Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Pengguna iPhone Mulai Beralih, Merek HP Android Makin Laku

    Pengguna iPhone Mulai Beralih, Merek HP Android Makin Laku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna iPhone selama ini dikenal paling loyal. Banyak dari mereka kerap membeli seri iPhone berikutnya untuk upgrade dari ponsel lama.

    Namun, tren kesetiaan pengguna iPhone mulai memperlihatkan kemerosotan. Berdasarkan laporan dari Consumer Intelligence Research Partners (CIRP), loyalitas pengguna iPhone menurun dari 94% pada 2021 menjadi 89% yang sudah terjadi sejak 2024 hingga sekarang, dikutip dari Apple Insider, Rabu (28/5/2025).

    Apple Insider mencatat penurunan loyalitas pengguna iPhone kemungkinan karena gangguan statistik. Namun, ada juga faktor lain seperti kenaikan harga dan insentif yang berkurang.

    Kemungkinan juga alasan para pengguna iPhone enggan membeli iPhone baru karena prioritas ekonomi. Pasalnya, harga ponsel kian mahal saat kondisi ekonomi tak menentu.

    Sementara itu, sejumlah analis merujuk pada adopsi pesan RCS yang digunakan pada iOS 18. Hal ini karena kehadiran fitur seperti media beresolusi tinggi, tanda terima baca dan indikator pengetikan untuk iPhone dan Android.

    Meski tetap teratas, posisi Apple diikuti oleh Samsung yang menunjukkan tingkat loyalitas meningkat. Tingkat retensi pelanggan dilaporkan meningkat sekitar 77%.

    Posisi Samsung diuntungkan dengan LG yang pergi dari pasar smartphone Amerika Serikat (AS) pada 2021. Selain itu, menyusutnya jumlah pesaing Android juga menguntungkan perusahaan asal Korea Selatan.

    Apple Insider juga mencatat pembeli yang mementingkan harga akan lebih memiliki seri Galaxy A dari Samsung. Perangkat dari seri tersebut dianggap sangat kompetitif dengan tambahan promo tukar tambah yang agresif.

    Namun, laman tersebut juga memberi catatan belum jelas apakah para pembeli merupakan pengguna loyal atau hanya terpaku pada sesuatu yang memang telah dikenal.

    (fab/fab)

  • Gempa Megathrust Hantam RI, Ilmuwan UGM Kasih Peringatan Dini

    Gempa Megathrust Hantam RI, Ilmuwan UGM Kasih Peringatan Dini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Potensi gempa megathrust yang mengancam wilayah Indonesia disebut tinggal menunggu waktu. Beberapa saat lalu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memperingatkan ada 2 zona megathrust yang perlu diwaspadai. Masing-masing adalah megathrust Selat Sunda dan megathrust Mentawai-Siberut.

    Pasalnya, 2 zona itu sudah lama tak mengalami gempa atau seismic gap, yakni berabad-abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Dalam rangka memitigasi dampak gempa megathrust, bencana tersebut kini dapat terdeteksi lebih dini melalui teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi berbasis Distributed Acoustic Sensing (DAS), inovasi berbasis AI yang memanfaatkan kabel optik bawah laut untuk memantau aktivitas seismik secara real-time.

    Dengan mengandalkan infrastruktur kabel optik bawah laut milik Telkom yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, sistem ini mampu mendeteksi gelombang primer (P-wave), sinyal awal sebelum gelombang sekunder yang merusak (S-wave) datang.

    Sistem ini dapat memberikan peringatan beberapa detik hingga menit sebelum guncangan utama terjadi, sehingga dapat memberikan waktu yang sangat krusial untuk evakuasi dini.

    Pemrosesan data dilakukan secara real-time dan terintegrasi dengan sistem geospasial, memungkinkan respons kebencanaan yang lebih cepat dan terkoordinasi.

    “Teknologi ini memberikan solusi yang cepat, presisi, dan mampu menjangkau area rawan yang selama ini minim pemantauan,” ujar Kuwat Triyana anggota tim peneliti UGM, dikutip dari keterangannya di laman resmi UGM, Rabu (28/5/2025).

    Mantan President Director PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, mengatakan penggunaan kabel optik sebagai elemen deteksi juga dapat meningkatkan ketahanan aset nasional yang vital dari berbagai risiko alam.

    Ririek menambahkan bahwa pemanfaatan kabel optik yang sudah ada membuat sistem ini efisien dan mudah dikembangkan. Jalur kabel optik Telkom disebut telah melintasi di berbagai zona subduksi aktif di wilayah selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan pantai barat Sumatra.

    “Tanpa perlu pemasangan sensor baru, sistem ini dapat menjangkau area laut dalam yang sebelumnya belum tercakup oleh sistem peringatan konvensional,” ujar Ririek.

    Saat ini, sistem deteksi DAS tengah dalam tahap uji coba di kawasan Pantai Selatan Jawa dan akan diperluas ke wilayah rawan lainnya. UGM dan Telkom juga tengah merancang protokol kolaboratif agar data dapat diakses terbuka untuk riset dan kebijakan publik.

    Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem nasional dalam menghadapi bencana secara lebih terpadu dan responsif.

    (fab/fab)

  • 43 Link Pengumuman UTBK SNBT 2025 Diumumkan Hari Ini 15.00 WIB, Catat!

    43 Link Pengumuman UTBK SNBT 2025 Diumumkan Hari Ini 15.00 WIB, Catat!

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hasil Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) resmi diumumkan pada hari ini, Rabu (28/5/2025). Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) bisa mengecek apakah lolos seleksi atau tidak melalui portal resmi SNPMB atau link mirror yang disediakan berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

    Dalam hasil UTBK SNBT 2025, sebanyak 253.421 peserta dinyatakan lolos. Hal ini disampaikan Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok pada ‘Konferensi Pers: Pengumuman SNBT 2025’ yang ditayangkan pada kanal YouTube SNPMB ID.

    Artinya, ada sekitar 600.000 peserta yang tidak lolos dalam seleksi UTBK SNBT 2025. Bagi peserta yang ingin mengetahui hasi UTBK SNBT 2025, bisa cek informasi lengkap dalam artikel ini!

    Hasil UTBK SNBT 2025 diumumkan melalui portal resmi SNPMB. Peserta dapat mengecek hasilnya secara online mulai Rabu, 28 Mei 2025 pukul 15.00 WIB melalui link ini https://pengumuman-snbt-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id. 

    Untuk mengantisipasi trafik tinggi saat pengumuman dibuka, panitia SNPMB menyediakan link mirror sebagai alternatif. Para PTN di seluruh Indonesia juga menyediakan link mirror.

    https://snbt.ipb.ac.id 
    https://snbt.isbi.ac.id 
    https://snbt.itb.ac.id 
    https://snbt.itk.ac.id 
    https://snbt.its.ac.id 
    https://snbt.ugm.ac.id 
    https://snbt.uho.ac.id 
    https://snbt.ui.ac.id 
    https://snbt.ulm.ac.id 
    https://snbt.um.ac.id 
    https://snbt.unair.ac.id 
    https://snbt.unand.ac.id 
    https://snbt.undana.ac.id 
    https://snbt.undiksha.ac.id 
    https://snbt.undip.ac.id 
    https://snbt.unej.ac.id 
    https://snbt.unesa.ac.id 
    https://snbt.ung.ac.id 
    https://snbt.unhas.ac.id 
    https://snbt.unib.ac.id 
    https://snbt.unimal.ac.id 
    https://snbt.unimed.ac.id 
    https://snbt.unja.ac.id 
    https://snbt.unm.ac.id 
    https://snbt.unnes.ac.id 
    https://snbt.unp.ac.id 
    https://snbt.unpad.ac.id 
    https://snbt.unram.ac.id 
    https://snbt.unri.ac.id 
    https://snbt.uns.ac.id 
    https://snbt.unsika.ac.id 
    https://snbt.unsoed.ac.id 
    https://snbt.unsrat.ac.id 
    https://snbt.unsri.ac.id 
    https://snbt.untan.ac.id 
    https://snbt.untirta.ac.id 
    https://snbt.unud.ac.id 
    https://snbt.uny.ac.id 
    https://snbt.upnjatim.ac.id 
    https://snbt.upnvj.ac.id 
    https://snbt.usk.ac.id 
    https://snbt.usu.ac.id 
    https://snpt.utu.ac.id 

    Cara Cek Hasil UTBK SNBT 2025

    Kunjungi portal resmi pengumuman di https://pengumuman-snbt-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id, atau gunakan link mirror dari perguruan tinggi negeri yang tersedia;
    Masukkan Nomor Peserta UTBK SNBT 2025 dan Tanggal Lahir sesuai data pendaftaran;
    Klik tombol “Lihat Hasil Seleksi”;
    Jika peserta dinyatakan lulus, maka di laman tersebut akan muncul kalimat “Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SNBT SNPMB 2025”. Selain itu akan muncul juga informasi seperti nomor peserta, nama lengkap, tanggal lahir, nama PTN yang menerima, dan program studi yang diterima.

    Cara Download Sertifikat UTBK 2025

    Untuk tahun 2025, sertifikat UTBK dapat diunduh mulai 3 Juni hingga 31 Juli melalui laman resmi SNPMB. Berikut langkah-langkahnya:

    Buka situs resmi SNPMB di https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id;
    Klik menu “Masuk” di pojok kanan atas;
    Login menggunakan email dan password yang digunakan saat pendaftaran;
    Pilih menu “Pendaftaran UTBK SNBT”;
    Arahkan ke opsi “Sertifikat UTBK”;
    Klik tombol “Unduh Sertifikat Hasil”, dan file sertifikat akan langsung ter-download dalam format PDF.

    Nah, itu dia daftar link mirror dan pengumuman UTBK SNBT 2025. Semoga membantu!

    (fab/fab)

  • Terungkap Alasan China Makin Kuat Usai Diblokir Total Trump

    Terungkap Alasan China Makin Kuat Usai Diblokir Total Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) makin ketat melakukan pembatasan ekspor teknologi canggih, termasuk chip AI, ke China. Kendati demikian, upaya pemerintahan Donald Trump untuk melumpuhkan pengembangan teknologi China tak juga berhasil.

    China terus membuktikan diri dalam inovasi AI di tengah gempuran blokir dari AS. Dua raksasa teknologi China, Tencent dan Baidu, mengungkap rahasia mereka tetap bertahan dan melesat dalam pengembangan AI.

    Metode bisnisnya meliputi penimbunan chip, pengembangan model AI yang lebih efisien, serta menggunakan semikonduktor buatan dalam negeri.

    Martin Lau, presiden Tencent (WeChat) mengatakan perusahaannya memiliki stok chip yang cukup banyak yang telah dibeli sebelumnya. Ia merujuk pada unit pemrosesan grafis (GPU), jenis semikonduktor yang telah menjadi standar emas untuk melatih model AI berskala besar.

    Sebagai informasi, model-model AI memerlukan daya komputasi yang kuat yang dipasok oleh GPU untuk memroses data dalam jumlah besar.

    Namun, Lau mengatakan perusahaan berupaya memanfaatkan GPU yang tersedia semaksimal mungkin. Hal ini bertentangan dengan keyakinan perusahaan-perusahaan AS bahwa kluster GPU perlu diperluas untuk menciptakan AI yang lebih canggih.

    Tencent diklaim mampu mencapai hasil pelatihan yang baik dengan kelompok chip yang lebih kecil.

    “Pendekatan ini membantu kami untuk melihat inventaris chip kelas atas yang kami miliki memaksimalkannya dalam melanjutkan pelatihan model kami untuk beberapa generasi mendatang,” kata Lau, dikutip dari CNBC International, Selasa (27/5/2025).

    Mengenai inferensi, yakni proses pelaksanaan tugas AI yang sebenarnya alih-alih sekadar pelatihan, Lau mengatakan Tencent menggunakan optimalisasi software untuk meningkatkan efisiensi, agar dapat menggunakan jumlah GPU yang sama dalam menjalankan fungsi tertentu.

    Lau menambahkan perusahaan juga tengah mempertimbangkan penggunaan model yang lebih kecil dan tidak memerlukan daya komputasi yang besar. Selain itu, Tencent juga menggenjot pemanfaatan chip yang saat ini tersedia di China.

    “Saya pikir ada banyak cara agar kita dapat memenuhi kebutuhan inferensi yang terus berkembang dan tumbuh. Kita hanya perlu terus mengeksplorasi tempat-tempat ini dan menghabiskan lebih banyak waktu di sisi software, daripada hanya membeli GPU secara paksa,” kata Lau.

    Pendekatan ‘Google’ China

    Baidu yang digadang-gadang sebagai ‘Google’ China, memiliki pendekatan serupa tapi tak sama. Baidu menggembar-gemborkan kapabilitas yang disebut “tumpukan penuh”, yakni penggabungan infrastruktur cloud, model AI, serta aplikasi aktual berdasarkan model tersebut, seperti chatbot ERNIE.

    “Bahkan tanpa akses ke chip tercanggih, kapabilitas AI tumpukan penuh kami yang unik memungkinkan kami membangun aplikasi yang kuat dan memberikan nilai yang berarti,” kata Dou Shen, presiden cloud AI Baidu, dalam laporan kinerja perusahaan pada pekan ini.

    Baidu juga menggembar-gemborkan pengoptimalan software dan kemampuan untuk menurunkan biaya menjalankan modelnya, karena memiliki banyak teknologi dalam tumpukan itu.

    Manajemen Baidu juga berbicara tentang efisiensi yang memungkinkan perusahaan mendapatkan lebih banyak dari GPU yang dimilikinya.

    “Dengan model dasar yang mendorong kebutuhan akan daya komputasi yang besar, kemampuan untuk membangun dan mengelola kluster GPU skala besar dan memanfaatkan GPU secara efektif telah menjadi keunggulan kompetitif utama,” kata Shen.

    Eksekutif Baidu juga memuji kemajuan yang dibuat oleh perusahaan teknologi domestik China dalam semikonduktor AI. Menurutnya, langkah ini akan membantu mengurangi dampak pembatasan chip AS.

    “Chip mandiri yang dikembangkan di dalam negeri, bersama dengan tumpukan software lokal yang makin efisien, akan bersama-sama membentuk fondasi yang kuat untuk inovasi jangka panjang dalam ekosistem AI China,” kata Shen.

    Ambisi Chip China

    China telah berusaha melepas ketergantungan terhadap AS dengan mengembangkan desain chip secara mandiri selama beberapa tahun belakangan. Mayoritas pakar menyebut China saat ini memang belum bisa menandingi kemampuan AS dalam hal pengembangan GPU dan chip AI.

    Namun, China sudah memiliki beberapa keahlian yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Analis dari Gartner, Gaurav Gupta, mengatakan strategi penimbunan chip merupakan salah satu cara perusahaan China untuk menanggulangi dampak pembatasan ekspor dari AS.

    Secara bersamaan, tampak pengembangan pesat di industri chip lokal buatan China.

    “China juga telah mengembangkan ekosistem semikonduktor domestiknya sendiri, mulai dari bahan hingga peralatan, chip, dan pengemasan. Berbagai segmen telah menunjukkan peningkatan. Hal ini memperlihatkan konsistensi China, dan harus diakui bahwa mereka telah mencapai keberhasilan yang lumayan,” kata Gupta kepada CNBC International.

    “Hal ini memberikan jalan bagi mereka untuk mendapatkan chip AI, yang mungkin belum dapat bersaing dengan chip dari para pemimpin chip AS, tetapi terus mengalami kemajuan,” ia menambahkan.

    Banyak eksekutif AS telah mendesak Washington untuk membatalkan pembatasan ekspor mengingat kemajuan China yang kian ‘mengkhawatirkan’. CEO Nvidia Jensen Huang menyebut pembatasan tersebut sebagai “kegagalan” pada pekan ini, dengan mengatakan bahwa pembatasan tersebut lebih merugikan bisnis AS daripada China.

    (fab/fab)

  • Beli Mobil Listrik Rp 2 Miliar, Harga Jual Seken 8 Bulan Sisa Segini

    Beli Mobil Listrik Rp 2 Miliar, Harga Jual Seken 8 Bulan Sisa Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla untuk pertama kalinya membuka program tukar tambah untuk kendaraan listrik produksinya. Skema trade-in hanya berlaku untuk truk listrik premium Tesla, Cybertruck.

    Namun, pemilik Cybertruck yang mengikuti program tukar tambah kaget dengan harga yang ditawarkan Tesla. CarGurus melaporkan depresiasi harga jual Cybertruck paling parah  mencapai 45 persen.

    Pengalaman dua pemilik Cybertruck yang diwawancarai oleh Business Insider menggambarkan penurunan harga drastis produk yang dibangga-banggakan oleh CEO Tesla Elon Musk.

    Seorang pemilik Cybertruck model AWD 2024 yang baru menempuh jarak sekitar 31 ribu kilometer menerima penawaran US$ 63.100 (Rp 1 miliar) dari Tesla. Harga yang ditawarkan Tesla 37 persen lebih rendah dari harga beli US$ 100.000 (Rp 1,62 miliar).

    Pemilik Tesla model termahal yaitu Cyberbeast juga harus menerima depresiasi tinggi, yaitu 38 persen. Truk listrik yang ia beli di harga US$ 127.000 (Rp 2 miliar), dihargai US$ 78.200 (Rp 1,27 miliar) hanya 8 bulan setelah pembelian.

    Program tukar tambah untuk Cybertruck adalah perubahan drastis dari kebijakan standar Tesla yang melarang pembeli menjual kembali mobilnya. Kebijakan ini adalah upaya Tesla untuk mengendalikan harga di tengah permintaan yang tinggi.

    Kebijakan ini, menurut Tech Crunch, mengurangi tekanan terhadap harga jual mobil Tesla dari dampak negatif aktivitas Elon Musk. Kedekatan Musk dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pernyataan kontroversialnya, mendorong banyak pemilik Tesla untuk menutup-nutupi atribut Tesla di mobil milik mereka serta membuat penjualan Tesla anjlok di seluruh dunia.

    Tesla juga melalui banyak permasalahan dalam hal kualitas produksi, seperti pedal gas yang tersangkut hingga aksesori yang rontok.

    Namun, menurut Wired, harga jual mobil listrik seken memang cenderung rendah dibanding mobil bermesin BBM. Harga beberapa merek mobil listrik bisa anjlok hingga separuhnya hanya dalam setahun.

    (dem/dem)

  • Spesies Baru Lahir di Luar Angkasa, Dibawa Pulang ke China

    Spesies Baru Lahir di Luar Angkasa, Dibawa Pulang ke China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bakteri misterius ditemukan dan disebut terbawa dari Bumi. Stasiun Luar Angkasa China, Tiangong melaporkan temuan bakteri yang belum pernah ditemukan itu sebelumnya.

    Temuan tersebut diungkapkan tim peneliti dari Shenzhou Space Biotechnology Group dan Beijing Institute of Spacecraft System Engineering melalui International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology.

    Menurut tim peneliti, bakteri mampu berevolusi. Dengan begitu bakteri mampu bertahan dalam kondisi stres oksidatif dan menyembuhkan diri sendiri karena kerusakan radiasi.

    Lebih lanjut diungkapkan bakteri menggunakan gelatin menjadi sumber nitrogen dan karbon. Keduanya dijadikan sebagai pelindung faktor lingkungan yang membahayakan, dikutip dari Science Alert, Selasa (27/5/2025).

    Sejauh ini, temuan bakteri itu belum dinyatakan membahayakan untuk makhluk hidup di Tiangong, termasuk untuk para astronaut yang hidup di dalamnya.

    Para peneliti juga mengatakan bakteri Niallia tiangongensis tidak membawa penyakit. Berbeda dengan saudara bakteri, Niallia circulans yang biasanya hidup di tanah dan got dapat membuat sepsis pada seseorang yang mengidap gangguan sistem kekebalan tubuh.

    “Memahami karakteristik mikroba dalam misi jangka panjang penting dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan astronaut serta memastikan pesawat berfungsi dengan baik,” kata para peneliti.

    Sebelumnya NASA juga pernah menemukan bakteri jenis baru di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Lembaga asal Amerika Serikat (AS) itu menjelaskan Enterobacter bugandensis atau bakteri yang bisa tahan obat dapat bermutasi menjadi bakteri jenis baru untukj bertahan dalam kondisi apapun di antariksa.

    (dem/dem)

  • Trump Usir Ilmuwan AS, Negara Lain Langsung Mau Tampung

    Trump Usir Ilmuwan AS, Negara Lain Langsung Mau Tampung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Program efisiensi pemerintahan Donald Trump berdampak pada para ilmuwan. Anggaran miliaran dolar AS untuk mendanai penelitian sains telah dipangkas dan membuat banyak ilmuwan kehilangan pekerjaan.

    Hal ini membuka peluang bagi para ilmuwan AS untuk ‘kabur’ ke negara lain. Pasalnya, pemerintah dan universitas di seluruh dunia siap menampung mereka.

    Program ‘Canada Leads’ yang diluncurkan pada April 2025 lalu, bertujuan membina generasi inovator berikutnya dengan membawa peneliti biomedis pemula ke Kanada.

    Universitas Aix-Marseille di Prancis juga memulai program ‘Safe Place for Science’ pada Maret 2025 lalu. Program ini berkomitmen untuk menyambut para ilmuwan yang tinggal di AS dan merasa terancam atau terhambat gara-gara pemangkasan anggaran oleh pemerintah Trump.

    Tak cuma itu, Australia juga mengumumkan program ‘Global Talent Attraction’ pada April lalu. Program itu menjanjikan paket relokasi dan gaji kompetitif bagi para ilmuwan.

    “Sebagai respons atas situasi di AS, kami melihat ada peluang untuk menarik talenta-talenta paling cerdas ke sini [Australia],” kata kepala Australian Academy of Sciences, Anna-Maria, dikutip dari Arab News, Selasa (27/5/2025).

    Sejak Perang Dunia ke-II, AS menggelontorkan investasi besar-besaran untuk penelitian ilmiah yang digelar di universitas-universitas swasta dan lembaga-lembaga federal.

    Pendanaan itu membantu AS menjadi kekuatan ilmiah yang mendominasi dunia. Beberapa inovasi kawakan datang dari pendanaan tersebut, misalnya penciptaan ponsel seluler, internet, serta pengobatan jantung dan stroke, menurut Holden Thorp, pemimpin redaksi jurnali Science.

    Namun, sejak Trump kembali menjadi Presiden AS pada Januari 2025, fokusnya berubah total. Trump mengatakan pemerintah perlu memperketat anggaran dengan memangkas beragam program, serta pegawai negeri.

    Salah satu yang dipangkas adalah pendanaan untuk National Science Foundation (NSF), National Institute of Health (NIH), NASA, serta lembaga-lembaga lain yang fokus pada inovasi dan penelitian ilmiah.

    Usulan anggaran Gedung Putih untuk tahun depan menyerukan pemotongan anggaran NIH sebesar 40 persen dan anggaran NSF sebesar 55 persen.

    “Pemerintahan Trump menghabiskan beberapa bulan pertamanya untuk meninjau proyek-proyek pemerintahan sebelumnya, mengidentifikasi pemborosan, dan menyelaraskan kembali pengeluaran penelitian kami agar sesuai dengan prioritas rakyat Amerika dan melanjutkan dominasi inovatif kami,” kata juru bicara Gedung Putih Kush Desai.

    Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa universitas sudah membekukan perekrutan, memangkas staf, dan berhenti menerima mahasiswa pascasarjana baru.

    Pemerintahan Trump juga mencabut izin Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa internasional, meskipun seorang hakim menundanya.

    Lembaga penelitian di luar negeri mencermati kolaborasi yang bergantung pada kolega di AS dengan penuh perhatian, tetapi mereka juga melihat peluang untuk merekrut talenta

    “Ada ancaman terhadap sains di selatan perbatasan,” kata Brad Wouters, dari University Health Network, rumah sakit dan pusat penelitian medis terkemuka di Kanada, yang meluncurkan program perekrutan “Canada Leads”.

    “Ada banyak bakat, banyak kelompok yang terpengaruh oleh momen ini,” ujarnya.

    (fab/fab)

  • Planet Venus Masih Hidup, Peneliti NASA Ungkap Temuan Mencengangkan

    Planet Venus Masih Hidup, Peneliti NASA Ungkap Temuan Mencengangkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para peneliti menemukan planet Venus belum mati. Setidaknya secara geologis, tetangga Bumi itu masih dinyatakan hidup.

    Kedua planet diketahui memiliki ukuran yang sama. Bahkan memiliki total jumlah air yang sama dalam waktu bersamaan.

    Namun dalam perkembangannya hanya Bumi yang kemudian diisi berbagai macam makhluk hidup. Adapun, Venus berubah menjadi dunia yang mengerikan dan tidak bisa dihuni siapapun dan apapun.

    Dalam penelitian terbaru terungkap Venus tak sepenuhnya mati. Masih banyak bukti yang menyebutkan planet tersebut memiliki lebih banyak dinamika internal dengan Bumi dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya.

    “Penelitian ini memberikan wawasan baru dan penting soal proses bawah permukaan yang membentuk permukaan Venus,” kata asisten ilmuwan di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA, Gael Cascioli dikutip dari Live Science, Selasa (27/5/2025).

    Para peneliti menemukan sejumlah bukti berbentuk cincin di permukaan Venus. Fitur yang disebut korona disebutkan terbentuk saat gumpalan panas naik dari bagian mantel dan mendorong kerak menuju ke atas.

    Saat mendingin dan runtuh, struktur melingkar yang kemudian tertinggal.

    Tim peneliti melakukan beberapa simulasi untuk pembentukan tersebut. Termasuk dengan hasil dari data dari Magellan, pesawat antariksa milik NASA yang bertugas memetakan permukaan Venus.

    Hasil temuan peneliti adalah 52 dari 75 korona yang diteliti berada di atas gumpalan mantel. Mereka juga memastikan adanya proses aktif yang mendorong pembentukannya, ungkap pemimpin studi Anna Gulcher dari Universitas Bern Swiss.

    “Kami percaya proses serupa mungkin terjadi di awal sejarah Bumi,” jelasnya.

    Dari penelitian yang sama ditemukan kerak Venus bisa pecah atau mencair saat memiliki ketebalan 65 kilometer. Namun bisa saja terjadi saat keadaan lebih tipis lagi.

    Proses pencairan ini tidak hanya membantu mengatur struktur permukaan, tetapi mengatur ulang air serta material lain ke bagian dalam planet. Pada akhirnya proses tersebut dapat memicu aktivitas vulkanik dan berdampak pada atmosfer planet.

    (dem/dem)

  • Review Samsung Galaxy Tab S10 FE+: Tablet Mewah Baterai Jumbo Terbaru!

    Review Samsung Galaxy Tab S10 FE+: Tablet Mewah Baterai Jumbo Terbaru!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Belum lama ini, Samsung kembali ke pasar tablet dengan memboyong seri Galaxy Tab S10 FE dan FE+ ke Indonesia. Keduanya merupakan penerus dari Tab S9 FE.

    CNBC Indonesia berkesempatan mencicipi langsung Galaxy Tab S10 FE+ selama seminggu. Tablet ini kami gunakan untuk kegiatan sehari-hari untuk menunjang produktivitas kerja, hingga menjajal konten hiburan. Berikut ulasannya:

    Desain

    Foto: Samsung Galaxy Tab S10 rilis. (CNBC Indonesia/Novina)
    Samsung Galaxy Tab S10 rilis. (CNBC Indonesia/Novina)

    Samsung Galaxy Tab S10 FE+ memiliki layar berukuran 13,1 inci dilengkapi dengan bezel 8,1 mm. Tablet ini sudah mendukung S Pen, yang bisa ditempelkan di bagian belakang perangkat.

    Menurut kami, bezelnya masih cukup tebal. Namun penampakan layarnya masih luas meski tampilannya dibagi untuk tiga aplikasi sekaligus.

    Pengguna juga bisa membuat beberapa aplikasi tampil dalam jendela melayang, membuatnya lebih fleksibel dan efektif dalam satu layar yang luas.

    Tablet ini memiliki ketebalan 6mm dan berat 668 gram. Meski ditambah case, perangkat ini masih cukup ramping dan ringan. Jadi masih cukup bisa dibawa dengan ringkas menggunakan tas berukuran kecil ataupun dibawa-bawa tanpa perlu merasa terlalu berat.

    S Pen

    Foto: Tab S10 Fe+. (CNBC Indonesia/Novina)
    Tab S10 Fe+. (CNBC Indonesia/Novina)

    S Pen termasuk dalam tablet ini. Jadi akan sangat berguna bagi Anda yang menggunakannya untuk menggambar atau mengedit sesuatu.

    Pada Samsung Note juga disediakan fitur pengubah dari tulisan tangan menjadi ketikan. Respon S Pen juga sangat cepat saat digunakan menggores tulisan ataupun menggambar.

    Saat S Pen digunakan akan muncul tombol cepat. Tombol ini memiliki beberapa fitur yang bisa digunakan secara cepat dengan S Pen, seperti fitur AI, menulis di Note atau melakukan tulisan layar.

    Baterai

    Baterai menjadi salah satu hal penting untuk menunjang produktivitas pengguna tablet. Tab S10 FE+ menggunakan baterai cukup besar 10.090 mAh.

    Untuk penggunaan aktif seperti mengetik, mendengarkan musik hingga menonton video, tablet ini tahan seharian dengan sekali pengisian ulang saja. Perangkat juga tak panas ataupun nge-lag meski digunakan dalam waktu yang lama.

    Spesifikasi Lainnya

    Foto: Tab S10 Fe+. (CNBC Indonesia/Novina)
    Tab S10 Fe+. (CNBC Indonesia/Novina)

    Tablet ini mendukung keyboard cover. Penggunaannya cukup mudah dengan menempatkan keyboard secara langsung ke dalam cover.

    Keyboardnya nyaman digunakan. Namun memang penempatan tablet masih kurang miring, jadi tablet bisa dilepas jika ingin menggunakannya lebih fleksibel.

    Sementara itu, satu kamera ditempatkan masing-masing di bagian belakang dan depan. Kameranya dengan besaran 13 MP (bagian belakang) dan 12 MP (depan) yang sudah cukup baik jika untuk memotret dan mengambil video.

    Kamera depan diletakkan di bagian tengah saat tablet diletakkan secara landscape. Jadi tepat digunakan jika untuk kebutuhan video meeting.

    Tablet ini menggunakan dua speaker di samping kanan dan kiri perangkat. Meski suaranya terasa kurang mantap, namun kami merasa suaranya masih cukup untuk mendengarkan musik, video ataupun kebutuhan pekerjaan seperti menelepon atau video call.

    Spesifikasi Samsung Tab S10 FE+

    Layar: 13,1 inci
    Dimensi: 194.7 x 300.6 x 6.0 mm
    Berat: 668 gram
    Kamera depan: 12 MP
    Kamera belakang: 13 MP
    Penyimpanan: 12GB/256GB
    Baterai: 10.090 mAH
    Chipset:
    Harga: Wifi 12/256GB Rp 10,999 juta
    5G 12/256 GB Rp 11,999 juta

    (fab/fab)

  • Sosok Astronaut NASA Tertua, Masih Kuat Bolak-balik Antariksa

    Sosok Astronaut NASA Tertua, Masih Kuat Bolak-balik Antariksa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Berusia tua bukan berarti tak produktif. Ambil contoh Don Pettit, seorang astronaut NASA berusia 70 tahun yang masih aktif menjalankan misi.

    Pettit baru saja merayakan ulang tahun ke-70 pada 20 April 2025. Bertepatan dengan momen spesial itu, Pettit kembali ke Bumi setelah menghabiskan 7 bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

    Pettit, bersama dua kosmonaut Rusia, Alexei Ovchinin dan Ivan Vagner, mendarat dengan kapsul Soyuz di Kazakhstan pada 20 April 2025. Selama 220 hari di orbit, mereka mengelilingi Bumi sebanyak 3.520 kali dan menempuh perjalanan sejauh 150 juta kilometer.

    Ini merupakan penerbangan luar angkasa keempat bagi Pettit, yang telah menghabiskan total lebih dari 18 bulan di orbit sepanjang karier 29 tahunnya di NASA.

    Kapsul kecil para astronaut mendarat di kawasan terpencil di tenggara Dzhezkazgan sekitar pukul 01.20 GMT, hanya beberapa jam setelah undocking dari ISS.

    Foto-foto yang dibagikan NASA menunjukkan kapsul tersebut mendarat dengan bantuan parasut, diiringi latar belakang matahari terbit yang dramatis.

    Setelah mendarat, ketiga astronaut terlihat memberikan isyarat jempol saat dievakuasi menuju tenda medis.

    Meski tampak kelelahan, NASA memastikan Pettit dalam kondisi baik untuk astronaut seusai misi luar angkasa, demikian dikutip dari Straits Times, Selasa (27/5/2025).

    Dari Kazakhstan, Pettit dijadwalkan terbang ke kota Karaganda sebelum melanjutkan perjalanan ke Johnson Space Center di Texas, AS.

    Selama di ISS, ketiganya menjalankan berbagai penelitian penting, termasuk teknologi penyaringan air, pertumbuhan tanaman di kondisi ekstrem, serta perilaku api di mikrogravitasi.

    Misi mereka hampir sepanjang misi terlama NASA baru-baru ini, di mana astronaut Butch Wilmore dan Suni Williams menghabiskan sembilan bulan di orbit akibat kegagalan teknis pesawat mereka.

    Kisah Pettit memberikan inspirasi kepada kita untuk terus berkarya sepanjang masih bisa hidup. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)