Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Bill Gates Mendadak Bongkar Dosa Besar Donald Trump

    Bill Gates Mendadak Bongkar Dosa Besar Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bill Gates melontarkan kritik keras terhadap Presiden AS Donald Trump. Pendiri Microsoft tersebut menuding Trump membuat “kesalahan besar” dengan memangkas pendanaan bantuan luar negeri yang selama ini menyelamatkan jutaan nyawa, terutama di negara-negara berkembang.

    Lewat akun X (dulu Twitter), Gates menyebut dampak dari kebijakan pemotongan itu sangat fatal.

    “Dampak bencana dari pemotongan ini sepenuhnya bisa dicegah, dan masih belum terlambat untuk membalikkan keadaan,” tulis Gates dalam unggahan di X, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (14/7/2025).

    Gates merespons laporan yang menyebut obat HIV untuk anak-anak tidak lagi dikirim ke Afrika dalam beberapa bulan terakhir, dan pasokan yang ada akan kedaluwarsa dalam beberapa minggu.

    Bahkan, dilaporkan juga terjadi kekurangan tabung oksigen untuk bayi dan obat-obatan penyakit menular seksual.

    Sebagai ketua dari organisasi nirlaba Gates Foundation, Gates juga menyampaikan keprihatinannya atas pemangkasan ini dalam pidatonya di Ethiopia pada Juni lalu.

    “Ada begitu banyak pemotongan dalam program bantuan luar negeri, dilakukan begitu tiba-tiba hingga menyebabkan pengiriman obat terganggu total. Ini bukan hanya kesalahan administratif. Ini kesalahan moral,” kata Gates dalam pidatonya.

    Tak hanya itu, Gates juga menyesalkan keputusan pemerintahan Trump yang memotong komitmen terhadap program PEPFAR dan membekukan dukungan untuk aliansi vaksin Gavi, yang didirikan oleh Gates Foundation pada 1999.

    Sebagai informasi, USAID resmi dibubarkan pada 30 Juni dan kini dilebur ke dalam Departemen Luar Negeri AS. Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyebut bantuan AS ke depan akan lebih “tertarget dan dibatasi waktu.”

    Gates sendiri diketahui menyumbangkan US$ 50 juta untuk kampanye kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

    Pada akhir Desember, Gates makan malam bersama Trump di resor Mar-a-Lago milik Trump di Florida. Namun, menurut laporan The New York Times, Menteri Luar Negeri Marco Rubio menolak bertemu dengan Gates sejak menjabat awal Januari.

    Pekan lalu, Rubio mengatakan bahwa ke depan, bantuan mereka akan lebih terarah dan dibatasi waktunya. USAID kini telah dilebur ke dalam Departemen Luar Negeri.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada NPR pada Juni lalu bahwa pihaknya tengah meninjau pendanaan untuk President’s Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR).

    Komentar Gates muncul seminggu setelah ia mengatakan bahwa pemangkasan bantuan ini sudah menyebabkan kematian.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • HP Samsung-Xiaomi-Oppo Tak Kebagian Android 16, Cek Daftarnya

    HP Samsung-Xiaomi-Oppo Tak Kebagian Android 16, Cek Daftarnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google telah merilis versi stabil Android 16 pada 10 Juni 2025 lalu. Peluncuran sistem operasi teranyar dengan nama kode ‘Baklava’ tersebut lebih awal ketimbang jadwal biasanya.

    Banyak HP Android yang bisa memperbarui perangkat mereka ke sistem operasi baru dengan fitur-fitur yang lebih segar dan alat keamanan lebih mumpuni.

    Sayangnya, tak semua HP Android yang kebagian Android 16. Beberapa model lawas sudah tidak bisa lagi melakukan update software. Berikut daftar HP yang tak kebagian Android 16, dikutip dari Gizchina, Senin (14/7/2025):

    Samsung

    Galaxy S21, S21+, S21 Ultra dan yang lebih lawas
    Galaxy Z Fold 3, Fold 3, dan yang lebih lawas
    Galaxy A14, A14 5G, dan yang lebih lawas
    Galaxy M33
    Galaxy M14, M14 5G, dan yang lebih lawas
    Galaxy F14 5G dan yang lebih lawas

    Xiaomi

    Xiaomi 12, 12 Pro, 12 Lite
    Xiaomi 12T, 12T Pro
    Xiaomi 12S, 12S Pro, 12S Ultra
    Xiaomi 12X, dan seri flagship yang lebih lawas
    Xiaomi Civi 2
    Xiaomi Civi 1S
    Xiaomi Civi
    Redmi Note 12, Note 12 Pro, Note 12 Pro+
    Redmi Note 12 Turbo
    Redmi Note 12R, Note 12R Pro
    Redmi Note 12T Pro
    Redmi Note 12 Pro Speed
    Redmi Note 12S, dan seri Redmi Note yang lebih lawas
    Redmi K50, K50 Pro, K50 Ultra
    Redmi K50i
    Redmi K50 Gaming, dan seri Redmi K yang lebih lawas
    Redmi 12 (LTE/5G)
    Redmi 12C, dan seri Redmi yang lebih lawas
    Redmi A2, A2+, dan seri Redmi A yang lebih lawas
    Poco F5, F5 Pro, dan seri Poco F yang lebih lawas
    Poco X5, X5 Pro, dan seri Poco X yang lebih lawas
    Poco C65
    Poco C55
    Poco C51, dan seri Poco yang lebih lawas

    Oppo

    Oppo Find N
    Oppo Find X5, X5 Pro, X5 Lite, dan seri Oppo Find X yang lebih lawas
    Oppo Reno 10, Reno 10 Pro, Reno 10 Pro+
    Oppo Reno 9, Reno 9 Pro, Reno 9 Pro+, dan seri Oppo Reno yang lebih lawas
    Oppo F23
    Oppo F21 Pro, F21 Pro 5G, dan seri Oppo F yang lebih lawas
    Oppo K11, K11x
    Oppo K10, K10 Pro, K10x, dan seri Oppo K yang lebih lawas
    Oppo A3, A3 Pro, A3x
    Oppo A2, A2 Pro, A2x, dan seri Oppo A yang lebih lawas

    Vivo

    Vivo X80, X80 Pro, X80 Lite, dan seri Vivo X yang lebih lawas
    Vivo V30 Lite 5G
    Vivo V29, V29e, V29 Pro, V29 Lite, dan seri Vivo V yang lebih lawas
    Vivo T2, T2 Pro, T2x, dan seri Vivo T yang lebih lawas
    Vivo Y200
    Vivo Y100 5G, Y100i, Y100t, dan seri Vivo Y yang lebih lawas

    iQOO

    iQOO 10, 10 Pro, dan seri flagship yang lebih lawas
    iQOO Z8, Z8x
    iQOO Z7, Z7 Pro
    iQOO Z7x, Z7s, Z7i, dan seri iQOO Z yang lebih lawas
    iQOO Neo 8, Neo 8 Pro, dan seri Neo yang lebih lawas

    Realme

    Realme GT 2
    Realme GT 2 Pro
    Realme GT 2 Explorer Master
    Realme GT 5G, dan seri Realme GT yang lebih lawas
    Realme 11, 11 Pro, 11 Pro+, 11x, dan seri yang lebih lawas
    Realme Narzo 60, Narzo 60 Pro, Narzo 60x, dan seri Realme Narzo yang lebih lawas
    Realme Narzo N55
    Realme Narzo N53
    Realme C67 5G
    Realme C55
    Realme C53, dan seri Realme C yang lebih lawas.

    Perlu dicatat, mayoritas pabrikan Android belum mengonfirmasi roadmap pembaruan Android 16 untuk perangkat mereka. Gizchina menekankan daftar yang dirilis ini berdasarkan prediksi dan kebijakan pembaruan dari software yang ada saat ini.

    Jika perangkat Anda termasuk dalam daftar yang kemungkinan tidak kebagian Android 16, bisa tunggu beberapa saat lagi hingga vendor mengeluarkan roadmap secara resmi.

    Cek pembaruan software perangkat Anda secara berkala untuk mengetahui informasi ketersediaan sistem operasi terbaru. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Operator Internet RI Tertekan, Ternyata Ada Efek Trump Vs Xi Jinping

    Operator Internet RI Tertekan, Ternyata Ada Efek Trump Vs Xi Jinping

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri telekomunikasi nasional tengah berada di bawah tekanan, tak hanya karena faktor internal seperti kompetisi dari platform digital (OTT), tetapi juga akibat tensi geopolitik global yang ikut berdampak pada rantai pasok teknologi. Salah satu pemicunya ternyata berasal dari kebijakan Amerika Serikat (AS) era Donald Trump yang memberi efek lanjutan hingga saat ini.

    Dalam artikel opini di CNBC Indonesia, Amar Bilhaq, Manager of Human Capital Management PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menyatakan aspek geopolitik sering luput dalam analisis kinerja perusahaan teknologi RI, termasuk Telkom.

    “Fluktuasi pasar saham global yang dipicu oleh suku bunga tinggi, ketegangan geopolitik, perlambatan ekonomi China, serta perang teknologi antara negara besar telah menciptakan iklim yang tidak stabil bagi sektor teknologi dan telekomunikasi,” katanya.

    Meskipun Telkom sudah mampu memperbaiki biaya operasional sehingga lebih efisien, penurunan harga saham tetap berpengaruh dengan mempersempit ruang ekspansi.

    “Sektor teknologi secara global telah mengalami koreksi signifikan sejak tahun 2022, imbas dari aksi jual investor saat bank sentral dunia mulai mengetatkan likuiditas. Sektor telekomunikasi meski tidak tumbuh seagresif perusahaan teknologi digital ikut terdampak sentimen negatif ini. Bagi trader jangka pendek, saham telekomunikasi dengan margin tipis dan belanja modal raksasa jelas kurang menarik,” katanya.

    Pengamat Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Joseph Matheus Edward menyatakan perkembangan geopolitik sangat berdampak pada industri telekomunikasi.

    “Kondisi geopolitik saat ini tentu akan berpengaruh pada industri telekomunikasi. Indonesia sebagai negara pengguna perangkat telekomunikasi tentu terkena imbas dari masalah persaingan global mengenai komponen, GPU dengan AI-nya, dan teknologi 5G dengan isu keamanannya serta koneksinya, serta tergerusnya pendapatan oleh OTT [over the top],” ujar Ian kepada CNBC Indonesia, Senin (14/7/2025).

    Menurut Ian, dalam jangka pendek, situasi ini sangat berdampak pada industri telekomunikasi nasional. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya strategi jangka panjang yang berbasis kebijakan nasional untuk memastikan keberlanjutan sektor ini.

    “Dalam jangka panjang, pemerintah tentu harus mengeluarkan kebijakan yang menjaga keberlanjutan pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia,” tegasnya.

    Untuk membentengi sektor telekomunikasi dari tekanan eksternal dan memperkuat transformasi digital nasional, Ian menyebut perlunya pembangunan tiga pilar utama.

    Indonesia perlu membangun tiga pilar industri telekomunikasi atau transformasi digital. Pertama, 100% internet, yaitu semua punya hak yang sama untuk menikmati dampak transformasi digital.

    Kedua, super platform seperti QRIS. Di mana platform yang digunakan, dimiliki negara dan dijalankan oleh industri telekomunikasi dalam negeri.

    Ketiga, Satu Data. Ian menjelaskan, nilai suatu negara atau industri telekomunikasi adalah penguasaan data dan turunannya.

    “Data tersebut dapat diolah menjadi apa saja, contohnya dari data NIK menjadi data NPWP, dan seterusnya,” jelas Ian.

    Ia menambahkan bahwa secara regulasi, Indonesia sudah memiliki sejumlah dasar hukum untuk mengatasi tantangan geopolitik dan pelindungan data.

    “Dalam menghadapi geopolitik secara jangka pendek dan jangka panjang, sebenarnya secara peraturan perundang-undangan sebagian besar sudah ada. Contoh, data harus ditaruh di Indonesia. Tapi perlu melihat efektivitas dan dampak sosial serta ekonomi yang diperoleh masyarakat, negara, dan industri telekomunikasi,” paparnya.

    Ian juga menekankan pentingnya Content Delivery Network (CDN) yang dimiliki oleh negara dan dioperasikan oleh pelaku industri dalam negeri sebagai bagian dari infrastruktur strategis nasional demi keamanan data.

    Di tengah tekanan global, peluang investasi di sektor telekomunikasi nasional justru terbuka lebar.

    “Sentimen investor untuk industri telekomunikasi di Indonesia terbuka lebar. Indonesia masih dianggap lapar bandwidth dan data center. Berapa pun yang disediakan akan terserap habis,” ucapnya.

    Namun, ia mengingatkan bahwa kesuksesan ini butuh koordinasi yang kuat antar pemangku kepentingan.

    “Hanya saja, dalam jangka pendek perlu ada koordinasi semua pihak dengan lebih baik, sehingga semua mendapatkan bagian yang sangat menguntungkan,” kata Ian.

    Ia optimistis, dalam jangka panjang, industri telekomunikasi Indonesia akan menjadi ladang investasi yang menjanjikan. Selain populasi besar, struktur geografis Indonesia yang berupa kepulauan juga menghadirkan potensi bisnis infrastruktur digital seperti kabel laut.

    “Ke depannya, investasi di Indonesia untuk industri telekomunikasi akan sangat menarik, dengan jumlah penduduk yang besar dan daerah kepulauan. Kabel laut akan menarik secara bisnis,” pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perang China-AS Makin Panas, Ternyata Ada Peluang Besar Buat RI

    Perang China-AS Makin Panas, Ternyata Ada Peluang Besar Buat RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, khususnya di sektor teknologi dan telekomunikasi, makin memanas. Namun, di tengah perang dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia ini, Indonesia justru berpotensi menjadi pihak yang diuntungkan.

    Menurut Pratama Dahlian Persadha, pakar keamanan siber sekaligus Ketua Umum Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center), perang dagang yang berlangsung saat ini bisa dimanfaatkan Indonesia untuk membangun ekosistem teknologi yang lebih terbuka.

    “Negara-negara berkembang seperti Indonesia, India, serta sejumlah negara di benua Afrika tengah menyaksikan lonjakan prospek industri ini, didorong oleh tingkat adopsi digital yang masih rendah namun tumbuh pesat,” ujar Pratama kepada CNBC Indonesia, Senin (16/7/2025).

    Namun, kemajuan seperti implementasi teknologi 5G bukan semata-mata tentang kecepatan jaringan, melainkan telah menjadi bagian dari kontestasi kekuatan global yang bersaing dalam menguasai infrastruktur digital dan kontrol atas arus informasi.

    Dalam hal ini, persaingan antara Amerika Serikat dan China menggambarkan dinamika tersebut secara nyata.

    Di satu pihak, China menggelontorkan investasi besar dalam pengembangan 5G dan mengandalkan dominasi perusahaan seperti Huawei, yang justru memicu kekhawatiran di banyak negara Barat.

    Kekhawatiran ini muncul dari kemungkinan infrastruktur yang dibangun digunakan untuk keperluan intelijen dan pengawasan, mengingat peraturan pemerintah China yang memungkinkan negara meminta data dari perusahaan dalam negeri.

    “Sebagai respons, AS dan sekutunya mendorong penggunaan penyedia alternatif seperti Nokia, Ericsson, atau pendekatan berbasis Open RAN sebagai bentuk strategi penyeimbang pengaruh global,” jelas Pratama.

    Selain aspek politik, ketegangan antara AS dan China juga berimbas langsung pada perilaku pasar, khususnya para investor di sektor teknologi. Volatilitas pasar meningkat tajam setiap kali ada pengumuman sanksi atau larangan baru, terutama yang menyasar perusahaan semikonduktor atau vendor teknologi besar seperti Huawei.

    Namun, menurutnya, agar potensi tersebut bisa dioptimalkan, Indonesia harus mempercepat adopsi teknologi berbasis standar terbuka seperti Open RAN, serta memperkuat peran lembaga pengawas independen guna memastikan keamanan dan transparansi jaringan.

    “Secara khusus di Indonesia, para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun pelaku industri, harus bergerak cepat dalam mengimplementasikan teknologi yang lebih terbuka dan fleksibel seperti Open RAN,” terangnya.

    Selain itu, pelibatan beragam vendor akan mengurangi ketergantungan terhadap satu penyedia dan memperbesar ruang gerak diplomatik Indonesia dalam peta kompetisi global.

    “Langkah-langkah ini akan mendukung terbangunnya ekosistem digital yang tangguh, adil, dan mampu beradaptasi di tengah ketidakpastian dunia,” pungkasnya.

    Dalam tulisan opini di CNBC Indonesia, Amar Bilhaq, Manager of Human Capital Management di PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menyatakan ketegangan geopolitik membuka peluang besar buat Telkom.

    Dia menilai skandal spionase dan kekhawatiran privasi global telah membuat pemerintah dan korporasi baik domestik maupun multinasional semakin waspada dalam menempatkan data mereka. Dampaknya, menyimpan data sensitif warga negara atau data strategis perusahaan di cloud server milik raksasa teknologi AS atau China kini dipandang berisiko tinggi.

    “Di sinilah posisi Telkom sebagai BUMN menjadi kartu truf. Melalui anak usahanya seperti Telkomsigma dan bisnis data center NeutraDC, Telkom adalah kandidat utama untuk menjadi ‘benteng pertahanan’ data nasional. Mereka menawarkan netralitas dan kepercayaan yang tidak dimiliki pemain asing,” katanya.

    Amar menyatakan ini adalah saat peralihan dari bisnis konektivitas B2C (Business-to-Consumer) yang berdarah-darah ke bisnis B2B (Business-to-Business) dan B2G (Business-to-Government) yang lebih stabil dan menguntungkan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jangan Salah Beli, Kenali Bedanya Android TV dan Smart TV

    Jangan Salah Beli, Kenali Bedanya Android TV dan Smart TV

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada banyak jenis televisi yang saat ini beredar di pasaran. Beberapa yang populer adalah Android TV, Smart TV, dan Google TV. Masing-masing memiliki perbedaan dan persamaan.

    Sebelum membeli, pastikan Anda mengetahui persamaan dan perbedaan masing-masing TV. Yang jelas, Android TV, Smart TV, dan Google TV sudah terhubung internet.

    Pengguna juga bisa menonton tayangan dari aplikasi streaming yang tersedia. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar dari semua TV tersebut. Berikut rangkumannya:

    Smart TV

    Seperti dijelaskan sebelumnya, Smart TV memungkinkan pengguna menonton layanan streaming dari aplikasi di layar TV. Misalnya menonton film dari Netflix atau video di YouTube.

    Biasanya Smart TV sudah dilengkapi dengan aplikasi bawaan. TV ini juga menyediakan toko aplikasi untuk menginstal aplikasi yang diinginkan pengguna.

    Smart TV menggunakan sistem operasi yang mendukung performa pada TV. Perangkat akan menggunakan sistem operasi sesuai dengan produsen TV seperti Tizen di Samsung dan WebOS di LG.

    Namun, terkadang ada keterbatasan pembaruan dan ketersediaan aplikasi baru. Jadi pengguna hanya bisa menggunakan beberapa aplikasi saja di masa depan.

    Android TV

    Android TV menggunakan sistem operasi Android dan dukungan sejumlah layanan Google. Pengguna bisa mengakses berbagai aplikasi langsung melalui toko aplikasi Google Play Store.

    Menggunakan Android TV sama seperti penggunaan smartphone Android. Pasalnya, hampir semua cara mengakses aplikasi dan kontennya mirip dengan HP Android.

    Android TV juga didukung Google Assistant. Selain itu, adapula fitur screen mirroring untuk menampilkan konten dari ponsel atau tablet ke layar TV.

    Google TV

    Hampir sama seperti Android TV, namun Google TV memiliki fokus pada penemuan dan rekomendasi yang relevan dengan pengguna. Jadi akan dihadirkan sesuai dengan minat para penggunanya.

    Google TV memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan sejumlah layanan streaming pada satu antarmuka. Jadi, tidak perlu membuka aplikasi terpisah hanya untuk mencari konten.

    Berdasarkan penjelasan di atas, mana yang menarik minat Anda, Android TV, Smart TV, atau Google TV? Pastikan Anda memastikan jenis TV yang hendak dibeli. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bill Gates Makin Miskin, Tak Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia

    Bill Gates Makin Miskin, Tak Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama 18 tahun terakhir, nama Bill Gates kerap masuk dalam daftar ‘Top 10’ orang terkaya di muka Bumi. Namun, minggu ini nasibnya berubah.

    Gates kehilangan 30% harta kekayaannya atau setara US$51-52 miliar (Rp829-846 triliun). Penyebabnya adalah pengeluaran yang besar untuk aktivitas filantropisnya.

    Kendati keluar dari daftar ‘Top 10’ orang terkaya di dunia dan hartanya berkurang jauh, Gates belum jatuh miskin. Ia masih bertengger di posisi ke-12 sebagai orang terkaya dunia.

    Posisinya diganti oleh mantan asistennya sendiri, Steve Ballmer, yang menduduki posisi ke-5 sebagai orang terkaya di dunia.

    Pada awal Juli 2025, kekayaan Gates ditaksir mencapai US$175 miliar (Rp2.847 triliun) di atas kertas, menurut daftar Bloomberg Billionaire Index, dikutip dari News Nation Now, Senin (14/7/2025).

    Ia masih memegang sekitar 1% saham Microsoft dan menerima US$60 miliar (Rp976 triliun) dalam bentuk saham dan dividen dari perusahaan.

    Bill Gates Ogah Mati Kaya

    Kendati makin miskin, Gates tak berkecil hati. Justru ia memang bercita-cita untuk tidak meninggal dalam keadaan bergelimang harta.

    “Orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal nanti. Namun, saya bertekad omongan ‘dia [Gates] meninggal kaya’ tak termasuk di antaranya,” kata Gates, dikutip dari News Nation Now.

    “Terlalu banyak masalah mendesak yang harus dipecahkan sehingga saya tidak bisa lagi menyimpan sumber daya yang bisa digunakan untuk membantu orang lain,” ia menambahkan.

    Sebelumnya, Gates memang berkomitmen untuk mendonasikan hampir seluruh harta kekayaannya untuk yayasan filantropi Gates Foundation. Yayasan tersebut didirikan bersama sang mantan istri, Melinda French Gates, pada 2000 silam.

    Gates mengatakan yayasan itu akan ditutup pada 31 Desember 2045 atau 20 tahun dari sekarang. Ia juga akan menghabiskan 99% harta kekayaannya untuk kepentingan sosial hingga 20 tahun ke depan.

    “Saya memutuskan memberikan uang saya kembali ke masyarakat lebih cepat dari rencana awal. Saya akan menyumbangkan hampir semua kekayaan saya melalui The Gates Foundation selama 20 tahun ke depan untuk tujuan menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia,” tulis Gates dalam blognya beberapa saat lalu, pasca berkunjung ke Indonesia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Google Borong Karyawan Rp 39 Triliun, Perang AI Menggila

    Google Borong Karyawan Rp 39 Triliun, Perang AI Menggila

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google bergabung dalam perang talenta AI di raksasa teknologi global. Perusahaan baru saja merekrut seorang ahli AI dengan nilai yang besar.

    Salah satu pendiri dan CEO Windsurf, Varuan Mohan, diketahui baru saja direkrut Google. Perekrutan Mohan berasal dari kesepakatan dengan startup yang bergerak di bidang pengkodean AI tersebut.

    Kesepakatan senilai US$2,4 miliar (Rp 39 triliun) itu menghasilkan beberapa hal. Salah satunya Google bisa merekrut karyawan riset dan pengembangan Windsurf.

    Seorang sumber mengatakan kesepakatan itu membuat Google berhak mengambil lisensi non-eksklusif tertentu dari Windsurf. Sementara itu, startup tersebut masih bisa memberikan lisensi teknologinya kepada pihak lain.

    Google mengonfirmasi kedatangan ahli kode AI dari Windsurf. Mereka akan bekerja di DeepMind, unit perusahaan yang bergerak di bidang AI.

    “Kami senang menyambut sejumlah talenta pengkodean AI terbaik dari tim Windsurf ke Google DeepMind untuk memajukan pekerjaan dalam pengkodean agen,” kata juru bicara Google, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (14/7/2025).

    “Kami sangat antusias menghadirkan manfaat Gemini pada para pengembang software dimanapun,” imbuhnya.

    Bulan April lalu, CNBC Internasional melaporkan Windsurf juga tengah bernegosiasi dengan raksasa AI lainnya OpenAI. Kesepakatan akuisisi kabarnya mencapai US$3 miliar (Rp 48,7 triliun).

    Juru bicara OpenAI mengatakan kesepakatan eksklusivitas untuk menyelesaikan akuisisi antar dua perusahaan sebenarnya sudah selesai. Namun, periodenya disebut telah berakhir.

    Perang talenta AI memang tengah berlangsung pada banyak raksasa teknologi. Meta, misalnya, dikabarkan menawarkan karyawan OpenAI dengan gaji fantastis.

    Selain itu, Meta baru saja mendatangkan Alexandr Wang yang merupakan pendiri ScaleAI untuk memimpin strategi AI. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg rela menggelontorkan uang US$14,3 miliar (Rp 232,4 triliun) untuk investasi ke ScaleAI.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Warga RI Sudah Kecanduan Parah No. 1 di Dunia, Cek 7 Cara Mengatasinya

    Warga RI Sudah Kecanduan Parah No. 1 di Dunia, Cek 7 Cara Mengatasinya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laporan Digital 2025 Global Overview Report menyebutkan Indonesia sebagai negara yang mengakses internet lewat HP terbanyak di dunia. Sebanyak 98,7% masyarakat berusia 16 tahun mengakses internet lewat HP.

    Bahkan, waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia juga sangat banyak mencapai 7 jam 22 menit dalam satu hari. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata global selama 6 jam 38 menit.

    Capaian Indonesia itu hanya kalah dari Afrika Selatan dan Brasil. Masyarakat di dua negara menghabiskan 9 jam per hari.

    Pengguna ponsel yang mengakses internet di Indonesia dilaporkan lebih banyak dari laptop mencapai 63% dibandingkan 39%. Kebanyakan digunakan oleh perempuan 16-24 tahun selama 4 jam 44 menit.

    Salah satu cara ekstrem yang bisa dilakukan untuk mengurangi penggunaan ponsel adalah dengan digital detox. Caranya dengan menahan diri tidak menggunakan perangkat digital termasuk ponsel sama sekali dalam waktu tertentu.

    Jika Anda belum bisa lepas sepenuhnya, ada cara lain untuk menghindari kecanduan bermain ponsel. Khusus bagi pengguna Android, Anda diberikan banyak fitur untuk menghindari terlalu banyak scrolling smartphone.

    Berikut 7 fitur yang bisa Anda manfaatkan di ponsel Android, dikutip dari Android Police, Senin (14/7/2025):

    1. Mode Focus

    Mode ini memungkinkan pengguna menjeda aplikasi yang mengganggu dan mengubahkanya menjadi abu-abu. Jika diaktifkan, notifikasi yang berasal dari aplikasi akan diblokir saat aktif.

    Anda bisa mengaktifkan jadwal Mode Focus misalnya saat waktu bekerja. Dengan cara ini mungkin Anda akan lebih berfokus bekerja dibandingkan asik mengakses membuka aplikasi media sosial atau berbelanja di e-commerce.

    2. Do Not Disturb

    Jika Anda masih merasa kurang dengan mode Focus, Anda bisa mengaktifkan mode Do Not Disturb (DND). Pengguna bisa memasukkan panggilan atau jadwal penting saat mode ini diaktifkan.

    Mengaktifkannyua seperti mematikan ponsel secara sesaat. Termasuk Anda bisa tidur lebih nyenyak di malam hari, karena tidak perlu mendengar atau melihat notifikasi dari aplikasi tertentu.

    3. Matikan Notifikasi Aplikasi

    Melihat notifikasi dari aplikasi membuat kita langsung membuka ponsel. Namun berakhir lama memainkan smartphone, bahkan setelah pemberitahuan itu kita buka.

    Anda bisa mematikan notifikasi aplikasi. Dengan begitu tidak harus terburu-buru membuka ponsel saat ikon notifikasi menyala di layar.

    Cara mematikan notifikasi aplikasi dengan masuk ke Settings > Notifications > App Notification. Berikutnya pilih aplikasi yang ingin dinonaktifkan pemberitahuannya.

    4. Mode Grayscale

    Mode Grayscale akan mengubah layar menjadi abu-abu. Sebab warna di layar ataupun aplikasi bisa jadi membuat Anda tertarik untuk memainkannya.

    Untuk menggunakannya, buka Settings > Accesibility. Pilih Color correction dan klik Grayscale.

    5. Pengatur Waktu Aplikasi (App Timers)

    Fitur ini akan memblokir Anda menggunakan aplikasi yang terlalu lama digunakan. Anda tinggal mengatur kapan waktu penggunaan habis.

    Setelah habis, pengguna akan segera keluar dari aplikasi dan tidak bisa membukanya kecuali menggunakan yang berbeda.

    6. Mode Bedtime

    Malam hari memang jadi waktu paling menyenangkan scrolling ponsel. Untuk menghindari kecanduan pada ponsel, Anda harus menghindari menggunakanya.

    Caranya dengan mengaktfikan mode Bedtime atau waktu tidur di ponsel. Buka Settings dan klik Digital Wellbeing &parental control, berikutnya masuk ke Bedtime Mode.

    7. Sembunyikan Aplikasi yang Mengganggu

    Anda perlu memilih aplikasi mana saja yang cukup mengganggu kegiatan. Hapus semua aplikasi dari home screen untuk meminimalkan waktu penggunaan ponsel.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fakta Baru Rekaman Pilot Air India, Pakar Curiga Sengaja Kecelakaan

    Fakta Baru Rekaman Pilot Air India, Pakar Curiga Sengaja Kecelakaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Temuan terbaru terkait kecelakaan Air India Flight 171 yang jatuh di Ahmedabad, India, menuai kekhawatiran dari pakar penerbangan. Salah satu sorotan utama adalah rekaman suara kokpit yang menunjukkan kemungkinan adanya tindakan mematikan pasokan bahan bakar sesaat setelah lepas landas.

    Menurut laporan awal investigasi, kedua sakelar pengontrol bahan bakar pesawat Boeing 787-8 itu berpindah ke posisi “cut-off” hanya dalam hitungan detik setelah pesawat mengudara.

    Sakelar tersebut kemudian dikembalikan ke posisi normal, yang memicu pengaktifan ulang mesin secara otomatis. Saat pesawat jatuh, satu mesin mulai kembali memberikan dorongan, sementara mesin lainnya telah menyala kembali namun belum sepenuhnya pulih.

    Peter Goelz, mantan Direktur Pelaksana National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat, mengatakan temuan ini sangat meresahkan.

    “Temuan ini amat mengganggu, bahwa seorang pilot mematikan sakelar bahan bakar hanya beberapa detik setelah pesawat mengudara,” kata Goelz, dikutip BBC, Senin (14/7/2025).

    Rekaman suara menunjukkan salah satu pilot bertanya kepada yang lain, “kenapa kamu mematikan sakelarnya?”, namun tidak jelas siapa yang mengatakan apa. Kedua pilot diketahui telah lolos uji kelayakan dan alkohol sebelum penerbangan.

    Goelz menilai masih banyak yang belum terungkap dari rekaman kokpit tersebut.

    “Ada kemungkinan isi rekaman suara kokpit lebih banyak daripada yang telah dibagikan. Hanya satu kalimat seperti ‘kenapa kamu mematikan sakelar’ tidak cukup,” ujarnya.

    Ia juga menyebut pentingnya identifikasi suara yang akurat, transkrip lengkap kokpit dengan label siapa yang berbicara, dan tinjauan menyeluruh terhadap seluruh komunikasi sejak pesawat didorong keluar dari gerbang hingga saat kecelakaan terjadi. Goelz juga mendesak penggunaan kamera video di kokpit.

    Goelz menanggapi, “Saya belum pernah mendengar adanya keluhan terkait sakelar ini. Tapi karena disebut dalam laporan, tentu harus ditelusuri, meski bisa jadi hanya pengalih perhatian.”

    Investigasi terhadap kecelakaan ini masih berlangsung, dengan tim gabungan dari India, Boeing, General Electric, dan sejumlah pakar internasional lainnya.

    Para penyelidik menjelaskan bahwa sakelar bahan bakar jenis lever-lock ini dirancang untuk mencegah aktivasi tidak sengaja. sakelar ini harus diangkat terlebih dahulu untuk dibuka sebelum dipindahkan, sebuah fitur keamanan yang sudah digunakan sejak 1950-an. Sakelar ini dirancang dengan standar tinggi dan sangat dapat diandalkan. Pelindung tambahan juga disediakan untuk mencegah benturan tak disengaja.

    “Nyaris mustahil untuk memindahkan kedua sakelar sekaligus hanya dengan satu tangan, sehingga aktivasi tidak sengaja sangat kecil kemungkinannya,” ujar seorang penyelidik kecelakaan udara yang berbasis di Kanada dan enggan disebutkan namanya kepada BBC.

    Juni lalu, pesawat Air India Flight 171 diketahui jatuh kurang dari satu menit setelah lepas landas dan menewaskan ratusan penumpang dan kru di dalamnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nuklir Raksasa Hancurkan Jepang Gara-gara Ulah Warga Remehkan Alam

    Nuklir Raksasa Hancurkan Jepang Gara-gara Ulah Warga Remehkan Alam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nuklir raksasa meledak di Jepang pada 12 Maret 2011 atau sehari setelah gempa berkekuatan M9 dan tsunami 40 meter menghantam wilayah timur negara tersebut. Ternyata, ledakan nuklir dahsyat tersebut bukan hanya dipicu bencana alam, tetapi ulah manusia yang meremehkan dampaknya.

    Ledakan nuklir mengguncang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. Radiasinya menyebar hingga 20 km dan mengubah wilayah tersebut menjadi zona kosong tak berpenghuni sampai sekarang.

    Sepekan sebelum bencana terjadi, para ahli nuklir Jepang sudah memperingatkan keretakan di sistem pendingin reaktor. Namun, peringatan itu malah diabaikan.

    Para pengelola memilih diam dan menutup-nutupi masalah yang ada, sebab takut akan ada sanksi yang menimpa. Bahkan, mereka enggan memanggil ahli luar untuk mengatasi masalah yang ada.

    “Pada 12 Maret, saya melihat mobil berisi orang-orang memakai baju proteksi dan masker gas. Mereka menyuruh warga segera mengungsi. Saat itu saya sadar ada bahaya besar,” kata Mizue Kanno, warga Fukushima, dikutip dari Fukushima Testimony. Rumah Kanno hancur lebur, namunia selamat karena tinggal cukup jauh dari pantai.

    Sebagai informasi, tragedi Fukushima menjadi bencana nuklir terbesar ketiga dalam sejarah Jepang setelah Hiroshima dan Nagasaki (1945), dan menyamai level tragedi Chernobyl (1986).

    Bedanya, ledakan Fukushima tak terjadi karena perang atau kesalahan teknologi semata, tetapi faktor besarnya adalah kesombongan manusia dalam meremehkan kekuatan alam.

    Kesalahan Perencanaan

    Sebelum reaktor itu meledak, pemerintah Jepang dinilai sudah keliru sejak tahap perencanaan. Mereka hanya memakai pendekatan “deterministik”, yakni mengandalkan catatan bencana masa lalu. Mereka tidak memikirkan pendekatan “probabilistik” yang mempertimbangkan kemungkinan terburuk di masa depan.

    Sejarah mencatat gempa terbesar sebelumnya ‘hanya’ berkekuatan M8 dan tsunami tertinggi 3,5 meter. Lantas, PLTN Fukushima pun hanya dirancang untuk skenario itu. Padahal para ilmuwan sudah memperingatkan kemungkinan gempa yang jauh lebih besar.

    Alam membuktikan peringatan tersebut. Pada 11 Maret 2011, gempa berkekuatan M9 mengguncang Jepang selama 6 menit, diikuti tsunami raksasa. PLTN runtuh, pendingin mati, reaktor langsung meledak.

    “Jepang telah meremehkan risiko tsunami sebagai serangkaian kesalahan bodoh yang menyebabkan bencana,” tegas Costas Synolakis, profesor Teknik Sipil di University of Southern California.

    Ledakan Fukushima menjadi simbol betapa berbahayanya jika manusia merasa paling tahu soal alam. Kebiasaan menutup-nutupi masalah, abai terhadap risiko, hingga mengabaikan suara ilmuwan, menjadi bom waktu yang akhirnya meledak.

    Warga Fukushima kini menanggung akibatnya. Mereka tak hanya kehilangan rumah akibat gempa, tapi juga harus pergi dan tak bisa kembali karena tanah kelahiran mereka telah terkontaminasi nuklir. Senjata yang dibuat untuk memberi energi, justru berubah menjadi bencana karena kesalahan manusia yang meremehkan kekuatan alam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]