Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Ilmuwan Teriak “Kiamat” Bumi, Tandanya Terasa di Indonesia

    Ilmuwan Teriak “Kiamat” Bumi, Tandanya Terasa di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengumumkan catatan penting yang dapat menentukan nasib bumi. 

    Mengutip Mashable, berada di tempat terpencil di Samudera Pasifik sekaligus di dataran tinggi Hawaii, Observatorium Dasar Atmosfer Mauna Loa milik Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional atau National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melakukan pengukuran atmosfer bumi harian yang tidak tercemar.

    Pada tanggal 6 Juni 2025, NOAA mengungkap bukti bahwa gas karbon dioksida yang memerangkap panas telah berakumulasi di atmosfer lebih cepat dari sebelumnya atau meningkat tajam ke tingkat yang jauh di atas yang pernah dialami sepanjang sejarah peradaban manusia.

    Pada bulan Mei ini, tingkat karbon dioksida (CO2) atmosfer mencapai 427 parts per million (ppm) atau meningkat hampir 3 ppm sejak Mei lalu (tingkat CO2 tahunan mencapai puncaknya pada bulan Mei, karena fluktuasi global alami) sekaligus menjadi puncak tingkat CO2 tertinggi yang pernah tercatat.

    Catatan berkelanjutan dari laboratorium tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi atmosfer bumi telah berubah sejak akhir tahun 1950-an. Apabila ditambahkan ke sampel udara yang jauh lebih tua yang diambil dari kantong udara yang diawetkan di inti es Antartika dan Greenland kuno serta bersama dengan pengamatan lingkungan lainnya, maka perubahan atmosfer selama sekitar 150 tahun terakhir menjadi sangat penting. Lantas, tingkat CO2 di atmosfer kini makin meroket.

    “CO2 tidak hanya berada pada level tertinggi dalam jutaan tahun, tetapi juga meningkat lebih cepat dari sebelumnya,” kata Direktur Program CO2 Scripps, Ralph Keeling yang mengelola program pengamatan atmosfer, dalam sebuah pernyataan dikutip Minggu (22/6/2025).

    Dia menambahkan, setiap tahun tingkat CO2 atmosfer mencapai titik maksimum yang lebih tinggi karena pembakaran bahan bakar fosil. Hasil pembakaran ini menimbulkan polusi dalam bentuk karbon dioksida ke atmosfer.

    “Polusi bahan bakar fosil terus menumpuk, seperti sampah di tempat pembuangan sampah,” sambung dia.

    Masyarakat di seluruh dunia dapat membayangkan dampak besar atas perubahan yang terjadi di atmosfer bumi. CO2 kini dianggap sebagai gas jejak di atmosfer yang sejatinya didominasi oleh nitrogen dan oksigen. Namun, dalam realitas fisik, konsentrasi rendah berbagai hal memiliki dampak yang sangat besar.

    “Selama setahun terakhir, kita mengalami tahun terpanas yang pernah tercatat, suhu laut terpanas yang pernah tercatat, dan serangkaian gelombang panas, kekeringan, banjir, kebakaran hutan, dan badai yang tampaknya tak berujung,” terang Administrator NOAA Rick Spinrad dalam sebuah pengumuman.

    NASA juga mencatat bahwa 2023 merupakan tahun terhangat di bumi sejak pencatatan modern dimulai sekitar tahun 1880. Waktu 10 tahun berturut-turut terakhir telah menjadi periode terhangat yang pernah tercatat oleh NASA.

    Dalam sebuah grafik hasil penelitian laboratorium Mauna Loa, terlihat bahwa kadar CO2 atmosfer terus meningkat sejak 1958 silam. Mereka juga menampilkan grafik peningkatan kadar CO2 atmosfer baru-baru ini dalam perspektif terhadap 800.000 tahun terakhir.

    Namun, yang terpenting, peradaban tidak secara inheren hancur, seperti yang para ilmuwan iklim tekankan. Pada dasarnya dunia memiliki pilihan energi yang dapat membatasi konsekuensi terburuk dari perubahan iklim, khususnya dengan secara signifikan membatasi CO2 yang masuk ke atmosfer.

    Untuk saat ini, stasiun pemantauan Mauna Loa dan stasiun pemantauan lainnya akan terus merekam fakta atmosfer bumi.

    Cuaca Panas di Indonesia

    Indonesia juga mengalami cuaca panas ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. BMKG menyebut ada beberapa faktor yang memengaruhi cuaca panas mendidih di beberapa wilayah RI. Misalnya, langit yang cerah tanpa banyak awan sehingga pemanasan menjadi maksimal.

    Lalu, posisi semu Matahari yang saat ini berada di dekat ekuator dan bergeser secara semu ke utara dengan posisi deklinasi terakhir pada 11.2 LU, yang berdampak pada penyinaran Matahari yang lebih optimum ke wilayah Indonesia.

    “Kondisi tersebut diperparah dengan kecepatan angin yang relatif lemah di beberapa lokasi, sehingga menyebabkan distribusi panas tidak terjadi, dan memperparah akumulasi panas di permukaan,” tertulis dalam keterangan BMKG.

    Tak cuma itu, kombinasi kelembaban udara yang relatif tinggi di Indonesia dan suhu udara yang optimal menyebabkan udara yang terasa di badan akan lebih tinggi dibanding normalnya.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ini Senjata Pemusnah Nuklir Milik AS, Sekali Hantam Iran Bisa Habis

    Ini Senjata Pemusnah Nuklir Milik AS, Sekali Hantam Iran Bisa Habis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) memiliki senjata rahasia yang diyakini mampu meluluhlantakkan fasilitas nuklir bawah tanah Iran hanya dalam satu hantaman. Senjata itu adalah GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), bom penghancur bunker paling mematikan yang pernah dibuat Negeri Paman Sam.

    Bom seberat 13,6 ton ini dirancang khusus untuk menembus perlindungan beton dan batuan sedalam 61 meter sebelum meledak dan menghancurkan target utama yang tersembunyi jauh di dalam tanah.

    “Senjata ini dirancang dengan selongsong baja yang tebal, baja yang dikeraskan, untuk menembus lapisan batu ini,” jelas Masao Dahlgren, peneliti pertahanan rudal dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), dikutip AFP di Jakarta, Minggu (2/6/2025).

    GBU-57 memiliki panjang sekitar 6,6 meter dan dilengkapi peledak berfuse khusus yang tidak langsung meledak saat menyentuh permukaan. Sebaliknya, bom ini terus menembus lapisan keras terlebih dahulu, baru kemudian meledak di titik terdalam, tepat di mana target paling sensitif berada.

    Tak sembarang pesawat bisa membawa senjata ini. Hanya pesawat siluman B-2 Bomber milik AS yang mampu menerbangkan dan menjatuhkan GBU-57. Setiap B-2 dapat membawa dua unit bom penghancur bunker tersebut.

    Menariknya, citra satelit menunjukkan keberadaan sejumlah pesawat B-2 di pangkalan militer AS di Diego Garcia, Samudera Hindia, pada awal Mei 2025 lalu. Lokasi itu dinilai sangat strategis untuk melancarkan operasi ke kawasan Timur Tengah, termasuk Iran.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya baru saja mengebom tiga fasilitas nuklir Iran. Hal ini diumumkannya secara resmi, Sabtu (21/6/2025), malam waktu AS.

    Secara perinci, bom AS menghantam tiga lokasi nuklir di Fordow, Natanz, dan Esfahan, nmun kerusakan besar difokuskan pada fasilitas nuklir yang berada di Fordow. Trump kemudian meminta Iran untuk merundingkan perdamaian.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Google Akhirnya Menyerah, Internet Bakal Berubah Total

    Google Akhirnya Menyerah, Internet Bakal Berubah Total

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi Google akhirnya melunak. Perusahaan induk Alphabet itu mengusulkan perubahan besar pada hasil pencarian di internet demi menghindari denda pelanggaran anti-monopoli dari Uni Eropa yang bisa sangat besar nilainya.

    Dokumen yang diperoleh Reuters mengungkapkan, Google bersedia menampilkan layanan milik pesaing secara lebih adil di halaman pencariannya. Ini dilakukan sebagai respons atas dakwaan Uni Eropa yang menuding Google melanggar aturan Digital Markets Act (DMA) karena terlalu mengutamakan layanan miliknya sendiri seperti Google Shopping, Google Hotels, dan Google Flights.

    DMA adalah regulasi penting Uni Eropa yang dirancang untuk membatasi dominasi perusahaan teknologi besar dan menciptakan persaingan yang lebih sehat serta memberi lebih banyak pilihan bagi konsumen.

    Dalam proposal barunya, Google menyatakan akan memberikan ruang khusus di bagian atas halaman pencarian untuk vertical search service (VSS) milik pesaing, misalnya mesin pencari hotel, restoran, atau transportasi. Tampilan boks itu akan setara dengan milik Google sendiri, baik dari sisi format, fitur, maupun informasi.

    Masing-masing VSS akan menampilkan tiga tautan langsung yang mereka pilih sendiri. Sementara pesaing lain tetap muncul di bawahnya, namun tanpa kotak khusus, kecuali jika pengguna mengkliknya terlebih dahulu.

    “Kami tidak setuju dengan temuan awal Komisi (Eropa), namun demi penyelesaian perkara ini, kami ingin mencari solusi yang dapat diterapkan,” tulis Google dalam dokumen bersama yang dikirimkan ke para pesaing dan Komisi, dikutip dari kantor berita Reuters di Jakarta, Minggu (22/6/2025).

    Uni Eropa dijadwalkan menggelar pertemuan pada 8 Juli mendatang untuk mendengar tanggapan para pesaing atas usulan Google. Namun sejumlah pihak yang enggan disebutkan namanya menyatakan langkah Google belum cukup untuk menciptakan kondisi persaingan yang benar-benar adil.

    Jika perubahan ini disetujui, cara kerja mesin pencari bisa berubah drastis. Ini pun bisa menjadi titik balik besar dalam bagaimana pengguna internet menemukan informasi di era digital.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nuklir Raksasa Meledak Gara-gara Warga Remehkan Kekuatan Alam

    Nuklir Raksasa Meledak Gara-gara Warga Remehkan Kekuatan Alam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah nuklir raksasa meledak di Jepang, bukan semata karena bencana alam, tapi karena kesombongan manusia yang meremehkan kekuatan alam itu sendiri.

    Tepat 12 Maret 2011, sehari setelah gempa M9 dan tsunami setinggi 40 meter meluluhlantakkan wilayah timur Jepang, ledakan mengguncang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. Radiasi menyebar hingga radius 20 km dan mengubah daerah itu menjadi zona kosong yang tak bisa dihuni sampai sekarang.

    Ledakan itu bukan tanpa peringatan. Sepekan sebelum bencana, para ahli nuklir Jepang sudah memperingatkan adanya keretakan di sistem pendingin reaktor. Namun peringatan itu diabaikan. Para pengelola memilih diam, menutup-nutupi masalah karena takut sanksi. Mereka bahkan menolak memanggil ahli luar.

    “Pada 12 Maret, saya melihat mobil berisi orang-orang memakai baju proteksi dan masker gas. Mereka menyuruh warga segera mengungsi. Saat itu saya sadar ada bahaya besar,” ujar Mizue Kanno, warga Fukushima, dikutip dari Fukushima Testimony.

    Rumahnya hancur total, tapi ia selamat karena tinggal cukup jauh dari pantai. Tragedi Fukushima menjadi bencana nuklir terbesar ketiga dalam sejarah Jepang setelah Hiroshima dan Nagasaki (1945), dan menyamai level tragedi Chernobyl (1986). Bedanya, ledakan Fukushima tak terjadi karena perang atau kesalahan teknologi semata, tapi karena arogansi manusia yang tak mau belajar dari alam.

    Kesalahan Berulang

    Jauh sebelum reaktor itu meledak, pemerintah Jepang sudah keliru sejak tahap perencanaan. Mereka hanya memakai pendekatan “deterministik”, yakni mengandalkan catatan bencana masa lalu-bukan “probabilistik” yang mempertimbangkan kemungkinan terburuk di masa depan.

    Karena sejarah mencatat gempa terbesar hanya M8 dan tsunami tertinggi 3,5 meter, PLTN Fukushima pun hanya dirancang untuk skenario itu. Padahal para ilmuwan sudah memperingatkan kemungkinan gempa yang jauh lebih besar.

    Dan alam membuktikannya, yakni pada 11 Maret 2011, gempa M9 mengguncang Jepang selama 6 menit, diikuti tsunami raksasa. PLTN runtuh. Pendingin mati. Reaktor meledak.

    “Jepang telah meremehkan risiko tsunami sebagai serangkaian kesalahan bodoh yang menyebabkan bencana,” tegas Costas Synolakis, profesor Teknik Sipil di University of Southern California.

    Ledakan Fukushima menjadi simbol betapa berbahayanya jika manusia merasa paling tahu soal alam. Kebiasaan menutup-nutupi masalah, abai terhadap risiko, hingga mengabaikan suara ilmuwan, menjadi bom waktu yang akhirnya meledak.

    Warga Fukushima kini menanggung akibatnya. Mereka tak hanya kehilangan rumah akibat gempa, tapi juga harus pergi dan tak bisa kembali karena tanah kelahiran mereka telah terkontaminasi nuklir. Senjata yang dibuat untuk memberi energi, justru berubah menjadi bencana karena kesalahan manusia yang meremehkan kekuatan alam.

    (Fergi Nadira/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PBB Kasih Peringatan RI Dalam Bahaya, Ada Apa?

    PBB Kasih Peringatan RI Dalam Bahaya, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia masuk daftar waspada dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberi peringatan serius soal dampak perubahan iklim yang kian mengancam kawasan Asia, termasuk Indonesia.

    Dalam laporan bertajuk State of the Climate in Asia 2023, Badan Meteorologi Dunia (WMO) menyoroti percepatan perubahan iklim yang terjadi di Asia. Ini mulai dari peningkatan suhu permukaan, pencairan gletser, hingga kenaikan permukaan laut yang terus mengkhawatirkan.

    WMO menyebut Asia sebagai kawasan paling terdampak bencana alam akibat perubahan iklim. Bahkan, tingkat pemanasan kawasan ini nyaris dua kali lebih cepat dari rata-rata global sejak periode 1961-1990. Tak heran, 2023 tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah di banyak negara Asia.

    Bencana pun tak terhindarkan mulai dari gelombang panas, kekeringan, badai, hingga banjir melanda silih berganti. Pada 2023, Asia mencatat 79 bencana hidrometeorologi, lebih dari 80% di antaranya merupakan banjir dan badai. Akibatnya, lebih dari 2.000 orang meninggal dunia dan sembilan juta lainnya terdampak langsung.

    Meski belum ada laporan kematian akibat panas ekstrem, risiko kesehatannya meningkat signifikan. Topan tropis Mocha, misalnya, menjadi salah satu topan terkuat yang melanda Teluk Benggala dalam satu dekade terakhir dan menghantam Bangladesh serta Myanmar.

    “Sekali lagi, negara-negara rentan mengalami dampak yang tidak proporsional,” kata Sekretaris Eksekutif ESCAP Armida Salsiah Alisjahbana. “Namun peringatan dini dan kesiapsiagaan yang lebih baik telah menyelamatkan ribuan nyawa,” imbuhnya.

    Indonesia Dapat Sinyal Kuning

    Laporan WMO juga menyoroti kenaikan permukaan laut sejak Januari 1993 hingga Mei 2023. Indonesia termasuk negara dengan potensi ancaman tinggi. Wilayah pesisir Tanah Air masuk dalam zona kuning dalam peta, yang berarti tingkat kenaikannya berada di atas rata-rata global, yakni 3,4 mm per tahun.

    Kondisi ini menguatkan proyeksi sebelumnya dari USAID (2016), yang memperkirakan 2.000 pulau kecil Indonesia akan tenggelam pada 2050 jika tidak ada mitigasi. Sebanyak 42 juta orang berpotensi kehilangan tempat tinggalnya.

    Berdasarkan laporan ini, terbukti petaka perubahan iklim dan pemanasan global memiliki dampak nyata bagi kehidupan manusia. Untuk itu, perlu dilakukan upaya kolektif untuk meredam laju perubahan iklim.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Kalah Jauh, Indonesia Negara Nomor 1 Menurut Studi Harvard

    AS Kalah Jauh, Indonesia Negara Nomor 1 Menurut Studi Harvard

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah studi terbaru dari Harvard University, yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka Nature Mental Health, telah menobatkan Indonesia sebagai negara peringkat pertama di dunia dalam kategori “flourishing”. Istilah ini merujuk pada kondisi seseorang yang merasakan kebahagiaan, kesehatan, dan makna hidup, serta kemampuan untuk berfungsi dengan baik.

    Penelitian skala besar ini melibatkan lebih dari 203.000 responden dari 22 negara berbeda. Para peneliti mengevaluasi sejumlah faktor kunci yang berkontribusi pada kesejahteraan individu, meliputi kesehatan fisik dan mental, tingkat kebahagiaan yang dirasakan, adanya tujuan dan makna dalam hidup, kekuatan koneksi sosial, keamanan finansial, dan aspek spiritualitas.

    Hasilnya, orang-orang yang tinggal di Indonesia adalah yang paling berkembang, diikuti oleh Israel, Filipina, dan Meksiko. Amerika Serikat menduduki peringkat ke-12 dalam daftar, sementara Inggris menduduki peringkat ke-20 dari 22 negara.

    Menurut para peneliti, temuan ini menyoroti pepatah lama bahwa uang bukanlah segalanya. Peneliti menjelaskan bahwa kesejahteraan bukan hanya soal kekayaan atau kesehatan fisik semata.

    “Berkembang itu multidimensi, dan berbagai negara berkembang dengan cara yang berbeda,” tulis tim peneliti dalam studi mereka, dikutip dari Daily Mail, Rabu (7/5/2025).

    “Banyak negara maju memang mencatat skor tinggi dalam hal keamanan finansial, namun justru rendah dalam aspek makna hidup, hubungan sosial, dan karakter pro-sosial,” sambungnya.

    Para peserta disurvei dalam tujuh variabel, serta data demografis seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan dan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, agama, dan riwayat pribadi.

    Hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat teratas, dengan skor perkembangan sebesar 8,3. Diikuti oleh Israel (7,87), Filipina (7,71), Meksiko (7,64), dan Polandia (7,55).

    Meskipun Indonesia bukanlah negara terkaya, Indonesia menempati peringkat tinggi dalam ukuran hubungan dan karakter pro-sosial, yang mendorong hubungan sosial dan komunitas.

    Di sisi lain, Jepang ditemukan sebagai negara yang masyarakatnya paling tidak berkembang, dengan skor 5,89. Diikuti oleh Turki (6,32), Inggris (6,79), India (6,87) dan Spanyol (6,9).

    Jepang yang notabene lebih kaya dan orang-orangnya hidup lebih lama, namun responden di sana paling kecil kemungkinannya untuk menjawab ‘ya’ untuk pertanyaan yang menanyakan apakah mereka memiliki teman dekat.

    Indonesia dinilai unggul dalam aspek hubungan sosial dan karakter pro-sosial, dua faktor penting yang menciptakan keterhubungan dan komunitas yang kuat.

    Temuan ini menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan tidak melulu ditentukan oleh faktor ekonomi semata. Peneliti juga menemukan bahwa tingkat kesejahteraan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.

    Temuan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa negara dengan penghasilan rendah hingga menengah, seperti Indonesia, justru bisa menunjukkan performa tinggi dalam indikator kesejahteraan menyeluruh.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • ABB Ungkap Komitmen Efisiensi Energi di RI Lewat Elektrifikasi

    ABB Ungkap Komitmen Efisiensi Energi di RI Lewat Elektrifikasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – ABB sebagai sponsor utama dalam gelaran Formula E Sarinah Jakarta E-Prix 2025, memaparkan peluang efisiensi energi di Indonesia dengan elektrifikasi. Perusahaan yang bergerak di bidang elektrifikasi dan otomasi ini tengah menangkap peluang di tengah permintaan sumber energi yang tinggi.

    Presiden Divisi Motion System Drives ABB, Chris Poynter mengatakan, ABB berupaya mengurangi permintaan kebutuhan energi dunia melalui inovasi elektrifikasi.

    “Perbedaan terbesar yang kita buat adalah pada sisi permintaan. Bagaimana kita membantu mengurangi permintaan energi, sementara kita masih memproduksi jumlah produk yang sama di industri,” kata dia dalam ABB Formula E Media Conference, Sabtu (21/6/2025).

    Menurut dia, pemanfaatan listrik di sektor industri akan mengurangi sekitar 10% permintaan sumber energi global. Untuk itu Chris menegaskan akan mendorong penggunaan produk yang lebih hemat energi, perangkat lunak yang menggunakan energi sesuai permintaan untuk menggunakan energi.

    “Di sisi jaringan, pada pembangkitan terdistribusi, jadi konversi daya untuk tenaga surya, solusi penyimpanan energi, hal-hal semacam ini,” tambah Chris.

    Dalam kesempatan yang sama, President Director & Country Holding Officer ABB di Indonesia, Gerard Chan menjelaskan, ABB berkontribusi sebagai pemasok pembangkit listrik tenaga air dan tenaga surya.

    “Saya rasa pembangkit listrik tenaga air sudah ada sekitar 10 atau 15 tahun yang lalu, sebelum saya. Itu juga dipasok oleh produk dan peralatan ABB,” terang Gerard.

    Untuk diketahui ABB telah menjadi bagian dalam membangun infrastruktur energi Indonesia. Di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata, ABB menyediakan switchgear tegangan menengah dan relai proteksi Relion, memastikan distribusi energi bersih dan efisien ke lebih dari 50.000 rumah.

    Sementara di Jawa Timur, Indonesia, ABB juga berperan dalam proyek geothermal Ijen, dengan menyediakan generator berteknologi tinggi untuk memaksimalkan potensi energi panas bumi nasional. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertahanan Iran Runtuh Seketika, Terungkap Serangan dari Dalam Israel

    Pertahanan Iran Runtuh Seketika, Terungkap Serangan dari Dalam Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) resmi bergabung dengan Israel dalam perang melawan Iran. Presiden AS Donald Trump mengatakan rudal AS telah menyerang 3 situs nuklir Iran. Satu di antaranya dikatakan sudah lenyap.

    Terpisah, Israel sendiri masih dalam ketegangan tinggi dengan Iran. Pada Jumat (20/6) pekan lalu, Tel Aviv memulai serangan udara ke wilayah Negeri Para Mullah itu untuk melumpuhkan sejumlah fasilitas nuklir yang diduga digunakan untuk pengembangan senjata berbahaya.

    Namun, ada sejumlah sorotan lain yang ada dalam serangan tersebut. Hal ini terkait dengan drone-drone Israel yang disebutkan telah diproduksi di dalam negeri Iran oleh sejumlah agen Negeri Zionis itu. 

    Dari saat-saat pertama serangan, saksi mata melaporkan penampakan atau suara drone kecil dan FPV (First Person View) di langit beberapa kota di Iran, terutama Teheran. Video yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan drone-drone kecil ini menyerang sistem rudal Iran.

    Rekaman tambahan bahkan menampilkan drone-drone tersebut diluncurkan dari Iran, menunjukkan penggunaannya untuk menyerang target di dalam negeri. Televisi pemerintah Iran pun turut menayangkan gambar-gambar truk dan van yang disamarkan, yang digunakan untuk mengangkut drone, serta gambar-gambar pabrik yang ada di Tehran dan Isfahan.

    Sebagai respons terhadap meluasnya taktik ini oleh agen-agen Israel yang menyusup ke Iran, pasukan keamanan rezim Iran pada 14 Juni terpaksa secara terbuka mendesak rakyat Iran untuk tetap waspada dan melaporkan setiap truk, van, atau aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.

    Lalu, bagaimana sebenarnya Israel dapat membangun pusat produksi drone di jantung Iran?

    Farzin Nadimi, seorang peneliti di Washington Institute dan ahli persenjataan Iran, menjelaskan bahwa telah diketahui selama bertahun-tahun tentang penyusupan mendalam aset-aset Israel, hampir di seluruh tingkat Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC), dinas intelijen IRGC, dinas intelijen Iran lainnya, militer, dan di kalangan politisi.

    “Menurut pendapat saya, penyebab utamanya bisa jadi korupsi. Tapi bukan hanya itu. Banyak yang dipertaruhkan ketika bekerja dengan Israel di Iran,” jelas Nadimi.

    “Dengan semua risiko yang terlibat, uang tidak bisa menjadi satu-satunya motivasi. Ketika mereka melihat betapa korupnya sistem itu, mereka kehilangan rasa hormat dan kesetiaan terhadapnya, dan semakin tinggi pangkat mereka, semakin baik mereka memahami betapa korupnya seluruh sistem.”

    Nadimi menekankan bahwa ia tidak terkejut bahwa dinas intelijen Iran lengah oleh drone-drone ini. Faktanya, tidak terlalu rumit untuk menyelundupkannya ke Iran.

    Drone-drone ini terdiri dari bagian-bagian kecil yang mudah diselundupkan ke Iran. Banyak bagian yang mudah diproduksi di Iran, seperti bagian fiberglass. Kontrol dan bagian elektronik lainnya akan mudah diselundupkan ke Iran melalui wilayah Teluk Persia, misalnya Dubai dan perbatasan lainnya.

    “Untuk misi kompleks seperti ini, bagaimanapun, Anda tidak bisa sepenuhnya mengandalkan warga lokal dan aset lokal, Anda perlu memiliki agen di lapangan. Mereka telah merencanakan ini sejak lama. Mereka mengklaim telah mengerjakan rencana ini selama bertahun-tahun,” tambah Nadimi.

    Ini bukan pertama kalinya agen Israel menyusup ke Iran dalam beberapa tahun terakhir. Pada Juli 2024, Israel berhasil menargetkan dan membunuh Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, saat berkunjung ke Teheran. Ia tewas dalam serangan presisi di kamarnya di sebuah kompleks yang dilindungi di Iran utara.

    Lalu, pada 27 November 2020, Israel juga berhasil melenyapkan Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan yang diyakini oleh lembaga intelijen Barat dan Israel sebagai dalang di balik “Proyek Amad”, upaya rahasia Iran untuk membangun bom nuklir.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • NASA Buka-bukaan Fakta Tak Terduga Soal Mars, Jangan Kaget!

    NASA Buka-bukaan Fakta Tak Terduga Soal Mars, Jangan Kaget!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mars merupakan planet dekat Bumi yang digadang-gadang bisa menjadi hunian manusia di masa depan. Namun, ternyata Mars dan Bumi memiliki perbedaan mendasar dari cara pembentukannya.

    Fakta mengejutkan ini terungkap dari hasil eksperimen NASA. Risetnya sudah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

    Berdasarkan penelitian tersebut, Mars ternyata terbentuk lebih cepat, yakni hanya dalam beberapa juta tahun setelah Tata Surya lahir.

    Sebagai perbandingan, Bumi terbentuk miliaran tahun pasca Tata Surya muncul.

    Hasil eksperimen di NASA mengindikasikan bahwa inti Mars terbentuk karena lelehan besi dan nikel sulfida yang merembes melalui celah-celah batuan padat, langsung menuju pusat planet tersebut.

    Proses ini terjadi bahkan sebelum panas dari peluruhan radioaktif sempat mencairkan bagian dalam planet sepenuhnya.

    Dalam dunia ilmu planet, struktur planet yang berlapis, mulai dari kerak, mantel, hingga inti, dikenal dengan istilah differentiation.

    Elemen berat seperti besi dan nikel biasanya tenggelam ke pusat planet, sementara elemen ringan tetap di permukaan.

    Selama ini, ilmuwan meyakini bahwa proses tersebut hanya bisa terjadi jika interior planet sudah mencair akibat panas dari peluruhan isotop radioaktif seperti aluminium-26. Inilah yang diyakini membentuk inti Bumi dalam waktu miliaran tahun.

    Namun, meteorit Mars menunjukkan bukti isotop yang menunjukkan bahwa inti Mars terbentuk jauh lebih cepat dalam hitungan beberapa juta tahun saja.

    Hal ini sempat membingungkan model pembentukan tata surya, hingga akhirnya tim ilmuwan dari NASA Johnson Space Center menemukan jawabannya.

    Tim NASA dari Divisi Astromaterials Research and Exploration Science (ARES) akhirnya melakukan eksperimen suhu tinggi. Mereka memanaskan sampel batuan kaya sulfur lebih dari 1.020°C. Suhu ini cukup untuk melelehkan sulfida, tapi tidak batu silikat.

    Lewat pencitraan 3D di laboratorium tomografi X-ray, mereka melihat lelehan sulfida merembes melalui celah antar mineral. Ini menunjukkan bahwa lelehan logam berat dapat mencapai inti planet bahkan saat batuan masih padat.

    Untuk memastikan, tim juga meneliti meteorit Mars dan menemukan pola kimia khas dari logam-logam kelompok platinum seperti iridium, osmium, palladium, platinum, dan ruthenium, yang tertinggal sebagai residu akibat perembesan sulfida cair di masa lalu.

    Metode identifikasi tanpa merusak sampel dikembangkan oleh ilmuwan ARES, Jake Setera, menggunakan teknik laser ablation khusus. Hasilnya menguatkan hipotesis bahwa perembesan sulfida memang terjadi di tubuh planet awal.

    Model ini bukan hanya menjelaskan pembentukan Mars, tapi juga berlaku bagi benda-benda besar lain yang terbentuk di wilayah tengah cakram protoplanet tempat Mars berasal. Penemuan ini bahkan memprediksi bahwa inti Mars kemungkinan besar kaya akan sulfur.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Google Sudah Ditinggal, Aplikasi Penggantinya Makin Ramai Diserbu

    Google Sudah Ditinggal, Aplikasi Penggantinya Makin Ramai Diserbu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple dilaporkan berencana untuk mencaplok Perplexity, layanan mesin pencari berbasis kecerdasan buatan (AI) yang merupakan pesaing Google.

    Para petinggi Apple dilaporkan telah mengadakan pembicaraan internal terkait hal tersebut, menurut laporan dari Bloomberg News, berdasarkan keterangan orang-orang yang mengetahui diskusi itu.

    Pembahasan soal rencana Apple mencaplok Perplexity masih dalam tahap awal dan mungkin tidak akan menghasilkan penawaran, kata laporan Bloomberg. Pasalnya, Apple belum membahas penawaran ini dengan manajemen Perplexity.

    “Kami tidak mengetahui adanya diskusi M&A saat ini atau di masa mendatang yang melibatkan Perplexity,” kata Perplexity menanggapi permintaan komentar Reuters, dikutip Minggu (22/6/2025).

    Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

    Perusahaan teknologi besar berlomba-lomba menggelontorkan investasi untuk meningkatkan kemampuan AI di tengah kompetisi yang kian sengit.

    Bloomberg News juga melaporkan bahwa Meta Platforms mencoba membeli Perplexity pada awal tahun ini. Namun, kabar itu belum terkonfirmasi.

    Pada pekan lalu, Meta mengumumkan investasi sebesar US$14,8 miliar ke Scale AI dan menunjuk CEO Scale AI Alexandr Wang untuk memimpin unit superintelijen barunya.

    Sebelumnya, Apple dilaporkan berencana untuk mengintegrasikan kemampuan pencarian yang digerakkan oleh AI, seperti Perplexity AI, ke dalam peramban Safari-nya.

    Hal ini berpotensi mengancam kemitraan bisnis antara Apple dan Google yang sudah berlangsung lama. Google selama ini membayar Apple untuk menjadikan mesin pencarinya sebagai layanan default di perangkat-perangkat Apple.

    Namun, strategi itu kian mendapat tekanan dari Departemen Kehakiman AS (DOJ) karena dinilai melanggar aturan anti-monopoli.

    Sejauh ini, mesin pencari tradisional seperti Google masih mendominasi pangsa pasar global. Kendati demikian, opsi pencarian bertenaga AI yang ditawarkan Perplexity dan ChatGPT makin menonjol dan mengalami peningkatan adopsi pengguna, terutama di kalangan generasi muda.

    Perplexity baru-baru ini menyelesaikan putaran pendanaan yang menilai perusahaan itu sebesar US$14 miliar, menurut laporan Bloomberg News.

    Google Makin Ditinggal

    Sebelumnya, laporan The Verge berkolaborasi dengan tim Research dan Insights dari Vox Media serta Two Cents Insights, mengungkap adanya perubahan tren dalam cara netizen mencari informasi di tengah pesatnya perkembangan teknologi, termasuk AI.

    Laporan tersebut menyimpulkan, kekuatan kini mulai beralih kembali ke tangan pengguna. Masyarakat makin mengutamakan komunitas yang memiliki nilai dan kredibilitas tinggi dalam menyerap informasi yang dapat dipercaya.

    “Teknologi warisan seperti Google dan platform sosial lainnya mulai kehilangan kepercayaan masyarakat. Banyak orang yang beralih ke chatbot AI dan komunitas kecil, serta platform semacam TikTok,” kata laporan The Verge.

    Kesimpulan yang didapat The Verge dan mitranya dihasilkan dari survey 2.000 pengguna internet di Amerika Serikat. Secara angka, 42% mengatakan mesin pencari seperti Google makin tak berguna.

    Sebanyak 66% mengatakan kualitas informasi di internet kian buruk dan sulit mencari sumber informasi yang bisa diandalkan. Sebanyak 55% memilih bertumpu pada komunitas mereka untuk mencari informasi terbaru, lebih dari platform pencarian seperti Google.

    Sementara itu, 52% telah beralih ke chatbot AI dan platform alternatif seperti TikTok untuk mencari informasi, ketimbang mengandalkan Google.

    Menurunnya tingkat kepercayaan pengguna internet terhadap Google tidak datang dari ruang hampa. Sebanyak 76% responden mengatakan lebih dari seperempat hasil pencarian mereka di Google ketika hendak belanja online menunjukkan konten bersponsor atau sengaja dipromosikan secara berbayar.

    Hanya 14% dari konten bersponsor tersebut yang dinilai benar-benar membantu pengalaman pencarian pengguna.

    Sebanyak 61% Gen Z dan 53% milenial mengatakan mereka menggunakan tool AI untuk menggantikan Google dalam mencari informasi terkait topik yang spesifik.

    Saat ini, sudah banyak tool AI yang beredar di pasaran dan bisa dijadikan alternatif pengganti mesin pencari Google. Selain Perplexity dan OpenAI yang populer, ada juga mesin pencari AI yang relatif belum banyak terdengar. Misalnya iAsk.Ai, Komo AI, Brave Search, Andi Search, hingga You.com.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]