Category: Detik.com Kesehatan

  • Mengenal Fungsi Sertifikasi BPOM, Halal, ISO hingga HACCP di Suplemen

    Mengenal Fungsi Sertifikasi BPOM, Halal, ISO hingga HACCP di Suplemen

    Jakarta

    Setiap orang perlu jeli dalam memilih suplemen kesehatan. Apalagi saat ini, masyarakat disuguhkan dengan beragam pilihan suplemen dengan varian harga berbeda-beda.

    Salah satu cara mengetahui suplemen kesehatan itu baik atau buruk dengan mengenali sertifikat yang biasanya tercantum dalam kemasan. Berikut adalah fungsi sertifikasi serta manfaat sertifikasi BPOM, Halal, ISO, hingga HACCP.

    1. BPOM

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan lembaga pemerintahan yang mempunyai tugas utama mengawasi peredaran obat-obatan, makanan, kosmetik yang ada di Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kehadiran BPOM melindungi kesehatan masyarakat dari risiko bahaya terkait produk-produk tersebut.

    Terdapat empat jenis sertifikasi yang dikeluarkan oleh BPOM. Di antaranya sertifikasi cara pembuatan obat dan/atau bahan obat yang baik (CPOB), sertifikasi cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB), sertifikasi cara pembuatan kosmetika yang baik (CPKB), serta sertifikasi cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB).

    Sertifikasi BPOM memiliki manfaat baik bagi produsen maupun konsumen. Bagi produsen, sertifikasi BPOM menunjukan produk yang dipasarkan telah legal karena sudah melewati serangkaian pengujian dan verifikasi yang ketat dan telah memenuhi standar kesehatan yang diakui oleh pemerintah.

    Sementara manfaat sertifikasi BPOM untuk konsumen dapat menjamin produk yang digunakan aman, berkualitas, dan terpercaya. Kepercayaan ini penting dalam membangun hubungan jangka panjang antara konsumen dan produsen.

    2. Halal

    Sertifikasi produk halal di Indonesia sendiri diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal yang bekerja sama dengan lembaga terkait yakni Kementerian Agama RI, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Perbedaan MUI dan BPJPH dalam sertifikasi halal suatu produk dijelaskan oleh Kemenag RI.

    Dikutip situs resminya, Kemenag menyebut MUI berwenang menetapkan kehalalan produk melalui sidang fatwa halal, ini sebagai pemenuhan aspek hukum agama. Sedangkan BPJPH bertugas menerbitkan sertifikat halal MUI sebagai bentuk administrasi hukum agama ke hukum negara.

    Kemudian terkait Label Halal Indonesia, Kepala Pusat Registrasi Sertifikasi Halal BPJPH Mastuki mengatakan dalam pola sinergi ini, BPJPH tidak bisa mengeluarkan Sertifikat Halal kalau tidak ada ketetapan halal dari MUI (melalui sidang fatwa).

    Sebab, ketetapan halal MUI merupakan pemenuhan aspek hukum agama (syariah Islam). Sedangkan sertifikat halal yang diterbitkan BPJPH adalah bentuk pengadministrasian hukum agama ke dalam hukum negara.

    3. ISO

    Sertifikasi ISO adalah sebuah bukti bukti bahwa suatu perusahaan telah memenuhi standar internasional dalam sistem manajemen tertentu. Di Indonesia, sertifikasi ISO ada lima macam, di antaranya ISO 9001 (standar sistem manajemen mutu), ISO 14001 (standar sistem manajemen lingkungan), ISO 45001 (standar kesehatan dan keselamatan kerja), ISO 27001 (standar sistem manajemen keamanan informasi, dan ISO 22000 (standar sistem manajemen keamanan pangan).

    Sertifikasi ISO memiliki banyak manfaat bagi sebuah perusahaan. Di antaranya yaitu meningkatkan kepercayaan pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, memudahkan akses ke pasar internasional, meningkatkan reputasi dan daya saing, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi.

    4. HACCP

    Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) adalah suatu metode yang digunakan untuk memastikan tingkat keamanan dari produk makanan. Metode ini sudah diakui internasional dan sudah menjadi standar dari semua perusahaan pangan di dunia.

    Di dalam HACCP, ada proses untuk melakukan identifikasi, analisis, serta mengelola faktor risiko yang dapat membahayakan konsumen selama proses produksi berlangsung. Metode ini dimulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas dan aman, kemudian produksi, hingga ke penanganan distribusi produk ke konsumen.

    Sertifikat HACCP menjadi jaminan jika produk makanan aman untuk dikonsumsi oleh pelanggan. Sertifikasi HACCP memiliki berbagai manfaat, yaitu meningkatkan kepercayaan konsumen, menaikkan citra dari produk tersebut, melebarkan jaringan bisnis, memberi jaminan akan keamanan dan kualitas produk, serta media untuk promosi produk.

    Seluruh sertifikasi itu dimiliki oleh Sido Muncul Natural. Beragam label tersebut membuat Sido Muncul Natural menjadi salah satu suplemen herbal terpercaya.

    Apalagi, suplemen tersebut dibuat dengan bahan-bahan alami yang baik untuk kesehatan dan dibuat dengan teknologi modern ramah lingkungan.

    Sido Muncul Natural merupakan rangkaian produk kesehatan dalam sediaan kapsul dan soft capsule yang dibuat dari bahan-bahan berkualitas dan diproses secara modern. Terdiri dari

    55 Stock Keeping Unit (SKU), Sido Muncul Natural hadir untuk membantu menyehatkan masyarakat melalui produk-produk bermutu, aman, dan berkhasiat.

    Foto: Dok. Sido Muncul

    Sido Muncul Natural diproduksi oleh Sido Muncul dengan pengalaman 70 tahun mengolah produk herbal. Sido Muncul Natural juga melewati proses produksi berstandar Good Manufacturing Practices (GMP) dengan quality control yang ketat.

    Herbal ini juga dianalisa di laboratorium terakreditasi dan diekstrak dengan suhu rendah untuk menjaga mutu kandungan zat aktif dalam ekstra. Sehingga, menjadikan Sido Muncul Natural produk yang terstandar, teruji, tersertifikasi.

    Sido Muncul aman, halal, dan terpercaya untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Sido Muncul Natural bisa didapatkan di mana saja mulai dari toko, minimarket serta secara online di www.sidomunculstore.com atau di Sido Muncul Official Store di berbagai marketplace.

    (akd/akd)

  • Pentingnya Nutrisi Ibu Hamil di Balik Masih Tingginya Stunting di Indonesia

    Pentingnya Nutrisi Ibu Hamil di Balik Masih Tingginya Stunting di Indonesia

    Jakarta

    Meski upaya percepatan penurunan stunting telah dilakukan secara masif, angka stunting di Indonesia relatif masih tinggi, yaitu 19,8 persen pada 2024, turun tipis dari 21,5 persen di 2023. Bila dirinci, sekitar 4,4 juta balita masih mengalami gangguan pertumbuhan ini.

    Hal yang kemudian mencemaskan, kasus stunting paling banyak terjadi setelah bayi memasuki usia 12 bulan, masa transisi dari ASI eksklusif ke makanan pendamping.

    Walau lebih banyak terjadi di rentang usia tersebut, Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat SpOG menekankan pemicu stunting tidak terjadi dalam hitungan hari maupun satu dan dua bulan. Asupan nutrisi dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) punya pengaruh yang signifikan, termasuk ketika janin berada dalam kandungan.

    Faktanya, hampir 80 persen ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, kondisi kekurangan sel darah merah yang menyebabkan pasokan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin terganggu.

    “Anemia itu kekurangan darah. Padahal darah adalah media utama pengantar nutrisi dari ibu ke janin. Kalau ‘pengantarnya’ buruk, pertumbuhan janin otomatis terhambat, berdampak pada perkembangan bayi yang risikonya berpotensi ke stunting dan kondisi bayi berat lahir rendah (BBLR),” ujar Prof Yudi saat ditemui detikcom di Bandung, Jumat (17/7/2025).

    Pencegahan stunting sejak kehamilan sangat penting karena stunting dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun kognitif.

    Dampak ini termasuk pertumbuhan fisik yang terhambat, keterlambatan perkembangan otak, penurunan fungsi kognitif, serta peningkatan risiko penyakit kronis di kemudian hari. Oleh karena itu, intervensi gizi dan kesehatan yang optimal sejak masa kehamilan sangat krusial untuk mencegah stunting dan memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

    Pertumbuhan janin dipengaruhi secara signifikan oleh status gizi ibu sejak trimester pertama. Pada masa ini, organ-organ penting, termasuk otak, mulai terbentuk. Kekurangan gizi pada periode ini bisa menyebabkan keterlambatan perkembangan otak dan sistem saraf bayi.

    “Kalau saat pembentukan otak saja gizinya tidak cukup, bagaimana otaknya bisa berkembang optimal? Ini berdampak jangka panjang pada kecerdasan anak,” lanjutnya.

    Pada trimester kedua dan ketiga, terjadi proses perkembangan dan pematangan organ, seperti hati, paru-paru, dan ginjal. Jika kebutuhan nutrisi lagi-lagi tidak tercukupi, bayi bisa mengalami kondisi berat badan lahir rendah (BBLR), dan dalam jangka panjang masuk kategori stunting.

    Banyak ibu hamil di Indonesia menurutnya mengalami hiperemesis gravidarum, yaitu mual dan muntah parah di awal kehamilan. Ini disebabkan oleh tingginya hormon beta-HCG. Walhasil, sulit makan dan minum, sehingga asupan protein juga kalori menurun drastis.

    Padahal, protein sangat penting untuk pembentukan sel-sel tubuh dan otak bayi. Oleh karena itu, ibu hamil perlu mengonsumsi sumber protein hewani dan nabati secara seimbang, yang tidak melulu didapatkan dari satu sumber.

    “Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan otak bayi, pertumbuhan badan bayi, dan lain sebagainya. Kalau asupan ini kurang, tentu pertumbuhan bayi jadi terhambat, pertumbuhan otak juga terhambat,” jelas Prof Yudi.

    Mengingat, Indonesia kaya dengan sumber pangan tinggi protein, termasuk ikan, telur, daging-dagingan. Asupan protein dari nabati seperti kacang-kacangan, kedelai, juga bisa menjadi alternatif.

    Protein juga bisa didapatkan dari susu ibu hamil, yang juga mengandung berbagai nutrisi penting lain seperti asam folat, kalsium, zat besi, dan vitamin D,

    Bertolak dari mitos umum, ibu hamil disebut Prof Yudi tidak perlu makan dengan porsi dua kali lipat, karena tengah mengandung. Terpenting adalah menjaga kualitas gizi seimbang. Takarannya, menurut Prof Yudi, bisa disesuaikan.

    “Misalnya satu pertiga porsi protein, satu pertiga lagi buah dan sayur, satu pertiga lainnya karbo, disertai minum yang cukup,” saran dia.

    Pemeriksaan darah rutin juga penting dilakukan sejak awal kehamilan untuk mengetahui kondisi anemia dan status zat besi.

    Pemenuhan gizi wajib terus berlanjut hingga pasca melahirkan. Merujuk Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, pemberian ASI eksklusif menjadi salah satu dari 11 intervensi spesifik yang wajib dilaksanakan, ASI eksklusif selama enam bulan.

    Sayangnya, Survei Status Gizi Indonesia 2024 menunjukkan cakupan ASI eksklusif masih 66,4 persen, di bawah target 80 persen pada 2029 rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).

    Dihubungi terpisah, Direktur Kesehatan Ibu dan Anak, Kemenkes RI Lovely Daisy menyebut ASI merupakan makanan alami paling sempurna bagi bayi selama 6 bulan pertama kehidupan. Komposisinya memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi dan mengandung:

    Antibodi alami yang memperkuat kekebalan tubuhAsam lemak esensial (DHA dan ARA) untuk perkembangan otak dan sistem sarafZat antiinflamasi dan hormon pertumbuhan alamiTidak memerlukan sterilisasi atau alat bantu

    “Kalau bayi hanya diberi ASI, risiko infeksi turun, perkembangan otak optimal, dan menghemat pengeluaran keluarga dan negara jika dibandingkan dengan minuman selain ASI,” tegas Lovely Daisy, kepada detikcom, Jumat (17/7).

    ASI sebaiknya diberikan secara langsung dari payudara ibu, bukan lewat botol. Hal ini diyakini bisa menstimulasi hormon prolaktin dan oksitosin demi produksi dan pengeluaran ASI. Meningkatkan bonding emosional antara ibu dan bayi, hingga mengurangi risiko infeksi dari botol atau dot yang tidak steril.

    dr Lovely menekankan pemerintah sudah melakukan sejumlah upaya peningkatan ASI eksklusif di Indonesia dengan konseling sejak kehamilan tentang manfaat ASI dan Direct Breast Feeding (DBF), pelibatan keluarga dalam proses menyusui, sampai kampanye media sosial dan komunitas.

    Selain itu, pemerintah juga disebutnya berusaha memenuhi kesenjangan jumlah konselor menyusui yang masih kurang di beberapa wilayah.

    “Kemenkes telah memiliki platform telekonseling menyusui yang dapat diakses oleh semua ibu menyusui di seluruh Indonesia. Proses telekonseling menyusui akan memudahkan akses proses konseling karena bisa dilaksanakan melalui whatsapp dan video,” tuturnya.

    Dengan persiapan yang baik, kehamilan tidak perlu lagi menjadi hal yang menakutkan. Jadi, siapa takut menjadi ibu.

    (naf/up)

  • Ciri-ciri Orang Kecanduan Judol Menurut Ahli Jiwa, Dampaknya Serius ke Mental

    Ciri-ciri Orang Kecanduan Judol Menurut Ahli Jiwa, Dampaknya Serius ke Mental

    Jakarta

    Masalah judi online (judol) seakan sudah menjadi bencana nasional. Tak sedikit orang yang terjerat masalah judol hingga melakukannya berulang kali, seakan tidak kapok meski sudah kalah dan mengalami kerugian finansial yang tidak sedikit.

    Sebenarnya apa yang membuat pelaku judol sulit untuk kapok? Dokter spesialis kejiwaan yang menangani pasien judol di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ menuturkan kecanduan judol itu seperti kecanduan narkoba.

    Pasien seringkali merasakan kecemasan dan gelisah ketika bermain judol. Oleh karena itu, pasien tahap lanjut biasanya akan memerlukan perawatan lanjutan termasuk terapi psikoterapi.

    Menurut dr Siste, perlu ada transmagnetic stimulation (terapi non-invasif untuk merangsang sel-sel otak) yang diberikan untuk mengaktifkan stop sistem di otak.

    “Pada saat orang itu sudah kecanduan judi, ada area bagian otak depan namanya prefrontal cortex, maka pada saat itu kehilangan kendali perilaku terjadi. Artinya pada saat aku harus berhenti, ini karena aku sudah kalah Rp 5 miliar, dia mau berhenti tapi otaknya tidak bisa berhenti untuk main judi,” ujar dr Siste dalam sebuah kesempatan.

    Efek ke Kesehatan Mental

    Kecanduan judol sangat berpengaruh pada kondisi psikis. Selain itu, orang yang kecanduan judol biasanya juga lebih rentan mengalami kecemasan hingga heart rate atau denyut jantung yang lebih cepat.

    Pada kasus yang parah, pasien kecanduan judol juga bisa mengalami depresi berat hingga muncul keinginan untuk bunuh diri.

    “Dia gemetar atau denyut nadinya meningkat itu bisa terjadi. Tidak ada halusinasi, tapi tadi ditanya level stresnya, yang sudah mengalami kecanduan itu bisa sampai depresi berat akibat tidak bisa berhenti dari siklus lingkaran setannya. Misalnya dia judi, kalah, lalu dia pinjol (pinjaman online),” ucap dr Siste.

    “Lalu, pinjolnya harus dibayar, judi lagi, kalah, pinjol lagi. Menang sedikit, main lagi, kalah besar, pinjol lagi,” sambungnya.

    Keluarga Juga Jadi Korban

    Keluarga juga bisa menjadi korban dari aksi pasien yang ketergantungan judol. Orang terdekat seperti keluarga bisa mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, lantaran biasanya keluarga ikut menanggung hutang yang dimiliki pasien.

    Ini juga ditambah teror yang mungkin dialami keluarga ketika ada hutang judol. Keluarga akhirnya terpaksa membayar hutang agar tidak diteror lagi.

    “Kadang yang terjadi gangguan depresinya pada keluarga duluan, tapi yang mengalami judi online justru tidak depresi. Dia merasa tidak bermasalah karena bisa mendapatkan uang dari keluarga,” dr Siste.

    dr Siste menuturkan keluarga yang ikut mengalami masalah kesehatan mental juga harus mendapatkan pertolongan dari dokter jiwa atau psikolog. Ia menambahkan, ketika keluarga depresi, mereka juga tak bisa berpikir rasional dengan menolong anggota keluarga yang kecanduan judol.

    “Jadi harus dibawa berobat. Menghindari depresi bukan berhenti melunasi hutang. Melunasi hutang saja itu tidak menghentikan perilaku judi, sehingga gangguan depresi pada keluarga bisa berlanjut dan semakin berat. Depresi pada keluarga ini harus dihindari, diobati, diringankan dengan berbagi beban pada tenaga profesional,” ujar dr Siste.

    “Karena dengan keluarga saja tidak bisa stop kecanduan judinya. Benar, depresi itu lebih sering terjadi pada keluarga,” sambungnya.

    Ciri-ciri Kecanduan Judol

    Spesialis kejiwaan dr Lahargo Kembaren, SpKJ dalam kesempatan berbeda mengungkapkan ada beberapa ciri seseorang sudah kecanduan judol, tapi sering diabaikan. dr Lahargo menyebut gangguan kejiwaan ini disebut gangguan kompulsif judi patologis.

    Biasanya, pasien mengalami setidaknya 5 dari 9 kriteria berdasarkan Diagnostic Statistical Manual (DSM V), yang meliputi:

    Keinginan untuk berjudi dengan jumlah yang semakin bertambah besar untuk mendapatkan kenikmatan yang diharapkan.Menjadi gelisah, sensitif dan mudah tersinggung saat berusaha mengurangi atau memberhentikan perilaku berjudi.Selalu gagal dalam usaha mengurangi dan memberhentikan perilaku berjudi.Selalu berpikir untuk bermain judi karena adanya sugesti pengalaman berjudi sebelumnya dan selalu berusaha untuk mendapatkan uang yang akan dipakai untuk berjudi.Melakukan perilaku berjudi saat sedang stres, cemas, gelisah, bersalah dan tertekan.Setelah kehilangan uang yang banyak karena berjudi kembali lagi melakukannya dengan harapan mendapatkan kembali uangnya yang hilang karena berjudi.Berbohong, manipulatif bahwa telah terlibat dalam judi.Mengalami masalah dalam relasi, pekerjaan, akademik, karir, dan kesempatan karena perilaku judi yang dilakukan.Bergantung pada orang lain untuk mengatasi masalah finansial yang diakibatkan oleh judi.

    “Saat ini Indonesia masuk fase darurat kecanduan judi karena sudah sangat maraknya kasus judi baik konvensional atau online yang meresahkan di masyarakat. Indonesia masuk pada negara yang tertinggi kasus judi online-nya,” kata dr Lahargo.

    (avk/kna)

  • Parenting ala Asmirandah, Tak Mau ‘Tergocek’ Medsos untuk Kesehatan Anak

    Parenting ala Asmirandah, Tak Mau ‘Tergocek’ Medsos untuk Kesehatan Anak

    Jakarta

    Aktris kenamaan Indonesia, Asmirandah Zantman mengatakan dirinya selalu memberikan yang terbaik kepada sang buah hati, Chloe. Terlebih, terkait kesehatan, Asmirandah tidak ingin ‘tergocek’ konten atau tren di media sosial.

    “Aku selalu berusaha untuk positif ya. Jadi berusaha memilah dan memilih mana yang posotif dan negatif,” kata Asmirandah saat ditemui di peluncuran OB Combi Anak Batuk Pilek, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

    “Jadi aku nggak semua mencari di media sosial. Karena nggak semua media sosial itu benar (informasinya),” lanjutnya.

    Asmirandah melanjutkan, dirinya bersama sang suami, Jonas Rivanno selalu mencari pertolongan ke tenaga medis terlebih dahulu, jika Chloe mengalami masalah terkait kesehatannya.

    “Kalau nggak bisa menghubungi dokter, aku akan melihat sedini mungkin apa sih gejalanya, apa yang terjadi sama Chloe,” katanya.

    Selain itu, Asmirandah juga mengupayakan tindakan preventif, agar Chloe terhindar dari sakit tertentu, seperti batuk dan pilek.

    “Untuk menjaga imunnya itu memang dari makanan yang bergizi, nutrisinya terjaga dengan baik,” kata Asmirandah.

    “Aku juga selalu sedia obat-obatan, entah itu vitamin yang dibutuhkan Chloe, meskipun memang tidak dikonsumsi setiap hari ya. Tetapi selalu sedia itu di rumah, penting,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • Dokter Ungkap Perbedaan Gejala Batuk Pilek Tanpa Demam & Disertai Demam

    Dokter Ungkap Perbedaan Gejala Batuk Pilek Tanpa Demam & Disertai Demam

    Jakarta

    Batuk pilek merupakan salah satu keluhan kesehatan yang paling umum dialami anak-anak, terutama yang berusia 2 hingga 5 tahun. Karena itu penting bagi orang tua untuk memahami perbedaan gejala batuk pilek.

    Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu Sp.A mengatakan penting bagi orang tua untuk memahami perbedaan gejala batuk pilek yang tanpa demam dan disertai demam, karena penanganannya pun bisa berbeda.

    “Gejala dimulai dari saluran pernapasan, entah itu mampet, meler, atau sudah bersih-bersin. Namun, belum ada gejala yang khas. Seringkali orang tua tidak mengetahui, apalagi kalau tanpa demam. Jadi, dianggap tidak masalah, padahal sudah mengandung virus,” ujar dr. Kanya pada acara Peluncuran OB Combi Anak Batuk Pilek di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

    Anak-anak juga cenderung belum mampu untuk menjaga kebersihan diri secara optimal sehingga belum memiliki daya tahan tubuh yang optimal. Tidak jarang mereka bermain dengan teman yang sedang batuk dan bersin kemudian menyentuh mainan yang digunakan bersama. Hal ini menjadi salah satu penyebab penyebaran virus menjadi sangat cepat.

    “Pada usia 2 hingga 5 tahun, daya tahan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan. Selain itu, anak-anak mulai memasuki fase sosialisasi yang lebih intens, seperti bermain di playground, masuk PAUD, atau dititipkan di daycare saat orang tua kembali bekerja. Hal ini membuat mereka lebih rentan tertular virus,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dr. Kanya Ayu Sp.A menjelaskan bahwa ada dua kondisi pada kasus batuk pilek, yakni tanpa demam dan disertai demam. Kedua kondisi ini perlu disikapi dengan cermat karena baik tanpa maupun dengan demam, anak tetap berisiko menularkan virus kepada orang lain.

    “Batuk pilek pada anak dapat dibedakan menjadi dua kondisi. Pertama, batuk pilek tanpa demam yang umumnya ditandai dengan gejala ringan seperti hidung meler, suara serak, dan batuk ringan. Kedua, batuk pilek disertai demam yang menandakan tubuh sedang melawan infeksi. Gejala ini biasanya lebih berat, seperti demam tinggi, nyeri tubuh, atau anak tampak sangat lemas,” ungkapnya.

    Combiphar Luncurkan Varian Terbaru Obat Batuk Pilek Anak

    Salah satu solusi yang ditawarkan dalam permasalahan tersebut diwujudkan oleh Combiphar yang secara resmi menghadirkan produk terbaru OBH Combi Anak Batuk Pilek Tanpa Demam.

    Direktur Combiphar Weitarsa Hendarto menyampaikan bahwa peluncuran ini merupakan bagian dari inovasi dan komitmen jangka panjang perusahaan dalam menghadirkan solusi kesehatan yang relevan bagi masyarakat Indonesia.

    “Combiphar senantiasa berinovasi untuk menghadirkan solusi kesehatan yang relevan demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. OBH Combi Anak Batuk Pilek kami hadirkan sebagai salah satu jawaban nyata untuk para orang tua yang menghadapi keluhan batuk pilek ringan pada anak, khususnya tanpa demam,” imbuhnya.

    Sementara itu, GM Marketing Consumer Healthcare Combiphar, Sandi Wijaya mengatakan bahwa OB Combi Anak diformulasikan dengan rasa yang disukai oleh anak di Indonesia.

    “Kita sangat memahami kebutuhan orang Indonesia hadir dengan harga yang terjangkau. Dan ini yang penting, supaya non-drama pada saat anak sakit tentunya kita menawarkan rasa-rasa yang rasa yang disukai oleh anak-anak Indonesia, yakni rasa strawberry,” pungkasnya.

    (anl/ega)

  • Diplomat ADP Disebut ‘Burnout’ soal Pekerjaan, Sempat Cari Layanan Kesehatan Mental

    Diplomat ADP Disebut ‘Burnout’ soal Pekerjaan, Sempat Cari Layanan Kesehatan Mental

    Jakarta

    Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) di kosan Menteng, Jakarta Pusat memasuki babak baru. Asosiasi Psikologi Forensik Himpunan Psikologi Indonesia atau Apsifor Himpsi menjawab pertanyaan ‘burnout’ di balik kematian sang diplomat.

    “Almarhum pekerja kemanusiaan, memikul berbagai tanggung jawab, menjalankan tugas peran profesional sekaligus peran humanistik sebagai pelindung, pendengar, penyelamat bagi WNI yang terjebak dalam situasi krisis dan memastikan bahwa negara hadir bagi WNI yang di luar negeri,” kata Ketua Umum Apsifor Nathanael Sumampouw dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

    “Ini semua tentu menimbulkan dampak seperti kelelahan, kelelahan, kepedulian, terus menerus terpapar trauma, dinamika psikologis itu kami temukan di masa akhir kehidupannya,” sambungnya.

    Apsifor menambahkan sambil menemukan bukti bahwa ADP sempat mencari bantuan medis terkait kesehatan mental. Namun, ini dilakukan ADP lebih dari 10 tahun yang lalu.

    “Kami menemukan pada almarhum, ada riwayat yang berupaya mengakses layanan kesehatan mental secara berani. Terakhir kali dari data yang dihimpun, kami melihat kurang lebih di tahun 2013,” kata Nathanael.

    ADP Sosok yang Tertutup

    ADP juga sebagai sosok dengan kepribadian yang selalu berusaha menekan apa yang ia rasakan. Hal ini membuat dirinya cenderung sulit atau mengalami hambatan saat ini mengelola kondisi psikologis negatif, sehingga lebih memilih untuk menutupi alih-alih mencoba terbuka.

    “Dinamika tersebut membuat almarhum mengalami hambatan pribadi untuk mengakses dukungan bantuan psikologis dari lingkungan terdekat tenaga profesional kesehatan mental,” kata Nathanael.

    “Setelah terakumulasi mengenai dirinya dalam tekanan hidup, episode terakhir kehidupannya ini kemudian mempengaruhi proses pengambilan keputusan almarhum terkait cara kematian, atau upaya untuk mengakhiri kehidupannya,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Menyoal Kematian Mendadak pada Orang yang Tampak Sehat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Hasil Autopsi Diplomat Kemlu: Mati Lemas karena Gangguan Pertukaran Oksigen

    Hasil Autopsi Diplomat Kemlu: Mati Lemas karena Gangguan Pertukaran Oksigen

    Jakarta

    Tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengungkapkan hasil pemeriksaan forensik jasad diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisal ADP yang ditemukan tewas di kamar kosnya. Hasil autopsi menemukan ADP meninggal karena mati lemas.

    “Maka sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas yang sebabkan mati lemas,” ucap dokter forensik RSCM dr Yoga Tohjiwa di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

    dr Yogi menjelaskan berdasarkan permintaan dari kepolisian dan izin keluarga korban, tim dokter forensik RSCM lalu melakukan autopsi tubuh korban pada 17.30 WIB. Saat diperiksa, ditemukan adanya luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata pada bibir bawah bagian dalam.

    Kemudian terdapat luka-luka lecet pada pipi kanan dan leher yang terdiri dari satu buah lecet di pipi kanan dan ada lima buah luka lecet di bagian leher.

    Hasil pemeriksaan forensik juga menemukan memar di kelopak mata kiri, lengan atas, lengan bawah kanan dan luka di leher.

    “Selanjutnya kami temukan pada organ dalam pada kedua paru ditemukan adanya sembab paru atau pembengkakan paru serta pada seluruh organ-organ dalam kami temukan pelebaran pembuluh darah dan bintik-bintik perdarahan,” katanya.

    Seluruh organ kemudian diambil sampel jaringan untuk uji toksikologi dan histopatologi. Melalui uji histopatologi, terkonfirmasi bahwa terdapat gambaran kekurangan oksigen akut.

    Pada paru, ditemukan adanya perbendungan disertai pembengkakan, serta organ-organ dalam lainnya terdapat gambaran pelebaran pembuluh darah dan ekstravasasi sel darah merah atau keluarnya sel dari pembuluh-pembuluh darah.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Hasil Autopsi Jasad Arya Daru: Ada Luka hingga Memar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/up)

  • Dokter Ungkap Tanda-tanda Henti Jantung, Penyebab Hulk Hogan Meninggal

    Dokter Ungkap Tanda-tanda Henti Jantung, Penyebab Hulk Hogan Meninggal

    Jakarta

    Hulk Hogan telah menjalani pertandingan terakhirnya, dikalahkan bukan oleh rival di atas ring, melainkan oleh henti jantung. Meskipun Hogan, 71 tahun, mungkin telah membangun warisannya dengan bertahan dari body slam dan kandang baja, henti jantung terbukti menjadi salah satu lawan yang bahkan tak dapat diatasi oleh sang legenda berkumis tebal itu.

    “Dia menderita sesak napas, mudah lelah, kehilangan banyak berat badan, dan harus menggunakan oksigen saat nyawanya melayang di rumahnya di Clearwater, Florida,” ungkap seorang sumber kepada Daily Mail mengenai momen-momen terakhir Hulk Hogan.

    Henti jantung adalah keadaan darurat medis yang mematikan di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak, atau berdetak sangat tidak teratur sehingga tidak dapat memompa darah sama sekali. Ketika itu terjadi, oksigen berhenti mengalir ke otak dan organ-organ vital. Dalam beberapa menit, tubuh mulai mati, dan tanpa bantuan segera, risiko kematiannya tinggi.

    “Tanda-tanda umum henti jantung meliputi hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dengan mata berputar ke belakang, aktivitas seperti kejang akibat kurangnya aliran oksigen ke otak, dan pernapasan tidak teratur, sesak, atau bahkan tidak bernapas sama sekali,” ujar Dr Irfan Asif, profesor dan ketua Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas di University of Alabama di Birmingham dikutip dari NYPost.

    “Selain itu, seseorang yang mengalami henti jantung mungkin memiliki denyut nadi yang sangat lemah atau bahkan tidak teraba denyut nadinya sama sekali,” sambungnya.

    Tanda-tanda peringatan lain yang dapat muncul sebelum henti jantung meliputi rasa tidak nyaman di dada, sesak napas, lemas, dan palpitasi jantung seperti jantung berdebar kencang, berdebar-debar, atau berdebar-debar.

    Namun, inilah masalahnya: Terkadang tidak ada peringatan sama sekali. Itulah sebabnya mengetahui cara merespons ketika seseorang terkena henti jantung dapat menentukan hidup dan mati.

    Siapa yang berisiko mengalami henti jantung?

    Penyebab paling umum henti jantung adalah irama jantung yang tidak teratur yang disebut fibrilasi ventrikel, yang membuat jantung tidak dapat memompa darah secara efektif.

    Kondisi jantung tertentu seperti penyakit arteri koroner, masalah katup jantung, dan riwayat serangan jantung-dapat meningkatkan risiko irama jantung yang berbahaya ini. Namun, henti jantung juga dapat menyerang orang yang tidak memiliki masalah jantung.

    Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko meliputi:

    Merokok atau penggunaan alkohol/narkoba yang berlebihanTekanan darah tinggi atau kolesterolKadar kalium atau magnesium yang rendahObesitasDiabetesSleep apneaPenyakit ginjal kronisGaya hidup yang tidak banyak bergerakRiwayat keluarga dengan penyakit jantung atau henti jantung

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Kapan Anak Harus Berhenti Minum Obat Saat Bapil? Ini Penjelasan Dokter

    Kapan Anak Harus Berhenti Minum Obat Saat Bapil? Ini Penjelasan Dokter

    Jakarta

    Batuk pilek (bapil) adalah penyakit umum yang sering menyerang anak-anak, terutama saat cuaca tidak menentu. Berdasarkan National Library of Medicine di tahun 2003, insiden pilek pada anak dapat terjadi 6-10 kali dalam setahun. Adapun durasi rata-rata sampai anak sembuh bisa sampai 1-2 minggu.

    Saat bapil, biasanya banyak orang tua langsung memberikan obat saat gejala muncul. Namun pertanyaannya, kapan sebenarnya anak harus berhenti minum obat saat bapil?

    Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu Paramastri Sp.A menyampaikan pemberian obat pada anak pada dasarnya berbeda tergantung dengan periode infeksi virus di dalam tubuh.

    “Satu periode infeksi virus itu rata-rata antara 5-7 hari, tapi bisa 10-14 hari dalam satu periode. Bahkan bisa 21 SOS kondisinya membaik,” ujar dr. Kanya pada acara Peluncuran OB Combi Anak Batuk Pilek di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

    Meski demikian, dokter yang akrab disapa momdoc ini menyarankan agar stop mengonsumsi obat jika dirasa keluhan sudah tidak ada.

    “Biasanya kami merekomendasikan dan juga apoteker, obat itu sekali sudah dibuka, kalau memang dia bersisa, kita tidak merekomendasikan untuk disimpan dan lalu digunakan ulang karena khawatirnya terkontaminasi. Pasti sekali dibuka, ada pengaruh suhu udara, dan sebagainya,” jelasnya.

    “Jadi sebaiknya habis tidak habis, bila keluhan sudah tidak ada, boleh di-stop. Sisa obatnya lebih baik dibuang saja, daripada disimpan lalu digunakan ulang,” sambungnya.

    Lebih lanjut, dr. Kanya mengimbau agar para orang tua mengecek kembali keterangan yang tertera pada produk.

    “Biasanya masing-masing produk, di leafletnya ada keterangannya maksimal untuk berapa hari. Misalnya ternyata maksimal 7 hari, tapi 7 hari itu belum membaik, atau belum sembuh total, mungkin dengan berat hati terpaksa harus membeli yang baru. Pasti tiap produk punya penelitiannya masing-masing, jadi dikembalikan ke produknya masing-masing,” ungkapnya.

    Combiphar Hadirkan Varian Baru Obat Bapil untuk Anak

    Dalam rangka menjawab kebutuhan orang tua dalam merawat anak saat bapil, Combiphar meluncurkan varian terbaru OB Combi Anak Batuk Pilek.

    Direktur Combiphar Weitarsa Hendarto mengatakan sejak tahun 1972, OBH Combi telah dipercaya menjadi pilihan keluarga Indonesia dari generasi ke generasi. Hingga hari ini, OBH Combi juga dipercaya oleh konsumen Indonesia untuk menjadi obat batuk sirup dalam kemasan botol nomor 1 di Indonesia.

    “Sebagai bagian dari komitmen kami untuk terus memberikan layanan yang terbaik, hari ini kami memperkenalkan OB Combi Anak Batuk Pilek, yaitu varian terbaru dari OBH Combi,” katanya.

    “OB Combi Anak Batuk Pilek ini diformulasikan khusus untuk meredakan gejala batuk dan pilek yang tidak disertai dengan demam. Produk ini hadir dalam rasa yang disukai anak-anak, yakni rasa strawberry. Kami berharap kehadiran produk ini merupakan salah satu jawaban, terutama untuk ibu-ibu di Indonesia, yang anaknya mungkin mengalami kondisi batuk pilek tanpa demam,” sambungnya.

    Di sisi lain, GM Marketing Consumer Healthcare Combiphar, Sandi Wijaya mengatakan peluncuran OB Combi Anak Batuk Pilek melengkapi produk-produk Combiphar lainnya.

    “Sebelumnya kita sudah mempunyai OBH Combi Anak Batuk Flu, sekarang menambah lengkap dengan OB Combi Anak Batuk Pilek, yang memang efektif meredakan batuk pilek tanpa demam,” pungkasnya.

    (akd/akd)

  • Membangun Percaya Diri Anak untuk Mengeksplorasi Minat dan Potensinya

    Membangun Percaya Diri Anak untuk Mengeksplorasi Minat dan Potensinya

    Jakarta

    Bagi orang tua, mengenali potensi bakat yang dimiliki anak sangatlah penting. Tapi dalam perjalanannya, tak jarang orang tua merasa dilema antara membebaskan anak memilih bakatnya sendiri atau perlu turun tangan dalam mengambil keputusan untuk anak.

    Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendktisaintek), Prof Stella Christie mengungkapkan bahwa memilihkan keputusan terbaik untuk anak perlu dilakukan ketika memang ada keterbatasan-keterbatasan.

    “Kita pilih kesempatan yang seoptimal mungkin, sebaik-baiknya untuk anak kita, saya rasa itu perlu dilakukan. Dan itu akan signifikan,” kata Prof Stella kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Kendati demikian, dalam perkembangannya, anak anak bisa mengalami perubahan minat dan bakat. Jadi, diperlukan untuk membangun rasa percaya diri pada anak.

    “Kepercayaan diri bahwa kita bisa belajar apapun dan kita bisa mengejar yang kita sukai, itu yang penting. Apakah, jadi kalau kita lihat di dunia, apapun itu bidangnya, kalau kita menjadi pakar, kita pasti hidupnya terjamin kok,” tegasnya.

    Adanya kemungkinan perubahan minat dan bakat pada anak dibuktikan oleh penelitian yang dipublikasikan oleh Asia-Pasific Science Education. Para ahli menganalisis siswa di sekolah dasar di Korea selama fase perkembangan minat.

    Empat siswa dari setiap tingkat pengembangan dipilih untuk berpartisipasi. Mereka menulis jurnal foto selama 12 minggu sambil bertemu dengan peneliti setiap dua minggu untuk wawancara semi-terstruktur.

    Hasilnya, siswa yang lebih banyak berpartisipasi dalam kegiatan sains cenderung punya minat lebih tinggi pada sains. Temuan ini menunjukkan bahwa faktor-faktor dalam mikrosistem, seperti guru sekolah atau orang tua bisa memengaruhi minat siswa terhadap sains, terlepas dari tingkat minat mereka sebelumnya.

    Kapan Tes Bakat atau Minat Diperlukan?

    Menurut Menurut Psikolog Anak Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, pilihan orang tua dalam memilih aktivitas dan pendidikan yang tepat bisa memberi dampak besar dalam membantu anak mengembangkan kecerdasan dan bakat alami mereka. Orang tua perlu menyadari peran mereka dalam memberi stimulasi yang bisa mengembangkan potensi anak secara maksimal.

    “Terutama di periode emas 1000 Hari Pertama Kehidupan, anak-anak membutuhkan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan tumbuh kembang mereka. Setiap pilihan yang diambil orang tua, baik dalam memberikan pendidikan maupun kegiatan yang merangsang potensi anak, akan membentuk masa depan mereka. Ini adalah langkah awal untuk mencapai potensi terbaik anak,” ungkap Prof. Rose.

    Orang tua juga dapat melibatkan anak dalam tes minat dan bakat untuk mengetahui potensi mereka. Namun, penting untuk memahami waktu yang tepat untuk menjalani tes ini agar hasilnya lebih bermanfaat.

    Misalnya, ada anak yang ingin mengenyam pendidikan di bidang tertentu, namun tidak memiliki kemampuan visual spasialnya yang cukup. Pada kondisi ini, orang tua bisa mengarahkan ke bidang lain.

    “Kita bilang ke dia, kamu bisa sekolah di engineering tapi jangan langsung yang kayak teknik sipil, tapi teknik industri. Jadi kita cari dia senangnya apa, terus kita gabung sama potensinya dia,” kata psikolog anak, Saskhya Aulia Prima, M.Psi, dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    Menurutnya, tes minat bakat lebih efektif dilakukan saat anak berusia 14 tahun. Sebab, saat itu sudah mulai terlihat minat dan bakat pada anak. Sementara, pada usia di bawah 14 tahun, anak masih menyukai banyak bidang.

    “Di bawah usia 14 tahun memang itu masih masanya anak eksplorasi. Maka dari itu, kita biasanya nggak nyaranin orang tua ambil tes minat bakat untuk anaknya di bawah usia 14 tahun karena masih ganti-ganti banget minat si anak ini,” tutur Saskhya.

    Mengetahui bakat anak sangat diperlukan. Bahkan, penting untuk memberikan berbagai macam stimulus sejak dini untuk mengasah minat dan bakatnya.

    “Kalau anak nggak tahu bakatnya apa, dia akan kesulitan menentukan goals dan kebingungan saat beranjak dewasa. Makanya kita lihat ada anak sudah mau lulus SMA tetapi bingung menentukan jurusan dan pilihan kuliah,” tutur psikolog Jovita Maria Ferlina, M.PSi kepada detikcom.

    Masa depan Si Kecil bukan terjadi karena kebetulan, tapi terbentuk dari pilihan terbaik yang orang tua buat hari ini. Karena #WaktuTakBisaKembali Morinaga memahami bahwa peran orang tua sangat penting dalam menentukan arah tumbuh kembang anak. Karena itu, Morinaga hadir mendampingi Bunda dan Ayah melalui tiga kunci penting: memberikan Atensi penuh di setiap tahap perkembangan Si Kecil, mengasah Potensi unik yang dimilikinya, dan memenuhi kebutuhan Nutrisi Tepat sebagai fondasi tumbuh kembang optimal. Dengan dukungan terbaik sejak sekarang, setiap pilihan Ayah dan Bunda adalah langkah besar menuju masa depan terbaik Si Kecil.

    Morinaga. Your Choice, Their Future

    (up/up)