Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Elon Musk Ancam Pemerintah Trump, AS Dalam Bahaya Besar

    Elon Musk Ancam Pemerintah Trump, AS Dalam Bahaya Besar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk resmi mundur dari pemerintah Trump sejak akhir Mei 2025. Ia akan fokus menggenjot dinasti bisnisnya, seperti Tesla, SpaceX, hingga X.

    Kendati demikian, pengaruh Musk di Gedung Putih tak sepenuhnya hilang. Musk sendiri mengatakan masih akan mengawasi Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE), meski porsinya dikurangi secara signifikan.

    Pengaruh Musk di DOGE dan Gedung Putih secara umum dapat terlihat dari adopsi layanan AI miliknya, Grok, di lingkungan pemerintah federal.

    Laporan Reuters dari 3 sumber dalam menyebut tim DOGE memperluas penggunaan Grok di pemerintah federal untuk menganalisa data. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait data pribadi di lingkungan pemerintah.

    DOGE tampaknya mengesampingkan perlindungan yang telah lama ada atas penanganan data sensitif saat Presiden Donald Trump mengguncang birokrasi AS, menurut laporan Reuters.

    Salah satu dari 3 sumber dalam menyebut tim DOGE menggunakan versi modifikasi dari chatbot Grok. Tujuannya agar DOGE dapat menyaring data dengan lebih efisien.

    Sumber ke-2 dan ke-3 mengatakan staf DOGE juga memberi tahu pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk menggunakan Grok, meskipun sistem AI milik Musk belum disetujui di dalam lembaga tersebut.

    Reuters belum bisa mendapatkan perincian soal data apa saja yang digunakan untuk melatih tool AI milik Musk di lingkungan pemerintah. Sebagai informasi, Grok dikembangkan xAI, yakni perusahaan yang diluncurkan Musk pada 2023 lalu dan disematkan ke platform X miliknya.

    Menurut 5 spesialis teknolosi dan etika pemerintah, jika data yang digunakan di Grok bersifat sensitif dan menyimpan informasi rahasia pemerintah, maka penggunaan tool AI tersebut bisa melanggar aturan privasi dan keamanan.

    Para ahli mengatakan, hal itu juga dapat memberi CEO Tesla dan SpaceX akses ke data kontrak federal nonpublik yang berharga di lembaga-lembaga yang bekerja sama dengannya secara pribadi atau digunakan untuk membantu melatih Grok.

    Musk juga dapat memperoleh keuntungan kompetitif yang tidak adil atas penyedia layanan AI lainnya dari penggunaan Grok di pemerintah federal, menurut keterangan mereka, dikutip dari Reuters, Senin (26/5/2025).

    Musk, Gedung Putih, dan xAI tidak menanggapi permintaan komentar.

    Seorang juru bicara Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) membantah DOGE telah mendesak stafnya untuk menggunakan Grok.

    “DOGE tidak mendesak karyawan mana pun untuk menggunakan alat atau produk tertentu,” kata juru bicara tersebut, yang tidak menanggapi pertanyaan lebih lanjut.

    “DOGE hadir untuk menemukan dan memerangi pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan,” ia menambahkan.

    xAI milik Musk terhitung baru dibandingkan pemain AI lainnya di AS, yakni OpenAI dan Anthropic. Dalam laman resminya, xAI mengatakan perusahaan kemungkinan mengawasi pengguna Grok untuk tujuan bisnis tertentu.

    “Pengetahuan AI harus mencakup semuanya dan seluas mungkin,” kata situs web tersebut.

    Sebelumnya, Musk dan perannya di DOGE sudah menuai kontroversi terkait keamanan data. Sebagai bagian dari upaya Musk untuk menghilangkan pemborosan dan inefisiensi pemerintah, miliarder dan tim DOGE-nya telah mengakses basis data federal yang dijaga ketat yang menyimpan informasi pribadi jutaan warga AS.

    Para ahli mengatakan bahwa data biasanya tidak boleh diakses oleh semua orang kecuali segelintir pejabat karena risiko data tersebut dapat dijual, hilang, bocor, melanggar privasi warga AS, atau membahayakan keamanan negara.

    Umumnya, mekanisme pembagian data di pemerintah federal membutuhkan otorisasi lembaga tertentu dan keterlibatan spesialis pemerintah untuk memastikan kepatuhan terhadap privasi, kerahasiaan, dan hukum lainnya yang berlaku.

    Menganalisa data federal yang sensitif dengan Grok akan menandai perubahan penting dalam pekerjaan DOGE. Mereka telah mengawasi pemecatan ribuan pegawai federal, mengambil alih kendali sistem data sensitif, dan berusaha membubarkan lembaga-lembaga atas nama pemberantasan dugaan pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan.

    “Melihat skala data yang dikelola DOGE menimbulkan kekhawatiran besar jika data tersebut diserahkan ke doftware seperti Grok. Menurut saya, ini adalah ancaman privasi yang serius,” kata Albert Fox Cahn, direktur eksekutif di Surveillance Technology Oversight Project, lembaga nirlaba yang mengadvokasi keamanan.

    Kekhawatirannya mencakup risiko bahwa data pemerintah akan bocor ke xAI, sebuah perusahaan swasta, dan kurangnya kejelasan mengenai siapa yang memiliki akses ke versi khusus Grok ini.

    Akses DOGE ke informasi federal dapat memberi Grok dan xAI keunggulan dibandingkan kontraktor AI potensial lainnya yang ingin menyediakan layanan pemerintah, kata Cary Coglianese, pakar regulasi dan etika federal di University of Pennsylvania.

    “Perusahaan memiliki kepentingan finansial dalam mendesak agar produk mereka digunakan oleh pegawai federal,” katanya.

    (fab/fab)

  • 3 Cara Cek HP Support eSIM atau Belum, Ternyata Mudah

    3 Cara Cek HP Support eSIM atau Belum, Ternyata Mudah

    Daftar Isi

    Mengenal eSIM

    Cara Cek HP yang Mendukung eSIM

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penggunaan eSIM kini semakin dianjurkan, terutama setelah Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengimbau masyarakat untuk mulai beralih dari kartu SIM fisik ke eSIM. Teknologi eSIM dinilai lebih praktis karena tidak memerlukan kartu fisik dan bisa diatur langsung dari ponsel.

    Mengenal eSIM

    eSIM (embedded SIM) adalah teknologi kartu SIM digital yang tertanam langsung di perangkat. Dengan eSIM, kamu tidak perlu lagi memasukkan kartu SIM fisik. Proses aktivasi dan pengaturan layanan bisa dilakukan langsung di HP, tanpa perlu ke gerai operator.

    Adapun beberapa manfaat penggunaan eSIM antara lain melindungi dari penyalahgunaan data dan kejahatan digital seperti spam, phishing, dan judi online, tidak perlu lagi memasang atau mengganti kartu SIM fisik, memperkuat ekosistem Internet of Things (IoT), serta menghemat ruang pada perangkat.

    Cara Cek HP yang Mendukung eSIM

    Bagaimana cara mengetahui apakah HP kamu sudah mendukung eSIM atau belum? Berikut panduan lengkapnya untuk pengguna iPhone maupun Android.

    1. Cara Cek di iPhone

    Berikut langkah-langkah untuk mengecek dukungan eSIM di iPhone:

    Buka Pengaturan (Settings).

    Pilih menu Seluler (Cellular).

    Klik opsi Tambahkan eSIM (Add eSIM).

    Jika opsi “Add eSIM” muncul, maka iPhone kamu sudah mendukung eSIM.

    2. Cara Cek di HP Android

    Pengaturan di Android bisa sedikit berbeda tergantung merek dan tipe, namun secara umum caranya seperti berikut:

    Buka Pengaturan (Settings).

    Pilih menu Koneksi (Connections).

    Masuk ke Pengelola SIM (SIM Manager).

    Cari opsi “Tambahkan eSIM” atau “Add eSIM”.

    Jika menu ini tersedia, maka HP Android kamu mendukung eSIM.

    3. Cek Dukungan eSIM Lewat Spesifikasi Resmi

    Jika kamu belum yakin atau tidak menemukan opsi tersebut di pengaturan:

    Kunjungi website resmi produsen HP kamu (misalnya: Samsung, Apple, Xiaomi, dsb).

    Cari model HP kamu di halaman produk.

    Baca bagian spesifikasi lengkap, biasanya tertulis apakah perangkat tersebut mendukung eSIM.

    Kamu juga bisa mencari informasi ini melalui kotak kemasan HP, manual penggunaan, atau media promosi resmi.

    (dag/dag)

  • Harga HP Samsung Bisa Naik 40% Dihantam Tarif Baru Trump

    Harga HP Samsung Bisa Naik 40% Dihantam Tarif Baru Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pembeli HP Samsung di Amerika Serikat (AS) akan segera mengalami penyesuaian harga. Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25% untuk HP yang dijual di AS dan tidak diproduksi di Negeri Paman Sam.

    Android Headlines mencatat harga HP Samsung di AS bisa naik sekitar 30% hingga 40% dengan pemberlakuan tarif tersebut, dikutip Senin (26/5/2025).

    Sebagai informasi, Samsung sama seperti Apple yang tak memiliki fasilitas manufaktur di AS. Artinya, HP Samsung dan iPhone yang dijual di AS merupakan barang impor dari negara lain.

    Android Headlines menyebut tarif 25% akan meningkatkan harga jual HP secara signifikan. Pasalnya, perusahaan biasanya membebankan biaya pajak tambahan kepada konsumen.

    Ancaman ini terjadi di saat yang sangat menantang bagi Samsung di pasar AS. Meskipun Samsung salah satu HP paling laris secara global, pangsa pasarnya di AS telah mengalami beberapa fluktuasi.

    Menurut sumber Android Headlines, pangsa pasar HP Samsung di AS tercatat menurun dari 31% pada kuartal pertama (Q1) 2024 menjadi 18% pada kuartal keempat (Q4) 2024.

    Potensi kenaikan harga sebesar 30-40% dapat membuat Samsung makin sulit mempertahankan keunggulan kompetitifnya terhadap para pesaing. Hal ini juga akan bergantung pada apakah para pesaing mampu menghindari tarif tersebut atau menyerapnya dengan lebih efektif.

    Bagi konsumen, ini bukan sekadar masalah teoritis. Lonjakan sebesar ini dapat membuat pemutakhiran ke seri Galaxy S terbaru atau perangkat lipat baru menjadi jauh lebih mahal. Banyak yang mungkin mempertimbangkan kembali keputusan pembelian mereka atau mempertahankan perangkat mereka saat ini dalam waktu lebih lama.

    Situasi ini menyoroti iklim bisnis HP saat ini yang kompleks karena potensi pengaruh tarif. Pengguna Samsung Galaxy di Amerika Utara harus mencermati perkembangan ini. Pembelian HP Samsung berikutnya mungkin akan jauh berbeda dari harga ritel saat ini.

    Bukan cuma Samsung yang dihantui petaka tarif 25% dari pemerintah Trump. Apple juga mendapat ancaman serupa jika tak memindahkan manufakturnya dari China ke AS.

    Trump mengatakan CEO Apple Tim Cook berencana memindahkan manufaktur iPhone dari China ke India. Namun, hal ini tak membuat Trump puas. Trump ingin menggenjot manufaktur domestik untuk membuka lapangan kerja bagi konsumen AS.

    Namun, dengan ancaman tarif 25% untuk iPhone dan HP Samsung, masyarakat AS yang akan menanggung akibat dari pembelian HP dengan harga jauh lebih mahal.

    Memindahkan produksi iPhone ke AS dikatakan dapat memakan waktu hingga 1 dekade dan berpotensi mengakibatkan harga iPhone naik dan tembus US$3.500 (Rp56,7 jutaan) per unit, kata Dan Ives, seorang analis di Wedbush, dalam sebuah catatan penelitian.

    Sebagai catatan, iPhone kelas atas Apple saat ini dijual seharga sekitar US$1.200 (Rp19,4 jutaan).

    “Kami percaya konsep Apple memproduksi iPhone di AS adalah dongeng yang tidak mungkin,” kata Ives, dikutip dari Reuters.

    (fab/fab)

  • 500.000 Warga RI Dapat Uang dari Bola Mata, Komdigi Tindak Tegas

    500.000 Warga RI Dapat Uang dari Bola Mata, Komdigi Tindak Tegas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap bahwa platform World telah mengumpulkan 500.000 data retina di Indonesia sejak mulai beroperasi 2021.

    Hal tersebut diketahui setelah Komdigi mendapat klarifikasi dari Tools for Humanity (TFH), startup di balik platform World yang sedang viral.

    “TFH kemudian menyampaikan bahwa mereka telah mengumpulkan lebih dari 500.000 retina dan retina code dari pengguna di Indonesia,” ujar Dirjen Pengawasan Digital Komdigi Alexander Sabar kepada media saat Ngopi Bareng Komdigi, Jumat (9/5/2025).

    Ia menegaskan bahwa hasil klarifikasi ini akan dibahas secara internal dan ditindaklanjuti melalui analisis teknis atas aplikasi serta peninjauan kebijakan privasi dari Tools for Humanity

    Keputusan resmi atas hasil evaluasi ini akan diumumkan dalam waktu dekat.

    “Kementerian Komunikasi dan Digital berkomitmen untuk melindungi hak-hak privasi masyarakat dan memastikan setiap penyelenggara sistem elektronik mematuhi peraturan yang berlaku khususnya terkait keamanan dan etika pengelolaan data pribadi,” terangnya.

    Ia mengungkap bahwa pemerintah telah memanggil perwakilan TFH, perusahaan di balik World App, Worldcoin, dan World ID, pada Rabu, 7 Mei 2025.

    Tujuannya untuk meminta penjelasan mendalam atas berbagai aspek operasional dan kepatuhan hukum mereka.

    Dalam pertemuan tersebut, Alex menyoroti sejumlah isu penting. Mulai dari penjelasan alur bisnis dan ekosistem TFH, hingga kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data pribadi di Indonesia, termasuk praktik pemberian insentif finansial dalam pengumpulan data pribadi.

    Salah satu yang paling disorot adalah praktik pemberian insentif finansial kepada warga yang menyerahkan data biometriknya.

    (fab/fab)

  • Nasib World App Usai Kumpulkan Bola Mata Warga RI, Ini Kata Komdigi

    Nasib World App Usai Kumpulkan Bola Mata Warga RI, Ini Kata Komdigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) angkat bicara soal polemik pengumpulan data biometrik retina oleh Worldcoin.

    Dirjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, mengungkap bahwa pemerintah telah memanggil perwakilan Tools for Humanity (TFH), perusahaan di balik World App, Worldcoin, dan World ID, pada Rabu, 7 Mei 2025.

    Tujuannya untuk meminta penjelasan mendalam atas berbagai aspek operasional dan kepatuhan hukum mereka.

    Dalam pertemuan tersebut, Alex menyoroti sejumlah isu penting. Mulai dari penjelasan alur bisnis dan ekosistem TFH, hingga kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data pribadi di Indonesia, termasuk praktik pemberian insentif finansial dalam pengumpulan data pribadi.

    Foto: Dirjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)
    Dirjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)

    Salah satu yang paling disorot adalah praktik pemberian insentif finansial kepada warga yang menyerahkan data biometriknya.

    Poin krusial lainnya adalah keamanan data biometrik, khususnya retina dan retina code. Komdigi menilai pentingnya kejelasan atas bagaimana data itu disimpan, dikelola, dan siapa yang memiliki akses.

    “Pembahasan tentang keamanan data biometrik pengguna khususnya pengumpulan data retina dan retina code,” kata Alex kepada media dalam acara Ngopi Bareng Komdigi di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

    “Kepatuhan terhadap kewajiban registrasi sebagai PSE atau penyelenggara sistem elektronik dan batas tanggung jawab antar entitas dalam ekosistem TFH,” sambungnya.

    Selain itu juga soal kemampuan sistem TFH dalam melindungi data pribadi anak-anak turut menjadi perhatian. Termasuk bagaimana teknologi yang digunakan mampu membedakan kategori usia untuk mencegah pelanggaran.

    Saat ini, kata Alex, TFH telah menghentikan seluruh aktivitas pemindaian retina yang sebelumnya dilakukan oleh 6 operator mereka di Indonesia.

    TFH kemudian menyampaikan bahwa mereka telah mengumpulkan lebih dari 500.000 retina dan retina code dari pengguna di Indonesia.

    “Di sini kami tegaskan bahwa hasil klarifikasi ini akan dibahas secara internal dan ditindaklanjuti melalui analisis teknis atas aplikasi serta peninjauan kebijakan privasi dari Tools for Humanity,” ujar dia.

    Komdigi juga membahas kepatuhan TFH terhadap kewajiban registrasi sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), batas tanggung jawab antar entitas di dalam ekosistem TFH, serta kaitan antara World ID dan sistem identitas digital nasional.

    Keputusan resmi atas hasil evaluasi ini akan diumumkan dalam waktu dekat.

    “Komdigi berkomitmen untuk melindungi hak-hak privasi masyarakat dan memastikan setiap penyelenggara sistem elektronik mematuhi peraturan yang berlaku khususnya terkait keamanan dan etika pengelolaan data pribadi.” pungkasnya.

    (fab/fab)

  • Fitur Baru WhatsApp Bisa Cek Foto Asli atau Editan, Jangan Salah!

    Fitur Baru WhatsApp Bisa Cek Foto Asli atau Editan, Jangan Salah!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Foto palsu hasil editan makin banyak beredar karena dipermudah teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    Foto palsu bisa membawa bahaya bagi masyarakat. Misalnya ketika ada tokoh publik tertentu yang dibuat seakan-akan berbuat hal negatif, padahal tak pernah terjadi.

    Contoh lain ketika foto palsu membuat masyarakat mengira ada tempat tertentu untuk wisata, tapi sebenarnya tak ada.

    Intinya, foto palsu bisa menciptakan persepsi salah di tengah masyarakat, dan dampaknya bisa membuat masalah. Untuk itu, perlu hati-hati ketika menerima kiriman foto yang mencurigakan atau kontroversial.

    Untuk memudahkan identifikasi foto asli atau editan, WhatsApp dikabarkan menyiapkan fitur khusus untuk mencari informasi foto yang dikirim lewat chat melalui browser.

    Wabetainfo telah melaporkan kehadiran fitur ‘Search on Web’ ini. Dalam tangkapan layar yang dibagikan, fitur tersedia dalam menu pengaturan saat membuka foto di WhatsApp.

    Fitur itu nampaknya tidak membuat pengguna berganti aplikasi. Termasuk tidak perlu melakukan proses menyimpan foto lebih dulu ke ponsel dan mengunggahnya secara manual ke Google.

    WhatsApp membuat jalan pintas melalui fitur ini. Jadi foto akan langsung mengunggahnya degan cepat ke pencarian Google.

    “Fitur ini memungkinkan pengguna mengunggah foto dengan cepat ke Google untuk reverse image search, membuatnya lebih mudah menentukan apakah gambar telah ada di web,” tulis laporan itu dikutip Jumat (9/5/2025).

    Menurut Wabetainfo, pengguna bisa mengevaluasi gambar jika tersedia di web dengan konteks yang ada. Dengan begitu dapat membantu memverifikasi apakah gambar telah diedit, manipulasi ataupun berbeda dari konteks aslinya.

    Laporan itu juga menyinggung soal keamanan pengguna menggunakan dua platform sekaligus. Menurut Wabetainfo, unggahan foto akan dikerjakan oleh Google dan WhatsApp tidak memiliki akses ke konten gambar yang dipilih.

    Pengguna juga akan diberitahu proses tersebut. Google akan memberikan pemberitahuan soal kebijakan operasional tersebut dan meminta persetujuan pengguna sebelum melanjutkan proses pencarian gambar.

    Wabetainfo menjelaskan fitur pencarian gambar di web tengah dalam pengembangan. Fitur akan tersedia untuk pengguna web di masa depan, namun tidak ada informasi pasti kapan akan mulai bisa diakses.

    Biasanya, fitur-fitur yang dibocorkan Wabetainfo memang tengah dikembangkan dan akan hadir dalam beberapa saat. Kabar soal fitur pengecekan ini sudah menggema sejak 2024 lalu, kita tunggu saja realisasinya!

    (fab/fab)

  • TelkomMetra Dorong Inovasi Digital Lewat AI dan Data Analitycs

    TelkomMetra Dorong Inovasi Digital Lewat AI dan Data Analitycs

    Jakarta, CNBC Indonesia – Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra), mendorong transformasi digital nasional melalui dua entitasnya, yakni PT Infomedia Nusantara (Infomedia) dan PT Metra Digital Media (MDMedia). Keduanya menghadirkan solusi bagi dunia bisnis, pemerintahan, dan masyarakat melalui pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan data analytics.

    Saat ini Infomedia menjalankan lebih dari 172 proyek use case hingga kuartal pertama 2025. Termasuk untuk institusi strategis seperti FHCI BUMN, Pegadaian, hingga Pertamina. Fokus utama Infomedia kini adalah pada penciptaan nilai bisnis yang konkret melalui solusi AI, automation, dan analytics.

    Direktur Utama Infomedia Eddy Sofryano menjelaskan bahwa transformasi digital yang dijalankan bukan hanya soal eksplorasi teknologi, melainkan implementasi yang berdampak.

    “Kami meyakini bahwa AI bukan sekadar kecanggihan, tapi bagaimana teknologi ini menyelesaikan persoalan dan menciptakan manfaat yang terasa langsung bagi pengguna. Tahun ini, kami buktikan bahwa AI mampu menjadi pendorong utama nilai bisnis dan sosial di Indonesia,” ujar Eddy dikutip Jumat (9/5/2025).

    Solusi AI Infomedia memberikan dampak di berbagai lini, mulai dari percepatan proses rekrutmen dengan teknologi screening dan online proctoring, hingga automasi proses administrasi melalui RPA dan Document AI. Efisiensi biaya operasional yang dihasilkan tercatat mencapai 25%, dengan akurasi validasi data di atas 90%.

    Layanan pelanggan juga turut mengalami lompatan dengan lebih dari 19 juta interaksi yang ditangani chatbot AI, serta 2,7 juta dokumen yang diproses melalui OCR.

    Sementara MDMedia berfokus di bidang komunikasi dan digital advertising dengan menghadirkan AdXelerate, platform periklanan programatik pertama di Indonesia. Platform ini berbasis data telekomunikasi dari lebih dari 160 juta pengguna jaringan Telkomsel. AdXelerate menghadirkan revolusi dalam strategi digital advertising dengan menggabungkan kekuatan AI dan data analytics untuk segmentasi audiens.

    Direktur Operation dan Sales MDMedia Pujo Pramono menjelaskan bahwa AdXelerate dirancang sebagai solusi iklan yang cerdas, hemat biaya, dan bebas dari ketergantungan pada cookies dan login.

    “Kami ingin memperkuat publisher lokal dengan memberikan paradigma baru dalam dunia periklanan, lebih akurat, aman, dan berdampak. AdXelerate mampu meningkatkan efektivitas kampanye hingga 3,5 kali lipat dan menurunkan biaya akuisisi pengguna hingga 71%,” ujarnya.

    Platform ini juga mengedepankan keamanan dan privasi data dengan sistem enkripsi dan anonimisasi sesuai regulasi, sekaligus mendukung kampanye lintas perangkat dengan beragam format seperti display, video-in-banner, dan dynamic product ads.

    Selain AdXelerate, MDMedia juga menyediakan layanan digital terintegrasi seperti SEO (Search Engine Optimization), social media & KOL (Key Opinion Leader) management, media placement, dan messaging services. MDMedia memiliki media seperti SEA Today & DOOH (Digital Out of Home), serta layanan digital printing untuk kebutuhan smart card dan voucher.

    CEO TelkomMetra Pramasaleh Haryo Utomo mengatakan bahwa 2025 menjadi tonggak dalam mengakselerasi adopsi teknologi digital yang berkelanjutan.

    “TelkomMetra memandang AI dan data sebagai fondasi utama untuk mendorong efisiensi, akurasi, dan keberlanjutan di berbagai sektor. Infomedia dan MDMedia adalah representasi konkret dari bagaimana inovasi teknologi bisa diterjemahkan menjadi dampak nyata, bukan hanya narasi,” kata Pramasaleh.

    “Kami percaya bahwa dengan sinergi dalam ekosistem TelkomMetra dan TelkomGroup, serta dorongan kuat terhadap teknologi digital, kita bisa membangun solusi yang tidak hanya kompetitif di pasar, tetapi juga berkontribusi bagi pembangunan nasional secara berkelanjutan,” lanjutnya.

    Pramasaleh menegaskan keberhasilan Infomedia dan MDMedia menunjukkan bagaimana TelkomMetra mendorong kolaborasi, inovasi, dan pemanfaatan teknologi kelas dunia seperti Google Cloud, Microsoft Azure, dan OpenAI, ke dalam konteks lokal Indonesia. Kolaborasi ini turut membuka ruang bagi pertumbuhan talenta digital dan startup lokal, sekaligus memperkuat ekosistem AI nasional.

    “TelkomMetra melihat peran kami bukan hanya sebagai investor, tetapi sebagai katalisator. Kami mendorong transformasi digital bukan sekadar untuk tumbuh, tapi untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan. Baik melalui Infomedia dengan AI-nya, maupun MDMedia dengan AdXelerate, kami ingin teknologi menjadi alat pemberdayaan,” pungkas Pramasaleh.

    (rah/rah)

  • Pengumuman Mengejutkan Bill Gates Usai Berkunjung ke Indonesia

    Pengumuman Mengejutkan Bill Gates Usai Berkunjung ke Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri dan toko filantropis Bill Gates baru saja bertandang ke Indonesia dan menemui Presiden RI Prabowo Subianto pada Rabu (7/5) lalu. Bill Gates mengumumkan rencananya untuk uji coba vaksin TBC di Indonesia, melalui yayasan miliknya The Gates Foundation.

    Setelah kunjungan tersebut, Gates malah mengumumkan hal mengejutkan dalam blog personalnya yang dipublikasikan pada Kamis (8/5) waktu setempat.

    Bill Gates blak-blakan menyebut akan menutup The Gates Foundation secara permanen pada akhir 2045 mendatang. Pada tahun tersebut, Gates juga mengatakan akan menyumbangkan 99% harta kekayaannya.

    “Saya memutuskan memberikan uang saya kembali ke masyarakat lebih cepat dari rencana awal. Saya akan menyumbangkan hampir semua kekayaan saya melalui The Gates Foundation selama 20 tahun ke depan untuk tujuan menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia,” tulis Gates dalam blognya, dikutip Jumat (9/5/2025).

    “Pada 31 Desember 2025, yayasan saya akan tutup secara permanen,” ia menambahkan.

    Rencana tersebut berbeda dari rencana awal ketika Bill Gates memulai yayasan tersebut dengan sang mantan istri, Melinda, pada 2000 silam. Bill Gates bercerita, kala itu ia berencana yayasannya tutup beberapa dekade setelah dirinya meninggal.

    “Beberapa tahun yang lalu, saya mulai memikirkan kembali pendekatan itu. Baru-baru ini, dengan masukan dari dewan kami, saya sekarang yakin kami dapat mencapai tujuan yayasan dalam jangka waktu yang lebih pendek, terutama jika kami menggandakan investasi utama dan memberikan lebih banyak kepastian kepada mitra kami,” Bill Gates menjelaskan.

    Selama 25 tahun berdiri, Bill Gates mengatakan berkat bantuan Warren Buffet, yayasannya telah menyumbangkan lebih dari US$100 miliar. Dalam dua dekade ke depan, Bill Gates berencana akan melipatgandakan anga sumbangan tersebut.

    Jumlah pastinya akan tergantung pada pasar dan inflasi, tetapi Bill Gates berencana menyumbang lebih dari US$200 miliar antara sekarang hingga 2045 mendatang.

    “Angka ini mencakup saldo dana abadi dan kontribusi saya di masa mendatang,” ujar Bill Gates.

    Keputusan ini, menurut Bill Gates, datang dari refleksinya setelah The Gates Foundation mencapai usia ke-25 tahun. Bill Gates mengatakan pencapaian tersebut juga mengingatkannya kepada sang ayah yang berusia 100 tahun dan membantunya mendirikan yayasan tersebut.

    “Microsoft akan berusia 50 tahun dan saya akan berusia 70 tahun pada Oktober mendatang,” kata Bill Gates.

    Menurut Bill Gates, ia mencapai umur di mana kebanyakan orang telah pensiun. Meski ia menghormati orang-orang yang menikmati masa pensiun, tetapi kehidupan itu tidak cocok buatnya, setidaknya tidak sepenuhnya.

    “Saya beruntung bisa bangun setiap pagi dan berenergi untuk bekerja. Saya ingin mengisi hari-hari saya untuk mengkaji strategi, bertemu berbagai mitra, dan melakukan perjalanan sembaru belajar sepanjang saya bisa,” Bill Gates menuturkan.

    Bill Gates menegaskan misi utama yayasannya bertumpu pada ide bahwa kondisi lahir setiap manusia tidak menentukan kesempatan mereka di masa depan.

    “Saya bersemangat melihat bagaimana perjalanan berikutnya dari yayasan ini untuk menciptakan dunia yang lebih dekat dengan masa depan di mana semua orang di mana saja memiliki kesempatan untuk hidup sehat dan produktif,” kata Bill Gates.

    (fab/fab)

  • Video: Ancaman Siber di Balik Adopsi Cloud AI, Apa Solusinya?

    Video: Ancaman Siber di Balik Adopsi Cloud AI, Apa Solusinya?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Perkembangan adopsi teknologi digitalisasi yang masif turut mendorong penggunaan Cloud AI yang memanfaatkan Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence (AI) dalam komputasi awan

    Perusahaan teknologi penyedia layanan cloud, Crayon Indonesia mencatat perkembangan implementasi Cloud AI yang terus meluas baik dalam penggunaan personal lewat ChatGPT hingga korporasi besar. Country Managing Director Crayon Indonesia, Kustiawan Kusumo menyebutkan Cloud AI dimanfaatkan dalam peningkatan layanan customer services hingga document automation.

    Meski demikian faktor keamanan data perlu menjadi perhatian dalam pemanfaatan AI utamanya di sektor yang terkait dengan data masyarakat luas. Dimana kurangnya talenta bidang cyber security menjadi tantangan RI dalam menghadapi ancaman siber.

    Seperti apa strategi pemanfaatan Cloud AI menghadapi bahaya ancaman siber? bagaimana Crayon Indonesia berperan dalam implementasi Cloud AI menghadapi ancaman siber? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Country Managing Director Crayon Indonesia, Kustiawan Kusumo dalam Profit,CNBCIndonesia (Jum’at, 09/05/2025)

  • Peringatan Darurat Buat Pengguna Gmail, Selamatkan Akun Sekarang!

    Peringatan Darurat Buat Pengguna Gmail, Selamatkan Akun Sekarang!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Miliaran pengguna Gmail mendapat peringatan serius dari Google. Ada metode phishing baru yang menggerogoti celah di infrastruktur Google dan membahayakan pengguna Gmail. 

    Salah satu korban serangan ini adalah seorang developer bernama Nick Johnson. Ia mengaku menerima email dari alamat sah [email protected].

    Email tersebut bahkan lolos verifikasi DKIM (DomainKeys Identified Mail), sehingga Gmail tidak memberikan tanda peringatan apa pun, dan justru menggabungkannya dalam percakapan yang berisi notifikasi keamanan asli.

    Bahayanya, email itu mengklaim bahwa Google telah menerima surat perintah pengadilan untuk menyerahkan data akunnya.

    Pengguna kemudian diarahkan untuk mengklik link yang membawa mereka ke halaman “support portal” palsu yang di host di situs resmi Google, yakni sites.google.com.

    Jika pengguna mengklik tombol “Upload additional documents” atau “View case” di halaman palsu tersebut, mereka akan dibawa ke halaman login palsu. Di sinilah data kredensial dicuri dan digunakan untuk mengambil alih akun korban.

    Mengutip PC Mag, Selasa (29/4/2025), Johnson menyebut ada dua celah di sistem Google yang dimanfaatkan dalam serangan ini.

    Google yang memperbolehkan penyisipan skrip bebas, serta mekanisme verifikasi email Google yang bisa dimanipulasi untuk melewati pengamanan

    “Pertama, produk lawas sites.google.com sudah ada sejak sebelum Google serius dengan keamanan. Orang-orang dapat meng-host konten pada subdomain google.com,”

    “Yang terpenting, ini mendukung skrip dan embed yang sewenang-wenang,” katanya.

    Segera Bikin MFA dan Passkeys!

    Dalam keterangan kepada Newsweek, juru bicara Google mengatakan, bahwa mereka sudah mengetahui jenis serangan ini. Dan mereka telah mengambil tindakan proteksi bagi pengguna Gmail.

    “Kami sadar akan jenis serangan ini dari aktor ancaman bernama Rockfoils, dan telah menerapkan proteksi tambahan selama sepekan terakhir. Proteksi ini akan segera sepenuhnya aktif dan menutup celah penyalahgunaan ini,” kata pihak Google.

    Sembari menunggu perbaikan total, Google mengimbau pengguna untuk mengaktifkan multi-factor authentication (MFA) dan menggunakan passkeys untuk memperkuat keamanan akun.

    Peringatan ini datang di tengah meningkatnya kasus phishing, termasuk insiden di mana Troy Hunt, pakar keamanan dunia maya dan pencipta situs HaveIBeenPwned.com, juga berhasil dikelabui oleh email phishing saat mengalami jetlag.

    Bagi pengguna yang terlanjur menjadi korban, Google mengatakan masih ada kesempatan untuk memulihkan akun dalam waktu maksimal tujuh hari, asal sudah mengaitkan nomor telepon dan email pemulihan ke akun tersebut.

    Nah, itu dia metode baru penipu online dalam menjerat korban lewat Gmail palsu yang menyamar seakan-akan resmi. Berhati-hati setiap kali menerima email atau chat yang menyisipkan link tertentu, meski terlihat resmi. Jangan sampai Anda menjadi korban karena ditakut-takuti oleh isi email sang penipu. Semoga membantu!

    (fab/fab)