Category: Detik.com Kesehatan

  • Mendikdasmen Larang Murid Main Roblox, Psikolog Beberkan Plus-Minus Ngegame

    Mendikdasmen Larang Murid Main Roblox, Psikolog Beberkan Plus-Minus Ngegame

    Jakarta

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti melarang siswa SDN Cideng 02 Jakarta Pusat main game Roblox. Menurutnya, game ini menampilkan berbagai adegan kekerasan, sehingga tidak baik untuk anak usia SD.

    “Dengan tingkat kemampuan mereka yang memang masih belum cukup itu, kadang-kadang mereka meniru apa yang mereka lihat. Sehingga karena itu kadang-kadang praktek kekerasan yang ada di berbagai game itu memicu kekerasan di kehidupan sehari-hari anak-anak,” ucap Mu’ti, dalam acara Kick-Off Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02 Pagi, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).

    Terkait video game secara umum, psikolog klinis Maharani Octy Ningsih mengatakan bahwa akan selalu ada dua sisi, yakni baik dan buruk. Ini tergantung bagaimana sang anak memilih dan memainkan sebuah game.

    Jika anak memilih permainan yang tepat, lanjut Maharani, ini dapat memicu berkembangnya fungsi kognitif.

    “Sebenarnya ada beberapa video game atau permainan digital yang memang bisa dijadikan alat yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kecerdasan kognitif pada anak dan remaja,” kata Maharani, dikutip dari 20detik, Selasa (5/8/2025).

    “Itu bisa mengembangkan fokus perhatian pada anak, kayak strategi perang-perangan. Nah itu kan mereka bisa tuh harus fokus, atensinya harus full, game strategi tadi itu digunakan sebagai salah satu cara melatih otak untuk menyimpan dan memanipulasi informasi dalam jangka waktu pendek,” sambungnya.

    Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa game juga bisa menyebabkan kecanduan pada anak. Menurut Maharani, saat kondisi ini terjadi, game bisa menjadi faktor yang akan menurunkan tingkat kecerdasan anak.

    “Dalam arti mereka tuh sulit lepas (dari gadget). Nah itu pasti akan menurunkan kinerja otak, sampai fungsi motorik mereka juga berkurang karena motivasi belajar mereka tuh nggak ada,” katanya.

    “Mereka pinginnya main game, main game terus. Itu mengurangi waktu belajar, dan akan menurunkan fokus konsentrasi, dan itu akan mengakibatkan juga kesehatan fisik dan mental yang akan terganggu,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Psikolog soal Banyak Orang Dewasa Main Roblox: Bentuk Pelarian “
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/naf)

  • Curhat James Van Der Beek Kaget Kena Kanker Stadium 3 Meski Jalani Hidup Sehat

    Curhat James Van Der Beek Kaget Kena Kanker Stadium 3 Meski Jalani Hidup Sehat

    Jakarta

    Aktor terkenal dari serial “Dawson’s Creek”, James Van Der Beek, secara mengejutkan didiagnosis kanker usus stadium 3 di usia 46 tahun, meskipun ia menjalani gaya hidup yang sangat sehat.

    Selama bertahun-tahun, Van Der Beek sangat fokus pada kesehatan.

    “Saya melakukan segalanya,” ujar Van Der Beek, 48, kepada Business Insider.

    “Saya melakukan sauna, mandi air dingin, angkat beban, pilates. Saya menari dan juga berlatih sepak bola,” sambung dia.

    Aktor ini menyeimbangkan latihan kekuatan dengan kardio dan mengonsumsi sebagian besar makanan organik. Ia melakukan semua yang disebut ‘biohacking’ untuk tetap bugar, namun hal itu tak cukup untuk mencegah penyakit tersebut.

    Gejala Awal yang Terabaikan

    Kisahnya dimulai saat ia mengalami perubahan pada buang air besar, yang merupakan gejala umum kanker usus. Awalnya, ia mengabaikan gejala tersebut, bahkan mencoba berhenti minum kopi untuk melihat apakah masalahnya akan hilang.

    “Rasanya itu bukan gejala nyata dari apa pun,” ucapnya. “Itu bukan sesuatu yang membuat saya bergegas untuk segera memeriksakan diri.”

    Kasus kanker mulai terjadi di usia muda

    Namun, ketika gejala tersebut tak kunjung hilang, ia akhirnya menjalani kolonoskopi. Pada usia 46 tahun, ia didiagnosis kanker usus stadium 3. Ia menunggu lebih dari setahun menjalani perawatan sebelum akhirnya membagikan berita ini kepada publik pada akhir 2024.

    Dengan diagnosisnya, Van Der Beek bergabung dengan banyak orang muda lain yang didiagnosis kanker stadium lanjut. Banyak dari mereka, seperti dirinya, memiliki gejala yang samar dan gaya hidup sehat.

    Kasus kanker usus besar meningkat di seluruh dunia, terutama di kalangan orang-orang yang berusia sekitar atau di bawah usia skrining yang direkomendasikan. Usia skrining di AS telah diturunkan untuk mengimbangi tingkat pertumbuhan di kalangan pasien yang lebih muda.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Konsumsi Yogurt Dapat Turunkan Risiko Kanker Usus”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Viral Day 1 Curhat ke Psikiater Masuk RSJ, Ternyata Didiagnosis Depresi Berat

    Viral Day 1 Curhat ke Psikiater Masuk RSJ, Ternyata Didiagnosis Depresi Berat

    Jakarta

    Viral curhat perempuan domisili Sumbawa, NTB berbagi pengalamannya saat harus dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ). Ia tidak menyangka didiagnosis depresi berat hingga diarahkan menjalani perawatan selama tiga hari di RSJ, di usia yang masih relatif muda.

    “Day one jujur ke psikiater, masuk RSJ,” beber Maulida, yang akrab dipanggil May, dalam unggahan konten viralnya.

    May mengaku kerap melukai diri sendiri hampir setiap malam sebelum akhirnya memutuskan pergi ke psikiater. Berbekal rujukan dari fasilitas kesehatan puskesmas dan konsultasi di poli jiwa, May akhirnya dirawat di RSJ setempat.

    “Jangan terlalu pendam sesuatu karena dari situ ketakutan dan kecemasan menumpuk, dan jangan takut untuk menjauh dari lingkungan yang toxic,” pesan May saat dihubungi detikcom Selasa (5/8/2025).

    Sebelum akhirnya dirawat, May selalu merasa sendirian dan tidak memiliki siapapun untuk sekadar berbagi cerita. Karenanya, ia semula sulit mengkomunikasikan apa yang dirasakan kepada keluarga maupun teman terdekat.

    Saat mengetahui diagnosis depresi berat dan disarankan untuk segera dirawat, pihak keluarga May kala itu mendukung. Hal ini tidak lain demi harapan pemulihan anaknya yang baru berusia 18 tahun.

    “Keluarga aku malah support karena jujur saja, aku orangnya dari kecil nggak bisa ungkapin apa yang aku rasain, saking nggak tahannya karena semua masalah aku pendam akhirnya aku cerita ke orangtua, dan mereka saranin buat ke psikiater,” cerita May.

    Gejala yang Dirasakan

    “Jadi aku tuh selalu ngerasa aku sendirian, aku nggak punya siapa-siapa, aku ngerasa cemas takut secara berlebihan, dan juga sering susah tidur, jadi makanya kaya kadang aku ‘ketindihan’, juga bisa sering lukain diri sendiri nyakitin diri sendiri dan aku sulit banget ngucapin sesuatu,” kata dia.

    Walhasil, May memutuskan untuk menghubungi poli jiwa yang saat itu tersedia di salah satu RSJ. Psikiater kemudian memberikan anjuran rawat inap selama tiga hari. Pengobatannya ditanggung BPJS Kesehatan.

    Hari-hari di Rumah Sakit Jiwa

    Selama itu, May diobservasi dan menjalani tes pemeriksaan kesehatan psikologis. Sepanjang perawatan, jam tidur May dikontrol dan beberapa kali diberikan obat.

    “Obatnya obat penenang biar aku cepat tidur,” terang dia.

    Pengobatan May jelas belum selesai. Ia masih harus memantau gejala dalam beberapa pekan hingga bulan-bulan mendatang.

    Sepulang dari RSJ, May juga masih dibekali obat untuk mengatasi depresi yang dialami.

    “Alhamdulillah sekarang sudah membaik, tetapi terus harus dikontrol,” pungkasnya.

    Ia berpesan bagi yang ikut mengalami gejala seperti yang May rasakan, untuk tidak takut mendatangi psikolog dan psikiater, agar tidak berlanjut semakin parah.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/kna)

  • Kasus Perundungan Dokter Terjadi di Malaysia, Korban Depresi-Hampir Bunuh Diri

    Kasus Perundungan Dokter Terjadi di Malaysia, Korban Depresi-Hampir Bunuh Diri

    Jakarta

    Seorang dokter di Malaysia mengalami depresi dan hampir bunuh diri di kamarnya. Hal ini diduga karena perundungan atau bullying yang terjadi di tempat kerjanya.

    Hal ini diungkapkan oleh Hartal Doktor Kontrak, yang merupakan sebuah sebuah kelompok yang mendukung aksi mogok yang dilakukan dokter-dokter kontrak di Malaysia. Kelompok tersebut menyoroti kasus Dr S, seorang perawat di Rumah Sakit Tawau, Sabah, Malaysia.

    Dr S diduga menjadi korban perundungan terus-menerus oleh seorang staf senior.

    “Pelecehan tersebut begitu parah, sehingga ia mengalami depresi berat dan mengurung diri di kamar selama bertahun-tahun. Tidak dapat kembali bekerja di bidang medis,” kata kelompok tersebut yang dikutip dari The Star.

    “Sementara itu, pelaku telah pindah keluar negeri dan sekarang sedang mengikuti program pelatihan spesialis,” sambungnya.

    Hartal Doktor Kontrak, yang telah meluncurkan kampanye #StopWorkplaceBullying tiga tahun lalu, mendesak Kementerian Kesehatan untuk berbuat lebih banyak untuk membantu orang-orang seperti Dr S.

    Setelah menyaksikan langsung dampak buruk dari perundungan atau bullying di tempat kerja dalam pelayanan kesehatan publik, Hartal Doktor Kontrak menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri Dr. Dzulkefly Ahmad dan inisiatif kementeriannya yang akan datang. Program itu berisi pendoman manajemen perundungan di klinik dan rumah sakit pemerintah, yang rencananya akan diluncurkan pada bulan Oktober 2025.

    Langkah ini dilihat sebagai langkah penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat bagi seluruh tenaga kesehatan. Hartal Doktor Kontrak berharap perundungan dapat diberantas, tidak hanya di sektor kementerian, tetapi juga di semua sektor di seluruh negeri.

    Kelompok itu juga menyampaikan permintaan maaf kepada Dr S beserta keluarganya, dan juga korban lainnya yang tidak mendapat bantuan yang memadai.

    “Kami, Hartal Doktor Kontrak, dengan tulus meminta maaf karena tidak dapat memberikan dukungan kepada Anda sebelumnya. Mohon maafkan kami,” tambahnya.

    (sao/kna)

  • 5 Gejala Ginjal Bermasalah pada Wanita, Bisa Dilihat dari Urine-Kaki

    5 Gejala Ginjal Bermasalah pada Wanita, Bisa Dilihat dari Urine-Kaki

    Jakarta

    Ketika membahas tanda peringatan dalam kesehatan, gangguan fungsi ginjal sering kali luput dari perhatian. Padahal seharusnya menjadi salah satu yang diwaspadai. Kondisi ini tentu bisa dialami siapa saja, baik pria maupun wanita.

    Dikutip dari National Kidney Foundation, jutaan orang di seluruh dunia hidup dengan penyakit ginjal kronis (PGK). Sejumlah penelitian menunjukkan wanita memiliki risiko sedikit lebih tinggi mengalami PGK dibandingkan pria, dengan prevalensi sekitar 14 persen pada wanita dan 12 persen pada pria.

    Ginjal sendiri berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh, mulai dari menyaring limbah, mengatur kadar cairan, menstabilkan tekanan darah, hingga mendukung kesehatan tulang. Meskipun berukuran kecil dan berbentuk menyerupai kacang, organ ini bekerja tanpa henti.

    Ketika fungsi ginjal mulai menurun, gejalanya kerap muncul secara perlahan dan tidak spesifik, terutama pada wanita. Banyak perempuan menganggap gejala awal penyakit ginjal sebagai akibat dari stres, kurang tidur, atau proses penuaan. Namun, jika satu atau dua gejala muncul secara konsisten, ada baiknya melakukan pemeriksaan ginjal melalui tes darah atau urine sederhana.

    Tak hanya itu, wanita juga lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih (ISK), jika tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan ginjal dalam jangka panjang.

    Gejala Ginjal Bermasalah pada Wanita

    Oleh karena itu, penting untuk lebih memahami sinyal tubuh dan tidak mengabaikan keluhan yang tampak ringan namun berlangsung terus-menerus. Dikutip dari Times of India, berikut gejalanya.

    1. Mata dan pergelangan kaki bengkak

    Kerap kali pembengkakan yang terjadi pada tubuh dianggap sebagai efek samping dari konsumsi makanan asin, kurang tidur, hingga proses penuaan. Padahal, kondisi ini juga bisa menjadi tanda awal dari kerusakan ginjal.

    Ketika ginjal tidak mampu membuang kelebihan cairan dengan optimal, cairan tersebut akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan edema, terutama di area tungkai bawah, telapak kaki, atau wajah. Jika pembengkakan terjadi berulang dan tidak membaik meskipun sudah beristirahat, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    2. Merasa lelah dari biasanya

    Kelelahan sering kali dianggap hal biasa, terutama di tengah kesibukan pekerjaan atau aktivitas. Namun, ada perbedaan antara rasa lelah yang wajar dan kelelahan yang berlangsung terus-menerus, bahkan setelah tidur malam yang cukup.

    Ginjal berperan penting dalam memproduksi hormon eritropoietin, yang merangsang pembentukan sel darah merah. Ketika fungsi ginjal menurun, produksi hormon ini ikut berkurang, menyebabkan anemia, berkurangnya oksigen dalam darah, dan munculnya rasa lelah yang tidak kunjung hilang, seolah tubuh terus-menerus butuh tidur siang.
    Jika merasa lesu sepanjang hari tanpa penyebab yang jelas, bisa jadi ini adalah sinyal awal adanya gangguan pada ginjal.

    3. Perubahan urine

    Urine pada dasarnya merupakan gambaran singkat tentang apa yang terjadi di dalam tubuh, dan ginjal memiliki peran besar dalam menentukan seperti apa gambaran tersebut. Beberapa hal yang perlu diwaspadai, yakni urine yang berbusa atau berbuih, frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama di malam hari, adanya darah dalam urine, warna urine yang gelap atau keruh, serta rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

    Jika pola buang air kecil tiba-tiba berubah atau muncul salah satu dari tanda-tanda tersebut, jangan diabaikan. Bisa jadi, itu adalah cara ginjal memberikan sinyal bahwa ada masalah serius yang sedang terjadi.

    4. Kram otot

    Kram otot yang muncul tiba-tiba, terutama di malam hari, bisa menjadi lebih dari sekadar gangguan, kemungkinan merupakan tanda adanya ketidakseimbangan fungsi ginjal. Ginjal berperan dalam mengatur kadar elektrolit seperti kalsium, natrium, dan kalium dalam darah, yang sangat penting untuk fungsi otot.

    Ketika kadar elektrolit menurun akibat gangguan pada ginjal, kram tajam di kaki atau telapak kaki dapat terjadi dan bahkan membangunkan seseorang di tengah malam. Jika gejala ini terasa familiar, sebaiknya tidak diabaikan.

    5. Sesak napas

    Kesulitan bernapas atau sesak napas, terutama saat beraktivitas fisik, dapat terjadi ketika cairan menumpuk di paru-paru akibat gangguan fungsi ginjal.

    (suc/suc)

  • Video: Efek Positif dan Negatif Main Gim pada Anak

    Video: Efek Positif dan Negatif Main Gim pada Anak

    Jakarta – Selain menyenangkan, main gim ternyata dapat menjadi media untuk meningkatkan kepintaran kognitif pada seorang anak atau remaja. Eh tapi hati-hati…

    Ada sisi negatif yang mengintai dari bermain gim. Apalagi jika sudah dalam tahap kecanduan dan sulit lepas, bisa bahaya!

    Klik di sini untuk melihat video lainnya!

    (/)

  • Banyak Orang Dewasa Main Roblox, Psikolog: Pelarian Dari Stres Pekerjaan

    Banyak Orang Dewasa Main Roblox, Psikolog: Pelarian Dari Stres Pekerjaan

    Jakarta

    Game Roblox selama ini dikenal identik dengan anak-anak. Namun, belakangan permainan ini juga digemari oleh orang dewasa. Bahkan viral juga di TikTok tren ‘Day 1 ketemu bestie Roblox’.

    Untuk diketahui, Roblox merupakan platform game online yang memungkinkan pemainnya untuk membuat, berbagi, dan memainkan berbagai jenis permainan yang dibuat oleh pemain lain.

    Terkait fenomena banyak orang dewasa yang juga bermain Roblox, menurut Psikolog klinis Maharani Octy Ningsih mengatakan permainan ini dapat menjadi ruang ‘pelarian’ dari beban pekerjaan atau aktivitas berat sehari-hari.

    “Sebenernya kan kalau game Roblox itu beberapa orang dewasa juga main, yang merasa main Roblox itu terlalu gampang, terlalu mudah,” kata Maharani dikutip dari 20detik, Selasa (5/8/2025).

    “Bisa dibilang kayak ringan begitu ya, dan ini menjadi pelarian mereka juga dari stres pekerjaan atau dari kehidupan rumah tangga gitu ya atau apapun juga,” sambungnya.

    Menurutnya, keinginan untuk ‘kabur’ dari rutinitas adalah hal wajar, terlebih di era serba cepat dan penuh tekanan seperti sekarang. Aktivitas bermain game bisa memberikan rasa kontrol, nostalgia, bahkan sosialisasi, yang mungkin tidak sepenuhnya mereka dapatkan di tempat kerja.

    “Terus juga menawarkan hiburan tanpa adanya tekanan dan juga memberikan kenyamanan dan nostalgia masa kecil yang mungkin tidak bisa mereka nikmati ketika kecil,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Kanker Kolorektal ‘Ngegas’ di Usia Muda, Gejalanya Kerap Disangka Wasir

    Kanker Kolorektal ‘Ngegas’ di Usia Muda, Gejalanya Kerap Disangka Wasir

    Jakarta

    Insiden kanker kolorektal di Amerika Serikat ditemukan semakin banyak pada usia muda. Khususnya kelahiran pertengahan 1990-an.

    American Cancer Society juga mulai menggeser usia wajib skrining kanker usus besar dari semula 50 menjadi 45 tahun, menyusul laporan tersebut.

    “Pendorong peningkatan insiden masih belum diketahui, tetapi banyak upaya penelitian sedang berlangsung, dengan investigasi yang mencakup berbagai hal mulai dari mikroplastik hingga ultra-processed food (UPF) serta berbagai paparan lainnya yang diperkenalkan pada paruh terakhir abad ke-20,” ujar Elizabeth Schafer, ilmuwan asosiasi bidang pengawasan dan ilmu ekuitas kesehatan di American Cancer Society, dikutip dari CNN.

    Menurunkan usia skrining kemungkinan menjadi solusi deteksi dini dari banyak kasus kanker yang terlewatkan, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendorong di balik peningkatan keseluruhan kanker kolorektal pada usia yang lebih muda, demikian sebut Joseph Rinaldi, ahli gastroenterologi di Montefiore Einstein Comprehensive Cancer Center.

    “Kemungkinan besar faktor-faktor di luar pedoman skrining berkontribusi terhadap peningkatan keseluruhan insiden kanker kolorektal,” kata Rinaldi.

    “Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab, baik lingkungan, genetik, maupun berbasis populasi, yang dapat ditargetkan untuk pencegahan dan, berpotensi membalikkan tren ini.”

    Kini, penelitian yang dilakukan American Cancer Society menemukan persentase orang dewasa AS berusia 45 hingga 49 tahun yang menjalani skrining kanker kolorektal meningkat dari 20,8 persen pada 2019 dan 19,7 persen pada 2021 menjadi 33,7 persen pada 2023.

    Temuan Kasus Kanker Usia Muda Meroket

    Studi kedua, yang juga dilakukan American Cancer Society menemukan prevalensi diagnosis kanker kolorektal stadium awal di antara orang dewasa berusia 45 hingga 49 tahun meningkat dari 9,4 kasus per 100.000 orang pada 2019 menjadi 11,7 per 100.000 orang pada 2021, dan kemudian menjadi 17,5 per 100.000 orang pada 2022.

    “Jika skrining menjadi penyebab peningkatan ini, peningkatannya pasti terjadi pada stadium awal, bukan stadium akhir,” kata Schafer, penulis utama makalah kedua.

    “Diagnosis stadium lokal jarang terjadi pada kelompok usia ini sebelum skrining karena biasanya belum ada gejala,” kata Schafer tentang kanker stadium awal yang belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.

    “Jadi ya, sebenarnya agak mengejutkan melihat insiden stadium awal meningkat dua kali lipat dari 9,4 menjadi 17,5 per 100.000 orang pada kelompok yang baru diskrining ini.”

    Karena peningkatan kasus kanker usus besar dan rektum terus berlanjut di kalangan dewasa muda, para ahli kesehatan masyarakat kini mengimbau mereka untuk mengetahui tanda-tanda peringatan atau gejala dan melakukan skrining sesegera mungkin.

    Gejala Sering Dianggap Wasir

    “Gejala yang paling umum adalah perdarahan,” kata Jessica Star, ilmuwan asosiasi terkait kanker.

    Ia menambahkan, 41 persen pasien di bawah usia 50 tahun cenderung mengalami gejala ini, dibandingkan dengan 26 persen pasien di atas usia 50 tahun. Banyak orang juga mungkin mengalami kram atau nyeri perut.

    “Khususnya anak muda, enggan membicarakan gejala-gejala seperti ini, tetapi sebenarnya hal itu bisa menyelamatkan nyawa mereka,” kata Star.

    Gejala penting lainnya termasuk perubahan kebiasaan buang air besar atau bentuk tinja yang terus-menerus, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan.

    “Orang dengan gejala-gejala ini yang menetap selama beberapa minggu harus diperiksakan ke dokter,” katanya.

    “Jika masih muda dan kekhawatiran tidak ditangani, segera konsultasikan ke dokter.”

    Pengakuan Pasien Usia Muda

    Banyak kasus usia muda yang diberi tahu mereka mengidap wasir, lalu baru mengetahui berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian bahwa itu adalah kanker.

    Hal yang juga dialami Kelly Spill (33), ia sebenarnya mengeluhkan gejala kanker kolorektal setelah melahirkan anak pertamanya, tetapi dokter saat itu mengatakan gejalanya berkaitan dengan kondisi pascapersalinan dan wasir internal.

    “Suatu hari saya pergi ke kamar mandi, dan saya melihat ke bawah, dan mengira itu adalah masa menstruasi saya, padahal ternyata bukan. Saat itulah saya menjadi sangat khawatir,” kata Spill, soal darah dalam tinjanya.

    Ketika ia melihat darah lebih banyak, ia mengambil foto dan menunjukkannya kepada dokter umum. Dokter segera memerintahkan kolonoskopi, dan saat itu ia didiagnosis mengidap kanker kolorektal stadium III pada usia 28 tahun di tahun 2020.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/kna)

  • Dampak Serius Sound Horeg, Bisa Merusak Telinga hingga Jantung

    Dampak Serius Sound Horeg, Bisa Merusak Telinga hingga Jantung

    Jakarta

    Hiburan sound horeg biasanya bisa dijumpai di acara-acara seperti karnaval atau bersih desa. Meski dianggap sebagai hiburan, suara ekstrem sound horeg menyimpan dampak serius terhadap kesehatan, termasuk pada telinga dan jantung.

    Sebagai informasi, tingkat suara yang dihasilkan sound horeg diperkirakan ada di kisaran 120-135 dB. Tingkat kebisingan ini dinilai sama seperti yang dihasilkan oleh pesawat saat lepas landas.

    Padahal, World Health Organization (WHO) menetapkan ambang batas aman paparan suara adalah 85 dB selama maksimal 8 jam per hari. Paparan suara di atas 100 dB digambarkan sebagai suara yang sangat keras dan berpotensi membahayakan.

    Bisa Merusak Pendengaran

    WHO sendiri menegaskan tingkat suara 120 dB menandai batas suara yang menyakitkan dan sangat berbahaya bagi telinga manusia. Ini seperti mendengarkan sirine dan batas aman berada di dekatnya hanya 12 detik.

    Senada, pakar Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, dr Gina Noor Djalilah, SpAMM mengatakan paparan suara keras seperti daru sound horeg dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sel rambut halus di koklea. Atau bagian dalam telinga yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik ke otak.

    Selain kehilangan pendengaran, dampak lainnya dari sound horeg ialah tinnitus, yakni dengingan terus-menerus di telinga, hiperakusis (sensitivitas berlebih terhadap suara) hingga merusak sistem keseimbangan tubuh yang dikendalikan oleh telinga. Ini dapat memicu pusing hingga vertigo.

    “Kerusakan ini bersifat irreversibel karena sel-sel tersebut tidak dapat tumbuh kembali. Awalnya mungkin hanya terasa sulit mendengar percakapan di tengah keramaian. Namun jika terus terpapar, bisa berujung pada ketulian,” jelas dr Gina.

    Berisiko Memicu Masalah Pada Jantung

    Tidak hanya pendengaran, suara bising sound horeg ternyata juga berbahaya bagi jantung.

    Spesialis jantung dr Yuri Afifah, SpJP mengatakan suara dengan desibel tinggi, di atas 50 dB bisa mengakibatkan penyakit jantung dan pembuluh darah.

    “Tapi apakah dalam waktu singkat? tentunya nggak ya, butuh waktu yang lama untuk noise pollution menjadi cardiovascular disease,” kata dr Yuri saat dihubungi detikcom, Selasa (5/8/2025).

    Terkait efek kebisingan ekstrem pada masalah jantung, lanjut dr Yuri, sudah ada penelitian yang mendukung. Namun, pada studi tersebut, para peneliti mengambil contoh dari transportation noise atau suara bising yang berasal dari berbagai jenis kendaraan dan transportasi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Dokter THT Ingatkan Bahaya Sound Horeg Bagi Kesehatan Telinga”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Hulk Hogan Meninggal karena ‘Infark Miokard Akut’, Kondisi Apa Itu?

    Hulk Hogan Meninggal karena ‘Infark Miokard Akut’, Kondisi Apa Itu?

    Jakarta

    Penyebab resmi kematian pegulat profesional Hulk Hogan akhirnya terungkap. Pihak berwenang mengungkapkan Hogan meninggal dunia karena serangan jantung.

    Penyebab resmi kematian Hogan disebut karena ‘infark miokard akut’, yang dalam istilah awam berarti serangan jantung. Hal ini diungkapkan menurut laporan ringkasan persetujuan kremasi dari kantor pemeriksa medis di Pinellas County, Florida, Amerika Serikat.

    Dikutip dari Mayo Clinic, infark miokard akut umumnya dikenal sebagai serangan jantung. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis serius saat aliran darah terhambat, yang menyebabkan kerusakan atau kematian jaringan otot jantung.

    Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh pembentukan gumpalan darah di arteri koroner, seringkali akibat pecahnya plak.

    Kantor pemeriksa medis juga mengonfirmasi bahwa Hogan, yang bernama asli Terry Gene Bollea, memiliki riwayat detak jantung tidak teratur dan kanker darah. Dikutip dari CNN, kondisi itu yang disebut sebagai faktor penyebab kematiannya.

    Terkait cara kematiannya dinyatakan ‘alami’. Pihak tersebut menetapkan dalam surel pada CNN bahwa tidak ada autopsi atau pemeriksaan yang dilakukan, dan bahwa kematian Hogan telah disahkan oleh perawatan primernya.

    Diketahui meninggal dunia minggu lalu di Florida. Itu diketahui setelah polisi dan petugas pemadam kebakaran mendatangi rumahnya menyusul laporan bahwa Hogan itu mengalami henti jantung.

    Pria 71 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Morton Plant setelah dirawat oleh petugas pemadam kebakaran dan penyelamat, di mana ia dinyatakan meninggal dunia. Polisi kemudian mengatakan dalam konferensi pers, bahwa tidak ada tanda-tanda aktivitas mencurigakan dalam kematiannya dan penyelidikan sedang berlangsung.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Nyeri di Ulu Hati? Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)