Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Diatur Negara, Influencer Sok Tahu China Diberantas Medsos

    Diatur Negara, Influencer Sok Tahu China Diberantas Medsos

    Jakarta, CNBC Indonesia – China punya aturan baru untuk para influencer. Kini mereka tak bisa asal berbicara di platform media sosial dengan topik tertentu.

    Aturan yang mulai berlaku pada 25 Oktober 2025 lalu mewajibkan influencer memiliki kualifikasi resmi untuk berbicara topik serius seperti keuangan, kesehatan, kedokteran, hukum atau pendidikan. Kualifikasinya bisa seperti gelar sarjana, pelatihan yang diakui, lisensi atau sertifikasi.

    Cyberspace Administration of China (CAC) beralasan tujuan aturan itu untuk mengurangi misinformasi secara online, seperti konten menyesatkan dan nasihat berbahaya, dikutip dari Economic Times, Senin (3/11/2025).

    Sasaran peraturan ini termasuk bagi influencer di platform utama China, seperti Douyin, Weibo dan Bilibili. Tiap platform juga diharuskan melakukan verifikasi informasi kualifikasi yang dimiliki para kreator pada masing-masing media sosial.

    Selain itu, para platform punya tugas lain untuk memastikan konten yang dibagikan kreator telah menyebutkan kutipan dan penyangkalan yang tepat.

    Bagi influencer, konten yang diunggah harus menjelaskan materinya dihasilkan oleh AI atau referensi.

    Bukan hanya mengatur soal influencer, CAC juga melarang iklan produk dan layanan medis. Tujuannya mencegah promosi terselubung yang dijadikan sebagai konten edukasi.

    Peraturan itu disambut dengan dua pendapat yang berbeda. Banyak pengguna yang menyambut baik, namun ada pula yang tak setuju dengan pembatasan ini.

    Mereka yang mendukung menyebutkan aturan tersebut membuat orang-orang bisa melihat konten informatif dalam platform. Selain itu menyetujui hanya orang dengan kualifikasi relevan dapat berbicara dan membahas informasi untuk mencegah misinformasi.

    Sebaliknya, masyarakat yang tak setuju mengatakan peraturan baru mengekang kebebasan berbicara. Sebab menjadi pembatasan suara independen dan debat kritis di media sosial.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kiriman Wafer Belanda Disetop ke China, Pabrik Mobil Dunia Terancam

    Kiriman Wafer Belanda Disetop ke China, Pabrik Mobil Dunia Terancam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen chip Belanda Nexperia menghentikan pasokan wafer ke pabriknya di China. Langkah ini dinilai bisa menyebabkan kelangkaan chip untuk komponen produksi mobil di seluruh dunia.

    Reuters melaporkan bahwa penghentian pasokan tersebut disampaikan oleh Nexperia ke konsumennya dalam surat yang dikirim pada 29 Oktober 2025. CEO interim Nexperia, Stefan Tilger, menandatangani surat tersebut.

    Wafer adalah cakram semikonduktor tempat sirkuit dicetak, yang kemudian dipotong kecil menjadi chip elektronik. 

    Tilger menyatakan penghentian pasokan dilakukan karena anak usahanya di Dongguan, China, gagal menaati ketentuan pembayaran sesuai dengan kontrak.

    Nexperia sedang dalam sengketa dengan unit bisnisnya di China, setelah pemerintah Belanda mengambil alih Nexperia dari pemilik perusahaan asal China, yaitu Wingtech Technology. Pemerintah Belanda mengambil langkah ekstrem tersebut karena takut teknologi Nexperia dieksploitasi oleh Wingtech.

    Unit bisnis Nexperia di China terus menyalurkan semikonduktor ke pelanggan di China usai induknya diambil alih. Namun, pelanggan di China diharuskan membayar menggunakan mata uang yuan. Sebelumnya seluruh transaksi pembelian semikonduktor dari Nexperia dilakukan dalam mata uang asing, termasuk dolar AS.

    Mayoritas chip buatan Nexperia diproduksi di Belanda dengan pelanggan utama produsen otomotif dan industri elektronik. Sekitar 70 persen chip yang diproduksi di Eropa kemudian dikemas di China.

    Pelaku industri otomotif cemas permasalahan pasokan bakal berpengaruh ke produksi mobil di seluruh dunia. Stellantis, produsen 14 merek mobil termasuk Peugeot dan Jeep, sudah membentuk tim khusus untuk memantau situasi pasokan chip. Adapun, Nissan menyatakan mereka memiliki chip untuk memasok produksi hingga awal November.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Astronaut NASA Mau Terbang ke Bulan Tak Digaji

    Astronaut NASA Mau Terbang ke Bulan Tak Digaji

    Jakarta, CNBC Indonesia – NASA kini tengah menyelesaikan persiapan misi Artemis 2, penerbangan berawak pertama menuju Bulan setelah lebih dari 50 tahun. Jika sesuai rencana, roket akan meluncur sekitar empat bulan lagi.

    Namun di balik ambisi besar itu, ada fakta yang mengejutkan. Akibat dampak dari penutupan operasional pemerintahan Amerika Serikat yang belum berakhir, sejumlah pegawai NASA terpaksa tetap bekerja tanpa menerima gaji.

    Kondisi ini bahkan dialami oleh para astronaut yang akan ikut dalam misi berisiko tinggi tersebut demi menyukseskan penerbangan bersejarah ke Bulan.

    Meski tak dibayar, pejabat NASA mengatakan para staf dan astronaut rela melanjutkan persiapan misi Artemis 2. Hal ini menunjukkan tingginya komitmen para staf dan astronaut NASA.

    Para kontraktor yang membantu persiapan misi Artemis 2 saat ini masih mendapat bayaran. Namun, disebutkan anggarannya kian menipis dan bisa habis dalam waktu dekat, dikutip dari Futurism, Senin (3/11/2025).

    Beberapa kontraktor juga berbicara terkait dampak dari penutupan operasional pemerintah pada industri mereka.

    “Saya rasa kita akan segera mencapai titik di mana dampaknya akan signifikan, dan ini lebih berkaitan dengan infrastruktur secara keseluruhan,” ujar Kirk Shireman, Wakil Presiden Lockheed Martin yang mengawasi program pesawat ruang angkasa Orion, kepada Ars Technica.

    “Untungnya, saya bekerja untuk perusahaan besar yang bermodal besar, dan kita akan baik-baik saja,” kata Shireman.

    Namun, ia menekankan ada banyak perusahaan kontrak berskala kecil yang juga bekerja untuk NASA. Jika mereka tidak dibayar, pada akhirnya mereka tidak akan bisa terus bekerja.

    Makin lama penutupan operasional pemerintah berlangsung, makin besar dampak yang akan dirasakan di berbagai industri. Bulan lalu, pejabat NASA mengumumkan Artemis 2 akan meluncur pada 5 Februari 2026 mendatang atau 2 bulan lebih awal ketimbang rencana awal.

    Hanya ada beberapa hari dalam sebulan ketika Bulan dan Bumi sejajar bagi Orion untuk melakukan perjalanannya, yang berarti misi Artemis 2 dapat ditunda hingga sebulan.

    Penutupan operasional pemerintah tidak hanya menghancurkan operasi dan moral NASA, tetapi juga dinilai dapat memberi musuh-musuh AS keuntungan dalam perlombaan mendominasi antariksa.

    Para pejabat telah berulang kali memperingatkan bahwa China dapat mengalahkan AS dalam mencapai Bulan, sebuah kemungkinan yang makin besar kemungkinannya seiring berlanjutnya penutupan pemerintah.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gurun Sahara Basah, Dunia Makin Aneh di Mana-Mana

    Gurun Sahara Basah, Dunia Makin Aneh di Mana-Mana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peningkatan suhu global merubah Gurun Sahara yang berada di Afrika Utara. Dari tempat yang kering di dunia hingga menjadi lebih basah.

    Tercatat curah hujan di sana hanya 7,5 cm per tahun. Namun pada paruh kedua abad ke-21 curah hujannya melonjak 75% dari yang pernah tercatat sebelumnya.

    “Perubahan pola curah hujan akan berdampak pada miliaran orang, di dalam atau luar Afrika. Kita harus mulai merencanakan menghadapi perubahan ini dari pengelolaan banjir hingga tanaman tahan kekeringan,” jelas peneliti iklim dan penulis utama penelitian Thierry Ndetatsin Taguela, dikutip dari Eureka Alert, Selasa (28/10/2025).

    Memahami kenaikan suhu dan dampaknya pada curah hujan, dia menjelaskan bisa membantu dalam pengembangan strategi di masa depan.

    Studi itu menggunakan 40 model iklim untuk melakukan simulasi curah hujan musim panas di Afrika selama periode paruh kedua abad ke-21 (2050-2099) dibandingkan 1965 hingga 2014.

    Untuk penelitiannya, Taguela melakukan analisa dalam dua skenario iklim yakni simulasi emisi gas rumah kaca sedang dan tinggi. Dari keduanya diketahui curah hujan di Afrika akan mengalami peningkatan pada abad ke-21, dengan beberapa variasi pada regional.

    Khususnya untuk Gurun Sahara, diperkirakan peningkatan mencapai 75%, sedangkan Afrika bagian tenggara mencapai 25% dan bagian selatan-tengah sebesar 17%.

    Para peneliti memperkirakan wilayah barat daya menjadi lebih kering. Di sana hanya akan ada curah hujan sebanyak 5% saja.

    “Sahara diperkirakan hampir menggandakan tingkat curah hujan historisnya, ini mengejutkan pada wilayah dengan klimatologis kering,” jelasnya.

    Taguela mengatakan masih ada ketidakpastian soal berapa banyak curah hujan yang diperkirakan nantinya. Ini membutuhkan penyempurnaan model lagi.

    “Meski sebagian besar model sepakat dengan tren umum kondisi lebih basah, masih ada ketidakpastian cukup besar soal berapa banyak curah hujan yang diproyeksikan. Penyempurnaan model sangat penting untuk membangun keyakinan soal proyeksi regional,” ucap dia.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Biar Tak Ketahuan Online di WhatsApp, Ini Cara Menghilangkannya

    Biar Tak Ketahuan Online di WhatsApp, Ini Cara Menghilangkannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Status online dan typing bisa jadi penanda pengguna WhatsApp tengah menggunakan aplikasi serta siap membalas pesan. Namun bagi sebagian orang kedua fitur tersebut dirasa mengurangi kenyaman.

    Sebenarnya pengguna bisa menghilangkan tanda online dan typing. Dengan begitu orang lain tak mengetahui pengguna tersebut tengah aktif di aplikasi dan membaca pesannya.

    Salah satu caranya adalah dengan menghilangkan informasi Last Seen. Status ini terlihat di bagian atas layar untuk menunjukkan kapan pengguna terakhir online di WhatsApp.

    Berikut cara menonaktifkannya:

    Masuk ke aplikasi
    Klik tiga titik di pojok kanan atas.
    Masuk ke menu Settings.
    Klik Account/Akun, lalu Privacy.
    Pada bagian Last Seen, pilih Nobody.

    Sementara itu, Anda juga bisa menggunakan cara berikut untuk tetap bisa melihat pesan dalam WhatsApp tanpa perlu terlihat online:

    1. Notifikasi

    Anda dapat melihat dan membalas pesan dari notifikasi yang muncul (pop-up) di HP. Jadi tak perlu lagi membuka aplikasi karena akan terlihat tengah aktif atau online.

    Pengguna Android tinggal mengklik pesan dalam layar notifikasi. Berikutnya pilih opsi ‘tandai sudah baca’ serta tekan ‘balas’.

    Untuk pengguna iPhone, Anda bisa menggeser layar ke kiri pada panel notifikasi. Kemudian klik opsi tampilan dan balas pesan.

    2. Secara Offline

    Cara lainnya adalah mematikan sambungan internet pada perangkat. Misalnya dengan mengaktifkan airplane mode atau mematikan jaringan internet pada ponsel.

    Berikutnya tinggal membalas pesan chat WhatsApp. Pesan baru akan terkirim setelah sambungan internet kembali terhubung.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • NASA Mendadak Ungkap Fakta Baru, Bumi Tak Lagi Mengelilingi Matahari

    NASA Mendadak Ungkap Fakta Baru, Bumi Tak Lagi Mengelilingi Matahari

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak di bangku sekolah dasar, kita diajarkan bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari sebagai pusat Tata Surya. Namun, secara ilmiah, mekanisme tersebut ternyata tidak sesederhana itu.

    Faktanya, Bumi dan planet lain tidak benar-benar mengorbit langsung pada Matahari. Berdasarkan hukum ketiga Kepler, pergerakan orbit ditentukan oleh interaksi massa antara dua benda yang saling memengaruhi gravitasi satu sama lain.

    Hal yang sama berlaku di Tata Surya. Meskipun massa Matahari sekitar 1.048 kali lebih besar dari Jupiter, gaya gravitasi yang terjadi tetap bersifat dua arah, artinya kedua benda saling menarik dan berputar mengelilingi titik keseimbangan bersama.

    NASA menjelaskan terdapat istilah barycenter yakni saat kedua bintang dengan massa yang sangat berbeda berputar pada pusat massa yang sama. Ini tak bergantung pada ukuran setiap objek yang bergerak.

    “Gerak di sekitar barycenter dengan planet masif jadi salah satu metode untuk menemukan sistem planet dengan bintang-bintang jauh,” jelas NASA.

    Di Tata Surya, IFL Science menuliskan objek barycenter biasanya berada di dekat Matahari karena massa yang paling besar. Namun adanya pengaruh Jupiter dan Saturnus, objek tersebut jarang ada di dalam Matahari.

    Jadi Bumi tidak mengelilingi satu titik dalam Matahari, melainkan di bagian luarnya. Ini juga dikonfirmasi oleh astronom planet dan komunikator sains bernama James O’Donoghue.

    “Secara umum para planet mengorbit Matahari secara umum, namun secara teknis planet-planet tidak mengorbit Matahari karena gravitasi yang utamanya dari Jupiter, artinya planet mengorbit pada titik baru di luar angkasa,” ucapnya di akun X.

    Dia menambahkan jarang pusat massa tata surya sejajar dengan Matahari. Hal serupa juga terjadi pada planet dan satelit bulannya.

    Salah satu contohnya Bulan mengorbit tidak persis di titik pusat Bumi. Namun 5.000 kilometer dari pusat Bumi, dan ini terus berubah karena Bulan terus menjauhi Bumi.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mendadak Muncul Gunung Baru di Jawa, Ahli Geologi Ungkap Hal Ini

    Mendadak Muncul Gunung Baru di Jawa, Ahli Geologi Ungkap Hal Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena munculnya “gunung baru” di wilayah Grobogan, Jawa Tengah sempat menghebohkan publik pada Maret 2024. Tiba-tiba terlihat gundukan tanah besar yang video dan fotonya tersebar di media sosial.

    Bahkan, gundukan tanah itu memperlihatkan semburan tanah yang mirip penampakan letusan gunung berapi. Kejadian tak biasa ini lantas menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi di kalangan masyarakat. Sebelumnya, sempat terjadi insiden gempa berkekuatan M 6,5, tepatnya pada 22 Maret 2024.

    Menanggapi kehebohan yang ada, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid A.N buka suara. Ia menegaskan kemunculan gundukan lumpur di Grobogan adalah gunung lumpur atau diistilahkan ‘mud volcano’.

    Gundukan tersebut memiliki ketinggian 25 meter di atas permukaan tanah. Pembentukannya disebabkan natural gas yang naik ke permukaan ketika menemukan sesar mendatar yang tegak (konduit) dan membawa lumpur dengan densitas lebih ringan dari sedimen di sekitarnya, dikutip dari laman resmi EGSA UGM, Senin (20/10/2025).

    “Berbagai material, seperti lumpur, gas, batuan, belerang, garam, dan air akan diletuskan di permukaan membentuk kerucut seperti gunung,” tertulis dalam artikel pada laman EGSA UGM, mengutip Sabdaningsih, 2020.

    Ia mengatakan gempa yang terjadi menyebabkan migrasi hidrokarbon maupun lumpur yang lebih aktif karena rekahan atau patahan sebagai akibat gempa dangkal. Hal ini mendorong lumpur panas keluar dengan kekautan besar menyerupai gunung api.

    EGSA UGM menuliskan bahwa fenomena mud volcano di Grobogan bukan insiden luar biasa. Pasalnya, sering terjadi mud volcano di daerah tersebut.

    Anomali mud volcano di Grobogan dikatakan berasal dari batuan yang mengalami sesar memanjang dari arah Barat Daya menuju timur laut. Sesar yang terjadi kemudian mengakibatkan keluarnya aliran gas ke permukaan Bumi melalui batuan yang mudah dilalui.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Puluhan Ribu Orang Tiba-Tiba Daftar Tanam Chip Otak, Ada Apa?

    Puluhan Ribu Orang Tiba-Tiba Daftar Tanam Chip Otak, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan rintisan teknologi otak milik Elon Musk, Neuralink, mengumumkan bahwa lebih dari 10.000 orang dari berbagai negara telah mendaftar dalam program mereka. Pendaftaran dilakukan melalui “Patient Registry”, yakni laman resmi yang dibuka Neuralink sejak awal tahun ini untuk menjaring calon peserta uji coba chip otak.

    Melalui program tersebut, masyarakat dari mana pun dapat mengajukan diri untuk ikut serta dalam uji klinis implan chip buatan Neuralink.

    Sejauh ini, perusahaan telah berhasil menanamkan chip pada 12 pasien dalam rangkaian uji klinis yang memungkinkan penggunanya mengoperasikan komputer hanya dengan kekuatan pikiran. Neuralink menargetkan tambahan 13 pasien lagi, yang akan menerima implan serupa sebelum tahun 2025 berakhir.

    Meski demikian, saat ini uji coba masih dibatasi untuk penderita kelumpuhan akibat penyakit saraf motorik atau cedera tulang belakang. Namun, Elon Musk menyebut di masa depan teknologi ini akan dikembangkan agar dapat digunakan juga oleh orang tanpa disabilitas.

    Menurut Musk, versi berikutnya dari chip otak Neuralink dapat memungkinkan manusia mencapai simbiosis dengan kecerdasan buatan (AI).

    Ia bahkan menyebut chip tersebut berpotensi digunakan untuk memutar musik langsung ke otak, mengembalikan penglihatan bagi penyandang tunanetra, hingga memungkinkan komunikasi melalui telepati.

    “Teknologi ini bahkan bisa mencapai titik di mana Anda dapat mengunggah memori dan pada dasarnya menyimpan versi diri Anda, lalu mengunduhnya ke dalam tubuh robot atau kloning dari diri Anda sendiri,” kata Musk dalam sebuah siaran langsung pada Juli lalu, dikutip dari The Independent, Minggu (2/11/2025).

    Presiden sekaligus salah satu pendiri Neuralink, DJ Seo, mengungkapkan angka pendaftar tersebut dalam laporan riset Morgan Stanley pekan ini. Laporan itu juga menyoroti isu etika dan hukum yang mungkin timbul akibat kemajuan teknologi antarmuka otak-komputer.

    “Meskipun selama ini menjadi topik banyak buku dan film fiksi ilmiah, antarmuka otak-komputer merupakan frontier baru bagi umat manusia yang akan melibatkan beragam pertimbangan moral, etika, serta hukum dan regulasi,” tulis laporan tersebut.

    Versi chip Neuralink yang digunakan saat ini, N1, terhubung ke komputer melalui Bluetooth dan telah memungkinkan pasien untuk menggerakkan lengan robot, menjelajahi internet, hingga bermain game seperti Mario Kart hanya dengan kekuatan pikiran.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peringatan Terbaru BMKG RI! Puncak Musim Hujan Tiba, Waspada Bencana

    Peringatan Terbaru BMKG RI! Puncak Musim Hujan Tiba, Waspada Bencana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat. Peringatan ini disampaikan seiring dengan masuknya sebagian besar wilayah Indonesia ke puncak musim hujan.

    Aktivitas atmosfer yang sedang meningkat juga membuat risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, menjadi lebih tinggi.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda sebagian besar wilayah Jawa bagian barat dan tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian wilayah Yogyakarta. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

    “Kondisi atmosfer sangat labil dan kaya uap air akibat aktifnya monsun Asia serta suhu muka laut yang hangat. Hujan lebat hingga sangat lebat dengan curah hujan 80-150 mm per hari sudah terjadi di beberapa wilayah. Ini adalah sinyal kuat bahwa kita harus meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Dwikorita dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (2/11/2025).

    Saat ini, lanjut dia, sekitar 43,8% wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan. Sementara puncak musim hujan di Indonesia diperkirakan terjadi secara bertahap mulai November 2025 hingga Februari 2028 dengan pola umum pergerakan dari barat ke timur.

    “Namun demikian, pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026 menjadi fase puncak musim hujan utama bagi sebagian besar wilayah Indonesia yang berpotensi meningkatnya curah hujan tinggi dan bencana hidrometeorologi,” ujarnya.

    Di sisi lain, pada November ini periode siklon tropis di wilayah selatan Indonesia mulai aktif, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi terbentuknya sistem tekanan rendah di sekitar Samudra Hindia yang memicu hujan sangat lebat dan angin kencang, serta gelombang tinggi terutama di pesisir Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Dalam sepekan ke depan, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami kondisi cuaca berawan hingga hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, disertai potensi peningkatan hujan menjadi sedang hingga sangat lebat di sejumlah daerah.

    Berdasarkan analisis peringatan dini BMKG, hujan berintensitas sedang hingga lebat yang perlu diwaspadai berpotensi terjadi di berbagai wilayah, meliputi Aceh, Sumatera bagian selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

    Sementara itu, hujan lebat hingga sangat lebat (kategori Siaga) diperkirakan terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta Papua, dan dalam beberapa hari ke depan berpotensi meluas hingga Maluku Utara dan sebagian wilayah Sulawesi.

    Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, BMKG bekerjasama dengan BNPB dan unsur terkait saat ini sedang melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk wilayah sekitar DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Yogyakarta untuk mengurangi intensitas hujan ekstrem di wilayah rawan bencana.

    Di Jawa Tengah, operasi dilakukan sejak 25 Oktober dan masih berlanjut hingga awal November, dengan pelaksanaan dari Posko Semarang dan Solo. OMC ini telah melaksanakan 41 sorti penerbangan menggunakan dua pesawat Cessna Caravan, dengan hasil efektif menurunkan dan meredistribusi curah hujan di wilayah target.

    Sementara untuk wilayah Jawa bagian barat, operasi dilakukan sejak 23 Oktober dan juga masih berlanjut, dengan pelaksanaan dari Posko Jakarta. Sebanyak 29 sorti penerbangan telah dilakukan dan menunjukkan hasil pengurangan curah hujan di wilayah sasaran secara signifikan.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, berdasarkan pemantauan BMKG terhadap suhu muka laut di samudra pasifik menunjukkan bahwa dalam dua bulan terakhir telah terjadi pendinginan di samudra pasifik dan melewati ambang batas La Nina yaitu pada September dengan anomali suhu muka laut di pasifik tengah dan timur sebesar -0.54 dan pada Oktober sebesar -0.61.

    Sementara kondisi atmosfer juga menunjukkan adanya penguatan angin timuran. Dua indikasi tersebut menunjukkan terjadinya perkembangan awal La Nina dan respon atmosfer menegaskan bahwa La Nina lemah telah terjadi.

    “Namun demikian, La Nina lemah diprediksi tidak memberikan dampak yang signifikan pada curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, dengan kondisi curah hujan pada November-Desember 2025 dan Januari-Februari 2026 diprediksi tetap pada kategori normal,” ujar Guswanto.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan peningkatan potensi hujan ini didukung oleh beberapa fenomena atmosfer yang aktif secara bersamaan, antara lain aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby dan Kelvin, serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan Indonesia. Kombinasi faktor ini meningkatkan suplai uap air dan pembentukan awan hujan secara signifikan.

    Kombinasi antara kondisi atmosfer yang sudah aktif ini dengan kemunculan siklon tropis dari arah selatan menciptakan potensi ancaman bencana hidrometeorologi seperti angin kencang dan gelombang tinggi. Mengingat dalam beberapa tahun terakhir Indonesia sering mengalami dampak merusak dari siklon tropis, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan.

    Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan terdampak.

    Selain itu, saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan yang rapuh, serta tetap menjaga kesehatan dan asupan cairan tubuh karena suhu panas pada siang hari masih dapat terjadi.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi InfoBMKG. Aplikasi ini menyediakan informasi prakiraan cuaca yang lebih detail dan berbasis geolokasi serta diperbarui secara rutin termasuk prakiraan cuaca dalam tujuah harian, diulang tiga harian, hingga tiga jam sebelum cuaca ekstrem di seluruh kecamatan di Indonesia.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peringatan BMKG! Puncak Musim Hujan di RI Sampai Tahun Depan

    Peringatan BMKG! Puncak Musim Hujan di RI Sampai Tahun Depan

    Jakarta, CNBC Indonesia — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sebagian wilayah Indonesia resmi memasuki puncak musim hujan pada awal bulan November ini.

    Mengutip detikcom (2/11), hal ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. Ia menyatakan puncak musim hujan ini akan terus berlangsung hingga Februari 2026.

    Sebelumnya, Dwikorita menerangkan jika periode musim hujan di Indonesia tidak dimulai dalam waktu yang sama. Ada daerah yang memulai musim hujan di bulan Agustus, September, bahkan Oktober.

    Meski sudah memasuki periode hujan, cuaca di pagi sampai siang hari cenderung terik. Namun, hujan akan mulai turun pada sore sampai malam hari.

    “Mulai hari ini, mulai November ini kita memasuki puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita dalam Jumpa Pers Kesiapsiagaan Hadapi Puncak Musim Hujan disiarkan via Zoom Meeting pada Sabtu (1/11/2025).

    Beberapa Wilayah Sudah Diguyur Hujan Lebat

    Dwikorita menerangkan jika sebelum memasuki puncak musim hujan, beberapa wilayah sudah diguyur hujan lebat hingga sangat lebat dengan intensitas 80-150 mm/hari.

    “Cuaca ekstrem juga terpantau di sejumlah wilayah lain di Indonesia, antara lain di Sumatera Barat, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Bali, dan Kepulauan Riau,” tuturnya.

    Lebih lanjut, puncak musim hujan tahun ini juga dinilai berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya puncak musim hujan hanya berlangsung Desember hingga Januari, kali ini Indonesia akan diguyur hujan lebat hingga empat bulan lamanya.

    “Ini relatif berbeda signifikan dengan tahun-tahun sebelumnya. Puncak musim hujan itu biasanya tidak sepanjang ini. BIasanya Desember-Januari. Saat ini, mulai November hingga Februari yaitu November 2025 hingga Februari 2026,” ujarnya.

    Adapun pola hujan akan bergerak dari arah barat ke timur. Artinya, puncak musim hujan di Indonesia tidak serempak pada bulan November.

    “Puncak musim hujan untuk wilayah Indonesia bagian barat November-Desember dan selanjutnya Indonesia tengah hingga timur di bulan Januari-Februari,” paparnya.

    Meski sudah memasuki fase puncak, Dwikorita mengingatkan jika fase paling puncak dari musim hujan Indonesia baru akan dimulai pada Desember mendatang.

    “Puncaknya puncak fase hujan utama di sebagian wilayah Indonesia terjadi pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026,” ungkap Dwikorita

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]