dari rasa bersalah karena melakukan aktivitas PMO.

    5. Meningkatkan Fokus

    Manfaat lain yang didapatkan dari berhenti mengonsumsi pornografi adalah meningkatkan fokus dan konsentrasi. Seringkali, tontonan pornografi menyebabkan kabut otak.

    Dikutip dari laman Medium, saat berhenti menonton konten porno, otak tiba-tiba akan berhenti merasakan lonjakan dopamin. Lonjakan dopamin yang dialami saat menonton film porno bisa mengurangi motivasi dan membuat seseorang kurang bersemangat.

    Ketika berhenti menonton konten porno, maka seseorang akan mengalihkannya ke pekerjaan untuk mencapai tujuan yang nyata.

    (elk/suc)

  • 5 Makanan yang Bisa Tingkatkan Fungsi Hati dan Turunkan Risiko Kanker

    5 Makanan yang Bisa Tingkatkan Fungsi Hati dan Turunkan Risiko Kanker

    Jakarta

    Gaya hidup memainkan peran yang besar bagi kesehatan. Mulai dari olahraga yang cukup sampai mengonsumsi makanan seimbang, kebiasaan ini bisa memberikan dampak yang baik untuk tubuh.

    Hati adalah organ tubuh yang menjalankan fungsi yang sangat vital dan membutuhkan nutrisi yang tepat agar bisa berfungsi dengan baik. Selain itu, menghindari makanan seperti gula dan berlemak, memperbanyak buah dan olahraga secara teratur secara signifikan bisa mengurangi risiko kanker secara keseluruhan.

    Dikutip dari laman News18, berikut sejumlah makanan yang baik untuk menjaga kesehatan hati dan menurunkan risiko kanker:

    1. Buah Berry

    Stroberi, blueberry, atau raspberry bukan hanya camilan yang manis, tapi juga bisa menguatkan pertahanan tubuh dalam melawan kanker. Buah ini kaya akan vitamin C dan antioksidan yang bisa membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang pada akhirnya bisa menyebabkan kanker kulit, paru-paru, bahkan payudara.

    2. Brokoli

    Mungkin brokoli bukan lah sayuran favorit banyak orang, tapi manfaat kesehatannya tidak terbantahkan, terutama dalam menurunkan risiko kanker.

    Brokoli kaya akan senyawa alami yang bermanfaat. Sayuran ini bisa ditumis atau dimakan mentah dengan saus cocolan yang lezat.

    3. Bayam

    Sayuran hijau ini mengandung antioksidan dan nutrisi berbasis tanaman lainnya yang membantu tubuh melawan peradangan dan mengelola stres secara lebih efektif.

    “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini bisa membantu melindungi sel-sel hati Anda, yang pada gilirannya bisa menurunkan risiko kanker hati,” kata Ahli Onkologi Radiasi di Apollo Cancer Centres, Visakhapatnam, Dr Suman Das.

    Dia menambahkan, bayam tidak perlu dikonsumsi dalam jumlah yang banyak sekaligus. Cukup tambahkan bayam ke dalam menu makanan sehari-hari, baik dalam salad segar tumisan atau dicampur ke dalam smoothie. Cara ini dapat memberi dukungan ekstra pada organ hati.

    4. Salmon

    Ikan berlemak seperti salmon, sangat baik untuk hati, karena kaya akan asam lemak omega-3. Lemak sehat ini dapat membantu mengurangi peradangan yang bisa menyebabkan masalah hati, termasuk kanker.

    Salmon juga menawarkan sumber protein yang baik tanpa lemak sehat yang bisa membebani hati. Targetkan untuk mengonsumsi ikan ini beberapa kali dalam seminggu untuk meningkatkan kesehatan hati dan menurunkan risiko penyakit hati.

    5. Biji-bijian Utuh

    Biji-bijian utuh kaya akan serat yang membantu mengatur berat badan dan kadar gula darah. Hal ini membuat hati tidak perlu bekerja terlalu keras. Pilih biji-bijian utuh seperti beras merah atau gandum utuh dibandingkan roti putih. Ini menjadi cara mudah untuk memberikan waktu istirahat untuk hati yang bekerja keras.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Wamenkes: 2-3 Nyawa Meninggal Setiap Menit Akibat Hepatitis”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/suc)

  • Kekurangan DHA-EPA di Usia Emas Si Kecil, Waspadai Efeknya

    Kekurangan DHA-EPA di Usia Emas Si Kecil, Waspadai Efeknya

    Jakarta

    Dalam perkembangan anak, DHA berperan besar dalam mendukung kecerdasan serta perkembangan otak. Sayangnya, riset dari British Journal of Nutrition yang diterbitkan Cambridge University Press menunjukkan 80 persen anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.

    Penelitian tersebut menunjukkan sebagian besar anak-anak Indonesia usia 4-12 tahun mengonsumsi asam lemak esensial di bawah rekomendasi Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO)/Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Secara implisit, menunjukkan tingginya proporsi anak yang kekurangan EPA dan DHA.

    Padahal, kedua nutrisi tersebut diperlukan guna untuk perkembangan otak anak hingga meningkatkan kemampuan belajar anak. Berkaitan dengan hal ini, Spesialis Anak sekaligus influencer dr Ria Yoanita, SpA mengatakan EPA dan DHA adalah fondasi penting yang mendukung tumbuh kembang anak, membentuk kecerdasan, emosi yang seimbang, dan daya tahan tubuh yang kuat.

    “Kekurangannya di masa emas mungkin tidak langsung terlihat, namun bisa membatasi potensi yang seharusnya tumbuh sejak dini,” jelas dr Ria, dalam keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).

    Hal ini disampaikan dr Ria dalam talkshow ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Anak Pintar’ Pekan Seni Anak Indonesia Pina yang digelar PT Kalbe Farma Tbk melalui anak usaha PT Saka Farma Laboratories (Kalbe Consumer Health) dan brand Cerebrofort, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Minggu (27/7).

    Dalam acara ini, dr Ria juga membagikan tips cara memilih minyak ikan yang baik dan solusi untuk anak yang punya kepekaan tertentu pada ikan, agar nutrisi EPA dan DHA dapat terpenuhi. Bagi anak yang punya kepekaan tertentu pada ikan atau tidak menyukai rasa amis, orang tua bisa mengolah makanan secara variatif atau memberikan alternatif suplemen dengan kandungan yang berkualitas seperti minyak ikan dalam bentuk gummy yang lebih disukai anak-anak.

    Pada kesempatan yang sama, Head of Vitamin Category Kalbe Consumer Health Adelia Theresia menyampaikan dukungan terhadap tumbuh kembang anak Indonesia. Dukungan ini salah satunya dihadirkan melalui produk Cerebrofort Gummy, Gummy-nya Anak Pintar, dengan kandungan minyak ikan, Omega 3 (EPA & DHA) yang mendukung perkembangan otak anak.

    Adelia pun berharap acara ini dapat menginspirasi keluarga Indonesia untuk terus mendampingi proses belajar dan bertumbuh anak-anak mereka dengan penuh cinta dan perhatian. Ia menambahkan nutrisi dan stimulasi pada anak berjalan beriringan.

    “Setiap anak berhak tumbuh dalam kasih sayang dan perhatian penuh. Melalui acara ini, kami ingin menginspirasi keluarga Indonesia untuk terus hadir, mendampingi, dan memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak secara menyeluruh, baik secara emosional maupun nutrisi,” kata Adelia.

    Sebagai informasi, Pekan Seni Anak Indonesia juga turut menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan detikcom. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk untuk mendorong tumbuh kembang anak Indonesia melalui pendekatan seni, edukasi, dan nutrisi sekaligus merayakan Hari Anak Nasional (HAN).

    Selain menggelar talkshow ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Anak Pintar’, rangkaian agenda Pekan Seni Anak Pintar Indonesia juga menggelar lomba menyanyi dan mewarnai untuk anak-anak.

    Berlangsung di tiga kota, yakni Jakarta, Cibubur, dan Solo, lomba ini bertujuan untuk mendukung kreativitas dan kecerdasan anak. Untuk pendaftaran lomba Pekan Seni Anak Pintar Indonesia dan informasi lebih lanjut, kunjungi akun Instagram @cerebrofort.id.

    (anl/ega)

  • Varian Baru COVID ‘Stratus’ Dominan di RI, Masuk Daftar ‘Pantauan’ WHO

    Varian Baru COVID ‘Stratus’ Dominan di RI, Masuk Daftar ‘Pantauan’ WHO

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan varian baru COVID-19 bernama XFG atau ‘Stratus’ kini menjadi varian yang paling dominan di Indonesia. Pada Mei 2025, varian ini terdeteksi pada 75 persen spesimen, dan meningkat tajam hingga mencakup 100 persen kasus pada Juni.

    Selain XFG, Kemenkes juga mendeteksi varian XEN yang terdeteksi sebesar 25 persen pada Mei.

    “Total kasus COVID-19 dari M1-M30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus dari total 12.853 spesimen diperiksa (positivity rate 2,26 persen). Jumlah kasus COVID-19 pada sentinel site hingga M25 berjumlah 82 kasus dari 2.613 spesimen diperiksa,” tutur Kemenkes,” demikian laporan Kemenkes RI, dikutip Minggu (27/7/2025).

    Stratus Masuk Daftar Variant Under Monitoring (VUM)

    XFG atau Stratus adalah varian SARS-CoV-2 yang merupakan hasil rekombinasi dari subvarian LF.7 dan LP.8.1.2, dengan sampel pertama dikumpulkan pada 27 Januari 2025. Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Juni 2025, mengungkapkan XFG masuk ke dalam daftar Variant Under Monitoring (VUM) lantaran proporsinya yang terus meningkat secara global.

    Meski begitu, berdasarkan bukti yang tersedia, risiko tambahan terhadap kesehatan masyarakat yang ditimbulkan oleh XFG dievaluasi rendah pada tingkat global. Vaksin COVID-19 yang saat ini telah disetujui diperkirakan masih efektif melindungi dari gejala dan penyakit berat akibat varian ini.

    “Meskipun ada peningkatan kasus dan rawat inap yang dilaporkan di beberapa negara [Kawasan Asia Tenggara], yang memiliki proporsi XFG tertinggi, tidak ada laporan yang menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit terkait lebih tinggi dibandingkan dengan varian yang beredar lainnya,” kata WHO.

    Istilah VUM digunakan untuk memberi sinyal kepada otoritas kesehatan masyarakat suatu varian SARS-CoV-2 berpotensi memerlukan perhatian dan pemantauan lebih lanjut.

    Tujuan utama penetapan status VUM untuk menilai apakah varian tersebut, beserta varian yang terkait dengannya, menimbulkan risiko tambahan terhadap kesehatan masyarakat global dibandingkan varian lain yang sedang beredar.

    Sementara itu, hanya terdapat satu varian COVID-19 yang saat ini masuk dalam kategori Variant of Interest (VOI), yaitu JN.1. Varian ini diketahui telah menyebar di 144 negara.

    VOI adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan varian SARS-CoV-2 yang memiliki perubahan genetik yang berpotensi memengaruhi perilaku virus atau dampaknya terhadap kesehatan manusia.

    Gejala Varian Baru COVID Stratus

    Varian COVID-19 Stratus memiliki gejala khas. dokter umum di Harley Street sekaligus Pendiri Hannah London Clinic, dr Kaywaan Khan, salah satu gejala khas varian Stratus adalah suara serak atau parau.

    dr Khan menambahkan, secara umum gejala Stratus cenderung ringan hingga sedang. Meski begitu, jika seseorang dinyatakan positif, ia sebaiknya tetap tinggal di rumah dan menjalani isolasi karena varian ini sangat menular.

    “Salah satu gejala paling mencolok dari varian Stratus adalah suara serak atau parau,” ujarnya, dikutip Times of India.

    Selain itu, beberapa gejala lainnya mirip dengan varian COVID sebelumnya. Menurut National Health Service UK (NHS), gejala-gejala tersebut meliputi

    sesak napaskehilangan atau perubahan indra penciuman dan perasa,kelelahan, demam atau menggigilhidung tersumbat atau berairnyeri ototbatuk terus-menerussakit tenggorokansakit kepaladiarehilangnya nafsu makan, dan mual

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

    Varian Stratus Intai RI

    11 Konten

    COVID-19 di Indonesia kini didominasi varian XFG, atau dijuluki ‘varian stratus’. Varian ini mendominasi 75 persen kasus di bulan Mei 2025, dan 100 persen kasus di Juni.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Dari Beri sampai Alpukat, Ini 4 Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes

    Dari Beri sampai Alpukat, Ini 4 Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes

    Jakarta

    Siapa bilang orang dengan diabetes tidak boleh mengonsumsi buah? Faktanya, beberapa jenis buah tak hanya aman dikonsumsi, tapi juga bisa membantu memperbaiki kondisi kesehatan. Buah-buahan kaya serat, vitamin, dan antioksidan ini bisa menjadi bagian penting dari pola makan sehat untuk pengidap diabetes.

    Saat memilih buah, penting untuk mempertimbangkan indeks glikemik (IG). Menurut karya ilmiah dari Politeknik Negeri Jember, indeks glikemik adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat suatu makanan memengaruhi kenaikan kadar gula darah.

    Buah-buahan dengan IG rendah cenderung lebih aman dan bermanfaat bagi pengidap diabetes karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. Dikutip dari Times of India, berikut beberapa buah yang direkomendasikan untuk pengidap diabetes.

    Berikut empat pilihan buah yang baik untuk kamu yang hidup dengan diabetes.

    1. Buah Beri

    Buah beri seperti raspberry, stroberi, dan blueberry memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah. Selain itu, buah-buahan ini kaya akan serat dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

    Dalam satu cangkir buah beri terkandung sekitar 15-20 gram karbohidrat. Menurut studi tahun 2024, konsumsi buah beri secara rutin bahkan dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 1.

    “Buah beri sangat kaya akan polifenol, senyawa tumbuhan yang bisa meredakan peradangan yang berkaitan dengan perkembangan diabetes tipe 1,” tutur Profesor Virtanen dari Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia, Helsinki, Finlandia.

    2. Kiwi

    Kiwi mengandung indeks glikemik rendah hingga sedang. Buah ini kaya akan serat dan nutrisi seperti vitamin C dan antioksidan yang bisa membantu menstabilkan kadar gula darah.

    Kandungan serat di dalamnya dapat memperlambat penyerapan gula, sehingga menjadi pilihan yang ideal untuk mengelola diabetes. Namun, tetap batasi konsumsi satu atau dua kiwi per porsi. Hal ini untuk menghindari asupan karbohidrat yang berlebih.

    3. Apel

    Kaya serat dan mempunyai indeks glikemik rendah, apel bisa dipilih oleh pengidap diabetes. Kandungan pektin dan serat larut dalam apel dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan usus.

    Apel juga mengandung vitamin C dan antioksidan. Untuk mengonsumsi serat yang lebih banyak, konsumsi apel beserta kulitnya. Asupan ini bisa memperlambat pencernaan dan penyerapan gula.

    Kendati demikian pertimbangkan untuk hanya mengonsumsi satu apel berukuran sedang. Dalam apel ini terdapat 25 g karbohidrat.

    4. Alpukat

    Alpukat mengandung rendah karbohidrat dan lemak sehat yang tinggi. Lemak tak jenuh tunggal yang dimiliki alpukat bisa menyehatkan jantung, meningkatkan sensitivitas insulin, serta mengurangi lonjakan kadar gula darah.

    Sebuah studi menunjukkan bahwa ngemil alpukat di malam hari bisa meningkatkan metabolisme trigliserida yang lebih sehat keesokan paginya.

    “Meski lemak baik dan serat dalam alpukat sudah menjadikannya camilan yang memuaskan, penelitian ini membuat kita berpikir tentang bagaimana camilan sebelum tidur, sesuatu yang dikonsumsi 84% orang secara teratur bisa memengaruhi cara tubuh menangani makanan nanti,” kata Britt Burton-Freeman, penulis studi dan profesor, serta ketua Departemen Ilmu Pangan dan Nutrisi di Institut Teknologi Illinois.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/suc)