Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Trump Jadi Juru Selamat TikTok, Kirim Surat Sakti ke Mahkamah Agung

    Trump Jadi Juru Selamat TikTok, Kirim Surat Sakti ke Mahkamah Agung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden terpilih Donald Trump memiliki kebijakan khusus baru untuk menangani polemik keberadaan TikTok di Amerika Serikat.

    Ia telah mengajukan dokumen hukum kepada Mahkamah Agung untuk meminta penundaan undang-undang yang akan memblokir TikTok sehari sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2025, kecuali aplikasi tersebut dijual oleh pemiliknya dari China, ByteDance.

    Padahal, pada periode pertama menjabat sebagai Presiden AS, yakni pada 2017-2021, Trump bersikeras melarang TikTok beredar di negaranya, dengan alasan keamanan nasional.

    “Mengingat sifat unik dan kompleksitas kasus ini, pengadilan sebaiknya mempertimbangkan untuk menunda tenggat waktu yang ditetapkan dalam undang-undang demi memberikan ruang bernapas untuk menangani isu-isu ini,” tulis tim hukum Trump dalam dokumen yang diajukan ke MA, dilansir AFP, dikutip Minggu (29/12/2024).

    Dalam dokumen hukum yang diajukan Trump ke MA tersebut, ia sejatinya tidak mengambil sikap atas legalitas kasus TikTok saat ini.

    “Presiden Trump tidak mengambil posisi atas substansi hukum dalam perselisihan ini,” tulis John Sauer, pengacara Trump, dalam dokumen yang dikenal sebagai amicus curiae atau “teman pengadilan”.

    Sebagai gantinya, Trump meminta pengadilan untuk menunda tenggat waktu divestasi hingga 19 Januari 2025. Hal ini, menurut Sauer, akan memungkinkan pemerintahan Trump yang akan datang untuk mencari resolusi politik terhadap permasalahan tersebut.

    “Dia dengan hormat meminta pengadilan mempertimbangkan untuk menunda tenggat waktu dalam undang-undang divestasi hingga pengadilan memutuskan perkara ini, sehingga memberikan kesempatan bagi Pemerintahan Trump yang akan datang untuk mengejar penyelesaian politik atas pertanyaan-pertanyaan dalam kasus ini,” tulis Sauer.

    Perubahan Sikap

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump mengklaim bahwa aplikasi berbagi video yang populer di kalangan anak muda Amerika itu berpotensi digunakan oleh pemerintah China untuk mengakses data pengguna atau memanipulasi konten yang mereka lihat.

    Kekhawatiran ini juga diungkapkan oleh sejumlah pejabat dan politisi lain, termasuk dari partai oposisi.

    Trump saat itu meminta agar TikTok dijual kepada perusahaan AS dengan sebagian hasil penjualannya masuk ke pemerintah. Meski langkah ini gagal dilakukan selama masa jabatannya, penerusnya, Presiden Joe Biden, melangkah lebih jauh dengan menandatangani undang-undang yang melarang aplikasi tersebut dengan alasan serupa.

    Namun, baru-baru ini, Trump menyatakan perubahan sikapnya terhadap TikTok.

    Dalam wawancara dengan Bloomberg sebagaimana dikutip dari AFP, dia mengatakan bahwa TikTok penting untuk menjaga persaingan di dunia media sosial.

    “Sekarang saya berpikir ulang, saya mendukung TikTok, karena Anda butuh persaingan,” kata Trump. “Jika tidak ada TikTok, Anda hanya punya Facebook dan Instagram-dan itu, Anda tahu, hanya Zuckerberg.”

    Komentar ini merujuk pada Mark Zuckerberg, pendiri Facebook dan CEO Meta, perusahaan teknologi yang juga memiliki Instagram.

    (hsy/hsy)

  • Parah! Ketagihan Judi Online, Bocah 14 Tahun Rugi Rp3 Miliar

    Parah! Ketagihan Judi Online, Bocah 14 Tahun Rugi Rp3 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Judi online atau judol tak hanya diganderungi oleh orang dewasa. Sejumlah anak di bawah umur ditemukan kecanduan bermain judol, salah satunya anak-anak di Amerika Serikat (AS).

    Salah satu remaja asal Amerika Serikat (AS) berusia 14 tahun yang disebut Robert telah kecanduaan bermain judol di aplikasi game Roblox. Ia bahkan sampai merugi 150 ribu poundsterling atau sekitar Rp 3 miliar.

    Meski usianya masih jauh dari umur yang legal untuk bisa bermain judi, 21 tahun. Namun Robert mengaku menyukai perasaan adrenalin saat melakukan taruhan. Bahkan dia tetap bermain, meski ibunya melarang.

    “Ibu saya mencoba menghentikan, namun saya tidak melakukannya. Saya menyukai adrenalin saat melakukan taruhan yang semakin besar,” jelasnya dalam laporan Sky News, Jumat (27/12/2024).

    Roblox memang tidak secara gamblang mempublikasikan plaform kasino yang ada di dalam aplikasi. Namun aplikasi itu membuka akses semua orang dari segala usia bisa mendaftar asalkan memiliki akun Roblox.

    Setidaknya ada tiga kasino besar yang berada di platform dengan total 2,8 juta pengunjung per bulan dan taruhan mencapai jutaan poundsterling. Mulai dari BloxFlip, Bloxmoon dan RBLXWild.

    Total kerugian yang dihasilkan Blooxmoon yang membuat kerugian pengguna mencapai 8,9 juta poundsterling (Rp 183 miliar). Jumlah itu termasuk RBLXWild, yang dibeli pada Juli 2024 lalu.

    Pihak kasino juga mendapatkan komisi cukup besar dari taruhan yang dipasang pengguna. Setidaknya mereka mendapatkan US$2,2 juta dari total taruhan US$22,3 juta sepanjang April hingga Oktober 2024 lalu.

    Pihak Komisi Perjudian Inggris memastikan telah memblokir akses kasino dalam negeri. SkyNews melaporkan ketiga kasino tersebut sudah menutup operasionalnya secara permanen.

    Roblox juga menegaskan tidak mendukung aktivitas judi online. Perusahaan mengatakan telah melakukan berbagai macam upaya agar bisa menghentikan aktivitas mereka, termasuk dengan memberikan tugas pada kelompok khusus dan bekerja sama dengan otoritas penegak hukum.

    “Upaya kami membuahkan hasil, namun kami menyambut baik tindakan penegak hukum lebih lanjut dan kewaspadaan dari penyedia hosting untuk menutup situs,” jelas juru bicara Roblox.

    (hsy/hsy)

  • Mulai 1 Januari 2025, HP Samsung Ini Tak Bisa Pakai WhatsApp

    Mulai 1 Januari 2025, HP Samsung Ini Tak Bisa Pakai WhatsApp

    Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp akan menghentikan dukungan untuk perangkat Android yang menjalankan sistem operasi KitKat atau versi lebih lama mulai 1 Januari 2025. Pengguna disarankan untuk segera beralih ke perangkat yang lebih baru agar tetap dapat menggunakan aplikasi ini.

    Meta, perusahaan induk WhatsApp, menyebutkan bahwa perangkat lama tidak memiliki kapasitas perangkat keras untuk mendukung fitur-fitur terbaru. Salah satu fitur tersebut adalah integrasi kecerdasan buatan (AI) yang memerlukan perangkat keras lebih canggih.

    Melansir phonearena.com, Beberapa model ponsel Samsung yang terdampak termasuk Galaxy S3, Galaxy Note 2, dan Galaxy S4 Mini. Selain itu, ponsel Motorola, HTC, LG, dan Sony seperti Xperia Z dan Nexus 4 juga masuk dalam daftar.

    Meta juga mengimbau pengguna untuk mencadangkan data WhatsApp mereka sebelum batas waktu yang ditentukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kehilangan riwayat obrolan dan file media yang penting.

    Langkah ini merupakan kelanjutan dari keputusan Meta sebelumnya yang menghentikan dukungan untuk iPhone dengan iOS versi di bawah 15.1 pada Mei 2025. Namun, pengguna iPhone memiliki waktu lebih panjang untuk bersiap dibandingkan pengguna Android.

    Kebijakan ini diperkirakan akan berdampak besar pada pengguna di negara berkembang, di mana perangkat lama masih banyak digunakan. Namun, perkembangan teknologi yang pesat membuat pembaruan perangkat menjadi hal yang tidak dapat dihindari.

    Lebih lanjut, berikut merupakan daftar lengkap perangkat android yang terdampk pembatasan Whatsapp:

    Samsung Galaxy S3
    Samsung Galaxy Note 2
    Samsung Galaxy S4 Mini
    Motorola Moto G (1st Gen)
    Motorola Razr HD
    Moto E 2014
    HTC One X
    HTC One X+
    HTCDesire 500
    HTCDesire 601
    LG Optimus G
    LG Nexus 4
    LG G2 Mini
    LG L90
    Sony Xperia Z
    Sony Xperia SP
    Sony Xperia T
    Sony Xperia V

    (hsy/hsy)

  • Ahli Ungkap Jumlah Awan Kian Menyusut, Tanda Kiamat Makin Nyata

    Ahli Ungkap Jumlah Awan Kian Menyusut, Tanda Kiamat Makin Nyata

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah awan menyusut 1,5% setiap dekade. Kondisi ini dapat memperparah efek pemanasan global akibat perubahan iklim. Penyusutan jumlah awan diketahui dari penelitian yang didasarkan pada data satelit NASA.

    Bumi saat ini menerima lebih banyak energi Matahari dibandingkan energi yang hilang. Selain itu, fenomena berkurangnya lapisan es mengurangi jumlah sinar Matahari yang dipantulkan Bumi dan meningkatkan jumlah sinar Matahari yang diserap.

    Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Agustus lalu, peneliti iklim di Goddard Institute for Space Studies NASA, George Tselioudis dan rekan penulisnya mengamati kumpulan data satelit yang mencakup dua periode waktu. Pertama dari tahun 1984 sampai 2018 dan yang kedua dari tahun 2000 sampai 2018.

    Salah satu perubahan signifikan yang mereka catat terjadi di zona konvergensi intertropis (ITCZ), alias wilayah bertekanan rendah di dekat khatulistiwa Bumi tempat bertemunya angin pasat timur laut dan tenggara.

    Biasanya, awan tebal terbentuk di bagian dunia ini ketika udara hangat naik dan digantikan oleh udara yang lebih dingin. Menurut hasil penelitian, zona tersebut telah menyempit, sehingga menghasilkan tutupan awan yang lebih rendah.

    Sebaliknya, zona kering subtropis telah meluas. Secara keseluruhan, perubahan ini telah menghasilkan tingkat cakupan awan global yang lebih rendah.

    Jumlah penyusutan awan bervariasi berdasarkan kumpulan data dan periode, tetapi tampaknya terjadi pada tingkat antara 0,72 persen dan 0,17 persen per dekade.

    “Saya yakin itu adalah bagian yang hilang. Ini adalah bagian yang hilang,” kata Tselioudis, merujuk pada hubungan antara pemanasan global dan cakupan awan yang lebih rendah, dikutip dari IF Science.

    Penelitian terbaru Tselioudis dkk meneliti data dari satelit Terra milik NASA selama 22 tahun terakhir.

    Penelitian ini tampaknya mengkonfirmasi hasil penelitian sebelumnya, yang dilaporkan menemukan bahwa cakupan awan turun sekitar 1,5 persen setiap dekade. Temuan ini menunjukkan bahwa tutupan awan menurun dan bahwa perubahan tersebut berkontribusi pada tingkat pemanasan yang lebih tinggi.

    “Meskipun tidak terlihat seperti angka yang signifikan, ini menunjukkan bahwa umpan balik awan yang tidak sesuai dengan grafik,” kata Bjorn Stevens, seorang ilmuwan iklim di Max Planck Institute for Meteorology

    Masih harus dilihat apakah tren ini akan terus berlanjut dan dampaknya terhadap tren pemanasan secara keseluruhan. Namun, hal ini menunjukkan betapa kompleksnya sistem iklim Bumi.

    Penelitian yang dilakukan pada Agustus ini dipublikasikan di jurnal Climate Dynamics, dan penelitian terbaru dipresentasikan di AGU24.

    (hsy/hsy)

  • Video: Gaet Asing Investasi ke Industri 5G, RI Masih Terkendala Ini

    Video: Gaet Asing Investasi ke Industri 5G, RI Masih Terkendala Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia- Perkembangan dan adopsi Teknologi digitalisasi disebut Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Marwan O. Baasir sebagai sektor penting dalam mendorong perkembangan ekonomi digital RI guna mendukung target pertumbuhan ekonomi 8%.

    Marwan mengatakan juga teknologi penting dimanfaatkan untuk mendukung berbagai program pemerintah termasuk program makan bergizi gratis. Dimana lewat aplikasi teknologi, data terkait penyaluran program makan bergizi bisa terpantau dengan baik.

    Di sisi lain dalam upaya mendorong kemajuan teknologi telekomunikasi termasuk 5G, ATSI mengungkapkan pentingnya langkah mendorong minat investasi asing ke Indonesia.

    Seperti apa prospek menarik investasi 5G ke RI? bagaimana upaya meningkatkan peran teknologi 5G mendukung program pemerintah RI? Selengkapnya simak dialog Shania Alatas dengan Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Marwan O. Baasir dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum’at, 27/12/2024)

  • Bos Google Ekstra Hati-Hati, Ada Tantangan Besar di 2025

    Bos Google Ekstra Hati-Hati, Ada Tantangan Besar di 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Muncul tantangan besar bagi Google untuk tahun 2025 mendatang. Hal ini disampaikan CEO Google Sundar Pichai kepada para karyawannya pasca menggelar rapat strategi 2025 dengan para pemimpin Google lainnya pada 18 Desember lalu.

    Pichai memberi tahu karyawan pekan lalu bahwa “taruhannya tinggi” untuk tahun 2025, karena perusahaan menghadapi peningkatan persaingan dan rintangan regulasi serta berjuang dengan kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan (AI).

    “Saya pikir tahun 2025 akan menjadi kritis,” kata Pichai, menurut rekaman audio saat rapat berlangsung yang diperoleh CNBC International, dikutip Minggu (29/12/2024).

    “Saya pikir sangat penting bagi kita untuk memahami urgensi momen ini, dan perlu bergerak lebih cepat sebagai perusahaan. Taruhannya tinggi. Ini adalah momen yang mengganggu. Pada tahun 2025, kita harus terus-menerus fokus untuk membuka manfaat teknologi ini dan memecahkan masalah pengguna yang sebenarnya,” tambahnya.

    Beberapa karyawan menghadiri rapat secara langsung di kantor pusat Google di Mountain View, California, dan yang lainnya mengikuti rapat secara virtual.

    Komentar Pichai muncul setelah setahun penuh tekanan paling intens yang dialami Google sejak go public dua dekade lalu. Sementara area seperti iklan pencarian dan cloud menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang kuat, persaingan meningkat di pasar inti Google, dan perusahaan menghadapi tantangan internal termasuk bentrokan budaya dan kekhawatiran tentang visi Pichai untuk masa depan.

    Selain itu, regulasi sekarang lebih ketat dari sebelumnya.

    Pada Agustus, seorang hakim federal memutuskan bahwa Google secara ilegal memegang monopoli di pasar pencarian. Departemen Kehakiman pada November meminta agar Google dipaksa untuk melepaskan unit perambah internet Chrome-nya.

    Dalam kasus terpisah, DOJ menuduh perusahaan tersebut secara ilegal mendominasi teknologi iklan online. Sidang tersebut ditutup pada September dan menunggu putusan hakim.

    Pada bulan yang sama, pengawas persaingan usaha Inggris mengeluarkan pernyataan keberatan atas praktik teknologi iklan Google, yang menurut regulator berdampak sementara terhadap persaingan di Inggris.

    “Saya tidak melupakan bahwa kami menghadapi pengawasan ketat di seluruh dunia,” kata Pichai. “Itu terjadi seiring dengan ukuran dan keberhasilan kami. Itu adalah bagian dari tren yang lebih luas di mana teknologi kini memengaruhi masyarakat dalam skala besar. Jadi lebih dari sebelumnya, melalui momen ini, kami harus memastikan bahwa kami tidak terganggu.”

    Bisnis pencarian Google masih memiliki pangsa pasar yang dominan, tetapi AI generatif telah menyajikan berbagai cara baru bagi orang untuk mengakses informasi daring. Situasi ini telah mendatangkan sejumlah pesaing baru.

    ChatGPT milik OpenAI memulai siklus hype pada akhir tahun 2022, dan investor termasuk Microsoft sejak itu telah mendorong perusahaan tersebut ke valuasi US$157 miliar. Pada Juli, OpenAI mengumumkan akan meluncurkan mesin pencari miliknya sendiri. Perplexity juga mempromosikan layanan pencarian bertenaga AI dan baru-baru ini menutup putaran pendanaan senilai US$500 juta dengan valuasi US$9 miliar.

    Google berinvestasi besar-besaran untuk mencoba dan tetap menjadi yang teratas, terutama melalui Gemini, model AI-nya. Aplikasi Gemini memberi pengguna akses ke sejumlah alat, termasuk chatbot Google.

    (tfa/haa)

  • ChatGPT Langgar Privasi, OpenAI Didenda Rp 252 Miliar

    ChatGPT Langgar Privasi, OpenAI Didenda Rp 252 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengawas perlindungan data Italia menjatuhkan denda kepada OpenAI sebesar 15 juta euro (Rp 252 miliar) karena terbukti mengumpulkan data pribadi ke dalam chatbot kecerdasan buatan (AI) ChatGPT.

    Otoritas Perlindungan Data Italia (Garante) mengatakan bahwa OpenAI menggunakan data pribadi untuk melatih ChatGPT.

    Mereka menganggap penggunaan data tersebut tanpa dasar hukum yang memadai dan melanggar prinsip transparansi dan kewajiban informasi terkait terhadap pengguna.

    OpenAI juga tidak menyediakan sistem verifikasi usia yang memadai, untuk mencegah pengguna di bawah 13 tahun terpapar konten yang dihasilkan oleh AI yang tidak pantas, demikian hasil investigasi Garante, dikutip dari EuroNews, Jumat (27/12/2024).

    Pemerintah Italia juga meminta OpenAI untuk meluncurkan kampanye selama enam bulan di media lokal untuk meningkatkan kesadaran tentang bagaimana perusahaan mengumpulkan data pribadi.

    “Pengguna dan non-pengguna ChatGPT harus disadarkan tentang cara menentang pelatihan kecerdasan buatan generatif dengan data pribadi mereka dan, oleh karena itu, secara efektif ditempatkan pada posisi untuk menggunakan hak-hak mereka di bawah Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR),” bunyi laporan tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan melalui email, OpenAI menyebut keputusan tersebut tidak proporsional dan mengatakan akan mengajukan banding.

    Seorang juru bicara OpenAI mengatakan bahwa denda tersebut hampir 20 kali lipat dari pendapatan yang diperoleh mereka di Italia pada tahun yang sama.

    Perusahaan menambahkan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan otoritas privasi di seluruh dunia untuk menawarkan AI yang bermanfaat yang menghormati hak-hak privasi.

    Regulator di AS dan Eropa telah memeriksa OpenAI dan perusahaan lain yang telah memainkan peran penting dalam ledakan AI. Sementara pemerintah di seluruh dunia telah menyusun peraturan untuk melindungi dari risiko yang ditimbulkan oleh AI.

    (haa/haa)

  • Buat Ganjal Pintu, Ternyata Harta Karun Senilai Rp 17 Miliar

    Buat Ganjal Pintu, Ternyata Harta Karun Senilai Rp 17 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Terdapat kisah seorang nenek di Rumania yang tidak sengaja menemukan batu seberat 3,5 kilogram dari dasar sungai. Tanpa ia sadari, benda yang tadinya sekilas tidak berharga, ternyata merupakan harta karun tersembunyi setelah diketahui di kemudian hari.

    Berdasarkan laporan El Pais, nenek tersebut membawa pulang batu tersebut ke rumah dan menjadikannya hanya sekadar pengganjal pintu. Setelah ditelusuri, batu tersebut merupakan salah satu bongkahan amber terbesar di dunia yang nilainya diproyeksikan mencapai € 1 juta atau setara Rp 17 miliar.

    Perlu diketahui, amber merupakan resin pohon yang hidup jutaan tahun lalu. Seiring berjalannya waktu, fosil resin pohon kemudian mengeras dan ujung-ujungnya menjadi material batu mulia.

    Di Rumania, batu amber biasanya ditemukan di sekitar Desa Colti yang dilalui Sungai Buzau. Batu mulia ini kerap ditambang oleh masyarakat setempat sejak 1920 silam. Amber di sana juga disebut dengan ‘rumanite’ yang cukup populer dan punya nilai jual tinggi. Batu ini memiliki ciri khas berupa nuansa merah yang pekat.

    Sang nenek yang menemukan rumanite tersebut hidup di Desa Colti. Saat dibawa pulang, orang-orang di sekitarnya tidak menyadari bahwa batu tersebut bernilai tinggi.

    Bahkan, sang nenek sebenarnya pernah jadi target pencurian di rumah. Akan tetapi, pencuri tersebut justru melewatkan kesempatan mengambil batu rumanite yang menjadi pengganjal pintu di rumah nenek.

    Setelah sang nenek meninggal pada 1991, keluarga yang mewarisi rumahnya mulai penasaran dengan keberadaan batu tersebut. Mereka pun membawa batu amber rumanite itu dan menjualnya ke pemerintah Rumania.

    Setelah diteliti sejumlah ahli, batu berharga itu kemudian dikirim ke Museum Sejarah di Krakow, Polandia, seperti dikutip dari Science Alert, Minggu (29/12/2024).

    Berdasarkan keterangan para ahli, amber rumanite tersebut telah berusia sekitar 38-70 juta tahun. Batu itu kini menyandang status sebagai harta karun nasional Rumania.

    “Penemuan ini merepresentasikan signifikansi di level sains dan level museum,” pungkas Daniel Costache, Direktur Museum of Buzau, Minggu (29/12/2024).

    (Elga Nurmutia/haa)

  • Ini AlasanMicrosoft, Google & Meta Ramai-Ramai Investasi di Nuklir

    Ini AlasanMicrosoft, Google & Meta Ramai-Ramai Investasi di Nuklir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pusat data yang mendukung kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan komputasi awan (cloud computing) mendorong peningkatan permintaan dan produksi energi.

    Menurut Departemen Energi AS, penggunaan listrik global dapat meningkat sebanyak 75% pada tahun 2050 akibat ambisi pengembangan AI oleh industri teknologi.

    Pusat data yang mendukung AI dan komputasi awan dapat segera tumbuh begitu besar sehingga dapat menggunakan lebih banyak listrik.

    Ketika para pemimpin raksasa teknologi dalam perlombaan AI mendorong kemajuan dan penerapan teknologi lebih lanjut, banyak yang menemukan kebutuhan energi mereka semakin bertentangan dengan tujuan keberlanjutan mereka.

    “Pusat data baru yang membutuhkan jumlah listrik yang sama seperti, katakanlah, Chicago, tidak dapat begitu saja membangun jalan keluar dari masalah kecuali mereka memahami kebutuhan daya mereka,” kata Mark Nelson, Direktur Pelaksana Radiant Energy Group, dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (29/12/2024).

    “Kebutuhan daya tersebut. Daya yang stabil, langsung, 100%, 24 jam sehari, 365,” tambahnya.

    Setelah bertahun-tahun berfokus pada energi terbarukan, perusahaan teknologi besar kini beralih ke tenaga nuklir karena kemampuannya untuk menyediakan energi besar-besaran dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan.

    Google, Amazon, Microsoft, dan Meta adalah beberapa nama yang paling dikenal yang mengeksplorasi atau berinvestasi dalam proyek tenaga nuklir.

    Didorong oleh permintaan energi dari pusat data dan model AI mereka, kebijakan nuklir mereka menandai dimulainya tren di seluruh industri.

    “Apa yang kita lihat adalah tenaga nuklir memiliki banyak manfaat,” kata Michael Terrell, Direktur Senior Energi dan Iklim di Google.

    “Ini adalah sumber listrik bebas karbon. Ini adalah sumber listrik yang dapat selalu menyala dan berjalan sepanjang waktu. Dan itu memberikan dampak ekonomi yang luar biasa.”

    Setelah nuklir sebagian besar dihapuskan di masa lalu karena ketakutan yang meluas tentang kehancuran dan risiko keselamatan – dan informasi yang salah yang mendramatisir kekhawatiran tersebut – para ahli menggembar-gemborkan investasi teknologi baru-baru ini sebagai awal dari “kebangkitan nuklir” yang dapat mempercepat transformasi energi di AS dan di seluruh dunia.

    (haa/haa)

  • Ini AlasanMicrosoft, Google & Meta Ramai-Ramai Investasi di Nuklir

    Ini Alasan Microsoft, Google & Meta Ramai-Ramai Investasi di Nuklir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pusat data yang mendukung kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan komputasi awan (cloud computing) mendorong peningkatan permintaan dan produksi energi.

    Menurut Departemen Energi AS, penggunaan listrik global dapat meningkat sebanyak 75% pada tahun 2050 akibat ambisi pengembangan AI oleh industri teknologi.

    Pusat data yang mendukung AI dan komputasi awan dapat segera tumbuh begitu besar sehingga dapat menggunakan lebih banyak listrik.

    Ketika para pemimpin raksasa teknologi dalam perlombaan AI mendorong kemajuan dan penerapan teknologi lebih lanjut, banyak yang menemukan kebutuhan energi mereka semakin bertentangan dengan tujuan keberlanjutan mereka.

    “Pusat data baru yang membutuhkan jumlah listrik yang sama seperti, katakanlah, Chicago, tidak dapat begitu saja membangun jalan keluar dari masalah kecuali mereka memahami kebutuhan daya mereka,” kata Mark Nelson, Direktur Pelaksana Radiant Energy Group, dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (29/12/2024).

    “Kebutuhan daya tersebut. Daya yang stabil, langsung, 100%, 24 jam sehari, 365,” tambahnya.

    Setelah bertahun-tahun berfokus pada energi terbarukan, perusahaan teknologi besar kini beralih ke tenaga nuklir karena kemampuannya untuk menyediakan energi besar-besaran dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan.

    Google, Amazon, Microsoft, dan Meta adalah beberapa nama yang paling dikenal yang mengeksplorasi atau berinvestasi dalam proyek tenaga nuklir.

    Didorong oleh permintaan energi dari pusat data dan model AI mereka, kebijakan nuklir mereka menandai dimulainya tren di seluruh industri.

    “Apa yang kita lihat adalah tenaga nuklir memiliki banyak manfaat,” kata Michael Terrell, Direktur Senior Energi dan Iklim di Google.

    “Ini adalah sumber listrik bebas karbon. Ini adalah sumber listrik yang dapat selalu menyala dan berjalan sepanjang waktu. Dan itu memberikan dampak ekonomi yang luar biasa.”

    Setelah nuklir sebagian besar dihapuskan di masa lalu karena ketakutan yang meluas tentang kehancuran dan risiko keselamatan – dan informasi yang salah yang mendramatisir kekhawatiran tersebut – para ahli menggembar-gemborkan investasi teknologi baru-baru ini sebagai awal dari “kebangkitan nuklir” yang dapat mempercepat transformasi energi di AS dan di seluruh dunia.

    (haa/haa)