Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Cahaya Misterius di Bulan Buat Ilmuwan Penasaran

    Cahaya Misterius di Bulan Buat Ilmuwan Penasaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Cahaya misterius yang muncul di permukaan bulan sejak ratusan tahun lalu sudah lama menyita perhatian para ilmuwan. Fenomena ini dikenal sebagai transient lunar phenomenon (TLP), yaitu perubahan singkat pada tampilan sebagian permukaan bulan yang bisa berlangsung dari milidetik hingga berjam-jam.

    Catatan pertama tentang fenomena ini berasal dari astronom William Herschel pada malam 19 April 1787. Ia mengamati cahaya terang selama beberapa jam di area bulan yang gelap, seterang Nebula Orion. Peristiwa tersebut diyakini sebagai salah satu TLP pertama yang tercatat dalam sejarah.

    TLP sering kali muncul dalam bentuk kilatan cahaya, bercak kemerahan atau ungu, hingga titik-titik kabur di permukaan bulan. Selama dua ribu tahun terakhir, lebih dari 3.000 TLP telah terdokumentasi oleh para pengamat di seluruh dunia, baik menggunakan teleskop, kamera, maupun pengamatan langsung.

    Meski sudah lama menjadi misteri, penyebab pasti TLP belum dapat dipastikan. Para ilmuwan menjelaskan bahwa durasi cahaya dapat memberikan petunjuk mengenai sumbernya.

    Menurut Masahisa Yanagisawa, profesor emeritus di University of Electro-Communications, Jepang, kilatan yang hanya berlangsung kurang dari satu menit biasanya disebabkan oleh tumbukan meteoroid di permukaan bulan. Tumbukan batuan luar angkasa seberat sekitar 0,2 kilogram dapat menimbulkan lunar impact flash (LIF), yaitu cahaya singkat akibat batuan yang memanas saat tertabrak.

    Fenomena ini baru dapat dipastikan pada 1990-an, setelah teknologi kamera berkecepatan tinggi memungkinkan pengamatan secara akurat. Sejak itu, ratusan LIF telah teridentifikasi oleh berbagai lembaga, termasuk program NELIOTA (Near-Earth Object Lunar Impacts and Optical Transients) yang didanai Badan Antariksa Eropa (ESA).

    Dalam sembilan tahun terakhir, proyek tersebut telah merekam 193 kilatan di permukaan bulan, dengan sebagian besar terjadi di wilayah Oceanus Procellarum, area yang diduga masih aktif secara tektonik.

    Namun, peneliti utama NELIOTA, Alexios Liakos dari National Observatory of Athens, menilai pola tersebut belum tentu menggambarkan kondisi sebenarnya. “Bulan kemungkinan besar dihantam meteoroid secara merata di seluruh permukaannya,” kata Liakos dalam keterangan tertulis yang dikutip Live Science, Senin (27/10/2025).

    Selain akibat tumbukan, TLP yang berlangsung beberapa menit juga diduga disebabkan oleh pelepasan gas radon dari dalam bulan. Studi di The Astrophysical Journal tahun 2008 dan 2009 menyebutkan bahwa gas yang terperangkap di bawah permukaan bisa meledak akibat “moonquake” atau gempa bulan, lalu menghasilkan cahaya saat radon yang bersifat radioaktif meluruh.

    Namun, beberapa fenomena yang lebih lama, seperti yang disaksikan Herschel, bisa berlangsung hingga berjam-jam. Studi tahun 2012 menyebutkan, angin matahari yang mengionisasi debu bulan bisa menimbulkan awan besar setinggi 100 kilometer. Awan ini memantulkan cahaya dari bintang atau objek terang lain di dekat bulan, sehingga tampak seperti sumber cahaya dari permukaan.

    Meski begitu, tidak semua peneliti sepakat tentang keberadaan TLP berdurasi panjang. Liakos, misalnya, meragukan keberadaan TLP berdurasi panjang. “Satu-satunya peristiwa yang agak lama yang pernah saya lihat hanyalah satelit yang melintas di depan cakram bulan,” ujarnya, menambahkan bahwa sejak 2017 ia belum pernah melihat TLP yang bertahan lama di sisi malam bulan.

    Hingga kini, para peneliti masih terus memantau fenomena ini untuk mencari tahu penyebab pastinya. Satu hal yang pasti, jika suatu malam terlihat cahaya misterius di permukaan bulan, bisa jadi itu bukan sekadar ilusi optik, melainkan fenomena alam langka yang masih menyimpan misteri besar bagi sains modern.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ahli RI Ungkap Keahlian yang Kebal Kena PHK, Tak Bisa Diganti AI

    Ahli RI Ungkap Keahlian yang Kebal Kena PHK, Tak Bisa Diganti AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak perkembangan pesat beberapa tahun terakhir, AI dibuat seperti solusi semua masalah. Bahkan banyak perusahaan yang menggunakan AI untuk merubah arah bisnisnya.

    Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Hammam Riza mengatakan masyarakat perlu mengenali teknologi tersebut. Termasuk semua masalah harus diselesaikan dengan pemanfaatan AI.

    “Itu merupakan sebuah indikasi kepada kita bagaimana kita bisa memanfaatkan dan bagaimana kita bisa memanfaatkan dan bisa mengenali. Tidak semua problem, solusi itu harus memanfaatkan AI,” kata Hammam dalam acara OneHP Day 2025, Selasa (28/10/2025).

    Menurutnya, semua orang harus berpikiran terbuka dengan memberikan kesempatan pada soft skill dan menggunakan critical thinking, dibandingkan menyerahkan kepada AI.

    Lebih lanjut dia juga mengatakan dengan mengenali AI maka bisa memaksimalkan penggunaannya. Termasuk dapat meningkatkan produktivitas dan juga efisiensi dalam pekerjaan.

    “AI ini akan membantu kita dalam efisiensi atau AI ini membantu kita menjalankan berbagai pekerjaan secara otomatis,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Managing Director HP Indonesia, Juliana Cen menjelaskan temuan survei perusahaan Work Relations Index 2025. Studi itu melibatkan lebih dari 18 ribu orang di 14 negara, termasuk Indonesia.

    Salah satunya 7 dari 10 karyawan mengatakan tidak punya hubungan baik dengan pekerjaan. Dia mengatakan khususnya di Indonesia terjadi setelah Covid-19 dimana para pekerja yang harus kembali setelah bekerja dari jarak jauh.

    “Jadi, kemudian karena ada faktor tadi jadi hybrid, yang tadinya mungkin sebelumnya kerja di rumah, katakan dipikirkan lebih produktif, tapi ternyata sekarang harus ke kantor macet lagi. Tapi buktinya, dari hasil survei kita, juga katakan ada beberapa hal yang sebenarnya bisa membantu karyawan itu berasa punya hubungan baik sama kerjanya,” jelas Juliana.

    Berdasarkan survei juga dikatakan teknologi berperan penting dalam pekerjaan kita. Teknologi menjadi energi dan sangat penting dalam dunia kerja.

    “Bagaimana teknologi itu bisa membantu supaya kerjaan kita lebih efisien, lebih cepat, lebih baik, sehingga kita punya fulfillment dalam kerjaan kita. Salah satu contoh misalnya, dengan konsep hybrid, dunia masih ada yang bisa bekerja secara online,” kata dia.

    Khusus untuk AI, dia mengatakan 90% karyawan Indonesia menggunakan gen AI. Penggunaannya juga terkait aktivitas sederhana, seperti meringkas atau mengetik email, drafting atau menulis kalimat.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Amazon Pecat 14.000 Karyawan di Seluruh Dunia, Bilang Demi Efisiensi

    Amazon Pecat 14.000 Karyawan di Seluruh Dunia, Bilang Demi Efisiensi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amazon mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap karyawan. Perusahaan menyebut akan memangkas sebanyak 14.000 posisi. Namun mereka tak menyebut detail lokasi mana saja karyawan yang akan di PHK.

    Namun sebelumnya, sejumlah laporan media memperkirakan total PHK bisa mencapai hingga 30.000 orang, atau sekitar 10% dari karyawan di raksasa e-commerce asal Amerika Serikat itu.

    Dalam pernyataannya di situs resmi, Amazon menyebut kebijakan tersebut merupakan upaya untuk menjadi lebih kuat dengan mengurangi birokrasi, memangkas jenjang organisasi, dan mengalihkan sumber daya pada hal-hal yang paling penting bagi pelanggan saat ini dan di masa depan.

    Langkah efisiensi ini disebut tidak akan berdampak pada tenaga kerja di sektor distribusi dan gudang, yang mencakup lebih dari 1,5 juta karyawan Amazon di seluruh dunia. Pemangkasan lebih banyak difokuskan pada level korporat dan unit non-operasional langsung.

    “Langkah ini akan mencakup pengurangan di beberapa bidang dan perekrutan di bidang lain, tetapi secara keseluruhan berarti pengurangan sekitar 14.000 posisi di tenaga kerja korporat kami,” demikian pernyataan perusahaan, dikutip dari AFP, Selasa (28/10/2025).

    Keputusan ini muncul hanya beberapa hari setelah unit cloud Amazon Web Services (AWS) mengalami gangguan besar (down) yang menyebabkan lumpuhnya berbagai layanan di internet.

    Sejumlah platform populer seperti Prime Video, Disney+, Fortnite, Airbnb, Snapchat, Duolingo, hingga layanan pesan seperti Signal dan WhatsApp dilaporkan ikut terdampak.

    Amazon dijadwalkan akan merilis laporan keuangan kuartalannya pada Kamis (30/10/2025) mendatang. Investor akan menyoroti kinerja AWS, terutama terkait margin keuntungan dan percepatan pendapatan, di tengah besarnya investasi perusahaan dalam teknologi AI.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fakta TV Mahal 8K Dibongkar oleh Peneliti, Cek Sebelum Beli Mahal

    Fakta TV Mahal 8K Dibongkar oleh Peneliti, Cek Sebelum Beli Mahal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi terus berkembang dan selalu menawarkan sesuatu yang lebih canggih dari sebelumnya. Salah satunya adalah televisi ultra-high-definition (UHD) seperti 4K dan 8K kini makin marak ditawarkan produsen global.

    Namun, riset terbaru mengungkap bahwa kemampuan otak manusia ternyata tak secepat perkembangan teknologi tersebut. Bahkan, gambar super tajam justru bisa menjadi sebuah pemborosan dan berpotensi membebani kinerja otak serta perangkat.

    Penelitian dari University of Cambridge bersama Meta Reality Labs menemukan bahwa peningkatan resolusi TV hingga 8K mungkin tidak lagi memberi manfaat visual yang signifikan bagi manusia. Pasalnya, mata dan otak manusia memiliki batas dalam mengenali detail gambar, terutama dalam warna.

    Di ruang keluarga berukuran standar, manusia tidak akan merasakan perbedaan “ketajaman” signifikan antara layar televisi dengan resolusi 4K dan 8K dengan layar resolusi 2K yang biasanya digunakan di monitor komputer atau laptop.  

    “Jika Anda sudah memiliki televisi 44 inci 4K dan menontonnya dari jarak 2,5 meter, gambarnya sudah lebih detail dari apa yang bisa dilihat mata manusia. Upgrade ke versi 8K dengan ukuran yang sama, tidak akan terlihat lebih tajam,” kata Maliha Ashraf peneliti utama dalam penelitian tersebut, seperti dikutip oleh The Guardian.

    Dalam studi yang telah diterbitkan di jurnal Nature Communications ini, para peneliti menguji batas resolusi penglihatan manusia menggunakan pola digital dengan detail sangat halus, mirip dengan tes penglihatan di dokter mata.

    Hasilnya, ketajaman penglihatan rata-rata mencapai 94 pixels per degree (PPD) untuk gambar hitam-putih, namun turun menjadi 89 PPD untuk warna merah-hijau, dan hanya 53 PPD untuk warna kuning-ungu.

    Artinya, makin tinggi resolusi gambar berwarna, makin sedikit informasi yang bisa benar-benar diproses oleh otak manusia. Dengan kata lain, mata manusia tidak mampu sepenuhnya memanfaatkan jutaan piksel tambahan pada TV UHD.

    “Otak kita tidak memiliki kapasitas besar untuk mendeteksi detail warna, terutama ketika gambar dilihat dari sisi penglihatan,” jelas Mantiuk. “Mata kita pada dasarnya hanyalah sensor yang tidak terlalu sempurna, tetapi otak kita memproses data itu menjadi apa yang menurutnya kita lihat,” imbuhnya.

    Pendekatan baru ini memberikan pemahaman lebih baik tentang apa yang sebenarnya bisa dilihat oleh kebanyakan orang. Temuan ini diharapkan dapat membantu produsen dalam merancang teknologi yang benar-benar bermanfaat bagi mayoritas populasi, bukan sekadar menciptakan televisi luar biasa untuk mata yang super tajam.

    “Jika Anda memiliki lebih banyak piksel di layar, perangkat itu menjadi kurang efisien, lebih mahal, dan membutuhkan daya pemrosesan yang lebih besar,” kata Profesor Rafał Mantiuk, salah satu peneliti dari Departemen Ilmu Komputer dan Teknologi Universitas Cambridge, dikutip dari IFL Science, Selasa (28/10/2025).

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mengapa Kucing Saling Menjilati Satu Sama Lain?

    Mengapa Kucing Saling Menjilati Satu Sama Lain?

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kucing dikenal sebagai hewan yang mandiri, namun di balik sikap anggunnya, mereka memiliki kebiasaan sosial yang menarik: saling menjilat. Bagi pemilik kucing, pemandangan dua ekor kucing yang saling membersihkan kepala atau leher sering dianggap tanda kasih sayang. Tapi tahukah kamu, perilaku ini menyimpan banyak makna lain?

    Para ahli perilaku kucing menjelaskan bahwa kebiasaan ini bukan hanya bentuk kasih sayang, melainkan juga bagian dari komunikasi sosial, naluri perawatan, hingga cara menghindari konflik.

    1. Bentuk Kasih Sayang dan Kepercayaan

    Menurut ahli perilaku kucing bersertifikat, LeeAnna Buis, tindakan menjilat sesama kucing merupakan cara mereka menunjukkan rasa aman dan keakraban. Biasanya, hal ini dilakukan pada bagian tubuh yang sulit dijangkau seperti kepala atau leher.

    “Menjilat adalah bentuk kasih sayang dan kepercayaan,” ujar Buis dalam wawancara yang dikutip dari sumber ilmiah. “Kucing yang saling menjilat biasanya memiliki ikatan sosial yang kuat.”

    Perilaku ini juga lebih sering terjadi pada kucing yang tumbuh bersama sejak kecil atau telah lama hidup dalam satu lingkungan yang sama.

    2. Bantu Membersihkan Bagian Tubuh yang Sulit Dijangkau

    Selain mempererat ikatan sosial, menjilat juga punya fungsi praktis. Menurut para pakar, tindakan ini merupakan bagian dari kerjasama dalam menjaga kebersihan.

    Buis menjelaskan bahwa menjilat sesama kucing membantu mereka menjangkau area tubuh yang sulit dibersihkan sendiri. Dengan kata lain, mereka saling membantu dalam menjaga kebersihan bulu dan kesehatan kulit.

    3. Membangun Aroma Kelompok

    Ahli perilaku kucing Jennifer Van de Kieft menambahkan, menjilat juga berperan penting dalam membentuk aroma khas kelompok. Aroma ini membantu kucing mengenali siapa yang termasuk dalam kelompoknya dan siapa yang dianggap “asing.”

    “Kucing mengandalkan penciuman sebelum penglihatan untuk mengenali teman dan musuh,” jelas Van de Kieft. “Jadi, menjilat membantu mereka menciptakan aroma kelompok yang membuat mereka merasa lebih aman.”

    Perilaku ini adalah bagian dari naluri bertahan hidup yang diwarisi dari nenek moyang kucing liar.

    4. Cara Meredakan Ketegangan

    Menariknya, perilaku menjilat tidak selalu dilakukan karena kasih sayang. Dalam beberapa kondisi, menurut penelitian di Journal of Ethology, menjilat bisa menjadi cara kucing menenangkan diri atau meredakan ketegangan sosial.

    Ketika suasana mulai tegang, seekor kucing bisa menjilat kucing lain untuk mencegah pertengkaran. Namun, jika kucing yang dijilat merasa tidak nyaman, ia bisa langsung merespons dengan mendesis atau mencakar.

    Menurut Dr. Bruce Kornreich dari Cornell Feline Health Center, menjilat juga bisa menunjukkan status sosial dalam kelompok.

    “Dalam beberapa kasus, kucing yang dominan mungkin menjilat kucing lain yang lebih pasif untuk menegaskan posisinya,” ungkap Kornreich.

    Namun, Kornreich menegaskan bahwa tidak seperti anjing, kucing tidak memiliki struktur hierarki yang ketat. Mereka bisa berganti peran tergantung pada situasi dan hubungan antarindividu.

    6. Ketika Menjilat Jadi Tanda Stres

    Meski terlihat manis, menjilat secara berlebihan bisa menjadi tanda stres atau kecemasan. Kucing yang terlalu sering menjilat pasangannya dapat memicu ketegangan hingga perkelahian kecil.

    Van de Kieft menjelaskan, tindakan ini mirip seperti perilaku kompulsif pada manusia-cara menenangkan diri saat sedang cemas. Jika hal ini sering terjadi, pemilik disarankan untuk memberikan ruang, mengurangi stresor, dan memastikan kedua kucing punya waktu bermain yang cukup.

    (dag)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sepanjang 2025, OVO Sukses Tekan Transaksi Judol hingga 90%

    Sepanjang 2025, OVO Sukses Tekan Transaksi Judol hingga 90%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Program GEBUK JUDOL (Gerakan Bareng Ungkap Judi Online) Ronde 2, yang berlangsung dari Juli hingga Agustus 2025 berhasil menekan aktivitas transaksi judi online (judol) secara signifikan. Data OVO menunjukkan, transaksi judol menurun hingga 90% sepanjang 2025, termasuk hasil pemblokiran di luar program GEBUK JUDOL.

    GEBUK JUDOL (Gerakan Bareng Ungkap Judi Online) Ronde 2 menjadi kelanjutan aksi kolaborasi multistakeholder antara masyarakat, OVO, dan pemerintah. Inisiatif ini merupakan lanjutan dari program yang pertama kali diluncurkan pada November 2024.

    Program ini tidak hanya menindak akun yang disalahgunakan, tetapi juga menunjukkan antusiasme masyarakat untuk terlibat dalam menjaga ruang digital tetap aman. Partisipasi masyarakat melalui laporan akun yang disalahgunakan menjadi salah satu kunci keberhasilan dari inisiatif ini.

    “Laporan masyarakat via OVO dalam program GEBUK JUDOL menjadi salah satu kanal yang efektif dalam menangkap akun yang disalahgunakan untuk judi online,” ujar Deputi Bidang Analisis dan Pemeriksaan PPATK Danang Tri Hartono, dikutip Selasa (28/10/2025).

    Menurutnya partisipasi aktif masyarakat adalah bagian dari solusi kolektif melawan judol. Selain itu, jumlah akun OVO yang dilaporkan sebagai Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) kepada PPATK dan Kemkomdigi pun menurun dari sekitar 4.500 akun di Ronde 1 menjadi kurang lebih 2.500 akun di Ronde 2. Hal ini menandakan adanya penurunan LTKM sebesar 44%, serta menunjukkan bahwa langkah mitigasi dan kontrol yang dilakukan lewat program GEBUK JUDOL memberikan dampak nyata yang positif.

    Presiden Direktur, OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan dengan memperketat pemantauan akun bertransaksi tidak wajar yang berjalan sepanjang tahun ini, serta melalui inisiatif GEBUK JUDOL Ronde 2 ini, pihaknya melihat penurunan signifikan pada jumlah akun OVO yang disalahgunakan untuk transaksi judol.

    “Selain itu, tingkat validitas laporan masyarakat meningkat hingga 91% di ronde kedua ini. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin jeli untuk mengidentifikasi akun OVO yang disalahgunakan. Ini menegaskan dampak positif dari GEBUK JUDOL Ronde 2 sebagai kelanjutan aksi OVO dalam memfasilitasi kolaborasi mult-istakeholder guna bersama-sama menciptakan ruang digital yang aman dan terpercaya,” ujar Karaniya.

    Temuan lainnya, meski jumlah laporan berkurang, validitas laporan dari masyarakat justru meningkat. Jika pada Ronde 1 terdapat 78% laporan valid, di Ronde 2 terjadi peningkatan laporan valid sebesar 91%.

    Hal ini menunjukkan peningkatan literasi digital masyarakat untuk mengenali akun OVO yang disalahgunakan. Tren tersebut juga dapat menjadi indikator meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya praktik judi online yang merugikan.

    Diketahui, terdapat tiga langkah yang digunakan OVO dalam memberantas judi online. Pertama, langkah pencegahan, yang meliputi identifikasi dan verifikasi pengguna akun OVO melalui proses Customer Due Intelligence dan Enhanced Due Intelligence, penggunaan sistem teknologi di ekosistem OVO melalui behavioural monitoring and machine learning, serta konsistensi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui kanal resmi.

    Selanjutnya adalah langkah penelusuran melalui patroli siber untuk menyusur situs dan kanal judi online secara berkala yang kemudian disusun ke dalam Daftar Pantau yang terus diperbarui. Langkah terakhir adalah penindaklanjutan lewat blocking transaksi dan pelaporan ke PPATK dan Kemkomdigi untuk penanganan lebih lanjut.

    Diluncurkan pada November 2024, inisiatif GEBUK JUDOL menjadi bagian dari strategi jangka panjang OVO dalam memperkuat keamanan ekosistem keuangan digital nasional, sekaligus membangun kepercayaan digital (digital trust) melalui sinergi pemerintah, pelaku industri, dan publik.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Punya Senjata Pembunuh Baru, Amerika Bisa Tamat

    China Punya Senjata Pembunuh Baru, Amerika Bisa Tamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – China dilaporkan tengah mengembangkan senjata otonom berbasis kecerdasan buatan (AI) yang disebut-sebut mampu menyaingi dominasi militer Amerika Serikat (AS).

    Laporan terbaru Reuters mengungkap bahwa Negeri Tirai Bambu secara sistematis memanfaatkan teknologi AI untuk memperkuat kemampuan tempur militernya, termasuk melalui kendaraan tempur, drone, hingga sistem simulasi perang canggih.

    Pada Februari lalu, raksasa pertahanan milik negara China, Norinco, memperkenalkan kendaraan militer P60 yang mampu menjalankan operasi tempur secara mandiri dengan kecepatan 50 kilometer per jam. Kendaraan ini digerakkan oleh DeepSeek, model kecerdasan buatan buatan dalam negeri yang kini menjadi kebanggaan sektor teknologi China.

    Pejabat Partai Komunis China menyebut peluncuran tersebut sebagai bukti awal bagaimana Beijing memanfaatkan DeepSeek dan teknologi AI untuk mengejar ketertinggalan dalam perlombaan persenjataan dengan AS.

    Laporan terhadap ratusan makalah penelitian, paten, dan catatan pengadaan menunjukkan adanya upaya sistematis pemerintah China dalam memanfaatkan AI untuk keunggulan militer.

    Walau detail mengenai penerapan sistem senjata generasi baru masih dirahasiakan, dokumen pengadaan dan paten menunjukkan kemajuan signifikan menuju kemampuan seperti pengenalan target otonom dan pengambilan keputusan di medan perang secara langsung atau real time, sebuah kemampuan yang juga tengah dikembangkan oleh militer AS.

    Menariknya, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) masih terlihat menggunakan chip buatan Nvidia, termasuk model yang telah dikenakan pembatasan ekspor oleh AS. Tidak jelas apakah chip tersebut disimpan sebelum larangan diberlakukan, karena dokumen tidak mencantumkan tanggal ekspor.

    Huawei dan DeepSeek

    Penelitian dan pengadaan terbaru menunjukkan peningkatan penggunaan chip Huawei oleh lembaga penelitian militer China. Langkah ini sejalan dengan kampanye publik Beijing untuk memperkuat kemandirian teknologi dan mengurangi ketergantungan pada komponen Barat.

    Sementara, penggunaan model AI DeepSeek disebutkan dalam belasan tender dari lembaga-lembaga PLA yang diajukan tahun ini dan dilihat oleh Reuters. Hanya satu tender yang menyebutkan Qwen, model AI milik Alibaba yang merupakan pesaing utama di dalam negeri.

    Menurut Jamestown Foundation, pengadaan yang terkait dengan DeepSeek meningkat pesat sepanjang 2025, dengan berbagai aplikasi militer baru yang muncul secara berkala di jaringan internal PLA.

    Popularitas DeepSeek di kalangan militer mencerminkan upaya Beijing mengejar apa yang disebut sebagai “kedaulatan algoritmik” (algorithmic sovereignty), yakni mengurangi ketergantungan pada teknologi Barat sekaligus memperkuat kendali atas infrastruktur digital yang penting bagi keamanan nasional.

    Washington menegaskan akan memperkuat kerja sama dengan negara sekutu dalam pengembangan AI, sambil mencegah teknologi tersebut jatuh ke tangan pihak musuh.

    Dokumen lain menunjukkan bahwa militer China tengah berinvestasi dalam teknologi senjata tanpa awak yang makin otonom. Setidaknya dua lusin paten dan tender menunjukkan upaya PLA mengintegrasikan AI agar drone dapat mengenali dan mengikuti target, serta bergerak dalam formasi tanpa intervensi manusia.

    Universitas Beihang, lembaga riset penerbangan militer, menggunakan DeepSeek untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan pada drone swarm yang ditujukan untuk menghadapi ancaman udara berkecepatan rendah dan ketinggian rendah.

    Meski pejabat pertahanan China menegaskan bahwa kendali manusia akan tetap dipertahankan, analis menilai kemampuan ini bisa menjadi senjata pembunuh masa depan yang mampu menyaingi, bahkan mengancam, dominasi militer AS.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Atlas Pengganti Chrome Simpan Bahaya Tersembunyi, Cek Sebelum Download

    Atlas Pengganti Chrome Simpan Bahaya Tersembunyi, Cek Sebelum Download

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kemunculan peramban web atau browser bertenaga kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT Atlas milik OpenAI dan Comet dari Perplexity mulai menantang dominasi Google Chrome sebagai pintu utama menuju internet.

    Kedua browser ini menjanjikan kemudahan, karena mampu menjalankan tugas secara otomatis atas nama pengguna, mulai dari menjelajahi website hingga mengisi formulir secara mandiri.

    Namun di balik kecanggihannya, para ahli keamanan siber memperingatkan adanya risiko besar terhadap privasi pengguna.

    Sejumlah pakar menyebut agen AI dalam browser justru membuka potensi kebocoran data yang lebih tinggi dibandingkan peramban tradisional. Sebab, untuk berfungsi optimal, browser seperti Comet dan ChatGPT Atlas meminta akses luas ke email, kalender, hingga daftar kontak pengguna.

    Hasil pengujian menujukkan, agen AI ini cukup membantu untuk tugas-tugas ringan. Untuk pekerjaan kompleks, performanya masih lemah dan lambat. Artinya, teknologi ini lebih menyerupai fitur eksperimental daripada alat produktivitas yang benar-benar efisien.

    Injeksi prompt

    Masalah utama muncul pada serangan injeksi prompt, yaitu kerentanan yang memungkinkan peretas menyisipkan instruksi berbahaya di dalam laman web. Jika agen AI membaca halaman tersebut, sistem bisa tertipu dan menjalankan perintah dari pihak jahat.

    Kondisi ini berpotensi menyebabkan agen AI tanpa sengaja membocorkan data sensitif pengguna, seperti email, kata sandi, atau bahkan melakukan tindakan atas nama pengguna, mulai dari pembelian tanpa izin hingga posting di media sosial.

    Brave, perusahaan pengembang browser fokus privasi yang didirikan pada 2016, menyebut serangan injeksi prompt sebagai tantangan sistemik bagi seluruh kategori browser bertenaga AI.

    “Ada peluang besar untuk membuat hidup pengguna lebih mudah, tapi kini browser melakukan sesuatu atas nama Anda,” kata Shivan Sahib, peneliti senior di Brave, dikutip dari TechCrunch, Senin (27/10/2025).

    “Itu berpotensi berbahaya dan menandai batas baru dalam keamanan browser.”

    OpenAI mengakui tantangan keamanan ini. Kepala Keamanan Informasi OpenAI, Dane Stuckey, mengatakan bahwa prompt injection masih menjadi masalah keamanan yang belum terselesaikan.

    “Dan para penyerang akan menghabiskan banyak waktu serta sumber daya untuk mencari cara menjebak agen ChatGPT,” tulis Stuckey di platform X.

    Tim keamanan Perplexity juga menerbitkan blog pekan ini yang membahas serangan injeksi prompt, dan menilai bahwa masalah ini begitu serius hingga menuntut perombakan total cara berpikir tentang keamanan.

    “Serangan ini memanipulasi proses pengambilan keputusan AI itu sendiri, sehingga kemampuan agen berbalik melawan penggunanya,” kata perusahaan.

    Baik OpenAI maupun Perplexity telah memperkenalkan sejumlah sistem pengaman untuk mengurangi risiko tersebut.

    OpenAI memperkenalkan fitur “logged out mode”, di mana agen AI menjelajah web tanpa masuk ke akun pengguna. Sementara itu, Perplexity mengklaim memiliki sistem deteksi waktu nyata untuk mengenali serangan injeksi prompt.

    Kendati begitu, para peneliti keamanan menilai upaya tersebut belum menjamin perlindungan penuh terhadap serangan siber.

    Menurut Steve Grobman, Chief Technology Officer McAfee, akar masalah ini ada pada cara kerja model bahasa besar (LLM) yang belum sepenuhnya memahami asal instruksi.

    “Ini seperti permainan kucing dan tikus,” kata Grobman. “Teknik serangan terus berkembang, dan begitu juga cara pertahanannya.”

    Ia menambahkan, jika dulu serangan hanya berupa teks tersembunyi di halaman web, kini peretas sudah menggunakan gambar yang menyimpan data berbahaya untuk mengarahkan agen AI melakukan aksi tertentu.

    Ahli keamanan Rachel Tobac, CEO SocialProof Security, mengingatkan bahwa akun browser AI bisa menjadi target baru bagi peretas. Ia menyarankan pengguna menggunakan kata sandi unik, autentikasi dua faktor, serta membatasi akses browser AI terhadap data pribadi, seperti akun perbankan dan kesehatan.

    “Keamanan alat-alat ini akan meningkat seiring waktu, tapi untuk saat ini pengguna sebaiknya menunggu sebelum memberikan akses luas,” ujarnya.

    Meski teknologi browser AI seperti ChatGPT Atlas dan Comet menawarkan kemudahan baru dalam menjelajahi internet, para ahli menegaskan: kenyamanan digital sebaiknya tidak mengorbankan keamanan pribadi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AI Bikin Warga RI Kaya Lebih Cepat, Begini Caranya

    AI Bikin Warga RI Kaya Lebih Cepat, Begini Caranya

    AI Bikin Warga RI Kaya Lebih Cepat, Begini Caranya

    Tech

    35 menit yang lalu

  • JLM & SSU Amankan Jalur Serat Optik Barat-Timur RI & Batam-Singapura

    JLM & SSU Amankan Jalur Serat Optik Barat-Timur RI & Batam-Singapura

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Jala Lintas Media (JLM) dan PT Super Sistem Ultima (SSU) melakukan penandatanganan dua kesepakatan infrastruktur strategis. Kerja sama ini mencakup Kontrak Komersial Fiber Pair sistem kabel bawah laut Super Sistem Batam Singapore (SSBS), yang menghubungkan Batam-Singapura dan Term Sheet 1 Fiber Pair untuk sistem kabel bawah laut domestik BTI-1 yang membentang dari Batam-Jakarta-Manado dengan titik percabangan (branching) ke Gresik, Makassar, dan Balikpapan.

    Penandatanganan dua kesepakatan ini dilaksanakan pada 28 Oktober 2025, yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Kedua komitmen ini tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas jaringan, tetapi juga dirancang untuk memperkuat kedaulatan digital Indonesia, memastikan agar lalu lintas data nasional dapat bergerak lebih cepat, aman, dan terkendali, dari dalam negeri hingga ke titik pertukaran data internasional.

    Penandatanganan dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama PT Jala Lintas Media, Victor Irianto, dan Direktur Utama PT Super Sistem Ultima, Kelvan Firman. Kesepakatan ganda dengan nilai investasi mencapai lebih dari US$ 36 juta ini menegaskan posisi JLM sebagai pemilik kapasitas jalur serat optik bawah laut, baik untuk konektivitas internasional Batam-Singapura maupun tulang punggung trafik data domestik yang menghubungkan wilayah barat hingga timur Indonesia.

    “Dengan mengambil satu fiber pair penuh di SSBS, JLM memiliki kontrol atas kualitas dan skala kapasitas internasional kami,” ujar Direktur Utama PT Jala Lintas Media Victor Irianto, dikutip Selasa (28/10/2025).

    Di sisi lain, langkah strategis ini juga memperkuat posisi SSU sebagai penyedia infrastruktur subsea yang berperan sebagai penggerak utama (enabler) pertumbuhan ekosistem dan trafik data nasional.

    Dalam Kontrak Komersial tersebut, JLM resmi mengamankan 1 fiber pair pada sistem SSBS (Super Sistem Batam Singapore). Rute SSBS dirancang untuk menyediakan kapasitas dedicated, latensi rendah, dan jalur langsung Batam-Singapura bagi trafik operator, data center, serta workload AI dan cloud.

    “Permintaan bandwidth pelanggan kami yang termasuk enterprise besar, operator nasional, dan ekosistem data center, sudah bukan pertumbuhan linear lagi, tapi telah berubah menjadi pertumbuhan eksponensial. Dengan SSBS, kami tidak hanya membeli kapasitas, kami juga mengamankan fondasi layanan kami sendiri,” ungkap dia.

    SSBS diposisikan sebagai jalur kritikal Batam-Singapura, dua titik paling penting dalam arsitektur data Indonesia saat ini, di mana Batam merupakan hub strategis nasional, dan Singapura sebagai konsentrasi pusat data regional dan ekosistem cloud tingkat Asia Tenggara.

    Direktur Utama PT Super Sistem Ultima Kelvan Firman menegaskan, SSBS dibangun untuk menjadi rute yang efisien, tangguh, dan low-latency. Dengan komitmen JLM, utilisasi komersial SSBS akan semakin cepat, dan operator Indonesia mendapatkan akses kapasitas yang mereka kendalikan sendiri, bukan sekadar menyewa jalur milik pihak lain.

    Selain konektivitas internasional Batam-Singapura, JLM dan SSU juga menandatangani Term Sheet untuk pengambilan 1 fiber pair pada sistem BTI-1. BTI-1 (Barat-Timur Indonesia) dirancang sebagai sistem kabel bawah laut domestik dengan rute utama Batam-Jakarta-Manado.

    Sistem ini juga mencakup branching unit ke beberapa titik strategis nasional yaitu Gresik, Makassar, dan Balikpapan. BTI-1 diposisikan sebagai tulang punggung data nasional yang menyatukan arus trafik dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Kawasan Timur Indonesia.

    “BTI-1 adalah backbone subsea domestik yang menurut kami akan menjadi penentu daya saing Indonesia secara digital,” kata Victor.

    “Fiber pair yang kami amankan di BTI-1 memberi kami jalur nasional dari barat ke timur, Batam, Jakarta, Manado, sekaligus akses ke node-node penting seperti Makassar, Gresik, dan Balikpapan. Ini langsung menyentuh kebutuhan pelanggan kami di daerah industri, energi, dan pemerintahan,” tambahnya.

    Menurut Kelvan, kesepakatan ini menunjukkan bahwa kebutuhan industri sudah bergerak dari sekadar bisa terkoneksi menjadi memiliki jalur sendiri yang scalable dan terlindungi.

    “Kesepakatan fiber pair di BTI-1 menegaskan bahwa kebutuhan bukan hanya ‘connect to Singapore’, tapi juga ‘connect Indonesia internally, end-to-end’. BTI-1 dirancang agar kapasitas besar tidak lagi terpusat hanya di Jawa, tapi benar-benar tersebar lintas wilayah,” kata dia.

    Melalui dua perjanjian ini JLM dan SSU menyepakati kerangka kolaborasi yang mencakup pengamanan kapasitas fiber pair untuk konektivitas internasional (Batam-Singapura) dan domestik (Batam-Jakarta-Manado)

    Kemudian integrasi jaringan subsea dengan jaringan terestrial dan metro milik JLM untuk menghadirkan layanan ujung-ke-ujung bagi pelanggan korporasi, operator, dan institusi. Lalu akses dan interkoneksi ke lokasi-lokasi strategis seperti pusat data, hub carrier, kota industri, dan titik-titik energi nasional.

    “Ini bukan sekadar suplai kapasitas. Ini adalah penyelarasan peran. JLM kuat di sisi layanan dan distribusi pelanggan. Kami kuat di infrastruktur subsea. Digabung, kita bicara tentang kedaulatan kapasitas Indonesia baik ke luar negeri maupun antar-pulau,” kata dia.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]