Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • iPhone Seharga Rp 33 Triliun Meluncur Gegara Tarif Trump

    iPhone Seharga Rp 33 Triliun Meluncur Gegara Tarif Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penyuplai utama Apple di India, Foxconn dan Tata, menerbangkan 600 ton iPhone senilai hampir US$2 miliar (Rp33,6 triliun) ke Amerika Serikat (AS) pada Maret 2025. Ini adalah pengapalan dalam jumlah terbesar yang dilakukan dalam sebulan.

    Penerbangan iPhone skala besar itu dilakukan sebagai respons atas kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump beberapa saat lalu. Namun, aturan itu kemudian ditangguhkan hingga 90 hari.

    Hanya China yang tetap dihantam dengan tarif resiprokal sebesar 145%, kecuali untuk smartphone, komputer, dan chip yang dipisahkan dan akan dikenakan tarif dengan skema penghitungan berbeda.

    Hal ini menunjukkan kepanikan luar biasa raksasa teknologi dalam menghadapi teror tarif Trump. Saat pertama kali diumumkan, penyuplai Apple di India langsung menggenjot produksi dan memesan pesawat kargo untuk menerbangkan 600 ton iPhone ke AS.

    Sebelum tarif resiprokal ditangguhkan selama 90 hari, India dikenakan tarif 26%. Memang tak setinggi China, tetapi tetap berdampak besar.

    Foxconn yang merupakan penyuplai utama Apple di India mengekspor iPhone senilai US$1,31 miliar pada Maret 2025. Nilai pengapalan itu setara dengan penggabungan Januari dan Februari, menurut data bea cukai yang dilihat Reuters, dikutip Rabu (16/4/2025).

    Adapun tipe iPhone yang dikapalkan adalah iPhone 13, 14, 16, dan 16e. Pengiriman terbaru ini membuat total pengapalan iPhone dari Foxconn India ke AS mencapai US$5,3 miliar sepanjang 2025.

    Sementara itu, nilai ekspor dan Tata yang merupakan penyuplai sekunder Apple sebesar US$612 juta pada Maret 2025. Angka itu lebih tinggi 63% ketimbang bulan sebelumnya dan sudah termasuk model iPhone 15 dan 16.

    Apple, Foxconn, dan Tata, tidak segera merespons permintaan komentar dari Reuters.

    Menurut data bea cukai, pengiriman iPhone dari Foxconn India ke AS pada Maret diterbangkan dari terminal bandara Chennai Air Cargo. Tujuannya beragam, termasuk Los Angeles dan New York. Chicago menjadi destinasi untuk mayoritas pengiriman iPhone dari India.

    Untuk mempercepat pengiriman, Apple melobi otoritas bandara India untuk memangkas waktu yang dibutuhkan dalam proses birokrasi bea cukai di bandara Chennai di negara bagian selatan Tamil Nadu, menjadi 6 jam dari 30 jam.

    Setidaknya 6 pesawat kargo digunakan dalam operasi tersebut, yang menurut salah satu sumber merupakan cara untuk memitigasi dampak tarif.

    (fab/fab)

  • Alasan Sebenarnya Warga RI Diminta Ganti Kartu SIM ke eSIM

    Alasan Sebenarnya Warga RI Diminta Ganti Kartu SIM ke eSIM

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong masyarakat untuk segera beralih dari kartu SIM fisik ke eSIM.

    Langkah ini diklaim sebagai bagian dari upaya memperkuat keamanan digital nasional, seiring dengan kemajuan teknologi telekomunikasi.

    Adis Alifiawan, Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital Komdigi, menjelaskan bahwa transisi ke eSIM merupakan langkah strategis yang sejalan dengan tujuan utama penerapannya, yakni peningkatan keamanan.

    “Ini kembali ke objektifnya, adanya eSIM itu kan sebenarnya untuk meningkatkan keamanan,” ujar Adis ketika ditemui di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4/2025).

    Meskipun demikian, Adis menekankan bahwa migrasi ke eSIM bukanlah satu-satunya solusi yang sedang disiapkan pemerintah.

    Ia menanggapi pendapat yang menyebut bahwa penguatan sistem registrasi berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) seharusnya menjadi prioritas utama ketimbang peralihan ke eSIM.

    “Itu pasti akan dikerjakan semuanya. Bu Menteri dalam launching-nya juga bilang bahwa ini cuma salah satu cara. Cara-cara lain masih banyak yang juga akan terus kita lakukan. Jadi it’s not the only way lah,” terangnya.

    Pemerintah berharap agar dengan implementasi eSIM secara lebih luas, potensi penyalahgunaan identitas dan praktik kejahatan siber berbasis seluler bisa ditekan.

    (dem/dem)

  • Petaka Tarif Trump, Ribuan Pabrik Baju China Terancam Bangkrut

    Petaka Tarif Trump, Ribuan Pabrik Baju China Terancam Bangkrut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ecommerce China yang menjajakan barang super murah seperti Temu dan Shein dalam waktu cepat mendulang popularitas di ranah global. Kendati demikian, perang tarif Trump dan penghapusan kebijakan ‘de minimis’ menjadi tamparan keras bagi kedua perusahaan.

    Temu mengumumkan penutupan iklan Google Shopping di AS pada 9 April lalu. Peringkatnya di toko aplikasi aplikasi langsung merosot tajam dari urutan ke-3 atau ke-4 menjadi ke-58.

    Di saat bersamaan, Shein juga menunjukkan tanda-tanda keterpurukan. Sebagai informasi, Temu dan Shein menggunakan skema penjualan barang langsung dari produsen ke konsumen akhir tanpa perantara, sehingga bisa menjual barang super murah.

    Popularitas Shein telah mendatangkan berkah bagi penduduk di wilayah selatan Guangzhou, China. Bahkan, area itu dijuluki ‘Desa Shein’. Pasalnya, ratusan pabrik memproduksi baju-baju murah untuk dijual dengan harga murah di area tersebut, yakni Distrik Panyu.

    Setiap tahunnya, Shein mampu menjual baju dan item fesyen lainnya senilai US$30 miliar. Selama ini, Shein diuntungkan kebijakan de minimis AS yang membebaskan pajak bagi barang-barang impor di bawah US$800. Namun, kebijakan tersebut dihapus dan berdampak besar bagi mata pencarian warga Desa Shein.

    Dalam kunjungan Reuters baru-baru ini ke Desa Shein, dilaporkan suasananya gelap gulita alias kelam.

    Tiga bos pabrik dan 4 penyuplai hilir lokal mengatakan pemesanan Shein anjlok, dipicu penghapusan kebijakan de minimis dan kekhawatiran tarif Trump.

    Mereka mempertimbangkan untuk mulai memindahkan fasilitas produksi ke Vietnam agar tak terdampak konflik geopolitik China-AS.

    Tarif 145% yang ditetapkan Trump dan kebijakan de minimis yang dihapus untuk barang-barang impor China memunculkan pertanyaan besar terkait masa depan pabrik-pabrik di Guanzhou dan Shein secara umum.

    Salah satu pemilik pabrik bernama Mr Li mengatakan sudah berbisnis sejak 2006. Ia memproduksi pakaian untuk pasar domestik dan internasional. Pabriknya sudah bermitra dengan Shein selama 5 tahun.

    Menurut penuturannya, pemesanan dari Shein pada tahun ini sudah menurun 50%. Pasalnya, pemesanan lebih banyak berpindah ke Vietnam.

    “Dampaknya sangat jelas. Tarif bukan sesuatu yang kami rasa akan berakhir dalam waktu dekat. Kami tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata dia, dikutip dari Reuters, Rabu (16/4/2025).

    Di Desa Shein, ribuan manufaktur kontrak berskala kecil memproduksi barang-barang dalam jumlah relatif kecil, mulai dari crop top hingga rok mini. Harganya hanya beberapa yuan per item dan dengan cepat dikapalkan ke konsumen di seluruh dunia dengan harga beberapa dolar per item.

    “Sejujurnya, e-commerce cross-border berkembang sangat pesat dalam 2 tahun terakhir. Sebelumnya tak ada bisnis serupa di China,” kata pemilik pabrik lain, Mr Hu.

    “Ini semua berkat Xu Yuangtian dari Shein,” kata dia, merujuk pada pengusahan China-Singapura yang mendirikan Shein.

    Baru-baru ini, Shein telah mendapat persetujuan untuk IPO di Londong, tetapi masih menunggu persetujuan regulator China. Shein juga menggelontorkan investasi senilai 10 miliar yuan untuk proyek industri di China Selatan, termasuk US$500 juta untuk hub rantai pasokan di Distrik Zengcheng, Guangzhou.

    Mr Li dan Mr Hu mengonfirmasi laporan media sebelumnya yang menyebut Shein mulai melakukan diversifikasi penyuplai barang dan menggandeng manufaktur-manufaktur di Vietnam.

    “Sejak Imlek, ketika Trump dilantik sebagai Presiden AS, Shein telah menanyakan banyak pabrik besar untuk mencari cara membuka pabrik di Vietnam,” kata Mr Hu.

    Menurut Mr Hu, pabriknya terhitung kecil untuk menjadi kandidat yang bisa diberikan insentif oleh Shein untuk membuka pabrik di Vietnam. Pabriknya hanya memperkerjakan 100 orang dan memproduksi 200.000-300.000 item per bulan.

    Dalam pernyataannya ke Reuters, Shein membantah peralihan rantai pasokan ke luar China. Perusahaan mengatakan akan memprioritaskan penyuplai di China, bahkan ingin menambah 7.000 di tahun ini dari 5.800 penyulai pada tahun lalu.

    Shein tak menjawab pertanyaan soal isu insentif yang diberikan ke pabrik-pabrik besar untuk membuka fasilitas manufaktur di Vietnam.

    Tantangan Pindah ke Vietnam

    Foto: Pabrik garmen untuk Shein di Guangzhou, provinsi Guangdong, China. (REUTERS/Casey Hall)
    Pabrik garmen untuk Shein di Guangzhou, provinsi Guangdong, China. (REUTERS/Casey Hall)

    Langkah untuk beralih ke Vietnam dapat membantu Shein melanjutkan pengiriman barang ke AS tanpa membayar pajak sama sekali untuk paket-paket di bawah de minimis. Namun, tak ada kepastian hal ini akan selalu berlaku untuk Vietnam.

    Di sisi lain, perpindahan fasilitas ke Vietnam akan menciptakan kondisi yang disebut ‘Catch-22’. Maksudnya, akan ada potensi biaya yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama untuk produksi. Padahal, selama ini Shein mengutamakan bujet murah dan waktu cepat.

    “Diversifikasi basis manufaktur akan membawa perubahan besar bagi model bisnis Shein,” kata Sheng Lu, profesor studi fesyen di University of Delaware.

    Secara singkat, tanpa mengubah model bisnis untuk menggelontorkan ribuan gaya baru dengan pengiriman cepat ke konsumen akhir, Shein tak bisa melakukan diversifikasi fasilitas manufaktur.

    Sementara itu, tanpa diversifikasi pemasok dari China Selatan, Shein juga tak bisa mengirim produk-produk murah langsung ke konsumen AS karena ada tantangan tarif.

    “Model bisnis Shein sangat jenius. Namun, memindahkan model bisnis serupa ke tempat lain akan memicu masalah dalam hal waktu dan biaya,” kata Alison Layfield, direktur pengembangan produk di ePost Global yang membantu bisnis pengiriman cross-border dan persoalan bea cukai.

    “Tentu mereka akan membebankan biaya ke konsumen. Namun, konsumen tak akan lagi melakukan pemesanan dalam kuantitas sama dan harga yang dijual tak akan sama sepertu dulu,” ia menambahkan.

    Menurut Mr Li, pemindahan investasi ke Vietnam bukan pilihan menarik. Sebab, tenaga kerja di sana tidak bisa produktif seperti di China.

    “Di sini, kami bisa menyelesaikan 1.000 baju per hari. Di sana, bisa makan waktu sebulan,” kata dia.

    Mr Li berencana untuk mengubah fokus pabriknya dalam melayani pasar domestik. Untuk sesama pengusaha manufaktur, ia mengatakan opsinya memang tak enak dan menimbulkan dilema.

    “Hanya ada 2 pilihan. Pertama, bangkrut. Kedua, pindah ke Vietnam,” kata dia.

    (fab/fab)

  • Kapan OneUI 7 Meluncur? Begini Jawaban Samsung

    Kapan OneUI 7 Meluncur? Begini Jawaban Samsung

    Jakarta, CNBC Indonesia – OneUI 7 diharapkan akan segera hadir di lebih banyak ponsel Samsung Galaxy. Namun belum diungkap kapan tanggal pasti peluncuran update interface tersebut.

    “Jadi memang kalau pertanyaannya adalah kapan, itu dalam waktu dekat. dalam waktu dekat gitu ya. Dalam waktu dekat apa? Nanti, tunggu saja. nanti kok,” kata MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Ilham Indrawan dalam acara Galaxy S25 Series, Rabu (16/4/2025).

    Jangka waktu ini juga cukup lama dari peluncuran seri Galaxy S25 yang telah menggunakan OneUI 7. Termasuk OneUI 6 yang dirilis tahun 2023 lalu.

    Dia menjelaskan OneuI 7 butuh waktu lebih lama dibandingkan sebelumnya. Karena User Interface ini benar-benar baru dan harus dipastikan jangan sampai pengguna merasakan perbedaan yang mencolok.

    Dalam acara tersebut, Ilham mengatakan OneUI 7 dikembangkan terintegrasi dengan Galaxy AI, fitur kecerdasan buatan dari Samsung dan yang berbasis cloud. Dengan cara itu menjaga pengalaman untuk menggunakan fitur AI yang ada dalam perangkat.

    “Nah, framework yang kita integrate di One UI 7 itu secara experience menghadirkan pengalaman baru saat penggunaan AI di sebuah smartphone. tentunya ini akan menjaga pengguna-pengguna kita juga semakin nyaman saat penggunaan Galaxy AI,” jelasnya.

    Samsung sebelumnya mengumumkan OneUI 7 akan diluncurkan pada sejumlah negara mulai 7 April 2025. Namun kemudian diketahui pembaruan mengalami masalah yang dirumorkan karena ditemukan bug serius.

    Hal ini membuat peluncuran OneUI 7 berbasis Android 15 ditunda untuk lini Galaxy S24, Galaxy Z Fold 6, dan Galaxy Z Flip 6. Samsung juga telah mengumumkan secara resmi waktu peluncuran akan diumumkan segera.

    “Jadwal peluncuran One UI 7 sedang diperbarui untuk memastikan pengalaman terbaik. Waktu dan ketersediaan yang baru akan segera diumumkan,” kata pihak Samsung dalam pernyataan singkat yang diterima Android Authority.

    (npb/wur)

  • Bukan Cuma Tarif, Ini Teror Trump yang Bikin Ketar-ketir

    Bukan Cuma Tarif, Ini Teror Trump yang Bikin Ketar-ketir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teror Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak hanya soal tarif impor baru. Namun juga terkait peraturan mengenai mata uang kripto.

    Trump memang telah menjanjikan akan merombak aturan soal kripto. Termasuk membatalkan sejumlah tindakan keras pada sektor tersebut saat pemerintahan Joe Biden sebelumnya.

    Namun kebijakan Trump yang akan membuat stablecoin bisa melakukan transaksi cross-border membuat khawatir Menteri Ekonomi Italia, Giancarlo Giorgetti. Bahkan, ia menyebut kebijakan itu lebih berbahaya dari kebijakan tarif baru AS.

    “Akhir-akhir ini, fokus umum mengenai dampak tarif perdagangan. Namun yang lebih berbahaya adalah soal kebijakan AS mengenai mata uang kripto khususnya soal stablecoin berdenominasi dolar,” kata Giorgetti, dikutip dari Reuters, Rabu (16/4/2025).

    Stablecoin dipatok dalam dolar. Ini akan membuat kripto bisa mempertahankan nilai yang konstan.

    Menurutnya, stablecoin akan memberikan kesempatan orang yang berinvestasi diterima secara luas untuk transaksi cross border. Mereka tidak memerlukan rekening bank di AS.

    Tawaran itu jelas akan menarik banyak warga negara dengan mata uang yang tidak stabil. Seraya mengingatkan bahwa tidak boleh meremehkan daya tarik masyarakat di wilayah Eropa.

    “Namun daya tarik untuk orang-orang di zona euro tidak boleh diremehkan,” jelasnya.

    Bank Sentral Eropa (ECB) diketahui tengah mengerjakan Euro Digital. Ini adalah cara mempromosikan pembayaran dan melindungi mata uang fiat dari stablecoin.

    Euro Digital bisa jadi solusi bagi warga Eropa untuk melakukan pembayaran baik offline dan online. Selain itu juga melakukan penukaran uang.

    “Euro Digital sangat penting meminimalkan kebutuhan warga negara Eropa menggunakan solusi asing mengakses layanan dasar seperti pembayaran,” dia menuturkan.

    (fab/fab)

  • Peneliti Buat ‘Google Translate’ Bahasa Lumba-Lumba

    Peneliti Buat ‘Google Translate’ Bahasa Lumba-Lumba

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google menemukan cara untuk menerjemahkan bahasa lumba-lumba menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Suara klik, siulan, hingga denyutan yang dihasilkan lumba-lumba kini bisa diartikan oleh manusia.

    Komunikasi lumba-lumba sering disebut sebagai moda komunikasi paling rumit di antara binatang lainnya. Oleh karena itu, bahasa lumba-lumba dipilih sebagai objek penelitian oleh Google dalam kerja sama dengan Georgia Tech dan Wild Dolphin Project (WDP).

    Lumba-lumba juga dikenal punya kecerdasan tinggi dibanding hewan lain dan “cerewet.” Mereka menggunakan variasi suara dalam frekuensi tinggi untuk menarik perhatian pasangan, berkoordinasi, mencari teman, hingga menjaga keharmonisan kelompok.

    WDP telah mengumpulkan data komunikasi lumba-lumba selama bertahun-tahun. Lewat data tersebut, beberapa pola mulai dikenali seperti siulan ibu dan anak, suara berdenyut saat lumba-lumba bertarung, dan desisan untuk mengusir ikan hiu.

    Dengan bantuan AI, WDP ingin menggali informasi lebih banyak dari data yang mereka punya sehingga bisa mengenali lebih banyak pola dan aturan komunikasi lumba-lumba. Pada awalnya, WDP melatih model AI dengan suara lumba-lumba Atlantik. Kini, model yang sama diberikan tugas mempelajari semua jenis lumba-lumba.

    Proses penerjemahan dimulai dengan mengubah suara lumba-lumba ke format yang bisa dikenali oleh AI menggunakan model “DolphinGemma.” Model AI ini dibuat sangat ringkas sehingga bisa berjalan di HP dan bisa digunakan oleh peneliti di wilayah terpencil.

    Data kemudian diolah menggunakan model LLM, yaitu model pembelajaran mesin yang didesain untuk mencari pola dalam kompleksitas. LLM adalah model yang digunakan oleh perangkat AI seperti ChatGPT untuk mengenali pola dalam tulisan manusia.

    Untuk lumba-lumba, LLM mencari pola dalam vokalisasi lumba-lumba. DolphonGemma dilatih supaya bisa mengenali pola yang berulang, kombinasi suara, dan konteks tertentu. Jika sebelumnya peneliti hanya bisa memilah suara dan mengelompokkan, kini mereka bisa memahami struktur dan fungsinya, seperti bahasa.

    Tujuan utama dari penelitian WDP adalah memahami cara lumba-lumba saling berkomunikasi di alam bebas, terutama di bawah permukaan laut. Jika peneliti bisa memahami hubungan antara suara tertentu dengan perilaku tertentu, mereka bisa “mengamati” tingkah laku lumba-lumba di bawah permukaan laut.

    Pada akhirnya, peneliti berharap bisa mencari cara agar manusia dan lumba-lumba bisa berinteraksi. Singkatnya, menemukan cara untuk berbicara dengan lumba-lumba.

    Ambisi itu tentunya membutuhkan data yang jauh lebih banyak dan proses yang panjang. Pasalnya, lumba-lumba dari belahan Bumi yang berbeda diketahui menggunakan suara yang berbeda. Dalam “bahasa” manusia, lumba-lumba di lokasi yang berbeda bisa punya logat masing-masing atau bahkan bahasa yang sama sekali berbeda.

    (dem/dem)

  • Kejayaan Nvidia Tumbang Seketika Dihantam Blokir Trump

    Kejayaan Nvidia Tumbang Seketika Dihantam Blokir Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nvidia tak kuasa menahan pemerintahan Trump untuk menyetop penjualan chip kecerdasan buatan (AI) H20 ke China. Sebelumnya, CEO Nvidia Jensen Huang dilaporkan makan malam bersama Trump di Mar-a-Lago dalam upaya menyetop rencana pemblokiran tersebut.

    Dikabarkan, Huang berupaya melakukan negosiasi dengan berkomitmen membangun server berbasis AI senilai US$500 miliar atau Rp 8.000 triliun di AS dalam 4 tahun ke depan.

    Namun, upaya itu nyatanya tak serta-merta memuluskan bisnis Nvidia. Pemerintahan Trump tetap membatasi ekspor chip AI H20 ke China. Padahal, Nvidia sengaja merancang H20 yang tidak terlalu canggih untuk melayani permintaan di China.

    Sebagai informasi, chip AI paling canggih buatan Nvidia sudah berbulan-bulan dilarang ekspor ke China, sejak pemerintahan Joe Biden. China merupakan salah satu pasar terpenting Nvidia, sehingga raksasa tersebut rela merancang chip H20 yang untuk mengelabui aturan AS.

    Namun, nyatanya kini chip H20 juga dijegal masuk ke China. Alhasil, pada Selasa (15/4) waktu setempat, Nvidia mengumumkan akan membayar uang tuntutan senilai US$5,5 miliar (Rp92 triliun) untuk mengekspor chip H20 ke China.

    Saham Nvidia langsung ambruk 6% setelah jam kerja.

    Juru bicara Kementerian Perdagangan AS mengatakan pada Selasa (15/4) bahwa pihaknya mengeluarkan persyaratan lisensi baru untuk ekspor chip termasuk H20 Nvidia, AMD MI308, dan yang setara, alias chip yang relatif tidak canggih.

    “Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk bertindak atas arahan Presiden untuk menjaga keamanan nasional dan ekonomi kita,” kata juru bicara Kementerian yang mengawasi kontrol ekspor AS, dikutip dari Reuters, Rabu (16/4/2025).

    AMD tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sahamnya turun 7% dalam perdagangan setelah jam kerja.

    Bagi Nvidia, H20 adalah chip tercanggihnya yang tersedia untuk dijual di China dan merupakan inti dari upayanya untuk tetap terlibat dengan industri AI China yang sedang berkembang pesat.

    Perusahaan China seperti Tencent, Alibaba, dan induk TikTok ByteDance telah meningkatkan pesanan untuk chip H20 karena meningkatnya permintaan untuk model AI berbiaya rendah dari perusahaan rintisan DeepSeek, menurut laporan Reuters pada Februari lalu.

    Meskipun chip H20 tidak secanggih chip Nvidia yang dijual di luar China dalam melatih model AI, chip ini mampu bersaing pada tahap inferensi, di mana model AI menyajikan jawaban kepada pengguna.

    Inferensi dengan cepat menjadi bagian terbesar dari pasar chip AI. Huang bulan lalu berpendapat bahwa Nvidia berada pada posisi yang tepat untuk mendominasi perubahan tersebut.

    Namun, Nvidia mengatakan pada Selasa (15/4) bahwa pemerintah AS membatasi penjualan H20 ke China karena risiko chip tersebut dapat digunakan dalam pengembangan superkomputer. Meskipun H20 memiliki kemampuan komputasi yang lebih rendah daripada chip Nvidia lainnya, kemampuannya untuk terhubung ke chip memori dan chip komputasi lainnya dengan kecepatan tinggi masih mumpuni.

    Aspek memori dan konektivitas tersebut dapat membuat H20 berguna dalam membangun superkomputer di China. AS sendiri telah memberlakukan pembatasan penjualan chip untuk digunakan dalam superkomputer di China sejak tahun 2022.

    Institute for Progress, lembaga think-tank nonpartisan di Washington DC pada Selasa (15/4) menilai pembatasan chip H20 merupakan langkah yang tepat. Ia mengatakan perusahaan China kemungkinan besar sudah membangun sistem semacam itu.

    “Setidaknya salah satu pembeli, Tencent, telah memasang H20 di fasilitas yang digunakan untuk melatih model besar, yang kemungkinan melanggar kontrol yang ada yang membatasi penggunaan chip di superkomputer yang melampaui ambang batas tertentu. Superkomputer DeepSeek yang digunakan untuk melatih model V3 juga kemungkinan melanggar pembatasan yang sama,” kata kelompok tersebut.

    Nvidia mengatakan pemerintah AS memberi tahu pada 9 April bahwa chip H20 akan memerlukan lisensi untuk diekspor ke China. Selanjutnya pada tanggal 14 April, pemerintah memberi tahu Nvidia bahwa aturan tersebut akan berlaku tanpa batas waktu.

    Tidak jelas berapa banyak lisensi yang mungkin diberikan pemerintah AS. Nvidia menolak berkomentar lebih lanjut.

    Biaya sebesar US$5,5 miliar dikaitkan dengan produk H20 untuk inventaris, komitmen pembelian, dan cadangan terkait, menurut penuturan pihak Nvidia.

    (fab/fab)

  • Viral Edit Foto Ghibli, Pengguna ChatGPT Langsung Naik Gila-gilaan

    Viral Edit Foto Ghibli, Pengguna ChatGPT Langsung Naik Gila-gilaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – ChatGPT mendapatkan berkah besar dari viral-nya edit foto mirip Ghibli yang muncul di media sosial belum lama ini. Dalam waktu singkat penggunanya chatbot buatan OpenAI bertambah banyak.

    Dalam unggahan di akun X pada 31 Maret 2025, CEO OpenAI Sam Altman mengatakan 1 juta pengguna bertambah hanya dalam waktu 1 jam.

    Ia kembali menyinggung soal jumlah pengguna yang bertambah saat tampil di TED 2025 pada 11 April 2025. Di panggung tersebut, Altman bersama kurator TED Chris Anderson membahas jumlah pengguna ChatGPT yang berlipat ganda dalam beberapa minggu saja.

    Pada awalnya, Altman tak terlalu terbuka saat ditanya Andersson soal jumlah pengguna ChatGPT. Namun akhirnya menyebut mendekati 800 juta.

    “Sekitar 10% dari dunia menggunakan sistem kami, banyak sekali,” kata Altman di panggung tersebut, dikutip dari Forbes, Senin (14/4/2025).

    Menurutnya, platform itu terus bertumbuh dengan sangat cepat dari waktu ke waktu.

    Andersson juga menanyakan soal kompensasi pada seniman dengan karya ciptaan mereka. Altman menjawab akan ada waktunya saat pembayaran otomatis bisa membayar karya para kreator.

    Dia juga menambahkan pihaknya melakukan pembatasan mencegah model ChatGPT menghasilkan sesuatu dengan karya yang terlindungi hak cipta.

    Di sisi lain, OpenAI juga punya kelonggaran akan ucapan yang berbahaya. Dengan begitu bisa lebih responsif pada pengguna yang ingin lebih sedikit sensor pada platform.

    (fab/fab)

  • Aplikasi Pengganti WhatsApp Makin Ramai 2025, Ini Alasan Orang Pindah

    Aplikasi Pengganti WhatsApp Makin Ramai 2025, Ini Alasan Orang Pindah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Telegram Pavel Durov melaporkan pengguna aktif layanannya sudah menembus 1 miliar per Maret 2025. Bersamaan dengan itu, Durov juga mengatakan profit perusahaan mencapai US$547 juta sepanjang tahun lalu.

    Hal ini menunjukkan Telegram sudah makin dekat untuk menantang dominasi WhatsApp. Sebagai perbandingan, pengguna aktif WhatsApp saat ini lebih dari 2 miliar dan diprediksi akan mencapai 3 miliar pada akhir 2025.

    “Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami,” kata Pavel Durov, dikutip dari TechCrunch, Rabu (16/4/2025).

    “Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami,” ia menambahkan.

    Dikutip dari DemandSage, 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. India menjadi negara yang paling banyak menggunakan Telegram dengan porsi 45% dari total pengguna. Sementara itu, hanya 9% pengguna Telegram yang datang dari AS.

    Sebanyak 53,2% pengguna Telegram berasal dari kelompok usia 25-44 tahun. Lebih banyak pria daripada perempuan yang menggunakan Telegram, dengan proporsi 58% berbanding 42%.

    Secara rata-rata, pengguna Telegram menghabiskan waktu 3 jam 45 menit per bulan untuk mejajal aplikasi tersebut. Memang durasi tersebut masih jauh di bawah WhatsApp yang rata-rata diakses 17 jam 6 menit per bulan, menurut laporan DemandSage.

    Saat melaporkan pengguna aktif Telegram sebanyak 900 juta pada 2024 lalu, Durov mengatakan perusahaan menghadapi tekanan dari berbagai negara untuk membatasi pertukaran informasi tertentu.

    Bahkan, Durov sempat ditahan di Prancis pada Agustus 2024 atas tuduhan keterlibatan dalam mendistribusikan pornografi anak, obat-obatan terlarang, dan perangkat lunak peretasan pada aplikasi pesan singkat Telegram.

    Tak sampai sepekan pasca ditangkap, Duvol dibebaskan bersyarat. Ia juga diminta membayar uang jaminan senilai 5 juta euro. Sejak saat itu, Telegram mulai melakukan penyesuaian dengan meningkatkan moderasi konten di dalam platform.

    Kendati demikian, Durov menekankan netralitas platformnya dari konflik geopolitik. Saat Rusia menginvasi Ukraina pada 2022 lalu, Telegram menjadi salah satu sumber informasi yang tak menyaring konten-konten di dalamnya.

    Meski dinilai transparan, tetapi banyak juga konten bermuatan disinformasi yang tersebar di platform tersebut. Durov menjamin sistem enkripsi pada Telegram akan membuat pertukaran informasi di dalamnya benar-benar terlindungi dan bebas intervensi pemerintah.

    “Saya lebih baik bebas ketimbang tunduk pada perintah siapa pun,” ujarnya pada 2024 sebelum ditangkap.

    Menurut Pavel, ada berbagai cara yang dilancarkan pemerintah untuk mengelabui enkripsi Telegram. Salah satunya datang dari FBI.

    Ia mengatakan FBI pernah mencoba merekrut engineer Telegram untuk membobol backdoor platformnya. FBI tak berkomentar soal tuduhan ini.

    Namun, ia mengatakan tekanan untuk menjunjung kebebasan perbedapat dan berkekspresi sebenarnya tak hanya datang dari pemerintah. Tantangan itu justru lebih banyak datang dari rivalnya seperti Apple dan Alphabet.

    “Dua platform tersebut benar-benar bisa menyensor apa saja yang Anda baca, serta mengakses semua yang ada di smartphone Anda,” kata dia.

    (fab/fab)

  • Video: Jurus ERAA Amankan Bisnis Distributor HP Era Perang Tarif Trump

    Video: Jurus ERAA Amankan Bisnis Distributor HP Era Perang Tarif Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia- Perang dagang yang digaungkan oleh Presiden Donald Trump dikhawatirkan akan mendorong terjadinya resesi ekonomi, perlambatan pertumbuhan ekonomi hingga mengganggu rantai pasok diberbagai sektor termasuk teknologi.

    Erajaya Swasembada sebagai perusahaan distributor smartphone dan ritel produk telekomunikasi dan elektronik disebut Direktur Erajaya Swasembada, Patrick Adhiatmadja memandang gejolak ekonomi global harus disikapi dengan bijak dan kehati-hatian.

    Di masa ini, strategi diversifikasi rantai pasok dan tidak mengandalkan Amerika Serikat diharapkan bisa mengatasi potensi gangguan proses importasi produk ERAA. Lalu seperti apa antisipasi pelaku usaha sektor teknologi menghadapi ketidakpastian di era perang dagang Trump?

    Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Direktur PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), Patrick Adhiatmadja dalam Profit,CNBCIndonesia (Rabu, 16/05/2025)