Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • China Pepet Amerika, Manusia Rp 2.600 Triliun Tebar Peringatan

    China Pepet Amerika, Manusia Rp 2.600 Triliun Tebar Peringatan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China diketahui sebagai dua negara besar yang kerap bermusuhan satu sama lain di berbagai sektor. Termasuk berkompetisi membuat teknologi paling canggih di dunia.

    CEO Nvidia Jensen Huang punya prediksinya sendiri soal siapa yang memang. Pria dengan kekayaan Rp 2.600 triliun itu mengatakan China hanya tertinggal ‘nanodetik’ di belakang AS.

    “Jadi kita harus bersaing,” kata Huang dikutip dari Yahoo Finances, Senin (6/10/2025).

    Dia menyoroti berbagai kemajuan China pada pembuatan chip dan manufakturnya. Mulai dari banyaknya sumber daya manusia berbakat, budaya kerja dinamis dan persiangan internal di seluruh provinsi.

    Selain itu, investasi asing juga jadi nilai tambah sendiri. Huang berharap dan yakini, China bisa tetap terbuka pada investasi luar.

    Dalam catatannya, Beijing juga telah berjanji untuk mempertahankan kondisi ‘pasar terbuka’.

    “Kepentingan terbaik China adalah perusahaan asing berinvestasi di China, bersaing di China dan punya persaingan yang dinamis,” ujarnya.

    Nvidia sendiri diketahui berada di tengah-tengah perang dua negara. Perusahaan harus menghadapi larangan AS dan tak diterima di China.

    Huang mengatakan sebaiknya Washington mengizinkan industri teknologi dalam negerinya untuk bersaing global, termasuk di China.

    Cara itu, dia menambahkan bisa menjadi jalan menyebarkan teknologi di seluruh dunia. Jadi dapat memaksimalkan keberhasilan ekonomi dan berdampak pada geopolitik AS.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ilmuwan UGM Umumkan Sapi Jenis Baru, Begini Tingkah Lakunya

    Ilmuwan UGM Umumkan Sapi Jenis Baru, Begini Tingkah Lakunya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sapi Gama atau Gagah dan Macho jadi rumpun sapi pedaging baru (Galur) di Indonesia. Sapi tersebut dikembangkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada dan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP).

    Penetapan Galur baru itu dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam Keputusan Menteri Pertanian RI No 840/Kpts/HK.150/M/09/2025.

    Butuh waktu lama untuk melakukan penelitian pada Sapi Gama. Ketua tim peneliti Ali Agus mengatakan waktu penelitian mencapai kurang lebih 13 tahun.

    Sapi Gama adalah hasil persilangan pejantan Belgian Blue dan sapi lokal. Dari persilangan itu menghasilkan sapi dengan keunggulan adaptif pada iklim tropik, berotot ganda dan daging kualitas premium.

    Bukan hanya itu, Gama minim kesulitan pada persalinan. Sebelumnya hal ini jadi tantangan pada sapi-sapi di Indonesia.

    “Kendala kita selama ini di Indonesia, Sapi-sapi kesulitan melahirkan, kemudian harus operasi sesar, sehingga ini banyak tantangan. Nah, kami tidak menyerah terhadap tantangan itu, kami melakukan pilihan-pilihan strategis,” kata Ali dikutip dari laman resmi UGM, Senin (6/10/2025).

    Bobot tubuh Gama agak sedikit lebih kecil dibandingkan anak Belgium Blue mencapai 40-60 kg. Namun Gama dengan 36 kg diyakini mudah besar asalkan bisa diberi pakan yang baik.

    Ali mengatakan Gama memiliki tulang kecil dan otot ganda. Menurutnya dalam 2,5 tahun sudah bisa dipotong dan mencapai bobot 700-800 kg.

    “Sehingga dalam umur 30 bulan atau 2,5 tahun, itu sudah layak untuk dipotong, dengan bobot mencapai 700-800 kg. Nah, sehingga kalau memotong sapi satu ekor ini, nah yang kelebihan lainnya karkasnya itu di atas 65 persen,” jelasnya.

    Sebagai informasi, karkas merupakan bagian tumbuh yang telah disembelih, dikuliti, dikeluarkan darah dan jeroan, kemudian dipisahkan bagian kaki, kepala, dan organ lain yang tidak bisa dimakan. Pada akhirnya menyisakan bagian yang siap olah.

    Tingkah Laku Sapi Gama

    Belgian Blue diketahui hidup di Belgia dengan wilayah beriklim dingin dan organ vitalnya relatif kecil. Karakteristik ini membuat sapi rentan pada stress panas di lingkungan Indonesia yang tropis.

    Peneliti dari Fakultas Peternakan UGM Tristianto Nugroho melakukan penelitian soal tingkah laku sapi persilangan Belguan Blue dan peranakan Ongole pada puncak musim kemarau. Sapi dibiarkan bergerak bebas dalam kandang bertipe open loose house.

    Dari hasil pengamatannya, ditemukan waktu berdiri dan berbaring relatif seimbang dengan 42% berdiri dilakukan untuk makan. Kemudian terlihat juga saat suhu udara mencapai puncak (pukul 10:00-11:00) sapi beberapa kali pindah dari berbaring ke berdiri.

    “Setelah makan pagi, sapi biasanya akan berbaring untuk mengunyah kembali makanannya. Namun, karena kondisi lantai kandang yang panas, sapi bisa merasa tidak nyaman dan kembali berdiri untuk mencari tempat yang lebih sejuk untuk berbaring,” jelasnya.

    Terkait hal itu, anggota peneliti Sapi Gama, Panjono mengatakan salah satu indikator penilaian adaptasi hewan memang melalui tingkah lakunya. Menurutnya, aspek adaptasi juga salah satu pertimbangan utama pada pengembangan sapi itu.

    Dia mengatakan Belgian Blue berada di iklim dingin dengan produktivitas daging lebih tinggi. Namun sapi lokal memiliki produktivitas rendah, sementara memiliki adaptasi lingkungan Indonesia.

    Persilangan yang dilakukan timnya agar genetik Belgian Blue tidak sepenuhnya menjadi komplementer. Namun bisa lebih stabil dan dapat dikembangkan di masyarakat.

    “Lewat penelitian ini, harapannya Sapi GAMA dapat segera memiliki performa yang stabil sehingga dapat diterima dan dikembangkan di masyarakat,” ujarnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kiamat Makin Dekat, Ilmuwan Jepang Hitung Tanggalnya

    Kiamat Makin Dekat, Ilmuwan Jepang Hitung Tanggalnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ilmuwan Jepang memprediksi nasib Bumi tidak akan bertahan selamanya. Mereka bahkan sudah menyebut angka 1.000.002.021 sebagai batas waktu paling lambat untuk berakhirnya kehidupan di planet ini.

    Para peneliti dari Universitas Toho di Jepang menyebutkan bahwa suatu saat Matahari akan mengalami fase akhir kehidupannya dan menghancurkan seluruh kehidupan yang tersisa.

    Pada akhirnya nanti, kata mereka, Matahari akan mengembang menjadi Raksasa Merah dan menelan Merkurius, Venus, dan Bumi. Kendati demikian, Bumi diperkirakan sudah lama punah sebelum itu.

    Hal ini diperkirakan akan terjadi sekitar lima miliar tahun lagi ketika bintang tersebut selesai membakar hidrogennya, yang memaksa lapisan luar mengembang dan memakan tiga planet bagian dalam dan Bulan.

    Namun, para peneliti percaya tidak akan ada orang yang melihatnya karena, pada saat tahun satu miliar, kondisi di Bumi sudah terlalu buruk untuk mendukung kehidupan.

    Energi termal dari Matahari akan menghancurkan organisme di planet ini dengan panas yang mematikan dan lontaran massa koronal, serta pelepasan sinar gamma yang sangat radioaktif.

    Dua yang terakhir sudah terjadi melalui Suar Matahari, yang jika menghantam Bumi dapat mengganggu komunikasi radio, operasi satelit, dan sistem GPS.

    Manusia tidak secara langsung dirugikan oleh atmosfer planet ini, meskipun ini dapat berubah dalam jutaan tahun mendatang tergantung pada tingkat aktivitas matahari dan perubahan iklim.

    Umat manusia mungkin tidak punah saat itu, berdasarkan bagaimana teknologi berkembang. Umat manusia dapat menyebar melintasi bintang-bintang dan mulai menjajah planet-planet lain di galaksi Bima Sakti – dengan Mars sebagian besar diperkirakan menjadi yang pertama dalam agenda.

    Namun, ancaman yang lebih mendesak bukanlah perluasan Matahari. Itu jauh lebih dekat dengan rumah. Perubahan iklim. Peningkatan suhu global berpotensi mengakhiri periode Holosen dan menyebabkan gangguan besar pada pola cuaca di seluruh planet.

    Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak bencana alam, serta kerusakan tanaman dan panen, yang menempatkan manusia di bawah tekanan kritis.

    Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan dampak buruk pada kehidupan manusia dapat dimulai paling cepat pada tahun 2030, ketika diyakini akan ada 250.000 lebih banyak kematian daripada biasanya karena penyakit.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Petaka Blokir Trump Menggila, Amerika Makin Mirip China

    Petaka Blokir Trump Menggila, Amerika Makin Mirip China

    Jakarta, CNBC Indonesia – China selama ini dikenal sebagai negara yang ketat dalam peredaran aplikasi di negaranya. Pemerintahan Xi Jinping tak segan menyensor konten atau memblokir aplikasi yang dinilai tak sesuai standar.

    Tak heran jika banyak aplikasi populer buatan AS yang tak bisa beroperasi di China. Para pembuat aplikasi lokal juga harus ‘terbuka’ dengan pemerintah China.

    Hal ini yang menjadi keresahan AS, hingga meminta ByteDance asal China melakukan divestasi terhadap TikTok yang digunakan 170 juta warga AS. AS khawatir data warga AS bisa jatuh ke tangan pemerintah China via ByteDance.

    Kendati menentang prinsip-prinsip yang dilakukan China, belakangan AS sudah mulai mengikuti jejak negara kekuasaan Xi Jinping.

    Baru-baru ini, pemerintahan Donald Trump memerintahkan Apple untuk menghapus aplikasi-aplikasi terkait pelacakan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE) dari App Store, dikutip dari Reuters, Senin (6/10/2025).

    Salah satunya adalah ICEBlock. Aplikasi tersebut memberikan peringatakan kepada pengguna terkait agen ICE yang ada di area mereka. Departemen Kehakiman AS (DoJ) mengatakan hal ini bisa meningkatkan risiko kekerasan terhadap agen ICE.

    Atas perintah Trump, Apple mengumumkan penghapusan aplikasi ICEBlock dan aplikasi pelacakan ICE serupa dari App Store pada Kamis (2/10) pekan lalu.

    Ini adalah insiden langka, di mana pemerintah federal mengintervensi raksasa teknologi untuk melakukan pemblokiran aplikasi. Google juga menghapus aplikasi serupa, namun dengan alasan pelanggaran kebijakan perusahaan.

    Google mengatakan tak ada arahan dari DoJ untuk melakukan aksi penghapusan aplikasi.

    Diketahui, ICE berperan penting dalam mewujudkan agenda imigrasi Trump. Agen-agennya secara rutin menggeledah dan menangkap para migran. Advokat HAM mengatakan kebebasan berpendapat dalam proses tersebut kerap dihiraukan.

    Reuters menuliskan bahwa tindakan Apple dapat meningkatkan pengawasan terhadap hubungan perusahaan teknologi yang makin erat dengan pemerintahan Trump.

    Banyak perusahaan, termasuk produsen iPhone, telah berusaha menghindari konflik dengan Gedung Putih yang tidak segan-segan mengeluarkan ancaman, terutama terkait tarif, terhadap perusahaan tertentu.

    “Berdasarkan informasi yang kami terima dari penegak hukum tentang risiko keamanan terkait dengan ICEBlock, kami telah menghapusnya dan aplikasi serupa dari App Store,” kata Apple dalam sebuah pernyataan melalui email.

    Fox Business pertama kali melaporkan penghapusan aplikasi tersebut oleh Apple pada Kamis (2/10) lalu. DoJ kemudian mengonfirmasi bahwa mereka telah menghubungi Apple untuk menarik aplikasi tersebut dan perusahaan telah mematuhinya.

    Google mengatakan kebijakannya melarang aplikasi dengan risiko penyalahgunaan yang tinggi. ICEBlock tidak pernah tersedia di Google Play Store.

    “ICEBlock dirancang untuk menempatkan agen ICE dalam risiko hanya karena melakukan pekerjaan mereka, dan kekerasan terhadap penegak hukum adalah garis merah yang tidak dapat ditoleransi dan tidak boleh dilanggar,” kata Jaksa Agung AS Pam Bondi dalam sebuah pernyataan.

    Joshua Aaron, pencipta ICEBlock yang berbasis di Texas, membantah karakterisasi tersebut dan mengkritik keputusan Apple.

    “Saya sangat kecewa dengan tindakan Apple. Menyerah pada rezim otoriter bukanlah langkah yang tepat,” ujar Aaron kepada Reuters.

    Kini, bahkan meluncurkan situs web pun kemungkinan akan berujung pada penghapusan, ujarnya, seraya menambahkan bahwa tim hukumnya akan memutuskan langkah selanjutnya.

    Bondi sebelumnya berargumen bahwa Aaron tidak dilindungi oleh konstitusi. Ia mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menuntutnya, serta memperingatkan Aaron untuk berhati-hati.

    Pengawasan sipil terhadap agen imigrasi federal makin ketat sejak Trump kembali menjabat. Para aktivis mengatakan tujuan mereka melakukan inisiatif-inisiatif independen adalah melindungi komunitas mereka dari penegakan hukum ICE yang agresif.

    Di kota-kota seperti Washington, penduduk juga mengandalkan obrolan terenkripsi untuk berbagi informasi terbaru tentang penegakan hukum.

    Enam pakar hukum mengatakan kepada Reuters bahwa pengawasan terhadap ICE sebagian besar dilindungi oleh Konstitusi AS, selama para aktivis tidak mengganggu pekerjaan tersebut. Pengadilan telah lama menyatakan bahwa merekam aktivitas penegakan hukum di area publik adalah sah.

    Sejak Trump menjabat, ICE telah menggerebek beberapa fasilitas yang menampung imigran ilegal, dan meningkatkan penegakan hukum dengan pendanaan baru sebesar US$75 miliar hingga tahun 2029 untuk ICE.

    Badan tersebut juga telah menangkap pemegang visa dan penduduk tetap AS yang menjadi target pemerintahan Trump atas advokasi pro-Palestina.

    Apple menghapus lebih dari 1.700 aplikasi dari App Store pada tahun 2024 sebagai tanggapan atas tuntutan pemerintah. Sebagian besar, yakni lebih dari 1.300, berasal dari China. Selanjutnya diikuti oleh Rusia dengan 171 aplikasi dan Korea Selatan dengan 79 aplikasi.

    Selama tiga tahun terakhir, AS tidak muncul sebagai salah satu negara tempat aplikasi dihapus karena tuntutan pemerintah, menurut laporan transparansi aplikasi perusahaan. Namun, sejak Trump menjadi Presiden, praktik ini seakan dinormalisasi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Amerika Sudah Ditinggal, Produk-produknya Mulai Diboikot

    Amerika Sudah Ditinggal, Produk-produknya Mulai Diboikot

    Jakarta, CNBC Indonesia – India akan segera meninggalkan platform terkenal seperti Google. Pemerintah setempat mendorong penggunaan aplikasi domestik untuk meninggalkan produk Amerika Serikat (AS).

    Hubungan India dan AS memanas setelah pemerintah Donald Trump membebankan tarif impor 50%. Ini membuat Perdana Menteri Narendra Modi mendorong penggunaan produk swadeshi atau buatan lokal India.

    Salah satu yang sudah menjalankannya adalah Menteri Teknologi Informasi Ashwini Vaishnaw. Dia tak menggunakan PowerPoint dari Microsoft melakukan dengan Zoho dalam presentasinya mengenai program jalan raya.

    “Peta ini dari MapmyIndia, bukan Google Maps. Bagus, kan? Swadeshi,” kata Vaishnaw, dikutip dari Reuters, Senin (6/10/2025).

    Minggu lalu, dia juga merekam video saat pengujian Zoho. Tak lupa mendorong orang-orang menggunakan produk dalam negeri.

    Reuters melaporkan Zoho menawarkan layanan lebih murah dibandingkan software dari microsoft. Salah satu orang yang mendirikan perusahaan adalah Sridhar Vembu yang merupakan seorang miliarder dan terkenal dengan pendakatan tidak konvensional saat menempatkan operasi bisnis di desa-desa.

    Layanan chat Zoho, Arattai juga mendapatkan popularitas luar biasa. Menteri Perdagangan Piyush Goyal dan Menteri Pendidikan Dharmendra Pradhan diketahui ikut mempromosikan aplikasi itu.

    Bulan lalu, data dari Sensor Tower mencatat aplikasi yang berarti obrolan dari bahasa Tamil diunduh lebih dari 400 ribu kali. Jumlahnya melonjak drastis dari bulan Agustus yang hanya kurang dari 10 ribu kali.

    Pengguna aktif harian pada 26 September tercatat 100 ribu atau naik 100% dari hari sebelumnya.

    “Sangat bangga di @Arattai, platform pesan #MadeInIndia yang mendekatkan India,” ucap Goyal dalam akun X nya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perangkat Pengganti HP Rilis Tahun Depan, Ada Kamera Tanpa Layar

    Perangkat Pengganti HP Rilis Tahun Depan, Ada Kamera Tanpa Layar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri teknologi sempat dihebohkan pada pertengahan 2025, ketika OpenAI mengumumkan akuisisi US$6,5 miliar terhadap ‘LoveFrom io’, startup perangkat kecerdasan buatan (AI) milik Jony Ive yang tak lain adalah mantan ‘otak’ desain produk-produk Apple.

    Penggabungan kedua perusahaan memiliki ambisi besar, yakni menghadirkan AI dalam bentuk perangkat yang digadang-gadang akan menggantikan peran HP. Ukurannya disebut sebesar telapak tangan dan akan menjadi perangkat paling keren yang pernah ada.

    Bahkan, Bloomberg melaporkan perangkat pertama hasil kolaborasi OpenAI dan io itu akan direncanakan akan meluncur pada 2026 mendatang.

    Kendati demikian, ada beberapa hambatan yang harus dilalui OpenAI dalam mewujudkan mimpinya. Selain masalah hak cipta nama yang dilaporkan beberapa saat lalu, ada pula hambatan dari segi teknis.

    Dikutip dari Times of India, OpenAI ingin menciptakan perangkat tanpa layar yang mampu menginterpretasi dan merespons lingkungan fisik sekitar menggunakan perintah audio dan visual.

    Menurut sumber yang familiar dengan rencana tersebut, Financial Times melaporkan setidaknya ada 2 masalah yang bisa menunda rencana peluncuran perangkat pengganti HP tahun depan.

    Masalah itu berkutat pada software perangkat dan kebutuhan infrastruktur yang luas untuk mendukungnya, dikutip dari Times of India, Senin (6/10/2025), berdasarkan laporan Financial Times.

    Tantangan paling besar, menurut sumber dalam, adalah kebutuhan yang besar untuk daya komputasi. Salah satu orang dekat Ive mencatat ada kekuarangan sumber daya komputasi yang layak untuk menjalankan proyek tersebut.

    “Amazon memiliki daya komputasi untuk Alexa, begitu juga dengan Google. Namun, OpenAI kesusahan memdapat komputasi yang cukup untuk ChatGPT, apalagi untuk perangkat AI. Mereka harus menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu,” kata sumber tersebut.

    Masalah lain yang belum terselesaikan adalah asisten terpersonalisasi yang tertuang dalam suara dan sikap asisten. Tujuannya ambisius, yakni menciptakan asisten AI serupa teman, tetapi sejatinya adalah komputer.

    Ada juga tantangan dalam keseimbangan obrolan dan privasi.

    Beberapa sumber mengatakan kepada Financial Times bahwa ukuran perangkat yang tak sebesar HP itu akan turut dipasangkan kamera, mikrofon, dan speaker. Perangkat futuristik ini dirancang untuk selalu aktif dan bukan bergantung pada kata pemicu, serta mengumpulkan data berkelanjutan untuk membangun memori asisten virtual.

    Apakah OpenAI bisa menuntaskan masalah-masalah yang ada dan tetap meluncurkan perangkat pengganti HP pada 2026 mendatang? Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pendaftaran iPhone 17 Dibuka, Harga iPhone 16 Jadi Segini di RI

    Pendaftaran iPhone 17 Dibuka, Harga iPhone 16 Jadi Segini di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seri iPhone 17 akan segera tersedia di Tanah Air. Laman resmi iBox dan Digimap sudah membuka pendaftaran bagi peminat yang ingin melakukan pemesanan awal (pre-order).

    Belum diungkap kapan waktu pasti pre-order dibuka, serta ketersediaan resmi seri iPhone 17 di Indonesia. Harganya juga belum diungkap, meski ada bocoran yang beredar menyebutkan patokannya mulai Rp 17-42 jutaan.

    Terlepas dari kehadiran iPhone 17 yang tinggal menunggu waktu, tampak seri iPhone 16 mengalami penurunan harga di Indonesia pada awal Oktober 2025.

    Pantauan CNBC Indonesia, harga seri iPhone 16 memang selalu mendapat pemangkasan, bahkan sejak pertama kali dirilis pada Maret 2025 lalu. Kemungkinan hal ini dilakukan untuk mendorong minat beli masyarakat, pasca keterlambatan iPhone 16 di Tanah Air karena sempat tersandung regulasi TKDN.

    Untuk Oktober 2025, diskon masih digelar untuk seri iPhone 16. Namun, beberapa varian justru mengalami penyesuaian harga lebih tinggi dibandingkan diskon yang digelar pada September 2025.

    Selengkapnya, berikut harga terbaru iPhone 16 di Indonesia, berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di laman resmi iBox Indonesia, Senin (6/10/2025):

    1. Harga iPhone 16e

    128GB: Rp 11.749.000 (harga awal Rp 12.749.000)

    256GB: Rp 14.249.000 (harga awal Rp 15.249.000)

    512GB: Rp 18.249.000 (harga awal Rp 19.249.000)

    2. Harga iPhone 16

    128GB: Rp 14.999.000 (harga awal Rp 16.999.000)

    256GB: Rp 16.499.000 (harga awal Rp 19.499.000)

    512GB: Rp 20.999.000 (harga awal Rp 23.499.000)

    3. Harga iPhone 16 Plus

    128GB: Rp 17.249.000 (harga awal Rp 18.999.000)

    256GB: Rp 19.749.000 (harga awal Rp 21.499.000)

    512GB: Rp 22.999.000 (harga awal Rp 25.499.000)

    4. Harga iPhone 16 Pro

    128GB: Rp 17.999.000 (harga awal Rp 21.999.000)

    256GB: Rp 20.999.000 (harga awal Rp 24.499.000)

    512GB: Rp 25.499.000 (harga awal Rp 28.499.000)

    1TB: Rp 29.999.000 (harga awal Rp 32.499.000)

    5. Harga iPhone 16 Pro Max

    256GB: Rp 21.999.000 (harga awal Rp 25.999.000)

    512GB: Rp 27.499.000 (harga awal Rp 30.999.000)

    1TB: Rp 32.499.000 (harga awal Rp 34.999.000).

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Top! Aplikasi Andal by TASPEN Diunduh Lebih dari 2,5 Juta Pengguna

    Top! Aplikasi Andal by TASPEN Diunduh Lebih dari 2,5 Juta Pengguna

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN menghadirkan aplikasi Andal by TASPEN, demi mengintegrasikan seluruh layanan digital dalam satu platform (Taspen Customer Digital Services). Hingga saat ini, aplikasi Andal by TASPEN diunduh oleh lebih dari 2,5 juta pengguna yang mencerminkan kepercayaan peserta terhadap layanan digital TASPEN.

    Selain itu, hingga September 2025, TASPEN juga menghadirkan 17.137 titik layanan yang tersebar di berbagai daerah, didukung oleh 57 kantor cabang untuk melayani lebih dari 6,7 juta peserta aktif dan pensiunan.

    Corporate Secretary TASPEN, Henra, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya TASPEN untuk memastikan seluruh peserta mendapatkan kemudahan, kepastian, dan kenyamanan layanan, baik secara digital maupun tatap muka.

    “Kami memahami kebutuhan peserta akan layanan yang cepat, mudah, dan dapat diakses kapan saja. Oleh karena itu, TASPEN menghadirkan aplikasi Andal sebagai solusi digital, sekaligus memperluas titik layanan agar peserta yang tidak terbiasa menggunakan aplikasi tetap mendapatkan pelayanan yang optimal,” jelasnya dikutip Senin (6/10/2025).

    Melalui aplikasi Andal by TASPEN, peserta dapat mengakses berbagai layanan. Antara lain autentikasi, pendaftaran dan enrollment (perekaman), pengajuan klaim dan non-klaim secara online, informasi pensiun bulanan, pengisian formulir mandiri, pengajuan keluhan di Taspen Care,updateE-SPTB, informasi lokasi layanan, hak dan kewajiban peserta TASPEN, estimasi manfaat THT dan pensiun, pelaporan JKK, formulir dan persyaratan pengajuan klaim, penjadwalan kehadiran pada Mal Pelayanan Publik (MPP), serta informasi produk Taspen Life dan TASPEN.

    Sementara itu, titik layanan TASPEN yang tersebar hingga ke pelosok memberikan jaminan akses bagi peserta yang membutuhkan pendampingan langsung.

    “Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan reformasi sistem perlindungan sosial yang komprehensif serta transformasi pelayanan publik yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat. TASPEN berkomitmen menghadirkan layanan yang cepat, transparan, dan akuntabel melalui sinergi digitalisasi dan perluasan jangkauan layanan,” pungkas dia.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Surge Pamer ‘Senjata’ Hadirkan Internet Cepat dan Murah

    Surge Pamer ‘Senjata’ Hadirkan Internet Cepat dan Murah

    Denpasar, CNBC Indonesia – Surge meluncurkan teknologi jaringan internet WiFi 7 di Indonesia. Perusahaan telekomunikasi berkode saham WIFI berharap agar kehadiran WiFi 7 di memicu peningkatan kecepatan internet yang bisa dinikmati warga RI.

    CEO Surge Yune Marketatmo mengatakan bahwa WiFi 7 ini adalah teknologi internet terdepan, bahkan satu-satunya saat ini di Indonesia.

    “Wifi 7 itu mungkin supaya mudah dijelaskan tuh kayak teknologi seluler tuh, 3G, 4G, 5G. Nah Wifi 7 juga sama, Wifi 4, Wifi 5, 6, sekarang Wifi 7 nah ini yang paling baru nih Pak Wifi 7 itu,” ucapnya.

    WiFi 7 ini digadang-gadang dapat mencapai kecepatan 2 Gbps. Sebagai catatan, rerata kecepatan internet di Indonesia mengutip Speedtest Global Index edisi Juni 2025 oleh Ookla mencapai 41,24 Mbps. Artinya dengan WiFi 7, kecepatan internet di Indonesia akan makin kencang.

    Sebagai bukti, tim Surge saat peluncuran pun melakukan speed test dengan hasil kecepatan download mencapai 2.205 Mbps dan upload mencapai 1.594 Mbps. Bahkan untuk download film dengan ukuran 1,16 Gb pun hanya butuh waktu sekitar 4 detik.

    Hashim Djojohadikusumo yang turut hadir dalam acara tersebut lewat live tele conference menegaskan bahwa kehadiran Wi-Fi 7 adalah tonggak penting dalam perjalanan digital Indonesia. Menurutnya konektivitas adalah tulang punggung pendidikan, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi.

    Karena itu Surge memilih SMPN 15 Denpasar sebagai lokasi peluncuran, untuk menegaskan bahwa setelah infrastruktur digital dibangun, pendidikan adalah kunci berikutnya dalam mendukung kemajuan bangsa.

    “Dengan internet kelas dunia yang kami hadirkan, SURGE dan para mitra memastikan sekolah, komunitas, hingga UMKM memiliki akses untuk sukses di era digital,” ujar Hashim.

    Yune mengungkapkan komitmen Surge untuk menyediakan internet cepat dengan harga yang terjangkau. Selain menghadirkan WiFi 7, Surge juga merupakan salah satu perusahaan yang masih bertahan mengikuti proses lelang frekuensi 1,4 GHz bersama Telkom dan MyRepublic.

    “Frekuensi jadi alatnya gitu ya. Kalau kita mau internet terjangkau, internet dalam jumlah yang sekaligus besar memang kita harus pakai harga yang terjangkau dan itu cara yang paling cepat kita pakai frekuensi,” ucapnya .

    Dia mengatakan bahwa frekuensi dapat melengkapi puzzle bauran alat konektivitas Surge ke berbagai daerah. Pasalnya menurutnya ada perbedaan tiap daerah dalam sambungan internet antara kabel maupun frekuensi.

    “Ada daerah yang pasnya pakai frekuensi, ada daerah yang pasnya pakai kabel. Satu lagi, ada daerah yang supaya cepat mereka segera bisa menikmati pakai frekuensi dulu kalau mereka sudah kesambung, sudah menikmati, kita sambungin kabel,” ucapnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penampakan Makhluk Mirip Manusia di Antartika Bikin Heboh

    Penampakan Makhluk Mirip Manusia di Antartika Bikin Heboh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa saat lalu, dunia dihebohkan dengan kemunculan sesuatu yang diduga sebagai makhluk misterius di Antartika. Wujudnya mirip dengan manusia, hanya saja berbalut serba putih.

    Banyak yang menduga makhluk itu merupakan Ningen yang menjadi legenda terkenal. Sejatinya, Ningen sudah beberapa kali dicurigai tertangkap kamera di wilayah Antartika.

    Padahal, selama ini diketahui Antartika adalah wilayah tak berpenghuni. Ningen dideskripsikan bertubuh raksasa, tingginya mencapai 30 meter, punya kulit yang halus dan berwarna putih mirip seperti makhluk legenda yang tinggal di daerah bersalju, Yeti.

    Makhluk ini disebut bisa berjalan dengan kedua kaki, memiliki lengan dan 5 jari pada tiap tangannya. Beberapa kali dilaporkan makhluk itu menampakkan dirinya.

    Salah satunya pada Februari 1992, saat sebuah kapal nelayan Cile tiba di perairan Selat Drake yang berada di ujung selatan Argentina dekat ujung utara benua Antartika.

    Seorang pelaut melihat penampakan Ningen saat merokok di sisi kiri kapal. Terlihat bayangan gelap di bawah air yang mendekat ke permukaan dan berenang dengan cepat ke arah kapal.

    Saat mendekat, Ningen terlihat dengan kulit yang putih dan memilih dua kaki depan atau sirip kuat. Sirip ini bergoyang dengan cepat. Obyek tersebut juga memiliki kepala dengan wajah seperti manusia.

    Pelaut langsung berteriak ketakutan dan menyebut ‘monster laut’. Makhluk itu langsung menyelam ke lautan.

    Namun kru kapal lain tidak percaya dengan cerita pelaut itu. Mereka menyebut kemungkinan yang dilihat adalah paus pembunuh Antartika yang keluar dari air untuk bernapas.

    Ningen kembali dilaporkan terlihat pada 2022. Cerita itu berasal dari tim ekspedisi Jepang yang terkepung salju dan tinggal di kamp untuk merekam data yang dikumpulkan.

    Saat di kamp, mereka merasakan ada getaran hebat di bagian lapisan es bawah kaki mereka. Saat mengintip melalui jendela terdapat sosok berukuran 30 meter.

    “Saya melihat sosok yang samar-samar dan besar di kedalaman es dan salju. Itu memiliki anggota badan seperti manusia dan tingginya lebih dari 30 meter,” kata seorang anggota tim ekspedisi.

    Makhluk itu bergerak cepat dan nampaknya tertarik dengan cahaya dari tempat perkemahan. Lalu tim peneliti mematikan seluruh sumber cahaya dan saat gelap makhluk itu berputar di perkemahan seperti mencari sesuatu dan 10 menit kemudian pergi.

    Saat kembali ke Jepang, para peneliti menyerahkan video dan foto makhluk yang diduga Ningen ke departemen terkait. Sejumlah gambar akhirnya bocor ke internet.

    Sementara pada November 2017 majalah MU Jepang juga sempat menyebut adanya makhluk misterius di Antartika. Beberapa orang juga berusaha mengambil video saat mengabadikan temuan Ningen lewat Google Maps, meski penampakannya seperti lumba-lumba.

    Namun, hingga kini belum bisa dipastikan benar apakah Ningen tersebut betulan nyata atau hanya distorsi visual. Bisa saja gundukan es membentuk sosok mirip manusia, tetapi sebenarnya tak nyata. Kita tunggu saja bukti-bukti lain di masa mendatang!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]