Category: Detik.com Kesehatan

  • 6 Minuman Cegah Perut Buncit Setelah Makan

    6 Minuman Cegah Perut Buncit Setelah Makan

    Jakarta

    Memiliki tubuh ideal dan perut rata adalah keinginan banyak orang. Selain dari jenis makanan yang dikonsumsi, pilihan minuman juga berperan besar dalam membantu metabolisme tetap optimal.

    Minuman yang tepat bisa membantu proses pembakaran kalori dan mencegah perut buncit.

    Minuman untuk Cegah Buncit

    Ada beberapa jenis minuman yang lebih disarankan untuk dikonsumsi setelah makan, agar pencernaan lebih baik dan perut tidak membuncit. Berikut beberapa di antaranya:

    1. Air Lemon Hangat

    Air hangat dengan perasan air lemon adalah minuman yang cocok dikonsumsi setelah makan. Lemon kaya akan vitamin C yang bertindak sebagai antioksidan dan bertugas ‘mengusir’ racun dari tubuh.

    Dikutip dari Times of India, mengonsumsi air lemon hangat setelah makan juga dapat membantu memperlancar pencernaan dengan mendorong proses produksi empedu. Proses pemecahan makanan menjadi lebih efisien, sehingga terhindar dari kembung, dan perut terasa ringan.

    2. Teh Hijau

    Teh hijau adalah salah satu minuman herbal yang terkenal dengan khasiat menurunkan berat badan. Teh hijau mengandung katekin tinggi, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang terbukti meningkatkan metabolisme dan oksidasi lemak.

    Minum teh hijau setelah makan membantu tubuh terus membakar kalori, bahkan saat beristirahat. Kandungan kafeinnya yang ringan juga membantu meningkatkan laju metabolisme.

    3. Air Jahe dengan Lemon

    Memadukan rasa lemon yang segar dengan kehangatan jahe yang menenangkan adalah cara terbaik untuk menutup makan. Ramuan ini sangat baik untuk membantu proses penurunan berat badan.

    Jahe memiliki sifat termogenik yang mempercepat metabolisme dan membantu mengendalikan nafsu makan. Minum campuran jahe dan lemon juga membantu meredakan gangguan pencernaan dan kembung, menjadikannya pilihan sempurna untuk membantu penurunan berat badan.

    4. Air Kunyit

    Kunyit adalah rempah-rempah yang dikenal dengan zat anti-inflamasinya. Senyawa kurkumin yang ada di dalam kunyit terbukti menghambat pertumbuhan jaringan lemak dan meningkatkan sensitivitas insulin. Keduanya, membantu mengelola berat badan secara efektif.

    Minum air kunyit setiap hari, khususnya di malam hari, dapat membantu melancarkan pencernaan, mempercepat pembakaran lemak, hingga membantu detoksifikasi hati yang semuanya penting untuk menjaga berat badan ideal.

    5. Kopi Hitam

    Kopi hitam ternyata juga cocok menjadi minuman penutup makan. Kandungan kafein di dalam kopi dapat membantu meningkatkan pembakaran kalori dan menurunkan kadar ghrelin, yaitu hormon yang merangsang rasa lapar.

    Oleh karena itu, kopi hitam sebenarnya dapat meningkatkan rasa kenyang sekaligus mengurangi asupan makanan.

    Studi menunjukkan individu yang mengonsumsi minuman berkafein lebih mampu mempertahankan penurunan berat badan dibandingkan mereka yang tidak. Ini menunjukkan peminum kopi mungkin lebih mudah menjaga tujuan penurunan berat badan mereka.

    6. Kombucha

    Kombucha adalah minuman fermentasi dari teh yang tidak hanya segar, tapi juga menyehatkan. Kombucha memiliki kandungan probiotik yang baru untuk membantu penurunan berat badan.

    Jutaan bakteri yang hidup di usus berperan penting dengan memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak, menyeimbangkan gula darah, serta merespons hormon kenyang dan lapar. Minum kombucha bisa menjadi salah satu cara mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam pencernaan tersebut.

    (avk/up)

  • Infografis: Trik Kontrol dan Passing Efektif untuk Sepak Bola Sarung

    Infografis: Trik Kontrol dan Passing Efektif untuk Sepak Bola Sarung

    Jakarta – Dibanding sepak bola biasa, sepak bola sarung yang dilombakan saat HUT RI 17 Agustus punya tantangan tersendiri. Butuh trik khusus kalau punya target harus menang.Tips menang lomba sepak bola sarung Foto: infografis detikHealth

    Selengkapnya, trik dan strategi menang lomba sepakbola sarung bisa disimak DI SINI.

    (up/up)

  • 5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memperpendek Umur

    5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memperpendek Umur

    Jakarta

    Memiliki usia yang panjang dan tubuh sehat merupakan keinginan dari banyak orang. Dalam perspektif kesehatan, ada banyak faktor yang menentukan kualitas dan durasi usia seseorang, misalnya dari jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi, aktivitas fisik yang dilakukan, hingga faktor genetik.

    Hal-hal kecil yang dianggap biasa saja mungkin memiliki dampak signifikan pada kesehatan. Mengetahui kebiasaan-kebiasaan ini penting agar seseorang bisa lebih waspada dan mulai memperbaiki pola hidup sejak dini.

    Kebiasaan Sepele yang Memperpendek Umur

    Sebenarnya apa saja sih kebiasaan sepele yang sering diabaikan padahal dapat menurunkan kesehatan dan memperpendek usia? Berikut ini daftarnya dikutip dari Very Well Health:

    1. Konsumsi Makanan Olahan

    Kebiasaan mengonsumsi makanan olahan atau processed food dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Sedangkan ultra-processed food melalui proses pengolahan yang panjang dengan tambahan zat kimia dan kandungan gula garam lemak (GGL) yang cenderung tinggi.

    Hasilnya, konsumsi makanan olahan secara rutin dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, kanker, dan diabetes. Oleh karena itu, usahakan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan utuh dan mengolah makanan sendiri di rumah.

    2. Kebanyakan Duduk

    Gaya hidup sedentary atau mager meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis. Jika tidak memiliki waktu berolahraga, coba usahakan mencapai rekomendasi minimum olahraga 30 menit saja per hari, sebanyak lima kali seminggu.

    Sebuah studi tahun 2022 menemukan 15-20 menit aktivitas fisik intens per minggu, meskipun dalam sesi singkat, dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dini. Temuan ini menunjukkan risiko kesehatan dapat dikurangi melalui jumlah olahraga yang relatif sederhana, asalkan olahraga tersebut cukup meningkatkan detak jantung.

    3. Merokok

    Dalam beberapa penelitian, disebutkan merokok dapat memangkas usia seseorang hingga 10 tahun. Ketika berhenti merokok, tekanan dan aliran darah akan membaik, serta risiko kanker menurun setiap tahunnya.

    Selain dapat menyebabkan kanker, rokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kerusakan paru. Perlu diingat, asap rokok juga membahayakan orang-orang di sekitar.

    4. Begadang

    Durasi dan kualitas tidur memengaruhi usia harapan hidup seseorang. Menurut meta-analisis tahun 2017, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dari rata-rata optimal tujuh jam dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

    Tidur malam yang baik juga dapat membantu melawan stres, depresi, dan penyakit jantung, yang semuanya termasuk faktor-faktor berpengaruh terhadap umur panjang.

    5. Sering Stres

    Stres memberi beban pada tubuh dan mempercepat proses penuaan. Ini juga bisa semakin parah bila dikombinasikan dengan isolasi sosial.

    Mengelola stres akan membantu meningkatkan kualitas hidup serta kesehatan jangka panjang. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan stres seperti menulis jurnal, bermeditasi, melakukan hobi, hingga mempelajari teknik relaksasi.

    Tetap aktif secara sosial juga dapat memperpanjang umur. Cara ini bisa membantu mengelola stres dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hubungan sosial yang baik membuat seseorang lebih kuat, sedangkan hubungan yang buruk dapat memicu kondisi mental negatif dan meningkatkan risiko depresi.

    (avk/up)

  • Video: Bahaya Self-diagnosis Kesehatan Mental Lewat Informasi di Medsos

    Video: Bahaya Self-diagnosis Kesehatan Mental Lewat Informasi di Medsos

    Jakarta – Berbagai platform media sosial kini menjadi ruang bagi orang untuk berbagi pengalaman pribadi terkait kesehatan mental. Tidak sedikit pula konten yang berisi informasi mengenai gejala gangguan psikologis, tips penanganan, hingga cara mengenali diri sendiri.

    Meski bisa membuka wawasan, arus informasi yang sangat cepat dan bebas ini seringkali tidak melalui proses verifikasi ilmiah. Akibatnya, banyak orang tergoda untuk melakukan self-diagnosis hanya dengan mengacu pada potongan informasi atau pengalaman orang lain di dunia maya.

    (/)

  • Kondisi Pemuda Makassar Idap Gagal Ginjal Sejak Umur 15, Sudah Cuci Darah 300 Kali

    Kondisi Pemuda Makassar Idap Gagal Ginjal Sejak Umur 15, Sudah Cuci Darah 300 Kali

    Jakarta

    Kisah Rahmat Putra (18) di Makassar viral di media sosial TikTok. Ia menceritakan pengalamannya menjalani cuci darah sejak usia 15 tahun karena mengidap gagal ginjal kronis stadium lima.

    Perjalanan panjang ini ia mulai sejak tahun 2022. Semenjak saat itu, ia harus fokus menjaga kondisi kesehatannya cuci darah sebanyak 3 kali seminggu.

    “Untuk saat ini saya tidak lanjut kuliah dikarenakan kondisi saya dan saya fokus berobat. Saya cuci darah setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat,” cerita Rahmat ketika berbincang dengan detikcom, Jumat (15/8/2025).

    Selama perawatan, ia sempat berganti metode cuci darah. Pada satu tahun pertama, ia menjalani cuci darah dengan metode hemodialisis (HD) di rumah sakit. Setelahnya, selama dua tahun ia melakukan cuci darah dengan metode Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) yang bisa dilakukan di rumah.

    Namun, karena ia mengalami infeksi, ia harus kembali menggunakan metode hemodialisis di rumah sakit beberapa waktu terakhir.

    “Saya sudah cuci darah itu sekitar 310-an kali,” katanya.

    Rahmat didiagnosis gagal ginjal kronis karena gaya hidup kurang sehat saat itu dan ada kelainan pada ginjalnya. Ia mengatakan bisa setiap hari mengonsumsi minuman kemasan manis dan makanan kemasan asin. Ia juga mengaku sering begadang untuk menyaksikan pertandingan bola.

    Rahmat menceritakan dokter saat pemeriksaan menemukan ginjalnya memiliki kelainan dengan ukuran lebih kecil dibanding ginjal normal. Satu ginjalnya tidak berfungsi dan fungsi ginjal lainnya sudah di bawah 15 persen. Hal itu yang membuatnya harus menjalani cuci darah.

    Selain menjalani cuci darah, untuk menjaga kondisi tubuhnya Rahmat juga memiliki beberapa pantangan yang disarankan oleh dokter.

    “Nggak makanan tinggi garam dan pengawet, minum hanya sebatas 600 ml, minum manis udah nggak boleh, hanya boleh air putih. Lalu jangan stres,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Infografis: Resep Jitu Menang Lomba Balap Karung, Strategi Start hingga Teknik Meloncat

    Infografis: Resep Jitu Menang Lomba Balap Karung, Strategi Start hingga Teknik Meloncat

    Jakarta – Strategi yang cermat penting diterapkan jika ingin menang lomba balap karung. Mulai dari teknik start, hingga pegang karung agar tak mengganggu range of motion.Tips menang lomba balap karung Foto: infografis detikHealth

    Strategi lebih detail bisa disimak DI SINI

    (up/up)

  • Banyak Dilakukan Anak Sekolah, Studi Ungkap Sering Nge-Game Bisa Bikin Depresi

    Banyak Dilakukan Anak Sekolah, Studi Ungkap Sering Nge-Game Bisa Bikin Depresi

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru mengungkapkan kecanduan game atau binge gaming berkaitan langsung dengan kecemasan, depresi, dan gangguan tidur anak muda, khususnya pada usia sekolah. Anak laki-laki menjadi kelompok yang paling terdampak.

    Peneliti dari Hong Kong melakukan survei terhadap 2.592 pelajar sekolah dan remaja. Mereka menemukan 31 persen dari mereka mengalami kecanduan main game. Peneliti mendefinisikan binge gaming sebagai orang yang bermain game konsol atau komputer selama lima jam atau lebih secara berturut-turut.

    Dikutip dari Daily Mail, secara spesifik 30 persen responden mengaku melakukan binge gaming setidaknya sekali sebulan. Prevalensinya 14,3 persen lebih tinggi pada anak laki-laki.

    Pada kedua kelompok jenis kelamin, anak yang melakukan binge gaming mengalami lebih banyak depresi, kecemasan, stres, kesepian, dan gangguan tidur. Peneliti juga menemukan adanya keterkaitan binge gaming dengan penurunan kepercayaan diri terhadap kemampuan akademis dibanding dengan seseorang yang bukan pemain game.

    Peneliti melaporkan tingkat kecanduan game yang lebih tinggi, secara medis dikenal dengan istilah internet gaming disorder (IGD).

    “Binge gaming dapat menandakan fase awal perkembangan IGD dan masalah sosial, fisik, serta kesehatan mental yang lebih parah,” tulis peneliti.

    Meski begitu, mereka juga menambahkan faktor risiko lain yang dapat memicu perkembangan IGD, seperti kondisi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan autisme.

    Gangguan bermain game telah dikategorikan sebagai kondisi kesehatan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada Juni, sebuah studi menemukan remaja yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari untuk scrolling ponsel atau tablet berisiko dua kali lipat mengalami kecemasan dan empat kali lebih besar mengalami depresi.

    Screen time yang berkepanjangan menyebabkan peningkatan kecemasan, depresi, agresivitas, dan sifat impulsif pada remaja yang mengikuti studi selama 9 bulan.

    Ahli saraf menyebutkan 45 persen remaja usia 12-17 tahun yang diteliti sebelumnya tidak memiliki masalah kesehatan mental. Namun, mereka kini justru mengalami gejala psikiatris yang membutuhkan evaluasi medis lebih lanjut.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Kondisi Pemuda Makassar Idap Gagal Ginjal Sejak Umur 15, Sudah Cuci Darah 300 Kali

    Awal Mula Pemuda Makassar Cuci Darah Sejak Umur 15, Ini Gejala yang Dialami

    Jakarta

    Kisah Rahmat Putra (18) menceritakan pengalamannya cuci darah sejak usia 15 tahun viral di media sosial TikTok. Ia menceritakan, pada tahun 2022 dirinya didiagnosis gagal ginjal kronis stadium lima karena gaya hidup tidak sehat seperti sering minum manis dan begadang, serta karena memiliki kelainan ginjal.

    Menurut dokter yang memeriksa, ukuran ginjal Rahmat lebih kecil dibandingkan ukuran ginjal orang-orang seumurannya.

    “Ukurannya seperti anak ginjal anak-anak dokter bilang,” kata Rahmat ketika dihubungi detikcom, Jumat (15/8/2025).

    Sebelum didiagnosis gagal ginjal kronis, Rahmat mengatakan dirinya sempat mengalami gejala-gejala awal berkaitan dengan kesehatannya. Namun, ia mengabaikan gejalanya lantaran tanda-tandanya dirasa ringan.

    Beberapa gejala yang dialaminya seperti kelelahan dan lemas meski istirahat cukup, mual dan muntah, wajah pucat, jarang buang air kecil, hingga dada sering berdebar meski tidak melakukan aktivitas berat.

    “Terus pipi saya bengkak apalagi kalau habis bangun tidur. Salahnya, waktu itu masih saya cuekin, padahal itu tanda-tanda ginjal sudah mulai rusak. Ginjal rusak itu nggak selalu sakit, tapi dia ngasih sinyal halus,” ceritanya.

    Kondisi itu akhirnya berlanjut sampai suatu waktu ia mengalami kejang dan dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit. Dari situ, dokter mendiagnosisnya gagal ginjal kronis dan Rahmat harus menjalani prosedur dialisis atau cuci darah.

    Rahmat menjalani cuci darah sebanyak tiga kali seminggu sejak 2022. Karena kondisinya saat ini, sejak lulus SMA ia hanya fokus untuk menjaga kondisinya.

    Pekan lalu, ia sempat dirawat di ruang High Care Unit (HCU) karena kembali mengalami kejang.

    “Kebetulan banget, saya baru keluar dari ruang HCU saraf seminggu yg lalu karna tensi saya yg tinggi 230/150 menyebabkan saya kejang-kejang 4 kali,” ceritanya.

    Ia berharap apa yang dilaluinya saat ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang. Menjaga gaya hidup sehat dengan makan bergizi seimbang dan aktivitas fisik merupakan beberapa faktor kunci ginjal yang sehat.

    “Usahakan memberikan makanan yang sehat untuk anak atau real food dan sayur sayuran. Kalau bisa suruh anak-anak untuk beraktivitas di luar rumah atau berolahraga jangan biasakan mereka bermain gadget dan begadang,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Ini yang Bakal Terjadi pada Tubuh kalau Tak Makan Apapun Selama 7 Hari

    Ini yang Bakal Terjadi pada Tubuh kalau Tak Makan Apapun Selama 7 Hari

    Jakarta

    Pernahkah membayangkan berada di situasi tidak bisa makan sama sekali selama 7 hari? Selama satu pekan tanpa asupan, tubuh ‘dipaksa’ untuk bertahan dengan segala cara yang dimilikinya.

    Lama waktu seseorang bisa bertahan tanpa makanan atau minuman akan bergantung pada banyak faktor, misalnya usia dan kondisi kesehatan individu. Faktor lain yang mungkin memengaruhi adalah apakah tubuh masih mendapatkan cairan atau tidak.

    Dikutip dari Healthline, normalnya tubuh akan memecah makanan menjadi glukosa sebagai sumber energi. Pada hari pertama tanpa makan, tubuh akan mulai menggunakan cadangan glikogen dari hati dan otot untuk menghasilkan glukosa.

    Pada hari kedua, cadangan glukosa dan glikogen habis. Tubuh akhirnya mulai memecah jaringan otot untuk energi, tapi hanya sementara karena tubuh juga berusaha mempertahankan massa otot.

    Selanjutnya, tubuh mulai menggunakan cadangan lemak untuk menghasilkan keton sebagai energi. Proses ini dikenal dengan istilah ketosis.

    Pada 5 hari pertama tanpa makan, seseorang bisa kehilangan 1-2 kg berat badan per hari. Sebagian besar disebabkan oleh dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Setelah 4 hari, gejala medis seperti pusing dan lemas biasanya mulai muncul.

    Jika berat badan turun 10 persen atau indeks massa tubuh kurang dari 16,5, maka komplikasi berupa kelaparan akan mulai muncul.

    Semakin banyak cadangan lemak, semakin lama seseorang bisa bertahan. Namun, setelah lemak habis, tubuh kembali memecah otot untuk energi dan pada fase ini gejala kelaparan parah muncul.

    Risiko Terlalu Lama Tidak Makan

    Beberapa laporan menyebutkan orang bisa bertahan berhari-hari hingga berminggu-minggu dalam kondisi kelaparan. Namun, dalam periode tersebut, sistem tubuh akan mulai memburuk. Efek kelaparan mencakup:

    PingsanPusingPerubahan kognitifTekanan darah rendahDetak jantung melambatKelemahanDehidrasiPerubahan fungsi tiroidNyeri perutKetidakseimbangan elektrolitSerangan jantungGagal organ

    Sedangkan, efek jangka panjang dari kelaparan atau pembatasan makan ketat dapat berupa:

    Pertumbuhan terhambat.Kesehatan tulang memburuk atau osteoporosis.Stres pasca-trauma atau depresi.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Viral Pemuda Makassar Cuci Darah Sejak Usia 15 Tahun, Awalnya Sering Minum Manis

    Viral Pemuda Makassar Cuci Darah Sejak Usia 15 Tahun, Awalnya Sering Minum Manis

    Jakarta

    Seorang pemuda di Makassar, Rahmat Putra (18), menceritakan pengalamannya menjalani prosedur cuci darah atau dialisis sejak berusia 15 tahun. Pada saat itu, ia didiagnosis oleh dokter mengidap gagal ginjal kronis stadium 5.

    Rahmat menceritakan, kejadiannya berawal di tahun 2022. Ia mengalami kejang-kejang dan dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit. Pada saat itulah ia didiagnosis gagal ginjal kronis.

    “Pada saat itu saya didiagnosis gagal ginjal kronis sejak umur 15 tahun, awal masuk SMA. Kata dokter dikarenakan ada kelainan di ginjal saya ditambah gaya hidup yang tidak sehat,” cerita Rahmat pada detikcom, Jumat (15/8/2025).

    “Ginjal saya mengecil dan hanya satu yang berfungsi, yang sisa satu itupun fungsinya sudah dibawa 15 persen,” sambungnya.

    Dokter yang memeriksa saat itu menemukan kedua ginjal Rahmat memiliki kelainan, ukurannya lebih kecil daripada ukuran ginjal pada umumnya. Bahkan, mereka menyebut ukuran ginjalnya seperti ginjal anak-anak.

    Karena fungsi ginjal yang tersisa hanya di bawah 15 persen, Rahmat akhirnya harus menjalani cuci darah sejak 2022 hingga saat ini.

    Selain memiliki kelainan pada ginjal, Rahmat mengakui gaya hidupnya saat itu juga kurang baik. Ia mengaku mengonsumsi minuman manis kemasan setiap hari dan sering begadang karena suka nonton pertandingan bola.

    “Pertama itu jarang minum air putih, lebih milih minum minuman kemasan, padahal ginjal butuh air putih buat kerjanya lebih maksimal. Kesalahan kedua itu suka makan keripik asin gurih, makanya tensi gue naik di 162/93 waktu awal sakit. Itu cukup tinggi untuk anak berusia 15 tahun,” ceritanya.

    “Kesalahan ketiga sering begadang dan tidur di atas jam 11 malam. Padahal waktu istirahat ginjal itu waktu kita tidur. Jadi kalau kita begadang, ginjal kita otomatis akan kerja,” tambah Rahmat.

    Rahmat berharap apa yang dialaminya saat ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua orang. Orang tua mungkin juga bisa lebih memerhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsi anak.

    Menurutnya ada beberapa makanan yang dianggap biasa, padahal bisa memicu masalah kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Rahmat juga mengimbau orang-orang untuk menjaga aktivitas fisik untuk menjaga kondisi tubuh.

    “Lebih dijaga makanan yang dikonsumsi anak-anak batasi konsumsi nugget, sosis, daging kaleng, dan mie instan atau jajan-jajan ciki karena itu tinggi kandungan garam dan bahan pengawet. Batasi konsumsi minuman manis, bersoda, dan yang harus paling dihindari energy drink jika dikonsumsi anak,” tandas Rahmat.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)