Mau Diluncurkan Prabowo, Ini Bocoran Fitur Anti-Curang Ecommerce RI
Tech
2 jam yang lalu

Mau Diluncurkan Prabowo, Ini Bocoran Fitur Anti-Curang Ecommerce RI
Tech
2 jam yang lalu

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah berencana mengeluarkan aturan soal pengaturan batas usia untuk mengakses media sosial. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menjelaskan akan ada peraturan pemerintah terlebih dulu terkait hal tersebut.
“Sebetulnya ini nanti, kita inginnya pelajari dulu betul-betul. Tapi pada prinsipnya gini sambil menjembatani aturan yang lebih ajeg pemerintah akan mengeluarkan aturan pemerintah terlebih dulu,” kata Meutya dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/1/2025).
Namun masih ada proses panjang untuk aturan tersebut. Misalnya pemerintah akan melakukan kajian soal perlindungan anak di media sosial.
Bukan hanya akan melibatkan DPR. Pemerintah akan berbicara dengan DPR terkait aturan apa yang bisa dikeluarkan agar bisa melindungi anak-anak.
Dia memastikan Presiden Prabowo Subianto punya atensi penuh soal anak-anak Indonesia. Soal ini juga dibahas dalam pertemuannya dengan Prabowo.
“Presiden kalau terkait anak-anak memang sangat atentif. Tadi beliau sampaikan lanjutkan, pelajari dan agar bisa dilaksanakan. Beliau amat mendukung bagaimana perlindungan anak ini bisa dilakukan ke depan di ranah digital kita,” ucapnya.
Belum lama ini, Australia juga memutuskan melakukan pembatasan usia mengakses media sosial. Mereka yang berusia di bawah 16 tahun tidak bisa lagu menggunakan platform seperti Facebook hingga Instagram.
Media sosial yang gagal mencegah anak-anak mengakses platform akan diberikan denda oleh pemerintah setempat.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan anak-anak masih boleh mengakses aplikasi chat, game online, aplikasi kesehatan serta edukasi, dan Youtube.
(fab/fab)

Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat modern sudah tak bisa lepas dari HP untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, kecanduan layar HP bisa berdampak negatif.
Laporan State of Mobile 2024 oleh Data.AI menyebutkan masyarakat Indonesia menghabiskan waktu terbanyak untuk menatap layar HP. Lebih dari seperempat harinya atau sekitar 6,05 jam dihabiskan dengan gawai pada periode 2023.
Bahkan pada laporan 2022, orang Indonesia menghabiskan waktunya lebih lama lagi, yakni mencapai 6,14 jam.
CEO Apple Tim Cook memiliki pesan penting bagi pemilik HP terkait penggunaan yang dinilai berlebihan.
Hal ini dia utarakan saat diminta tanggapan soal masyarakat yang terus menerus melihat layar HP dan mempengaruhi kondisi mental mereka dalam sebuah wawancara dengan GQ.
Menurutnya ada yang salah dengan seseorang jika lebih lama melihat layar dibandingkan dengan manusia. “Filosofi saya, jika Anda melihat layar lebih lama ketimbang bertatapan mata dengan sesama manusia, ada yang salah dengan Anda,” kata Cook dalam wawancara itu, dikutip Rabu (15/1/2025).
iPhone diketahui memiliki fitur Screen Time. Fitur tersebut dapat menunjukkan durasi penggunaan smartphone dalam sehari-hari.
Cook menjelaskan Screen Time dibuat dengan tujuan untuk menyadarkan pengguna soal apakah hubungan dengan HP mereka masih normal atau sudah berbahaya. Dia juga mengaku mengecek laporan fitur tersebut untuk mengetahui kebiasaannya.
“Saya sangat disiplin mengecek laporan Screen Time untuk mengetahui apakah saya terlalu lama di depan HP,” ujarnya.
Melepaskan diri dari kecanduan HP mungkin agak sulit dilakukan bagi mereka yang lahir di era digital dibandingkan yang tidak. Sebab era tersebut membuat batasan dunia digital dan nyata sangat tipis.
Anak-anak sekarang lahir di era digital. Saya rasa penting untuk membuat batasan yang jelas bagi mereka,” jelas Cook.
Cook menekankan soal esensi utama teknologi adalah membantu manusia untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak bisa dikerjakan. Selain juga mempelajari hal yang sebelumnya tidak bisa terakses.
“Peran teknologi sebatas itu. Sangat disayangkan jika orang-orang menghabiskan waktu terlalu lama dari yang seharusnya di depan HP,” pungkasnya.
Untuk itu, sebaiknya kendalikan penggunaan HP di kehidupan sehari-hari. Jangan sampai terlalu lama melihat layar HP sampai lupa berinteraksi di dunia nyata. Semoga informasi ini mencerahkan!
(fab/fab)

Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu proses verifikasi saat mendaftar akun di platform online adalah selfie sambil memegang KTP. Hal ini untuk memastikan identitas yang didaftarkan sesuai dengan pemegang akun.
Namun, timbul pertanyaan soal keamanan metode verifikasi menggunakan selfie pegang KTP. Menurut Kaspersky, permintaan selfie dengan KTP memang menimbulkan dilema, sebab memiliki risiko keamanan.
Kapersky menyoroti soal transparansi, sebab mayoritas masyarakat tidak benar-benar tahu bagaimana perusahaan menyimpan dan memroses data yang dikumpulkan.
Biasanya, perusahaan akan meyakinkan pengguna dengan mengatakan pengelolaan dan penyimpanan data dilakukan dengan serius dan sangat hati-hati.
Namun, kata-kata seperti itu tak cukup menjelaskan proses internal yang sebenarnya. Padahal, foto selfie dengan kartu identitas ini adalah data kunci yang bisa disalahgunakan oknum penjahat siber.
Penipu dapat membuka perusahaan atas nama Anda dan melakukan transaksi keuangan secara tidak bertanggung jawab. Penipu juga bisa mendaftarkan kartu SIM menggunakan identitas Anda untuk melanggar hukum dengan berbagai cara. Anda bisa saja diminta bertanggung jawab atas kerugian yang tidak disebabkan oleh diri Anda sendiri.
“Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang yang memegang lembaran kertas putih seukuran dokumen standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati standar prosedur KYC (Know Your Customer). Apabila mereka mendapatkan foto selfie asli dengan kartu identitas [paspor atau KTP]. Itu adalah tambang emas,” menurut Kaspersky dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (15/1/2025).
Cara Mengurangi Risiko Penipuan
Meskipun ada risiko terhadap praktik foto dengan kartu identitas, pengguna tetap bisa melakukannya, tetapi dengan cara yang lebih hat-hati. Nah, berikut ini Kaspersky bagikan tips mengurangi risiko tersebut:
1. Pelajari kebijakan privasi perusahaan. Sebelum mengirim selfie dengan kartu identitas, cari tahu semua yang Anda bisa tentang perusahaan tersebut.
Periksa di mana dan oleh siapa data Anda akan diproses, berapa lama data tersebut akan disimpan, dan apakah perusahaan dapat memberikan informasi pelanggan kepada penegak hukum, pihak ketiga, atau bahkan ke negara lain.
2. Selidiki riwayat kebocoran data perusahaan. Jika ada, cari tahu sudah berapa kali kasus kebocoran data terjadi. Lalu informasi seperti apa yang bocor. Dan bagaimana perusahaan menanggapi pelanggaran tersebut/
Anda dapat mengetahuinya menggunakan kueri penelusuran seperti Company_Name data leaks, atau Company_Name data breaches.
3. Tambahkan watermark ke selfie Anda. Ini dapat dilakukan dengan mudah di HP menggunakan editor foto bawaan untuk melapisi teks semi-transparan, atau dengan menggunakan aplikasi yang bisa diunduh secara gratis.
Dengan cara ini, meskipun foto tersebut bocor, akan jauh lebih sulit bagi penjahat siber untuk menggunakannya jika mendaftar ke layanan lain.
4. Hapus swafoto segera setelah mengirim jika perangkat Anda tidak memiliki perlindungan. Jangan lupa, jika memungkinkan segera hapus foto selfie Anda dari pesan Anda dan dari folder Recently Deleted di HP.
5. Periksa riwayat kredit Anda secara berkala. Tanyakan kepada bank Anda untuk mengetahui cara mendapatkan pemberitahuan segera tentang perubahan pada riwayat kredit Anda. Dan jangan pernah memberikan data pribadi Anda untuk imbalan uang.
Demikian beberapa tips agar terhindar dari risiko penipuan yang dapat menguras rekening Anda gara-gara selfie sambil pegang KTP. Semoga informasi ini membantu!
(fab/fab)

Jakarta, CNBC Indonesia – Telkom masuk ke bisnis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) pada segala lininya. Mulai dari data center hingga memiliki produk aplikasi berbasis AI.
“Ya jadi sebenarnya kalau bicara soal AI itu end-to-end ya,” kata Direktur Digital Business Telkom Muhammad Fajrin Rasyid kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/1/2025).
Untuk data center, dia mengatakan Telkom juga sudah siap berbasis AI. Jadi perusahaan yang sudah memiliki GPU bisa menggunakan data center milik Telkom.
Selain itu Telkom juga memiliki layanan GPU. Selain tempat, perusahaan juga bisa memanfaatkan layanan server yang ditawarkan kepada pihak lain.
“Nah servernya ini yang kemudian bisa disewa oleh pihak-pihak lain gitu kan. Yang misalnya perusahaan besar, saya pengin, saya gak mau beli server sendiri, capex gitu ya, saya pengin sewa aja deh, sewa GPU gitu ya. Kayak cloud lah, tapi ini untuk AI gitu kan. Nah itu bisa GPU as a service,” jelasnya.
Terakhir adalah melalui produk. Telkom memiliki Bigbox.ai, untuk perusahaan bisa membuat layanan berbasis AI di platform tersebut.
“Misalnya ada perusahaan pengin bikin chatbot, perusahaan pengin bikin layanan AI misalnya untuk yang juga cukup banyak itu terkait dengan misalnya video analytics atau video detection ya. Misalnya orang punya CCTV gitu kan. Kita juga sudah punya layanan AI untuk bisa mendeteksi misalnya layanan CCTV ini, misalnya contohnya di tempat umum lah ya, misalkan di mal gitu. Dia bisa ngeliat, oke berapa orang masuk keluar mal itu, misalnya dipasang di pintu gitu,” kata Fajrin.
Sementara itu, dia menjelaskan AI sendiri merupakan cara memastikan atau meningkatkan efisiensi saat berinvestasi pada sesuatu. Ini bisa diterapkan baik secara internal maupun eksternal.
Di internal, AI diharapkan bisa membuat efisiensi pada pengeluaran perusahaan. Sedangkan secara eksternal adalah membuat AI menjadi layanan yang dijual untuk pihak lain.
“Dan di tahun 2024 itu skalanya sudah ratusan miliar ya. Memang dibandingkan dengan total revenue telekom seratus ribu triliun ya mungkin masih kecil porsinya gitu,” ungkap dia.
(dem/dem)

Jakarta, CNBC Indonesia – Pendapatan Nvidia terancam merosot akibat aturan pembatasan ekspor terbaru dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Pembatasan itu berlaku pada chip kecerdasan buatan (AI), yang dirancang untuk membatasi distribusi global prosesor yang tengah populer ini.
Peraturan tersebut membatasi ekspor chip AI ke sebagian besar negara, termasuk Indonesia, kecuali untuk negara sekutu dekat AS.
Mereka juga mempertahankan pemblokiran ekspor ke beberapa negara, termasuk China, karena AS mencoba untuk menutup celah dan mencegah Beijing memperoleh chip canggih yang dapat meningkatkan kemampuan militernya.
Melonjaknya permintaan untuk chip AI telah membuat Nvidia ke dalam jajaran perusahaan paling bernilai di dunia. Perusahaan yang didirikan oleh ‘manusia Rp 2.000 triliun’, Jensen Huan, saat ini memiliki nilai pasar melebihi US$3 triliun.
Namun, pembatasan baru ini dapat mempersulit kemampuan Nvidia untuk menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang kuat seperti yang diharapkan para investor.
“Aturan-aturan ini akan secara signifikan membatasi pasar (Nvidia) karena setengah dari chip-nya saat ini berada di negara-negara yang akan menjadi terlarang setelah aturan tersebut diterapkan,” ujar analis D.A. Davidson, Gil Luria, dikutip dari Reuters, Selasa (14/1/2025).
Pengajuan perusahaan menunjukkan bahwa Nvidia mendapatkan sekitar 56% pendapatannya dari pelanggan di luar AS, dengan China menyumbang sekitar 17% dari penjualan. Saham perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California ini turun sekitar 2%.
“Pembatasan ekspor mengancam gagalnya inovasi dan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia dan akan melemahkan kepemimpinan Amerika di bidang AI,” kata Wakil Presiden Urusan Pemerintah Nvidia Ned Finkle.
Finkle berpendapat bahwa peran utama Amerika dalam AI akan dirugikan karena aturan tersebut akan memaksa kontrol birokrasi atas bagaimana semikonduktor, komputer, sistem, dan bahkan perangkat lunak terkemuka Amerika dirancang dan dipasarkan secara global.
Biden Batasi Ekspor Chip ke Indonesia
Pemerintah AS telah mengusulkan kebijakan baru yang dapat diberlakukan secepatnya pada 10 Januari, untuk membatasi distribusi produk semikonduktor yang spesial dalam memproses aplikasi AI.
Proposal aturan tersebut memperkenalkan sistem peringkat tiga kelompok untuk mengatur ekspor perangkat keras AI.
Negara-negara Tier 1 dapat terus melakukan bisnis seperti biasa dan bebas mengimpor hardware AI yang dikembangkan AS. Uni Eropa, Kanada, dan negara tetangga RI, Australia masuk dalam Tier 1.
Negara Tier 2 menghadapi pembatasan dan dibatasi hingga maksimum 50.000 unit pemrosesan grafis (GPU) per negara antara tahun 2025 dan 2027. Jika dilihat dari peta tersebut, Indonesia masuk dalam kelompok Tier 2 dalam aturan pembatasan ekspor chip AS beserta negara Asia Tenggara lain kecuali Kamboja.
Kamboja masuk dalam Tier 3 bersama China dan Rusia sehingga dilarang mengimpor perangkat keras dan bobot model yang berkaitan dengan AI.
(fab/fab)

Jakarta, CNBC Indonesia – Sudah hampir enam tahun sejak Vikram Sinha memimpin Indosat Ooredoo. Jabatan CEO tetap ia emban pada 2022, setelah Indosat dan Tri resmi merger dan berganti nama menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.
Vikram memimpin sekitar 4.000 karyawan dalam perusahaan yang berasal dari kedua perusahaan.
Satu hal yang jadi motivasi Vikram saat bekerja adalah saat melihat orang di sekitarnya bekerja dengan baik.
“Yang memotivasi saya adalah ketika saya melihat orang-orang sekitar saya bekerja dengan baik. Jika saya dapat membantu orang lain meraih kesuksesan itu memberi saya motivasi,” jelasnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.
“Ketika saya melihat orang-orang di sekitar saya tersenyum atau saya memberikan senyuman itu akan menular. Ketika kita membantu orang lain agar menjadi sukses, itu akan menular,” dia menambahkan.
Indosat diketahui juga berinvestasi besar-besaran pada AI termasuk mengintegrasikannya pada semua lini produksinya.
Alih-alih teknologi menggantikan manusia seperti yang ditakutkan banyak orang, Indosat memanfaatkannya untuk membantu pekerjaan karyawan untuk lebih baik. Pada akhirnya, kinerja perusahaan juga terbantu karena pekerjaan karyawan yang menjadi lebih baik dengan bantuan dari teknologi AI.
“AI membantu semua karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik. AI membantu mereka menjadi superhuman. Ini membantu saya menumbuhkan EBITDA dan pendapatan dua digit,” ujar Vikram.
Vikram mengatakan penting untuk memiliki beberapa prinsip. Salah satunya kerja keras dan integritas yang tinggi akan membuahkan hasil, serta meningkatkan kekuatan harus bisa beradaptasi, berkembang, dan menggunakan teknologi.
“Dan yang terpenting saya percaya pada karma, jadi Anda harus melakukan yang terbaik untuk komunitas, masyarakat dan negara tempat kita bekerja, maka hal-hal baik akan kembali kepada kita,” jelasnya.
Dia juga selalu ingat apa yang diajarkan ayahnya, untuk terus bersikap optimistis dan berbuat baik kepada orang lain. “Tantangan akan datang dan pergi, tetapi kita harus memiliki pandangan yang optimistis, rendah hati dan baik,” tutur Vikram.
(dem/dem)

Jakarta, CNBC Indonesia – Artificial Intelligence (AI) digadang-gadang bakal memakan lebih banyak korban di masa depan. Setidaknya 200 ribu pekerjaan di Wall Street akan hilang dalam 3-5 tahun.
Laporan dari survei Bloomberg Intelligence mengatakan PHK tersebut karena AI akan semakin terintegrasi dalam alur kerja, dikutip dari Tech Radar, Selasa (14/1/2025).
Survei itu menyebutkan banyak Chief Information Technology memperkirakan 3% pekerjaan akan dipangkas dalam beberapa tahun ke depan. Satu dari empat yang disurvei mengatakan akan ada PHK pada 5-10% jumlah karyawan perusahannya.
Ada beberapa pekerjaan yang berisiko dengan adanya AI. Penulis laporan Tomasz Noetzel yang juga analis mengatakan peran back office, middle office dan operasional paling berisiko.
Penyebabnya ketiga peran itu melakukan tugas yang rutin dan berulang. Jadi bisa digantikan oleh teknologi otomasi yang dapat meningkatkan efisiensi.
Meski begitu, dia meyakini AI tidak menghilangkan semua pekerjaan. Teknologi itu akan merubah dunia kerja yang ada sekarang.
“AI tidak akan menghilangkan sepenuhnya, namun mengarah pada transformasi tenaga kerja,” ucapnya.
Sementara itu, laporan juga mengungkapkan efisien yang ditingkatkan akan mengurangkan biaya signifikan bagi bank. Laba sebelum pajak pada 2027 diperkirakan 12-17% lebih tinggi dari sekarang.
Dalam survei yang sama, empat dari lima orang mengatakan AI bakal meningkatkan produktivitas dan juga pendapatan. Setidaknya mencapai 5% dalam tiga hingga lima tahun.
(fab/fab)

Daftar Isi
Jakarta, CNBC Indonesia – Organisasi masyarakat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sama-sama mengelola platform ojek online (ojol) dengan naam Zendo dan NUjek.
Keduanya membawa angin segar bagi transportasi online di Indonesia.
NUjek diluncurkan pada 2018 lalu oleh Mochammad Ghozali yang saat ini menjabat sebagai CEO di NUjek.
NUjek Menyediakan layanan transportasi online, pengiriman barang, pesan antar makanan, belanja kebutuhan sehari-hari dan penyedia jasa profesional secara on demand dalam satu platform aplikasi mobile.
Sementara Zendo dikelola oleh Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU). Zendo didirikan oleh Lutfy Azizah yang kini juga menjabat sebagai CEO Zendo. Layanan Zendo sudah hadir sejak 2015 dan kini tersedia di lebih dari 70 kota.
Lantas, apa beda layanan Zendo dan NUjek dibandingkan dengan layanan ojol yang sudah ada seperti Gojek dan Grab?
Layanan Zendo Muhammadiyah sebagai berikut:
Zendo Bike: Layanan transportasi motor untuk perjalanan singkat
Zendo Car: Transportasi mobil yang cocok untuk perjalanan keluarga dan bisnis
Zendo Delivery: Layanan pengiriman barang yang aman dan cepat
Zendo Food: Pesan-antar makanan dari berbagai restoran
Zendo Shopping: Layanan belanja kebutuhan harian
Layanan NUjek yang dikelola oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai berikut:
nu-Ride: layanan antar-jemput penumpang dengan kapasitas satu orang
nu-Taxi alias taksi online: layanan antar-jemput penumpang dengan kapasitas satu sampai empat orang
nu-Fast atau pengantaran barang dengan dimensi maksimal 30x30x30 dan berat paling besar 30 kg
nu-Cargo alias layanan pengantaran barang dengan dimensi maksimal 100x90x90 dan berat paling besar 150 kg
nu-Food: layanan pesan antar makanan dan minuman
nu-Mart : layanan belanja kebutuhan harian
nu-Serv : layanan jasa profesional mulai dari tukang, rental, dan guru
Layanan Gojek di antaranya:
GoRide: Layanan transportasi roda dua
GoCar: Layanan transportasi roda empat
GoFood: Layanan pesan-antar makanan
GoSend: Layanan pengiriman barang atau dokumen
GoMart: Belanja kebutuhan sehari-hari dari toko terdekat
GoShop: Membeli barang khusus di toko tertentu sesuai permintaan
GoTix: Pemesanan tiket acara, film, atau hiburan lainnya
GoBluebird: Pemesanan taksi Bluebird langsung dari aplikasi
GoPulsa: Pengisian pulsa atau paket data GoTagihan: Pembayaran tagihan listrik, air, internet, dll
GoPay: Dompet digital untuk pembayaran layanan dan transaksi lainnya
GoPayLater: Fitur pembayaran ‘beli sekarang, bayar nanti’
Layanan Grab yakni:
GrabBike: Layanan transportasi roda dua
GrabCar: Layanan transportasi roda empat
GrabFood: Layanan pesan-antar makanan
GrabExpress: Layanan pengiriman barang atau dokumen
GrabMart: Belanja kebutuhan harian dari toko terdekat
GrabRent: Sewa kendaraan dengan supir untuk jangka waktu tertentu
GrabJastip: layanan yang memungkinkan pengguna untuk memesan barang dan diantarkan ke alamat tujuan
(fab/fab)

Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak beberapa waktu terakhir, Indosat Ooredoo Hutchison diketahui gencar berinvestasi di Artificial Intelligence (AI). Mulai dari bekerja sama dengan raksasa chip Nvidia hingga mengintegrasikan semua lini produksinya dengan teknologi tersebut.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha menjelaskan kehadiran AI ditambah 5G bisa mengubah kehidupan. Tahun ini juga dinilainya akan sangat menarik, dengan inovasi dan perubahan yang sangat cepat.
“Tapi dengan adanya AI ditambah 5G waktunya akan tiba. Saya bisa melihat bawah tahun 2025 akan sangat menarik. Kita akan melihat banyak inovasi dan perubahan yang cepat terjadi. Saya rasa kita sudah siap untuk itu,” kata Vikram dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.
Indosat sendiri telah mengumumkan strategi Northstar AI. Terdapat tiga pilar yang diadopsi, AI Native Telco, AI Native Techco, dan Nation Shaper.
Dengan native telco, Indosat telah mengintegrasikan semua lini produksinya. Menurutnya, AI akan membantu karyawan bekerja dengan lebih baik, dan pada akhirnya berdampak positif pada kinerja perusahaan.
Untuk Native Techco, Indosat telah berinvestasi pada sovereign AI cloud, yakni data yang menjadi sumber daya untuk dilestarikan dan dilindungi.
“Di Lintasarta kami telah membuat AI factory. Ini dibuat di Indonesia, oleh Indonesia, dan didukung Perusahaan seperti Nvidia dan Google. Ini bersifat kedaulatan. Ini akan membantu kami dalam adaptasi awal AI di Indonesia,” jelasnya.
Terkait Nation Shaper, Vikram menjelaskan pihaknya tidak hanya ingin Indonesia jadi konsumen saja. Namun bisa membuat banyak hal karena didukung sumber daya yang mumpuni.
“Indonesia harus menjadi negara yang memiliki infrastruktur AI factory tak, karena Indonesia punya listrik dan air. Kami juga sedang berinvestasi dalam pengembangan talenta,” kata Vikram.
Menurut Vikram, fokus perusahaan adalah melakukan hal berkelanjutan dan sehat bagi Indonesia.
“Saya tidak bisa mengatakan saya ingin memberdayakan Indonesia atau menjadi nation shaper, jika profit-loss dan neraca kami tidak kuat. Kami menginvestasikan banyak di Indonesia Timur,” ucapnya.
Vikram juga memastikan manusia tidak akan tergantikan dengan AI. Namun, mereka yang bisa melakukan pekerjaannya dengan AI bakal jadi penantang berat mereka yang tidak beradaptasi.
Semua orang juga memiliki kesempatan untuk meningkatkan potensi dengan menggunakan AI. Sebab semua orang bisa menggunakannya dengan mudah.
“Kami ingin memastikan bahwa pendidikan yang bisa didapatkan di Stanford bisa didapatkan juga di Tarakan. Jadi saya sangat optimis bahwa AI akan memberikan dampak positif besar,” kata Vikram.
(fab/fab)