Category: Detik.com Kesehatan

  • Hukum Transplantasi Rambut dalam Agama Islam, Bolehkah?

    Hukum Transplantasi Rambut dalam Agama Islam, Bolehkah?

    Jakarta

    Seiring kemajuan teknologi medis, transplantasi rambut telah menjadi solusi efektif bagi masalah kerontokan parah hingga kebotakan yang kerap mempengaruhi kepercayaan diri. Namun, di tengah masyarakat Muslim Indonesia, prosedur ini memunculkan pertanyaan mendasar mengenai status hukumnya dalam syariat.

    Kekhawatiran ini umumnya berpusat pada dalil-dalil yang melarang perbuatan mengubah ciptaan Allah (taghyir khalqillah).

    Dalam diskursus fiqh Islam, para ulama menavigasi isu ini dengan mempertimbangkan dua prinsip utama. Di satu sisi, terdapat larangan tegas terhadap tindakan mengubah ciptaan Allah yang didasari atas kesombongan atau ketidakpuasan, seperti mentato atau mengikir gigi untuk tujuan kosmetik.

    Kendati demikian, prinsip itu diseimbangkan dengan perintah yang kuat bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga kesehatan dan berikhtiar mencari pengobatan (at-tadawi) untuk setiap penyakit, sebagaimana dianjurkan dalam banyak hadis. Pertanyaannya kemudian, apakah transplantasi rambut lebih condong sebagai upaya pengobatan ataukah tindakan kosmetik yang terlarang?

    Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai lembaga fatwa terkemuka di Tanah Air, telah memberikan pandangannya mengenai masalah ini. Secara umum, MUI memperbolehkan pelaksanaan transplantasi rambut, dengan mengkategorikannya lebih dekat pada tindakan pengobatan restoratif daripada sekadar mengubah ciptaan.

    Kebolehan ini tentu tidak mutlak, melainkan bersandar pada beberapa ketentuan fundamental. Syarat yang paling utama adalah niat atau tujuan di balik prosedur tersebut, yang haruslah murni untuk mengobati atau menghilangkan aib dan cacat, seperti kebotakan akibat faktor genetik, penyakit, atau kecelakaan, bukan untuk berhias secara berlebihan (tabarruj).

    Selanjutnya, pandangan ulama menekankan pada aspek teknis prosedur, yaitu sumber rambut yang digunakan. Ditetapkan bahwa rambut tersebut harus berasal dari bagian tubuh pasien itu sendiri (autotransplantasi), misalnya dengan memindahkan folikel dari area belakang kepala ke bagian depan.

    Penggunaan rambut dari orang lain atau dari bahan najis tidak diperkenankan. Selain itu, faktor keamanan menjadi syarat mutlak; prosedur ini wajib dilakukan oleh tenaga medis ahli yang kompeten untuk memastikan tidak ada bahaya (mudarat) yang lebih besar bagi pasien. Terakhir, semua ini harus dilandasi oleh kejujuran, di mana tujuannya bukanlah untuk melakukan penipuan (tadlis) terhadap orang lain.

    Pandangan syariat ini ternyata sangat sejalan dengan fakta medis di baliknya. Prosedur transplantasi rambut modern pada dasarnya bukanlah menciptakan sesuatu yang baru. Hal ini ditegaskan oleh dr Cynthia Lawrence, MBiomed dari Integrafts Hair Transplant Center Indonesia.

    “Transplantasi rambut pada dasarnya adalah prosedur ‘relokasi’ folikel. Kami mengambil folikel rambut yang sehat dan permanen dari area donor pasien, biasanya di bagian belakang kepala, dan memindahkannya dengan cermat ke area yang mengalami penipisan atau kebotakan. Ini bukan tentang menciptakan rambut baru, melainkan menumbuhkan kembali rambut asli milik pasien di lokasi yang baru dan menggunakan sumber daya dari tubuh pasien itu sendiri,” jelas dr. Cynthia Lawrence dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

    Penjelasan medis tersebut mengonfirmasi bahwa proses ini bersifat restoratif, yakni mengembalikan, dan sumbernya berasal dari diri pasien sendiri. Fakta ini secara teknis membedakannya dari praktik lain seperti menyambung rambut dengan rambut orang lain, sekaligus memperkuat argumen bahwa transplantasi rambut lebih tepat diklasifikasikan sebagai bagian dari ikhtiar pengobatan.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum transplantasi rambut menurut pandangan mayoritas ulama di Indonesia adalah boleh (mubah). Keputusan akhir sangat bergantung pada niat dan pemenuhan syarat yang telah ditetapkan.

    Jika dilakukan sebagai ikhtiar tulus untuk mengatasi suatu kekurangan yang nyata dan mengganggu, maka ia menjadi solusi yang diizinkan dan sejalan dengan semangat Islam yang mendorong umatnya untuk mencari penyembuhan.

    (prf/ega)

  • 10 Teka-teki Gambar untuk Tes Kemampuan Otak, Jangan Puyeng Dulu!

    10 Teka-teki Gambar untuk Tes Kemampuan Otak, Jangan Puyeng Dulu!

    Jakarta

    Daripada bengong bingung mau ngapain mendingan asah otak! Menjawab teka-teki gambar yang ringan bisa menjadi salah satu cara untuk melatih konsentrasi dan kemampuan berpikir otak.

    Selain itu, ini juga bisa menjadi cara untuk melatih ketelitian. Mari coba sejauh mana kemampuan otak dalam menyelesaikan teka-teki gambar di bawah ini:

    Teka-teki Gambar untuk Tes Otak

    Berikut ini adalah sederet teka-teki gambar yang cocok untuk mengetes kemampuan otak. Temukan jawabannya nanti di akhir ya!

    1. Coba sekarang temukan apa yang salah dari gambar sekumpulan orang di bioskop ini? Kelihatannya normal-normal saja, tapi ada yang tersembunyi.

    Coba tebak apa yang aneh dalam gambar ini! Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    2. Ada seorang wanita sedang berada di depan toko buah. Kira-kira apa yang salah dari gambar ini ya? Coba sambil dipikir.

    Meski kelihatannya normal, ada yang janggal dari gambar ini. Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Nampak seperti dua bangunan normal yang bersebelahan. Tapi ada satu hal aneh yang nggak masuk akal dari gambar ini.

    Gambar kedua bangunan ini tampak normal, tapi…. Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    4. Sekarang lebih fokus lagi ya, coba cari gambar berbentuk hati dalam gambar ini!

    Ayo temukan hati di dalam gambar ini! Foto: detikHealth

    5. Di antara ketiga orang ini ada yang lagi pura-pura sakit. Kira-kira bisa ditebak siapa saja orangnya?

    Siapa di antara mereka yang pura-pura sakit? Clue-nya, ada 2 orang. Foto: detikHealth

    6. Nah, mulai susah nih! Coba tebak nama negara apa yang dimaksud?Kira-kira, apa nama negara yang dimaksud? Foto: detikHealth

    7. Ayo coba tebak lagi nama negara yang dimaksud. Nggak susah kok ini!

    Kalau ini, jawabannya negara apa ya? Foto: detikHealth

    8. Agak rumit sedikit nggakpapa ya? Coba tebak nama negara dari petunjuk gambar di bawah ini.

    Hayo, tebak nama negara yang dimaksud! Foto: detikHealth

    9. Sekarang ganti tebak-tebakan nama artis. Coba tebak nama artis dari petunjuk gambar di bawah ini!

    Sekarang ganti! Tebak nama artis Indonesia yang dimaksud. Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    10 Terakhir! Coba jawab nama artis berdasarkan petunjuk di bawah ini.

    Kalau yang ini, siapa ya nama artisnya? Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    Jawaban Teka-teki Gambar

    Berikut ini jawaban lengkap dari teka-teki gambar di atas. Ketebak nggak?

    1. Wah, ternyata ada orang yang diam-diam membawa obor ke dalam bioskop. Aneh banget, ya!

    Kok, ada yang bawa obor dalam studio sih! Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    2. Ternyata ada di daftar harga ada yang keliru tuh! Ketemu nggak?

    Ketemu nggak jawabannya? Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Bisa-bisanya kok bumi ada di langit. Berarti, foto ini ada di bulan dong?

    Ternyata kita bukan berada di planet bumi? Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    4. Ketemu nggak gambar hatinya?

    Ketemu kan gambar hatinya? Foto: detikHealth

    5. Ternyata ini dua orang yang sedang pura-pura sakit. Ketahuan kan!

    Ternyata ini pelakunya! Foto: detikHealth

    6. Ternyata jawabannya ‘Jerman’! Siapa yang berhasil menebaknya?Gampang banget kan? Foto: detikHealth

    7. Sekarang jawabannya adalah ‘Rusia’. Nggak susah kan?

    Jawabannya ternyata Rusia! Foto: detikHealth

    8. Buat yang suka makan pasta atau pizza mungkin lebih cepat menebaknya. Jawabannya ‘Italia’!

    Tepat nggak jawabannya? Foto: detikHealth

    9. Jangan sampai salah pergi ke ‘alamat palsu’! Jawabannya Ayu Ting Ting.

    Siapa yang suka dengar musik dangdut? Ayo ngaku! Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    10. Jawabannya Lucinta Luna! Gampang kan jawabannya.

    Selamat, kamu sudah berhasil menyelesaikan semua teka-tekinya! Foto: detikhealth/Firdaus Anwar

    Halaman 2 dari 4

    (avk/up)

  • Tim Kemenkes Turun Tangan, Dukung Proses Hukum Dokter Dipaksa Buka Masker di RSUD Sekayu

    Tim Kemenkes Turun Tangan, Dukung Proses Hukum Dokter Dipaksa Buka Masker di RSUD Sekayu

    Jakarta

    Tim Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melakukan kunjungan ke Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kunjungan tersebut dilakukan terkait kasus kekerasan yang dialami dokter di RSUD Sekayu oleh keluarga pasien yang diduga mengidap tuberkulosis (TB/TBC).

    Kedatangan tim itu juga sesuai arahan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang akan memberi dukungan terhadap proses hukum yang diambil oleh dr Syahpri dan RSUD Sekayu.

    Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan Kemenkes Zubaedah Elvia menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemkab Muba terhadap perlindungan tenaga kesehatan, khususnya dalam mengawal permasalahan yang terjadi kepada dr Syahpri Putra Wangsa. Dia juga berharap peristiwa ini tidak terulang kembali.

    “Kami melihat pemerintah daerah serius memfasilitasi sarana dan prasarana kesehatan, sekaligus memperhatikan kesejahteraan nakes. Harapan kami, insiden ini menjadi pelajaran bersama agar suasana pelayanan kesehatan tetap kondusif bagi semua pihak,” ujar Zubaedah, Kamis (14/8/2025), dikutip dari detiksumbagsel.

    Bupati Muba M Toha Tohet juga mengatakan akan memastikan tenaga kesehatan mendapat perlindungan penuh, agar dapat memberikan pelayanan terbaik tanpa rasa khawatir. Toha menyebut kunjungan tim kemenkes ini merupakan bentuk perhatian serius semua pihak terhadap tindakan kekerasan yang dialami dr Syahpri.

    “Kami di Pemkab Muba tidak hanya melindungi masyarakat, tetapi juga memastikan tenaga medis bekerja dengan aman dan nyaman. Terima kasih kepada dr. Syahpri atas kesabarannya menghadapi insiden ini. Ke depan, perlindungan tenaga medis akan lebih maksimal sehingga kejadian serupa tidak terulang,” katanya.

    Dirinya menekankan, pelayanan kesehatan di RSUD Sekayu harus tetap berjalan optimal sesuai standar, tanpa terganggu oleh insiden yang terjadi.

    Menkes Buka Suara

    Sebelumnya, Menkes juga ikut buka suara soal laporan tindakan kekerasan dokter di RSUD Sekayu, dr Syahpri Putra Wangsa, yang dipaksa membuka masker oleh keluarga pasien saat tengah bertugas.

    Menkes mengecam dan menyesalkan tindakan yang dinilai menghalangi prosedur pencegahan penularan penyakit infeksius. Korban juga sebelumnya mendapatkan kekerasan verbal dari pasien.

    “Kami sangat menyesalkan dan mengecam keras tindakan kekerasan terhadap tenaga medis yang terjadi di RSUD Sekayu,” tegas Menkes dalam pernyataan resminya, Rabu (14/8).

    Dengan alasan apapun, kekerasan pada dokter, tenaga kesehatan, tidak bisa dibenarkan.

    “Kami tidak menoleransi adanya kekerasan dalam bentuk apapun terhadap tenaga medis yang sedang menjalankan tugasnya,” lanjut Menkes.

    Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, keselamatan dan keamanan para dokter jelas dilindungi. Mereka berhak mendapatkan perlindungan hukum, terlebih saat sudah menjalankan tugas sesuai prosedur operasional baku (SOP) dan standar pelayanan kesehatan yang berlaku di masing-masing fasilitas kesehatan.

    Menkes mengatakan, fasilitas kesehatan harus menjadi tempat yang aman, tidak hanya bagi pasien tetapi juga bagi para tenaga medis yang bekerja di dalamnya.

    Senada, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengecam keras tindakan kekerasan yang dialami anggotanya, dr Syahpri Putra Wangsa, SpPD, KGH, FINASIM, saat bertugas di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

    Dalam pernyataan resmi, Rabu (13/8), PAPDI menyebut perlakuan tersebut termasuk kriminalisasi lantaran keluarga pasien melontarkan perkataan kasar, ancaman, intimidasi, hingga tindakan fisik berupa memegang leher dan melepas masker medis yang digunakan dr Syahpri saat memeriksa pasien.

    PAPDI sepenuhnya mendukung kriminalisasi tersebut dilanjutkan ke ranah hukum demi keadilan anggota yang menjadi korban.

    “Mengharapkan aparat penegak hukum menjatuhkan sanksi secara adil, profesional, dan sesuai ketentuan, agar perbuatan serupa tidak terulang,” demikian sorot PAPDI dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (14/8/2025).

    Halaman 2 dari 3

    (suc/up)

  • Dokter Beberkan Kebiasaan Pagi yang Ternyata Bisa Merusak Jantung

    Dokter Beberkan Kebiasaan Pagi yang Ternyata Bisa Merusak Jantung

    Jakarta

    Salah satu kebiasaan pagi yang tidak boleh terlewatkan adalah sarapan. Ada kebiasaan sarapan yang ternyata dapat membahayakan kesehatan jantung.

    Spesialis jantung Dr Robert Segel, MD, mengungkapkan sarapan dengan menu yang tinggi garam perlahan dapat merusak jantung. Kandungan natrium (sodium) bukan hanya terkandung dalam sosis, tetapi bisa juga pada makanan yang tidak terasa asin, seperti roti, bagel, muffin, dan pastry.

    “Asupan natrium tinggi menyebabkan retensi cairan, meningkatkan tekanan darah, dan memicu risiko gagal jantung,” terang Dr Segel yang dikutip dari Eating Well.

    Sebuah penelitian menunjukkan orang yang mengonsumsi natrium tinggi dapat berisiko 19 persen lebih besar terkena penyakit kardiovaskular. Sebagai rekomendasi, American Heart Association membatasi konsumsi natrium tidak lebih dari 1.500 mg per hari.

    Jumlah itu jauh di bawah rata-rata konsumsi masyarakat yang mencapai lebih dari 3.300 mg. Produk daging olahan seperti sosis bukan hanya tinggi garam, tetapi juga tinggi lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol jahat.

    Studi menunjukkan mengonsumsi lebih dari 140 gram daging olahan per minggu dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 46 persen. Selain itu, pola makan tinggi garam juga dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2.

    Penelitian menemukan bahwa konsumsi natrium tertinggi dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 80 persen dibanding orang yang rendah mengonsuminya. Diabetes sendiri dapat melipatgandakan risiko penyakit jantung.

    Banyak menu sarapan yang dikonsumsi rendah serat. Padahal, serat terutama serat larut membantu menurunkan kolesterol tinggi dan melindungi jantung.

    Beberapa contohnya seperti oatmeal dan buah-buahan, misal apel, pir, pisang, dan jeruk. Makanan-makanan tersebut merupakan sumber serat larut yang baik untuk kesehatan kardiovaskular.

    Untuk menjaga kesehatan jantung, ahli gizi merekomendasikan beberapa cara, yakni:

    Minum air putih sebelum kopi untuk membantu sirkulasi dan tekanan darah.Tambahkan serat minimal 5 gram di menu sarapan.Pilihlah protein berkualitas tinggi, seperti telur, plain yogurt, atau keju rendah garam.Batasi konsumsi gula tambahan demi mengurangi risiko stroke dan gagal jantung.Bergerak ringan sekitar 10-15 menit di pagi hari, untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol.Luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri dan mengelola stres.Cobalah untuk berjemur di pagi hari, sebab paparan sinar matahari pagi dapat membantu menurunkan tekanan darah malam hari.

    Dr Segel menekankan mengurangi konsumsi garam pada sarapan dan mengkombinasikannya dengan kebiasaan sehat lain, dapat membantu melindungi jantung dalam jangka yang panjang.

    “Memulai hari dengan nutrisi yang tepat, tubuh rutin bergerak, dan pikiran tenang adalah investasi kesehatan terbaik,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Tips Menang Lomba Balap Karung Menurut Para Juara, Teknik Start Paling Menentukan!

    Tips Menang Lomba Balap Karung Menurut Para Juara, Teknik Start Paling Menentukan!

    Jakarta

    Lomba balap karung atau sack race tidak pernah absen di momen Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang diperingati tiap tanggal 17 Agustus. Permainan kompetitif ini populer di hampir semua kalangan, tak memandang usia maupun kelas sosial.

    Lomba ini terbilang sederhana, hanya butuh karung dan lintasan dengan panjang tertentu sesuai kesepakatan untuk bisa memulainya. Beberapa panitia lomba terkadang memberikan helm kepada peserta untuk melindungi kepala jika jatuh, dan marker cone sebagai ‘obstacle’ atau rintangan.

    Sebagaimana lomba 17-an yang lain, balap karung sebenarnya tergolong ajang seru-seruan. Namun bagi sebagian peserta, sisi kompetitif dari permainan ini selalu jadi tantangan tersendiri, terlebih jika hadiah yang ditawarkan cukup lumayan.

    Nah bagi yang ‘ambi’ alias ambisius ingin menang, ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk memuaskan gengsi dan harga diri.

    1. Teknik Start

    Agum (25), seorang karyawan swasta di Jakarta Pusat, mengatakan gerakan pertama saat start adalah kunci utama. Menurut mantan ‘atlet’ balap karung yang mengaku pernah juara semasa SMP tersebut, tidak boleh ada ruang untuk kesalahan di fase ini.

    “Jangan sampai salah. Kan itu karungnya biasanya dilipat di tanah (sebelum mulai), baru kalau udah ada peluit, pesertanya mulai masukin kaki di karung kan. Nah, itu aku udah tahu mana bagian atas karung, jadi nggak perlu nyari-nyari lagi,” kata Agum dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (13/8/2025).

    “Terus jangan buru-buru. Biasanya ada yang buru-buru, kakinya belum masuk dengan pas tapi udah lompat, jadi jatuh,” lanjutnya.

    Sebagai catatan, ada dua variasi start dalam lomba balap karung:

    Pertama, atlet memulai lomba dalam posisi karung masih terlipat. Variasi ini menuntut kecepatan membuka karung dan memasangkannya secara efektif dan efisien, sebelum memulai tolakan awalKedua, atlet memulai lomba dalam posisi sudah mengenakan karung. Untuk variasi kedua, bisa langsung lanjut ke tips berikutnya.

    2. Tolakan Awal

    Strategi yang cermat wajib diterapkan sejak awal lomba. Tolakan awal yang kuat memberikan momentum yang besar, tapi di sisi lain akan banyak menguras energi, seperti dialami Reynaldi (25) seorang karyawan swasta di Jakarta Barat.

    “Kayaknya aku kebanyakan gaya di awal. Sprint kenceng banget, eh separuh jalan udah ngos-ngosan, terus disalip sama yang lompatnya santai tapi konsisten,” kata Rey.

    Namun dengan perhitungan yang cermat, tolakan yang kuat di awal akan sangat membantu akselerasi. Selanjutnya tinggal memanfaatkan momentum, sembari mengatur irama supaya tidak kehabisan napas.

    “Kalau aku sih langsung cepet di awal, karena aku percaya kalau nggak bakal capek sih,” kata Agum yang memilih memulai lomba dengan langsung gas pol di awal.

    Kelebihan dan kekurangan:Push di awal: menghasilkan momentum lebih besar, tapi rawan jatuh dan berisiko cepat capek di tengah jalan. Butuh endurance yang baik agar stabil sampai finishStart slow, negative split: kurang eksplosif, tapi lebih balance alias tidak gampang jatuh, sekaligus lebih hemat tenaga. Sisa energi bisa dimanfaatkan untuk final burst di beberapa loncatan akhir menjelang finish.

    3. Loncatan Pendek tapi Cepat

    Loncatan yang panjang memberi keuntungan yakni lebih cepat mencapai finish line, tapi kerugiannya adalah hard landing yang mengganggu keseimbangan sehingga rawan jatuh. Sebaliknya, loncatan pendek dapat menghambat laju tetapi relatif menguntungkan dalam hal keseimbangan.

    “Aku nyamannya pakai yang (lompat) pendek-pendek tapi cepet,” saran Agum.

    Kelebihan dan kekurangan:Loncatan panjang: momentum lebih besar, tapi hard landing rawan keserimpet dan butuh power lebih besarLoncatan pendek: hemat tenaga, landing lebih stabil, tapi akselerasi lebih lambat

    4. Pegangan Karung

    Tak kalah penting, teknik memegang karung juga sangat menentukan. Menurut Agum, karung harus ditarik kencang ke atas agar tidak mengganggu range of motion (ROM) saat meloncat.

    “Biar nggak keserimpet aja sih kalau (pegangannya) longgar,” kata Agum.

    Pegangan karung yang kurang kencang, akan membuat seseorang mudah kehilangan keseimbangan dan terjatuh saat melompat. Ini seperti yang pernah terjadi pada Reynaldi.

    “Pernah banget! Apalagi kalau pegang karungnya nggak kenceng, karungnya turun, nyangkut di kaki, ujung-ujungnya hampir salto gratis,” kata Rey, menyesali blunder yang pernah menggagalkan chance juaranya.

    5. Last Push!

    Bersiap untuk final burst! Menurut Reynaldi, fase ini sangat krusial, terutama jika lawan cukup kompetitif sepanjang race. Selain memaksimalkan effort dengan seluruh sisa energi di beberapa loncatan terakhir, sedikit mencondongkan badan ke depan dapat memberikan keuntungan karena bagian inti tubuh akan lebih dulu melewati garis finish.

    “Kalau udah posisi sejajar, biasanya aku gas pol lompatnya agak panjang-panjang sambil condongin badan ke depan. Tapi ya gitu kalau kebanyakan condong, finish-nya sambil sujud syukur di tanah,” kata Rey.

    Jangan lupa, pelajari juga aturan main yang disepakati. Dalam beberapa lomba, panitia menerapkan aturan bahwa atlet yang finish dalam posisi terjatuh tidak eligible untuk naik podium.

    Tips menang lomba balap karung Foto: infografis detikHealth

    6. Jangan Lupa Pemanasan

    Di balik keseruannya, lomba balap karung juga menyimpan potensi cedera. Terlebih jika fisik tidak dipersiapkan dengan baik, lalu dipaksa melakukan gerakan yang melebihi kapasitasnya.

    “Kalau (lomba) yang lompat-lompatan, lari-larian ya ada risiko cederanya. Kalau orangnya ada kelemahan sendi, tidak stabil di sendi-sendinya ya bisa banget kumat, kecengklak, atau keseleo pas lomba,” kata praktisi kesehatan olahraga, dr Andhika Raspati, SpKO saat dihubungi detikcom, Kamis (14/8/2025).

    Stretching atau peregangan, serta warm up atau pemanasan sebelum melakukan lomba, lanjut dr Dhika juga bisa dilakukan sebagai salah satu cara agar meningkatkan performa sebelum lomba. Gerakan-gerakan dynamic stretching bisa jadi pilihan untuk sesi pemanasan.

    “Ya bener, bisa lebih perform gitu lombanya, jadi silakan aja mau warm up dulu, stretching dulu pasti akan berdampak baik lah,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 6

    Simak Video “Video: Mengenal Padel, Olahraga yang Kini Lagi Digandrungi Kaum Urban”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Resep Juara Lomba 17-an

    8 Konten

    Beragam lomba memperingati HUT RI ke-80 pada 17 Agustus 2025 bukan hanya untuk seru-seruan, tapi sekaligus ajang tes kebugaran. Mau menang lomba balap karung atau makan kerupuk? Butuh fisik yang prima.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Sempat Ngeluh Mual, Ini Awal Mula Mahasiswa yang Kena Gagal Ginjal di Usia 21

    Sempat Ngeluh Mual, Ini Awal Mula Mahasiswa yang Kena Gagal Ginjal di Usia 21

    Jakarta

    Seorang mahasiswa laki-laki yang sedang menjalani tahun akhirnya di sebuah universitas di Hanoi, Vietnam, dirawat secara intensif di rumah sakit. Ia didiagnosis mengalami kerusakan ginjal yang parah.

    Hal ini bermula dari kebiasaannya belajar hingga larut malam. Untuk bisa tetap kuat belajar, ia rutin mengonsumsi minuman berenergi agar bisa mengatasi tekanan akademik.

    Dikutip dari VNExpress, terkadang mahasiswa yang tidak disebutkan namanya itu kerap mengonsumsi obat pereda nyeri agar bisa terjaga selama belajar.

    Selama itu, ia mulai mengalami kelelahan dan berkurangnya frekuensi buang air kecil. Tetapi, kondisi itu tidak dihiraukannya.

    Kondisinya semakin memburuk saat mulai terjadi pembengkakan pada kakinya, kelelahan ekstrem, hingga muntah terus-menerus. Melihat itu, teman sekamarnya langsung membawanya ke Rumah Sakit Bach Mai untuk mendapatkan perawatan medis darurat.

    Sesampainya di rumah sakit, ia diperiksa oleh Dr Duong Minh Tuan dari Departemen Endokrinologi dan Diabetes. Selama pemeriksaan, Dr Tuan memastikan fungsi ginjal pasien sudah menurun hingga di bawah 20 persen.

    Dr Tuan menyebutkan kondisi ini terjadi karena gaya hidup pasien yang tidak sehat. Terlebih lagi, konsumsi minuman berenergi yang berlebihan, sehingga menyebabkan kerusakan ginjal yang parah.

    “Pasien saat ini sedang menjalani perawatan intensif. Tetapi, pemulihan fungsi ginjal secara penuh kemungkinan besar tidak bisa dilakukan,” tutur Dr Tuan.

    Pada kasus ini, gejala awal gagal ginjal tidak muncul pada tahap awal. Tetapi, saat terjadi pembengkakan, frekuensi buang air kecil yang berkurang, mual, hingga kelelahan ekstrem, di situlah terjadi kerusakan ginjal yang parah.

    (sao/naf)

  • Gaduh Keluarga Pasien Paksa Dokter Buka Masker, PAPDI Dorong Pelaku Disanksi Hukum

    Gaduh Keluarga Pasien Paksa Dokter Buka Masker, PAPDI Dorong Pelaku Disanksi Hukum

    Jakarta

    Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengecam keras tindakan kekerasan yang dialami anggotanya, dr Syahpri Putra Wangsa, SpPD, KGH, FINASIM, saat bertugas di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

    Dalam pernyataan resmi, Rabu (13/8/2025), PAPDI menyebut perlakuan tersebut termasuk kriminalisasi lantaran keluarga pasien melontarkan perkataan kasar, ancaman, intimidasi, hingga tindakan fisik berupa memegang leher dan melepas masker medis yang digunakan dr Syahpri saat memeriksa pasien.

    Mengacu Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, PAPDI secara tegas menekankan amanat perlindungan tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya sesuai standar yang berlaku.

    PAPDI sepenuhnya mendukung kriminalisasi tersebut dilanjutkan ke ranah hukum demi keadilan anggota yang menjadi korban.

    “Mengharapkan aparat penegak hukum menjatuhkan sanksi secara adil, profesional, dan sesuai ketentuan, agar perbuatan serupa tidak terulang,” demikian sorot PAPDI dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (14/8/2025).

    Berkaca pada kasus tersebut, PAPDI meminta sejumlah rumah sakit, dinas kesehatan, juga Kementerian Kesehatan RI bisa sepenuhnya menciptakan lingkungan kerja aman dan kondusif.

    “Dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi dokter dan tenaga kesehatan, serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” lanjut PAPDI.

    PAPDI berharap kasus yang menimpa dr Syahpri menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperkuat perlindungan tenaga medis. Komunikasi yang sehat antara tenaga kesehatan dan pasien dinilai menjadi kunci terciptanya layanan kesehatan yang bermutu sekaligus aman.

    Belakangan, keluarga pasien RSUD Sekayu, Putra mengaku sudah dimediasi pihak RSUD Sekayu. Keluarga mengaku terkejut video potongan videonya ramai di media sosial.

    “Kami setelah kejadian langsung dimediasi, dan saya selaku keluarga pasien sudah meminta maaf. Saya akui pada saat itu emosi, tetapi kami terkejut mengapa video itu diviralkan di media sosial seolah-olah melakukan kekerasan kepada dokter,” kata dia.

    Pemkab Muba melakukan mediasi antara keluarga pasien dan dokter. Sekda Muba Apriyadi langsung mendatangi RSUD Sekayu untuk memediasi permasalahan intimidasi dan pengancaman keluarga pasien terhadap dokter. Pihaknya meminta keterangan dari kedua belah pihak.

    “Kita prihatin atas kejadian seperti ini, jangan sampai terulang,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).

    Apriyadi mengaku, pelayanan di RSUD Sekayu belum sepenuhnya sempurna, tetapi tidak dibenarkan melakukan intimidasi apalagi mengancam tenaga medis.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • Menkes Kecam Keluarga Pasien yang Viral Paksa Dokter Buka Masker di RSUD Sekayu

    Menkes Kecam Keluarga Pasien yang Viral Paksa Dokter Buka Masker di RSUD Sekayu

    Jakarta

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin ikut buka suara soal laporan tindak kekerasan yang dialami dokter di RSUD Sekayu. Adalah dr Syahpri Putra Wangsa yang dipaksa membuka masker oleh keluarga pasien saat tengah bertugas.

    Menkes mengecam dan menyesalkan tindakan yang dinilai menghalangi prosedur pencegahan penularan penyakit infeksius. Terlebih, korban juga sebelumnya mendapatkan kekerasan verbal dari pasien.

    “Kami sangat menyesalkan dan mengecam keras tindakan kekerasan terhadap tenaga medis yang terjadi di RSUD Sekayu,” tegas Menkes dalam pernyataan resminya, Rabu (14/8/2025).

    Dengan alasan apapun, kekerasan pada dokter, tenaga kesehatan, tidak bisa dibenarkan.

    “Kami tidak menoleransi adanya kekerasan dalam bentuk apapun terhadap tenaga medis yang sedang menjalankan tugasnya,” lanjut Menkes.

    Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, keselamatan dan keamanan para dokter jelas dilindungi. Mereka berhak mendapatkan perlindungan hukum, terlebih saat sudah menjalankan tugas sesuai prosedur operasional baku (SOP) dan standar pelayanan kesehatan yang berlaku di masing-masing fasilitas kesehatan.

    Fasilitas kesehatan, lanjutnya, harus menjadi tempat yang aman, tidak hanya bagi pasien tetapi juga bagi para tenaga medis yang bekerja di dalamnya.

    Kemenkes mengimbau masyarakat agar menghormati profesi tenaga kesehatan dan tidak bertindak di luar batas jika merasa tidak puas terhadap pelayanan.

    “Jika masyarakat mengalami ketidakpuasan dalam pelayanan, kami mohon agar tidak menggunakan cara-cara kekerasan,” kata Menkes.

    Menkes berharap insiden serupa tidak kembali terjadi di fasilitas kesehatan lainnya. Ia mengajak semua pihak untuk menciptakan lingkungan pelayanan yang aman, bermartabat, dan saling menghormati.

    Simak juga Video ‘Reaksi IDI soal Keluarga Pasien TBC Paksa Dokter Buka Masker’:

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • Curhat Pria Ngaku Mati Suri, Hidup Lagi usai 10 Menit Dinyatakan Meninggal

    Curhat Pria Ngaku Mati Suri, Hidup Lagi usai 10 Menit Dinyatakan Meninggal

    Jakarta

    Matthew Allick (43) asal Romford, Inggris menceritakan pengalaman mengerikannya mengalami ‘mati suri’. Ia dinyatakan meninggal secara medis selama 10 menit sebelum akhirnya kembali sadar.

    Ketika ia mengalami mati suri, denyut nadi dan detak jantungnya tak terdeteksi. Ia mengaku tidak mengingat apa-apa saat kejadian, tapi saat bangun ia merasakan rasa damai yang begitu besar.

    Kejadiannya berawal di tahun 2023, ketika ia berusia 40 tahun. Saat itu, Allick merasakan gejala sesak napas dan kaki bengkak.

    Allick mengabaikan gejala tersebut ketika muncul. Ia mengira itu hanya disebabkan oleh pekerjaan malam yang cukup berat sebelumnya.

    “Tapi kemudian aku mulai ngos-ngosan melakukan hal-hal sederhana, seperti kalau berdiri terlalu cepat rasanya seperti habis lari sprint,” cerita Allick dikutip dari Metro, Kamis (14/8/2025).

    Ia mengira gejalanya akan hilang sendiri. Terlebih Allick adalah seseorang yang rajin olahraga di gym dan makan sehat. Sampai suatu waktu, ia mengalami kelelahan parah hingga tak bisa menaiki tangga.

    Allick lalu meminta salah satu temannya untuk memanggil ambulans. Ia bingung apa yang sebenarnya terjadi padanya.

    Dokter yang datang menemukan detak jantung Allick tidak teratur. Saat itu, mereka bilang ini bukan masalah yang besar, tapi tetap membawanya ke Hammersmith Hospital, London Barat sebagai tindakan pencegahan.

    Sesampainya di rumah sakit, nyeri di dada yang dialami Allick semakin parah. Ia tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri karena henti jantung akibat emboli paru.

    Dokter lalu menggunakan alat pacu jantung dan melakukan prosedur pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa Allick. Ia dianggap meninggal secara klinis selama beberapa menit sebelum berhasil ‘dihidupkan kembali’ dan dibuat dalam kondisi koma.

    Hasil pemindaian menunjukkan adanya gumpalan darah sebesar bola tenis di jantung dan paru-parunya, sehingga dokter melakukan beberapa prosedur untuk mengangkatnya.

    Dokter saat itu menyebut Allick mungkin akan mengalami kerusakan otak parah pasca operasi. Namun, ketika sadar tiga hari kemudian ia hanya mengalami sedikit masalah memori. Masalah kelumpuhan yang awalnya juga dikhawatirkan juga tidak terjadi.

    “Saudaraku membawakan jeruk, dan aku bertanya, ‘warna apa ini?’. Tapi dia melatihku dengan menghafal kutipan film untuk mengembalikan memoriku,” ceritanya.

    “Perlahan aku mulai kembali normal. Aku juga harus belajar lagi cara duduk, berjalan, mengontrol buang air kecil. Perjalanannya benar-benar gila,” sambung Allick.

    Allick mengaku bingung mengapa ia bisa mengalami henti jantung. Dokter pun belum mengetahui secara pasti penyebabnya. Terlebih, Allick dikenal sebagai pribadi yang menjaga kesehatan dengan tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak obesitas, dan cenderung berusia muda.

    Dokter menyebut apa yang dialami Allick sebagai ‘mukjizat’. Menurut dokter, hanya 5 persen kemungkinan seseorang bisa bertahan hidup dengan kejadian seperti itu.

    “Aku diberi tahu hanya 5 persen orang yang selamat dari apa yang kualami. Semuanya sangat jarang terjadi,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video soal Catatan Pertolongan Pertama Henti Jantung: Jangan Panik”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/naf)

  • Konsultasi Diet Garam ke ChatGPT, Pria Ini Berujung Kena Kondisi Langka

    Konsultasi Diet Garam ke ChatGPT, Pria Ini Berujung Kena Kondisi Langka

    Jakarta

    Seorang pria berusia 60 tahun mengalami gangguan kejiwaan tidak bisa pasca meminta saran diet dari ChatGPT, menurut sebuah kasus yang dipublikasikan jurnal Annals of Internal Medicine: Clinical Cases.

    Pria yang identitasnya dirahasiakan dalam studi kasus tersebut mengatakan kepada dokter bahwa ia telah berhenti mengonsumsi natrium klorida atau garam dalam pola makannya setelah sempat membaca efek negatif terhadap kesehatan.

    Dikutip dari The Guardian, pria tersebut memutuskan untuk menyetop mengonsumsi garam sepenuhnya dengan konsultasi dari ChatGPT. Ia mempertahankan beberapa pantangan makanan dan bahkan menyuling airnya sendiri di rumah.

    “Selama 3 bulan, ia telah mengganti natrium klorida dengan natrium bromida yang diperoleh dari internet setelah berkonsultasi dengan ChatGPT, ia membaca bahwa klorida dapat ditukar dengan bromida, meskipun kemungkinan untuk tujuan lain, seperti membersihkan,” demikian laporan studi kasus tersebut.

    Meskipun kelebihan natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko masalah kesehatan, mengonsumsi natrium dalam jumlah yang sehat tetaplah penting.

    Pria tersebut, yang tidak memiliki riwayat kejiwaan, akhirnya dirawat di rumah sakit dengan sempat menduga efek yang dialami tidak lain karena keracunan. Ia mengatakan kepada dokter ia sangat haus, tetapi paranoid dengan air yang ditawarkan kepadanya.

    “Dalam 24 jam pertama setelah dirawat, ia menunjukkan peningkatan paranoia dan halusinasi pendengaran serta penglihatan, yang, setelah mencoba melarikan diri, mengakibatkan penahanan psikiatrik yang tidak disengaja hingga menyebabkan disabilitas berat,” demikian menurut penelitian tersebut.

    Para dokter menyimpulkan pria tersebut mengidap bromisme, atau keracunan bromida, suatu kondisi yang jarang terjadi saat ini tetapi lebih umum terjadi pada awal abad ke-20. Penelitian tersebut mencatat bahwa bromida ditemukan dalam beberapa obat bebas pada saat itu dan berkontribusi hingga 8 persen dari rawat inap psikiatrik terkait bromisme saat itu.

    Rumah sakit merawat pria tersebut karena psikosis dan memulangkannya beberapa minggu kemudian. Kasusnya menyoroti potensi jebakan penggunaan AI untuk mencari saran medis.

    Penulis artikel dari University of Washington, Seattle, menyebutkan kasus ini menyoroti potensi peran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam memicu masalah kesehatan yang sebenarnya bisa dicegah. Mereka mengaku sulit memastikan saran spesifik yang diterima pasien karena tidak memiliki akses ke log percakapan ChatGPT.

    Namun, ketika peneliti mengajukan pertanyaan serupa ke ChatGPT, chatbot memang memberikan opsi bromida tanpa peringatan kesehatan khusus dan tanpa menanyakan alasan di balik permintaan informasi tersebut.

    “Seperti yang kami duga akan dilakukan oleh seorang profesional medis,” tulis para peneliti, menekankan AI tidak memiliki kemampuan untuk membahas risiko secara luas.

    (naf/kna)