Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Jutaan Aplikasi HP Android Tiba-tiba Hilang, Ada Apa?

    Jutaan Aplikasi HP Android Tiba-tiba Hilang, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jutaan aplikasi di Google Play Store tiba-tiba menghilang. Akibatnya jumlah aplikasi Android berkurang hampir setengahnya.

    Berdasarkan analisis terbaru dari Appfigures, sejak awal 2024 hingga saat ini, jumlah aplikasi di Google Play menyusut dari sekitar 3,4 juta menjadi hanya 1,8 juta aplikasi secara global. Artinya, lebih dari 47% aplikasi telah dihapus dari platform Android tersebut.

    Hilangnya aplikasi ini bukan tanpa alasan. Google diketahui tengah melakukan “bersih-bersih” terhadap aplikasi berkualitas rendah, termasuk yang mengandung spam, penipuan, hingga aplikasi yang tak menawarkan fungsi berarti bagi pengguna, demikian dikutip dari laporan TechCrunch, Jumat (2/5/2025).

    Sejak Juli 2024, raksasa teknologi itu memperketat standar kualitas minimum aplikasi, tak lagi hanya memblokir aplikasi rusak, tetapi juga aplikasi dengan fungsi dan konten terbatas.

    Aplikasi-aplikasi yang hanya menampilkan teks, file PDF, atau wallpaper tunggal termasuk yang terdampak kebijakan ini. Begitu juga dengan aplikasi tanpa fungsi jelas atau hasil eksperimen pengembang yang ditinggalkan.

    Google pun mengonfirmasi bahwa kebijakan baru ini menjadi salah satu faktor utama di balik penghapusan jutaan aplikasi.

    Langkah ini juga diperkuat dengan syarat verifikasi yang lebih ketat untuk akun pengembang baru, pengujian aplikasi yang lebih intensif, serta peningkatan peran peninjau manusia untuk mendeteksi aplikasi yang berpotensi menipu atau membahayakan pengguna.

    Selain itu, Google menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi ancaman, memperkuat kebijakan privasi, serta memperbarui alat bantu pengembang.

    Hasilnya, sepanjang 2024, perusahaan berhasil mencegah 2,36 juta aplikasi yang melanggar kebijakan agar tidak dipublikasikan, dan menangguhkan lebih dari 158 ribu akun pengembang yang mencoba menyebarkan aplikasi berbahaya.

    Namun, satu hal yang tidak disebutkan Google adalah aturan baru dari Uni Eropa terkait status pedagang.

    Mulai Februari lalu, pengembang diwajibkan mencantumkan nama dan alamat di halaman aplikasi. Pengembang yang tidak memenuhi ketentuan tersebut akan kehilangan akses ke pasar aplikasi di wilayah Eropa. Menariknya, Apple yang menerapkan kebijakan serupa tidak mengalami penurunan jumlah aplikasi.

    Appfigures juga mencatat bahwa penurunan jumlah aplikasi di Google Play sudah terlihat bahkan sebelum pembersihan resmi dimulai pertengahan tahun lalu.

    Meski begitu, pada sisi lain, perilisan aplikasi baru tercatat naik 7,1% secara tahunan per April 2025, dengan lebih dari 10.400 aplikasi baru telah diluncurkan.

    (fab/fab)

  • Perang Dagang Melunak, Xi Jinping Berubah Pikiran

    Perang Dagang Melunak, Xi Jinping Berubah Pikiran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengumuman tarif bea masuk dari presiden Donald Trump menimbulkan gejolak baru antara Amerika Serikat (AS) dan China. Keduanya saling serang bahkan menerapkan tarif lebih dari 100% untuk masing-masing negara.

    Perang dagang akan menimbulkan titik kelemahan suatu negara yang bergantung pada negara lawan. Inilah yang sekarang terlihat di China dan membuat Presiden China Xi Jinping mulai berubah pikiran.

    April lalu, Xi Jinping memutuskan membebaskan 8 kategori chip buatan AS dari beban tarif 125%. Wall Street Journal melaporkan kebijakan baru setelah adanya lobi dari sejumlah produsen mobil China, dikutip Jumat (2/5/2025).

    Namun, China tetap memastikan seperempat chip kendaraan tersebut dibuat di China mulai tahun ini. Angka yang perlu dicapai mencapai 15% pada akhir 2025.

    Hal itu terungkap dari sumber yang mengetahui diskusi. Mereka menyebut target sulit dicapai.

    Sejumlah perusahaan China juga dilaporkan berupaya berbicara dengan perusahaan chip asal AS untuk memproduksi lebih banyak chip lokal di negaranya. Dua perusahaan yang diajak berdiskusi yakni Texas Instruments dan NXP.

    Terkait hal ini, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China yang membawahi industri otomotif setempat tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

    Trump juga berubah dengan cepat. Pemerintah AS beberapa saat lalu mengumumkan tarif resiprokal 145% untuk barang impor dari China tidak berlaku untuk barang elektronik, termasuk iPhone.

    Sebab banyak barang-barang elektronik tersebut masih diproduksi di pabrikan China. Namun, Washington menekankan akan menyiapkan skema tarif khusus yang akan diumumkan beberapa pekan mendatang. 

    (fab/fab)

  • Polisi Tangkap Mafia Judol RI H55 Hiwin, Kerugiannya Rp 14,6 Miliar

    Polisi Tangkap Mafia Judol RI H55 Hiwin, Kerugiannya Rp 14,6 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri mengungkap jaringan mafia judi online (judol) yang beroperasi melalui situs H55 Hiwin. Kerugian dari kasus ini ditaksir mencapai Rp 14,6 miliar.

    Kabareskrim Komjen Wahyu Widada menjelaskan, para pelaku menggunakan perusahaan seperti PT Digital Madjujaya dan PT Cahaya Lentera Harmoni sebagai perantara deposit dan withdraw dana judi online.

    Pengungkapan ini juga menemukan enam situs afiliasi lain yang berbagi IP Address dengan H55 Hiwin, seperti Bahagia789 dan Suka789.

    Dana judi mengalir melalui delapan penyedia jasa pembayaran yang jumlahnya mencapai total Rp 14.675.739.801.

    “Penyedia saat ini telah melakukan pembekuan penyitaan terhadap dana milik merchant yang tersimpan di dalam 8 penyedia jasa pembayaran dengan total nilai Rp14.675.739.801,” ujar Wahyu dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/5/2025).

    Empat tersangka ditangkap, termasuk dua WNI yang menjabat sebagai direktur perusahaan agregator keuangan, serta dua WNA asal China yang menjadi otak pengendali dan pelaksana transaksi keuangan digital, termasuk penukaran rupiah ke kripto. Berikut daftarnya:

    -DHS (Direktur PT Maju Jaya), 13 Maret 2025 di Kabupaten Bandung

    -AFA (Direktur PT Cahaya Lentera) April 2025 di Kota Bogor

    -RJ (Penerima Perintah dari D, WN China DPO) 30 April 2025 di Jakarta Utara

    -QR (WN China, Pengendali situs) 30 April 2025 di Jakarta Barat

    Barang bukti yang disita termasuk uang tunai Rp 14,6 miliar, 18 ponsel, 32 kartu ATM, 3 laptop, tablet, dan dokumen perusahaan. Para

    (fab/fab)

  • Starlink Resmi Langsung Nyambung ke HP Gratis, RI Dilarang

    Starlink Resmi Langsung Nyambung ke HP Gratis, RI Dilarang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penggunaan internet Starlink langsung ke HP kian meluas. Kini perusahaan telekomunikasi T-Mobile menawarkan berbagai paket untuk penggunaan internet tersebut.

    T-Mobile dikabarkan telah mengirimkan email kepada para pelanggan terkait promo progam beta Starlink. Perusahaan menawarkan berbagai fasilitas dalam satu paket bundling.

    Paket tersebut terdiri dari layanan satelit gratis dan akses ke jaringan terestrial tradisional 5G T-Mobile dan pesan teks tidak terbatas.

    Adapula keuntungan lain tiket film senilai US$5, diskon 25% untuk tiket konser, diskon perjalanan dan barang gratis T-Mobile Tuesday, serta keuntungan lain tiap minggunya.

    T-Mobile juga menawarkan diskon US$5 untuk pengguna awal saat layanan beta berakhir. Biasanya pelanggan akan dikenakan biaya US$15 per bulan.

    Paket penawaran yang ditawarkan berlaku 90 hari setelah digunakan, dikutip dari Zdnet, Jumat (2/5/2025).

    Starlink diketahui telah merilis fitur direct-to-cell sejak akhir tahun lalu. Mulai awal tahun ini perusahaan milik Elon Musk kian agresif melakukan perluasan pasar.

    T-Mobile telah melakukan uji coba sebelumnya dengan SpaceX, perusahaan yang menaungi Starlink. Uji coba dilakukan untuk teks melalui satelit, sementara layanan fitur suara dan data baru akan ditambahkan di kemudian hari.

    Sejumlah operator lokal di banyak negara telah diajak kerja sama untuk akses fitur ini. Namun tidak ada Indonesia dalam daftar karena Starlink hanya memiliki perizinan untuk ISP dan Jartup Vsat, bukan menggelar direct-to-cell.

    Fitur ini memang cukup kontroversi. Sebab ditakutkan akan menyingkirkan bisnis operator seluler.

    (fab/fab)

  • Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Hilang dari Gedung Putih

    Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Hilang dari Gedung Putih

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk disebut tak terlihat lagi di Gedung Putih. Apakah ini pertanda miliarder tersebut sudah resmi resign dari pekerjaannya di pemerintahan Donald Trump?

    Laporan the Post menyebutkan Musk tak benar-benar keluar dari pekerjaannya di Departemen Efisiensi Pemerintah atau DOGE. Namun, dia memang tidak pernah terlihat di kantornya yang tak jauh dari Ruang Oval Gedung Putih.

    Kepala Staf Gedung Putih, Susie Wiles mengatakan tidak pernah bertemu dengan Musk. Dia hanya berbicara melalui telepon.

    “Alih-alih bertemu langsung, saya berbicara dengannya lewat telepon, namun hasilnya tetap sama,” kata Wiles kepada The Post, Jumat (2/5/2025).

    “Belum pernah hadir secara fisik, namun itu tidak terlalu penting,” dia menambahkan.

    Musk memang berencana mengurangi perannya di Gedung Putih secara signifikan mulai akhir Mei ini. Ia berencana untuk lebih fokus mengurus Tesla yang kinerjanya hancur lebur.

    Ke depan, Musk hanya akan memberikan saran kepada DOGE secara informal. The Post sendiri menuliskan tidak jelas seberapa sering Musk akan berkantor di Gedung Putih hingga akhir bulan mendatang.

    Sebelumnya, Musk memang aktif bekerja kantoran di Gedung Putih. Ia memberikan pengarahan pribadi kepada Trump, menghadiri rapat kabinet, hingga berpergian untuk mendampingi Trump.

    Bahkan beberapa kali, Musk terlihat mengajak salah satu anaknya bernama X untuk ikut bekerja di sana.

    Musk dengan DOGE memberikan gebrakan di awal pemerintahan Trump sejak awal tahun ini. Misalnya melakukan efisiensi pada sejumlah kementerian dan lembaga AS, termasuk dengan merumahkan ribuan pegawai.

    (fab/fab)

  • Digiland Siap Digelar, Gubernur DKI Jakarta Beri Dukungan untuk Telkom

    Digiland Siap Digelar, Gubernur DKI Jakarta Beri Dukungan untuk Telkom

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Ririek Adriansyah melakukan audiensi dan melaporkan secara langsung kesiapan penyelenggaraan acara tahunan TelkomGroup, Digiland 2025 kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Dalam pertemuan itu, Ririek menyampaikan seluruh rangkaian acara Digiland telah dipersiapkan secara baik, termasuk perhelatan Digiland Run 2025 yang telah mengantongi sertifikasi internasional dari World Athletics Label Road Races.

    “Kami ingin memastikan bahwa Digiland 2025 dapat memberikan pengalaman terbaik bagi masyarakat yang turut hadir dan berpartisipasi pada acara ini, baik dari sisi olahraga, hiburan, hingga pemberdayaan UMKM. Tahun ini menjadi lebih istimewa karena Digiland Run berhasil meraih pengakuan dunia melalui label internasional dari World Athletics,” ujar Ririek, dikutip Jumat (2/5/2025).

    Dia menegaskan perhelatan ini membutuhkan kolaborasi dan dukungan penuh dari pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, agar penyelenggaraan Digiland 2025 dapat berlangsung lancar dan membawa manfaat positif.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pun menyambut baik dan memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Digiland 2025. Penyelenggaraan acara ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi kreatif melalui pemberdayaan UMKM, serta mendorong gaya hidup sehat bagi masyarakat.

    Penyelenggaraan Digiland Run 2025 juga sejalan dengan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mendorong pengembangan sport tourism, yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian lokal sekaligus memperkuat daya tarik Jakarta sebagai destinasi wisata olahraga.

    Digiland 2025 akan digelar di Istora Senayan, Jakarta, dengan menghadirkan rangkaian kegiatan inspiratif dan menarik. Digiland Run menargetkan 12.500 peserta lari dengan tiket yang sudah habis terjual pada seluruh kategori, meliputi 21K (Half Marathon), 10K, dan 5K. Selain olahraga, Digiland 2025 akan dimeriahkan dengan Digiland Music yang menampilkan artis-artis papan atas seperti Sheila on 7, Padi Reborn, King Nassar, Bernadya, Lyodra, JKT 48, D’Masiv, dan Project Pop.

    Selain itu, demi mendukung peningkatan ekonomi kerakyatan, Digiland 2025 juga menghadirkan beragam kuliner nusantara dan pasar UMKM, sehingga para pelaku usaha dapat turut memasarkan produknya kepada masyarakat. Lebih lanjut, sebagai bagian dari akselerasi transformasi digital, pada Digiland 2025 terdapat pameran inovasi dan layanan digital TelkomGroup yang menampilkan beragam solusi berbasis teknologi terkini.

    (rah/rah)

  • Pengguna WhatsApp Melonjak Tembus 3 Miliar, Telegram Minggir

    Pengguna WhatsApp Melonjak Tembus 3 Miliar, Telegram Minggir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah pengguna WhatsApp terus meninggalkan jauh pesaing terbesarnya Telegram. Kini aplikasi pesan milik Meta mengantongi 3 miliar pengguna aktif bulanan.

    Perkembangan positif juga terlihat dalam platform bisnis, WhatsApp Business. Aplikasi itu menyumbang sebagian besar pendapatan US$510 juta dari keluarga aplikasi Meta.

    Strategi AI melalui Meta AI juga digunakan secara masif di WhatsApp. Sebelumnya raksasa teknologi menyebutkan WhatsApp sebagai salah satu platform dengan distribusi terbesar untuk layanan AI.

    Meta AI di WhatsApp sudah diluncurkan beberapa waktu lalu. Salah satunya dapat berbincang langsung baik percakapan 1:1 maupun untuk grup.

    “Kami melihat orang-orang terlibat dengan Meta AI dari beberapa titik masuk berbeda. WhatsApp menjadi penggunaan Meta AI terkuat dalam keluarga aplikasi kami,” ungkapnya, dikutip dari Tech Crunch, Jumat (2/5/2025).

    CEO Meta Mark Zuckerberg menyinggung soal adopsi AI di pasar seperti Amerika Serikat. Dia berharap bisa menjadi pemimpin di negaranya sendiri.

    “Namun posisi kami di sana berbeda dengan sebagian besar dunia di WhatsApp. Jadi saya berpikir Meta AI sebagai aplikasi mandiri akan jadi sangat penting di Amerika Serikat untuk membangun kepemimpinan, sebagai AI pribadi yang digunakan orang,” kata Zuckerberg.

    Pengguna Telegram 1 Miliar Orang

    Sementara itu Telegram mengumumkan pada Maret 2025 pengguna aktifnya sudah tembus 1 miliar. Peningkatan itu cukup agresif, mengingat pengguna Telegram pada Juli 2024 masih 950 juta. 

    Telegram disebut menarik banyak pengguna karena posisinya yang lebih netral dan bebas intervensi pemerintah. Perusahaan juga tak bergeming meski ditekan banyak negara untuk membatasi informasi.

    Bersamaan dengan itu, CEO Telegram Pavel Durov juga mengatakan profit perusahaan mencapai US$547 juta sepanjang tahun lalu. Hal ini menunjukkan Telegram sudah makin dekat untuk menantang dominasi WhatsApp.

    “Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami,” kata Pavel Durov.

    “Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami,” ia menambahkan.

    Dikutip dari DemandSage, 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. India menjadi negara yang paling banyak menggunakan Telegram dengan porsi 45% dari total pengguna. Sementara itu, hanya 9% pengguna Telegram yang datang dari AS.

    (fab/fab)

  • Harta Kekayaan Zuckerberg Mendadak Bertambah Rp 130 Triliun Semalam

    Harta Kekayaan Zuckerberg Mendadak Bertambah Rp 130 Triliun Semalam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) menanjak hingga 5% setelah perusahaan melaporkan pendapatan yang lebih baik dari estimasi di kuartal-I (Q1) 2025. Meta juga mematok kinerja Q2 2025 yang sesuai dengan ekspektasi Wall Street.

    Meta berhasil membukukan pendapatan sebesar US$42,31 miliar di Q1 2025 atau lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar US$41,40 miliar.

    Penjualan Q1 2025 Meta naik 16% secara tahun-ke-tahun (YoY), sementara penghasilan bersihnya terbang 35% menjadi US$16,64 miliar.

    Penjualan pada Q2 2025 diprediksi akan berada pada rentang US$42,5-45,5 miliar, menurut CFO Meta Susan Li. Angka itu sejalan dengan ekspektasi analis yang mematok US$44,03 miliar.

    Kendati demikian, Li juga mengantisipasi penurunan pengeluaran iklan dari eksportir e-commerce Asia. Agaknya, hal ini dipicu ketidakpastian ekonomi yang disebabkan perang dagang AS dan China.

    “Bisnis kami menunjukkan performa yang sangat baik dan saya rasa posisi kami cukup kuat untuk menavigasi ketidakpastian makroekonomi, kata CEO Meta Mark Zuckerberg dalam paparan kinerja perusahaan pada Rabu (30/4) waktu setempat.

    Harta kekayaan Mark Zuckerberg turut melonjak gara-gara kepemilikan sahamnya di Meta. Pantauan CNBC Indonesia dari Bloomberg Billionaires Index per hari ini, Jumat (2/5/2025), harta kekayaan Zuckerberg bertambah US$7,96 miliar atau setara Rp130,9 triliun.

    Di atas kertas, harta kekayaan Zuckerberg mencapai US$203 miliar atau setara Rp3.339 triliun. Ia menempati posisi ke-3 sebagai orang terkaya di dunia.

    Zuckerberg berada di bawah Elon Musk yang masih bertengger sebagai orang terkaya nomor 1 di dunia dengan kekayaan US$332 miliar (Rp5.465 triliun). Tekanan yang dialami Tesla sejatinya membuat harta kekayaan Musk berkurang US$1,17 miliar, tetapi total hartanya tetap lebih banyak ketimbang Zuckerberg.

    Sementara itu, di posisi ke-2 ada pendiri Amazon dan Blue Origin Jeff Bezos. Harta kekayaannya sedikit lebih banyak ketimbang Zuckerberg, yakni US$212 miliar atau sekitar Rp3.487 triliun.

    (fab/fab)

  • Dukung Kedaulatan AI, VIDA Siap Perkuat Keamanan Identitas Digital

    Dukung Kedaulatan AI, VIDA Siap Perkuat Keamanan Identitas Digital

    Jakarta, CNBC Indonesia – VIDA turut mendukung kedaulatan Kecerdasan Artifisial (AI) melalui penyediaan keamanan identitas digital. Data terbaru dari VIDA menunjukkan bahwa tantangan keamanan digital di Indonesia masih signifikan, dengan 67% konsumen melaporkan transaksi tidak sah dan 84% bisnis mengalami insiden keamanan terkait SMS OTP.

    Founder dan Group CEO VIDA, Niki Luhur menyebut Menteri Komunikasi dan Informatika telah menekankan pentingnya talenta digital dan infrastruktur yang mumpuni untuk mencapai kedaulatan AI. VIDA percaya bahwa infrastruktur yang kuat juga mencakup sistem keamanan digital yang andal dan tepercaya.

    “Kedaulatan AI tidak hanya tentang penguasaan teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem digital yang aman dan kondusif bagi inovasi. Data yang kami himpun menunjukkan adanya kerentanan yang perlu kita atasi bersama. Solusi verifikasi identitas digital yang kuat adalah kunci untuk melindungi masyarakat dan bisnis dari ancaman siber, sekaligus membangun kepercayaan yang dibutuhkan untuk perkembangan AI yang berkelanjutan di Indonesia,” ungkap dia dikutip Jumat (2/5/2025).

    Dia menjelaskan VIDA mendukung objektif pemerintah melalui penyediaan infrastruktur keamanan digital. Dalam hal ini, solusi verifikasi identitas online dan tanda tangan elektronik VIDA Sign memperkuat lapisan keamanan dalam transaksi digital.

    Kemudian melawan ancaman keamanan berbasis AI. Di mana teknologi deteksi penipuan VIDA membantu mencegah penyalahgunaan AI untuk tujuan kriminal.

    “Terakhir kepercayaanmu dalam ekosistem digital. Dengan solusi yang aman dan terpercaya, VIDA berkontribusi pada terciptanya lingkungan digital yang kondusif bagi adopsiteknologi AI,” ungkap Niki.

    Hingga kini, solusi identitas digital VIDA banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia, termasuk Mandiri Taspen, Superbank, BCA Syariah, BNI Multifinance, OVO, Danasyariah, dan beberapa bank digital, juga banyak perusahaan fintech di Indonesia untuk menghadirkan layanan andal guna menopang keberlanjutan bisnis sekaligus memastikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap pengguna. Selain Indonesia, VIDA juga hadir Filipina untuk memperluas akses teknologi keamanan digital buatan Indonesia.

    “VIDA berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kedaulatan AI Indonesia yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga aman dan terpercaya bagi seluruh masyarakat,” pungkas dia.

    (dpu/dpu)

  • Apple-Nvidia Hancur Lebur, Perusahaan Ini Mendadak Melesat

    Apple-Nvidia Hancur Lebur, Perusahaan Ini Mendadak Melesat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi Apple dan Nvidia tengah berada di bawah tekanan besar. Sementara itu, Meta dan Microsoft justru melesat dan mencuri posisi puncak.

    Mengutip Forbes, saham Microsoft naik 10% pada perdagangan Kamis (1/5/2025) pagi waktu AS. Meta juga mencatatkan kenaikan hampir 7%. Keduanya mengalami lonjakan setelah laporan keuangan kuartalan yang menunjukkan hasil jauh di atas ekspektasi analis.

    Kinerja Microsoft tercermin dari pendapatan kuartal yang mencapai US$70,1 miliar dan laba bersih sebesar US$25,8 miliar, naik masing-masing 13% dan 18% dibanding tahun sebelumnya. Sementara Meta mencatatkan pendapatan US$42,3 miliar dan laba per saham (EPS) US$6,43, jauh melampaui proyeksi.

    Sebaliknya, Apple dan Nvidia menghadapi tekanan besar, salah satunya karena tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Trump.

    Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang ditandai tarif resiprokal dan kebijakan pemblokiran berdampak besar terhadap bisnis Nvidia. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah anjlok 19,74%.

    Saat ini, kapitalisasi pasar Nvidia terpantau US$2.708 triliun, menurut laman Companies Market Cap.

    Nasib Nvidia terancam lantaran pemerintahan Trump melakukan pembatasan ekspor chip terbaru dari AS ke China. Kali ini, chip H20 Nvidia yang dirancang khusus untuk pasar China juga terancam diblokir.

    Sementara kinerja Apple menjadi sorotan para investor karena penjualan iPhone diperkirakan kembali turun untuk kuartal kedua (Q2) 2025.

    Microsoft sempat menggeser posisi Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Namun, pantauan CNBC Indonesia, Jumat (2/5/2025) di laman Companies Market Cap, Apple kembali menjadi perusahaan paling bernilai dengan kapitalisasi pasar US$3.204 triliun. Sementara Microsoft US$3.161 triliun dan Nvidia US$2.723 triliun.

    Di tengah ancaman tarif dagang baru dari Amerika Serikat (AS), Apple dinilai makin kesulitan menjual iPhone, terutama di pasar penting seperti China.

    Padahal Apple sempat mendapatkan angin segar berkat peluncuran iPhone 16e yang lebih murah pada awal tahun. Namun, itu belum cukup untuk mengangkat total angka penjualan.

    Mengutip laporan Reuters, analis Wall Street memperkirakan, penjualan iPhone pada kuartal Januari-Maret 2025 justru akan mencatatkan penurunan tipis.

    Di China, laporan Canalys menunjukkan penjualan iPhone di Q1 2025 anjlok 8% secara tahun-ke-tahun (YoY). Namun, di pasar global kinerjanya tumbuh 4% YoY menurut laporan Counterpoint, didorong kinerja moncer dari penjualan iPhone 16e.

    Masalah tidak berhenti di situ. Apple juga tertinggal dalam mengembangkan fitur AI jika dibandingkan dengan pesaingnya seperti Samsung dan Google.

    Janji pembaruan Siri yang lebih canggih, misalnya, justru ditunda hingga 2026. Bahkan iklan promosi AI Apple ditarik karena menampilkan fitur yang belum tersedia.

    “Tarif itu ibarat pedang bermata dua bagi Apple, mengancam, mengganggu, dan sarat muatan politik,” ujar Eric Schiffer, Chairman Patriarch Organization, perusahaan ekuitas swasta yang memegang saham Apple.

    (fab/fab)