Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Tetangga RI Temukan Cara Kendalikan Air Seperti Suku Air di Avatar

    Tetangga RI Temukan Cara Kendalikan Air Seperti Suku Air di Avatar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekelompok peneliti dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura menemukan cara untuk mengendalikan gerakan air dan benda yang mengapung di atasnya. Temuan ini diklaim membuka peluang untuk membuka terobosan baru di bidang kuantum.

    Berdasarkan artikel yang diterbitkan di Nature, para peneliti “memanipulasi” air dengan gelombang. Setelah mempelajari simulasi komputer, tim NTU membuat struktur plastik yang dicetak menggunakan printer 3D.

    Struktur itu memiliki 24 tabung yang terhubung dengan speaker. Suara berfrekuensi rendah yang dihasilkan speaker menciptakan riak di air untuk  “membuat” beragam jenis gelombang di dalam tangki berisi air.

    Peneliti kemudian memanipulasi magnitudo dan frekuensi gelombang sehingga tercipta variasi pola di permukaan air, dari yang berbentuk lingkaran hingga pusaran. Pola itu digunakan untuk mengendalikan pergerakan benda yang terapung di atas air, seperti bola pingpong hingga sebutir beras.

    Gelombang itu kemudian dipamerkan untuk menahan benda tertentu di satu tempat atau membuat mereka bergerak mengikuti pola tertentu. Kontrol para peneliti atas gerakan barang di permukaan air sangat kuat hingga riak eksternal tidak berpengaruh ke gerakan barang.

    “Temuan kami adalah langkah pertama mencari cara gelombang air bisa dibentuk untuk menggerakkan objek, dengan berbagai potensi aplikasinya,” kata Shen Yiijie dari NTU dalam siaran pers yang dikutip oleh Gizmodo.

     

    [Gambas:Youtube]

    Yijie adalah seorang insinyur dalam bidang optik. Penelitian NTU soal gelombang air terinspirasi dari penelitiannya soal pola cahaya, yaitu gelombang cahaya bisa menggerakan partikel kecil.

    “Penelitian selanjutnya bisa mempelajari gelombang jauh lebih kecil, seukuran sel, atau gelombang ribuan kali lebih besar,” kata Yijie.

    Dalam skala molekuler, teknik ini bisa menggabungkan partikel. Dalam skala besar, kapal di laut dikendalikan hanya dengan “menggerakan air.” Pada masa depan, aplikasi lainnya adalah untuk memberikan polutan dari laut.

    Pada masa depan, peneliti juga menyarankan menerapkan teknologi serupa untuk gelombang cahaya dan pergerakan elektron dalam studi soal fenomena kuantum. Bahkan, teknologi ini juga bisa dimanfaatkan untuk “menyimpan data” dalam air.

    (dem/dem)

  • Kecerdasan Buatan Buka Peluang Besar, Startup AI RI Unjuk Gigi

    Kecerdasan Buatan Buka Peluang Besar, Startup AI RI Unjuk Gigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia sudah memiliki beberapa startup yang khusus bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI). Dua startup RI yang bergerak di bidang AI memenangi program adu inovasi yang diselenggarakan oleh East Ventures.

    Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures mengatakan bahwa AI punya potensi besar untuk digunakan untuk mengembangkan bisnis baru di Indonesia.

    “Kami percaya bahwa inovasi berbasis AI yang ditampilkan di IndoBuild AI Demo Day menyoroti potensi besar AI dan peluang tak terbatas yang akan dihadirkannya di Indonesia,” demikian kata Willson dalam keterangan tertulis yang CNBC Indonesia terima, Senin (17/3/2025).

    Pemenang pada IndoBuild AI edisi pertama ini adalah Lentera.ai, platform berbasis AI yang menawarkan wawasan berbasis sains tentang produk kesehatan, memberdayakan produsen, content creator, dan marketplace. Pemenang keduanya adalah LeaseSync, platform LLM (Large language model) untuk analisis otomatis, konsolidasi, dan pengelolaan perjanjian sewa di Indonesia.

    Perusahaan venture capital (VC) itu mengatakan, momentum tersebut menjadi tonggak penting dalam pengembangan inovasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI) di Indonesia.

    Willson sebelumnya mengatakan perusahaan RI, baik besar maupun kecil, punya peluang untuk memanfaatkan teknologi AI untuk mengembangkan bisnisnya.

    Kemunculan DeepSeek yang salah satu produknya bisa digunakan bebas tanpa biaya (open source) menghancurkan dominasi perusahaan raksasa asal Amerika Serikat dalam di industri AI. DeepSeek membuktikan bahwa AI bisa dikembangkan dengan biaya yang murah dan membutuhkan kapasitas komputasi jauh lebih sedikit dari sebelumnya.

    Fenomena ini serupa dengan kemunculan Linux yang menghancurkan dominasi Microsoft serta munculnya Android yang membuat HP murah menjamur bersaing dengan iPhone.

    “Sekarang saatnya untuk mencari cara mencoba menggunakan dan membangun bisnis dengan AI,” kata Willson, Rabu (6/2/2025).

    Selain produk AI yang langsung digunakan oleh konsumen seperti chatbot ChatGPT buatan OpenAI dan Gemini buatan Google, perusahaan juga bisa menggunakan model dasar AI untuk mengembangkan produk sendiri. Biasanya mereka harus membayar biaya untuk penggunaan model AI berikut biaya pemrosesannya di cloud.

    (dem/dem)

  • Data Sering Bocor Tak Ada Lembaga Pengawas, Begini Nasib Warga RI

    Data Sering Bocor Tak Ada Lembaga Pengawas, Begini Nasib Warga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lembaga Pengawas Pelindungan Data Pribadi (PDP) belum juga terbentuk hingga Maret 2025. Padahal, salah satu amanat di Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) adalah pembentukan Lembaga PDP.

    Fungsi dan wewenangnya tertuang dalam Pasal 59 dan Pasal 60 UU PDP. Salah satunya bertugas sebagai pengawas penyelenggaraan dan penegakkan hukum administratif pada pelanggaran UU.

    Mengingat peran lembaga ini penting, apakah UU PDP tetap berlaku?

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mengatakan UU PDP tetap berlaku dan berjalan meskipun lembaga pengawasnya belum terbentuk. Ini karena aturan dalam undang-undang tersebut mengikat semua pihak sejak diundangkan.

    “Saat ini, pengawasannya masih dilakukan oleh Direktorat terkait di Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) sampai Badan Pengawas Pelindungan Data Pribadi resmi terbentuk,” ujar Dave kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (17/3/2025).

    Menurutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh, saat ini aturan turunan UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang PDP tengah dalam proses harmonisasi di Kementerian Hukum.

    Adapun aturan turunan tersebut mencakup Peraturan Pemerintah (PP) yang menjadi dasar pelaksanaan UU PDP, dan Peraturan Presiden (Perpres) untuk pembentukan Badan Pengawas Pelindungan Data Pribadi.

    Dave menyebut, pemerintah butuh waktu untuk mematangkan pembentukan Lembaga PDP, mengingat urgensi dan kompleksitas tugas. Proses ini juga harus memastikan bahwa Badan Pengawas Pelindungan Data Pribadi memiliki independensi yang memadai agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal tanpa intervensi yang berlebihan.

    “Komisi I akan terus mengawal perkembangan ini dan mendorong pemerintah agar mempercepat penyelesaian aturan turunan serta memastikan bahwa lembaga yang dibentuk nantinya memiliki kapasitas yang memadai dalam melindungi data pribadi masyarakat,” ujar Dave.

    (dem/dem)

  • Bos GOTO Sebut Pengembangan AI Jadi Keuntungan Strategis & Efisiensi

    Bos GOTO Sebut Pengembangan AI Jadi Keuntungan Strategis & Efisiensi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Patrick Walujo mengungkapkan langkah perseroan dalam mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) diharapkan akan memberikan keuntungan strategis dan dapat mendukung pengelolaan biaya perusahaan.

    “Pada akhirnya, kami melihat pengembangan kemampuan AI kami sendiri sebagai keuntungan strategis, mengurangi biaya, meningkatkan pengalaman pengguna, dan membina bakat teknologi lokal dalam jangka panjang,” kata Patrick, dalam Earnings Call, Rabu pekan lalu (12/3).

    Pada 14 November tahun lalu, GoTo meluncurkan Sahabat AI, Large Language Model (LLM) open-source yang dikembangkan terutama dalam Bahasa Indonesia – serta bahasa-bahasa daerah lainnya – demi memenuhi kebutuhan lokal.

    Sahabat AI diciptakan melalui kemitraan dengan PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), NVIDIA, AI Singapore dan sejumlah institusi Indonesia lainnya, termasuk Kompas Gramedia dan Universitas Indonesia (UI).

    Selain dapat mendukung pengelolaan biaya, pengembangan ini juga menjadi wujud komitmen perusahaan dalam mendorong talenta-talenta digital Indonesia.

    Menurut Patrick, Sahabat AI telah menunjukkan hasil yang sangat baik dalam berbagai uji tolak ukur tugas-tugas spesifik dalam Bahasa Indonesia, menunjukkan tingkat akurasi tinggi dalam membaca dan menafsirkan teks lokal dibandingkan dengan model AI global.

    Sebab itu, perseroan sedang mengeksplorasi pemanfaatan Sahabat AI dalam berbagai aplikasi, seperti Chatbot dan teknologi pengenalan karakter optik (optical character recognition atau OCR) untuk menu merchant.

    Pengembangan ini akan meningkatkan pengalaman pelanggan dan menyederhanakan proses merchant onboarding.

    “Pada akhirnya, dengan mengembangkan kapabilitas AI milik perusahaan, GoTo bertujuan untuk memperoleh keunggulan strategis, mengurangi biaya, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mengembangkan talenta teknologi lokal untuk jangka panjang,” katanya.

    Tahun lalu, secara proforma, perseroan membukukan EBITDA grup yang disesuaikan positif Rp386 miliar untuk tahun buku 2024, membalikkan kondisi dari tahun sebelumnya yang masih negatif Rp2,25 triliun.

    Perseroan mencatatkan nilai transaksi bruto (GTV) Grup secara proforma di 2024 mencapai Rp519,78 triliun, meningkat 29% dari GTV tahun sebelumnya Rp402,12 triliun.

    Pendapatan bruto proforma di 2024 juga naik 30% menjadi Rp18,10 triliun dari sebelumnya Rp13,97 triliun, pendapatan bersih proforma pun naik 93% menjadi Rp14,75 triliun di 2024 dari tahun sebelumnya Rp7,65 triliun. Rugi poeriode berjalan proforma di 2024 yakni Rp3,08 triliun dari tahun sebelumnya rugi hingga Rp87,31 trilliun, terpangkas 96%.

    Indikator proforma mengasumsikan Tokopedia dan usaha pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi dari Grup GoTo sejak 1 Januari 2023.

    (dpu/dpu)

  • Raksasa Teknologi di Ujung Tanduk, Gaji CEO Tembus Rp 16,4 Miliar

    Raksasa Teknologi di Ujung Tanduk, Gaji CEO Tembus Rp 16,4 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Baru-baru ini, Intel menunjuk CEO baru menggantikan posisi Pat Gelsinger yang dipaksa mengundurkan diri pada akhir 2024 silam. CEO baru Lip-Bu Tan merupakan sosok populer di industri chip.

    Ia berhasil menggenjot optimisme pasar terhadap masa depan Intel yang sedang berdarah-darah. Saham Intel dilaporkan melonjak lebih dari 10% usai penunjukan Tan pada pekan lalu. Sepanjang 2025, saham Intel sudah melonjak hampir 20%.

    Intel rela menggelontorkan uang banyak demi menggaet Tan sebagai nakhoda baru Intel. CNBC International melaporkan Tan akan menerima kompensasi total senilai US$1 juta (Rp16,4 miliar) dalam bentuk gaji dan bonus tahunan senilai US$2 juta (Rp32,8 miliar).

    Tak cuma itu, Tan akan menerima unit saham dalam hibah ekuitas jangka panjang senilai US$14,4 juta (Rp236 miliar), serta hibah kinerja sebesar US$17 juta (Rp278 miliar) dalam bentuk saham Intel, dikutip dari CNBC International, Senin (17/3/2025).

    Kedua hibah tersebut akan berlaku selama 5 tahun, meskipun Tan tidak akan memperoleh satu pun saham tersebut jika harga saham Intel turun selama 3 tahun ke depan. Ia dapat memperoleh lebih banyak saham jika harga saham perusahaan mengungguli pasar.

    Selain itu, Tan menerima opsi saham bernilai US$9,6 juta (Rp157 miliar) dan paket perekrutan senilai US$25 juta (Rp410 miliar).

    Secara total, Tan menerima US$66 juta (Rp1 triliun) dalam bentuk saham dan jaminan lainnya sebagai penghargaan ekuitas dan opsi jangka panjang, sebagai tambahan gaji, bonus, dan biaya legal. Hal ini dilaporkan CNBC International berdasarkan dokumen yang dimasukkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

    Jika Intel mengalami perubahan kendali, Tan dapat memenuhi syarat untuk percepatan vesting, menurut pengajuan tersebut.

    “Kompensasi Lip-Bu Tan merefleksikan pengalaman dan kredibilitasnya sebagai pemimpin teknologi yang berbakat. Ia memiliki pengalaman industri yang mendalam dan sangat kompetitif di pasar,” kata Intel dalam pernyataannya.

    “Sebagian besar kompensasinya berbasis ekuitas dan dikaitkan dengan penciptaan nilai pemegang saham jangka panjang,” Intel menambahkan.

    Secara terpisah, Tan sepakat untuk membeli saham Intel senilai US$25 juta (Rp410 miliar) dan memegang saham tersebut sebagai syarat untuk mendapatkan jaminan-jaminan dan bonus yang dijanjikan.

    Diketahui, kejayaan Intel sebagai raja chip dunia kian tergusur. Raksasa asal Santa Clara tersebut berdarah-darah menghadapi persaingan dengan raksasa chip lain yang lebih dulu mengembangkan chip kecerdasan buatan (AI) seperti Nvidia dan AMD.

    Pada Desember 2024, dewan komisaris Intel memberhentikan Pat Gelsinger sebagai CEO karena dinilai gagal memulihkan kinerja raksasa chip komputer tersebut. Gelsinger hanya bertahan 4 tahun di pucuk kepemimpinan Intel.

    Profil CEO Baru Intel

    Tan memiliki beberapa keunggulan dalam memimpin Intel yang nyaris tenggelam. Hampir semua mantan dan calon klien Intel mengenalnya dan pernah berbisnis dengannya.

    Para mantan dan calon klien Intel setidaknya pernah membeli salah satu produk dari banyak startup yang didukung Tan. Beberapa juga pernah menggunakan software dari perusahaan yang dikelola Tan.

    Lebih lanjut, Tan memiliki kedekatan dengan orang-orang berpengaruh di sektor chip AI, seperti Lisa Su dari AMD dan Jensen Huang dari Nvidia. Upaya Tan untuk membawa kembali kejayaan Intel juga agaknya akan diawasi secara dekat oleh Presiden AS Donald Trump yang ingin Intel bangkit.

    “Tan dapat memanfaatkan pengalaman, khususnya koneksinya di industri, dalam menggenjot pertumbuhan di Intel,” kata analis independen Jack Gold, dikutip dari Reuters.

    “Semoga dewan komisaris memberikan kebebasan bagi Tan untuk membawa perubahan,” ia menambahkan.

    Tan yang berusia 65 tahun dikenal dengan strateginya yang tak biasa untuk menyulap perusahaan-perusahaan kecil menjadi besar.

    Ia lahir di Malaysia, besar di Singapura, dan kini sudah menjadi Warga Negara (WN) AS. Tan datang ke AS untuk mengenyam pendidikan nuklir di universitas kawakan MIT.

    Selanjutnya, ia pindah ke California untuk melanjutkan sekolah bisnis dan mendirikan firma modal ventura Walden International pada 1987. Tan percaya startup berskala kecil dengan ide rancangan chip yang baik akan berhasil berkompetisi melawan raksasa chip.

    Ia menggelontorkan banyak uang untuk mendanai ratusan startup. Beberapa contoh startup yang ia danai dan akhirnya berkembang pesat adalah Annapurna Labs. Saat ini Annapurna Labs telah diakuisisi Amazon dengan nilai US$370 juta.

    Amazon mengatakan Annapurna kini menjadi ‘jantung’ pengembangan chip in-house perusahaan. Raksasa AS itu mengatakan sekarang sudah lebih banyak menggunakan chip buatan Annapurna ketimbang Intel.

    Tan juga berinvestasi pada Nuvia yang telah dibeli Qualcomm senilai US$1,4 miliar pada 2021. Nuvia menjadi kekuatan baru Qualcomm untuk bersaing melawan Intel di pasar chip laptop dan PC.

    Tan masih aktif berhubungan dengan startup-startup yang ia danai. Ke depan, bisa jadi startup-startup itu menjadi kompetitor atau target akuisisi Intel.

    Sebagai contoh, awal pekan ini Tan menggelontorkan dana ke startup Celestial AI yang juga dibekingi AMD yang merupakan salah satu rival Intel.

    Dalam perannya sebagai investor dan CEO, Tan dikenal cepat mendeteksi tren besar yang akan mengubah industri chip dalam waktu 30 tahun.

    Pada 2009-2021, Tan merupakan CEO Cadence Design Systems, yakni firma perancang software chip. Tan memfokuskan Cadence untuk menyuplai software dan bermitra dekat dengan perusahaan kawakan seperti TSMC.

    Dalam masa Tan memimpin Cadence, saham perusahaan naik 3.200%. Cadence juga berhasil menjadikan Apple sebagai klien terbesarnya, ketika produsen iPhone itu ingin beralih dari penyuplai chip seperti Intel untuk mulai mengembangkan chip secara mandiri.

    Tool Cadence menjadi pilihan utama bagi perusahaan chip kawakan seperti Broadcom, yang membantu Google, Amazon, dkk merancang chip AI buatan mereka sendiri dengan bantuan TSMC.

    “Ia [Tan] bekerja sangat baik dalam mengarahkan Cadence ke fokus yang tepat,” kata Karl Freund, analis di Cambrian AI Research.

    (fab/fab)

  • Asing Makin Ramai Serbu Tetangga RI, Dolar Mengalir Deras

    Asing Makin Ramai Serbu Tetangga RI, Dolar Mengalir Deras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Investasi asing membanjiri negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk membangun data center untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Beberapa negara yang ramai diincar adalah Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Thailand.

    Terbaru, Thailand telah menyetujui investasi senilai 90,9 miliar baht atau setara Rp44,2 triliun untuk membangun data center dan layanan cloud. Hal tersebut diungkap dewan investasi Thailand pada Senin (17/3) waktu setempat, dikutip dari Reuters.

    Investasi yang mengalir ke Thailand termasuk data center dari Beijing Haoyang Cloud & Data Technology dari China, Empyrion Digital dari Singapur, dan GSA Data Center 02 asal Thailand.

    Rencana Beijing Haoyang di Thailand meliputi data center dengan kapasitas 300 MW senilai 72,7 miliar baht (Rp35,4 triliun). Sementara firma asal Thailand mengajukan investasi senilai 13,5 miliar baht (RpRp6,5 triliun) untuk data center berkapasitas 35 MW.

    Popularitas AI telah mendorong pembangunan infrastruktur besar-besaran di Asia Tenggara, termasuk data center yang mewadahi server komputer dan peralatan lainnya. Hal ini dibutuhkan para perusahaan untuk memroses dan menyimpan data.

    Januari lalu, TikTok milik ByteDance mengumumkan rencana investasi di Thailand yang merupakan negara ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara. Investasi itu untuk layanan hosting data bernilai 126,8 miliar baht (Rp61,8 triliun).

    Tahun lalu, Google milik Alphabet mengumumkan investasi senilai US$1 miliar di Thailand, lalu diikuti Amazon Web Services yang mengumumkan investasi US$5 miliar di negara seribu pagoda dalam periode 15 tahun. Microsoft juga telah mengumumkan rencana untuk membuka data center regional pertama di Thailand beberapa saat lalu.

    (fab/fab)

  • Daftar HP Terbaru di RI Harga Rp 5-7 Jutaan, Cocok Buat Lebaran

    Daftar HP Terbaru di RI Harga Rp 5-7 Jutaan, Cocok Buat Lebaran

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak orang yang menjadikan momen Lebaran sebagai alasan untuk upgrade HP. Pasalnya, banyak orang yang mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) jelang Lebaran.

    Jika punya budget lebih dan mencari HP keluaran paling baru dengan rentang harga Rp 5-7 jutaan, beberapa opsi ini bisa dijadikan pertimbangan. Simak selengkapnya!

    1. Samsung Galaxy A56 5G

    Foto: Samsung Galaxy A56, A36, A26. (Dok. Samsung)
    Samsung Galaxy A56, A36, A26. (Dok. Samsung)

    Galaxy A56 merupakan HP paling anyar dari Samsung yang resmi masuk ke Indonesia pada, Rabu (05/03/2025).

    HP mid-range ini mendapat banyak peningkatan besar, salah satunya dari segi kamera.

    Galaxy A56 memiliki formasi kamera utama 50MP, ultra-wide 8MP, dan macro 5MP di kamera belakang. Sementara kamera depan hadir dengan lensa 12MP yang dibenamkan teknologi Video HDR untuk hasil video lebih jernih.

    Samsung Galaxy A56 5G hadir dengan layar 6,7 inci Super AMOLED HDR10+ dengan refresh rate tinggi 120 Hz.

    Bicara soal spesifikasi, Galaxy A56 5G hadir dengan prosesor Exynos 1580 terbaru, dan mampu memberikan peningkatan performa CPU 1,18x lebih cepat dibanding pendahulunya.

    Untuk pengalaman yang lebih canggih, Galaxy A56 5G dengan Awesome Intelligence membawa teknologi AI dari lini flagship ke tangan pengguna.

    Best Face, Auto Trim, Object Eraser, Circle to Search, turut hadir di Galaxy A56 5G.

    Berikut harga Samsung Galaxy A56 5G di Indonesia:

    Samsung Galaxy A56 5G 8GB/128GB : Rp6.199.000

    Samsung Galaxy A56 5G 8GB/256GB : Rp 6.699.000

    Samsung Galaxy A56 5G 12GB/256GB: Rp7.199.000

    2. Oppo Reno 13F

    Oppo resmi meluncurkan seri Reno 13 di Indonesia pada Januari lalu. Salah satu varin di series tersebut adalah Reno 13 F.

    Oppo menghadirkan Reno 13 F dengan dua varian yakni 5G dan 4G. Ponsel 5G memiliki opsi warna Graphite Gray, Plume Purple dan Luminious Blue. Sementara di ponsel 4G, pilihan warnanya Plume Purple dan Luminious Blue.

    Dari segi kamera, terdapat tiga lensa belakang yakni 50 MP main camera, 8 MP wide angle, dan 2 MP untuk lensa monochrome. Sementara bagian depannya sebesar 32 MP.

    Reno 13 F memiliki baterai 5.800 mAh dengan dukungan 45 Watt SuperVooc. Untuk chipsetnya varian 5G menggunakan Snapdragon 8 gen 1 dan Reno 13F 4G didukung Media Tek Helio G100 4G.

    Dari sisi penyimpanan Reno 13 F 5G tersedia opsi RAM 8GB dan 12GB serta ROM256 GB. Varian 4G hanya tersedia satu pilihan penyimpanan 8GB + 256GB.

    Berikut harga Oppo Reno 13F:

    Oppo Reno 13F 5G 8GB/256GB: Rp 5.599.00

    Oppo Reno 15F 4G 12GB/256GB: Rp 5,9 juta

    3. Redmi Note 14 Pro Plus

    Foto: Redmi Note 14 Pro Plus. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)
    Redmi Note 14 Pro Plus. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)

    Redmi Note 14 Pro Plus rilis secara resmi di Indonesia pada Januari 2025. Ponsel ini merupakan model tertinggi dari Redmi Note 14 Series.

    Redmi Note 14 Pro Plus menawarkan beberapa spesifikasi yang ‘mentereng’. Salah satunya desain baru yang mewah dan tahan banting. Ponsel ini nyaman digenggam berkat adanya sisi lengkung bodinya.

    Soal performa, Xiaomi membekali Redmi Note 14 Pro Plus dengan Snapdragon 7s Gen 3 dengan pilihan RAM dan storage 8 GB/256 GB dan 12 GB/512 GB.

    Redmi Note 14 Pro+ 5G membawa IP68, sertifikasi yang masih jarang ditemui pada HP kelas menengah.

    Redmi Note 14 Pro Plus memiliki sistem kamera belakang yang terdiri dari sensor 200MP dengan Optical Image Stabilization (OIS). Sementara untuk kamera utama terdiri dari lensa 50MP, lensa telefoto 50MP dengan zoom optik 2.5x, dan lensa ultrawide 8MP dan lensa makro 2MP.

    Harga Redmi Note 14 Pro Plus:

    Redmi Note 14 Pro Plus 12GB/512GB : Rp 5.999.000

    Redmi Note 14 Pro Plus 8GB/256GB : Rp 5.499.000

    4. Vivo V40

    Foto: Vivo V40 lite. (CNBC Indonesia/Novina)
    Vivo V40 lite. (CNBC Indonesia/Novina)

    Vivo merilis V40 di Indonesia pada September tahun lalu.

    Vivo V40 memiliki keunggulan di sektor kamera, yang didukung dengan teknologi dari pabrikan lensa asal Jerman, Zeiss. Di bagian depannya berukuran 50 MP dan bagian belakang 50 MP (lensa utama) dan 50 MP (ultra wide).

    Baterai ponsel ini tergolong jumbo, yakni berdaya 5.500 mAh dengan membawa 80W flash charge.

    Vivo V40 menggunakan chipset Snapdragon 7 Gen 3 dengan teknologi fabrikasi 4 nm. Chip ini dipadukan dengan tiga varian RAM dan memori penyimpanan, yang terdiri dari 8 GB/256 GB, 12 GB/256 GB, dan 12 GB/512 GB.

    Harga vivo V40:

    Vivo V40 8GB/256GB: Rp 6.499.000

    Vivo V40 12 GB/256GB: Rp 6.999.000

    Vivo V40 12GB/512GB: 7.999.000

    5. Poco F6

    Foto: Profil Poco F6. (CNBC Indonesia/Rindi Salsabilla)
    Profil Poco F6. (CNBC Indonesia/Rindi Salsabilla)

    Poco F6 resmi dirilis di Indonesia Juli tahun lalu. Ponsel ini menjagokan chip Snapdragon 8s Gen 3 sebagai fitur andalannya.

    Chipset ini dipadukan dengan RAM LPDDR5X hingga 12GB dan memori internal UFS 4.0 hingga 512GB.

    Poco F6 memiliki dua kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP dengan OIS dan EIS plus kamera ultrawide 8 MP.

    Kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX882 dengan bukaan lensa f/1,59, sedangkan kamera ultrawide-nya menggunakan sensor Sony IMX355.

    Di bagian depan terdapat kamera 20 MP untuk mengambil selfie.

    Berikut harga Poco F6:

    Poco F6 8/256GB: Rp 4.999.000

    Poco F6 12/512GB: Rp 5.699.000

    (fab/fab)

  • Video: Bantu Petani, Syngenta Dukung Pembiayaan-Teknologi Bibit Unggul

    Video: Bantu Petani, Syngenta Dukung Pembiayaan-Teknologi Bibit Unggul

    Jakarta, CNBC Indonesia- Penyedia teknologi dan jasa pertanian global Syngenta Indonesia yang beroperasi sejak tahun 60-an terus memfokuskan bisnisnya dalam pengembangan inovasi pertanian untuk memberikan solusi bagi para petani utamanya pada perlindungan tanaman dan benih.

    Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Eryanto menyebutkan Syngenta berinvestasi dalam perlindungan tanaman melalui Pusat Riset dan Pengembangan serta pabrik produk perlindungan tanaman dan pabrik pemrosesan benih & fasilitas pengembangan benih.

    Syngenta menargetkan pengembangan teknologi dan solusi pertanian mampu membantu mendorong produktivitas petani yang berkelanjutan.

    Seperti apa prospek dan pengembangan teknologi pertanian Syngenta? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Eryanto dalam Profit,CNBCIndonesia (Senin, 17/03/2025)

  • Komdigi Buka Suara Dugaan Korupsi Rp 958 Miliar Proyek PDNS

    Komdigi Buka Suara Dugaan Korupsi Rp 958 Miliar Proyek PDNS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memberikan dukungan penuh terhadap proses penegakan hukum terkait proyek Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) periode 2020-2024, saat Kementerian masih bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

    Penegasan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komdigi, Ismail, merespons penyelidikan yang sedang dilakukan oleh aparat penegak hukum terkait proyek PDNS.

    “Dukungan itu merupakan komitmen Komdigi dalam menjunjung tinggi prinsip transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik dalam setiap proses pengadaan barang dan jasa,” ujar Ismail dalam siaran pers, dikutip Senin (17/3/2025).

    Ia menegaskan, kementerian siap bekerja sama sepenuhnya dengan aparat penegak hukum dalam proses penyidikan yang tengah berlangsung.

    “Kami siap memberikan informasi dan data yang dibutuhkan guna memastikan proses hukum berjalan dengan lancar,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ismail menjelaskan bahwa proyek PDNS dirancang untuk memperkuat infrastruktur data nasional guna mendukung transformasi digital Indonesia, khususnya dalam aspek keamanan data dan efisiensi layanan publik.

    “Kemkomdigi menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah nilai fundamental yang terus dijunjung tinggi dalam setiap kebijakan dan program kementerian,” kata Ismail.

    Dikabarkan sebelumnya, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakpus) tengah mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa pengelolaan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) periode 2020-2024. Kasus ini diduga merugikan negara ratusan miliar.

    Kasus ini bermula pada 2020, di mana saat itu Kominfo melakukan pengadaan barang dan jasa PDNS senilai Rp 958 miliar. Dalam prosesnya, ada dugaan pengkondisian pemenang kontrak PDNS antara pejabat Kominfo dengan pihak swasta yakni PT Aplikanusa Lintasarta (AL).

    “Pada tahun 2020 sampai dengan 2024 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan pengadaan barang/jasa dan pengelolaan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dengan total pagu anggaran Rp958 Miliar, dalam pelaksanaannya tahun 2020 terdapat pejabat dari Kominfo bersama-sama dengan perusahaan swasta melakukan pengkondisian untuk memenangkan PT. AL,” kata Kasi Intel Kejari Jakpus Bani Immanuel Ginting dalam keterangannya pers.

    (fab/fab)

  • Petaka Baru Muncul di China, Waspada RI Bisa Kena

    Petaka Baru Muncul di China, Waspada RI Bisa Kena

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masalah besar menimpa China dan bisa mengancam pasar saham. Pemicunya adalah perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dinilai menjadi faktor penyebaran disinformasi terkait pasar saham.

    Masalah yang terjadi di China ini berpotensi pula terjadi di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pasalnya, adopsi AI makin kencang di seluruh dunia mendatangkan berbagai dampak negatif, meski dibarengi dengan manfaat yang besar.

    Pengawas sekuritas di China dilaporkan akan mengambil langkah lebih lanjut dalam mengawasi informasi palsu di pasar saham. Mereka bekerja sama dengan polisi dan regulator siber untuk menyelidiki oknum-oknum yang menyebarkan disinformasi.

    “Regulator akan bertindak cepat, keras, dan hingga ke akar isu ini,” kata Securities Times, dikutip dari Reuters, Senin (17/3/2025).

    AI kini menjadi tool baru dalam menciptakan dan menyebarkan informasi sesat untuk menipu investor atau memanipulasi saham. Oknum berupaya menarik minat investor dengan prospek menjadi cepat dalam waktu instan, menurut artikel terpisah dari Shanghai Securities News.

    Popularitas perusahaan AI China seperti DeepSeek telah mendorong investor dan manajer pendanaan untuk mengadopsi AI dalam mengevaluasi perusahaan dan membuat keputusan investasi.

    Sayangnya, adopsi teknologi itu juga mendatangkan risiko yang berdampak besar. Investor dan para manajer pendanaan menjadi rentang terhadap berita palsu yang diciptakan AI.

    Securities Times mengatakan Komisi Regulator Sekuritas China akan lebih pro-aktif dalam membasmi rumor pasar saham dengan mengeluarkan klarifikasi yang terkait informasi yang beredar.

    Komisi tersebut juga akan memperkuat pendidikan dan panduan investor untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengidentifikasi informasi palsu di internet.

    Masalah ini kembali menunjukkan bahwa perkembangan dan adopsi AI harus dibarengi dengan literasi yang mumpuni dan intervensi kebijakan dari pemerintah agar dampak negatif teknologi tersebut bisa direduksi semaksimal mungkin.

    (fab/fab)