Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • China Rendam 24 Megawatt di Laut Full Pakai Tenaga Angin

    China Rendam 24 Megawatt di Laut Full Pakai Tenaga Angin

    Jakarta, CNBC Indonesia – China punya solusi baru untuk data center. Sebuah perusahaan HiCloud dilaporkan kan membangun data center bawah laut dengan tenaga angin.

    Perusahaan itu akan meluncurkan fase pertama fasilitas 24 megawatt di lepas pantai Shanghai. Laporan New Atlas yang dikutip Futurism mengatakan 95% energi berasal dari angin lepas pantai dan pendinginnya dari arus laut yang dingin.

    Pusat data tersebut membutuhkan dana US$266 juta (Rp 4,4 triliun) dan diperkirakan memangkas total konsumsi daya hingga sekitar 23%, dibandingkan dengan data center biasanya.

    Sebelumnya HiCloud juga sudah menyelesaikan pembangunan pusat data bawah laut komersial pertama di China. Letaknya berada 35 meter di bawah perairan Hainan.

    South China Morning Post mengatakan proyek itu merupakan serangkaian rak server bawah laut, terdiri dari 400-500 server sekaligus. Kabin itu dirangkai menjadi pusat data menuju ke daratan.

    Pusat data milik HiCloud disebut jadi yang pertama di bawah laut. Namun, sebenarnya Microsoft pernah menjalankan Project Natick pada 2015 dengan konsep serupa.

    Tahun 2024, Microsoft mengatakan proyek tersebut telah dibatalkan. Meski begitu, proyek itu tetap digunakan untuk melakukan penelitian terkait data center.

    “Meski saat ini kami tidak punya data center di dalam air, kami akan terus menggunakan Project Natick sebagai platform penelitian untuk melakukan eksplorasi, menguji, dan memvalidasi konsep-konsep baru seputar keandakan dna keberlanjutan pusat daya, misalnya dengan perendaman cairan,” kata juru bicara perusahaan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fotografer Usul Pelari Janjian Pakai Kaus Biru Jika Tak Mau Difoto

    Fotografer Usul Pelari Janjian Pakai Kaus Biru Jika Tak Mau Difoto

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menjamurnya fotografer di jalanan saat berolahraga menimbulkan polemik soal izin kepada mereka yang menjadi objek foto. Beawiharta, seorang fotografer, memberikan solusi terkait hal ini.

    Salah satunya bisa membuat penanda khusus bagi mereka yang tidak mau difoto. Informasi penanda khusus itu harus disepakati dan disosialisasikan kepada semua pihak.

    “Oke, kalau di sini, di rute ini orang pakai kaos biru, berarti dia gak mau dipoto. Itu harus disosialisasikan. Sehingga tahu ketika orang itu lewat pakai kaos biru, oh ini yang gak mau difoto, dia gak boleh difoto. Dia gak mau difoto lah,” dia mencontohkan saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (29/10/2025). “Menurutku ya, itu harus diambil jalan tengahnya. Karena semua orang di tempat umum punya hak yang sama,” imbuhnya.

    Orang yang enggan difoto juga bisa langsung mengungkapkan keinginannya kepada para fotografer yang ditemuinya di jalan. Termasuk meminta foto yang sudah diambil untuk dihapus.

    Permintaan itu diperbolehkan. Kembali lagi, dia mengungkapkan itu jadi hak masyarakat.

    “Solusinya menurutku adalah orang yang gak mau difoto, harus speak up. Di tempat itu dia gak mau difoto. Dan itu hak dia, boleh banget,” ucap dia.

    Sebaliknya para fotografer juga harus mau saat ada orang yang enggan difoto dan meminta fotonya dihapus dari kameranya. Sebab aktivitas itu dilakukan di ranah publik dan semua orang punya hak yang sama.

    “Itu sama dengan prinsip street photography. Street photography itu kalau aku motret di jalan, ada orang kena, terus dia sadar, dia bilang aku gak mau difoto dong, tolong dihapus. Aku harus dengan keringanan hati menghapus. Karena itu tempat umum. Dia punya hak yang sama,” jelasnya.

    Dibandingkan harus mengungkapkan di ranah media sosial. Sebab dia mengatakan sasarannya bisa tidak sampai.

    “Tapi tidak bilang di sosmed. Karena ketika dibilang di sosmed, sasarannya belum tentu sampai,” dia menuturkan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Geger Ilmuwan Makin Dekat Ciptakan Kehidupan Baru, Begini Dampaknya

    Geger Ilmuwan Makin Dekat Ciptakan Kehidupan Baru, Begini Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat hal-hal yang dulunya terkesan mustahil menjadi mungkin. Salah satunya, ilmuwan mulai mempertanyakan soal potensi menciptakan makhluk hidup dari nol dengan bantuan AI.

    Baru-baru ini, sebuah makalah yang diterbitkan para peneliti Stanford di server pracetak biologi ‘bioRxiv’, menunjukkan bagaimana AI generatif dapat digunakan dalam merekayasa virus khusus untuk membunuh bakteri. Khususnya, virus-virus ini dilatih untuk membasmi bakteri E. coli.

    Penelitian ini masih menunggu peer review, tetapi menimbulkan pertanyaan yang diajukan oleh penulis senior, Brian Hie, kepada dirinya sendiri: Mungkinkah teknik yang sama ini digunakan untuk menciptakan kehidupan baru?

    Misalnya, jamur buatan bisa membantu peneliti mengembangkan obat untuk menangkal infeksi bakteri, mirip dengan penisilin dan antibiotik lainnya. Selain itu, mikroba-mikroba buatan bsa dirancang untuk membersihkan polusi atau menangkap emisi karbon dari atmosfer.

    Meskipun lompatan dari virus ke organisme hidup mungkin tampak seperti garis lurus, prosesnya sedikit lebih rumit. Asisten profesor tekik biomedis di University of Wisconsin-Madison, Yang Lu, mengatakan bakteriofag seperti yang ditunjukkan dalam makalah dari peneliti Stanford jauh lebih sederhana daripada organisme hidup.

    “Virus mirip dengan USB biologis. Karakterinya membawa kode genetika, tetapi tidak bisa bertahan sendiri. Makhluk hidup membutuhkan lebih banyak dari sekadar informasi,” ia menuturkan, dikutip dari Popular Mechanics, Rabu (29/10/2025).

    Hal serupa diungkap Samuel King, tim peneliti Stanford yang membuat makalah tersebut. Ia mengatakan bakteriofag dirancang untuk bertahan dalam lingkungan tertutup. Sementara itu, makhluk hidup eksis dalam lingkungan terbuka yang dinamis.

    “Sel hidup harus selalu menyeimbangkan energi, material dan sinyal, di dalam kondisi fisiologis yang spesifik,” kata King.

    Meskipun kompleks, bukan berarti penciptaan makhluk hidup baru adalah sesuatu yang mustahil. King dan Lu sepakat bahwa menciptakan kehidupan baru di dalam lab membutuhkan teknologi lain selain AI yang canggih.

    King mengatakan salah satu yang dibutuhkan adalah terobosan dalam biologi sintetis bottom-up, seperti mengembangkan perakitan ribosom buatan dan sistem replikasi bebas sel. Hal ini dapat membantu sel atau genom sintetis untuk berdiri dan bereplikasi sendiri tanpa didorong oleh sel yang sudah ada.

    Peran AI dalam hal ini, menurut King, adalah mengakselerasi rancangan sistem kehidupan baru dengan mengeksplor set data biologis dan menemukan aturan umum tentang hal-hal seperti organisasi genome dan ekspresi genetik.

    AI bisa melakukan rancangan tersebut lebih cepat ketimbang mengandalkan kemampuan manusia saja. Selanjutnya, peneliti dapat mengembangkan alur penelitian yang lebih mendalam.

    “AI sangat dibatasi oleh kualitas data yang dipelajari. Meskipun AI dapat melakukan rancangan sistem yang dibutuhkan, sangat sulit untuk mengevaluasi hasilnya secara akurat,” kata King.

    Sara Gerke, professor hukum di University of Illinois Urbana-Champaign yang fokus pada bioetika dan AI, mewanti-wanti agar peneliti mengeksplor kemungkinan ini dengan mempertimbangkan keamanan yang layak.

    “Sangat krusial untuk memastikan organisme kehidupan yang dirancang AI tidak membahayakan manusia atau ekosistem,” kata Gerke kepada Popular Mechanics dalam sebuah email.

    Dalam dunia science fiction, mungkin juga akan muncul pertanyaan tentang moralitas merancang dan mengambil keuntungan dari organisme hidup ini, kata King. Apakah memiliki atau mengendalikan bentuk kehidupan sintetis itu tidak bermoral? Mungkin masih terlalu dini membahasnya sampai sains makin mendekati kenyataan tersebut.

    Gerke, Lu, dan King sepakat bahwa perlu ada keseimbangan antara transparansi dan pengawasan, sekaligus tetap memungkinkan eksplorasi yang bertanggung jawab. Jika dilakukan dengan benar, teknologi ini suatu hari nanti dapat memainkan peran besar dalam memperbaiki kehidupan kita, kata King.

    “Kita [sudah] menanam berbagai jenis makanan dan memproduksi obat-obatan penyelamat jiwa dengan sel hidup,” kata King.

    “Merancang kehidupan secara cerdas pada skala genom dapat memungkinkan cara-cara baru bagi kita untuk membangun sistem kehidupan yang dioptimalkan bagi kesehatan manusia dan planet,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Langganan ChatGPT Gratis Setahun, Warga RI Kebagian atau Tidak?

    Langganan ChatGPT Gratis Setahun, Warga RI Kebagian atau Tidak?

    Jakarta, CNBC Indonesia – OpenAI membuka layanan ChatGPT untuk bisa diakses gratis. Sayang kebijakan ini baru tersedia untuk pengguna di India saja.

    Layanan ChatGPT Go digratiskan selama satu tahun mulai 4 November 2025 mendatang. Alasannya untuk meningkatkan adopsi di negara tersebut, dikutip dari Reuters, Rabu (29/10/2025).

    Sebelumnya ChatGPT Go dibanderol senilai 399 rupee (Rp 75 ribu) per bulan. Ini berlaku sejak pertama kali diluncurkan bulan Agustus.

    Tidak diketahui bagaimana nasib pelanggan sebelumnya ChatGPT Go setelah ada kebijakan baru ini.

    Sebagai informasi, ChatGPT Go merupakan layanan dengan paket berlangganan yang lebih murah. Pengguna masih bisa mendapatkan akses ke sejumlah fitur populer milik chatbot tersebut.

    Tidak semua negara memiliki layanan ini. Mengutip laman resmi OpenAI, Indonesia salah satu yang bisa mengakses ChatGPT Go, begitu juga negara lain seperti Brunei Darussalam, Brasil, Kamboja, Malaysia, Afrika Selatan, Sudan, hingga Thailand.

    Layanan gratis sebenarnya bukan hal yang aneh. Sebab sejumlah perusahaan juga telah melakukan kebijakan serupa untuk produk AI.

    Misalnya Perplexity telah menawarkan akses gratis untuk pengguna India. Kebijakan ini hasil kerja sama dengan operator seluler Bharti Airtel.

    Sama seperti ChatGPT, layanan gratis untuk paket premium pada paket premium berlaku selama setahun.

    Begitu juga dengan Gemini AI Pro. Google menggratiskan akses produknya untuk pelajar pada periode yang sama.

    Sementara itu, Reuters mencatat langkah OpenAI dilakukan saat India memiliki usulan aturan baru terkait pengaturan AI. Perusahaan dan media sosial harus punya label yang jelas soal konten AI, sebagai cara mengatasi penyebaran deepfake dan misinformasi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • ChatGPT Berubah Total, Penciptanya Tidak Dapat Apa-apa

    ChatGPT Berubah Total, Penciptanya Tidak Dapat Apa-apa

    Jakarta, CNBC Indonesia – OpenAI akan menjalani restrukturisasi besar-besaran yang mengubah arah bisnisnya secara fundamental. Langkah ini membuat CEO OpenAI Sam Altman, memiliki kendali lebih luas. Namun menariknya, ia tidak mendapatkan saham sepeser pun dari perusahaan yang baru telah direstrukturisasi.

    Restrukturisasi ini diumumkan oleh OpenAI dan mitranya, Microsoft pada Selasa (28/10). Dalam kesepakatan tersebut, perusahaan di balik chatbot populer ChatGPT itu akan bertransformasi menjadi public benefit corporation (PBC), yakni perusahaan berorientasi sosial namun tetap mengejar keuntungan, dengan pengawasan dari entitas nirlaba OpenAI Foundation.

    Langkah ini menandai berakhirnya akar nirlaba OpenAI dan membuka jalan bagi kemungkinan penawaran umum perdana (IPO) agar bisa menghimpun dana besar untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur pusat data (data center).

    “Penawaran umum perdana kemungkinan besar menjadi langkah selanjutnya mengingat besarnya dana yang dibutuhkan untuk melatih dan membangun sistem AI seperti ChatGPT,” kata Sam Altman dalam siaran langsung, dikutip dari Reuters, Rabu (29/10/2025).

    Altman bersama Kepala Ilmuwan Jakub Pachocki juga mengumumkan perubahan arah bisnis OpenAI yang kini akan bertransformasi dari perusahaan pembuat produk menjadi platform teknologi.

    Platform ini akan memungkinkan pengembang dan perusahaan lain membangun alat, layanan, dan bisnis baru di atas teknologi OpenAI.

    “Kami kini dapat memanfaatkan teknologi dan basis pengguna yang kami miliki untuk mendorong dunia membangun perusahaan dan layanan baru di atasnya,” ujarnya.

    Meski kini memiliki kendali besar, Altman tidak akan menerima saham di perusahaan hasil restrukturisasi, berbeda dengan rencana awal yang sempat memberinya kepemilikan. Juru bicara OpenAI menyebutkan, gaji Altman tetap sebesar US$76.000 per tahun tanpa perubahan.

    Altman juga mengungkapkan bahwa OpenAI memiliki komitmen finansial hingga US$1,4 triliun untuk membangun sekitar 30 gigawatt infrastruktur pusat data dalam beberapa tahun ke depan.

    Ia menambahkan, OpenAI menargetkan mampu membangun satu gigawatt pusat data baru setiap minggu, dengan biaya per gigawatt saat ini mencapai US$50 miliar, namun diharapkan bisa ditekan menjadi US$20 miliar.

    Dalam struktur baru ini, Microsoft tetap menjadi mitra utama OpenAI dengan kepemilikan saham sebesar 27%. Namun, raksasa teknologi asal Redmond, AS, itu tidak lagi memiliki hak eksklusif sebagai penyedia komputasi utama atau cloud provider bagi OpenAI.

    Kerja sama keduanya masih akan berlanjut hingga 2032, termasuk dalam kontrak komputasi awan berskala besar. OpenAI juga akan berbagi sekitar 20% pendapatan dengan Microsoft selama beberapa tahun ke depan.

    Microsoft disebut telah menginvestasikan US$13,8 miliar di OpenAI dan kini memegang nilai saham sekitar US$135 miliar, atau hampir 10 kali lipat dari nilai investasinya. Saham Microsoft bahkan naik 2% usai pengumuman ini, mengangkat kapitalisasi pasarnya kembali ke atas US$4 triliun.

    Kesepakatan baru ini juga mengakhiri berbagai pembatasan pendanaan yang selama ini menghambat OpenAI sejak kerja sama keduanya dimulai pada 2019.

    Setelah ChatGPT meledak di dunia sekitar tiga tahun lalu, kebutuhan komputasi yang melonjak membuat OpenAI sulit mencari sumber daya tambahan di luar Microsoft, yang sempat menimbulkan ketegangan di antara kedua pihak.

    Restrukturisasi ini dimulai setelah Altman sempat didepak sementara dari jabatannya pada akhir 2023, peristiwa yang menyoroti rumitnya struktur nirlaba OpenAI yang membatasi kekuatan investor, termasuk Microsoft.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Komen Tak Terduga Bill Gates soal ChatGPT Diungkap Bos Microsoft

    Komen Tak Terduga Bill Gates soal ChatGPT Diungkap Bos Microsoft

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Microsoft Satya Nadella mengungkap cerita di balik keputusan besar perusahaan itu berinvestasi ke OpenAI, pembuat ChatGPT. Ternyata, pendiri Microsoft Bill Gates memandang langkah investasi pada 2019 lalu sebagai sebuah risiko besar.

    Dalam wawancara dengan acara YouTube bertema teknologi “TPBN”, Nadella bercerita bahwa langkah awal Microsoft untuk menyuntikkan dana US$1 miliar ke OpenAI bukanlah keputusan yang mudah.

    Kala itu, OpenAI masih berbentuk organisasi nirlaba (nonprofit) dan belum sepopuler sekarang.

    “Bahkan di Microsoft, kami tetap harus mendapat persetujuan dewan hanya untuk mengeluarkan dana sebesar satu miliar dolar,” kata Nadella, dikutip dari Business Insider, Rabu (29/10/2025).

    “Tapi saya harus bilang, tidak terlalu sulit meyakinkan siapa pun bahwa ini adalah bidang penting, meski berisiko tinggi,” imbuhnya.

    Saat itu, Gates justru sempat menilai keputusan tersebut terlalu berisiko.

    “Ingat, waktu itu OpenAI masih nonprofit, dan saya pikir Bill bahkan berkata, ‘Ya, kamu akan membakar uang satu miliar dolar itu,’” ujarnya.

    Meski mendapat peringatan dari Gates, Nadella tetap melangkah. “Kami memang punya toleransi risiko yang tinggi, dan kami memutuskan untuk mencobanya,” katanya.

    Ia menambahkan, kala itu tidak ada yang menyangka investasi tersebut akan menghasilkan keuntungan besar.

    “Kalau dipikir sekarang, siapa yang menyangka? Saya tidak menanamkan satu miliar dolar sambil berpikir, ‘Ya, ini bakal jadi investasi yang nilainya seratus kali lipat,’” ujarnya.

    Langkah berani perusahaan saat itu, sekarang terbukti menjadi salah satu keputusan paling berpengaruh dalam sejarah Microsoft. Setelah demo awal ChatGPT dirilis pada November 2022, chatbot tersebut langsung viral di media sosial dan menarik satu juta pengguna hanya dalam waktu lima hari.

    Kini, ChatGPT digunakan oleh lebih dari 800 juta orang setiap minggunya, menurut CEO OpenAI Sam Altman dalam konferensi tahunan DevDay pada Oktober lalu.

    Microsoft pun memetik hasil besar. Setelah restrukturisasi OpenAI rampung pekan ini, raksasa teknologi itu tercatat memiliki 27% saham di bisnis komersial OpenAI, dengan nilai sekitar US$135 miliar.

    Saham Microsoft sendiri terus menunjukkan performa positif, naik hampir 29% sepanjang tahun ini.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mau Manfaatkan Layar Luar dan Layar Dalam Galaxy Z Fold7, Gini Caranya

    Mau Manfaatkan Layar Luar dan Layar Dalam Galaxy Z Fold7, Gini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penggunaan kecerdasan buatan (AI) di smartphone semakin meningkat karena dapat memudahkan keseharian, terutama dalam mencari informasi maupun mengakses aplikasi. Tidak heran, Samsung terus mengembangkan dan berinovasi pada kecerdasan buatan di produk terbarunya, Samsung Galaxy Z Fold7.

    Sebagai ponsel lipat terbaru, pengguna Samsung Galaxy Z Fold7 juga bisa dengan mudah menggunakan fitur AI di ponsel tipis tersebut. Fitur AI juga bisa digunakan baik saat menggunakan layar luar maupun layar dalam.

    Saat membutuhkan bantuan Gemini AI di Samsung Galaxy Z Fold7, baik dengan layar luar maupun layar dalam, pengguna hanya perlu untuk menekan “Power” atau side button, sehingga fitur Gemini AI keluar. Adapun jika ingin dibantu dengan Google bisa menggunakan tombol “Home”. AI yang mana yang dibutuhkan bisa kamu sesuaikan dengan bantuan yang ingin didapatkan.

    Di sisi lain, baik di layar dalam maupun layar luar, pengguna bisa bertanya dengan teks ataupun langsung memerintahkan dengan suara. Bukan hanya bertanya, dengan Gemini AI yang dibekali di Samsung Galaxy Z Fold7, pengguna bisa langsung memerintahkan untuk membuka aplikasi lain hingga membuat jadwal rapat di Google Calendar tanpa membuka Google Calendar.

     

    Foto: Samsung Galaxy Z Fold7. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Fitur Galaxy AI dan Gemini AI yang Samsung benamkan diharapkan bisa menjadi asisten cerdas yang meningkatkan produktivitas penggunanya. Selain kecerdasan buatan, ponsel lipat terbaru ini juga menawarkan performa dan baterai yang andal, Galaxy Z Fold7 juga menjaga privasi pengguna. Hal ini sangat krusial bagi para profesional yang bekerja dengan data sensitif dan informasi klien yang sangat rahasia.

    Ada Samsung Knox dengan fitur Personal Data Engine Knox Enhanced Encrypted Protection (KEEP) untuk memastikan setiap aplikasi tidak dapat mengakses informasi sensitif dari aplikasi lain. Fitur ini memberikan lapisan keamanan ganda, membuat para profesional keuangan dapat bekerja dengan tenang, yakin bahwa data penting tidak akan bocor.

    Samsung Knox terbarukan juga memaksimalkan keamanan data pengguna secara on-device dan mencegah berbagai ancaman eksternal, menjamin keamanan setiap transaksi, komunikasi, dan dokumen yang disimpan dalam perangkat, di mana pun mereka berada. Samsung bahkan memberikan pembaruan keamanan hingga 7 tahun dan pembaruan Operating System hingga 7 kali untuk memastikan kinerja yang andal dan optimal selama masa pakai yang lebih panjang.

     

    Foto: Samsung Galaxy Z Fold7. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Sangat ringan dan tipis, Galaxy Z Fold7 memiliki layar yang lebih luas dan nyaman digunakan menjadi faktor yang paling utama bagi sebagian besar pengguna Galaxy Z Fold7. Oleh karena itu, layar depan dan layar utama Galaxy Z Fold7 tidak hanya dibuat lebih luas tapi juga dilapisi titanium lattice dan Ultra Thin Glass yang ditingkatkan 50% lebih kuat.

    Agar produktivitas menjadi lebih lancar saat menjalankan aplikasi-aplikasi berat, Galaxy Z Fold7 ditenagai prosesor terbaru dan terkuat Snapdragon 8 Elite for Galaxy. Galaxy Z Fold7 punya layar utama 8 inci yang sangat tajam berkat Dynamic AMOLED 2x dan pixel density 368 ppi. Layar yang lapang dan jernih membuat para pengguna bisa lebih nyaman saat bekerja menggunakan Galaxy Z Fold7.

    Galaxy Z Fold7 juga cocok untuk mengedit foto, membuat desain grafis, atau menyusun presentasi karena visual tampil lebih detail. Selain itu, perangkat ini sangat nyaman untuk membuka spreadsheet atau file PDF dengan banyak kolom dan baris data. Pengguna bisa memperbesar layar untuk menganalisis angka-angka krusial tanpa kehilangan ketajaman, sebuah fitur penting untuk pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • HP Oppo Tak Laku Ditendang Infinix, Bos Klaim Masih Laris di China

    HP Oppo Tak Laku Ditendang Infinix, Bos Klaim Masih Laris di China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laporan firma riset IDC pada kuartal-III (Q3) 2025 kembali menunjukkan kinerja Oppo yang tertinggal dibandingkan jejeran pabrikan HP populer lainnya.

    Oppo tak masuk di daftar ‘Top 5’ pabrikan HP dengan pengapalan unit dan pangssa pasar terbesar dunia. Raksasa China tersebut sudah terlempar dari daftar ‘Top 5’ sejak di Q2 2025, menurut laporan IDC.

    Adapun posisinya digantikan oleh Transsion yang membawahi merek Infinix, Itel, dan Tecno. Transsion makin memantapkan posisinya sebagai pemain baru di daftar ‘Top 5’ merek HP terbesar dunia.

    Kendati demikian, Oppo tak tinggal diam. Perusahaan terus berinovasi untuk menggenjot penjualan.

    Dikutip dari Reuters, Rabut (29/10/2025), Oppo mengatakan ada tanda-tanda teknologi kecerdasan buatan (AI) yang disematkan pada produk-produknya membantu meningkatkan permintaan di China.

    Pertumbuhan juga diklaim terjadi di pasar Eropa. Klaim Oppo ini diungkap di tengah kekhawatiran terjadinya ‘AI bubble’, yakni situasi yang membuat pasar AI terlalu membludak hingga mengalami kejenuhan.

    Chief Excecutive Oppo untuk pasar Eropa, Elvis Zhou, mengungkapkan observasi di pasar China membuatnya yakin bahwa AI akan membuat masyarakat mempertimbangkan untuk mengganti HP mereka.

    “Kami yakin dengan AI, kita akan melihat pertumbuhan pasar secara keseluruhan di industri HP” ujarnya saat peluncuran model Oppo Find X9 Pro di Barcelona, yang dilengkapi fitur AI, dikutip dari Reuters, Rabu (29/10/2025).

    Lebih lanjut, Zhou mengatakan berdasarkan survei perusahaan, bahwa pengguna HP berusia di bawah 35 tahun secara khusus terdorong dengan fitur-fitur AI di HP mereka, termasuk untuk fungsi penerjemahan dan pengeditan foto.

    “Menurut saya, tak ada bubble [AI] di industri kami [HP],” ujarnya.

    Pengumuman investasi besar-besaran di sektor AI telah memicu kekhawatiran di kalangan investor dalam beberapa bulan terakhir. Mereka cemas pola ‘dotcom bubble’ pada 1990-an akan terulang kembali di AI yang bisa mengguncang pasar.

    Zhou mengatakan Oppo melihat pasar Eropa sebagai negara kedua setelah China dari segi potensi pertumbuhan. Pasar Eropa mungkin tidak didorong oleh harga, tetapi oleh fitur-fitur inovatif seperti ketahanan. Untuk itu, Oppo menawarkan HP premium di pasar tersebut.

    Pada Q2 2025, Oppo menempati posisi ke-5 sebagai merek HP dengan pengapalan terbesar di Eropa Barat, menurut data yang diberikan perusahaan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peringatan Darurat Buat Pengguna Gmail, Ganti Password Anda Sekarang!

    Peringatan Darurat Buat Pengguna Gmail, Ganti Password Anda Sekarang!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peringatan darurat untuk pengguna Gmail. The Independent melaporkan terjadi serangan besar-besaran yang berdampak pada setidaknya 183 juta akun email.

    Data yang bocor di internet tak hanya menguak akun email, tetapi juga password yang diyakini terasosiasi dengan data login. Kebocoran ini memungkinkan para peretas masuk ke akun email, serta login layanan lainnya yang terintegrasi dengan Gmail.

    Dikutip dari The Independent, Rabu (29/10/2025), kebocoran ini terjadi pada April 2025. Namun, baru-baru ini tercatat dalam ‘Have I Been Pwned’, situs pendeteksian data bocor untuk memberikan peringatan ke pengguna internet.

    Menurut Troy Hunt yang menjalankan Have I Been Pwned, data yang bocor berasal dari peretasan lebih luas yang teragregat dari beragam sumber internet.

    Pengguna internet bisa mengecek apakah email dan password mereka terdampak dalam insiden ini atau kebocoran data lainnya, dengan mengakses situs Have I Been Pwned.

    Secara keseluruhan, situs web tersebut telah melacak 917 situs web yang diretas dan lebih dari 15 miliar akun.

    Jika akun pengguna telah diretas, atau kemungkinan telah diretas, ada beberapa tindakan yang direkomendasikan. Pengguna disarankan untuk mengubah password Gmail dan mengaktifkan otentikasi dua faktor.

    Otentikasi dua langkah menambahkan lapisan keamanan ekstra ke akun, sehingga peretas yang telah mencuri password pengguna tidak akan bisa mengaksesnya hanya dengan itu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Selat Muria Muncul Setelah Hilang 300 Tahun, Ini Kata Pakar Geologi

    Selat Muria Muncul Setelah Hilang 300 Tahun, Ini Kata Pakar Geologi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada 2024 lalu, wilayah pesisir Utara Jawa Tengah dilanda banjir besar. Salah satu yang terparah terjadi di Demak dan Kudus.

    Hal ini sempat menghebohkan masyarakat dan memicu spekulasi kemunculan selat Muria yang sudah lama hilang.  Dulunya, selat Muria memisahkan Pulau Jawa dan Gunung Muria. Seiring perkembangan waktu, selat itu menjadi daratan sekitar 300 tahun lalu.

    Pakar Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eko Soebowo mengatakan penurunan tanah di wilayah tersebut mudah terjadi. Tak menutup kemungkinan Selat Muria bisa kembali muncul, namun penyebabnya bukan banjir.

    Eko menjelaskan penurunan permukaan tanah di wilayah Semarang, Demak, dan sekitarnya bervariasi dengan intensitas tertinggi mencapai 10 sentimeter per tahun, seperti yang terjadi di wilayah Semarang timur. Perbedaan ini tergantung dengan tipikal tanah di daerah masing-masing dan faktor pendukung penurunan tanah yang ada di wilayah tersebut.

    Faktor penurunan muka tanah terbagi menjadi dua, yakni faktor alami dan faktor antropogenik atau dampak aktivitas manusia.

    Faktor alamiah adalah aktivitas tektonik. Faktor ini tidak memiliki dampak yang terlalu besar, karena hanya menyebabkan penurunan sekitar beberapa milimeter.

    Faktor antropogenik atau ulah manusia menjadi kontributor terbesar. Beban infrastruktur tanah lunak bisa menyebabkan penurunan 1 sentimeter per tahun.

    Lalu, eksploitasi air tanah merupakan faktor dominan yang bisa menyebabkan penurunan hingga 7-8 sentimeter per tahun.

    Selain penurunan permukaan tanah, Eko menyebut kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim juga bisa menyebabkan Selat Muria berpotensi muncul kembali.

    Selat Muria Muncul Bukan Gara-gara Banjir

    Eko menegaskan banjir bukan faktor penyebab kembalinya Selat Muria. Ia mengatakan banjir malah akan membuat daratan menjadi lebih tinggi.

    “Kalau soal banjir, justru malah banjir itu mengisi sedimentasi di daerah selat tersebut. Dari Muria, dari selatan Demak, selatan Semarang, semua sungai-sungainya kan bermuara di daerah pantura,” ujar Eko.

    “Itu kan membawa material, membuat pendangkalan. Tetapi banjir bukan menyebabkan terjadi selat lagi,” lanjutnya.

    Selain itu, banjir akan membawa sedimen ke wilayah terdampak dan hasilnya meningkatkan ketinggian daratan tersebut.

    Nah, seperti itu penjelasan dari pakar geologi BRIN. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]