Video Mitos atau Fakta: Benarkah Makin Sering Lari, Makin Cepat Tua?
Category: Detik.com Kesehatan
-

Pria Ini Tak Bisa Makan gegara Sulit Menelan, Ternyata Idap Kanker Esofagus
Jakarta –
Seorang pria di California, Amerika Serikat, terkejut saat dokter mendiagnosis dirinya mengidap kanker. Pria bernama Mark Sevillano Jr itu justru mengalaminya ketika sedang berusaha menjalani hidup sehat.
Pada 2021, Sevillano mengalami masa sulit. Ia harus bercerai dengan pasangannya setelah 11 tahun menikah, tepat di saat dirinya tengah menempuh kuliah untuk meraih gelar magister.
Ia berhasil lulus pada awal 2024. Saat itu, ia merasa hidupnya mulai membaik dan berusaha menata kembali kehidupannya.
Sejak awal tahun, Sevillano rutin pergi ke pusat kebugaran tiga kali seminggu. Ia juga mulai mengonsumsi makanan sehat dan merasakan kondisi tubuhnya semakin baik.
Namun, pria berusia 41 tahun itu kemudian mengalami keluhan yang membuatnya sangat tidak nyaman.
“Saya merasa lebih baik, dan tepat pada saat itu saya merasa tidak bisa menelan makanan dengan nyaman,” tuturnya yang dikutip dari Unilad, Minggu (17/8/2025).
Sevillano selalu mengandalkan air putih untuk membantu menelan makanannya. Namun, setelah dua bulan, gejalanya justru semakin memburuk hingga akhirnya ia memutuskan pergi ke dokter.
Sevillano mengaku, saat itu dokter tampak tidak terlalu khawatir. Ia hanya diminta menjalani tes menelan.
Hingga akhirnya, Sevillano memutuskan mendatangi unit gawat darurat. Di sanalah ia baru mengetahui bahwa dirinya mengidap kanker esofagus.
“Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya mengidap kanker apapun, apalagi kanker esofagus,” kata Sevillano.
“Saya bahkan tidak pernah menyebut kata esofagus. Itu sama sekali tidak terlintas di benak saya,” tambahnya.
Sevillano juga baru menyadari bahwa berat badannya menurun. Saat itu, ia sempat mengira hal tersebut disebabkan gaya hidupnya yang lebih sehat, bukan karena kanker.
Ketika mengingat kembali kondisinya, Sevillano menyadari ada banyak tanda bahaya yang ia abaikan. Bahkan, dokter yang pertama kali memeriksanya pun tidak mengetahuinya.
Sevillano menjelaskan betapa parahnya kondisi kerongkongannya saat itu. Ia bahkan tidak bisa menelan cairan, merasa kerongkongannya seperti saluran pembuangan yang tersumbat dan terisi air.
Dokter yang mendiagnosisnya saat itu menemukan adanya massa pada kerongkongan, yang akhirnya berkembang menjadi kanker. Saat ini, Sevillano dalam tahap pemulihan.
Menjalani Operasi
Operasi yang berlangsung intensif itu dilakukan pada bulan Oktober 2024. Dokter mengangkat 15 cm esofagusnya dan sebuah tumor seukuran stroberi.
Dokter menggunakan usus bagian atasnya untuk membuat kerongkongan baru yang terhubung ke organ yang tersisa. Setelah menjalani beberapa putaran kemoterapi, kondisi Sevillano membaik dan dinyatakan remisi dari kanker setelah menjalani pemindaian rutin selama lima tahun.
Menyoal Kanker Esofagus
Dikutip dari Mayo Clinic, kanker esofagus adalah pertumbuhan sel abnormal yang bermula di esofagus, yaitu tabung berongga panjang yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
Esofagus berfungsi memindahkan makanan yang ditelan dari bagian belakang tenggorokan ke lambung untuk dicerna. Kanker esofagus umumnya berawal dari sel-sel yang melapisi bagian dalam esofagus, meski bisa muncul di bagian mana pun dari organ tersebut.
Kanker esofagus lebih umum terjadi pada pria. Faktor risikonya meliputi konsumsi alkohol dan merokok.
Umumnya, pengobatan kanker esofagus kerap melibatkan pembedahan untuk mengangkat kanker. Kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi, radiasi, atau kombinasi keduanya.
Di tahap awal, kanker esofagus mungkin tidak menimbulkan gejala. Tanda atau gejala itu akan muncul saat penyakit sudah berada di tahap lanjut.
Tanda atau gejala kanker esofagus meliputi:
Kesulitan menelan.Nyeri dada, rasa tertekan, atau terbakar.Batuk atau suara serak.Penurunan berat badan.Gangguan pencernaan atau nyeri ulu hati yang makin parah.
Halaman 2 dari 4
(sao/suc)
-

5 Makanan yang Manfaatnya Nggak Kaleng-kaleng Buat Jantung, Mudah Ditemukan
Jakarta –
Sekitar 17,9 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit kardiovaskular atau cardiovascular diseases (CVD). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), CVD merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia.
Menjaga kesehatan jantung sangatlah penting, dan pola makan berperan besar dalam hal ini. Dikutip dari Times of India, berikut daftar makanan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung.
1. Sayuran Berdaun Hijau
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kale, dan Swiss chard adalah sumber gizi yang luar biasa. Sayuran ini kaya akan vitamin K, yang berperan melindungi arteri serta membantu proses pembekuan darah secara normal.
Sebuah studi terbaru dari Edith Cowan University (ECU), University of Western Australia, dan Danish Cancer Institute menunjukkan, konsumsi satu setengah cangkir sayuran hijau dapat membantu mencegah penyakit pembuluh darah aterosklerotik atau Atherosclerotic Vascular Diseases (ASVD)
Penelitian tersebut menemukan asupan vitamin K1 yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko ASVD.
“Sayuran hijau dan sayuran cruciferous seperti bayam, kale, dan brokoli mengandung vitamin K1 yang dapat membantu mencegah proses kalsifikasi pembuluh darah, salah satu ciri utama penyakit kardiovaskular. Kabar baiknya, sayuran ini mudah sekali dimasukkan ke dalam menu makan harian Anda,” kata peneliti utama.
2. Gandum Utuh
Gandum olahan adalah musuh terbesar bagi kesehatan jantung. Sebagai gantinya, pilihlah gandum utuh seperti oat, quinoa, beras merah, dan gandum utuh. Makanan ini kaya serat, yang membantu menurunkan kadar kolesterol sekaligus menjaga kestabilan gula darah.
Sebuah studi pada tahun 2021 menunjukkan konsumsi lebih banyak gandum olahan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular serius, seperti serangan jantung, stroke, bahkan kematian. Sebaliknya, konsumsi gandum utuh justru dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung.
baca juga
3. Beri
Siapa sangka, mengonsumsi buah beri yang lezat ternyata bisa meningkatkan kesehatan jantung. Jenisnya antara lain blueberry, stroberi, dan raspberry. Buah-buahan ini mengandung flavonoid, senyawa yang dapat menurunkan tekanan darah serta mengurangi stres oksidatif.
Sebuah studi tahun 2019 oleh peneliti dari University of East Anglia menemukan, mengonsumsi satu cangkir blueberry setiap hari dapat menurunkan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
“Studi sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang rutin makan blueberry memiliki risiko lebih rendah terkena berbagai penyakit, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Hal ini mungkin karena blueberry kaya akan senyawa alami yang disebut antosianin, yaitu flavonoid yang memberi warna merah dan biru pada buah. Kami menemukan bahwa mengonsumsi satu cangkir blueberry per hari dapat memperbaiki fungsi pembuluh darah dan mengurangi kekakuan arteri secara berkelanjutan-cukup signifikan untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 12 hingga 15 persen,” jelas para peneliti.
4. Alpukat
Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal, yang membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan di Journal of the American Heart Association menemukan, konsumsi alpukat dua porsi atau lebih setiap minggu berhubungan dengan risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular.
Peserta penelitian yang rutin mengonsumsi setidaknya dua porsi alpukat per minggu tercatat memiliki risiko 16 persen lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan 21 persen lebih rendah mengalami penyakit jantung koroner, dibandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah makan alpukat.
5. Ikan Berlemak
Ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden, dan trout kaya akan asam lemak omega-3, yaitu eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), yang terbukti dapat mengurangi peradangan sekaligus meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Sebuah studi tahun 2023 oleh peneliti dari Karolinska Institute menunjukkan, konsumsi lebih banyak ikan berlemak dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Orang dengan riwayat keluarga dekat yang pernah mengalami penyakit kardiovaskular juga dapat memperoleh manfaat dari kebiasaan makan ikan berlemak secara teratur.
Halaman 2 dari 3
(suc/suc)
-

Pria Makassar Kena Gagal Ginjal Kronis Stadium 5 di Usia 15, Dikira Cuma Kelelahan
Jakarta –
Seorang pria di Makassar bernama Rahmat (18) didiagnosis gagal ginjal kronis stadium lima di usia 15 tahun. Kondisi tersebut membuatnya harus menjalani cuci darah sebanyak tiga kali seminggu.
Rahmat pertama kali mengetahui dirinya mengidap gagal ginjal kronis stadium lima setelah ia mengalami kejang-kejang dan dibawa ke unit gawat darurat pada 2022. Menurut dokter pada saat itu, penyebab gagal ginjal yang dialami Rahmat akibat kelainan pada ginjalnya.
Pria yang kini berusia 18 tahun itu juga mengaku memiliki gaya hidup yang tak sehat, seperti jarang minum air putih, mengonsumsi minuman manis dan kemasan, camilan tinggi garam, serta sering begadang.
“Pada saat itu saya didiagnosis gagal ginjal kronis sejak umur 15 tahun, awal masuk SMA. Kata dokter dikarenakan ada kelainan di ginjal saya ditambah gaya hidup yang tidak sehat. Ginjal saya mengecil dan hanya satu yang berfungsi, yang sisa satu itupun fungsinya sudah dibawa 15 persen,” cerita Rahmat ketika dihubungi detikcom, Jumat (15/8/2025).
“Kesalahan ketiga sering begadang dan tidur di atas jam 11 malam. Padahal waktu istirahat ginjal itu waktu kita tidur. Jadi kalau kita begadang, ginjal kita otomatis akan kerja,” ceritanya.
Adapun gejala yang dialami Rahmat berupa kelelahan dan lemas meski sudah istirahat cukup. Dirinya juga mengalami dada yang berdebar-debar meski tak melakukan aktivitas berat, mual, muntah, wajah pucat, dan jarang buang air kecil.
Awalnya Rahmat mengira gejala yang dialami hanyalah masalah kesehatan biasa, bukan tanda bahaya dari ginjalnya. Namun gejala yang dirasakan lama kelamaan memburuk.
“Terus pipi saya bengkak apalagi kalau habis bangun tidur. Salahnya, waktu itu masih saya cuekin, padahal itu tanda-tanda ginjal sudah mulai rusak. Ginjal rusak itu nggak selalu sakit, tapi dia ngasih sinyal halus,” katanya.
Kondisi itu terus berlanjut sampai akhirnya ia mengalami kejang dan dilarikan ke rumah sakit pada tahun 2022.
Gejala Gagal Ginjal Kronis
Di luar kasus tersebut, spesialis penyakit dalam, dr Yunita Indah Dewi, SpPD, beberapa waktu lalu menjelaskan gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi dalam jangka waktu lama dan berkembang secara perlahan.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyakit kronis seperti hipertensi atau diabetes, dan sulit untuk mengembalikan fungsi ginjal ke kondisi normal.
“(Sementara) gagal ginjal akut adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat kembali normal jika penyebabnya segera diatasi,” katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (13/3).
dr Yunita mengatakan terdapat sejumlah gejala penyakit ginjal kronis. Di antaranya:
mualmuntahnafsu makan menurunmudah lelahmengalami gangguan tidurpenurunan frekuensi dan jumlah air kencingkram ototkulit kering (terutama sudah cuci darah)tekanan darah tinggisesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paruDalam pemeriksaan urine, ditemukan protein dalam urinepenurunan berat badanpenumpukan cairan pada tangan dan kakidisfungsi ereksi pada laki-laki.
Halaman 2 dari 2
(suc/suc)
-

Warga Singapura Ramai-Ramai Jalani Operasi Plastik, Banyak yang Gagal Sampai Buta
Jakarta –
Tren operasi plastik marak di Singapura, terutama di kalangan anak muda yang ingin mempercantik penampilan. Dokter bedah plastik di Singapura melaporkan lonjakan permintaan sebesar 30 persen untuk pekerjaan kosmetik dibandingkan tahun lalu pada pasien yang lebih muda.
Mereka mengatakan di masa lalu, pasien biasanya berusia di atas 40 tahun karena mereka mencari cara untuk mengurangi fitur penuaan dan tampak lebih muda.
Namun saat ini, dokter lebih banyak menangani pasien berusia di bawah 30 tahun pada konsultasi. Adapun prosedur yang lebih umum di Singapura meliputi operasi kelopak mata atas dan bawah, pembentukan ulang hidung, dan kontur tubuh.
“Mereka percaya (prosedur semacam itu) akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri mereka,” kata Dr Rachel Ho, direktur medis LA Clinic, seraya menambahkan bahwa media sosial memainkan peran besar, dikutip dari CNA.
“Kami melihat banyak orang mengagungkan pekerjaan kosmetik atau secara terbuka membagikan perawatan kosmetik mereka,” ujarnya.
Akan tetapi, tren ini juga diiringi dengan meningkatnya kasus kegagalan operasi hingga menimbulkan cacat permanen. Salah satu contohnya dialami oleh Georgina Poh (31) yang menginginkan senyum baru pada lima tahun yang lalu.
Dia mencari klinik estetika yang dianggap ‘aman’, juga terkenal di kalangan tokoh media sosial. Ternyata pemulihan setelah mengangkat sudut bibirnya lebih sulit dari yang ia duga.
“Saya tidak bisa membuka mulut selama berminggu-minggu. Ada memar di mana-mana, dan wajah saya bengkak luar biasa,” kata wanita berusia 31 tahun itu.
Bekas lukanya masih terlihat hingga kini. Namun, karena sudah menandatangani surat pernyataan sebelum prosedur, ia tidak dapat menempuh jalur hukum dengan bantuan pengacara.
Seiring semakin banyak anak muda menjalani operasi demi memperbaiki kondisi fisik, jumlah kasus kegagalan operasi juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menurut keterangan para pengacara dan dokter.
Namun, seperti kasus Poh, sebagian besar tidak pernah dilaporkan, dan hanya sedikit yang sampai ke pengadilan. Faktanya, mayoritas kasus yang melibatkan pengacara diselesaikan secara privat di klinik.
Hal ini terjadi karena membuktikan seorang dokter gagal menjalankan tugas sesuai standar bukanlah perkara mudah, ujar praktisi hukum yang menangani perselisihan terkait layanan medis.
Tn. R. Shankar, Direktur Pelaksana Advox Law, mengatakan diperlukan keterlibatan seorang ahli, biasanya dari luar negeri, untuk meninjau catatan medis dan menentukan apakah seorang dokter telah lalai, sebelum klien dapat membangun kasus hukum.
“Saya melihat masyarakat umum semakin sadar bahwa mereka punya hak untuk dilindungi … dan semakin banyak yang beralih ke nasihat hukum,” ujarnya.
Tidak semua prosedur medis berjalan mulus. Sebagian bahkan dapat menimbulkan konsekuensi serius, seperti kebutaan. Karena itu, penting melakukan uji tuntas dengan memastikan perawatan dilakukan oleh praktisi resmi yang terdaftar.
Ia menambahkan, pihak berwenang kini telah menerapkan langkah-langkah pengamanan tambahan, seperti menetapkan pedoman serta mewajibkan izin khusus untuk prosedur yang lebih invasif.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Singapura telah menyelidiki sekitar 90 kasus yang melibatkan individu tidak berwenang melakukan tindakan medis, praktik kedokteran gigi, atau keduanya sepanjang periode 2022-2024, meningkat 50 persen dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Prosedur ilegal tersebut dilakukan di berbagai lokasi nonmedis, seperti rumah tinggal, toko, kamar hotel, dan tempat serupa lainnya.
Beberapa ahli bedah plastik melaporkan satu dari 10 kasus kegagalan berasal dari praktisi asing atau tenaga yang tidak terdaftar.
Namun, bahkan bagi konsultan berpengalaman, ada tekanan untuk terus mengikuti perkembangan pesat di bidang ini dan mengadopsi prosedur maupun teknologi baru, terutama karena banyak klien merujuk pada tren yang mereka lihat di media sosial.
“Banyak perawatan baru yang terus bermunculan. Bidang ini sangat kompetitif,” ujar konsultan dermatologis Dr. Evelyn Tay, pendiri Lumine Dermatology & Laser Clinic.
“Terkadang, ada baiknya untuk sedikit mundur dan membiarkan perawatan diluncurkan di pasaran terlebih dahulu. Lihat seperti apa umpan balik umumnya, dapatkan lebih banyak pengalaman dan rasa produk sebelum meluncurkannya di klinik Anda sendiri.”
Halaman 2 dari 3
(suc/suc)
-

Pria Ini Keluhkan Payudara Bernanah, Ternyata Ada Pisau Nyangkut di Dalamnya
Foto Health
Suci Risanti Rahmadania – detikHealth
Minggu, 17 Agu 2025 10:03 WIB
Jakarta – Seorang pria berusia 44 tahun mengeluhkan payudara mengeluarkan nanah. Ternyata, ada pisau nyangkut di dalamnya. Kok bisa? Begini kisahnya.
-

Kebiasaan Buruk Ini Jadi Penyebab Pria di Makassar Kena Gagal Ginjal di Usia 15
Jakarta –
Seorang pria di Makassar, Rahmat (18) membagikan kisahnya yang telah menjalani cuci darah sejak usia 15 tahun akibat mengidap gagal ginjal kronis stadium lima. Kondisi tersebut ia alami sejak tahun 2022. Saat itu ia harus fokus menjaga kondisi kesehatannya dengan cuci darah sebanyak 3 kali seminggu.
Selama menjalani perawatan, ia sempat berganti metode cuci darah. Pada tahun pertama, ia menjalani hemodialisis (HD) di rumah sakit. Setelah itu, selama dua tahun ia beralih ke metode Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) yang bisa dilakukan di rumah.
Namun, karena mengalami infeksi, ia kembali harus menjalani hemodialisis di rumah sakit dalam beberapa waktu terakhir.
“Saya sudah cuci darah sekitar 310 kali,” ujarnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/7/2025).
Punya Pola Hidup Tak Sehat
Rahmat mengatakan dokter saat itu menemukan kedua ginjalnya memiliki kelainan, ukurannya lebih kecil daripada ukuran ginjal pada umumnya.
Selain itu, dirinya juga memiliki gaya hidup yang kurang sehat, sering mengonsumsi minuman manis dibanding air putih, bahkan sering begadang untuk menonton pertandingan bola.
“Pertama itu jarang minum air putih, lebih milih minum minuman kemasan, padahal ginjal butuh air putih buat kerjanya lebih maksimal. Kesalahan kedua itu suka makan keripik asin gurih, makanya tensi gue naik di 162/93 waktu awal sakit. Itu cukup tinggi untuk anak berusia 15 tahun,” ceritanya.
“Kesalahan ketiga sering begadang dan tidur di atas jam 11 malam. Padahal waktu istirahat ginjal itu waktu kita tidur. Jadi kalau kita begadang, ginjal kita otomatis akan kerja,” tambah Rahmat.
Di luar kasus tersebut, spesialis penyakit dalam, dr Yunita Indah Dewi, SpPD beberapa waktu lalu mengatakan gagal ginjal dibagi menjadi gagal ginjal akut dan kronis. Gagal ginjal akut adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat kembali normal jika penyebabnya segera diatasi.
Sementara gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi dalam jangka waktu lama dan berkembang secara perlahan-lahan. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes, dan sulit untuk mengembalikan fungsi ginjal ke kondisi normal.
“Kebiasaan yang memicu gagal ginjal kronis terutama di usia muda saat ini adalah kurang minum air putih, merokok, minum alkohol berlebihan, konsumsi obat pereda nyeri berlebihan, makan terlalu banyak gula, makan terlalu banyak daging, sering makan makanan olahan,” katanya saat dihubungi detikcom.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video: Setengah Juta Warga di Singapura Kena Penyakit Ginjal “
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc) -

Tes Logika Menguji Ketajaman Otak, Harus Terjawab Kurang dari Semenit
Asah Otak
AN Uyung Pramudiarja – detikHealth
Minggu, 17 Agu 2025 08:01 WIB
Jakarta – Seperti halnya pisau, otak harus selalu diasah agar tetap tajam saat diajak untuk berpikir. Selain logika harus jalan, otak juga harus fokus agar makin tokcer.
-

80 Tahun Indonesia Merdeka: Ikrar Senyap BPOM Demi Kedaulatan Kesehatan Bangsa
Jakarta –
Delapan puluh tahun Indonesia merdeka adalah simbol kedewasaan bangsa yang ditempa sejarah panjang pengorbanan. Kemerdekaan hari ini tidak lagi hanya berarti bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga perjuangan merdeka dari ancaman yang mencederai kehidupan: obat palsu, makanan berbahaya, dan praktik curang yang merugikan kesehatan rakyat.
Kemerdekaan sejati bukan sekadar hak berdaulat atas tanah air, melainkan hak dasar setiap warga: hak untuk sehat, untuk mengonsumsi makanan aman, dan memperoleh obat yang berkualitas. Dalam setiap butir nasi seorang anak, dalam setiap kapsul obat seorang pasien, kedaulatan bangsa sejatinya sedang dijaga.
Badan POM hadir bukan di medan perang dengan senjata, melainkan di medan pengawasan yang senyap. Kami bekerja di laboratorium, pasar tradisional, pelabuhan, hingga pelosok desa. Kami memeriksa, menguji, dan menindak-seringkali tanpa sorotan publik namun dengan satu harapan: agar rakyat terlindungi dan generasi bangsa tumbuh sehat.
Seperti para pejuang kemerdekaan yang berkorban jiwa dan raga, kami pun meyakini bahwa menjaga kesehatan adalah jihad kemanusiaan. Pengawasan bukan sekadar birokrasi, melainkan amanah moral dan tanggung jawab sejarah untuk menjaga kehidupan.
Kini musuh bangsa hadir dalam rupa yang lebih halus: obat palsu yang merenggut nyawa, makanan berbahaya yang merusak kesehatan, hingga mafia yang mengabaikan keselamatan demi keuntungan.
Jika dulu bambu runcing diacungkan melawan penjajah, maka kini regulasi, laboratorium, dan integritas adalah senjata kami. Jika dulu rakyat mempertaruhkan nyawa, maka kini kami mempertaruhkan kepercayaan publik di medan pengawasan.
Sebagaimana Bung Karno pernah mengingatkan: “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai pengorbanan para pahlawannya.”
Tugas kita hari ini adalah memastikan pengorbanan itu tidak sia-sia dengan menjaga generasi tetap sehat dan berdaya.
Perjalanan bangsa 80 tahun menunjukkan setiap generasi memiliki ladang perjuangannya sendiri. Bagi BPOM, ladang itu adalah kesehatan rakyat.
Kami sadar, perjuangan senyap ini tidak selalu dipuji, bahkan kerap dianggap biasa. Namun seperti tetesan air yang mengikis batu, pengawasan yang konsisten adalah penopang bangsa agar tetap tegak. Di balik setiap izin edar ada doa dan harapan, di balik setiap barang yang ditahan ada tekad agar tidak ada keluarga yang berduka.
Delapan puluh tahun Indonesia merdeka adalah momentum memperbarui ikrar. Kami di BPOM berkomitmen menjaga nyawa dan asa bangsa, meski mungkin perjuangan ini tak selalu tercatat dalam buku sejarah.
Ancaman mafia obat dan makanan adalah wajah baru penjajahan yang harus kita lawan bersama. Kemerdekaan sejati adalah ketika anak-anak bangsa tumbuh sehat, kuat, dan berpendidikan, sehingga siap membawa Indonesia melangkah lebih jauh.
Mari di usia 80 tahun kemerdekaan ini kita jadikan kesehatan sebagai pondasi kedaulatan. Mari bersama memilih makanan sehat, mendukung produk lokal yang aman, dan menolak praktik curang yang membahayakan hidup.
Selamat Ulang Tahun ke-80, Indonesia Merdeka. Jayalah bangsaku, sehatlah rakyatku.
Catatan: Penulis saat ini merupakan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI)
(up/up)

