Category: Detik.com Kesehatan

  • Tips Menang Lomba Makan Kerupuk, Teknik Gigitan Awal hingga Saran Dokter Pencernaan

    Tips Menang Lomba Makan Kerupuk, Teknik Gigitan Awal hingga Saran Dokter Pencernaan

    Jakarta

    Sama seperti balap karung, lomba makan kerupuk juga selalu eksis memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) tanggal 17 Agustus. Lomba ini menjadi ‘best seller’, banyak peminatnya dan tidak terlalu rumit persiapannya. Cukup sediakan kerupuk dan tali rafia atau sejenisnya, lomba bisa langsung digelar.

    Teknisnya, lomba ini menggunakan tali panjang yang dibentangkan dengan ketinggian tertentu. Kerupuk digantung dengan tali yang diikat di sepanjang bentangan tersebut. Tanpa bantuan tangan, peserta berlomba-lomba menggigit kerupuk yang kadang berayun bebas. Yang tercepat menghabiskan kerupuk jadi juaranya.

    Meskipun boleh dibilang lomba ini hanya untuk seru-seruan, tidak berarti tidak ada trik dan strategi untuk memenangkannya. Beberapa ‘atlet’ lomba makan kerupuk membagikan teknik ‘tokcer’ agar bisa keluar sebagai pemenang.

    Berikut tips yang bisa diikuti agar bisa pulang bawa hadiah di lomba Agustusan makan kerupuk.

    1. Posisi Kerupuk

    Hasan (27) seorang karyawan swasta di Malang yang semasa kecil mengaku kerap menjuarai lomba makan kerupuk di kampungnya, menyebut posisi kerupuk adalah salah satu kunci kemenangan. Menurutnya, kerupuk harus diposisikan senyaman mungkin sebelum lomba dimulai.

    “Kalau aku biasanya bagian atas kerupuk selalu sejajar dengan hidung. Ini agar kerupuk lebih gampang ditahan kalau goyang-goyang,” kata Hasan yang menyebut dirinya ‘Raja Lomba Makan Kerupuk’, saat dihubungi detikcom, Rabu (13/8/2025).

    Strategi ini bukan tanpa kekurangan. Menurutnya, dengan posisi kerupuk sejajar hidung, peserta harus sedikit lebih menunduk untuk mendapatkan gigitan pertama. Namun lama kelamaan, posisi ini lebih menguntungkan dibanding terlalu tinggi atau terlalu rendah.

    “Yang bikin sulit kan biasanya kerupuknya goyang-goyang, nah kalau bisa ditahan pakai hidung kan lebih enak. Daripada agak tinggi, nanti jinjit dan itu susah,” katanya.

    Takeaways:Posisi sejajar hidung lebih menguntungkan saat kerupuk mulai goyang-goyangPastikan tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah

    2. Strategi Gigitan Pertama

    Setiap orang memiliki strategi menggigit masing-masing. Hasan lebih memilih untuk mengawali gigitan di bagian bawah samping. Jika kerupuk bulat diibaratkan menjadi jam dinding, gigitan pertama Hasan antara di angka 7,8 atau 4,5.

    “Kalau udah dapet gigitan pertama enak. Sisanya tinggal digigit lagi di bagian yang ‘lancip’,” kata Hasan.

    Takeaways:Gigitan awal paling susah karena kerupuk masih bulat utuhSisakan area lancip setelah gigitan awal agar selanjutnya lebih mudahTips menang lomba makan kerupuk Foto: infografis detikHealth

    3. Ritme Mengunyah

    Ada dua strategi mengunyah yang banyak diterapkan dalam lomba makan kerupuk. Pertama, gigit dulu sebanyak-banyaknya baru dikunyah bersamaan setelah mulutnya penuh. Kedua, gigit sedikit-sedikit kemudian langsung dikunyah seperti dilakukan Hasan.

    “Kalau aku habis gigit terus kunyah. Kadang kan ada juga yang gigit dulu beberapa kali, kalau mulut udah full baru dikunyah,” kata Hasan.

    Senada, Aprilia (26) mengakui teknik mengunyah sangat penting dalam lomba makan kerupuk. Ibu rumah tangga asal Malang ini termasuk seseorang yang lambat dalam mengunyah, sehingga selalu kalah dalam permainan ini.

    “Ngunyah iku berpengaruh soalnya. Sebanyak apapun kerupuk sek bisa dimakan, tapi kalau ngunyahnya lama ya kalah,” kata April.

    Terlebih, terkadang ada orang yang bisa menelan sesuatu tanpa harus menunggu makanan itu dikunyah dengan sempurna. Menurut April, itu juga menjadi keuntungan.

    “Kan ada ya orang-orang yang meskipun ngunyah nggak halus (belum sempurna) tapi tetap bisa ketelan gitu,” katanya.

    Akan tetapi, apakah berbahaya jika seseorang menelan kerupuk yang belum terkunyah dengan sempurna?

    Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH mengatakan hal ini bukanlah sesuatu yang mengancam, karena sifat kerupuk sendiri yang mudah hancur.

    “Risiko tersedak tetap ada. Tapi sampai saat ini tidak ada berita tentang peserta makan kerupuk yang mengalami gangguan serius,” kata konsultan kesehatan pencernaan tersebut, saat dihubungi detikcom, Jumat (15/8/2025).

    “Yang penting kerupuknya harus renyah,” sambungnya.

    Takeaways:Sesuaikan kemampuan dan kebiasaan

    4. Mengontrol Kerupuk

    Tantangan terberat dalam lomba makan kerupuk adalah saat kerupuk mulai berayun, dan peserta tidak boleh menggunakan tangan untuk menahannya. Hasan membagikan trik jitu untuk mengantisipasinya, yakni menggunakan hidung untuk menahan gerakan kerupuk. Karenanya, ia memilih posisi awal kerupuk sejajar hidung.

    Meski demikian, ada kalanya pergerakan tali dan kerupuk terlalu liar dan tidak sesuai prediksi awal. Ketika kerupuk sudah menjauh dari hidung, April punya trik lain untuk ‘menahan’ kerupuk agak tidak goyang.

    “Kita bisa menahannya dengan bibir atau dengan lidah, membasahi bibir dengan ludah akan membuat kerupuk menempel ke mulut dan minim goyang. Lidah juga akan membantu kita untuk menahan dan mengarahkan kerupuk,” kata April.

    Takeaways:Kerupuk mudah lengket pada sesuatu yang basahManfaatkan lidah dan bibir untuk menahan ayunan kerupuk saat mulai tidak terkendaliTips menang lomba makan kerupuk Foto: infografis detikHealth

    5. Manajemen Waktu

    Umumnya, para peserta lomba kerupuk akan ‘ngegas’ di akhir baik dalam menggigit dan mengunyah dan mengatur ritme sesuai kemampuan di awal dan tengah. Namun, menurut Hasan, konsistensi di mengunyah yang cepat adalah kunci kemenangan.

    “Selama ngunyahnya cepet, kayaknya bakal menang-menang aja,” kata Hasan.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video: Rencana Menkes Gandeng Mendikdasmen Tangani Masalah Kebugaran Pelajar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

    Resep Juara Lomba 17-an

    4 Konten

    Beragam lomba memperingati HUT RI ke-80 pada 17 Agustus 2025 bukan hanya untuk seru-seruan, tapi sekaligus ajang tes kebugaran. Mau menang lomba balap karung atau makan kerupuk? Butuh fisik yang prima.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • BPJS Kesehatan Susun Langkah Hadapi Beban Pembiayaan Perawatan Lansia

    BPJS Kesehatan Susun Langkah Hadapi Beban Pembiayaan Perawatan Lansia

    Jakarta

    BPJS Kesehatan menyiapkan langkah untuk menghadapi beban pembiayaan kesehatan yang meningkat secara signifikan. Hal ini terjadi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia yang mencapai 28 juta jiwa.

    Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti mengungkapkan kelompok lansia cenderung memiliki risiko tinggi mengalami berbagai penyakit. Misalnya seperti penyakit jantung, kanker, dan gagal ginjal yang memang membutuhkan perawatan jangka panjang dan biaya yang besar.

    “Pembiayaan penyakit katastropik pada 2024 mencapai sekitar 37 triliun rupiah. Jumlah ini akan terus meningkat jika kita tidak mengedepankan pencegahan,” ungkapnya saat ditemui di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (13/8/2025).

    Prof Ali Ghufron mengatakan saat ini BPJS Kesehatan tengah menyiapkan langkah-langkah yang konkret untuk menghadapi proyeksi penambahan kelompok usia lansia tersebut.

    Salah satunya, dengan memasifkan program skrining kesehatan. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dan mengedukasi masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sehat.

    “BPJS bikin screening ini tujuannya agar orang itu berpola hidup sehat, juga pendekatan lain seperti sosialisasi yang dibalut dengan seni,” kata Prof Ali Ghufron.

    Dalam menjalani program ini, Prof Ali Ghufron berharap dapat berkolaborasi dengan lintas sektor. Ini termasuk dengan fasilitas kesehatan yang sudah berjalan baik, sehingga dapat memperkuat kesadaran publik soal pentingnya menjaga kesehatan dan mengoptimalkan manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

    (sao/kna)

  • Aturan Baru! BPOM Kini Ikut Awasi Vape, Wanti-wanti Produk Seperti Ini Bisa Ditarik

    Aturan Baru! BPOM Kini Ikut Awasi Vape, Wanti-wanti Produk Seperti Ini Bisa Ditarik

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memperbarui regulasi rokok elektronik atau vape sebagai tindak lanjut pengawasan obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, serta zat adiktif. Tertuang dalam Peraturan BPOM (PerBPOM) Nomor 19 Tahun 2025.

    Wewenang BPOM juga diperluas dalam Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023 dan turunannya yang ditetapkan di PP Nomor 28 Tahun 2024.

    “Berdasarkan PerBPOM Nomor 19 Tahun 2025 ini, kewenangan pengawasan BPOM terhadap zat adiktif diperluas, tidak hanya untuk rokok konvensional, tetapi juga mencakup rokok elektronik,” tegas Taruna Ikrar dalam keterangan resminya, Jumat (15/8/2025).

    BPOM RI kini disebut berwenang memberikan rekomendasi penarikan produk rokok elektronik yang ditemukan mengandung bahan tambahan terlarang. Rekomendasi nantinya disampaikan kepada Kementerian Perdagangan yang memiliki otoritas terkait.

    Rokok elektronik termasuk zat adiktif dalam PerBPOM Nomor 19 Tahun 2025. Definisi zat adiktif dalam peraturan ini yaitu produk mengandung tembakau atau tidak mengandung tembakau, baik berupa rokok atau bentuk lain bersifat adiktif yang penggunaannya bisa menimbulkan kerugian bagi dirinya dan atau masyarakat. Dapat berbentuk padat, cairan, dan gas.

    Taruna menekankan perubahan ini menjadi keseriusan pemerintah untuk mengawasi zat adiktif berupa produk tembakau termasuk rokok elektronik. Demi menekan kemungkinan terjadinya penyimpangan kandungan kadar nikotin dan tar, serta peringatan kesehatan.

    Pengawasan ini juga untuk mencegah penyimpangan informasi pada label kemasan produk zat adiktif, daftar kandungan bahan, dan penggunaan bahan tambahan yang dilarang.

    “Kami berkomitmen untuk terus melindungi masyarakat dari risiko kesehatan terhadap penggunaan zat adiktif,” beber Taruna.

    (naf/up)

  • Hukum Transplantasi Rambut dalam Agama Islam, Bolehkah?

    Hukum Transplantasi Rambut dalam Agama Islam, Bolehkah?

    Jakarta

    Seiring kemajuan teknologi medis, transplantasi rambut telah menjadi solusi efektif bagi masalah kerontokan parah hingga kebotakan yang kerap mempengaruhi kepercayaan diri. Namun, di tengah masyarakat Muslim Indonesia, prosedur ini memunculkan pertanyaan mendasar mengenai status hukumnya dalam syariat.

    Kekhawatiran ini umumnya berpusat pada dalil-dalil yang melarang perbuatan mengubah ciptaan Allah (taghyir khalqillah).

    Dalam diskursus fiqh Islam, para ulama menavigasi isu ini dengan mempertimbangkan dua prinsip utama. Di satu sisi, terdapat larangan tegas terhadap tindakan mengubah ciptaan Allah yang didasari atas kesombongan atau ketidakpuasan, seperti mentato atau mengikir gigi untuk tujuan kosmetik.

    Kendati demikian, prinsip itu diseimbangkan dengan perintah yang kuat bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga kesehatan dan berikhtiar mencari pengobatan (at-tadawi) untuk setiap penyakit, sebagaimana dianjurkan dalam banyak hadis. Pertanyaannya kemudian, apakah transplantasi rambut lebih condong sebagai upaya pengobatan ataukah tindakan kosmetik yang terlarang?

    Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai lembaga fatwa terkemuka di Tanah Air, telah memberikan pandangannya mengenai masalah ini. Secara umum, MUI memperbolehkan pelaksanaan transplantasi rambut, dengan mengkategorikannya lebih dekat pada tindakan pengobatan restoratif daripada sekadar mengubah ciptaan.

    Kebolehan ini tentu tidak mutlak, melainkan bersandar pada beberapa ketentuan fundamental. Syarat yang paling utama adalah niat atau tujuan di balik prosedur tersebut, yang haruslah murni untuk mengobati atau menghilangkan aib dan cacat, seperti kebotakan akibat faktor genetik, penyakit, atau kecelakaan, bukan untuk berhias secara berlebihan (tabarruj).

    Selanjutnya, pandangan ulama menekankan pada aspek teknis prosedur, yaitu sumber rambut yang digunakan. Ditetapkan bahwa rambut tersebut harus berasal dari bagian tubuh pasien itu sendiri (autotransplantasi), misalnya dengan memindahkan folikel dari area belakang kepala ke bagian depan.

    Penggunaan rambut dari orang lain atau dari bahan najis tidak diperkenankan. Selain itu, faktor keamanan menjadi syarat mutlak; prosedur ini wajib dilakukan oleh tenaga medis ahli yang kompeten untuk memastikan tidak ada bahaya (mudarat) yang lebih besar bagi pasien. Terakhir, semua ini harus dilandasi oleh kejujuran, di mana tujuannya bukanlah untuk melakukan penipuan (tadlis) terhadap orang lain.

    Pandangan syariat ini ternyata sangat sejalan dengan fakta medis di baliknya. Prosedur transplantasi rambut modern pada dasarnya bukanlah menciptakan sesuatu yang baru. Hal ini ditegaskan oleh dr Cynthia Lawrence, MBiomed dari Integrafts Hair Transplant Center Indonesia.

    “Transplantasi rambut pada dasarnya adalah prosedur ‘relokasi’ folikel. Kami mengambil folikel rambut yang sehat dan permanen dari area donor pasien, biasanya di bagian belakang kepala, dan memindahkannya dengan cermat ke area yang mengalami penipisan atau kebotakan. Ini bukan tentang menciptakan rambut baru, melainkan menumbuhkan kembali rambut asli milik pasien di lokasi yang baru dan menggunakan sumber daya dari tubuh pasien itu sendiri,” jelas dr. Cynthia Lawrence dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

    Penjelasan medis tersebut mengonfirmasi bahwa proses ini bersifat restoratif, yakni mengembalikan, dan sumbernya berasal dari diri pasien sendiri. Fakta ini secara teknis membedakannya dari praktik lain seperti menyambung rambut dengan rambut orang lain, sekaligus memperkuat argumen bahwa transplantasi rambut lebih tepat diklasifikasikan sebagai bagian dari ikhtiar pengobatan.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum transplantasi rambut menurut pandangan mayoritas ulama di Indonesia adalah boleh (mubah). Keputusan akhir sangat bergantung pada niat dan pemenuhan syarat yang telah ditetapkan.

    Jika dilakukan sebagai ikhtiar tulus untuk mengatasi suatu kekurangan yang nyata dan mengganggu, maka ia menjadi solusi yang diizinkan dan sejalan dengan semangat Islam yang mendorong umatnya untuk mencari penyembuhan.

    (prf/ega)

  • Hukum Transplantasi Rambut dalam Agama Islam, Bolehkah?

    Hukum Transplantasi Rambut dalam Agama Islam, Bolehkah?

    Jakarta

    Seiring kemajuan teknologi medis, transplantasi rambut telah menjadi solusi efektif bagi masalah kerontokan parah hingga kebotakan yang kerap mempengaruhi kepercayaan diri. Namun, di tengah masyarakat Muslim Indonesia, prosedur ini memunculkan pertanyaan mendasar mengenai status hukumnya dalam syariat.

    Kekhawatiran ini umumnya berpusat pada dalil-dalil yang melarang perbuatan mengubah ciptaan Allah (taghyir khalqillah).

    Dalam diskursus fiqh Islam, para ulama menavigasi isu ini dengan mempertimbangkan dua prinsip utama. Di satu sisi, terdapat larangan tegas terhadap tindakan mengubah ciptaan Allah yang didasari atas kesombongan atau ketidakpuasan, seperti mentato atau mengikir gigi untuk tujuan kosmetik.

    Kendati demikian, prinsip itu diseimbangkan dengan perintah yang kuat bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga kesehatan dan berikhtiar mencari pengobatan (at-tadawi) untuk setiap penyakit, sebagaimana dianjurkan dalam banyak hadis. Pertanyaannya kemudian, apakah transplantasi rambut lebih condong sebagai upaya pengobatan ataukah tindakan kosmetik yang terlarang?

    Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai lembaga fatwa terkemuka di Tanah Air, telah memberikan pandangannya mengenai masalah ini. Secara umum, MUI memperbolehkan pelaksanaan transplantasi rambut, dengan mengkategorikannya lebih dekat pada tindakan pengobatan restoratif daripada sekadar mengubah ciptaan.

    Kebolehan ini tentu tidak mutlak, melainkan bersandar pada beberapa ketentuan fundamental. Syarat yang paling utama adalah niat atau tujuan di balik prosedur tersebut, yang haruslah murni untuk mengobati atau menghilangkan aib dan cacat, seperti kebotakan akibat faktor genetik, penyakit, atau kecelakaan, bukan untuk berhias secara berlebihan (tabarruj).

    Selanjutnya, pandangan ulama menekankan pada aspek teknis prosedur, yaitu sumber rambut yang digunakan. Ditetapkan bahwa rambut tersebut harus berasal dari bagian tubuh pasien itu sendiri (autotransplantasi), misalnya dengan memindahkan folikel dari area belakang kepala ke bagian depan.

    Penggunaan rambut dari orang lain atau dari bahan najis tidak diperkenankan. Selain itu, faktor keamanan menjadi syarat mutlak; prosedur ini wajib dilakukan oleh tenaga medis ahli yang kompeten untuk memastikan tidak ada bahaya (mudarat) yang lebih besar bagi pasien. Terakhir, semua ini harus dilandasi oleh kejujuran, di mana tujuannya bukanlah untuk melakukan penipuan (tadlis) terhadap orang lain.

    Pandangan syariat ini ternyata sangat sejalan dengan fakta medis di baliknya. Prosedur transplantasi rambut modern pada dasarnya bukanlah menciptakan sesuatu yang baru. Hal ini ditegaskan oleh dr Cynthia Lawrence, MBiomed dari Integrafts Hair Transplant Center Indonesia.

    “Transplantasi rambut pada dasarnya adalah prosedur ‘relokasi’ folikel. Kami mengambil folikel rambut yang sehat dan permanen dari area donor pasien, biasanya di bagian belakang kepala, dan memindahkannya dengan cermat ke area yang mengalami penipisan atau kebotakan. Ini bukan tentang menciptakan rambut baru, melainkan menumbuhkan kembali rambut asli milik pasien di lokasi yang baru dan menggunakan sumber daya dari tubuh pasien itu sendiri,” jelas dr. Cynthia Lawrence dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

    Penjelasan medis tersebut mengonfirmasi bahwa proses ini bersifat restoratif, yakni mengembalikan, dan sumbernya berasal dari diri pasien sendiri. Fakta ini secara teknis membedakannya dari praktik lain seperti menyambung rambut dengan rambut orang lain, sekaligus memperkuat argumen bahwa transplantasi rambut lebih tepat diklasifikasikan sebagai bagian dari ikhtiar pengobatan.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum transplantasi rambut menurut pandangan mayoritas ulama di Indonesia adalah boleh (mubah). Keputusan akhir sangat bergantung pada niat dan pemenuhan syarat yang telah ditetapkan.

    Jika dilakukan sebagai ikhtiar tulus untuk mengatasi suatu kekurangan yang nyata dan mengganggu, maka ia menjadi solusi yang diizinkan dan sejalan dengan semangat Islam yang mendorong umatnya untuk mencari penyembuhan.

    (prf/ega)

  • 10 Teka-teki Gambar untuk Tes Kemampuan Otak, Jangan Puyeng Dulu!

    10 Teka-teki Gambar untuk Tes Kemampuan Otak, Jangan Puyeng Dulu!

    Jakarta

    Daripada bengong bingung mau ngapain mendingan asah otak! Menjawab teka-teki gambar yang ringan bisa menjadi salah satu cara untuk melatih konsentrasi dan kemampuan berpikir otak.

    Selain itu, ini juga bisa menjadi cara untuk melatih ketelitian. Mari coba sejauh mana kemampuan otak dalam menyelesaikan teka-teki gambar di bawah ini:

    Teka-teki Gambar untuk Tes Otak

    Berikut ini adalah sederet teka-teki gambar yang cocok untuk mengetes kemampuan otak. Temukan jawabannya nanti di akhir ya!

    1. Coba sekarang temukan apa yang salah dari gambar sekumpulan orang di bioskop ini? Kelihatannya normal-normal saja, tapi ada yang tersembunyi.

    Coba tebak apa yang aneh dalam gambar ini! Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    2. Ada seorang wanita sedang berada di depan toko buah. Kira-kira apa yang salah dari gambar ini ya? Coba sambil dipikir.

    Meski kelihatannya normal, ada yang janggal dari gambar ini. Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Nampak seperti dua bangunan normal yang bersebelahan. Tapi ada satu hal aneh yang nggak masuk akal dari gambar ini.

    Gambar kedua bangunan ini tampak normal, tapi…. Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    4. Sekarang lebih fokus lagi ya, coba cari gambar berbentuk hati dalam gambar ini!

    Ayo temukan hati di dalam gambar ini! Foto: detikHealth

    5. Di antara ketiga orang ini ada yang lagi pura-pura sakit. Kira-kira bisa ditebak siapa saja orangnya?

    Siapa di antara mereka yang pura-pura sakit? Clue-nya, ada 2 orang. Foto: detikHealth

    6. Nah, mulai susah nih! Coba tebak nama negara apa yang dimaksud?Kira-kira, apa nama negara yang dimaksud? Foto: detikHealth

    7. Ayo coba tebak lagi nama negara yang dimaksud. Nggak susah kok ini!

    Kalau ini, jawabannya negara apa ya? Foto: detikHealth

    8. Agak rumit sedikit nggakpapa ya? Coba tebak nama negara dari petunjuk gambar di bawah ini.

    Hayo, tebak nama negara yang dimaksud! Foto: detikHealth

    9. Sekarang ganti tebak-tebakan nama artis. Coba tebak nama artis dari petunjuk gambar di bawah ini!

    Sekarang ganti! Tebak nama artis Indonesia yang dimaksud. Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    10 Terakhir! Coba jawab nama artis berdasarkan petunjuk di bawah ini.

    Kalau yang ini, siapa ya nama artisnya? Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    Jawaban Teka-teki Gambar

    Berikut ini jawaban lengkap dari teka-teki gambar di atas. Ketebak nggak?

    1. Wah, ternyata ada orang yang diam-diam membawa obor ke dalam bioskop. Aneh banget, ya!

    Kok, ada yang bawa obor dalam studio sih! Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    2. Ternyata ada di daftar harga ada yang keliru tuh! Ketemu nggak?

    Ketemu nggak jawabannya? Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Bisa-bisanya kok bumi ada di langit. Berarti, foto ini ada di bulan dong?

    Ternyata kita bukan berada di planet bumi? Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    4. Ketemu nggak gambar hatinya?

    Ketemu kan gambar hatinya? Foto: detikHealth

    5. Ternyata ini dua orang yang sedang pura-pura sakit. Ketahuan kan!

    Ternyata ini pelakunya! Foto: detikHealth

    6. Ternyata jawabannya ‘Jerman’! Siapa yang berhasil menebaknya?Gampang banget kan? Foto: detikHealth

    7. Sekarang jawabannya adalah ‘Rusia’. Nggak susah kan?

    Jawabannya ternyata Rusia! Foto: detikHealth

    8. Buat yang suka makan pasta atau pizza mungkin lebih cepat menebaknya. Jawabannya ‘Italia’!

    Tepat nggak jawabannya? Foto: detikHealth

    9. Jangan sampai salah pergi ke ‘alamat palsu’! Jawabannya Ayu Ting Ting.

    Siapa yang suka dengar musik dangdut? Ayo ngaku! Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    10. Jawabannya Lucinta Luna! Gampang kan jawabannya.

    Selamat, kamu sudah berhasil menyelesaikan semua teka-tekinya! Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    Halaman 2 dari 4

    (avk/up)

  • Tim Kemenkes Turun Tangan, Dukung Proses Hukum Dokter Dipaksa Buka Masker di RSUD Sekayu

    Tim Kemenkes Turun Tangan, Dukung Proses Hukum Dokter Dipaksa Buka Masker di RSUD Sekayu

    Jakarta

    Tim Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melakukan kunjungan ke Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kunjungan tersebut dilakukan terkait kasus kekerasan yang dialami dokter di RSUD Sekayu oleh keluarga pasien yang diduga mengidap tuberkulosis (TB/TBC).

    Kedatangan tim itu juga sesuai arahan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang akan memberi dukungan terhadap proses hukum yang diambil oleh dr Syahpri dan RSUD Sekayu.

    Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan Kemenkes Zubaedah Elvia menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemkab Muba terhadap perlindungan tenaga kesehatan, khususnya dalam mengawal permasalahan yang terjadi kepada dr Syahpri Putra Wangsa. Dia juga berharap peristiwa ini tidak terulang kembali.

    “Kami melihat pemerintah daerah serius memfasilitasi sarana dan prasarana kesehatan, sekaligus memperhatikan kesejahteraan nakes. Harapan kami, insiden ini menjadi pelajaran bersama agar suasana pelayanan kesehatan tetap kondusif bagi semua pihak,” ujar Zubaedah, Kamis (14/8/2025), dikutip dari detiksumbagsel.

    Bupati Muba M Toha Tohet juga mengatakan akan memastikan tenaga kesehatan mendapat perlindungan penuh, agar dapat memberikan pelayanan terbaik tanpa rasa khawatir. Toha menyebut kunjungan tim kemenkes ini merupakan bentuk perhatian serius semua pihak terhadap tindakan kekerasan yang dialami dr Syahpri.

    “Kami di Pemkab Muba tidak hanya melindungi masyarakat, tetapi juga memastikan tenaga medis bekerja dengan aman dan nyaman. Terima kasih kepada dr. Syahpri atas kesabarannya menghadapi insiden ini. Ke depan, perlindungan tenaga medis akan lebih maksimal sehingga kejadian serupa tidak terulang,” katanya.

    Dirinya menekankan, pelayanan kesehatan di RSUD Sekayu harus tetap berjalan optimal sesuai standar, tanpa terganggu oleh insiden yang terjadi.

    Menkes Buka Suara

    Sebelumnya, Menkes juga ikut buka suara soal laporan tindakan kekerasan dokter di RSUD Sekayu, dr Syahpri Putra Wangsa, yang dipaksa membuka masker oleh keluarga pasien saat tengah bertugas.

    Menkes mengecam dan menyesalkan tindakan yang dinilai menghalangi prosedur pencegahan penularan penyakit infeksius. Korban juga sebelumnya mendapatkan kekerasan verbal dari pasien.

    “Kami sangat menyesalkan dan mengecam keras tindakan kekerasan terhadap tenaga medis yang terjadi di RSUD Sekayu,” tegas Menkes dalam pernyataan resminya, Rabu (14/8).

    Dengan alasan apapun, kekerasan pada dokter, tenaga kesehatan, tidak bisa dibenarkan.

    “Kami tidak menoleransi adanya kekerasan dalam bentuk apapun terhadap tenaga medis yang sedang menjalankan tugasnya,” lanjut Menkes.

    Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, keselamatan dan keamanan para dokter jelas dilindungi. Mereka berhak mendapatkan perlindungan hukum, terlebih saat sudah menjalankan tugas sesuai prosedur operasional baku (SOP) dan standar pelayanan kesehatan yang berlaku di masing-masing fasilitas kesehatan.

    Menkes mengatakan, fasilitas kesehatan harus menjadi tempat yang aman, tidak hanya bagi pasien tetapi juga bagi para tenaga medis yang bekerja di dalamnya.

    Senada, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengecam keras tindakan kekerasan yang dialami anggotanya, dr Syahpri Putra Wangsa, SpPD, KGH, FINASIM, saat bertugas di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

    Dalam pernyataan resmi, Rabu (13/8), PAPDI menyebut perlakuan tersebut termasuk kriminalisasi lantaran keluarga pasien melontarkan perkataan kasar, ancaman, intimidasi, hingga tindakan fisik berupa memegang leher dan melepas masker medis yang digunakan dr Syahpri saat memeriksa pasien.

    PAPDI sepenuhnya mendukung kriminalisasi tersebut dilanjutkan ke ranah hukum demi keadilan anggota yang menjadi korban.

    “Mengharapkan aparat penegak hukum menjatuhkan sanksi secara adil, profesional, dan sesuai ketentuan, agar perbuatan serupa tidak terulang,” demikian sorot PAPDI dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (14/8/2025).

    Halaman 2 dari 3

    (suc/up)

  • Dokter Beberkan Kebiasaan Pagi yang Ternyata Bisa Merusak Jantung

    Dokter Beberkan Kebiasaan Pagi yang Ternyata Bisa Merusak Jantung

    Jakarta

    Salah satu kebiasaan pagi yang tidak boleh terlewatkan adalah sarapan. Ada kebiasaan sarapan yang ternyata dapat membahayakan kesehatan jantung.

    Spesialis jantung Dr Robert Segel, MD, mengungkapkan sarapan dengan menu yang tinggi garam perlahan dapat merusak jantung. Kandungan natrium (sodium) bukan hanya terkandung dalam sosis, tetapi bisa juga pada makanan yang tidak terasa asin, seperti roti, bagel, muffin, dan pastry.

    “Asupan natrium tinggi menyebabkan retensi cairan, meningkatkan tekanan darah, dan memicu risiko gagal jantung,” terang Dr Segel yang dikutip dari Eating Well.

    Sebuah penelitian menunjukkan orang yang mengonsumsi natrium tinggi dapat berisiko 19 persen lebih besar terkena penyakit kardiovaskular. Sebagai rekomendasi, American Heart Association membatasi konsumsi natrium tidak lebih dari 1.500 mg per hari.

    Jumlah itu jauh di bawah rata-rata konsumsi masyarakat yang mencapai lebih dari 3.300 mg. Produk daging olahan seperti sosis bukan hanya tinggi garam, tetapi juga tinggi lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol jahat.

    Studi menunjukkan mengonsumsi lebih dari 140 gram daging olahan per minggu dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 46 persen. Selain itu, pola makan tinggi garam juga dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2.

    Penelitian menemukan bahwa konsumsi natrium tertinggi dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 80 persen dibanding orang yang rendah mengonsuminya. Diabetes sendiri dapat melipatgandakan risiko penyakit jantung.

    Banyak menu sarapan yang dikonsumsi rendah serat. Padahal, serat terutama serat larut membantu menurunkan kolesterol tinggi dan melindungi jantung.

    Beberapa contohnya seperti oatmeal dan buah-buahan, misal apel, pir, pisang, dan jeruk. Makanan-makanan tersebut merupakan sumber serat larut yang baik untuk kesehatan kardiovaskular.

    Untuk menjaga kesehatan jantung, ahli gizi merekomendasikan beberapa cara, yakni:

    Minum air putih sebelum kopi untuk membantu sirkulasi dan tekanan darah.Tambahkan serat minimal 5 gram di menu sarapan.Pilihlah protein berkualitas tinggi, seperti telur, plain yogurt, atau keju rendah garam.Batasi konsumsi gula tambahan demi mengurangi risiko stroke dan gagal jantung.Bergerak ringan sekitar 10-15 menit di pagi hari, untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol.Luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri dan mengelola stres.Cobalah untuk berjemur di pagi hari, sebab paparan sinar matahari pagi dapat membantu menurunkan tekanan darah malam hari.

    Dr Segel menekankan mengurangi konsumsi garam pada sarapan dan mengkombinasikannya dengan kebiasaan sehat lain, dapat membantu melindungi jantung dalam jangka yang panjang.

    “Memulai hari dengan nutrisi yang tepat, tubuh rutin bergerak, dan pikiran tenang adalah investasi kesehatan terbaik,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Tips Menang Lomba Balap Karung Menurut Para Juara, Teknik Start Paling Menentukan!

    Tips Menang Lomba Balap Karung Menurut Para Juara, Teknik Start Paling Menentukan!

    Jakarta

    Lomba balap karung atau sack race tidak pernah absen di momen Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang diperingati tiap tanggal 17 Agustus. Permainan kompetitif ini populer di hampir semua kalangan, tak memandang usia maupun kelas sosial.

    Lomba ini terbilang sederhana, hanya butuh karung dan lintasan dengan panjang tertentu sesuai kesepakatan untuk bisa memulainya. Beberapa panitia lomba terkadang memberikan helm kepada peserta untuk melindungi kepala jika jatuh, dan marker cone sebagai ‘obstacle’ atau rintangan.

    Sebagaimana lomba 17-an yang lain, balap karung sebenarnya tergolong ajang seru-seruan. Namun bagi sebagian peserta, sisi kompetitif dari permainan ini selalu jadi tantangan tersendiri, terlebih jika hadiah yang ditawarkan cukup lumayan.

    Nah bagi yang ‘ambi’ alias ambisius ingin menang, ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk memuaskan gengsi dan harga diri.

    1. Teknik Start

    Agum (25), seorang karyawan swasta di Jakarta Pusat, mengatakan gerakan pertama saat start adalah kunci utama. Menurut mantan ‘atlet’ balap karung yang mengaku pernah juara semasa SMP tersebut, tidak boleh ada ruang untuk kesalahan di fase ini.

    “Jangan sampai salah. Kan itu karungnya biasanya dilipat di tanah (sebelum mulai), baru kalau udah ada peluit, pesertanya mulai masukin kaki di karung kan. Nah, itu aku udah tahu mana bagian atas karung, jadi nggak perlu nyari-nyari lagi,” kata Agum dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (13/8/2025).

    “Terus jangan buru-buru. Biasanya ada yang buru-buru, kakinya belum masuk dengan pas tapi udah lompat, jadi jatuh,” lanjutnya.

    Sebagai catatan, ada dua variasi start dalam lomba balap karung:

    Pertama, atlet memulai lomba dalam posisi karung masih terlipat. Variasi ini menuntut kecepatan membuka karung dan memasangkannya secara efektif dan efisien, sebelum memulai tolakan awalKedua, atlet memulai lomba dalam posisi sudah mengenakan karung. Untuk variasi kedua, bisa langsung lanjut ke tips berikutnya.

    2. Tolakan Awal

    Strategi yang cermat wajib diterapkan sejak awal lomba. Tolakan awal yang kuat memberikan momentum yang besar, tapi di sisi lain akan banyak menguras energi, seperti dialami Reynaldi (25) seorang karyawan swasta di Jakarta Barat.

    “Kayaknya aku kebanyakan gaya di awal. Sprint kenceng banget, eh separuh jalan udah ngos-ngosan, terus disalip sama yang lompatnya santai tapi konsisten,” kata Rey.

    Namun dengan perhitungan yang cermat, tolakan yang kuat di awal akan sangat membantu akselerasi. Selanjutnya tinggal memanfaatkan momentum, sembari mengatur irama supaya tidak kehabisan napas.

    “Kalau aku sih langsung cepet di awal, karena aku percaya kalau nggak bakal capek sih,” kata Agum yang memilih memulai lomba dengan langsung gas pol di awal.

    Kelebihan dan kekurangan:Push di awal: menghasilkan momentum lebih besar, tapi rawan jatuh dan berisiko cepat capek di tengah jalan. Butuh endurance yang baik agar stabil sampai finishStart slow, negative split: kurang eksplosif, tapi lebih balance alias tidak gampang jatuh, sekaligus lebih hemat tenaga. Sisa energi bisa dimanfaatkan untuk final burst di beberapa loncatan akhir menjelang finish.

    3. Loncatan Pendek tapi Cepat

    Loncatan yang panjang memberi keuntungan yakni lebih cepat mencapai finish line, tapi kerugiannya adalah hard landing yang mengganggu keseimbangan sehingga rawan jatuh. Sebaliknya, loncatan pendek dapat menghambat laju tetapi relatif menguntungkan dalam hal keseimbangan.

    “Aku nyamannya pakai yang (lompat) pendek-pendek tapi cepet,” saran Agum.

    Kelebihan dan kekurangan:Loncatan panjang: momentum lebih besar, tapi hard landing rawan keserimpet dan butuh power lebih besarLoncatan pendek: hemat tenaga, landing lebih stabil, tapi akselerasi lebih lambat

    4. Pegangan Karung

    Tak kalah penting, teknik memegang karung juga sangat menentukan. Menurut Agum, karung harus ditarik kencang ke atas agar tidak mengganggu range of motion (ROM) saat meloncat.

    “Biar nggak keserimpet aja sih kalau (pegangannya) longgar,” kata Agum.

    Pegangan karung yang kurang kencang, akan membuat seseorang mudah kehilangan keseimbangan dan terjatuh saat melompat. Ini seperti yang pernah terjadi pada Reynaldi.

    “Pernah banget! Apalagi kalau pegang karungnya nggak kenceng, karungnya turun, nyangkut di kaki, ujung-ujungnya hampir salto gratis,” kata Rey, menyesali blunder yang pernah menggagalkan chance juaranya.

    5. Last Push!

    Bersiap untuk final burst! Menurut Reynaldi, fase ini sangat krusial, terutama jika lawan cukup kompetitif sepanjang race. Selain memaksimalkan effort dengan seluruh sisa energi di beberapa loncatan terakhir, sedikit mencondongkan badan ke depan dapat memberikan keuntungan karena bagian inti tubuh akan lebih dulu melewati garis finish.

    “Kalau udah posisi sejajar, biasanya aku gas pol lompatnya agak panjang-panjang sambil condongin badan ke depan. Tapi ya gitu kalau kebanyakan condong, finish-nya sambil sujud syukur di tanah,” kata Rey.

    Jangan lupa, pelajari juga aturan main yang disepakati. Dalam beberapa lomba, panitia menerapkan aturan bahwa atlet yang finish dalam posisi terjatuh tidak eligible untuk naik podium.

    Tips menang lomba balap karung Foto: infografis detikHealth

    6. Jangan Lupa Pemanasan

    Di balik keseruannya, lomba balap karung juga menyimpan potensi cedera. Terlebih jika fisik tidak dipersiapkan dengan baik, lalu dipaksa melakukan gerakan yang melebihi kapasitasnya.

    “Kalau (lomba) yang lompat-lompatan, lari-larian ya ada risiko cederanya. Kalau orangnya ada kelemahan sendi, tidak stabil di sendi-sendinya ya bisa banget kumat, kecengklak, atau keseleo pas lomba,” kata praktisi kesehatan olahraga, dr Andhika Raspati, SpKO saat dihubungi detikcom, Kamis (14/8/2025).

    Stretching atau peregangan, serta warm up atau pemanasan sebelum melakukan lomba, lanjut dr Dhika juga bisa dilakukan sebagai salah satu cara agar meningkatkan performa sebelum lomba. Gerakan-gerakan dynamic stretching bisa jadi pilihan untuk sesi pemanasan.

    “Ya bener, bisa lebih perform gitu lombanya, jadi silakan aja mau warm up dulu, stretching dulu pasti akan berdampak baik lah,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 6

    Simak Video “Video: Mengenal Padel, Olahraga yang Kini Lagi Digandrungi Kaum Urban”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Resep Juara Lomba 17-an

    8 Konten

    Beragam lomba memperingati HUT RI ke-80 pada 17 Agustus 2025 bukan hanya untuk seru-seruan, tapi sekaligus ajang tes kebugaran. Mau menang lomba balap karung atau makan kerupuk? Butuh fisik yang prima.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Sempat Ngeluh Mual, Ini Awal Mula Mahasiswa yang Kena Gagal Ginjal di Usia 21

    Sempat Ngeluh Mual, Ini Awal Mula Mahasiswa yang Kena Gagal Ginjal di Usia 21

    Jakarta

    Seorang mahasiswa laki-laki yang sedang menjalani tahun akhirnya di sebuah universitas di Hanoi, Vietnam, dirawat secara intensif di rumah sakit. Ia didiagnosis mengalami kerusakan ginjal yang parah.

    Hal ini bermula dari kebiasaannya belajar hingga larut malam. Untuk bisa tetap kuat belajar, ia rutin mengonsumsi minuman berenergi agar bisa mengatasi tekanan akademik.

    Dikutip dari VNExpress, terkadang mahasiswa yang tidak disebutkan namanya itu kerap mengonsumsi obat pereda nyeri agar bisa terjaga selama belajar.

    Selama itu, ia mulai mengalami kelelahan dan berkurangnya frekuensi buang air kecil. Tetapi, kondisi itu tidak dihiraukannya.

    Kondisinya semakin memburuk saat mulai terjadi pembengkakan pada kakinya, kelelahan ekstrem, hingga muntah terus-menerus. Melihat itu, teman sekamarnya langsung membawanya ke Rumah Sakit Bach Mai untuk mendapatkan perawatan medis darurat.

    Sesampainya di rumah sakit, ia diperiksa oleh Dr Duong Minh Tuan dari Departemen Endokrinologi dan Diabetes. Selama pemeriksaan, Dr Tuan memastikan fungsi ginjal pasien sudah menurun hingga di bawah 20 persen.

    Dr Tuan menyebutkan kondisi ini terjadi karena gaya hidup pasien yang tidak sehat. Terlebih lagi, konsumsi minuman berenergi yang berlebihan, sehingga menyebabkan kerusakan ginjal yang parah.

    “Pasien saat ini sedang menjalani perawatan intensif. Tetapi, pemulihan fungsi ginjal secara penuh kemungkinan besar tidak bisa dilakukan,” tutur Dr Tuan.

    Pada kasus ini, gejala awal gagal ginjal tidak muncul pada tahap awal. Tetapi, saat terjadi pembengkakan, frekuensi buang air kecil yang berkurang, mual, hingga kelelahan ekstrem, di situlah terjadi kerusakan ginjal yang parah.

    (sao/naf)