Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Digoncang China, Google Diskon Gede-gedean Cuma Rp 326 Perak

    Digoncang China, Google Diskon Gede-gedean Cuma Rp 326 Perak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kehadiran DeepSeek ternyata membuat Google ketar-ketir. Sebab raksasa teknologi itu baru mengumumkan pembaruan pada keluarga besar model bahasa Gemini, termasuk lini produk baru dengan harga yang kompetitif hingga model kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah seperti saingannya dari China, DeepSeek.

    Raksasa teknologi ini menawarkan beberapa versi Gemini yang bervariasi dalam hal harga dan performa. Mereka telah menawarkan varian ringan yang dikenal sebagai “Flash”. Namun mereka merilis lagi versi yang lebih murah yakni “Flash-Lite”.

    Pada Rabu (5/2), Google merilis Gemini 2.0 Flash bagi pengguna secara luas, setelah melakukan pratinjau kepada para pengembang pada Desember lalu.

    Google juga meluncurkan Flash-Lite dan merilis versi baru dari model “Pro” andalannya ke dalam tahap pengujian.

    “Google menciptakan Flash-Lite setelah menerima respons positif tentang Flash versi 1.5,” kata Koray Kavukcuoglu, chief technology officer dari laboratorium DeepMind AI Google, dalam sebuah siaran pers, dikutip dari Reuters, Kamis (6/2/2025).

    Gemini Flash-Lite disebut berharga US$ 0,019 (Rp 326) per 1 juta token, istilah untuk unit data yang diproses oleh model AI.

    Lebih murah dibandingkan versi hemat biaya dari model andalan OpenAI dengan biaya US$ 0,075. Tapi masih lebih mahal dibanding model DeepSeek yang hanya butuh US$ 0,014 per 1 juta token. Meskipun DeepSeek menyatakan di situs webnya bahwa harga akan naik pada 8 Februari.

    Biaya untuk mengembangkan model AI dan biaya untuk menggunakannya telah menjadi sorotan investor dalam beberapa minggu terakhir setelah DeepSeek mengungkapkan bahwa mereka menghabiskan kurang dari US$6 juta untuk menjalankan pelatihan akhir sebuah model AI.

    Sementar para pengembang di perusahaan AI terkemuka di AS mengatakan bahwa total biaya yang dikeluarkan kemungkinan jauh lebih besar.

    Namun, kebangkitan DeepSeek menimbulkan pertanyaan tentang panggilan pendapatan Alphabet (perusahaan induk Google) dan saingannya Microsoft serta Meta (META.O).

    Sejauh ini, semua rakasasa teknologi di atas mengisyaratkan niat untuk melanjutkan belanja modal besar-besaran di bidang ini, meskipun melihat DeepSeek bisa membangun model yang sama canggihnya dengan biaya lebih murah.

    (dem/dem)

  • Telkomsel Umumkan Pemenang Undian Jajan Online 2024

    Telkomsel Umumkan Pemenang Undian Jajan Online 2024

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkomsel mengumumkan pemenang program Undian Jajan Online 2024. Program Jajan Online 2024 diikuti oleh lebih dari 1,8 juta pelanggan dan terpilih 165 pemenang.

    “Kami mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang program Jajan Online 2024. Program ini mencerminkan komitmen Telkomsel dalam memberikan nilai tambah bagi pelanggan, tidak hanya melalui layanan digital terbaik, tetapi juga melalui berbagai program apresiasi,” kata Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, Lesley Simpson, dikutip Kamis (6/2/2025).

    “Kami percaya bahwa kolaborasi teknologi dan gaya hidup dapat semakin mendekatkan pelanggan dengan ekosistem digital terintegrasi yang kami kembangkan,” tambah dia.

    Program Jajan Online 2024 sebelumnya berlangsung dari 21 Oktober hingga 31 Desember 2024 dan memberikan kesempatan kepada pelanggan memenangkan hadiah dengan melakukan transaksi di Google Play Store menggunakan metode prabayar atau pascabayar Telkomsel. Di mana setiap transaksi senilai 10.000 akan mendapatkan 1 kupon undian, dan berlaku kelipatan.

    Foto: Dok Telkomsel

    Pelanggan yang baru pertama kali mengaktifkan metode pembayaran Telkomsel di Google Play Store akan mendapatkan tambahan 10 kupon undian.

    Hadiah yang dimenangkan oleh para pelanggan Telkomsel, antara lain 5 unit ROG Phone 8 Pro, 5 unit Steam Deck Valve Handheld Gaming OLED, 5 unit Nintendo Switch V2, 50 saldo LinkAja masing-masing Rp1.000.000, 50 voucher Google Play masing-masing Rp500.000, dan 50 pulsa Telkomsel masing-masing Rp500.000

    Setelah pengumuman hasil undian diunggah di sini, pemenang dihubungi secara resmi oleh Call Center Telkomsel 188 untuk proses validasi data. Kemudian, hadiah akan diserahkan di GraPARI terdekat sesuai domisili pelanggan.

    “Telkomsel menanggung seluruh pajak dan biaya pengiriman hadiah, sehingga pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun,” kata Lesley.

    (rah/rah)

  • Video: Inovasi Teknologi Menuju Transformasi Industri Berkelanjutan

    Video: Inovasi Teknologi Menuju Transformasi Industri Berkelanjutan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Investasi menuju nett zero emission (NZE) bukan hanya tuntutan global, tapi juga bisa menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk beradaptasi dan berinovasi dalam persaingan industri masa depan. Di dalam negeri, banyak perusahaan atau pelaku bisnis yang tidak hanya fokus pada kemajuan teknologi tapi juga berinovasi menuju transformasi industri berkelanjutan. Salah satunya perusahaan SKF Indonesia.

    Country MD & President Director SKF Indonesia Satheswaran Mayachandran mengatakan bahwa pihaknya telah mengadopsi sejumlah teknologi untuk akselerasi tujuan berkelanjutan, seperti adanya sensor pemantauan kondisi industri. Satheswaran juga menambahkan melalui inovasi teknologi, pihaknya ingin membantu industri beralih dari pemeliharaan reaktif ke yang lebih bisa diprediksi.

    Selengkapnya saksikan dialog Safrina Nasution bersama Country MD & President Director SKF Indonesia Satheswaran Mayachandran di Program Profit CNBC Indonesia, Kamis (06/02/2025).

  • Harga Makin Murah, Ada Peluang Cuan Besar AI Buat Warga RI

    Harga Makin Murah, Ada Peluang Cuan Besar AI Buat Warga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Biaya teknologi kecerdasan buatan (AI) bakal makin murah sebagai dampak dari kehebohan DeepSeek. Harga yang murah membuka pintu bagi perusahaan baru, termasuk di Indonesia, untuk mengembangkan bisnis berbasis AI bersaing dengan perusahaan raksasa yang punya sumber daya berlimpah.

    Kemunculan DeepSeek yang salah satu produknya bisa digunakan bebas tanpa biaya (open source) menghancurkan dominasi perusahaan raksasa asal Amerika Serikat dalam di industri AI. DeepSeek membuktikan bahwa AI bisa dikembangkan dengan biaya yang murah dan membutuhkan kapasitas komputasi jauh lebih sedikit dari sebelumnya.

    Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menjelaskan bahwa kemunculan DeepSeek memicu era baru di industri AI. Fenomena ini serupa dengan kemunculan Linux yang menghancurkan dominasi Microsoft serta munculnya Android yang membuat HP murah menjamur bersaing dengan iPhone.

    “Sekarang saatnya untuk mencari cara mencoba menggunakan dan membangun bisnis dengan AI,” kata Willson, Rabu (6/2/2025).

    Selain produk AI yang langsung digunakan oleh konsumen seperti chatbot ChatGPT buatan OpenAI dan Gemini buatan Google, perusahaan juga bisa menggunakan model dasar AI untuk mengembangkan produk sendiri. Biasanya mereka harus membayar biaya untuk penggunaan model AI berikut biaya pemrosesannya di cloud.

    CEO Meeting.AI Hokiman Kurniawan menjelaskan bahwa kemunculan DeepSeek dari China bukan berarti semua akan pindah dari model AI buatan perusahaan besar seperti GPT ke DeepSeek.

    DeepSeek justru memicu perusahaan pengembang model AI berlomba-lomba meluncurkan produk-produk baru dengan kapasitas lebih tinggi tetapi dengan harga yang makin lama makin murah.

    “Kalau saya hitung, COGS [biaya per produk] kami dari awal sampai sekarang sudah turun sepersepuluhnya, marginnya sudah turn 60 persen, kata Hokiman.

    Meeting.AI membangun software yang merekam dan membuat notula rapat atau pertemuan lainnya secara otomatis.

    Perusahaan lain yang mulai memanfaatkan AI adalah Ruangguru. Selain memanfaatkan AI untuk robot chat, Ruangguru juga mencoba memanfaatkan AI untuk “mengevaluasi” setiap kegiatan belajar mengajar.

    Sebelum kemunculan DeepSeek, fitur AI untuk evaluasi guru tersebut terlalu mahal untuk direalisasikan. “Satu sesi, 1,5 jam, biayanya berkali-kali lipat dari biaya untuk gurunya,” kata CTO Ruangguru Alvin Francis Tamie.

    Namun, biaya penggunaan AI dan kapasitas pemrosesannya yang makin murah membuat biaya yang dikeluarkan hanya 10 persen dari beberapa bulan lalu.

    “Bukan hanya makin murah, tetapi dengan harga yang makin murah, kemampuannya juga makin banyak,” kata Alvin.

    (dem/dem)

  • Bubble Chat di WhatsApp Bisa Diubah Warnanya, Ini Caranya

    Bubble Chat di WhatsApp Bisa Diubah Warnanya, Ini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Anda bisa mengubah tampilan WhatsApp sesuai dengan yang diinginkan. Jadi tak perlu lagi melihat warna hijau yang identik dengan platform milik Meta itu.

    Salah satu yang bisa diganti adalah warna bubble chat. WhatsApp menyediakan fitur Tema Chat untuk mengganti tampilan tersebut dari warna hijau menjadi warnai lain.

    WhatsApp menyediakan 20 opsi warna yang bisa digunakan. Mulai dari merah, ungu hingga biru.

    Fitur Tema Chat menyediakan beberapa tampilan yang bisa diubah pengguna. Misalnya warna, mode, hingga wallpaper dalam aplikasi.

    Namun opsi ini nampaknya masih diluncurkan secara bertahap. Karena belum semua pengguna bisa mengaksesnya di dalam aplikasi.

    Jika pengaturan tersebut sudah tersedia di dalam aplikasi, berikut cara mengubah warna bubble chat di WhatsApp:

    Buka aplikasi WhatsAppMasuk ke menu SettingsKlik ChatPilih opsi Tema ChatPengguna bisa mengatur tema chat dengan warna yang disediakan WhatsApp. Selain itu juga ada beberapa pilihan untuk wallpaperKlik opsi Warna Chat untuk mengubah warna bubble chatPilih warna yang diinginkanSetelah selesai, warna chat akan berubah sesuai dengan pilihan sebelumnya

    (dem/dem)

  • DeepSeek Berjaya, ChatGPT Mulai Ditinggal Pengguna

    DeepSeek Berjaya, ChatGPT Mulai Ditinggal Pengguna

    Jakarta, CNBC Indonesia – ChatGPT dilaporkan mulai ditinggal penggunanya. Di sisi lain, DeepSeek makin populer dan lebih banyak digunakan pengguna.

    Namun secara jumlah, chatbot milik OpenAI itu memang masih jauh di atas DeepSeek. Laporan platform analitik daring Semruch, pengunjung ChatGPT merosot ke angka 14,9 juta pada 19 Januari dari 22,1 juta pengunjung pada 1 Oktober 2024 lalu, dikutip CNBC Internasional, Kamis (6/2/2025).

    Sementara itu, DeepSeek rata-rata mendapatkan 71,2 ribu kunjungan harian di Amerika Serikat (AS) pada 19 Januari 2025. Angka itu jauh lebih banyak dibandingkan data 1 Oktober 2024 yang hanya 2,3 ribu pengunjung.

    DeepSeek memang baru saja mendapatkan kepopuleran. Nampaknya karena menawarkan sesuatu yang langka di industri Artificial Intelligence.

    Misalnya hanya memiliki modal yang sangat rendah sebesar US$5,6 juta (Rp 90,8 miliar) dibandingkan pengeluaran raksasa teknologi lain di AI. DeepSeek juga menawarkan teknologi sumber terbuka.

    Teknologi open source sebenarnya sudah dipromosikan lama oleh Meta. Namun langkah DeepSeek bisa menjadi langkah lebih banyak digunakan platform lain di masa depan.

    “Akan ada lebih banyak gangguan seperti ini secepatnya,” kata direktur Stevens Institute for Artificial Intelligence di Stevens Institute of Technology, Brendan Englot.

    Namun ini juga punya sisi lain yang harus dipahami oleh pengguna, ujarnya. Yakni terkait implikasi data pengguna yang digunakan para platform.

    Alat yang ditawarkan didesain untuk meningkatkan hidup dan efisiensi serta kreativitas. Jadi Englot menyimpulkan sangat menggoda bagi pengguna untuk membagikannya.

    “Namun Anda harus berasumsi ini permainan yang adil untuk digunakan setelah melakukannya,” kata Englot.

    (dem/dem)

  • Menara Pencakar Langit Misterius Tampak di Planet Mars

    Menara Pencakar Langit Misterius Tampak di Planet Mars

    Jakarta, CNBC Indonesia – Misteri struktur raksasa berbentuk bujur sangkar di Mars membuat heboh setelah diungkit oleh Elon Musk di podcast Joe Rogan. Ternyata, ada bangunan yang lebih mengagetkan di Planet Merah yaitu sebuah menara pencakar langit.

    Bangunan yang dibahas oleh Rogan dan Musk terlihat dalam sebuah foto hasil jepretan Mars Global Surveyor (MGS) Mars Orbiter Camera (MOC). Menara yang disebut berbentuk “monolit” juga ditangkap oleh kamera yang sama dan berlokasi di Mars dan Phobos, salah satu satelitnya. Monolit yang ada di Mars difoto pada 2008, sedangkan monolit di Phobos diambil pada 1998.

    Pada 2009, astronaut Buzz Aldrin pernah membuat ramai karena menyarankan manusia berkunjung ke Phobos.

    “Ada sebuah monolit di sana, struktur yang sangat aneh di objek yang mengitari Mars setiap 7 jam. Ketika orang tahu, mereka akan bertanya-tanya, siapa yang membuatnya dan kenapa,” kata Aldrin, manusia kedua yang menginjak Bulan.

    Dalam unggahan Jet Propulsion Laboratory NASA, peneliti sempat membahas soal menara pencakar langit tersebut. 

    “Pada 1998, MGS empat kali melewati bagian terdalam Phobos. Pada 12 September 1998, MOC berhasil mendapatkan gambar resolusi tinggi. Beberapa batuan besar terlihat, termasuk sebuah batu raksasa yang diameternya mencapai 85 meter. Sebagian besar bebatuan adalah muntahan dari kawah terbesar di Phobos,” tulis JPL.

    [Gambas:Twitter]

    Kawah Stickney lebarnya mencapai 9,7 kilometer, nyaris separuh dari permukaan Phobos. Peristiwa tubrukan ini dinilai adalah penyebab terbentuknya “monolit” misterius. Artinya, ada penjelasan soal struktur menara di Phobos dan Mars selain hasil karya alien.

    “Banyak bebatuan persegi di Bumi dan Mars, serta planet lainnya. Kombinasi lapisan deposit bebatuan dikombinasikan dengan patahan tektonik menciptakan sudut tegak lurus yang lemah, sehingga sebuah blok persegi cenderung terkikis dan terpisah,” kata Alfred McEwen dari University of Arizona kepada Live Science.

    Selain itu, ada kemungkinan bebatuan yang terbentuk terlihat seperti persegi karena resolusi gambar yang rendah. 

    “Jika resolusi terlalu rendah, objek di gambar cenderung terlihat seperti persegi karena piksel bentuknya juga kotak. Lekukan apapun terlihat seperti garis lurus jika resolusinya tak cukup,” kata Jonathon Hill dari Arizona State University.

    (dem/dem)

  • Awas Modus Penipuan Terbaru Pakai QRIS Palsu, Kenali Tandanya

    Awas Modus Penipuan Terbaru Pakai QRIS Palsu, Kenali Tandanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah modus penipuan menggunakan kode QR palsu untuk menjerat para korbannya. Saat mereka memindai atau scan QR akan membuat rekening mereka ludes tanpa sisa.

    Kode QR palsu itu akan meniru identitas pedagang, jenis barang dan jumlah transaksi asli. Jadi korban tidak akan menyadari sedang bertransaksi dengan penipu.

    Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia sudah pernah mengingatkan terkait hal ini. Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan QRIS dibangun dengan keamanan standar nasional dan merujuk para praktik terbaik global.

    “QRIS keamanannya itu tanggung jawab bersama. BI, ASPI [Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia] dan pelaku industri PJP [Perusahaan Jasa Penilai] selalu melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keamanan transaksi QRIS kepada para merchant,” jelas dia.

    Menurutnya, peredaran QRIS palsu perlu ditanggulangi bersama. Termasuk, pedagang punya tanggung jawab untuk memastikan gambar QRIS berada dalam pengawasannya.

    Selain itu pedagang harus mengawasi proses transaksi pembelian dengan QRIS. Ini dilakukan baik yang bertransaksi dengan scan gambar maupun mesin EDC.

    Kedua, para pedagang juga harus memeriksa status tiap pembayaran. Misalnya memastikan notifikasi telah mereka terima setelah transaksi terjadi.

    Namun bukan hanya pedagang yang harus bertanggung jawab. Pembeli punya tugas yang sama untuk menanggulangi masalah ini.

    Fillianingsih mengatakan pembeli harus memastikan QRIS yang mereka scan memiliki identitas sama dengan merchant. “Namanya benar, jangan misalnya yayasan apa, tetapi namanya toko onderdil. Tidak pas,” jelasnya.

    “Di BI dan ASPI kita selalu melakukan pengawasan terhadap PJP QRIS dan terhadap perlindungan konsumen. Jadi itu tanggung jawab kita bersama,” pungkas dia.

    (dem/dem)

  • AS Jebol! Ini Sosok Mata-mata China Menyamar Jadi Karyawan Google

    AS Jebol! Ini Sosok Mata-mata China Menyamar Jadi Karyawan Google

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mata-mata China yang menyamar sebagai karyawan Google untuk mencuri informasi penting pengembangan teknologi Amerika Serikat (AS) terancam hukuman berat berupa denda jutaan dolar AS dan kurungan penjara selama ratusan tahun.

    Jaksa AS pada Selasa (4/2) waktu setempat mengumumkan penambahan 14 dakwaan terhadap Linwei Ding alias Leon Ding. Ia bergabung dengan Google pada Mei 2019 dan diduga memulai pencurian informasi 3 tahun setelahnya.

    Ding yang berusia 38 tahun tersebut merupakan warga negara China. Ia dituduh mencuri rahasia dagang teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menguntungkan dua perusahaan China.

    Saat bekerja di Google, diam-diam Ding juga bekerja di dua perusahaan China tersebut. Akhirnya ketahuan, pengadilan federal di San Francisco mulanya mengganjarnya dengan 7 dakwaan terkait espionase ekonomi dan 7 dakwaan terkait pencurian rahasia dagang.

    Setiap dakwaan terkait espionase ekonomi mengancam Ding dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda US$5 juta (Rp81,4 miliar).

    Sementara itu, setiap dakwaan terkait pencurian rahasia dagang dikenai ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda US$250.000 (Rp4 miliar), dikutip dari Reuters, Rabu (5/2/2025).

    Ding pertama kali didakwa pada Maret 2024 lalu atas 4 tuduhan pencurian rahasia dagang. Ia akhirnya dibebaskan dengan jaminan.

    Kasus Ding dikoordinasikan melalui antarlembaga Disruptive Technology Strike Force yang dibentuk pada 2023 lalu di bawah pemerintahan Joe Biden.

    Inisiatif itu dirancang untuk membasmi pencurian teknologi canggih AS oleh negara-negara musuh seperti China dan Rusia, yang dikatakan dapat membahayakan keamanan nasional.

    Jaksa mengatakan Ding mencuri informasi terkait infrastruktur hardware dan platform software yang memungkinkan data center superkomputasi Google melatih model AI.

    Beberapa blueprint chip yang diduga dicuri berisi strategi Google untuk memenangkan persaingan melawan Amazon dan Microsoft, serta strategi untuk mengurangi ketergantungan dengan chip buatan Nvidia.

    Ding dituduh meng-upload lebih dari 1.000 dokumen rahasia pada Mei 2023. Dokumen-dokumen itu beredar dalam bentuk PowerPoint pada presentasi startup China ke karyawan mereka.

    (fab/fab)

  • Tak Cuma Driver Online, Kiamat Sopir Truk Mulai Terlihat

    Tak Cuma Driver Online, Kiamat Sopir Truk Mulai Terlihat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri kendaraan otomatis (Automatic Vehicle/AV) berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Kemunculan taksi tanpa awak atau diistilahkan ‘robotaxi’ sudah tersebar di beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), China, Uni Emirat Arab, bahkan Singapura yang lokasinya hanya sejengkal dari wilayah RI.

    Hal ini memicu kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan sopir (driver). Terbaru, pengembangan kendaraan otomatis juga tak cuma untuk taksi melainkan truk.

    Startup truk tanpa awal Waabi telah bermitra dengan Volvo Autonomous Solutions untuk mengembangkan dan menguji truk otomatis. Ini merupakan tahapan penting sebelum peluncuran truk otomatis komersial.

    Kerja sama ini merupakan kali kedua Volvo menggandeng mitra startup untuk pengembangan kendaraan otomatis. Sebelumnya, pada Mei 2024, Volvo bermitra dengan Aurora Innovation untuk mengembangkan truk Volvo VNL Autonomous.

    Waabi akan menggunakan truk yang sama, tetapi disematkan teknologi Waabi seperti rangkaian sensor, komputasi, dan software Waabi Driver.

    “Kami sekarang memiliki semua yang dibutuhkan untuk meningkatkan skala produk kami, kata CEO dan pendiri Waabi, Raquel Urtasun, dikutip dari Tech Crunch, Rabu (5/2/2025).

    “Kami memiliki teknologi generasi terbaru 2.0 untuk AV yang lebih efisien untuk mempercepat adopsi ke pasar,” ia menambahkan.

    Waabi berencana untuk meluncurkan uji coba komersial dengan truk buatan Volvo di Texas selama beberapa bulan ke depan, dengan demonstrasi produk tanpa pengemudi di jalan umum direncanakan pada akhir tahun 2025.

    Urtasun, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala ilmuwan di Uber ATG sebelum meluncurkan Waabi pada tahun 2021, mengklaim telah membangun model AI yang dapat berpikir seperti manusia, sehingga mempercepat penerapan komersial dan menjadikan sistem secara keseluruhan lebih efisien.

    Dia beralasan bahwa AI dengan kualitas lebih baik akan membutuhkan lebih sedikit data dan komputasi untuk memahami dan bereaksi terhadap dunia di sekitarnya.

    Kemitraan Waabi dengan Volvo merupakan kelanjutan dari investasi strategis ke startup tersebut dua tahun lalu melalui cabang venturanya, Volvo Group Venture Capital. Volvo kemudian berpartisipasi dalam Seri B pendaan Waabi senilai US$200 juta atau Rp3,2 triliun.

    Volvo akan membuat truk untuk Waabi di fasilitas siap produksinya di Virginia. Urtasun mengatakan beberapa produkpertama akan keluar dari jalur perakitan pada tahun 2025, dan ia memperkirakan jangka waktunya sekitar dua hingga tiga tahun untuk mencapai skala volume.

    Hingga saat ini, Waabi telah mengumpulkan US$282 juta (Rp4,5 triliun), menurut data PitchBook, dan Urtasun mengatakan bahwa startup tersebut memiliki cukup dana untuk meluncurkan truk tanpa pengemudi di jalan umum dan sekitarnya. Pesaing utamanya, Aurora dan Kodiak, masing-masing telah mengumpulkan US$3,46 miliar (Rp56 triliun) dan $243 juta (Rp3,9 triliun).

    Aurora berencana meluncurkan operasi truk komersial tanpa pengemudi pada bulan April, dan Kodiak mengirimkan truk otonom pertamanya kepada mitra komersial yang akan menggunakannya untuk operasi off-road.

    “2025 adalah tahun truk otomatis. Ini adalah situasi berhasil atau gagal,” kata Urtasun.

    “Saya pikir akan ada potensi lebih banyak konsolidasi,” ia menambahkan.

    (fab/fab)