Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Tiba-tiba Muncul Pulau Baru dari Bawah Laut, Ini Kata Ilmuwan

    Tiba-tiba Muncul Pulau Baru dari Bawah Laut, Ini Kata Ilmuwan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laut Kaspia tiba-tiba punya pulau baru. Pulau yang muncul dari laut itu terletak 30 kilometer di barat daya pulau lain bernama Maly Zhemchuzhny.

    Laut Kaspia sendiri berada di persimpangan antara Eropa dan Asia. Ini merupakan perairan terdalam yang paling besar dengan luasnya mencapai 371 ribu persegi.

    Kantor berita Rusia, TASS mengatakan para ilmuwan menemukan tanda pulau yang belum diberi nama itu lewat citra satelit pada November 2024. Terlihat adanya tumpukan pasir dan sedimen muncul ke permukaan dan mulai mengering.

    Namun ekspedisi yang dilakukan belum bisa mendekati pulau tersebut. Cuaca buruk dan kondisi perairan dangkal menghalangi mereka untuk mengunjungi secara langsung ke sana meskipun telah berhasil mendekati pulau.

    Para ilmuwan tetap berusaha untuk tetap ke sana. Peneliti senior di Institut Oseanologi PP Shirshov (IO RAS) Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Stepan Podolyako mengatakan kemungkinan baru akan terlaksana pada paruh kedua tahun ini.

    Sementara itu, dia juga menjelaskan alasan kemunculan pulau baru. Yakni terkait adanya penurunan permukaan air di Laut Kaspia.

    “Kemunculan pulau-pulau baru di Laut Kaspia terkait dengan proses siklus fluktuasi jangka panjang pada permukaan air terkurung daratan. Pulau-pulau yang terendam dan muncul ke permukaan terjadi saat penurunan permukaan laut,” jelasnya dikutip dari Live Science, Selasa (17/6/2025).

    Penurunan air Laut Kaspia bukanlah pertama kali terjadi. Dalam catatan Podolyako pernah terjadi beberapa kali dari 1930-an dan 1970-an serta 2010 lalu.

    Ada sejumlah alasan mengapa permukaan air laut bisa berubah. Mulai dari perubahan iklim karena sebagian permukaan Laut Kaspia bergantung pada tingkat penguapan dan pergeseran tektonik yang terjadi di bawah permukaan air laut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ecommerce Jadi Gudang Narkoba, Transaksi Tembus Rp 4,7 Triliun

    Ecommerce Jadi Gudang Narkoba, Transaksi Tembus Rp 4,7 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ecommerce bernama Archetyp Market diam-diam menjadi pasar narkoba yang telah lama beroperasi. Kabarnya transaksi di platform tersebut mencapai US$289 juta atau sekitar Rp 4,7 triliun.

    Polisi gabungan berhasil membongkar gudang obat-obatan yang berdiri sejak Mei 2020 tersebut. Penegak hukum melakukan operasi Deep Sentinel dipimpin oleh kepolisian Jerman yang didukung Belanda, Rumania, Spanyol, Swedia dan juga Europol.

    Terungkap penjual dalam platform Archetyp Market menyediakan akses ke sejumlah besar narkoba. Mulai dari kokain, amfetamin, heroin, ganja, MDMA, dan opioid sintetis. Archetyp menjadi rumah bagi 3.200 vendor yang melakukan registrasi dan lebih dari 17 ribu terdaftar.

    Transaksi yang dikumpulkan semuanya dalam bentuk mata uang kripto Monero. Selama lima tahun terakhir, Archetyp digunakan lebih dari 612 pengguna.

    Sejumlah orang ditangkap terkait operasi tersebut. Salah satunya warga negara Jerman berusia 30 tahun yang dicurigasi sebagai administrator dan ditangkap di Barcelona Spanyol, dikutip dari Bleeping Computer, Selasa (17/6/2025).

    Seorang moderator dan enam vendor tertinggi di dalam platform juga telah ditangkap di Jerman dan Swedia.

    Selain menangkap orang terkait, para petugas menyita sejumlah barang bukti yaitu 47 smartphone, 25 komputer, narkotika dan aset 7,8 juta euro (Rp 147 miliar) dari semua tersangka. Penyelidik di Belanda dikabarkan menghancurkan infrastruktur pasar narkoba tersebut.

    “Dengan penindakan ini, penegak hukum berhasil melumpuhkan salah satu pasar narkoba terlama di dark web, memutus jalur pasokan utama pada sejumlah zat berbahaya di dunia,” kata Wakil Direktur Eksekutif Operasional Europol, Jean-Philippe Lecouffe.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gelombang Blokir Akun di Instagram Menggila, Korbannya Makin Banyak

    Gelombang Blokir Akun di Instagram Menggila, Korbannya Makin Banyak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Instagram lagi kebanjiran suspensi dan pemblokiran. Pengguna Instagram ramai-ramai menyalahkan teknologi kecerdasan buatan sebagai biang keroknya.

    Banjir suspensi ini dilaporkan oleh Tech Crunch berdasarkan unggahan para pengguna Instagram yang mengeluh di platform tersebut, Reddit, dan X.

    Para pengguna Instagram mengklaim akun mereka diblokir meskipun mereka tidak melakukan pelanggaran sama sekali. Saat mereka banding soal pemblokiran akun, Meta tidak memberikan respons sama sekali. Hasilnya, banyak pengguna yang kebingungan karena mereka tidak punya cara lain untuk menghubungi Meta.

    “Saya sudah berkali-kali mengajukan banding, mengunggah kartu identitas, dan coba menghubungi Meta lewat kanal resmi. Namun, saya tidak diacuhkan. Seperti teriak ke ruang kosong,” kata seorang pengguna Reddit yang akun Instagramnya kena ban.

    Unggahan di komunitas Instagram di Reddit dibanjiri oleh keluhan soal gelombang pemblokiran yang sudah terjadi berminggu-minggu.

    Di media sosial X, pengguna menyerbu akun Instagram dengan unggahan yang meminta Instagram membuka blokir atau terus terang soal isu pemblokiran yang terjadi. Bahkan, beberapa pengguna mengancam akan menyeret Instagram ke pengadilan.

    Menurut Tech Crunch, kesalahan blokir di platform raksasa seperti Instagram kerap terjadi ketika mereka mengalihkan tugas pengawasan ke sistem yang otomatis. Namun, jumlah pemblokiran yang membeludak membuat publik menuduh peran teknologi AI.

    Pinterest pada awal tahun ini juga melalui permasalahan blokir massal. Saat itu, para pengguna Pinterest juga mengeluh bahwa mereka tidak melanggar kebijakan platform.

    Setelah diancam dengan kasus hukum, Pinterest akhirnya minta maaf dan mengakui bahwa pemblokiran massal disebabkan oleh kesalahan internal.

    Beberapa pengguna Instagram mengeluh pemblokiran tanpa alasan yang jelas oleh Instagram menggangu mata pencarian mereka.

    “Ini adalah sumber penghidupan saya, pekerjaan penuh waktu. Saya sangat bergantung ke Instagram,” kata seorang pengguna Instagram di Reddit.

    Selain itu, ada juga pengguna yang melaporkan bahwa alasan “tak berdasar” yang diumumkan Instagram sebagai dasar pemblokiran akun membuat reputasi mereka rusak. Beberapa pengguna menyatakan Instagram memblokir akun mereka dengan alasan “eksploitasi seksual anak” yang bisa menghancurkan karier pemilik akun

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nasib Blokir TikTok Ditentukan 19 Juni 2025, Trump Komen Begini

    Nasib Blokir TikTok Ditentukan 19 Juni 2025, Trump Komen Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) akan ditentukan pada 19 Juni 2025, sesuai tenggat yang ditetapkan sebelumnya. Sejauh ini, pemerintah Amerika Serikat (AS) dan ByteDance yang merupakan induk TikTok belum mencapai kesepakatan.

    Namun, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba memberikan komentar tak terduga 2 hari menjelang penentuan nasib TikTok.

    Dikutip dari Reuters, Selasa (17/6/2025), Trump mengindikasikan akan memperpanjang kembali tenggat untuk menentukan apakah TikTok akan diblokir permanen atau diizinkan beroperasi di AS.

    “Mungkin, iya,” kata Trump saat ditanya apakah akan memperpanjang tenggat penentuan nasib TikTok.

    “Mungkin kita harus mendapat persetujuan China, tetapi saya rasa kita akan mendapatkannya. Saya rasa Presiden Xi Jinping akan menyetujuinya,” Trump menambahkan.

    Awalnya, deadline untuk penentuan nasib TikTok dipatok pada 19 Januari 2025 atau sehari sebelum pelantikan Trump. Pasca dilantik, Trump akhirnya mengeluarkan perintah eksekutif untuk memperpanjang negosiasi hingga 19 April 2025.

    Mendekati tenggat kala itu, Trump kembali memperpanjang negosiasi hingga 19 Juni 2025. Selanjutnya, belum jelas apakah tenggat benar-benar akan diperpanjang dan berapa lama.

    Seperti diketahui, pemerintah AS era Joe Biden mengeluarkan kebijakan yang memaksa TikTok untuk lepas dari entitas ByteDance asal China untuk bisa beroperasi di AS.

    Pasalnya, AS khawatir pemerintah Xi Jinping bisa mengakses data 150 juta pengguna TikTok di AS. Seiring perkembangannya, ada beberapa hal yang diajukan dalam proses negosiasi.

    Sejauh ini, disebut-sebut TikTok harus memisahkan operasinya di AS dan membentuk entitas baru yang mayoritas dimiliki dan dioperasikan oleh investor AS. Namun, diskusi itu sempat tertahan gara-gara kondisi geopolitik yang kian memanas antara AS dan China.

    Kita tunggu saja kepastian nasib TikTok di AS!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kiamat Bioskop di Indonesia Gara-gara Netflix, Manajemen Buka Suara

    Kiamat Bioskop di Indonesia Gara-gara Netflix, Manajemen Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah berkembangnya layanan streaming digital, muncul pertanyaan, apakah platform seperti Netflix dan Vidio menjadi ‘pembunuh’ bioskop di Indonesia?

    Ruben Hattari, Direktur Urusan Global Netflix Asia Tenggara, menjelaskan bahwa Netflix tidak memiliki strategi khusus untuk bersaing dengan bioskop.

    Sebaliknya, kedua ekosistem ini diklaim saling melengkapi dan mendukung industri layar secara keseluruhan.

    “Kami tidak merasa perlu merebut pangsa pasar bioskop karena kenyataannya kami justru bisa hidup berdampingan dengan baik.,” ujar Ruben dalam US Business For Indonesia: Creative Economy Forum, di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

    Ruben juga memaparkan hasil studi dampak ekonomi sektor layar yang menunjukkan potensi penciptaan hingga 200 ribu lapangan kerja di sektor terkait seperti pariwisata dan fesyen.

    “Hasilnya sangat positif, menunjukkan bahwa ini adalah industri yang, jika trennya terus berlanjut, akan menciptakan sekitar 200 ribu pekerjaan tambahan yang akan merembet ke luar industri itu sendiri, jadi pariwisata, fesyen, dan hal-hal lain juga,” terangnya.

    Ia menambahkan, Netflix telah melisensikan sekitar 50 film Indonesia pada tahun lalu, dan berharap bisa menambah jumlahnya tahun ini.

    “Sebagian besar konten Indonesia kami berasal dari kerja sama lisensi, judul-judul yang masa tayangnya di bioskop sudah berakhir, lalu kami hadirkan kembali di layanan kami,” terangnya.

    Foto: Direktur Urusan Global Netflix Asia Tenggara, Ruben Hattari dalam US Business For Indonesia: Creative Economy Forum, di Jakarta, Selasa (17/6/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)
    Direktur Urusan Global Netflix Asia Tenggara, Ruben Hattari dalam US Business For Indonesia: Creative Economy Forum, di Jakarta, Selasa (17/6/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)

    Senada, Hermawan Sutanto dari Vidio menegaskan bahwa streaming bukanlah kompetitor bioskop.

    Dengan jumlah layar fisik yang terbatas, streaming menjadi solusi distribusi lanjutan.

    “Artinya, ketika produksi film sangat produktif, kapasitas layar bioskop tetap terbatas. Maka dari itu, streaming bisa menjadi solusi melalui lisensi langsung ke platform digital,” ujar Hermawan dalam kesempatan yang sama.

    Pandemi Covid-19 juga menjadi bukti bahwa keduanya bisa tumbuh bersama. Ketika bioskop ditutup, layanan streaming mengalami lonjakan penonton.

    Namun, pasca pandemi, jumlah tiket bioskop justru meningkat dibanding masa sebelum Covid-19, sementara streaming tetap tumbuh.

    “Contoh bagus dari bagaimana keduanya bisa hidup berdampingan adalah saat pandemi. Ketika lockdown dan bioskop tutup, jumlah pelanggan dan jam tonton di platform streaming meningkat,” ujar Edwin Nazir, Ketua Asosiasi Produser Film Indonesia.

    “Menariknya, pasca pandemi, saat bioskop kembali dibuka, penjualan tiket justru lebih tinggi dibanding sebelum pandemi. Dan di saat yang sama, jumlah pelanggan dan jam tonton di platform streaming juga meningkat,” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tendang Elon Musk, Trump Kasih Proyek Triliunan ke Pencipta ChatGPT

    Tendang Elon Musk, Trump Kasih Proyek Triliunan ke Pencipta ChatGPT

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Donald Trump memberikan proyek senilai US$200 juta (Rp3,2 triliun) untuk OpenAI yang merupakan raksasa teknologi di balik layanan AI populer ChatGPT.

    Proyek itu untuk menyediakan tool AI bagi Kementerian Pertahanan AS, menurut pernyataan Pentagon pada Senin (16/6) awal pekan ini.

    “[OpenAI] akan mengembangkan prototipe kapabilitas AI terdepan untuk menghadapi tantangan keamanan nasional kritis, baik dalam domain peperangan dan perusahaan,” kata Pentagon, dikutip dari Reuters, Selasa (17/6/2025).

    Proyek ini terutama akan dilakukan di Washington dan sekitarnya dengan perkiraan tanggal penyelesaian pada Juli 2026, kata Pentagon.

    Pekan lalu, OpenAI mengatakan bahwa pendapatan tahunannya melonjak hingga US$10 miliar (Rp162 triliun) pada Juni 2025. Angka itu memposisikan perusahaan untuk mencapai target setahun penuh di tengah maraknya adopsi AI.

    Sebelumnya, pada Maret 2025, OpenAI mengatakan akan mengumpulkan US$40 miliar (Rp651 triliun) dalam seri pendanaan baru yang dipimpun SoftBank Group.

    OpenAI mengantongi 500 juta pengguna aktif mingguan pada akhir Maret 2025.

    Pada April 2025, Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih merilis panduan khusus yang mengarahkan lembaga-lembaga federal untuk memastikan pemerintah dan masyarakat mendapat manfaat dari pasar AI Amerika yang kompetitif.

    Pemberian kontrak baru untuk OpenAI dilakukan beberapa saat setelah Elon Musk mundur dari posisinya sebagai Kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) di pemerintahan Trump, sekaligus penasihat khusus Trump. 

    Musk diketahui sebagai salah satu pendukung militan Trump dalam kampanye Pilpres AS 2024. Ia menggelontorkan US$300 juta untuk mendanai kampanye Trump, sekaligus mengerahkan media sosial X untuk menyebar propaganda yang menguntungkan Trump. 

    Kedekatan Trump dan Musk sempat membawa berkah bagi Tesla dan bisnis-bisnis Musk lainnya, sebelum akhirnya anjlok karena mendapat sentimen buruk dari masyarakat luas. Trump dan Musk juga sempat bersitegang karena perbedaan pandangan terkait kebijakan pemerintah dan anggaran negara. 

    Di sisi lain, Musk yang merupakan salah satu pendiri OpenAI juga terlibat kasus hukum dengan mantan perusahaannya itu. Musk menuduh CEO OpenAI Sam Altman telah mengubah nilai perusahaan menjadi for-profit. Bahkan, Musk sempat menawar untuk membeli OpenAI, tetapi ditolak mentah-mentah oleh pihak OpenAI.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Indonesia Negara Nomor 1, Warga RI Paling Banyak Langganan Netflix Cs

    Indonesia Negara Nomor 1, Warga RI Paling Banyak Langganan Netflix Cs

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia menjadi pasar terbesar layanan streaming video premium alias subscription video on demand (SVOD) di Asia Tenggara.

    Sepanjang 2024, pendapatan dari SVOD di Tanah Air tembus US$552 juta atau sekitar Rp9 triliun.

    Data ini diungkap Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu, di acara US Business For Indonesia: Creative Economy Forum, di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

    Ia menyebut, pertumbuhan langganan platform seperti Netflix, Disney+, Vidio, dan sejenisnya terus meningkat seiring pesatnya konsumsi konten digital di masyarakat.

    Adapun tingkat penetrasi pengguna SVOD di Indonesia diperkirakan mencapai 8,4% pada 2025, dan akan meningkat hingga 10% di 2030.

    Namun, di balik pertumbuhan itu, isu pembajakan dan perlindungan kekayaan intelektual (IP) jadi tantangan serius. Salah satu contohnya adalah kasus film lokal Jumbo, yang sempat bocor ke platform ilegal seminggu sebelum tayang di bioskop.

    “Kami dapat laporan filmnya dijual Rp15 juta di platform online. Langsung kami koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk menutup platform tersebut demi melindungi privasi IP nya,” kata Agustini.

    Langkah cepat itu terbukti efektif. Jumbo sukses ditonton lebih dari 10 juta orang selama 60 hari penayangannya di bioskop.

    Pemerintah, lanjutnya, terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari platform OTT lokal hingga asosiasi industri, demi memperkuat sistem perlindungan IP.

    Meski regulasi masih di kementerian lain, Kementerian Ekonomi Kreatif kini menjadi fasilitator suara industri agar bisa menyuarakan kebutuhan mereka ke lintas kementerian.

    “Saat ini regulasi IP masih dipegang kementerian lain, tetapi kami berperan sebagai fasilitator kebutuhan industri, mendengar keluhan mereka dan menjembatani koordinasi lintas kementerian serta pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah ini.” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Komdigi Minta Hapus Data Warga RI, Aplikasi World Buka Suara

    Komdigi Minta Hapus Data Warga RI, Aplikasi World Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah dijatuhi sanksi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), perusahaan di balik teknologi World ID, Tools for Humanity (TFH), menyatakan bahwa mereka tidak pernah menyimpan atau memperjualbelikan data biometrik pengguna, termasuk citra iris.

    Pihak TFH menyebut bahwa gambar iris pengguna yang diambil melalui perangkat Orb langsung dienkripsi dan dikirim ke perangkat pengguna, kemudian dihapus secara permanen dari sistem.

    Proses ini disebut sebagai personal custody, di mana kendali data sepenuhnya ada di tangan pengguna, bukan perusahaan.

    “Baik World maupun Tools for Humanity tidak dapat mengakses ponsel seseorang atau data yang disimpan di dalamnya,” ujar TFH dalam pernyataan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (17/6/2025).

    Artinya, hanya pengguna yang dapat menghapus gambar iris mereka melalui World App. Selain itu, World bersifat open source, sehingga jaminan privasinya dapat diverifikasi secara independen dan oleh siapa pun.

    Sebelumnya, Komdigi menjatuhkan sanksi penghentian sementara terhadap platform World, layanan identifikasi biometrik milik THF, termasuk mitra lokalnya PT Sandina Abadi Nusantara.

    Langkah ini diambil usai proses pemeriksaan menyeluruh terkait aktivitas pengumpulan data biometrik iris melalui World ID yang dinilai belum sesuai ketentuan hukum nasional.

    Lebih lanjut TFH menegaskan bahwa sistem World ID tidak mengumpulkan informasi seperti nama, kewarganegaraan, alamat email, atau nomor telepon. Identifikasi dilakukan secara anonim menggunakan teknologi Zero Knowledge Proof dan Anonymized Multi-Party Computation (AMPC).

    Selain itu, World mengklaim telah melengkapi sistemnya dengan berbagai fitur untuk mencegah partisipasi anak di bawah umur, termasuk verifikasi usia dan deteksi visual melalui perangkat Orb.

    “Saat verifikasi, perangkat Orb menggunakan pembelajaran mesin canggih untuk menilai apakah seseorang terlihat di bawah umur. Jika sistem mendeteksi bahwa orang tersebut mungkin di bawah 18 tahun, verifikasi langsung dihentikan,” terang pihak TFH.

    Hingga saat ini, World ID telah digunakan oleh lebih dari 13 juta orang di lebih dari 20 negara, termasuk AS, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Jerman.

    World berharap dapat kembali beroperasi di Indonesia dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan pemerintah, sambil memastikan semua regulasi dipenuhi sepenuhnya.

    “Kami berharap dapat kembali melanjutkan kegiatan operasional World secepatnya, dan menyediakan layanan ini kepada masyarakat Indonesia, sambil tetap menjaga keamanan, privasi, dan inovasi teknologi sebagai fokus utama dalam setiap kegiatan kami.” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • WhatsApp Berubah Total di RI, Jangan Kaget Ada Iklan di Status WA

    WhatsApp Berubah Total di RI, Jangan Kaget Ada Iklan di Status WA

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah sekian lama, WhatsApp akhirnya resmi disusupi iklan. Pebisnis bisa memasang iklan yang akan muncul di Status WhatsApp.

    Vice President of Product Management Business Messaging Meta, Nikila Srinivasan, mengatakan fitur yang dinamai ‘Ads in Status’ ini sudah lama diminta oleh pemilik bisnis. 

    “Ini adalah permintaan yang sudah lama kita dengar dari pelaku usaha. Mereka memberitahu kita bahwa peduli soal melindungi ruang pribadi orang juga. Jadi feedback yang kami dapatkan dari mereka menempatkan ads ini di channel dan status adalah cara yang benar untuk melakukannya,” jelasnya dalam sesi Media Roundtable pada pekan ini.

    WhatsApp telah menguji fitur iklan tersebut, termasuk di Indonesia. Dengan iklan ini, diharapkan bisnis bisa ditemukan dan mengembangkan basis pelanggan.

    Nikila memastikan end-to-end encryption tetap digunakan, jadi tidak akan ada orang lain selain pengguna yang dapat melihat atau mendengar chat, panggilan dan status.

    “Ads in Status dapat berasal dari bisnis apapun. Tujuannya adalah untuk bisa menemukan bisnis baru di sana,” jelasnya.

    Fitur Baru WhatsApp

    Selain Ads in Status, WhatsApp juga merilis sejumlah fitur baru pada tab Pembaruan atau Updates. Pembaruan akan bisa terlihat di Channel dan Status.

    “Tab Updates adalah tempat pengalaman opsional di WhatsApp, seperti channel dan status. Ini adalah ruang yang kami buat berbeda dengan chat dan kami melihat bahwa ini sangat berguna bagi orang-orang,” kata Nikila.

    “Tab ini juga tempat orang saat mencari sesuatu yang baru,” ucapnya menambahkan.

    Ada fitur ‘Promosi Channel’, di mana pengguna dapat menemukan channel atau saluran baru yang menarik bagi mereka.

    “Dan kami ingin memberi admin kanal cara untuk mempromosikan channel di directory. Jadi bisa mendapatkan pengikut baru dan meningkatkan distribusi konten mereka,” jelas Nikila.

    Selanjutnya ada ‘Channel Subscription’ atau berlangganan kanal. Pengguna bisa berlangganan pada saluran atau kanal yang diinginkan untuk mendapatkan info eksklusif dengan berlangganan.

    Terkait harga, Nikila mengatakan akan ada informasi lebih lanjut saat sudah tersedia secara global. Channel sendiri tetap akan bisa digunakan gratis dan fitur adalah opsi yang ditawarkan pada yang memilih.

    Dia juga mengatakan layanan yang didapatkan selain konten eksklusif bergantung pada admin channel. Mereka yang akan memutuskan apa yang akan ditawarkan.

    “Tetapi dalam hal dukungan back-end, pengiklan akan dapat melihat tayangan, rasio klik-tayang, jumlah pengikut dan biaya per pengikut,” kata dia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ibu-Ibu Modal TikTok Penghasilan Rp 100 Juta Tiap Bulan, Ini Caranya

    Ibu-Ibu Modal TikTok Penghasilan Rp 100 Juta Tiap Bulan, Ini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di balik layar dunia belanja online, ada nama Amelia, perempuan 27 tahun asal Banten yang kini menjadi salah satu afiliator di platform TikTok dan Shopee. Dulunya ibu rumah tangga, kini Amelia mampu menghasilkan pendapatan minimal Rp 100 juta per bulan lewat live streaming dan konten digital.

    Kepada CNBC Indonesia, Amel bercerita bahwa dirinya memulai perjalanan sebagai afiliator sejak 2022. Awalnya, kegiatan ini hanyalah sampingan untuk membantu ekonomi keluarga.

    “Dulu aku ibu rumah tangga. Cuma pengin bantu-bantu suami,” ujarnya. Namun seiring waktu, aktivitas ini menjadi profesi utamanya.

    Barang yang dijual Amel adalah produk fesyen seperti daster, dengan harga berkisar antara Rp60 ribu hingga Rp100 ribu.

    Melalui akun TikTok dan Shopee bertajuk Amel Queens, ia mempromosikan produk milik seller lewat konten video dan live streaming, bahkan hingga 24 jam nonstop.

    Untuk menunjang operasionalnya, ia kini dibantu oleh lima host yang bergantian live setiap dua jam sekali.

    “Sekarang udah ada tim. Per sesi live itu 6 jam, tapi dibagi jadi dua jam-an,” katanya.

    Dalam skema afiliasi ini, Amel tidak perlu menyimpan stok barang. Sebab penjual atau seller yang akan mengirimkan sampel produk untuk dipromosikan.

    Saat konsumen membeli melalui link atau akun Amel, pesanan langsung diproses oleh seller, sementara Amel memperoleh komisi sebesar 10-15% dari setiap produk terjual.

    “Komisinya per produk, langsung masuk ke aku. Kalau di Shopee bahkan bisa lebih besar karena ada tambahan insentif dari platformnya,” ungkapnya.

    Dengan harga produk yang terjangkau, Amel mengaku bisa menjual hingga puluhan ribu unit per bulan.

    “Nggak menentu begitu ya kak, kadang aku sehari juga bisa 3 ribu pesanan, seribu. Seribu sih itu kalau lagi dibilang down,” kata dia.

    Saat ini, Amel terus memutar otak agar produk yang ia jual tetap relevan dan menarik minat pasar.

    “Strateginya sih dari konten, terus model bajunya juga diperhatiin, supaya enggak sama dengan afiliator lain,” jelasnya.

    Amel menjalankan bisnisnya layaknya sebuah perusahaan kecil. Karyawan live diberi gaji bulanan, dan dirinya tetap aktif tampil agar tetap dekat dengan audiens.

    “Kalau aku enggak live traffic akunya nggak kenal aku nanti kak. Buat mempertahankan ya gitu,” tuturnya.

    Meski kini menjadi afiliator, ia tak menutup kemungkinan membuka bisnisnya sendiri di masa depan. “Kalau masih ada jalan di afiliator, ya pasti saya jalanin.Tapi ke depan, semoga bisa punya usaha sendiri juga,” kata Amel.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]