Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Menkomdigi Meutya Bertemu Wapres Gibran, Bahas Prioritas Digitalisasi

    Menkomdigi Meutya Bertemu Wapres Gibran, Bahas Prioritas Digitalisasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid pagi ini (Selasa, 29/10/2024) diterima oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Kantor Wakil Presiden.

    Meutya bertemu Gibran didampingi oleh dua Wakil Menteri Komunikan dan Digital, Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo.

    Pertemuan antara Gibran dengan Menkomdigi dan kedua wakilnya adalah untuk membahas isu strategis dan prioritas dalam bidang digitalisasi dalam rapat tertutup.

    “Tentunya terkait dengan Komdigi,” ungkapnya usai bertemu Gibran.

    Meutya sebelumnya mengatakan penggantian nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menjawab tantangan zaman, yakni menitikberatkan pada digitalisasi.

    Sebelumnya, Kominfo di tangan Budi Arie Setiadi fokus memberantas aktivitas judi online. Meutya mengatakan ia akan meneruskan hal tersebut, sebab banyak masyarakat yang juga menitipkan kepadanya selama bertugas di Komisi I DPR RI.

    Ia juga mengatakan akan fokus kepada keamanan digital dan pinjaman online ilegal. Selain itu, ada pula yang menjadi fokus Meutya memimpin Komdigi.

    “Karena saya perempuan, saya tambah nggak hanya itu. Saya tambah juga bagaimana internet ramah anak, bagaimana anak-anak kita bisa terlindungi, human trafficking atau trafficking anak, pornografi anak, kekerasan anak, itu juga akan menjadi fokus kita dalam pembenahan ulang digital,” kata Meutya di Gedung Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).

    Meutya mengatakan hal ini juga sudah disampaikan kepada Prabowo. Kemudian, Prabowo juga menitipkan digitalisasi bisa mempermudah berbagai urusan pemerintahan.

    Selain itu, Meutya juga akan terus mengupayakan pemerataan internet di daerah tertinggal, terdalam, terluar (3T).

    “Itu yang mungkin kita coba fokuskan bersama internet yang lebjh merata dalam 100 hari ke depan,” ujarnya.

    (dem/dem)

  • Aplikasi Pengganti Google Makin Ramai, Netizen Tinggal Pilih

    Aplikasi Pengganti Google Makin Ramai, Netizen Tinggal Pilih

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dominasi Google sebagai layanan mesin pencari kian tergerus seiring maraknya sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dari OpenAI dan Perplexity yang dibekingi Amazon.

    Media sosial yang digandrungi Gen-Z, TikTok, juga digadang-gadang sebagai pengganti Google. Pasalnya, banyak Gen-Z yang mengaku tak lagi mencari informasi via Google karena lebih praktis mengulik tutorial, informasi restoran, resep, dsb via TikTok.

    Terbaru, Meta yang merupakan induk Facebook juga dilaporkan sedang mengembangkan layanan mesin pencari berbasis AI, dikutip dari Reuters, Selasa (29/10/2024).

    Menguti laporan The Information, Meta ingin mengurangi ketergantungan dengan Google dari Alphabet dan Bing dari Microsoft.

    Apalagi, tren mesin pencari AI tumbuh makin pesat sejak kehadiran ChatGPT pada 2022 silam. Google dan Microsoft berupaya merebut perhatian masyarakat dengan memperkenalkan sistem AI pada layanannya.

    Meta sepertinya tak ingin ketinggalan dalam perlombaan ini. Menurut laporan, sistem indeks dan unduh konten (web crawler) milik Meta akan memberikan jawaban dengan bahasa sehari-hari.

    Mesin pencari itu berbasis Meta AI, yakni chatbot yang sudah mulai tersedia di platform WhatsApp, Instagram, dan Facebook, menurut sumber dalam yang mengetahui strategi Meta.

    Selama ini, Meta bergantung pada Google dan Bing untuk memberikan jawaban ke pengguna terkait berita terkini, harga saham, serta informasi olahraga. Ke depan, dengan mesin pencari sendiri, Meta akan lebih mandiri.

    Meta tak segera merespons permintaan komentar dari Reuters.

    Diketahui, Google secara agresif mengintegrasikan model AI Gemini ke produk-produknya, seperti Search, Gmail, dkk. Hal ini untuk memberikan jawaban yang diminta pengguna secara lebih intuitif dengan bahasa sehari-hari.

    Sementara itu, OpenAI bergantung ke investor terbesarnya, Microsoft, untuk memberikan jawaban-jawaban melalui mesin pencari Bing.

    Proses crawling data untuk melatih model AI di mesin pencari memunculkan kekhawatiran terkait pelanggaran copyrights da kompensasi yang adil bagi pembuat konten.

    Pekan lalu, Meta mengatakan chatbot AI miliknya akan menggunakan konten Reuters dalam menjawab pertanyaan secara real time terkait berita dan informasi terkini.

    (fab/fab)

  • iPhone Mendadak Laku Keras, Oppo Ditendang di China

    iPhone Mendadak Laku Keras, Oppo Ditendang di China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 68,8 juta unit smartphone terjual di China pada kuartal ketiga (Q3) 2024. Menurut laporan IDC, pasar HP China mencatat pertumbuhan 3,2% secara tahun-ke-tahun (yoy). 

    Vivo masih konsisten menduduki posisi pertama sebagai raja HP China dengan pertumbuhan penjualan 21,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Apple yang tadinya keluar dari jejeran ‘Top 5’ HP China, kini mendadak bangkit dan menduduki posisi ke-2.

    Secara bersamaan,Oppo justru keluar daftar. Padahal, pada laporan IDC di Q2 2024, Oppo menduduki posisi ke-3, meski mengalami penurunan sebesar 2,7% dibandingkan Q2 2023.

    Sementara Huawei yang pada Q2 menduduki posisi ke-2, kini disalip Apple dan harus rela berada di posisi ke-3.

    Kendati demikian, Huawei mencatat pertumbuhan paling besar yoy di angka 42%, dikutip dari laman resmi IDC, Selasa (29/10/2024).

    Xiaomi dan Honor secara berurutan berada di posisi ke-4 dan ke-5. Xiaomi mencatat pertumbuhan 12,8% yoy, sementara Honor mengalami penurunan 22,5% yoy.

    Secara keseluruhan, pertumbuhan pasar HP China sebesar 3,2% menandakan tren positif selama empat kuartal berturut-turut.

    “Meski menghadapi tantangan ekonomi, konsumen termotivasi untuk membeli smartphone baru setelah tiga tahun mengalami penurunan,” kata periset senior di IDC China, Arthur Guo.

    5 Raja HP China Q3 2024 Versi IDC

    Foto: IDC
    IDC

    (fab/fab)

  • Mencari Perusahaan Teknologi Terbaik di Tengah Perkembangan AI

    Mencari Perusahaan Teknologi Terbaik di Tengah Perkembangan AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sektor teknologi menjadi salah satu sektor yang sangat potensial dan menawarkan banyak peluang di tengah ketidakpastian ekonomi global. Bahkan, sektor ini diyakini bakal menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia, seiring pesatnya perkembangan teknologi digital.

    Apalagi tahun ini, ada teknologi yang tengah naik daun, yaitu teknologi kecerdasan buatan (AI), yang diperkirakan akan menjadi tonggak baru perkembangan teknologi dan dapat merubah lanskap kehidupan banyak orang di masa mendatang.

    Melansir riset Mckinsey yang rilis Juli 2024 menyebutkan aplikasi AI dapat membuka peluang nilai ekonomi global hingga US$ 11 – 18 triliun per tahun atau setara Rp 171,6 – 280,8 kuadriliun (Dalam kurs Rp15.600/US$).

    Bahkan, Kementerian Kominfo sempat menyebutkan hasil laporan Kearney pada 2023 yang mencatat pemanfaatan AI bisa menyumbang US$ US$ 366 miliar bagi PDB. Ini setara dengan Rp 5,81 kuadriliun.

    Melihat hal itu, CNBC Indonesia akan memberikan apresiasi untuk perusahaan teknologi terbaik pada ajang Best Technologies, yang menjadi rangkaian dari Road to CNBC Indonesia Awards. Acara ini akan digelar pada Rabu, 30 Oktober 2024, pukul 10.00-12.00 WIB. .

    Sebelum penghargaan diberikan, akan dilakukan dialog secara eksklusif yang mengupas tuntas tentang peran perusahaan teknologi. Dialog eksklusif ini juga akan dipandu secara langsung oleh anchor CNBC Indonesia, bersama dengan narasumber yang kompeten.

    CNBC Indonesia Awards adalah ajang penghargaan kepada pelaku di berbagai industri yang berhasil beradaptasi di tengah kondisi yang penuh tantangan. Jadi, jangan lupa saksikan CNBC Indonesia Award secara langsung di CNBC Indonesia Televisi dan live streaming di CNBCIndonesia.com.

    (bul/bul)

  • Video: Waduh, Iran Bongkar Email Donald Trump Jelang Pilpres AS

    Video: Waduh, Iran Bongkar Email Donald Trump Jelang Pilpres AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat kembali diguncang isu peretasan terkait pemilu. Kelompok hacker yang diduga berasal dari Iran dilaporkan telah membobol email tim kampanye mantan Presiden Donald Trump. Peretasan ini menjadi salah satu upaya campur tangan Iran dalam pemilu AS 2024.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit di CNBC Indonesia (Selasa, 29/10/2024) berikut ini.