Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Fitur Baru WhatsApp Matikan Mikrofon dan Kamera Sebelum Angkat Telepon

    Fitur Baru WhatsApp Matikan Mikrofon dan Kamera Sebelum Angkat Telepon

    Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp dilaporkan tengah menguji coba tiga fitur baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam melakukan panggilan suara dan video di perangkat Android.

    Menurut laporan dari WABetaInfo, fitur-fitur ini muncul pada versi beta WhatsApp Android 2.25.10.16.

    Salah satu fitur memungkinkan pengguna mematikan mikrofon sebelum menerima panggilan suara. Fitur ini memberikan kontrol lebih atas privasi pengguna sebelum menjawab panggilan.

    Tak hanya itu, WhatsApp juga sedang mengembangkan opsi untuk mematikan kamera sebelum menjawab panggilan video.

    Nantinya, pengguna akan diberi pilihan untuk hanya menerima panggilan dalam mode suara, tanpa harus menyalakan kamera.

    Jika kamera sudah mati sebelumnya, aplikasi juga akan menampilkan opsi “Terima tanpa video” sebagai konfirmasi tambahan, demikian dikutip dari Gadget 360, Rabu (9/4/2025).

    Fitur ketiga yang tengah diuji adalah reaksi emoji saat panggilan video. Pengguna dapat memberikan reaksi real-time seperti jempol, emoji tertawa, atau hati saat dalam panggilan video, tanpa mengganggu jalannya percakapan. Fitur ini dinilai sangat berguna terutama dalam panggilan video grup.

    Ketiga fitur ini masih dalam tahap pengembangan dan hanya tersedia untuk pengguna beta yang tergabung dalam program Google Play Beta. Belum diketahui kapan fitur ini akan dirilis secara publik.

    (dem/dem)

  • Anak Perempuan Elon Musk Ungkap Kebohongan Terbesar Ayahnya

    Anak Perempuan Elon Musk Ungkap Kebohongan Terbesar Ayahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vivian Wilson, putri Elon Musk dari pernikahannya dengan Justine Musk, menyebut ambisi ayahnya untuk membangun koloni di Mars hanyalah “skema pemasaran” belaka.

    Pernyataan ini disampaikan Vivian dalam wawancara bersama streamer progresif Hasan Piker di platform Twitch.

    “Misi ke Mars itu tidak akan terjadi, teman-teman… Itu hanya skema marketing yang entah kenapa semua orang percaya, padahal bisa dibantah cuma dengan Google search,” ujar Vivian.

    Ambisi membangun koloni di Mars telah lama menjadi visi besar Elon Musk, bahkan sejak ia mendirikan SpaceX.

    Dalam berbagai kesempatan, Musk menyampaikan bahwa tujuan jangka panjang perusahaannya adalah membawa umat manusia ke Mars sebagai upaya menyelamatkan spesies dari kemungkinan kepunahan.

    Bulan ini, Musk kembali membuat pernyataan ambisius bahwa prototipe terbaru pesawat luar angkasa Starship akan dikirim ke Mars pada akhir 2026, membawa serta robot humanoid “Optimus”.

    Ia menambahkan bahwa misi manusia ke Mars bisa terjadi secepatnya pada 2029, meskipun 2031 dianggap lebih realistis.

    Namun, klaim tersebut tidak lepas dari kritik berbagai pihak, termasuk mantan Presiden AS Barack Obama, yang menyarankan agar fokus dialihkan ke perlindungan bumi terlebih dahulu.

    Astrofisikawan Inggris Lord Martin Rees bahkan menyebut impian Musk sebagai delusi berbahaya. Ia menegaskan, tinggal di Mars tak lebih baik dari hidup di Kutub Selatan atau puncak Gunung Everest.

    Senada dengan itu, astrofisikawan terkenal Neil deGrasse Tyson menyatakan bahwa menjadikan Mars layak huni akan jauh lebih sulit dibanding mengembalikan bumi ke kondisi ideal.

    “Jauh lebih mudah menyelamatkan bumi ketimbang mengubah Mars jadi bumi,” ujarnya.

    Vivian menambahkan bahwa pencitraan Musk di mata publik sangat bergantung pada narasi yang dibangun oleh media dan pengikut setianya.

    “Kalau kamu berbohong dan orang-orang percaya, maka mereka akan mengira kamu Tony Stark sungguhan,” kata Vivian.

    Pernyataan Vivian Wilson makin memperpanjang daftar kritik terhadap Elon Musk, yang kini tak hanya datang dari para ilmuwan dan publik, tapi juga dari dalam keluarganya sendiri.

    (dem/dem)

  • 5 HP Baterai Jumbo 6.000 mAh yang Baru Rilis di RI

    5 HP Baterai Jumbo 6.000 mAh yang Baru Rilis di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen smartphone berlomba menghadirkan perangkat yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna akan daya tahan baterai.

    Sejumlah smartphone terbaru yang resmi dirilis di Indonesia kini hadir dengan kapasitas baterai jumbo hingga 6.000 mAh.

    Kapasitas ini memungkinkan pengguna menikmati berbagai aktivitas seperti streaming, gaming, dan multitasking dalam waktu lama.

    Berikut ini daftar smartphone terbaru yang dibekali baterai 6.000 mAh dan sudah tersedia di pasar Indonesia.

    1. Poco F7 Pro

    Poco meluncurkan duo ponsel flagship terbaru dari jajaran F Series besutannya, F7 Ultra dan F7 Pro, ke Indonesia. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)

    Poco baru saja merilis seri F terbaru mereka, Selasa 15 April 2025. Salah satu varian yang dirilis adalah F7 Pro. Varian Pro ini memiliki kapasitas 6.000 mAh. Kapasitas jumbo tersebut dikawinkan dengan fast charging yang menggunakan daya 90 watt.

    Baterai jumbonya diklaim dapat terisi cepat dalam 37 menit 16+ jam lebih dengan SoC temperatur 3° dan Cooling System yang dinyatakan tiga kali efisien dari sebelumnya.

    Poco F7 Pro hadir membawa prosesor Snapdragon 8 gen 3 dengan AnTuTu score skor tinggi yakni 2,093,203.

    Di Indonesia, ponsel flagship ini dijual dengan harga Rp7.499.000 untuk varian RAM 12GB+512GB.

    2. Vivo V50

    Profil smartphone VIVO V50. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)

    Pada Maret lalu, vivo merilis HP baru V50 yang dilengkapi baterai 6.000 mAh dengan kemampuan fast charging hingga 90 watt.

    Smartphone ini diklaim bisa tahan hingga 2 jam dalam kondisi baterai 1 persen.

    Dari segi chipset, vivo V50 bekerja dengan chipset Snapdragon 7 Gen 3 dengan GPU 50% lebih kuat dibanding generasi sebelumnya.

    Smartphone ini hadir dengan 3 varian warna yaitu Harmony Red, Solid Black, Blissful Purple.

    Berikut harga vivo V50 di Indonesia:

    Vivo V50 8GB+256GB: Rp6.499.000
    Vivo V50 12GB+256GB: Rp6.999.000
    Vivo V50 12GB+512GB: Rp7.999.000

    3. Realme C75

    Realme C75. (Dok. Realme)

    Akhir tahun lalu, Realme C75 resmi dirilis untuk pasar Indonesia. HP China yang menyasar kelas low-end dengan harga Rp 2 jutaan tersebut menjanjikan perangkat yang tahan air, tahan banting, dan tahan lama.

    Dari segi baterai, Realme C75 mengandalkan kapasitas jumbo 6.000 mAh yang sudah dilengkapi kemampuan pengisian daya cepat 45 watt.

    Realme C75 juga sudah dilengkapi fitur anti-air dan anti-debu berlapis dengan sertifikasi IP66, IP68, dan IP68. Klaimnya, HP ini bisa direndam di air dengan kedalaman 0,5 meter selama 20 hari.

    Berikut harga Realme C75:

    Realme C75 8GB+128GB: Rp 2.399.000
    Realme C75 8GB+256GB: Rp 2.799.000

    4. Vivo Y29

    Vivo Y29 yang dirilis Februari lalu merupakan salah satu HP dengan kapasitas baterai jumbo.

    Di atas kertas, HP ini memiliki baterai berkapasitas 6500mAh, perangkat ini diklaim mampu bertahan hingga 3 hari dalam sekali pengisian daya.

    Smartphone ini hadir dengan chipset dari Qualcomm Snapdragon 685. Dalam hal layar, ponsel pintar ini hadir dengan ukuran 6,68 inci dengan dengan refresh rate 120Hz.

    Berikut harga vivo Y29 di Indonesia

    vivo Y29 6GB+128GB: Rp 2.399.000
    vivo Y29 8GB+128GB: Rp 2.599.000
    vivo Y29 8GB+256GB: Rp 2.899.000

    5. Poco X7 Pro 5G

    Poco X7 series. (Dok. Mi)

    Poco X7 Pro 5G merupakan versi yang paling tinggi dari seri yang dirilis pada Februari lalu itu.

    Ia memiliki kapasitas yang lebih jumbo 6.000 mAh dengan pengisian daya cepat HyperCharge 90 watt.

    HP ini juga sudah dilengkapi NFC, sensor sidik jari di dalam layar, serta AI Face Unlock. Sistem operasinya menggunakan Xiaomi HyperOS.

    Poco X7 Pro 5G dibanderol dengan harga Rp 4.999.000.

    (dem/dem)

  • Penelitian Ungkap Apa yang Dirasakan Manusia saat Sakaratul Maut

    Penelitian Ungkap Apa yang Dirasakan Manusia saat Sakaratul Maut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena mendekati kematian terkadang diikuti dengan sejumlah halusinasi. Para ilmuwan berusaha untuk menjelaskan kondisi hampir meninggal dunia atau dikenal sebagai near-death experience (NDE).

    Mereka menggambarkannya NDE sebagai episode kesadaran terputus saat menghadapi ancaman fisik bersifat aktual atau potensial.

    Para peneliti menggunakan teori psikologi evolusioner neurofisiologis memahami pengalaman mendekati kematian atau Neurophysiological Evolutionary Psychological Theory Understanding Near-death Experience (NEPTUNE) untuk menjelaskan fenomena tersebut.

    Dijelaskan bahwa NDE akan dimulai saat kadar oksigen turun di otak. Sementara itu di saat bersamaan konsentrasi karbon dioksida akan sangat banyak, yang menyebabkan asidosis serebral.

    Kondisi ini menjadi awal untuk peningkatan rangsangan saraf pada bagian otak utama. Khususnya terjadi pada temporoparietal dan lobus oksipital.

    Selain itu juga terjadi pelepasan neurotransmiter endogen secara masif, dikutip dari IFL Science, Selasa (15/4/2025).

    Tahapan ini akan menghasilkan beberapa ciri NDE. Misalnya peningkatan sinyal serotonin yang membuat halusinasi visual yang jelas.

    Adapula perasaan damai mendalam karena adanya lonjakan kadar endorfin dan GABA. Dopamin yang terlalu banyak disebut menghasilkan perasaan hiperrealitas soal halusinasi.

    Para peneliti juga mencatat NDE umum terjadi pada orang-orang yang mengalami instrusi REM. Keadaan tersebut saat aktivitas otak terkait mimpi terjadi saat terjaga.

    Hal tersebut terkait dengan fitur utama NDE. Misalnya persepsi pada cahaya yang tidak biasa, euforia, hingga sensasi keluar dari tubuh.

    Penelitian ini masih meninggalkan beberapa pertanyaan. Salah satunya kombinasi apa untuk memunculkan fenomena NDE.

    (dem/dem)

  • Cara Mudah Kembalikan Chat WhatsApp yang Tak Sengaja Terhapus

    Cara Mudah Kembalikan Chat WhatsApp yang Tak Sengaja Terhapus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna WhatsApp bisa menghapus pesan baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain dengan fitur hapus pesan di dalam aplikasi. Fitur telah tersedia sejak beberapa waktu lalu baik untuk pengguna Android maupun iOS.

    Tombol hapus chat bisa diakses dengan menekan lama pesan yang ingin dihapus. Berikutnya pilih opsi ingin menghapus untuk diri sendiri atau seluruh orang dalam ruang chat juga tidak bisa membaca.

    Namun masalahnya kita sering tak sengaja menghapus chat yang ternyata penting. Kita perlu mengembalikan chat tersebut agar tidak perlu mengetik ulang atau mengingatnya kembali.

    Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan chat yang sudah terlanjur terhapus. Simak caranya berikut ini:

    Fitur Batal Hapus

    WhatsApp memiliki fitur untuk membatalkan chat yang sudah terhapus. Jadi chat tersebut bisa kembali seperti semula.

    Namun perlu dicatat, fitur ini bisa digunakan dengan beberapa syarat. Salah satunya hanya bisa dilakukan oleh pengirim pesan dengan mengklik opsi mengembalikan atau ‘undo’.

    Selain itu, pesan bisa dikembalikan hanya beberapa detik saja setelah terhapus. Karena tombol ‘undo’ tidak lagi tersedia jika pesan sudah dihapus melebihi waktu tertentu.

    Google Drive

    Cara lainnya adalah menggunakan Google Drive. Layanan milik Google dapat mengembalikan chat dengan cadangan yang dibuat sebelumnya.

    Pastikan sudah mencadangkan chat di Google Drive. Berikut untuk mengembalikan chat yang terhapus melalui platform tersebut:

    Hapus aplikasi WhatsApp
    Install ulang dengan mengunduhnya melalui toko aplikasi resmi
    Login akun dan selesaikan proses verifikasi akun
    Setelah itu, akan muncul opsi memulihkan data dari Google Drive
    Klik menu pulihkan data
    Tekan opsi Lanjut dan seluruh chat yang terhapus akan muncul lagi

    (dem/dem)

  • Klik File di Whatsapp Bisa Kena Malware, Hati-hati Data Pribadi Dicuri

    Klik File di Whatsapp Bisa Kena Malware, Hati-hati Data Pribadi Dicuri

    Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp mengumumkan adanya bug dalam platform WhatsApp for Windows. Pengguna diminta untuk tidak sembarangan klik file yang diterima.

    Bug yang ditemukan memiliki kode CVE-2025-3041. Whatsapp dalam laman resminya mengatakan masalah ini berdampak pada semua versi sebelum 2.2450.6. Masalah itu terkait cara aplikasi saat menangani lampiran file. Saat dibuka maka akan terlihat dalam ekstensi nama file tersebut.

    “Isu spoofing di WhatsApp untuk Windows sebelum versi 2.2450.6 menampilkan lampiran sesuai tipe MIME, namun menangani pembukaan file berdasarkan ekstensi nama file lampiran,” tulis WhatsApp dikutip Minggu (20/4/2025).

    Konsultan keamanan Black Duck, Adam Brown menjelaskan lampiran berbahaya bisa jadi jalan untuk beberapa kejahatan seperti pencurian data, penyebaran malware, hingga pencurian akun dan identitas.

    Mengutip The Register, bug ini memerlukan interaksi pengguna. Korban harus membuka lampiran yang diterimanya secara manual agar bug bisa berjalan.

    Foto: Ilustrasi Whatsapp. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
    Ilustrasi Whatsapp. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

    Namun kejahatan ini jadi tidak sulit. Sebab banyak pengguna yang memiliki kecenderungan untuk mengklik apa saja yang diterimanya dari WhatsApp.

    Salah satu yang bisa dilakukan adalah tidak mengklik lampiran apapun yang diterima. Bahkan dari akun yang kita kenal. Selain itu, pengguna juga diminta untuk update versi WhatsApp Windows lebih tinggi dari 2.2450.6.

    “Setiap orang harus berhati-hati mengklik lampiran, bahkan dari orang yang dikenal dan pengguna WhatsApp Windows harus waspada,” jelas Brown.

    (wur/wur)

  • iPhone Buatan AS Bakal Kalah dari ‘Made in China’, Ini Alasannya

    iPhone Buatan AS Bakal Kalah dari ‘Made in China’, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar iPhone di Amerika Serikat berpotensi terganggu, imbas kebijakan tarif dagang resiprokal Presiden AS Donald Trump kepada negara-negara mitra dagang utamanya. Negara-negara yang terdampak kebijakan Trump itu merupakan pusat lini produksi Apple untuk iPhone dan Mac, seperti China, India, Vietnam, dan Thailand.

    Maka, dengan adanya tarif resiprokal tersebut, akan membuat impor produk iPhone dari China lebih mahal, sehingga harga jualnya pun terancam naik di AS. Pengenaan tarif resiprokal itu sebetulnya cara Trump supaya produksi di dalam negerinya meningkat. Pertanyaan besarnya, jika Trump ingin iPhone dan Mac diproduksi di AS, apakah mungkin?

    Penjelasan Pakar

    Menurut Profesor Emeritus Duke University, Gary Gereffi, salah satu cara yang paling realistis buat Trump untuk menggapai cita-citanya itu adalah dengan merekonstruksi rantai pasokan.

    Perusahaan bisa mengalihkan manufaktur komponen utama ke Amerika Utara. Namun, masalah lain yang jadi sorotan adalah soal tenaga kerja. Perakitan di AS bakal membutuhkan lebih banyak tenaga kerja manusia dan juga robot.

    “Kita mengalami kekurangan tenaga kerja yang sangat parah. Dan telah kehilangan seni manufaktur skala besar,” jelas profesor bisnis Universitas Johns Hopkins, Tinglong Dai, dikutip dari Wall Street Journal.

    Pabrikan perakit iPhone di China, Foxconn, memperkerjakan 300 ribu pekerja. Untuk mencapai angka perekrutan itu, akan menjadi masalah besar bagi pabrik-pabrik di AS. Belum lagi soal standar gaji dan biaya lahan yang harus digelontorkan Apple. Perlu banyak biaya membangun iPhone asli AS. Meski harganya murah jika diproduksi AS, namun kualitasnya akan lebih buruk. Setidaknya pada awal pabrikan AS berjalan.

    “AS memiliki kapasitas memproduksi komponen smartphone di sejumlah area, namun bukan yang terbaik,” jelas Dai.

    Mac Pernah Gagal Diproduksi di AS

    Artikel New York Times tahun 2019 mengungkapkan Apple pernah berencana memproduksi Mac Pro di AS. Ini menjadi yang pertama kali perangkat diproduksi di sana. Sayang rencana tersebut sulit terlaksana. Tiga orang sumber yang dikutip dari laporan mengatakan pabrikan di Austin, Texas kesulitan menemukan sekrup yang cukup.

    Laporan itu mengatakan Apple sulit melakukan produksi karena kontraktor hanya bisa memproduksi paling banyak 1.000 sekrup dalam sehari. Pada akhirnya bisa menunda penjualan perangkat selama berbulan-bulan. Masalah ini bisa terselesaikan dengan mudah di China. Apple bisa mengandalkan pabrik yang bisa memproduksi sekrup khusus dalam jumlah besar dengan waktu singkat.

    New York Times menuliskan masalah ini menggambarkan tantangan Apple jika ingin memindahkan produksi ke luar China. Apple menemukan segalanya di China, dari skala, keterampilan, infrastruktur dan biaya untuk memproduksi perangkatnya.

    (arj/haa)

  • Pendapatan Netflix Tumbuh Double Digit, Tembus US$ 10,5 Miliar di Q1

    Pendapatan Netflix Tumbuh Double Digit, Tembus US$ 10,5 Miliar di Q1

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan streaming, Netflix mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 13% selama kuartal pertama tahun 2025. Capaian tersebut diatas ekspektasi yang didorong oleh pendapatan langganan dan iklan. Pendapatan pada kuartal pertama melonjak hampir 13% dari tahun ke tahun, mencapai US$ 10,54 miliar.

    Pada akhir Januari, perusahaan menaikkan harga secara keseluruhan, di antaranya menaikkan paket standarnya menjadi US$ 17,99 per bulan, paket yang didukung iklan menjadi US$ 7,99, dan paket premium menjadi US$ 24,99.

    Capaian tersebut untuk pertama kalinya perusahaan raksasa streaming ini tidak mengungkapkan data pelanggan kuartalan, karena mereka mengubah strateginya untuk fokus pada pendapatan dan metrik keuangan lainnya sebagai indikator kinerja.

    Pendapatan Netflix juga menjadi sorotan di tengah saham-saham media tradisional terpukul oleh gejolak pasar yang dipicu oleh kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump.

    Netflix memproyeksikan pendapatan sepanjang tahun 2025 dapat mencapai dikisaran US$ 43,5 miliar dan US$ 44,5 miliar.

    “Tidak ada perubahan material pada prospek bisnis kami secara keseluruhan,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan mengutip CNBC Internasional, Minggu (20/4).

    Co-CEO Netflix Greg Peters mengatakan mengaku, para investor khawatir tentang potensi dampak tarif terhadap pengeluaran dan kepercayaan konsumen.

    “Berdasarkan apa yang kami lihat dengan benar-benar menjalankan bisnis saat ini, tidak ada yang benar-benar signifikan untuk dicatat,” ungkapnya.

    Di sisi lain, perusahaan merasa tenang karena secara historis, industri hiburan cukup tangguh di masa ekonomi yang sulit. “Netflix, secara khusus, juga secara umum cukup tangguh. Kami belum melihat adanya dampak besar selama masa-masa sulit tersebut, meskipun dalam sejarah yang lebih singkat,” kata Peters.

    Saham Netflix naik sekitar 2% dalam perdagangan yang diperpanjang pada hari Kamis lalu.

    Adapun kinerja perusahaan pada kuartal yang berakhir pada 31 Maret 2025, dibandingkan dengan estimasi yang disusun oleh LSEG yaitu, laba per saham US$ 6,61 atau lebih tinggi US$ 5,71 dari target. Lalu, pendapatan naik tipis menjadi US$ 10,54 miliar dari target yang sebesar US$ 10,52 miliar.

    Sementara laba bersih mencapai US$ 2,89 miliar, atau US$ 6,61 per saham. Capaian tersebut naik dari US$ 2,33 miliar, atau US$ 5,28 per saham, pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.

    Netflix telah bersandar pada iklan karena merespon pertumbuhan pelanggan yang melambat. “Fokus utama pada tahun 2025 adalah meningkatkan kemampuan kami untuk para pengiklan,” katanya.

    Perusahaan ini meluncurkan platform teknologi iklan internal pada awal April di AS, dengan rencana untuk memperluas ke pasar-pasar lain dalam beberapa bulan mendatang.

    “Kami percaya bahwa platform teknologi iklan kami merupakan dasar dari strategi iklan jangka panjang kami,” kata perusahaan tersebut.

    “Seiring berjalannya waktu, platform ini akan memungkinkan kami untuk menawarkan pengukuran yang lebih baik, penargetan yang lebih baik, format iklan yang inovatif, dan kemampuan programatik yang lebih luas,” tulis Netflix.

    (rob/haa)

  • Penampakan Kehidupan Masa Depan: Robot, Kasur, Dapur Sampai Pengobatan

    Penampakan Kehidupan Masa Depan: Robot, Kasur, Dapur Sampai Pengobatan

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Ini Aplikasi Saingan WhatsApp di 2025, Pengguna Mulai Pindah

    Ini Aplikasi Saingan WhatsApp di 2025, Pengguna Mulai Pindah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telegram, sebagai salah satu aplikasi pesan singkat yang serupa dengan Whatsapp mengalami peningkatan pengguna pada 2025. Bahkan, perusahaan itu terus meraup keuntungan.

    Pendiri Telegram Pavel Durov mengatakan, pengguna aktif layanannya telah mencapai 1 miliar per Maret 2025. Bersamaan dengan itu, profit perusahaan telah mencapai US$547 juta sepanjang tahun lalu.

    Sebagai perbandingan, pengguna aktif WhatsApp saat ini masih lebih tinggi. Jumlahnya lebih dari 2 miliar dan diprediksi akan mencapai 3 miliar pada akhir 2025.

    “Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami,” kata Pavel Durov, dikutip dari TechCrunch, Minggu (16/4/2025).

    “Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami,” ia menambahkan.

    Dikutip dari DemandSage, 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. India menjadi negara yang paling banyak menggunakan Telegram dengan porsi 45% dari total pengguna. Sementara itu, hanya 9% pengguna Telegram yang datang dari AS.

    Sebanyak 53,2% pengguna Telegram berasal dari kelompok usia 25-44 tahun. Lebih banyak pria daripada perempuan yang menggunakan Telegram, dengan proporsi 58% berbanding 42%.

    Secara rata-rata, pengguna Telegram menghabiskan waktu 3 jam 45 menit per bulan untuk mejajal aplikasi tersebut. Memang durasi tersebut masih jauh di bawah WhatsApp yang rata-rata diakses 17 jam 6 menit per bulan, menurut laporan DemandSage.

    Saat melaporkan pengguna aktif Telegram sebanyak 900 juta pada 2024 lalu, Durov mengatakan perusahaan menghadapi tekanan dari berbagai negara untuk membatasi pertukaran informasi tertentu.

    Bahkan, Durov sempat ditahan di Prancis pada Agustus 2024 atas tuduhan keterlibatan dalam mendistribusikan pornografi anak, obat-obatan terlarang, dan perangkat lunak peretasan pada aplikasi pesan singkat Telegram.

    Tak sampai sepekan pasca ditangkap, Durov dibebaskan bersyarat. Ia juga diminta membayar uang jaminan senilai 5 juta euro. Sejak saat itu, Telegram mulai melakukan penyesuaian dengan meningkatkan moderasi konten di dalam platform.

    Kendati demikian, Durov menekankan netralitas platformnya dari konflik geopolitik. Saat Rusia menginvasi Ukraina pada 2022 lalu, Telegram menjadi salah satu sumber informasi yang tak menyaring konten-konten di dalamnya.

    Meski dinilai transparan, tetapi banyak juga konten bermuatan disinformasi yang tersebar di platform tersebut. Durov menjamin sistem enkripsi pada Telegram akan membuat pertukaran informasi di dalamnya benar-benar terlindungi dan bebas intervensi pemerintah.

    “Saya lebih baik bebas ketimbang tunduk pada perintah siapa pun,” ujarnya pada 2024 sebelum ditangkap.

    Menurutnya, ada berbagai cara yang dilancarkan pemerintah untuk mengelabui enkripsi Telegram. Salah satunya datang dari FBI.

    Ia mengatakan FBI pernah mencoba merekrut engineer Telegram untuk membobol backdoor platformnya. FBI tak berkomentar soal tuduhan ini.

    Namun, ia mengatakan tekanan untuk menjunjung kebebasan perbendapat dan berekspresi sebenarnya tak hanya datang dari pemerintah. Tantangan itu justru lebih banyak datang dari rivalnya seperti Apple dan Alphabet.

    “Dua platform tersebut benar-benar bisa menyensor apa saja yang Anda baca, serta mengakses semua yang ada di smartphone Anda,” kata dia.

    (npb/haa)