Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Video: Kecanggihan Inovasi Cloud & AI Perkuat Ekosistem Digital RI

    Video: Kecanggihan Inovasi Cloud & AI Perkuat Ekosistem Digital RI

    Jakarta, CNBC Indonesia- Lintasarta sebagai penyedia solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terkait layanan Komunikasi Data, Internet, layanan IT Services termasuk Data Center, Cloud Computing, dan keamanan siber optimistis terhadap prospek pertumbuhan ekosistem digitalisasi di Indonesia.

    Chief of Cloud Officer Lintasarta, Gidion Suranta Barus menyebutkan pandemi covid-19 menjadi salah satu pendorong transformasi digitalisasi dan adopsi TIK baik oleh sektor industri dan bisnis maupun masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari aktivitas masyarakat yang didominasi oleh transaksi dan kegiatan berbasis teknologi digital.

    Dalam upaya mendukung adopsi teknologi digitalisasi RI, Lintasarta mengambil peran utamanya melalui pengembangan inovasi cloud dan artificial intelligence (AI) dan keamanan data.

    Seperti apa prospek dan tantangan pengembangan inovasi cloud dan AI di Indonesia? Selengkapnya simak dialog Savira Wardoyo dengan Chief of Cloud Officer Lintasarta, Gidion Suranta Barus dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum’at, 26/09/2025)

  • Tak Cuma Investree, Cek 6 Startup Bangkrut dan Bermasalah di RI

    Tak Cuma Investree, Cek 6 Startup Bangkrut dan Bermasalah di RI

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan dijadwalkan untuk melakukan konferensi pers di bandara Soekarno Hatta terkait kasus Investree, perusahaan fintech yang didirikan oleh Adrian Gunadi. 

    Kasus Investree sudah bergulir lebih dari setahun. Izin usaha PT Investree Radika Jaya (Investree) telah dicabut, sedangkan pendiri sekaligus CEO Adrian Gunadi dilaporkan kabur ke Doha, Qatar.

    Investree adalah adalah salah satu dari sejumlah startup yang terpaksa harus gulung tikar dan menutup bisnis. Ada pula startup yang bermasalah, meski hingga kini masih beroperasi. 

    Berikut ini merupakan daftar startup terkenal yang bermasalah hingga beberapa ada yang tutup, dirangkum CNBC Indonesia.

    eFishery

    Startup eFishery terkena kasus hukum setelah proses audit menemukan pemalsuan data laporan keuangan. Eks CEO eFishery Gibran Huzaifah sudah ditahan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah sejak 31 Juli 2025.

    Selain Gibran, polisi juga menahan dua orang lain yang terlibat dalam perkara yang sama, yakni Angga Hardian Raditya dan Andri Yadi. Keduanya juga disebutkan ikut tersangkut dalam perkara eFishery. Hingga kini belum diperinci ihwal penangkapan tersebut, selain dari keterkaitan dengan kasus keuangan eFishery yang sempat menghebohkan publik pada 2024 silam.

    CEO eFishery Gibran Huzaifah

    Menurut catatan CNBC Indonesia, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri telah menyelidiki kasus eFishery setelah terungkap dugaan tindakan pemalsuan laporan keuangan (fraud) oleh Gibran.

    Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, pelaporan atas nama Gibran sudah dilakukan sejak tahun 2024 lalu.

    Zenius

    Startup edutech Zenius mengumumkan tutup sementara pada awal 2024. Perusahaan penyedia platform pendidikan online dan pemilik jaringan bimbingan belajar Primagama tersebut mengaku harus menghentikan kegiatan karena “tantangan operasional.”

    Penghentian operasi untuk sementara diumumkan oleh Zenius, antara lain, lewat pernyataan resmi kepada mitra pemilik lokasi bimbingan belajar offline Primagama.

    “Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi untuk sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik,” tulis pernyataan resmi Zenius.

    Tani Fund

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan pencabutan izin usaha PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund) sebagaimana ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-19/D.06/2024 tanggal 3 Mei 2024.

    Ilustrasi TaniHub. ( Tangkapan Layar Dok: Tanihubgroup)

    Pencabutan ini dilakukan karena TaniFund telah dikenakan penegakan kepatuhan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu tidak memenuhi ketentuan ekuitas minimum dan tidak melaksanakan rekomendasi pengawasan OJK.

    Kasus TaniFund kini berujung ke kasus hukum. Mantan CEO TaniHub Ivan Arie dan beberapa perwakilan investor telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

    Investree

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi mencabut izin usaha fintech peer to peer (P2P) Lending PT Investree Radika Jaya (Investree) pada Oktober 2024.

    Pencabutan izin tersebut sebagaimana tertuang dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-53/D.06/2024. Adapun keputusan ini didasarkan oleh beberapa alasan.

    Sebelum vonis akhir ini, OJK telah meminta Pengurus dan Pemegang Saham Investree untuk melakukan pemenuhan kewajiban ekuitas minimum, mendapatkan strategic investor yang kredibel, dan upaya perbaikan kinerja serta pemenuhan terhadap ketentuan yang berlaku, termasuk juga melakukan komunikasi dengan ultimate beneficial owner (UBO) Pemegang Saham Investree.

    Namun hingga batas waktu yang telah ditentukan, Pengurus dan Pemegang Saham tidak mampu memenuhi ketentuan dan menyelesaikan permasalahan tersebut.

    GetPlus

    GetPlus yang merupakan aplikasi reward belanja sehari-hari dengan pengumpulan poin juga mengumumkan penutupan bisnis pada Oktober 2024.

    “Dengan berat hati kita harus berpisah karena GetPlus akan tidak lagi beroperasi mulai 6 Desember 2024,” tertulis pada unggahan di akun Instagram resminya.

    Octopus

    Hamish Daud mundur dari Octopus, startup daur ulang sampah yang ia dirikan. Octopus terguncang beragam permasalahan, termasuk kabar pegawai belum digaji dan kontroversi soal latar belakang pendidikan CEO-nya sejak akhir 2023 lalu.

    Hamish Daud (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)

    Hamish mengumumkan mundur dari posisi Chief Marketing Officer (CMO) Octopus pada awal 2024. Hal tersebut diunggah melalui Instagram pribadinya @hamishdw.

    Ia mengatakan dalam empat tahun terakhir dirinya terjun di sebuah perusahaan startup bernama Octopus untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

    Hingga berita ini dirilis, Octopus masih menjalankan bisnisnya meski terguncang masalah bertubi-tubi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Daftar Pemilik Baru TikTok Bertabur Miliarder, Elon Musk Tak Diajak

    Daftar Pemilik Baru TikTok Bertabur Miliarder, Elon Musk Tak Diajak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah nama orang kaya dan raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) dilaporkan jadi pembeli Tiktok. Tiga nama entitas yang masuk dalam daftar adalah Oracle, Silver Lake dan MGX Abu Dhabi.

    Laporan itu berasal dari sumber dan menyebutkan ketiganya akan mengendalikan 45% saham Tiktok khusus Amerika Serikat (AS), dikutip CNBC Internasional, Jumat (26/9/2025).

    Bytendance masih akan memiliki saham untuk anak perusahaannya itu di AS, berkisar 19,9% saham. Sisanya akan dipegang investor Bytedance dan pemegang saham baru.

    Akhir pekan lalu, presiden AS Donald Trump membocorkan sejumlah nama miliarder dunia yang terlibat dalam kesepakatan tersebut. Mulai dari pembisnis media Rupert dan anaknya Lachlan Murdoch, Ketua Eksekutif Oracle Larry Ellison, dan CEO Dell Michael Dell.

    CNBC Internasional juga melaporkan Trump menandatangani perintah eksekutif pada Kamis. Perintah ikut akan mendukung kesepakatan agar Tiktok bisa tetap beroperasi di AS.

    Jika ini berjalan lancar maka jadi akhir keterlibatan Bytedance untuk operasional Tiktok di AS. Raksasa teknologi China diminta menjual aplikasi berbagi video pendek itu di AS atau Tiktok diblokir.

    Sementara Trump terus berupaya mempertahankan aplikasi. Bahkan menunda berulang kali batas waktu divestasi, dengan terakhir berakhir pada 16 Desember 2025 mendatang.

    Trump juga menyebut Tiktok penting pada kemenangannya duduk di kursi pimpinan AS kedua kalinya. Hubungan Trump dan Tiktok juga terkait miliarder Jeff Yass yang merupakan investor Partai Republik, yang juga investor utama Bytedance dan memiliki saham Truth Social, media sosial milik presiden AS.

    Seorang sumber juga mengatakan, sejumlah perusahaan yang mendukung Bytedance diharapkan akan menyumbang pada ekuitas baru Tiktok di AS. Ini termasuk General Atlantic, Susquehanna dan Sequoia.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tampang Puas Trump Batalkan Pemblokiran TikTok di Amerika

    Tampang Puas Trump Batalkan Pemblokiran TikTok di Amerika

    Menurut Wakil Presiden JD Vance, perusahaan baru yang akan mengoperasikan TikTok di Amerika Serikat diperkirakan bernilai sekitar 14 miliar dolar AS. “Ada beberapa penolakan dari pihak China, tetapi tujuan utama kami adalah memastikan TikTok tetap dapat beroperasi sekaligus melindungi privasi data warga Amerika, sebagaimana diwajibkan hukum,” ujar Vance. (REUTERS/Kevin Lamarque)

  • Purbaya Panggil Soal Rokok Ilegal, Bukalapak: Tidak Relevan

    Purbaya Panggil Soal Rokok Ilegal, Bukalapak: Tidak Relevan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bukalapak menegaskan bahwa perusahaan sudah menutup platform ecommerce milik perusahaan. Oleh karena itu, isu penjualan rokok ilegal di ecommerce tidak berkaitan dengan bisnis Bukalapak.

    Head of Media and Communications, Fathiyyah Maryufani, menyatakan bahwa isu penjualan rokok ilegal tidak lagi relevan dengan aktivitas perusahaan.

    “Sejak Februari 2025, Bukalapak telah menghentikan seluruh layanan penjualan produk fisik di aplikasi dan situs Bukalapak. Keputusan ini menandai transformasi penuh Bukalapak yang tidak lagi beroperasi sebagai marketplace produk fisik,” jelasnya.

    Fathiyyah menambahkan, langkah strategis ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Bukalapak untuk fokus pada empat pilar bisnis utama, yaitu Mitra Bukalapak, Retail, Gaming, dan Investment.

    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya mengaku telah memanggil sejumlah marketplace atau e-commerce, antara lain Tokopedia dan Bukalapak. Pemanggilan ini terkait peredaran rokok ilegal.

    Kepada marketplace, Purbaya meminta mereka untuk secara keras melarang penjualan rokok ilegal dan dia pun meminta larangan ini segera diterapkan.

    “Sudah kami panggil marketplace Bukalapak, Tokopedia, Blibli semua untuk tidak mengizinkan penjualan barang ilegal, terutama rokok. Tadinya minta by 1 Oktober, tapi saya bilang secepatnya aja,” tegas Purbaya pada jumpa pers APBN Kita di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin kemarin (22/9/2025).

    Para platform, jelasnya, tadinya berkomitmen untuk menurunkan semua konten penjual rokok ilegal di platformnya mulai 1 Oktober 2025. Namun, dia meminta agar penghapusan dilakukan lebih cepat.

    Selain itu, Kemenkeu juga akan menindak langsung pemilik akun yang menjual toko online berdasarkan data yang sudah dimiliki.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Purbaya Sentil Rokok Ilegal, TikTok Shop Bilang Tanggung Jawab Penjual

    Purbaya Sentil Rokok Ilegal, TikTok Shop Bilang Tanggung Jawab Penjual

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rokok ilegal tanpa pita cukai masih marak beredar melalui platform e-commerce.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pihaknya telah memanggil sejumlah marketplace besar untuk diminta komitmennya dalam membersihkan platform dari produk ilegal.

    Menanggapi hal ini, sejumlah e-commerce menyampaikan sikapnya.

    Blibli melalui Head of Public Relations Nazrya Octora menegaskan pihaknya berkomitmen penuh mendukung upaya pemerintah dalam memberantas peredaran rokok ilegal tanpa pita cukai maupun pita cukai palsu.

    “Kami senantiasa berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), dan telah menerapkan mekanisme pencegahan, penanganan, serta kurasi ketat terhadap seller agar produk ilegal tidak diperjualbelikan di platform kami,” kata Nazrya dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (26/9/2025).

    Sementara itu, Tokopedia dan TikTok Indonesia menekankan bahwa platform mereka berbasis user-generated content (UGC), yaitu penjual dapat mengunggah produk secara mandiri.

    “Kami aktif mengimbau kepatuhan penjual terhadap aturan, melarang produk/toko yang melanggar, dan melakukan aksi proaktif guna menjaga aktivitas di dalam platform sesuai koridor hukum,” ujar Head of Public Policy and Government Relations, Hilmi Adrianto.

    Jika masih menemukan pelanggaran, masyarakat dapat melaporkannya melalui fitur ‘Laporkan’ di setiap halaman produk.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Muncul Istilah Otrovert, Ahli Jelaskan Bukan Introvert-Ekstrovert

    Muncul Istilah Otrovert, Ahli Jelaskan Bukan Introvert-Ekstrovert

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama ini, studi kepribadian umumnya membagi manusia ke dalam kategori introvert, ekstrovert, dan ambivert.

    Namun, muncul konsep baru bernama Otrovert yang disebut mampu menggambarkan sisi sosial seseorang yang tidak sepenuhnya cocok dengan tiga kategori tradisional tersebut.

    Istilah “Otrovert” diperkenalkan psikiater Rami Kaminski. Kepribadian ini menggambarkan individu yang tidak merasa memiliki ikatan kuat dengan kelompok sosial tertentu.

    Otrovert tetap bisa hadir dalam pesta atau acara sosial, namun biasanya hanya berinteraksi dengan segelintir orang. Mereka lebih mengutamakan hubungan yang tulus dan berkualitas dibanding sekadar menjadi bagian dari kelompok besar.

    Ciri utama Otrovert antara lain:

    Menyukai interaksi sosial, namun lebih banyak mengamati daripada ikut aktifMembangun hubungan mendalam dengan sedikit orang terpilihLebih nyaman dalam kesendirian atau kelompok kecil dibanding keramaianMandiri dan teguh secara emosional

    Tidak seperti ekstrovert yang mendapatkan energi dari keramaian atau introvert yang lebih memilih menyendiri, Otrovert justru berada di tengah, menikmati interaksi kecil yang bermakna tanpa merasa terikat pada dinamika kelompok.

    Dr Kaminski menyebut sejumlah tokoh sejarah seperti Frida Kahlo, Franz Kafka, Albert Einstein, dan Virginia Woolf memiliki kecenderungan Otrovert.

    Dalam budaya modern, aktris Kanada Lisa Ray bahkan mengaku sebagai Otrovert. Kepribadian ini dinilai mendorong kemandirian, kreativitas, serta pola pikir nonkonvensional yang bisa menjadi sumber inovasi dan ekspresi.

    Kemunculan konsep Otrovert menantang klasifikasi kepribadian tradisional. Bagi individu yang merasa “tidak cocok” dengan kategori umum, konsep ini dapat membantu mereka menerima diri, mengurangi tekanan sosial, serta memanfaatkan kekuatan unik untuk berkembang dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pakai Aplikasi Ini, Telepon 1 Menit Dikasih Duit Rp 5 Ribu

    Pakai Aplikasi Ini, Telepon 1 Menit Dikasih Duit Rp 5 Ribu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah aplikasi bernama Neon Mobile menawarkan bayaran pada penggunanya. Caranya adalah dengan melakukan panggilan telepon dan merekamnya.

    Uang yang ditawarkan mencapai ratusan atau bahkan ribuan dolar (berkisar jutaan hingga belasan juta) per tahun. Neon menyatakan pembayaran 30 sen per menit untuk menelepon pengguna lain dan bisa mengantongi maksimal US$30 per hari.

    Hasil rekaman audio pengguna Neon Mobile akan dijual untuk data ke perusahaan AI, dikutip dari Tech Crunch, Kamis (25/9/2025).

    Namun tidak disebutkan perusahaan AI yang dimaksud. Hanya disebutkan data itu bertujuan untuk pengembangan, pelatihan, pengujian, dan peningkatan model machine learning, perangkat dan sistem AI, serta teknologi terkait.

    Ketentuan layanan Neon mengungkapkan aplikasi bisa merekam panggilan masuk dan keluar pengguna. Pihak marketingnya mengklaim hanya merekam dari panggilan saja, kecuali dilakukan dengan pengguna Neon lain.

    Tech Crunch juga mencatat kebijakan lisensi Neon sangat luas pada data penggunanya. Aplikasi dapat menjual, menggunakan, menjadi pemilik, menyimpan, memindahkan, memajang, hingga mempertunjukan di depan umum.

    Selain itu juga bisa memperbanyak, memodifikasi untuk tujuan performatan, membuat karya turunan, serta melakukan distribusi pada rekaman.

    Karena banyaknya lisensi yang dimiliki, Tech Crunch mengatakan Neon punya ruang gerak yang luas dengan data penggunanya.

    Sementara itu, Neon Mobile dengan cepat mendapatkan kepopulerannya. Laporan Tech Crunch menyebutkan aplikasi itu menempati peringkat ke-2 untuk jejaring sosial di App Store Amerika Serikat (AS).

    Kenaikan itu terjadi cukup cepat, mengingat pada 18 September atau pekan lalu posisinyta masih di peringkat ke-476. Peringkat itu melompat jauh yakni berada di ranking ke-10 pada akhir pekan lalu, ungkap data Appfigures yang merupakan perusahaan intelijen aplikasi.

    Neon juga berada di posisi ke-6 untuk aplikasi teratas pada Rabu pagi lalu.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ilmuwan Mau Pakai Nuklir Bom Asteroid Penghancur Bulan

    Ilmuwan Mau Pakai Nuklir Bom Asteroid Penghancur Bulan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para ilmuwan tengah mempertimbangkan opsi ekstrem menghadapi ancaman asteroid yang berpotensi menabrak bulan pada 2032. Salah satu cara yang sedang dikaji adalah dengan meluncurkan senjata nuklir untuk menghancurkan asteroid tersebut sebelum mencapai orbit bulan.

    Asteroid bernama 2024 YR4 pertama kali ditemukan pada Desember 2024 dan sempat menjadi perhatian global. Pasalnya, berdasarkan pengamatan awal, benda langit berdiameter 55 meter itu diperkirakan memiliki peluang menabrak Bumi hingga 3,1% pada 2032. Ukurannya cukup besar untuk menghancurkan sebuah kota.

    Namun, analisis lanjutan menurunkan kemungkinan itu menjadi sangat kecil, hanya sekitar 0,28% atau kurang dari 1 banding 360.

    Kabar baik memang untuk Bumi, tetapi ada risiko lain yakni asteroid justru berpeluang sekitar 4% menabrak bulan.

    Jika itu terjadi, dampaknya bisa terasa di Bumi. Tabrakan akan menimbulkan lontaran material bulan (lunar ejecta) yang dapat meningkatkan jumlah puing mikrometeoroid di orbit rendah Bumi hingga 1.000 kali lipat.

    Kondisi ini berpotensi mengancam satelit, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), hingga keselamatan astronot, demikian dikutip dari Live Science, Kamis (25/9/2025).

    Para peneliti menyebut opsi defleksi atau pengalihan jalur asteroid sulit dilakukan karena masih banyak ketidakpastian mengenai massa asteroid tersebut. Salah perhitungan justru bisa mendorong asteroid ke arah Bumi.

    Oleh sebab itu, ilmuwan menyoroti dua opsi penghancuran. Pertama, dengan misi gaya DART yang memecah asteroid menjadi beberapa bagian. Kedua, dengan meledakkan senjata nuklir di permukaan atau dekat asteroid sebelum mendekati bulan. Meski kedua metode ini belum pernah diuji, secara teori hal tersebut memungkinkan.

    Peluncuran misi nuklir diperkirakan antara akhir 2029 hingga akhir 2031, sedangkan misi gaya DART bisa dilakukan antara 2030 hingga 2032.

    Walau begitu, peluang asteroid 2024 YR4 benar-benar menabrak bulan tetap relatif kecil, yakni hanya 4%.

    Para ilmuwan memandang situasi ini sebagai kesempatan untuk memperdalam riset mengenai teknologi penghancur asteroid. Sekaligus menyerukan kolaborasi komunitas ilmiah global untuk mengembangkan desain wahana antariksa baru, sebagai langkah antisipasi jika ancaman yang lebih serius benar-benar mendekati Bumi di masa depan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elon Musk Ditendang, 2 Miliarder Makin Kencang Menjilat Donald Trump

    Elon Musk Ditendang, 2 Miliarder Makin Kencang Menjilat Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keretakan hubungan Presiden AS Donald Trump dengan miliarder Elon Musk ternyata membuka peluang bagi ‘orang terkaya’ lain. Menurut laporan Financial Times, CEO Meta Mark Zuckerberg dan CEO OpenAI Sam Altman berupaya mendekatkan diri ke Trump.

    Laporan Financial Times ini berbasis informasi dari sumber dalam pemerintahan AS dan perusahaan terkait. Namun, banyak pihak di pemerintahan Trump yang skeptis dengan Zuckerberg dan Altman, sebab keduanya merupakan mantan pendonor Demokrat.

    Seperti diketahui, hubungan Musk dan Trump renggang gara-gara penetapan ‘One Big Beautiful Bill’ yang memangkas insentif pajak untuk mobil listrik. Musk yang merupakan CEO raksasa mobil listrik Tesla terang-terangan mengkritik aturan tersebut.

    Keduanya terlibat adu mulut terbuka secara online. Sejak Mei 2025, Musk juga resmi mengundurkan diri dari posisinya di pemerintahan Trump sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE).

    Sejak saat itu, Musk dan Trump tak pernah tampil bersama di hadapan publik, kecuali saat keduanya menghadiri upacara peringatan (memorial service) untuk Charlie Kirk yang tewas ditembak pada 10 September 2025.

    Kebersamaan Musk dan Trump disorot dan menunjukkan hubungan yang melunak. Namun, tetap saja Musk dan Trump tidak sedekat dulu.

    Sementara itu, Zuckerberg dan Altman tampak sering mengunjungi Gedung Putih pada tahun ini. Keduanya juga selalu memuji pemerintahan Trump dalam berbagai kesempatan.

    “Di ranah privat, mereka [Zuckerberg dan Altman] mencari dukungan Gedung Putih untuk memperluas peluang komersil dan menghindari tekanan dalam membangun kerajaan AI,” tulis Financial Times dalam laporannya, dikutip Kamis (25/9/2025).

    Sejauh ini, Financial Times melaporkan bahwa kepentingan Zuckerberg dan Altman sejalan dengan Trump. Zuckerberg telah berkomitmen untuk menginvestasikan setidaknya US$600 miliar ke AS hingga 2028.

    Hal ini memungkinkan Trump untuk memamerkan kesuksesan pemerintahannya dalam menggerakkan korporasi besar AS melawan China. Meta dan OpenAI juga sudah mencabut pembatasan penggunaan teknologi AI mereka untuk kebutuhan militer.

    Kedekatan Trump dengan bos-bos raksasa teknologi AS, termasuk Zuckerberg dan Altman, ditunjukkan dengan jamuan makan malam spesial di Gedung Putih. Selain Zuckerberg dan Altman, turut hadir CEO Apple Tim Cook, CEO Microsoft Satya Nadella, pendiri Microsoft Bill Gates, Co-CEO Oracle Safra Catz, dan Co-Founder Google Sergey Brin.

    Upaya Zuckerberg dan Altman untuk mendekati Trump terbukti membawa berkah. Pemerintah AS berkomitmen untuk mengakselerasi izin untuk pembangunan data center super mahal dan ‘haus’ energi yang dibutuhkan dalam pengembangan teknologi AI.

    Meta dan OpenAI juga masuk dalam daftar yang penyuplai AI untuk pemerintah AS yang sudah disetujui.

    Perubahan Dinamika Bos-bos Raksasa Teknologi dan Trump

    Menarik untuk melihat perubahan dinamika antara Altman-Trump dan Zuckerberg Trump.

    Pada 2016 lalu, Altman pernah menuliskan bahwa kemenangan Trump dalam Pemilu terasa seperti “hal terburuk yang terjadi di hidup saya”. Namun, baru-baru ini Altman justru dekat di ‘ketek’ Trump. Ia mengunjungi Arab dan Inggris bersama Trump dan jejeran pejabat negara.

    Saat Trump baru dilantik pada Januari lalu, Altman berdiri bersama sang Presiden baru, pendiri Oracle Larry Ellison, dan CEO SoftBank Masayoshi Son, untuk mengumumkan proyek data center raksasa ‘Stargate’ senilai US$500 miliar.

    Sama seperti Altman, hubungan Zuckerberg dan Trump juga dulunya tak harmonis. Bahkan, Trump sempat berencana memenjarakan Zuckerberg jika pencipta Facebook itu menghalangi upayanya memenangkan Pilpres.

    Namun, kini Zuckerberg juga tunduk pada keinginan Trump. Ia mengubah beberapa kebijakan perusahaan, salah satunya mencaput sistem pengecekan fakta eksternal di platform Meta.

    Trump juga membantu Zuckerberg melawan legislator Uni Eropa yang menargetkan raksasa teknologi melalui ‘Digital Markets Act’ (DMA) dan pemungutan pajak digital.

    Trump tak segan-segan menuliskan di media sosial bahwa pajak digital, aturan layanan digital, dan regulasi pasar digital (yang digaungkan Uni Eropa), dirancang untuk mendiskriminasi teknologi AS.

    Bahaya Jangka Panjang

    Namun, simbiosis mutualisme yang terjalin antara bos-bos raksasa teknologi dengan Trump dinilai sebagian orang sebagai taktik yang berbahaya untuk jangka panjang.

    “Meta akan dihukum saat meja politik berbalik arah,” kata negosiator Brussels, dikutip dari Financial Times.

    “Komisi Eropa memiliki memori institusional yang panjang,” ia menambahkan.

    Nyatanya, saat ini saja kedekatan Meta dengan Gedung Putih tak mampu menyelamatkan perusahaan dari rentetan kasus yang menimpa perusahaan di AS. Misalnya, kasus anti-monopoli yang sedang berkembang, penyelidikan dari FTC, serta pengujian oleh Senator Republik Josh Hawley terkait chatbot berbasis AI.

    Selain itu, masih ada keraguan terkait sikap politik Zuckerberg dan Altman di masa depan saat dinamika berubah pasca midterm tahun depan.

    “Saya rasa mereka tak punya ideologi yang pasti,” kata seseorang yang dekat dengan pemerintahan Trump kepada Financial Times.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]