Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Cari Kerja Susah, Gen-Z Menyesal Duit Habis Buat Kuliah

    Cari Kerja Susah, Gen-Z Menyesal Duit Habis Buat Kuliah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Makin banyak Gen Z yang mempertanyakan nilai pendidikan tinggi, terutama di tengah maraknya PHK dan sulitnya mendapatkan pekerjaan tetap.

    Situasi ekonomi seperti sekarang membuat mereka mulai berpikir ulang tentang investasi waktu dan biaya untuk kuliah. Tak sedikit yang merasa keputusan itu tidak sebanding dengan hasil yang didapat.

    Menurut 2025 Gen Z Career Prospects Report dari Resume Genius, hampir 1 dari 4 karyawan Gen Z (23%) mengaku menyesal telah menempuh pendidikan tinggi. Sementara 1 dari 5 (19%) menyatakan gelar mereka sama sekali tidak membantu dalam karier.

    Selain itu, nilai sebuah gelar sangat bergantung pada bidang studi yang diambil. Lulusan dari jurusan STEM dan kesehatan melaporkan dampak karier terbesar dari pendidikan mereka, dengan 87% menyatakan gelarnya membantu secara profesional. Namun, bagi lulusan seni, humaniora, atau ilmu sosial, angkanya turun drastis menjadi hanya 51%.

    Jika diberi kesempatan mengulang, banyak pekerja Gen Z mengatakan mereka akan mengambil jalan berbeda. Beberapa akan memilih jurusan yang lebih menghasilkan seperti teknologi atau keuangan. Lainnya memilih untuk melewatkan gelar mahal, dan mengambil sekolah vokasi, kuliah yang lebih terjangkau, atau langsung memulai bisnis sendiri.

    Tapi, tidak semua Gen Z menyesali keputusannya. Sekitar sepertiga (32%) mengaku puas dengan jalur pendidikan mereka, dan tingkat kepuasan meningkat seiring tingginya jenjang pendidikan.

    Mereka yang bergelar magister menjadi kelompok paling puas secara keseluruhan, meski mereka juga paling banyak menyesal tidak memilih sekolah yang lebih murah, demikian dikutip dari laman QZ, Kamis (31/7/2025).

    Satu tren menarik dalam laporan ini adalah bahwa Gen Z tidak hanya mengandalkan satu pekerjaan. Sebanyak 58% responden mengatakan mereka memiliki pekerjaan sampingan selain pekerjaan utama, dan 25% lainnya mempertimbangkan untuk memiliki satu pekerjaan.

    Entah untuk menutup kebutuhan hidup, menyalurkan passion, atau membangun sesuatu untuk masa depan. Pekerjaan sambilan kini juga menjadi bagian besar dalam strategi karier Gen Z.

    Hampir dua pertiga pemegang gelar diploma mengatakan mereka menjalani pekerjaan sampingan, dibandingkan hanya sedikit lebih dari setengah pemegang gelar sarjana atau magister.

    Meski sebagian besar pekerja Gen Z telah mengejar pendidikan tinggi, banyak yang mulai mempertanyakan apakah keputusan itu tepat, atau bahkan menguntungkan. Fakta ini menunjukkan realita pahit, mencari kerja kini makin sulit, bahkan untuk lulusan perguruan tinggi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Warga RI Candu Parah Nomor 1 di Dunia, Ini Aksi Meutya Hafid

    Warga RI Candu Parah Nomor 1 di Dunia, Ini Aksi Meutya Hafid

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menjelaskan membedakan klasifikasi media sosial dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak. Pemerintah akan melihat dari risiko adiksi yang ditemukan.

    Jadi bukan hanya dari unsur negatif dalam platform yang dilihat, seperti pornografi hingga judi online. Namun adiksi pada platform akan masuk dalam variabel yang dihitung nantinya.

    “Dilihat dari adiksi, dilihat dari temuan-temuan misalnya. Ada konten-konten pornografi. Bagaimana compliance terhadap. Konten-konten negatif lainnya, Tidak hanya pornografi tapi misalnya judi online dan lain-lain,” kata Meutya ditemui di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kamis (31/7/2025).

    “Tapi kita juga melihat unsur adiksi, jadi bisa saja tidak ada konten negatifnya. Tapi adiksi ini juga kita akan masukkan kepada variabel yang dihitung,” dia menambahkan.

    Aturan soal klasifikasi itu termuat dalam Pasal 5. Pasal tersebut menjelaskan tingkat risiko platform anak. Risiko itu dibagi atas dua hal yakni risiko tinggi dan risiko rendah.

    Dalam risiko itu juga dibagi dalam berbagai aspek. Berikut daftar aspeknya:

    Kontak dengan orang lain yang tidak dikenal
    Terpapar pada konten pornografi, kekerasan, berbahaya untuk keselamatan nyawa dan konten lain yang tidak sesuai peruntukkan anak
    Eksploitasi anak sebagai konsumen
    Mengancam keamanan data pribadi anak
    Menimbulkan adiksi
    Gangguan kesehatan psikologi anak
    Gangguan fisiologis anak

    Warga RI Kecanduan HP

    Data menunjukkan penduduk Indonesia sudah kecanduan HP parah. Lagi-lagi, warga RI ada di peringkat pertama dalam hal waktu yang dihabiskan menatap layar HP.

    Dalam State of Mobile 2024 yang dirilis oleh Data.AI warga Indonesia menjadi pengguna yang paling lama menghabiskan waktu dengan perangkat mobile seperti HP dan tablet pada 2023, yaitu 6,05 jam setiap hari.

    Warga RI adalah satu-satunya masyarakat yang menghabiskan waktu di HP lebih dari 6 jam tiap hari. Pada posisi kedua, warga Thailand hanya menghabiskan 5,64 jam per hari. Argentina ada di posisi ketiga yaitu 5,33 jam per hari.

    Kecanduan HP orang Indonesia sebetulnya tidak separah pada 2022. Pada 2022, warga RI menghabiskan waktu hingga 6,14 jam per hari menatap layar HP dan tablet.

    Indonesia juga menempati salah satu posisi teratas dalam hal download aplikasi. Data.AI menempatkan warga RI di posisi ke-5 dalam hal download aplikasi. Sepanjang 2023, warga RI sekitar 7,56 miliar kali melakukan download aplikasi.

    Dalam hal download, warga China tidak ada saingan. Hanya dalam setahun, warga China 113,41 miliar kali mendownload aplikasi.

    Meskipun nomor satu dalam penggunaan HP, ternyata warga RI bukan nomor satu dalam hal penggunaan aplikasi mobile. Warga RI “hanya” menghabiskan 415 miliar jam sepanjang 2023 di aplikasi mobile sehingga ada di posisi ketiga.

    Warga yang paling banyak menghabiskan waktu di aplikasi mobile adalah India. Warga India menghabiskan waktu 1,19 triliun jam menggunakan aplikasi mobile.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Beratnya Nasib Warga RI, Seminggu Sekali Ada yang Mau Menipu

    Beratnya Nasib Warga RI, Seminggu Sekali Ada yang Mau Menipu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Global Anti-Scam Alliance (GASA) Indonesia Chapter dirilis atas kerja sama antara Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Mastercard, bersama dengan AFTECH.

    Peluncuran ini merupakan inisiatif strategis yang menandai langkah besar dalam upaya kolektif untuk menghadapi meningkatnya penipuan digital di Indonesia.

    Ini merupakan GASA kedua yang diluncurkan di Asia Tenggara, setelah pembentukan perdana di Singapura tahun lalu.

    “Hari ini merupakan tonggak penting bagi kita. Indonesia secara resmi menjadi negara kedua di Asia Tenggara dan kedelapan di dunia yang membentuk chapter GASA. Peluncuran ini bukan sekedar seremonial. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen kita bersama untuk melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman scam,” ujar Reski Damayanti, Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison dan Ketua GASA Indonesia, saat peluncuran yang berlangsung di Kantor IOH, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

    GASA sendiri merupakan organisasi nirlaba internasional yang menyatukan pemangku kepentingan lintas sektor, termasuk badan pemerintah, platform teknologi, institusi keuangan, kelompok perlindungan konsumen, dan masyarakat sipil, untuk melawan penipuan online melalui kolaborasi, pendidikan, dan penelitian.

    Di Indonesia, GASA akan dipimpin oleh Indosat sebagai Ketua, serta Mastercard dan AFTECH sebagai Wakil Ketua, dengan perusahaan seperti DANA, Google, GSMA, Meta, Shopee, dan Tech for Good Institute bergabung dalam koalisi ini.

    Menurut Laporan Penipuan Asia GASA 2024, 65 persen orang Indonesia mengalami upaya penipuan setiap minggu, mulai dari pesan phishing dan tawaran pekerjaan palsu hingga penipuan investasi.

    Untuk itu GASA Indonesia Chapter akan fokus pada berbagi intelijen antar industri, kampanye edukasi publik, dan
    inovasi kebijakan untuk memperkuat kepercayaan dan keamanan digital.

    Misi utama GASA Indonesia Chapter adalah membangun koalisi sektor swasta dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan institusi terkait lainnya, memastikan sinergi yang kuat antara sektor publik dan swasta dalam melawan penipuan.

    Salah satu inisiatif utama yang sedang digerakkan oleh GASA Indonesia adalah penelitian tentang ‘Keadaan Penipuan di Indonesia’. Penelitian ini akan memberikan wawasan baru tentang lanskap ancaman lokal, kerentanan konsumen, dan taktik penipuan yang berkembang, yang akan membantu para pemangku kepentingan lintas sektor untuk merancang strategi pencegahan yang efektif.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 55 Startup di RI yang Terima Investasi MDI Ventures Selain TaniHub

    55 Startup di RI yang Terima Investasi MDI Ventures Selain TaniHub

    Jakarta, CNBC Indonesia – MDI Ventures sedang menjadi pembicaraan di media. Perusahaan modal ventura ini adalah salah satu perusahaan yang paling rajin berinvestasi di startup dalam dan luar negeri.

    Sebagai bagian dari grup perusahaan BUMN raksasa, Telkom, MDI Ventures agak berbeda dengan venture capital lain. MDI Ventures adalah corporate venture capital, yaitu pengelola dana investasi yang menjadi bagian dari sebuah korporasi sehingga aktivitas investasi dan sasaran investasinya sejalan dengan strategi perusahaan afiliasi.

    MDI Ventures sendiri telah memiliki beberapa portofolio di perusahaan rintisan atau startup di Tanah Air. Melansir dari laman resmi, MDI Ventures telah berinvestasi ke lebih dari 86 startup lokal dan global, termasuk Tanihub.

    Portofolio MDI juga mencakup beberapa industri, mulai dari fintech, healthcare, enterprise, edu-tech, deeptech, konsumen, agri food tech, dan deep tech.

    Berikut adalah  nama startup berbasis di Indonesia yang telah disuntik dana oleh MDI Ventures:

    Goers
    Qlue
    Anchanto
    TaniHub
    Beam
    NComputing
    Luwjistik
    Gocement
    DELOS
    Pitik
    Waresix
    Inspogo
    Sinbad
    Belanjaparts
    FishLog
    Gaspack
    AssistX Enterprise
    Packworks
    Proglix
    Wifkain
    OY!
    Evermos
    aCommerce
    Kata.ai
    Julo
    Manusbio
    Sekolah.mu
    Nodeflux
    Paket ID
    Sonar
    Bahaso
    Opsigo
    Volantis
    Fabelio
    Adskom
    AgriAku
    Bananas
    Bebasinvestasi
    Zenius
    Payfazz
    Aruna
    Good Doctor
    Qoala
    Legit Group
    TADA
    Paxel
    SICEPAT
    Amartha
    Koin Works
    Cermati
    ALODOKTER
    Cakap
    Run System
    Privyid
    Kredivo
    MPL (Mobile Premier League)

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kena Kasus Korupsi Seret Pemodal, Ini Daftar Lengkap Investor TaniHub

    Kena Kasus Korupsi Seret Pemodal, Ini Daftar Lengkap Investor TaniHub

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nama TaniHub terjerat kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Total investasi dalam kasus itu mencapai US$25 juta atau Rp 400 miliar.

    Kasus tersebut juga telah menetapkan tiga tersangka, yakni Direktur MDI Ventures DSW juga telah ditetapkan menjadi tersangka, bersama dengan mantan Direktur Utama TaniHub IAS dan mantan Direktur TaniHub ETPLT.

    TaniHub merupakan startup di sektor pertanian yang didirikan pada 2015. Perusahaan membantu jalur distribusi petani untuk berjualan langsung hasil panennya.

    Sejumlah perusahaan diketahui menjadi penanam modal di TaniHub. Beberapa nama merupakan bagian dari grup perusahaan BUMN.

    TaniHub melakukan pendanaan sebanyak 5 kali. Mulai mendapatkan sejak April 2018 pada Seed Round dan terakhir Seri B yang berjumlah US$65,5 juta.

    Mengutip laman Tracxn, total pendanaan yang didapatkan TaniHub sebanyak US$94 juta. Berikut daftar tahapan pendanaan TaniHub:

    Seed Round, April 2018

    Total Pendanaan : Tidak Diungkap
    Investor Insitutusional: Alpha JWC Ventures

    Pendanaan Seri A

    Waktu: Mei 2019

    Total Pendanaan : US$10 juta

    Investor Institusional :

    Openspace Ventures
    Intudo Ventures
    Golden Gate Ventures
    DFS Lab

    Investor Korporat: Gates Foundation

    Pendanaan Seri A Lanjutan

    Waktu: April 2020

    Total Pendanaan : US$17 juta

    Investor Institusional :

    Openspace Ventures
    Intudo Ventures
    BRI Ventures
    Vertex Ventures
    UOB Venture Management
    Golden Gate Ventures
    Tenaya Capital

    Obligasi Konversi

    Waktu: Februari 2021

    Total Pendanaan : Tidak Diungkap

    Investor Institusional : Genesis Ventures

    Investor Korporat: CIMB Niaga

    Pendanaan Seri B

    Waktu: Mei 2021

    Total Pendanaan : US$65,5 juta

    Investor Institusional :

    MDI Ventures
    BRI Ventures
    Flourish Ventures
    Intudo Ventures
    Tenaya Capital
    UOB Venture Management
    Openspace Ventures
    Vertex Ventures
    AddVentures (SCG)
    TMI – Telkomsel Mitra Inovasi

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Musim Baru Muncul di RI dan Negara Lain, Ilmuwan Teriak Kiamat

    Musim Baru Muncul di RI dan Negara Lain, Ilmuwan Teriak Kiamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Musim tak lagi hanya soal hujan dan kemarau, atau 4 musim yang ada di negara lain. Studi terbaru mengungkap bahwa perubahan iklim dan aktivitas manusia telah menciptakan musim-musim baru yang sepenuhnya bersifat antropogenik atau buatan manusia.

    Fenomena ini kini mulai dirasakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

    Di Bali, misalnya, muncul apa yang disebut sebagai “musim sampah”, yakni ketika gelombang laut dan pola pasang surut membawa limbah plastik ke pesisir setiap tahun antara November hingga Maret.

    Kondisi ini bukan fenomena alamiah, melainkan hasil dari pencemaran dan ketidakteraturan pengelolaan sampah.

    Di wilayah Asia Tenggara lainnya, “musim kabut asap” muncul akibat pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian saat musim kering. Asap menyelimuti langit selama berminggu-minggu, memicu krisis kesehatan dan gangguan aktivitas masyarakat.

    Sementara itu, beberapa musim alami justru menghilang. Musim-musim yang punah ini bisa mencakup perubahan drastis atau berhentinya perilaku migrasi hewan,

    Penurunan musim berkembang biak burung laut di Inggris utara dan berkurangnya musim dingin di kawasan pegunungan Alpen menjadi contoh dampak perubahan iklim yang nyata.

    Cuaca ekstrem juga semakin sering terjadi, dan pergeseran pola musim menyebabkan gangguan pada siklus hidup tanaman dan hewan yang saling bergantung.

    Secara umum, peneliti dari University of York dan London School of Economics menyebut ada empat tipe musim baru yang makin banyak ditemui di dunia. Musim baru ini muncul karena aktivitas manusia yang mengganggu iklim. Empat tipe musim baru tersebut adalah:

    Emergent seasons atau musim baru muncul, yaitu pola musim yang sebelumnya tak pernah terjadi di suatu wilayah
    Extinct seasons atau musim punah, yaitu musim yang tiba-tiba hilang atau berbeda dari biasanya
    Arrhythmic seasons atau musim aritmik, yaitu perubahan siklus dan panjang musim
    Syncopated seasons, musim sinkopasi, yaitu karakter dan intensitas cuaca di sebuah musim yang terus berubah

    Musim-musim ini tidak lagi mengikuti pola yang dapat diprediksi. Musim panas menjadi lebih panjang dan panas, musim hujan lebih pendek namun intens, sementara musim dingin dan musim hibernasi menjadi lebih singkat.

    Pergeseran ini membuat waktu terjadinya fenomena musiman seperti gugurnya daun atau migrasi satwa menjadi tidak menentu.

    Di Thailand utara, perubahan ini telah memengaruhi pola tanam dan ketersediaan air, terutama di daerah aliran sungai Mekong.

    Pembangunan bendungan di hulu dan perubahan curah hujan akibat iklim global membuat musim kemarau lebih panjang dan musim hujan datang secara tidak teratur.

    Meski sejumlah respons adaptif seperti peringatan dini dan instalasi penyaring udara mulai diterapkan, para ilmuwan menilai bahwa solusi semacam ini tidak menyentuh akar permasalahan.

    Normalisasi musim buatan justru berpotensi melemahkan tuntutan terhadap pemerintah dan pelaku industri untuk menghentikan deforestasi dan pembakaran lahan.

    “Jika masyarakat hanya bergantung pada solusi adaptif seperti ini, musim kabut asap bisa semakin memburuk seiring waktu karena akar permasalahannya tidak ditangani,” tulis Felicia Liu, peneliti dari Universitas York, dan Thomas Smith, dari Sekolah Ekonomi dan Ilmu Politik London, dikutip dari Live Science, Kamis (31/7/2025).

    “Dengan mengakui musim baru ini, masyarakat bisa saja menormalisasi kemunculan kabut asap dan malah mengucilkan pihak-pihak yang menuntut pemerintah dan perusahaan menangani deforestasi dan pembakaran hutan,” imbuh

    Para peneliti menekankan pentingnya merefleksikan kembali cara manusia memahami waktu dan hubungan dengan alam.

    Standar global seperti jam dan kalender sering kali mengabaikan cara-cara lokal yang mengikuti ritme alam, seperti datangnya musim hujan atau siklus bulan.

    Perspektif dari kearifan lokal dan pengetahuan masyarakat adat dinilai penting untuk memperkaya strategi menghadapi perubahan iklim dan krisis lingkungan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ada Pembatasan, Meutya Ungkap Media Sosial yang Tak Boleh Buat Anak RI

    Ada Pembatasan, Meutya Ungkap Media Sosial yang Tak Boleh Buat Anak RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak adalah mengenai klasifikasi akses platform berdasarkan usia anak. Klasifikasinya terbagi atas risiko rendah dan tinggi.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menjelaskan pihaknya masih mengkaji mengenai klasifikasi. Namun, dia menuturkan sejumlah platform telah patuh dan membuat fitur yang khusus untuk anak dan remaja.

    “Sehingga nanti ketika kita lakukan klasifikasi. Kalau memang fitur untuk remaja, Kita bisa masukkan Klasifikasi yang lebih dengan resiko yang Medium,” kata Meutya ditemui di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kamis (31/7/2025).

    Pemerintah memang memberikan waktu untuk platform untuk merespons aturan. Termasuk memperbaiki fitur di dalamnya agar bisa lebih ramah anak.

    “Jadi kita juga gak mau buru-buru menilai kita beri waktu kepada platform Untuk memperbaiki fitur-fiturnya dan juga merespon PP itu,” ujarnya.

    Terkait kapan klasifikasi akan dipublikasikan, dia mengatakan tak mau terburu-buru. Namun akan diumumkan dalam waktu dekat.

    Meutya menegaskan prinsipnya aturan tersebut. Jadi akan berhati-hati dan berkomunikasi pada semua pihak dari pemerintah, kementerian dan lembaga serta para platform.

    “Jadi yang kita ingin tuju adalah melaksanakan ini dengan baik. Sehingga memang kita banyak bicara dan itu memerlukan waktu Banyak berbicara dengan berbagai pihak,” dia menjelaskan.

    Dalam kesempatan yang sama, Meutya mengatakan PP Tunas tersebut berisikan aturan untuk mengatur potensi anak dengan orang tidak dikenal, terpapar konten tidak sesuai untuk anak, potensi eksploitasi anak, anacaman keamanan data pribadi anak, timbulnya adiksi untuk anak dan potensi gangguan kesehatan psikologis kepada anak-anak.

    “Pada prinsipnya PP ini mengatur penundaan usia bagi masuknya anak-anak di ranah sosial media kepada usia yang dianggap sudah mampu dan sudah siap,” tutur Meutya.

    Kategori kelompok usia

    Pembatasan akses anak ke aplikasi di HP dan media sosial diatur dalam Peraturan Pemerintah no. 17/2025 tentang Tata Kelola Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas). Dalam aturan tersebut dipaparkan juga gagasan klasifikasi platform digital berdasarkan risiko dan jenjang usia pengguna.

    “Platform digital tidak bisa disamaratakan. Karena itu, pemerintah akan mengklasifikasikan akses berdasarkan kategori risiko platform, yaitu rendah, sedang, dan tinggi,” jelasnya Menkomdigi Meutya Hafid.

    Platform berisiko tinggi, seperti yang mengandung pornografi, kekerasan, atau rentan terhadap perundungan, akan dikenakan pembatasan usia yang ketat. Berikut adalah kategori website dan aplikasi berdasarkan PP Tunas:

    Di bawah 13 tahun, hanya boleh mengakses platform yang sepenuhnya aman, seperti situs edukasi atau platform anak.
    13-15 tahun, diperbolehkan mengakses platform dengan risiko rendah hingga sedang.
    16-17 tahun, bisa mengakses platform dengan risiko tinggi, tetapi harus dengan pendampingan orang tua.
    18 tahun ke atas, diperbolehkan mengakses secara independen semua kategori platform.

    Namun, PP Tunas tidak menyebutkan secara eksplisit aplikasi yang termasuk kategori risiko rendah, sedang, atau tinggi. Platform seperti X, Instagram, atau YouTube harus melakukan evaluasi sendiri dan melaporkan kategori mereka kepada Kementerian Komdigi.

    Berikut adalah aspek penilaian untuk menentukan kategori medsos untuk anak:

    berkontak dengan orang lain yang tidak dikenal;
    terpapar pada konten pornografi, konten kekerasan, konten yang berbahaya bagi keselamatan nyawa, dan konten lain yang tidak sesuai peruntukan Anak;
    eksploitasi Anak sebagai konsumen;
    mengancam keamanan Data Pribadi Anak;
    adiksi;
    gangguan kesehatan psikologis Anak; dan
    gangguan fisiologis Anak.

    Jika Produk, Layanan, dan Fitur memiliki nilai tingkat risiko tinggi pada salah satu atau lebih aspek di atas, aplikasi tersebut termasuk kategori risiko tinggi sehingga hanya bisa diakses oleh anak usia 16-17 tahun dengan pendampingan orang tua atau dengan bebas untuk usia 18 tahun ke atas.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cek Keterangan Indosat Soal Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps

    Cek Keterangan Indosat Soal Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membuka seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pitalebar tahun 2025.

    Frekuensi ini dialokasikan untuk layanan Fixed Wireless Access (FWA) guna memperluas jangkauan internet di wilayah yang belum terlayani jaringan tetap.

    Operator seluler pun buka suara terkait rencana seleksi lelang frekuensi ini.

    Muhammad Buldansyah, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) meyakini bahwa konektivitas yang andal merupakan fondasi utama dalam memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia.

    Pembukaan lelang frekuensi 1,4 GHz oleh Komdigi merupakan bagian dari upaya memperkuat infrastruktur digital nasional dan mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia.

    “Dengan tersedianya frekuensi ini juga dapat meningkatkan kualitas layanan internet di Indonesia, sehingga dapat bersaing di kancah regional,” ujar pria yang akrab disapa Danny itu kepada CNBC Indonesia, Kamis (31/7/2025).

    Ia menyatakan bahwa Indosat mendukung agar proses lelang ini. Ia berharap agar proses lelang dapat dilaksanakan secara transparan, adil, dan berkelanjutan. Sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta berkontribusi pada keberlangsungan industri telekomunikasi yang sehat dan kompetitif.

    “Sejalan dengan tujuan kami untuk memberdayakan Indonesia, Indosat senantiasa mendukung kebijakan dan program pemerintah dalam memperkuat transformasi digital nasional,” ujar Danny.

    “Hal ini dilakukan guna memastikan kontribusi kami tetap berdampak positif terhadap masyarakat, industri, dan pembangunan ekosistem digital nasional, serta selaras dengan visi jangka panjang perusahaan,” imbuhnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Bantu Digitalisasi Koperasi Merah Putih, APJATEL Siapkan Ini!

    Video: Bantu Digitalisasi Koperasi Merah Putih, APJATEL Siapkan Ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintahan RI terus mendorong kerjasama 16 Kementerian/lembaga dengan pemerintah daerah dalam pengembangan 8.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) yang sudah diresmikan oleh Presiden Prabowo Pada 21 Juli 2025.

    Dari sisi pemanfaatan teknologi digitalisasi, Kemenkomdigi ditugaskan untuk memastikan ketersediaan layanan dan infrastruktur digital untuk mendukung kegiatan usaha Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Jerry Mangasas Swandy memastikan dukungan APJATEL dan siap bekerjasama dengan Komdigi untuk memperkuat jaringan telekomunikasi demi digitalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    Saat ini sebaran fiber optik yang mencapai 900.000 KM sudah mencapai tingkat desa sehingga bisa digunakan untuk memperkuat konektivitas dan layanan digital koperasi desa. Lalu seperti apa peran sektor telekomunikasi mendukung kegiatan usaha Koperasi desa/kelurahan merah putih?

    Selengkapnya simak dialog Sarah Ariantie dengan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Jerry Mangasas Swandy dalam Profit, CNBC Indonesia (Kamis, 31/07/2025)

  • Apllikasi Baru Pengganti WA Chat Tanpa Internet, BIsa Didownload

    Apllikasi Baru Pengganti WA Chat Tanpa Internet, BIsa Didownload

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aplikasi chat Bitchat kini mulai tersedia untuk publik secara luas. Platform buatan pendiri Twitter Jack Dorsey telah bisa diinstall melalui toko aplikasi Apple App Store.

    Pantauan CNBC Indonesia, Bitchat telah tersedia untuk pengguna App Store di Indonesia. Aplikasi memiliki ukuran 2 MB dan bisa diakses untuk iOS 16, macOS 13.0, dan Mac dengan Apple M1.

    Dorsey juga menuliskan pesan dalam keterangannya di App Store. Dia menyebutkan aplikasi ini tak membutuhkan data nomor ponsel atau email.

    Selain itu, Dorsey menjanjikan pesan di dalam aplikasi juga terlindungi dengan teknologi enkripsi.

    “Berbicara dengan orang-orang di sekitar Anda. Tidak perlu nomor ponsel atau email. Sidegroupchat untuk fungsi apapun. Menggunakan bluetooth mesh, tidak perlu internet. Meneruskan pesan untuk jarak jauh! Pesan pribadi terenkripsi,” tulis Dorsey, dikutip Kamis (31/7/2025).

    Bitchat memang hadir dengan konsep yang berbeda dengan pesaingnya WhatsApp maupun Telegram. Aplikasi ini tak butuh internet dan hanya bekerja dengan jaringan Bluetooth antar perangkat atau mesh network.

    Dengan mesh network, Bitchat akan membuat perangkat saling terhubung dan membentuk klaster lokal. Jadi pesan dapat berpindah dari satu perangkat ke perangkat lainnya, serta memperluas jangkauan komunikasinya.

    Konsep tersebut membuat Bitchat cocok digunakan pada wilayah tanpa internet, diblokir atau menghindari pengawasan. Bitchat mirip dengan aplikasi yang digunakan demonstran Hong Kong untuk berkomunikasi saat internet dibatasi pada 2019 lalu.

    Kehadiran di App Store terjadi setelah sebelumnya Bitchat telah bisa digunakan melalui TestFlight untuk pengguna iOS. Dokumen teknisnya juga tersedia di GitHub.

     

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]