Category: Detik.com Kesehatan

  • Ini Pola Makan Warga Jepang yang Bikin Panjang Umur, Bisa Ditiru!

    Ini Pola Makan Warga Jepang yang Bikin Panjang Umur, Bisa Ditiru!

    Jakarta

    Ikan seperti salmon dan tuna telah menjadi sorotan karena manfaat kesehatannya. Tapi, bukti terbaru menunjukkan bahwa ikan yang ada di tingkat rantai makanan yang lebih rendah juga memiliki banyak manfaat.

    Salah satu manfaatnya adalah menurunkan risiko kematian. Hal ini ditunjukkan dalam penelitian di Jepang.

    Pola Makan yang Bikin Panjang Umur

    Sebuah studi di Jepang yang diterbitkan dalam jurnal Public Health Nutrition menemukan hubungan signifikan antara mengonsumsi ikan kecil, dari tulang hingga kepala dan penurunan risiko kematian pada perempuan.

    Dikutip dari laman Health, penulis utama dan profesor Madya di Fakultas Kedokteran Universitas Nagoya di Jepang mengatakan bahwa penelitian sebelumnya sudah menunjukkan bahwa asupan ikan secara umum mempunyai efek perlindungan terhadap kesehatan. Akan tetapi, penelitian terbaru ini berfokus pada efek khusus dari mengonsumsi ikan kecil.

    “Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan efek perlindungan dari asupan ikan terhadap hasil kesehatan, termasuk risiko kematian. Namun, hanya sedikit penelitian yang berfokus pada efek asupan ikan kecil secara khusus terhadap hasil kesehatan,” dr Chinatsu Kasahara.

    Menurutnya, kaitan antara konsumsi ikan kecil dan penurunan risiko kematian pada perempuan menegaskan pentingnya makanan padat nutrisi ini dalam pola masyarakat. Meski studi terbatas di Jepang, para peneliti yakin hasilnya bisa diekstrapolasi ke ke populasi global.

    “Meskipun temuan kami hanya di kalangan orang Jepang, temuan ini juga penting bag warga lain,” kata Kasahara.

    Hubungan antara Ikan Kecil dan Umur Panjang

    Makan ikan kecil sudah umum di Jepang. Hal ini juga dilakukan oleh Kasahara sejak kecil.

    “Sekarang saya memberi ikan-ikan ini kepada anak-anak saya,” kata peneliti tersebut.

    Untuk mengetahui hubungan antara konsumsi ikan kecil dan kematian, studi ini melibatkan 80.802 partisipan di Jepang yang berusia 35 hingga 69 tahun. Ada sebanyak 34.555 pria dan 46.247 wanita.

    Mereka menggunakan kuesioner frekuensi makanan untuk menganalisis pola makan peserta. Fokusnya yaitu apakah dan seberapa sering mereka mengkonsumsi ikan kecil seperti kapelin Atlantik, Japanese smelt, hingga sarden kering kecil. Ada kelompok yang jarang mengonsumsi, tiga kali sebulan, satu hingga dua kali seminggu, dan lebih dari tiga kali seminggu.

    Selama periode sembilan tahun, ada sebanyak 2.482 partisipan meninggal dunia, termasuk 1.495 karena kanker. Setelah menyesuaikan faktor-faktor usia, indeks massa tubuh (BMI), konsumsi alkohol, dan frekuensi merokok, para peneliti menemukan korelasi signifikan antara asupan ikan kecil secara teratur di kalangan wanita dan kurangnya risiko terkait kanker.

    Hasil penelitian menunjukkan, perempuan yang mengonsumsi ikan kecil satu kali sebulan memiliki risiko kematian akibat semua penyebab sebesar 32 persen lebih rendah, dan peluang kematian akibat kanker sebesar 28 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak rutin mengonsumsi ikan kecil.

    Mereka yang mengonsumsi ikan kecil satu hingga dua kali seminggu atau tiga kali atau lebih seminggu memiliki risiko kematian akibat semua penyebab sebesar 28 persen dan 31 persen lebih rendah, serta peluang kematian akibat kanker sebesar 29 persen dan 36 persen lebih rendah.

    Data mengungkapkan tren serupa pada pria, tapi hubungan antara konsumsi ikan kecil dan risiko kematian yang lebih rendah, secara statistik tidak signifikan. Alasannya tidak diketahui secara jelas bagi para peneliti. Tapi, mereka berhipotesis bahwa salah satunya mungkin disebabkan oleh ukuran sampel pria yang lebih kecil dalam penelitian.

    Manfaat Ikan Kecil

    Ikan kecil padat nutrisi, terutama karena biasanya dimakan utuh. Kepala, tulang, dan organ ikan kecil kaya akan kalsium, vitamin D, dan vitamin A.

    Menurut ahli diet olahraga di Miami, Florida, Roxana Ehsani, RD, mengatakan, ikan yang lebih kecil seperti sarden dan ikan teri juga merupakan sumber nutrisi yang kaya seperti asam lemak omega-3 dan protein.

    Ikan kecil mengandung makronutrien yang terbukti mendukung kesehatan tulang, kekebalan tubuh, jantung, otot, kulit, dan metabolisme. Makronutrien juga bisa mengurangi peradangan tubuh, yang jika kronis bisa meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung dan asma.

    (elk/kna)

  • Video: Proteksi Kesehatan Kulit Menghadapi Musim Pancaroba

    Video: Proteksi Kesehatan Kulit Menghadapi Musim Pancaroba

    Video: Proteksi Kesehatan Kulit Menghadapi Musim Pancaroba

  • 4 Perbedaan Hyrox dan CrossFit, Variasi Ngegym yang Sama-sama Ngehits

    4 Perbedaan Hyrox dan CrossFit, Variasi Ngegym yang Sama-sama Ngehits

    Jakarta

    Bosan ngegym yang begitu-begitu saja? Banyak kok yang mengalami, lalu beralih ke variasi yang lebih menantang seperti Hyrox dan CrossFit. Sama-sama berfokus pada functional training, apa sih perbedaan di antara keduanya?

    Baik Hyrox dan CrossFit, keduanya merupakan variasi olahraga kebugaran yang hits belakangan ini. Berbeda dengan latihan otot biasa, Hyrox dan CrossFit diklaim lebih berfokus pada functional training atau latihan fungsional, yang mampu meningkatkan kebugaran tubuh secara menyeluruh.

    Dari penelusuran detikcom pada Jumat (8/8/2025), beberapa pusat kebugaran juga menawarkan kelas Hyrox dan CrossFit untuk para membernya. Kompetisi untuk kedua variasi olahraga tersebut juga banyak digelar, dengan peminat yang terus bertambah.

    Dikutip dari Men’s Health, baik Hyrox atau CrossFit keduanya memiliki keunikan dan tantangannya masing-masing. Sederhananya, perbedaan ini secara drastis mengubah cara setiap atlet mempersiapkan diri.

    Atlet Hyrox dapat menyesuaikan latihan mereka dengan kondisi fisiknya, sementara atlet CrossFit harus berlatih secara menyeluruh untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga.

    Agar tidak bingung, perbedaan Hyrox dan CrossFit terangkum sebagai berikut.

    1. Energi yang Dibutuhkan

    Gerakan lunges dengan pemberat berupa sandbag. Foto: Getty Images/South_agency

    Menurut pakar olahraga, Gomarr D’Hulst CrossFit didorong oleh semburan tenaga anaerobik yang singkat dan bertenaga, sementara Hyrox berfokus pada keberlanjutan aerobik dalam satu perlombaan penuh.

    “Jika atlet memiliki basis yang lebih besar, kurva laktat akan bergeser lebih ke kanan. Laktat diproduksi oleh sistem anaerobik. Ketika atlet harus memanfaatkan sistem anaerobiknya sejak interval awal, produksi laktat jelas akan meningkat,” kata D’Hulst.

    “Itulah yang kita lihat pada banyak atlet CrossFit, bahkan yang terbaik di dunia,” sambungnya.

    Sebaliknya, atlet Hyrox yang kuat idealnya menghasilkan lebih sedikit laktat dan lebih lama mengandalkan sistem energi aerobik sebelum mengalami kelelahan.

    2. Variasi Gerakan

    Adu ketahanan dengan air bike dalam kompetisi CrossFit. Foto: Getty Images/skynesher

    Para atlet Hyrox dapat lebih mudah menyusun program latihan mereka dibandingkan atlet CrossFit.

    “Anda dapat melakukan set interval, menggunakan gerakan-gerakan yang kita tahu akan muncul dalam latihan, dan menggabungkannya dalam interval atau EMOM (Every Minute on the Minute) atau AMRAP (As Many Rounds/Repetitions As Possible) dengan durasi yang lebih lama,” kata D’Hulst.

    Dikutip dari laman resminya, Hyrox menggunakan format race yang mengkombinasikan lari dengan olahraga fungsional. Partisipan akan berlari 1 km, diikuti 1 pos gerakan fungsional, demikian seterusnya sebanyak 8 kali pengulangan.

    Adapun gerakan fungsional yang harus dilakukan relatif seragam di seluruh dunia, mencakup:

    SkiErgSled PushSled PullBurpee Broad JumpsRowingFarmers CarrySandbag LungesWall Balls

    “Dengan CrossFit, situasinya lebih sulit. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, jadi kita harus melatih semuanya. Semuanya akan lebih acak. Akan ada lebih banyak gangguan antara kekuatan dan daya tahan,” sambungnya.

    3. Postur Atlet

    Sled Push atau mendorong kereta luncur dengan plate pemberat. Foto: Getty Images/AleksandarGeorgiev

    Atlet Hyrox memiliki rata-rata postur yang lebih tinggi dibandingkan para atlet CrossFit. Ini karena disesuaikan dengan format kompetisi.

    “Anda lihat 10 atlet pria teratas di divisi Pro jauh lebih tinggi (rata-rata 5,5 cm lebih tinggi daripada atlet CrossFit). Itu masuk akal: dorong kereta luncur, bola dinding, lunge, dayung, lari,” kata D’Hulst.

    “Semua gerakan yang secara biomekanis lebih baik untuk atlet yang lebih tinggi,” sambungnya.

    Sementara, atlet CrossFit memiliki postur yang lebih pendek. Namun, biasanya mereka memilih panjang lengan atau paha yang yang berkontribusi pada performa atlet.

    4. Tingkat Kesulitan dan Keterampilan

    Gerakan rowing yang dipertandingkan baik di Hyrox maupun Crossfit. Foto: Getty Images/fotostorm

    Dikutip dari Independent UK, Hyrox dikenal dengan format event-nya yang terstandar dan bisa diprediksi. Setiap peserta harus menyelesaikan 8 km lari yang diselingi dengan 8 tantangan gerakan harian fitness.

    Sementara CrossFit membutuhkan lebih banyak keahlian, sehingga para atlet harus melakukan latihan lebih banyak juga untuk mengantisipasi menu-menu gerakan yang tidak terduga. Latihan di CrossFit meliputi pemanasan, latihan kekuatan, dan Workout of the Day (WOD) seperti angkat beban, gymnastic, latihan conditioning yang dilakukan dengan intensitas tinggi.

    Dengan kata lain, Hyrox dirancang agar mudah dilakukan oleh siapa saja, bahkan tanpa pengalaman olahraga tingkat lanjut. Sementara CrossFit menuntut peserta untuk menguasai banyak aspek kebugaran sekaligus.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video Mitos atau Fakta: Latihan Angkat Beban Bikin Tulang Lebih Kuat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Ngegym Vs Kualitas Otak

    15 Konten

    Timothy Ronald mengaitkan aktivitas ngegym dengan kualitas kognitif yang buruk. Sontak argumen ini memantik kontroversi. Para pakar umumnya tidak sependapat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Banyak yang Risih Lihat Ibu Menyusui di Tempat Umum, Terutama Kalangan Gen Z

    Banyak yang Risih Lihat Ibu Menyusui di Tempat Umum, Terutama Kalangan Gen Z

    Jakarta

    Survei Health Collaborative Center (HCC) menemukan satu dari tiga orang di Indonesia merasa tidak nyaman dan risih saat melihat ibu menyusui di tempat umum. Keresahan tersebut ternyata paling banyak ditemukan pada usia 30 tahun ke bawah, utamanya generasi Z.

    Pendiri dan Ketua HCC Dr dr Ray Wagiu, MKK, FRSPH mengungkap hipotesa dari hasil survey gen Z paling banyak merasa tidak nyaman melihat ibu menyusui adalah masalah privasi. Generasi tersebut paling erat kaitannya dengan persoalan privasi.

    “Jadi ini yang di-drive di kalangan gen Z, karena kalau bicara pengetahuan kelompok gen Z sekarang lebih bagus,” terang dr Ray dalam temu media Jumat (8/8/2025).

    Mereka merasa para ibu memerlukan privasi lebih dalam aktivitas menyusui. Persepsi semacam ini juga muncul kebanyakan dari kelompok gen Z yang memang belum menikah dan memiliki anak.

    Sinta, salah satu responden yang juga berpengalaman menyusui di tempat umum merasakan kegelisahan serupa saat sedang mengurus anak kedua.

    Pekerjaan yang membuatnya harus bolak-balik ke luar kota, tidak dalam kondisi ideal untuk selalu menyusui di ruang laktasi. Beberapa kali Sinta menyusui di transportasi umum.

    “Perlakuan, gestur yang tidak menyenangkan, seperti memang tatapan-tatapan. Itu saya alami lebih banyak di DKI Jakarta, kalau saya ke Jogja, Surabaya, Bandung, mereka nggak memberikan tatapan, mereka langsung jalan saja, orang menyusui kan gesturenya kelihatan, gesture judging,” lanjut dia.

    “Sementara di daerah mereka nggak akan melihat, mereka seperti cukup tahu oh sedang menyusui, jadi ini juga bukan sesuatu yang harus dilihatin, tapi di DKI rata-rata saya harus akui memang ada pandangan seperti pertanyaan kok harus di sini sih? Padahal saat itu juga saya sudah berusaha untuk tidak terbuka, paling tidak membuat orang lain juga merasa nyaman,” ceritanya.

    (naf/kna)

  • Mengenal Etomidate dan Fungsinya, Ini Kegunaannya dalam Dunia Medis

    Mengenal Etomidate dan Fungsinya, Ini Kegunaannya dalam Dunia Medis

    Jakarta

    Etomidate merupakan obat anestesi yang sering digunakan dalam dunia medis. Kendati demikian, penggunaannya harus dibawah pengawasan tenaga profesional.

    Obat ini bisa menimbulkan rasa kantuk hingga kehilangan kesadaran. Penting untuk mengetahui fungsi etomidate dan cara kerjanya.

    Mengenal Etomidate dan Fungsinya

    Etomidate adalah obat yang digunakan sebagai induksi anestesi umum pada orang yang akan menjalani prosedur. Obat ini juga digunakan sebagai pelengkap agen anestesi lain dalam mempertahankan kehilangan kesadaran selama prosedur operasi singkat. Dikutip dari Good Rx, etomidate dapat mencegah rasa sakit.

    Etomidate bekerja dengan meningkatkan kadar zat kimia di otak yang disebut dengan Gamma-Aminobutyric Acid (GABA). Zat kimia ini menenangkan aktivitas di otak dan sistem saraf, serta membantu seseorang kehilangan kesadaran. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, etomidate menyebabkan kantuk sebelum dan selama prosedur.

    Senada dengan hal tersebut, guru besar farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Zullies Ikawati, fungsi utamanya membuat pasien tidur dengan cepat tanpa menurunkan tekanan darah terlalu banyak.

    “Obat ini digunakan terutama pada pasien kritis yang tidak stabil secara kardiovaskular, seperti pasien syok dan trauma berat. Etomidate bekerja dengan menekan sistem saraf pusat, khususnya dengan meningkatkan aktivitas neurotransmitter GABA (zat alami di otak yang menghambat sinyal saraf),” ujar Profesor Zullies kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Bagaimana Obat Ini Digunakan?

    Etomidate disuntikkan ke pembuluh darah vena. Obat ini diberikan oleh tim perawat di rumah sakit atau klinik. Adapun dosis induksi anestesi yang diberikan bervariasi.

    Untuk pasien dewasa dan anak-anak di usia 10 tahun ke atas yaitu anaa 0,2 mg/kg dan 0,6 mg/kg berat badan. Pemberian dosis harus disesuaikan untuk setiap kasus. Namun, dosis umum yang diberikan adalah 0,3 mg/kg dan disuntikkan selama 30-60 detik. Sementara, belum ada data yang memadai untuk dosis induksi anestesi pada pasien di bawah usia 10 tahun.

    Penting untuk menyampaikan kepada tim perawat jika pasien memiliki salah satu dari kondisi berikut:

    Tekanan darah tinggiPenyakit ginjalPenyakit hatiReaksi yang tidak biasa atau alergi dengan etomidate, obat lain, makanan, pewarna, atau pengawetSedang hamil atau sedang mencoba untuk hamilMenyusui.Efek Samping Etomidate

    Ada beberapa efek samping dari etomidate yang mungkin dirasakan pasien. Beritahu tim medis jika mengalami:

    Reaksi alergi-ruam kulit, gatal, biduran, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan

    Adapun beberapa efek samping yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis di antaranya:

    KantukKejang ototMualNyeri, kemerahan, atau iritasi di tempat suntikanMuntah

    Kendati demikian, beri tahu tim medis jika efek samping ini berlanjut atau mengganggu.

    (elk/suc)

  • Lengkap! Begini Cara Cabut Gigi Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

    Lengkap! Begini Cara Cabut Gigi Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

    Jakarta

    Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan layanan pencabutan gigi bagi peserta aktif yang memenuhi syarat dan mengikuti prosedur yang ditetapkan. Layanan ini adalah bagian dari upaya BPJS Kesehatan untuk memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat.

    Layanan pencabutan gigi yang ditanggung mencakup pencabutan gigi sulung dan gigi permanen tanpa komplikasi. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 52 Ayat 1, yang menjadi dasar hukum penyelenggaraan layanan tersebut.

    Peserta BPJS Kesehatan mendapatkan pelayanan gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama maupun di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Agar tidak bingung, simak panduan lengkap cara cabut gigi pakai BPJS Kesehatan, mulai dari syarat hingga alur pelayanannya.

    1. Cakupan Pelayanan BPJS Kesehatan Terkait Gigi

    Administrasi pelayanan, hal ini meliputi biaya administrasi pendaftaran peserta untuk berobat, penyediaan dan pemberian surat rujukan ke faskes lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di faskes tingkat pertama

    Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medisPremedikasiKegawatdaruratan oro-dentalPencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi)Pencabutan gigi permanen tanpa penyulitObat pasca ekstraksiTumpatan komposit/GICScaling gigi /pembersihan karang gigi (1x dalam setahun)2. Prosedur Cabut Gigi Pakai BPJS Kesehatan

    Jika peserta memilih terdaftar di Puskesmas/ Klinik sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat
    Pertamanya, maka:

    Puskesmas/Klinik wajib menyediakan jejaring (Dokter Gigi/Lab/Bidan dan sarana penunjang lain)Peserta mendapatkan pelayanan gigi di Dokter Gigi yang menjadi jejaring Puskesmas/klinik
    Tidak ada pendaftaran peserta ke Dokter Gigi lain.Jika peserta memilih terdaftar di Dokter Praktek Perorangan (Dokter Umum) sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertamanya, maka:Peserta dapat mendaftar ke Dokter Gigi Praktek Mandiri/Perorangan sesuai pilihan dengan mengisi Daftar Isian Peserta (DIP) yang disediakan oleh BPJS Kesehatan.Pelayanan gigi kepada peserta diberikan oleh Dokter Gigi sesuai pilihan Peserta.Penggantian Fasilitas Kesehatan Dokter Gigi diperbolehkan minimal setelah terdaftar 3 (tiga) bulan di Fasilitas Kesehatan tersebut.3. Syarat Cabut Gigi Pakai BPJS Kesehatan

    Berikut syarat lengkap cabut gigi pakai BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.

    Peserta datang ke Puskesmas/Klinik atau ke Dokter Gigi Praktek Mandiri/Perorangan sesuai yang dipilih Peserta.Peserta tersebut menunjukkan kartu identitas BPJS Kesehatan (proses administrasi).Fasilitas Kesehatan melakukan pengecekan keabsahan kartu peserta.Fasilitas Kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan/pemberian tindakan/pengobatan.Setelah mendapatkan pelayanan peserta tersebut menandatangani bukti pelayanan pada lembar yang telah disediakan oleh Fasilitas Kesehatan.Bila diperlukan atas indikasi medis peserta akan memperoleh obat.Rujukan kasus gigi dapat dilakukan jika atas indikasi medis memerlukan pemeriksaan/ tindakan spesialis/sub spesialis. Rujukan tersebut hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi, kecuali Puskesmas/Klinik yang tidak memiliki dokter gigi.

    Berikut syarat lengkap cabut gigi pakai BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan.

    Peserta membawa identitas BPJS Kesehatan serta surat rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat PertamaPeserta melakukan pendaftaran ke RS dengan memperlihatkan identitas dan surat rujukan tersebutFasilitas Kesehatan bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan keabsahan kartu dan surat rujukan serta melakukan input data ke dalam aplikasi Surat Eligibilitas Peserta (SEP) dan melakukan pencetakan SEP.SEP akan dilegalisasi oleh Petugas BPJS Kesehatan di Rumah Sakit.Peserta akan mendapatkan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan dan/atau perawatan dan/atau pemberian tindakan dan/atau obat dan/atau Bahan Medis Habis Pakai (BMHP).Setelah mendapatkan pelayanan, Peserta menandatangani bukti pelayanan pada lembar yang telah disediakan oleh masing-masing Fasilitas Kesehatan.

    (suc/suc)

  • 10 Teka-teki Logika yang Menguji Ketajaman Pikiran, Bisa Jawab Semua?

    10 Teka-teki Logika yang Menguji Ketajaman Pikiran, Bisa Jawab Semua?

    Jakarta

    Mungkin banyak yang menganggap teka-teki logika hanyalah sebuah permainan biasa. Namun, permainan ini bisa memberikan manfaat lho.

    Melatih fokus, mengasah kreativitas, hingga meningkatkan kemampuan memecahkan masalah bisa didapatkan dalam satu tantangan kecil. Yuk, uji kemampuanmu dalam menyelesaikan teka-teki logika.

    Teka Teki Logika yang Menguji Ketajaman Pikiran

    Kumpulan pertanyaan ini akan menguji kemampuan berpikir kritis. Coba jawab semuanya tanpa terburu-buru.

    1. Tidak punya nyawa, tapi punya kepala dan bisa hidup berkali-kali. Apakah aku?
    2. Dina punya 10 lilin yang menyala, yang tersebar di berbagai ruangan. Namun, 2 lilin yang di ruang tengah dimatikan. Berapa lilin yang dimiliki Dina sekarang?
    3. Ada gedung apartemen dengan 5 lantai. Di tiap lantai 2, 3, 4, 5 ada 3 orang, dan di lantai dasar ada 4 orang. Lantai berapa yang akan paling sering memanggil lift?

    4. Bagaimana agar susu dan air tidak menyatu?

    Asah otak detikHealth Foto: Atilah Tia Abelta/detikHealth

    5. Apel mana yang harus dipilih anak tersebut?

    Asah otak detikHealth Foto: Atilah Tia Abelta/detikHealth

    6. Seorang pria di dalam mobil melihat ada 3 pintu. Pintu pertama berwarna kuning, pintu kedua berwarna hijau, dan pintu ketiga berwarna merah. Pintu mana yang harus dibuka terlebih dahulu?

    7. Sebuah panci bisa menampung sebanyak 10 telur. Jika diperlukan waktu lima menit untuk merebus satu telur. Berapa waktu yang diperlukan untuk merebus lima telur?

    8. Kamu membuang bagian luarnya dan memasak bagian dalamnya. Kemudian, memakan bagian luarnya dan membuang bagian dalamnya. Apa yang kamu makan?

    9. Gina pergi ke dapur. Di atas meja ada 2 kucing, 1 anjing, dan dua anaknya. Berapa banyak kaki di lantai?

    10. Aku bisa menjadi baik dan jahat untuk kamu. Kamu bisa menemukan aku di dalam tubuh. Apakah aku?

    Jawaban Teka Teki Logika

    Coba cek satu per satu. Apakah jawabanmu benar atau malah meleset jauh?

    1. Lampu. Sebab, lampu bisa hidup berkali-kali jika ada aliran listrik
    2. 10 lilin. Sebab, dimatikan bukan berarti lilinnya berkurang.
    3. Lantai dasar. Karena setiap penghuni yang pulang ke apartemen harus menggunakan lift mulai dari lantai dasar.

    4. Bekukan cairan pertama dan masukkan cairan kedua

    Asah otak detikHealth Foto: Atilah Tia Abelta/detikHealth

    5. Apel yang ada ulatnya. Sebab jika ada ulatnya apel itu tidak beracun

    Asah otak detikHealth Foto: Atilah Tia Abelta/detikHealth

    6. Pintu mobilnya. Karena pria tersebut masih berada di dalam mobil.

    7. 5 menit. Sebab dalam satu panci bisa merebus 10 telur sekaligus.

    8. Jagung. Saat memakan jagung, kamu akan membuka daun yang membungkusnya dan memakan biji-biji jagung.

    9. Ada 6 kaki. 4 kaki meja dan dua kaki Gina.

    10. Bakteri. Sebab di dalam tubuh ada bakteri baik dan jahat.

    Halaman 2 dari 8

    (elk/up)

  • Dear Paksu! Begini Cara Merangsang Klitoris untuk Kenikmatan Seksual yang Optimal

    Dear Paksu! Begini Cara Merangsang Klitoris untuk Kenikmatan Seksual yang Optimal

    Jakarta

    Klitoris merupakan pusat kenikmatan dalam anatomi reproduksi. Struktur klitoris sebenarnya terdiri dari jaringan erektil dan saraf yang kompleks, dengan bagian yang berada di luar dan di dalam tubuh.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, stimulasi pada klitoris dapat menimbulkan rangsangan seksual dan meningkatkan ketegangan seksual hingga mencapai klimaks (orgasme). Meski tidak selalu berakhir dengan orgasme, sensasi yang dihasilkan dari stimulasi klitoris biasanya tetap menyenangkan.

    Fungsi utama klitoris adalah memberikan kenikmatan seksual. Seluruh bagian vulva merupakan zona erotis, namun klitoris adalah bagian yang paling sensitif dan mampu menghasilkan respons seksual paling kuat dan menyenangkan.

    Klitoris peka terhadap berbagai jenis sentuhan, dan bentuk sentuhan yang paling menyenangkan berbeda pada setiap orang. Rangsangan dapat dilakukan melalui kontak dengan lidah (seks oral), jari, mainan seks, atau alat kelamin pasangan. Penetrasi vagina menggunakan penis, jari, atau mainan seks juga dapat menstimulasi klitoris melalui dinding vagina.

    1. Lokasi Klitoris

    Banyak yang menganggap klitoris hanya sebagai tonjolan kecil yang merupakan bagian paling sensitif dari vulva (alat kelamin luar), padahal sebagian besar struktur klitoris juga berada di dalam rongga panggul.

    Bagian Luar Tubuh

    Bagian klitoris yang terlihat dari luar terletak di bagian atas vulva. Di bawahnya terdapat lubang uretra (tempat keluarnya urine), lubang vagina (tempat penetrasi), perineum (kulit di antara vagina dan anus), serta anus (tempat keluarnya feses).

    Di sisi kiri dan kanan klitoris serta lubang vagina terdapat sepasang lipatan kulit bernama labia minora (bibir vagina bagian dalam), yang dikelilingi oleh labia majora (bibir vagina bagian luar). Di atas klitoris terdapat tonjolan kulit bernama mons pubis, yang berada tepat di atas tulang kemaluan.

    Jika diperbesar, bagian klitoris yang berada di luar meliputi:

    Glans klitoris: Bagian kecil yang terletak di atas lubang uretra. Glans kaya akan ujung saraf, sehingga sangat sensitif terhadap sentuhan.Clitoral hood: Kulit pelindung glans yang terbentuk dari pertemuan labia minora di bagian atas vulva. Penutup ini dapat menutupi seluruh, sebagian, atau tidak sama sekali bagian glans.

    Bagian Dalam Tubuh

    Di dalam tubuh, klitoris berbentuk seperti ‘tulang harapan’ (wishbone) terbalik, dengan tubuh klitoris yang bercabang membentuk huruf V.

    Body (corpora): Terletak di belakang glans, merupakan bagian atas “tulang harapan” yang belum bercabang. Dari sini, tubuh klitoris memanjang ke bawah dan bercabang menjadi sepasang kaki (crura).Crura: Sepasang kaki klitoris yang merupakan bagian terpanjangnya. Crura mengapit saluran vagina dan uretra.Vestibular bulbs: Sepasang struktur yang berada di antara crura dan dinding vagina. Saat terangsang, bulb ini terisi darah dan bisa membesar hingga dua kali lipat.Root: Titik pertemuan saraf dari seluruh jaringan erektil klitoris, terletak di tempat crura bertemu.Cara Menstimulasi Klitoris

    Menstimulasi klitoris pasangan bukan hanya soal teknik, tapi juga soal komunikasi, kenyamanan, dan eksplorasi bersama. Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda, jadi kuncinya adalah saling terbuka, santai, dan menikmati prosesnya. Dikutip dari Healthline, berikut beberapa cara yang bisa dicoba untuk meningkatkan kenikmatan pasangan.

    1. Minta Arahan

    Tunjukkan ketertarikan untuk mempelajari titik-titik rangsang pasangan tanpa membuatnya merasa tertekan.

    2. Gunakan Tangan

    Banyak posisi seks penetratif yang memberi ruang untuk merangsang klitoris, seperti misionaris, hingga, dan spooning. Bisa meraih bagian di antara kaki pasangan untuk bermain, atau biarkan pasangan melakukannya sendiri.

    3. Gunakan Bantal

    Gesekan dengan tekanan bisa sangat nikmat bagi orang yang menyukai sensasi tekan. Letakkan bantal atau selimut tebal di bawah tulang kemaluan pasangan, lalu biarkan ia bergerak naik-turun sambil menerima penetrasi atau oral dari belakang.

    4. Ride and Glide

    Duduk atau setengah berbaring, lalu biarkan pasangan menggesekkan diri naik-turun di paha atau tulang kemaluan. Bisa ditambah pelumas untuk mengurangi gesekan kasar dan meningkatkan sensasi licin yang nikmat.

    5. Variasikan Teknik

    Jangan ragu bereksperimen sampai menemukan kombinasi posisi, tekanan, dan ritme yang paling memuaskan.

    Contoh variasi:

    Mengubah arah gerakan.Menambah atau mengurangi tekanan.Mengombinasikan teknik.Mempercepat atau memperlambat ritme.Mengubah jumlah jari.Berganti antara stimulasi luar dan penetrasi vagina.

    (suc/suc)

  • Banyak Warga +62 Tak Nyaman Lihat Ibu Menyusui di Tempat Umum, Termasuk KRL

    Banyak Warga +62 Tak Nyaman Lihat Ibu Menyusui di Tempat Umum, Termasuk KRL

    Jakarta

    Survei Health Collaborative Center (HCC) dengan pendekatan social experience yang melibatkan lebih dari 700 responden warga Indonesia menemukan 1 dari 3 orang merasa tidak nyaman melihat ibu menyusui di tempat umum. Sampling random HCC di periode 4 hingga 5 Agustus berhasil mengumpulkan 731 responden yang dinilai cukup representatif lantaran tersebar merata hampir di seluruh wilayah.

    Riset social experience yang dilakukan HCC menunjukkan tujuh gambar pada setiap responden sebagai stimulus untuk melihat persepsi mereka. Ada 24 indikator persepsi yang dibagi dua menjadi persepsi negatif dan positif, setelah melihat gambar-gambar tersebut.

    Sederet gambar yang ditunjukkan memperlihatkan bagaimana aktivitas menyusui dilakukan di tempat umum, termasuk transportasi seperti commuterline (KRL).

    Hasilnya, ditemukan empat persepsi negatif. Pertama, 29,7 persen responden tidak nyaman melihat ibu menyusui di tempat umum. Kedua, 30 persen responden merasa gelisah saat melihat ibu menyusui di tempat umum.

    Ketiga, responden memiliki persepsi negatif pada ibu menyusui untuk seharusnya mencari tempat lain alih-alih di depan umum. Terakhir, kebanyakan responden menyesalkan ibu yang tidak menggunakan ‘tools’ atau alat bantu untuk menutup bagian payudara saat menyusui.

    Apa Pemicunya?

    Pendiri dan Ketua HCC Dr dr Ray Wagiu, MKK, FRSPH menyebut ibu menyusui seharusnya bisa diterima di mana saja untuk melakukan aktivitas alamiah. Sayangnya, masih banyak warga Indonesia yang tidak memiliki persepsi tersebut.

    “1 dari 3 orang indonesia yang diwakili responden penelitian ini memiliki persepsi kontra atau cenderung menolak, punya persepsi kontra, mereka secara dominan melihat ibu menyusui di tempat umum itu, merasa nggak nyaman,” terangnya dalam temu media Jumat (8/8/2025).

    “Harusnya itu bisa diterima di mana saja dan kapan saja, termasuk saat di tempat umum. Karena nggak semua tempat punya laktasi dan anak tentu layaknya kebutuhan primer, mereka hanya mendapatkan sumber makanan dari ASI, anak harus segera disusui,” lanjutnya.

    Menurut dr Ray, pemicu di balik ketidaknyamanan seseorang melihat ibu menyusui di tempat umum. Pertama, karena visual. Dominan responden mengatakan hal demikian dengan alasan ingin memproteksi si ibu untuk mencari tempat menyusui lebih privat dan nyaman.

    Sayangnya, dalih ini tidak didukung dengan kenyataan adanya inisiatif mengajak si ibu ke ruang laktasi.

    “Stimulus paling ekstrem perasaan tidak nyaman ketika melihat si ibu menyusui di transportasi umum, ini yang bikin orang paling nggak nyaman melihatnya, bahkan sekitar 1 dari 4 orang ini tuh cenderung mengganggu secara visual, karena tidak sesuai tempat, tidak sesuai dengan norma sosial, dan budaya,” sesalnya.

    HCC mendorong adanya edukasi terutama di kalangan muda melalui pendidikan dengan meningkatkan kesadaran aktivitas menyusui adalah alamiah dan tidak perlu mendapatkan stigma maupun diskriminatif sekalipun dilakukan di ruang terbuka.

    Ada lima area yang dianggap kebanyakan responden tidak menjadi tempat ideal ibu menyusui:

    29,8 persen tidak setuju menyusui dilakukan di tempat makan34,6 persen tidak setuju menyusui dilakukan di taman atau ruang terbuka33,8 persen tidak setuju menyusui dilakukan di transportasi umum32,9 persen tidak setuju menyusui dilakukan di kafe30,6 persen tidak setuju menyusui dilakukan di tempat umum lain

    Cakupan ASI eksklusif di Indonesia, yaitu pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, masih tergolong rendah. Data dari Riskesdas 2021 menunjukkan hanya sekitar 52,5 persen bayi di bawah 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif.

    Angka ini menurun sekitar 12 persen dibandingkan dengan tahun 2019. Meskipun demikian, pemerintah telah menetapkan target cakupan ASI eksklusif sebesar 80 persen berdasarkan laporan Kemenkes pada 2023.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/kna)

  • Puluhan Orang Dirawat di RS gegara Botox Abal-abal, Kondisinya Memprihatinkan

    Puluhan Orang Dirawat di RS gegara Botox Abal-abal, Kondisinya Memprihatinkan

    Jakarta

    Sebanyak 44 orang di Inggris dilarikan ke rumah sakit setelah menjalani prosedur suntik dengan produk serupa Botox yang tidak berizin. Menurut UK Health Security Agency (UKHSA), para korban mengalami infeksi botulisme yang melumpuhkan, dengan gejala serius yang bisa mengancam nyawa.

    Kasus-kasus ini, yang dilaporkan antara 4 Juni hingga 6 Agustus, menunjukkan pasien mengalami reaksi parah seperti kesulitan menelan, bicara cadel, dan kesulitan bernapas yang memerlukan bantuan pernapasan. Kondisi ini bisa berakibat fatal jika kelumpuhan menyebar ke otot-otot pernapasan tanpa pengobatan yang tepat.

    UKHSA menjelaskan bahwa kasus ini terkait dengan botulisme iatrogenik, sebuah penyakit langka dan serius yang disebabkan oleh paparan toksin botulinum yang terkandung dalam produk seperti Botox. Infeksi ini bisa terjadi jika terlalu banyak zat disuntikkan atau jika produk terkontaminasi bakteri.

    Risiko menjadi jauh lebih tinggi jika prosedur ini dilakukan oleh praktisi yang tidak berlisensi atau tidak terlatih.

    “Toksin ini menyerang sistem saraf, termasuk saraf, otak, dan sumsum tulang belakang, bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan,” jelas Dr Gauri Godbole, konsultan mikrobiologi medis di UKHSA.

    Ia menambahkan, gejala dapat muncul hingga empat minggu setelah prosedur dilakukan.

    Merespons insiden ini, pemerintah Inggris mengumumkan tindakan keras terhadap prosedur kosmetik berisiko tinggi. Berdasarkan proposal yang ada, hanya tenaga kesehatan profesional yang berkualitas yang diizinkan untuk melakukan prosedur berisiko, dan klinik harus memenuhi aturan ketat untuk mendapatkan lisensi.

    Masyarakat juga diimbau untuk sangat berhati-hati. Dr. Alison Cave, kepala petugas keamanan di Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA), menegaskan bahwa toksin botulinum adalah obat resep dan hanya boleh diperoleh melalui praktisi berwenang.

    “Membeli toksin botulinum dari situs web secara signifikan meningkatkan risiko mendapatkan produk palsu atau tidak berizin. Ini berarti tidak ada jaminan produk memenuhi standar kualitas dan keamanan MHRA,” tegas Dr. Cave.

    Hingga saat ini, kasus-kasus tersebut dilaporkan berasal dari berbagai wilayah di Inggris, termasuk North East, East Midlands, East of England, North West, serta Yorkshire dan Humber. UKHSA mengimbau petugas medis untuk mewaspadai gejala botulisme pada pasien yang baru menjalani prosedur kosmetik, agar dapat segera diberikan penanganan.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)