Video: Reaksi IDI soal Keluarga Pasien TBC Paksa Dokter Buka Masker
Category: Detik.com Kesehatan
-

Ternyata Ini Alasan Larva Kamitetep Bikin Gatal-gatal
Jakarta –
Pernah nggak, lagi beberes rumah, tiba-tiba ketemu ‘bungkus kecil’ yang bentuknya aneh, menempel di dinding atau pojokan lemari? Bentuknya mirip kantong mini dari debu dan serat kain, kadang malah bisa bergerak pelan-pelan. Hewan ini disebut juga kamitetep.
Pakar ilmu serangga dan hama tumbuhan dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Ir Edhi Martono, Msc, PhD beberapa waktu lalu menjelaskan, kamitetep merupakan fase larva dari hewan sejenis ngengat yang metamorfosisnya mirip kupu-kupu. Tidak banyak riset tentang kamitetep karena menurutnya hewan ini tidak dianggap sebagai serangga yang mengganggu.
Adapun kamitetep memiliki nama ilmiah Phereoeca uterella, sering juga disebut casebearer caterpillar, yakni fase larva dari ngengat keluarga tineid. Dikutip dari University of Florida, larva ini membuat kantong pelindung atau ‘selimut’ dari benang halus mirip sutra yang dipintal setelah menetas dari telur.
Anggapan bahwa kantong pelindung tersebut adalah kotoran bisa jadi tidak sepenuhnya salah, karena dalam beberapa kasus, larva ini memang menempelkan partikel tanah di bagian luar kantong pelindungnya.
Bahan lain yang juga ditempelkan pada benang tersebut antara lain pasir, rambut, dan kotoran serangga. Kantong pelindung ini berfungsi melindungi larva selama tahap pertumbuhannya, dan hanya dilepaskan ketika sudah menjadi ngengat dewasa.
Larva ini tidak pernah benar-benar keluar dari kantong pelindungnya, hanya sebagian tubuhnya yang muncul untuk merayap menggunakan kaki depannya.
Larva akan memperbesar ‘selimutnya’ seiring pertumbuhan dengan menambahkan lebih banyak benang halus. Jika ditemukan kantong pelindung yang diam dengan kedua ujung tertutup, kemungkinan besar itu adalah kamitetep atau Phereoeca uterella dalam tahap pupa.
Pada tahap ini, larva menutup rapat kedua sisi ‘selimut’ dan mengalami metamorfosis di dalamnya, lalu akan keluar sebagai ngengat dewasa.
Alasan Kamitetep Bikin Gatal
Prof Edhi mengatakan, makanan kamitetep antara lain semut dan serangga yang sudah mati. Namun, belum diketahui apakah larva ini juga menggigit manusia.
Dirinya juga meragukan anggapan bahwa kamitetep mengandung racun yang memicu gatal-gatal. Menurutnya, gatal-gatal di kulit yang muncul saat mengalami kontak dengan kamitetep lebih disebabkan oleh kotoran yang membungkus serangga tersebut.
“Kayaknya nggak sih. Yang membuat gatal karena selubungnya ini kotor. Kalo sampai kesentuh kemudian menjadi kemerah-merahan gitu kan, seperti kena ulat berbulu,” terang Prof Edhi.
“Oleh karena itu gatal-gatalnya juga tidak khas kan, sama saja dengan gatal-gatal kayak yang lain,” jelasnya.
Gejala Gatal Kamitetep
Spesialis dermatologi Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpDVE, Subsp.OBK, FINSDV, FAADV, beberapa waktu lalu juga membeberkan sejumlah gejala akibat kamitetep. Di antaranya:
kemerahan yang melebargatal pada area kulit kemerahanpembengkakaniritasi atau nyeri pada kulit.
Dokter yang akrab disapa dr Darma tersebut menyarankan untuk mencuci bagian tubuh yang terkena kamitetep dengan sabun. Ia juga menyarankan untuk tidak menggaruk karena justru bisa memperparah gejala.
“Kompres air dingin guna untuk mengurangi gatal ataupun sakit dan jika keluhan memburuk segera berobat ke dokter,” sarannya.
Halaman 2 dari 3
(suc/suc)
-

Dokter Dipaksa Lepas Masker di RSUD Sekayu, Ini Seruan Profesor Pulmonologi
Jakarta –
Belakangan viral dokter RSUD Sekayu dipaksa membuka masker oleh keluarga pasien. Dokter yang bersangkutan bahkan dipaksa untuk melepas maskernya saat melakukan visit. Dokter tersebut diketahui bernama dr Syahpri Putra Wangsa, SpPD-KGH, konsultan ginjal hipertensi di RSUD Sekayu yang menangani pasien tersebut.
Kronologinya berawal saat keluarga pasien marah-marah lantaran tidak terima adanya pemeriksaan dahak. Dokter kemudian menjelaskan bahwa didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran bercak di paru-paru kanan yang mengindikasikan gejala khas dari tuberkulosis (TBC/TB).
“Jadi ibunya masuk rumah sakit dengan kondisi tidak sadar dengan hipoglikemia, dengan gula darah rendah. Kemudian tekanan darah yang tidak terkontrol. Kemudian kita melakukan pemeriksaan, dilakukan dan didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran pecah di paru-paru kanan. Gambaran dari khas dari TBC,” ucap dr Syahpri dalam video tersebut.
Video tersebut lantas mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama, SpP(K).
“Dokter bertugas menangani kesehatan pasiennya, dan dia akan berupaya maksimal agar penanganannya memberi hasil terbaik. Tentu jelas salah besar kalau ada tindakan kekerasan (verbal atau fisik) pada orang yang sedang menangani kesehatan kita atau keluarga kita,” ucapnya kepada detikcom, Kamis (14/8/2025).
Prof Tjandra yang juga pernah menjabat direktur penyakit menular di WHO Asia Tenggara menjelaskan, penggunaan pemeriksaan dahak untuk diagnosis TB adalah berdasar penelitian ilmiah internasional yang bereputasi tinggi. Tata cara mendiagnosis TB dengan dahak ada dalam panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diikuti seluruh negara di dunia, bahkan ada juga dalam panduan Kementerian Kesehatan RI dan organisasi profesi seperti PDPI.
“Jadi ini prosedur berdasar ilmiah, juga berdasar rekomendasi internasional dan nasional, dan yang lebih penting lagi adalah bhw pemeriksaan dahak itu adalah demi kepentingan pasiennya. Jadi amat salah kalau dokter sampai harus di kata-katai kasar karena melakukan pemeriksaan dahak untuk diagnosis tuberkulosis,” ucap guru besar pulmonologi yang mengajar di sejumlah kampus kedokteran tersebut.
Tak hanya itu, Prof Tjandra juga menyoroti risiko kekerasan yang dihadapi dokter dan tenaga kesehatan saat menjalankan tugas. Menurutnya, ada dua hal yang perlu dilakukan, yaitu tindakan tegas dari aparat kepolisian serta langkah nyata dari pemerintah dan pembuat kebijakan publik untuk melindungi dokter dalam menjalankan profesinya.
“Kata-kata klise adalah semoga kejadian kekerasan pada dokter (dan tenaga kesehatan lain) dalam menjalankan profesinya jangan berulang lagi. Perlu tindakan nyata, Stop Kekerasan !!!,” sambungnya.
Sebelumnya, pasca kejadian tersebut, Pemkab Muba melakukan mediasi antara keluarga pasien dan dokter. Sekda Muba Apriyadi langsung mendatangi RSUD Sekayu untuk memediasi permasalahan intimidasi dan pengancaman keluarga pasien terhadap dokter. Pihaknya meminta keterangan dari kedua belah pihak.
Berdasarkan keterangan, dr Syahpri mengaku sudah melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur. Begitu juga penggunaan masker saat berada di rumah sakit, khususnya di dalam ruangan merupakan kewajiban. Dia juga mengaku dipaksa untuk membuka masker oleh keluarga pasien.
“Saya sudah melaksanakan pelayanan sesuai prosedur dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” ujarnya saat mediasi yang dilakukan Pemkab Muba, Rabu (13/8/2025).
“Pada kejadian tersebut saya dipaksa untuk membuka masker, tetapi di dalam ruangan perawatan tersebut tidak diperbolehkan,” ujarnya lagi.
Sementara keluarga pasien RSUD Sekayu Putra mengaku setelah kejadian tersebut pihaknya sudah dimediasi pihak RSUD Sekayu. Dia mengaku terkejut video tersebut dipotong dan diviralkan di media sosial.
“Kami setelah kejadian langsung dimediasi, dan saya selaku keluarga pasien sudah meminta maaf. Saya akui pada saat itu emosi, tetapi kami terkejut mengapa video itu diviralkan di media sosial seolah-olah melakukan kekerasan kepada dokter,” ungkapnya.
Halaman 2 dari 2
(suc/up)
-

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Picu Batu Ginjal
Jakarta –
Seorang pria berusia 35 tahun di Vietnam memiliki ratusan batu ginjal. Pasien yang tidak disebutkan namanya tersebut, diketahui sering begadang, jarang minum air putih, suka minuman manis, dan kurang bergerak.
Dikutip dari Healthline, beberapa kebiasaan pria di atas memang dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Gaya hidup yang kurang baik memang berperan dalam kondisi ini.
Untuk diketahui, batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di saluran kemih.
Berikut kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat memicu munculnya batu ginjal.
1. Tidak Minum Cukup Air
Banyak orang yang terkena batu ginjal adalah karena tidak mengonsumsi air putih yang cukup. Mereka yang kurang minum maka produksi urinenya akan rendah, sehingga akan susah dalam melarutkan garam penyebab batu.
2. Pola Makan Tinggi Garam
Mereka yang memiliki pola makan tinggi natrium akan meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Ini karena garam yang terlalu tinggi dalam urine dapat mencegah kalsium diserap kembali dari urine ke darah.
3. Pola Makan Tinggi Protein Hewani
Makanan tinggi protein hewani seperti daging sapi, daging unggas, hingga ikan bersifat asam, ini dapat meningkatkan tingkat keasaman dari urine. Kadar keasaman urine yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal.
4. Doyan Makan dan Minum Manis
Makanan atau minuman tinggi gula dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam ginjal. Pola makan yang kurang baik ini dapat berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal.
5. Malas Gerak (Mager)
Sedentary lifestyle atau mager (males gerak) juga berkontribusi pada pembentukan batu ginjal.
“Kalau tiap hari duduk di depan komputer, nonton TV, main HP, nggak pernah olahraga, itu secara evidence based memang ada faktor timbul batu lebih tinggi,” kata spesialis urologi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Widi Atmoko, SpU(K), FECSM, FACS kepada detikcom beberapa waktu lalu.
6. Menahan Pipis
Dikutip dari Medical News Today, menahan buang air bisa memicu munculnya batu ginjal. Terlebih pada mereka yang memiliki kandungan mineral tinggi di urine. Seperti yang diketahui, urine sendiri mengandung mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat.
Halaman 2 dari 2
(dpy/kna)
-

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Picu Batu Ginjal
Jakarta –
Seorang pria berusia 35 tahun di Vietnam memiliki ratusan batu ginjal. Pasien yang tidak disebutkan namanya tersebut, diketahui sering begadang, jarang minum air putih, suka minuman manis, dan kurang bergerak.
Dikutip dari Healthline, beberapa kebiasaan pria di atas memang dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Gaya hidup yang kurang baik memang berperan dalam kondisi ini.
Untuk diketahui, batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di saluran kemih.
Berikut kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat memicu munculnya batu ginjal.
1. Tidak Minum Cukup Air
Banyak orang yang terkena batu ginjal adalah karena tidak mengonsumsi air putih yang cukup. Mereka yang kurang minum maka produksi urinenya akan rendah, sehingga akan susah dalam melarutkan garam penyebab batu.
2. Pola Makan Tinggi Garam
Mereka yang memiliki pola makan tinggi natrium akan meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Ini karena garam yang terlalu tinggi dalam urine dapat mencegah kalsium diserap kembali dari urine ke darah.
3. Pola Makan Tinggi Protein Hewani
Makanan tinggi protein hewani seperti daging sapi, daging unggas, hingga ikan bersifat asam, ini dapat meningkatkan tingkat keasaman dari urine. Kadar keasaman urine yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal.
4. Doyan Makan dan Minum Manis
Makanan atau minuman tinggi gula dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam ginjal. Pola makan yang kurang baik ini dapat berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal.
5. Malas Gerak (Mager)
Sedentary lifestyle atau mager (males gerak) juga berkontribusi pada pembentukan batu ginjal.
“Kalau tiap hari duduk di depan komputer, nonton TV, main HP, nggak pernah olahraga, itu secara evidence based memang ada faktor timbul batu lebih tinggi,” kata spesialis urologi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Widi Atmoko, SpU(K), FECSM, FACS kepada detikcom beberapa waktu lalu.
6. Menahan Pipis
Dikutip dari Medical News Today, menahan buang air bisa memicu munculnya batu ginjal. Terlebih pada mereka yang memiliki kandungan mineral tinggi di urine. Seperti yang diketahui, urine sendiri mengandung mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat.
Halaman 2 dari 2
(dpy/kna)
-

7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Fungsi Otak Rusak, Sebaiknya Dihindari
Jakarta –
Otak berperan mengatur setiap pikiran, emosi, dan tindakan. Namun, sejumlah kebiasaan sehari-hari diam-diam dapat merusak kesehatannya. Mulai dari kurang tidur, duduk terlalu lama, hingga mendengarkan musik dengan volume tinggi melalui headphone, perlahan dapat menurunkan daya ingat, konsentrasi, serta kemampuan memecahkan masalah.
Seiring waktu, kebiasaan tersebut bahkan dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti demensia dan penyakit Alzheimer. Dikutip dari Times of India, berikut tujuh kebiasaan umum yang merusak otak dan penjelasan ilmiah mengenai alasan di balik bahayanya.
1. Melewatkan Tidur Berkualitas
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science, selama tidur nyenyak otak melakukan proses pembersihan penting, yaitu membuang racun seperti beta-amiloid, protein yang terkait dengan penyakit Alzheimer, serta menggabungkan ingatan jangka pendek ke dalam penyimpanan jangka panjang.
Kurang tidur kronis dapat mengganggu proses ini, sehingga memicu kabut otak, memperlambat waktu reaksi, menurunkan kualitas pengambilan keputusan, dan memengaruhi suasana hati.
Bahkan, kehilangan satu malam tidur yang cukup dapat secara signifikan mengganggu konsentrasi dan kemampuan belajar. Orang dewasa dianjurkan tidur selama 7-9 jam tanpa gangguan setiap malam.
2. Duduk dalam Waktu Lama
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers, duduk selama berjam-jam dapat memperlambat sirkulasi darah, sehingga mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi ke otak.
Studi menunjukkan kebiasaan duduk terlalu lama berkaitan dengan perubahan struktural pada otak, khususnya di hipokampus, area yang berperan penting dalam proses pembelajaran dan memori.
Perubahan sederhana, seperti berdiri saat menerima panggilan telepon, berjalan saat waktu istirahat, atau menggunakan meja duduk-berdiri, dapat membantu meningkatkan aliran darah dan kinerja kognitif secara signifikan.
3. Melakukan Banyak Tugas Sekaligus
Multitasking memaksa otak untuk terus beralih dari satu tugas ke tugas lainnya, bukan mengerjakannya secara bersamaan. Pergantian fokus yang konstan ini meningkatkan kelelahan mental, menurunkan efisiensi, dan melemahkan kemampuan menyaring informasi yang tidak relevan.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat mengikis rentang perhatian dan melemahkan daya ingat. Memprioritaskan satu tugas pada satu waktu membantu mempertahankan fokus yang lebih dalam serta memperkuat kemampuan mengingat informasi.
4. Mengonsumsi Makanan Berkualitas Buruk
Otak menggunakan sekitar 20 persen energi tubuh, sehingga asupan nutrisi berperan penting dalam kinerjanya. Menurut studi yang dipublikasikan di Frontiers In Nutrition, pola makan tinggi makanan olahan, gula rafinasi, dan lemak tidak sehat dapat memicu peradangan serta stres oksidatif, dua faktor yang mempercepat penuaan otak.
Sebaliknya, pola makan yang kaya makanan utuh, seperti ikan berlemak yang mengandung omega-3, sayuran berdaun hijau, beri, kacang-kacangan, dan biji-bijian, menyediakan vitamin, mineral, dan antioksidan yang membantu melindungi sel otak sekaligus meningkatkan komunikasi antar-neuron.
5. Stres Kronis
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers In Nutrition, stres berkepanjangan memicu pelepasan hormon kortisol secara terus-menerus. Pada kadar tinggi, hormon ini dapat mengecilkan hipokampus dan mengganggu kemampuan otak membentuk memori baru. Stres kronis juga mengacaukan pola tidur dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Strategi pengelolaan stres seperti pernapasan dalam, menulis jurnal, yoga, atau olahraga teratur tidak hanya menenangkan sistem saraf, tetapi juga meningkatkan ketahanan terhadap kelelahan mental.
6. Isolasi Sosial
Interaksi manusia secara rutin menstimulasi area otak yang berperan dalam pengaturan emosi, pemanggilan kembali memori, dan pemecahan masalah. Isolasi menghilangkan stimulasi ini, sehingga meningkatkan risiko depresi dan penurunan fungsi kognitif.
Bahkan interaksi singkat setiap hari, seperti berbincang dengan tetangga atau menelepon teman, dapat membantu menjaga jalur saraf tetap aktif dan mendukung kesehatan emosional.
7. Mendengarkan Musik Keras
Paparan berulang terhadap musik dengan volume tinggi, terutama melalui headphone, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pendengaran akibat rusaknya sel-sel rambut halus di telinga bagian dalam.
Gangguan pendengaran tidak hanya memengaruhi telinga, tetapi juga memaksa otak bekerja lebih keras untuk memproses suara, sehingga menyisakan energi lebih sedikit untuk memori, konsentrasi, dan penalaran.
Penelitian yang dipublikasikan di Alzheimer Disease & Associated Disorders An International Journal juga mengaitkan gangguan pendengaran yang tidak ditangani dengan peningkatan risiko demensia.
Untuk melindungi pendengaran dan kesehatan otak, terapkan aturan 60/60: dengarkan pada volume tidak lebih dari 60 persen selama maksimal 60 menit secara berturut-turut.
Halaman 2 dari 3
(suc/suc)
-

Pengakuan Dokter RSUD Sekayu yang Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien
Jakarta –
Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Sekayu Syahpri Putra Wangsa menyampaikan pernyataan pasca mendapatkan intimidasi dan pengancaman oleh keluarga pasien. Ia mengaku sudah melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur.
“Saya sudah melaksanakan pelayanan sesuai prosedur dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” ujarnya saat mediasi yang dilakukan Pemkab Muba, Rabu (13/8/2025).
Menurutnya, penggunaan masker saat berada di rumah sakit, khususnya di dalam ruangan merupakan kewajiban. Dia juga mengaku dipaksa untuk membuka masker oleh keluarga pasien.
“Pada kejadian tersebut saya dipaksa untuk membuka masker, tetapi di dalam ruangan perawatan tersebut tidak diperbolehkan,” ujarnya lagi.
Keluarga Pasien Minta Maaf
Sementara keluarga pasien RSUD Sekayu, Putra, mengaku setelah kejadian tersebut pihaknya sudah dimediasi pihak RSUD Sekayu. Dia mengaku terkejut video tersebut dipotong dan diviralkan di media sosial.
“Kami setelah kejadian langsung dimediasi, dan saya selaku keluarga pasien sudah meminta maaf. Saya akui pada saat itu emosi, tetapi kami terkejut mengapa video itu diviralkan di media sosial seolah-olah melakukan kekerasan kepada dokter,” ungkapnya.
Pemkab Muba melakukan mediasi antara keluarga pasien dan dokter. Sekda Muba Apriyadi langsung mendatangi RSUD Sekayu untuk memediasi permasalahan intimidasi dan pengancaman keluarga pasien terhadap dokter. Pihaknya meminta keterangan dari kedua belah pihak.
“Kita prihatin atas kejadian seperti ini, jangan sampai terulang,” ujarnya.
Apriyadi mengatakan walau pelayanan di RSUD Sekayu belum sepenuhnya sempurna, namun tidak dibenarkan melakukan intimidasi apalagi mengancam tenaga medis.
IDI Kutuk Keras Ancaman Terhadap Dokter
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Slamet Budiarto, juga turut menyoroti kasus tersebut. Menurutnya, dokter bekerja berdasarkan standar profesi dan protokol kesehatan. Tindakan kekerasan fisik maupun verbal terhadap dokter tidak hanya melukai individu, tetapi juga mencederai martabat profesi kedokteran.
“IDI mengutuk perlakuan pada dokter tersebut. Dokter harusnya dihormati sebagai seseorang yang memeriksa pasien, karena dokter memeriksa pasien kan sudah sesuai standar profesi. Tidak boleh menggunakan kekerasan seperti itu,” ujar dr Slamet kepada detikcom, Rabu (13/8/).
dr Slamet menilai insiden ini mencerminkan minimnya edukasi kepada masyarakat terkait mekanisme pengaduan resmi. Ia menegaskan, setiap rumah sakit memiliki prosedur dan unit pengaduan untuk menampung keluhan pasien dan keluarganya.
“Pertama, masyarakat harus menghormati dokter yang memeriksa pasien. Mana kala tidak terjadi kepuasan, maka gunakan mekanisme yang ada. Biasanya ada tempat pengaduan di rumah sakit. Jadi tidak boleh menggunakan cara kekerasan seperti itu karena sangat melukai profesi kedokteran,” tegasnya.
IDI meminta pihak rumah sakit memastikan keamanan dokter dan tenaga kesehatan saat bertugas, baik dari ancaman fisik, verbal, maupun intimidasi. Perlindungan ini, kata dr Slamet, bukan sekadar tanggung jawab moral, tetapi kewajiban hukum.
“Semua anggota IDI berhak mendapat perlindungan sampai prosesnya benar-benar selesai. Biasanya ada yang langsung ditangani IDI cabang atau di Pengurus Besar IDI yang sifatnya nasional. Ada kasus yang bisa diatasi cepat, ada yang memerlukan waktu. Untuk data kasus (seberapa banyak kriminalisasi terjadi), kami belum cek,” jelasnya.
Perlindungan tenaga kesehatan sebenarnya sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Kedua aturan ini menegaskan bahwa tenaga medis berhak atas perlindungan hukum, keamanan, dan keselamatan kerja.
Pasal 57 UU Tenaga Kesehatan menyebutkan tenaga kesehatan tidak dapat dituntut secara pidana atau perdata jika bekerja sesuai standar profesi dan prosedur. Artinya, selama tindakan dokter berada dalam koridor medis yang benar, segala bentuk ancaman atau kekerasan kepada mereka dapat diproses hukum sebagai tindak pidana.
IDI berharap insiden di RSUD Sekayu menjadi momentum untuk memperkuat edukasi publik dan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan pada tenaga medis.
“Ke depan semoga tidak terjadi lagi. Kalau memang ada ketidakpuasan, mohon gunakan mekanisme yang ada. Jangan sampai kekerasan menjadi pilihan,” pungkas dr Slamet.
Pemeriksaan Dahak untuk TBC
Keluarga pasien diketahui kesal karena harus menunggu dahak. Dokter Syahpri sebelumnya telah menjelaskan, pasien dibawa ke rumah sakit karena gula darah rendah. Setelah diperiksa lebih lanjut, didapatkan gambaran infiltrat atau gambaran bercak di paru-paru kanan yang mengindikasikan gejala khas dari tuberkulosis (TBC/TB).
“Ibu saya disuruh tunggu dahak. Tiap hari tunggu dahak, dikit-dikit tunggu dahak,” kata keluarga pasien dalam video yang dilihat detikcom.
Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan menyayangkan insiden tersebut. Kata dia, pemeriksaan dahak menjadi prosedur yang harus dilakukan jika ditemukan pasien suspek TBC.
dr Erlina menjelaskan penegakan tuberkulosis berdasarkan keluhan dan pemeriksaan termasuk rontgen dan cek dahak.
Senada, spesialis paru dari RSUP Persahabatan, dr Erlang, SpP juga mengatakan Pemeriksaan dahak menjadi prosedur yang harus dilakukan jika ditemukan pasien suspek TBC, selain pengecekan paru dengan rontgen.
“Jadi pemeriksaan dahak untuk menemukan penyebab dan foto rontgen untuk melihat kerusakan yang ditimbulkan,” jelasnya.
Risiko Membuka Masker
Lebih lanjut, dr Erlina juga menyoroti keluarga pasien yang memaksa dokter membuka masker.
“Nggak boleh tuh. Ya itu nggak boleh (membuka masker), dia itu harusnya dimarahin kalau keluarga pasien kayak gitu,” beber dr Erlina.
Tuberkulosis termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini bisa menular antar manusia lewat udara melalui droplet yang keluar ketika seorang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.
Oleh karena itu, prosedur pencegahan penularan seperti memakai masker penting untuk dilakukan. Jika suspek terbukti positif melalui hasil pemeriksaan, pasien akan diminta menjalani pengobatan dan minum obat teratur.
“Tuberkulosis itu penyakit menular, itu harus cepat-cepat diobatin. Tapi kan kalau orang ngawang juga, banyak kan kalau dokter bilang ini TBC, mereka marah-marah, mana buktinya, mana buktinya,” tutup dr Erlina.
Senada, dr Erlang juga mengatakan sebaiknya jangan melepas masker di ruang isolasi.
“Kan ruang isolasi karena mengisolasikan pasien infeksius bisa menular,” tutur dr Erlang.
Halaman 2 dari 4
Simak Video “Video: Reaksi IDI soal Keluarga Pasien TBC Paksa Dokter Buka Masker”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna) -

Pengakuan Mahasiswa 21 Tahun Kena Gagal Ginjal usai Terbiasa Konsumsi Ini
Jakarta –
Seorang mahasiswa laki-laki berusia 21 tahun harus menjalani rawat inap darurat karena terlalu banyak mengonsumsi minuman berenergi. Hal itu membuat kakinya bengkak dan kelelahan yang berlebihan.
Pasien yang tidak disebutkan identitasnya itu mengonsumsi minuman berenergi untuk bisa belajar hingga larut malam. Setelah diperiksa, dokter mendiagnosisnya dengan kerusakan ginjal yang parah.
Dikutip dari VNExpress, mahasiswa tersebut sedang menjalani tahun terakhirnya di sebuah universitas di Hanoi, Vietnam. Agar bisa tetap belajar hingga larut malam, ia mengonsumsi minuman berenergi untuk mengatasi tekanan akademik.
Bahkan, tidak jarang ia mengonsumsi obat pereda nyeri agar tetap terjaga selama sesi belajar semalaman. Meski mengalami kelelahan dan berkurangnya frekuensi buang air kecil, ia tidak segera meminta pertolongan medis.
Kondisinya semakin memburuk saat mengalami gejala-gejala, seperti kaki bengkak, muntah terus-menerus, dan kelelahan ekstrem. Teman sekamarnya langsung membawanya ke Rumah Sakit Bach Mai untuk perawatan darurat.
Dr Duong Minh Tuan dari Departemen Endokrinologi dan Diabetes memastikan fungsi ginjal pasien telah turun di bawah 20 persen. Ia menjelaskan bahwa gaya hidupnya yang tidak sehat, terutama penyalahgunaan minuman berenergi, menyebabkan kerusakan ginjal parah.
“Pasien saat ini sedang menjalani perawatan intensif. Tetapi, pemulihan fungsi ginjal secara penuh kemungkinan besar tidak akan terjadi,” tutur Dr Tuan.
Gagal ginjal sangat berbahaya karena seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Banyak individu muda yang sehat baru mengetahui kondisi ini saat pemeriksaan kesehatan rutin.
Saat gejala seperti pembengkakan, frekuensi buang air kecil yang berkurang, mual, dan kelelahan muncul, di situlah terjadinya kerusakan pada ginjal. Pada titik ini, pengobatan berfokus pada mempertahankan fungsi ginjal yang tersisa, tetapi pemulihan penuh tidak mungkin dilakukan.
Dokter mengidentifikasi penyebab utama gagal ginjal sebagai penyakit glomerulus, batu saluran kemih, dan infeksi, tetapi gaya hidup yang tidak sehat merupakan faktor penyebab yang signifikan. Faktor risiko meliputi kurangnya aktivitas fisik, kurang tidur, kebersihan yang buruk, asupan air yang tidak mencukupi, seringnya retensi urine, konsumsi alkohol dan tembakau yang berlebihan, konsumsi garam yang tinggi, serta konsumsi daging, gula, gorengan, dan makanan olahan yang berlebihan.
Penggunaan obat-obatan terlarang juga berkontribusi. Pasien gagal ginjal kronis harus menjalani hemodialisis tiga kali seminggu, dengan durasi setiap sesi 4-5 jam.
(sao/naf)
-

10 Teka-teki Logika yang Bisa Bikin Otak Berpikir Keras, Bisa Jawab Semua?
Jakarta –
Teka-teki logika bisa menjadi hiburan yang mengasah otak. Tantangan ini memadukan penalaran, konsentrasi, dan ketelitian untuk menemukan jawaban yang tepat.
Kadang soalnya terlihat sederhana, tapi jawabannya memerlukan sudut pandang yang berbeda. Teka-teki logika bisa menguji sejauh mana kamu berpikir kreatif.
Teka-teki Logika
Berikut sejumlah pertanyaan teka-teki logika yang dapat menguji kemampuan berpikir. Pecahkan satu per satu sebelum melihat jawabannya.
1. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun pada ulang tahun terakhirnya dan akan berusia 14 tahun pada ulang tahun berikutnya. Bagaimana ini bisa terjadi?
2. Bisa terbang, tapi tidak punya sayap. Bisa menangis tapi tidak memiliki mata. Ke manapun dia pergi, kegelapan selalu mengikuti. Benda apa itu?
3. Dalam setahun, ada bulan yang membuat orang kurang tidur. Bulan apakah itu?
4. Sebuah pohon memiliki 3 apel. Lalu, dua apel kamu ambil. Berapa sisa apel yang kamu miliki?
5. Seorang pria nekat menerobos hujan tanpa payung atau pakaian pelindung. Tapi, rambutnya sama sekali tidak basah. Kenapa bisa begitu?6. Ada tiga ruangan. Ruangan pertama berisi uang, ruangan kedua berisi dokumen penting, dan ruangan ketiga berisi perhiasan. Jika terjadi kebakaran, ruangan mana yang kira-kira akan dipadamkan polisi terlebih dahulu?
7. Seorang pria belanja 3 anggur, 5 tomat, dan 2 apel. Berapa jumlah buah yang dia beli?
8. Aku dibuang saat dibutuhkan, diambil saat tidak dibutuhkan. Siapakah aku?
9. Jam berapa yang seharusnya muncul?08.02, 08.14, 08.38, 09.26, ….
10. Seekor kucing diberi uang Rp 4.000, ayam diberi uang 2.000, laba-laba Rp 8.000. Kira-kira berapa uang yang akan diberikan untuk lebah?
Jawaban Teka-teki Logika
Berhasil menjawab semuanya? Cek jawabannya berikut ini.
1. Jika di ulang tahun sebelumnya anak tersebut berusia 12 tahun. Maka hari ini dia ulang tahun ke 13
2. Awan
3. Bulan Februari, karena memiliki hari dan malam yang lebih sedikit
4. 2 Apel. Karena memang hanya dua apel yang diambil dari pohon.
5. Pria itu botak. Jadi bagaimana rambutnya bisa basah.6. Tidak ada, karena pemadam kebakaran yang akan memadamkan api, bukan polisi.
7. Ada 10 buah
8. Aku adalah jangkar. Jangkar dibuang agar perahu bisa menahan posisi dengan aman di laut.
9. 11.02. Setiap pindah jam, menitnya bertambah dua kali lipat. Dimulai dari 12 menit
10. Setiap kaki yang dimiliki binatang bernilai Rp 1.000. Jadi lebah diberi uang Rp 6.000Halaman 2 dari 4
(elk/up)

