Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Sudah Kenal Andal? Aplikasi Khusus Buat Peserta Taspen

    Sudah Kenal Andal? Aplikasi Khusus Buat Peserta Taspen

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT TASPEN (Persero) hadirkan aplikasi Andal by Taspen mulai Agustus 2025 sebagai layanan penanganan keluhan dalam genggaman peserta. Kini peserta tidak perlu lagi lagi mengakses Taspen Care di website resmi Taspen, melainkan bisa langsung mengakses situs baru https://andal.taspen.co.id/ serta aplikasi Andal by Taspen yang tersedia di Play Store dan App Store.

    Corporate Secretary TASPEN, Henra mengatakan, langkah integrasi ini merupakan bagian dari penguatan sistem layanan berbasis teknologi yang menyeluruh.

    “Dengan memindahkan layanan Taspen Care ke dalam aplikasi Andal by Taspen, TASPEN akan menghadirkan pengalaman pelayanan yang lebih praktis, efisien, dan terhubung secara menyeluruh. Peserta tidak lagi perlu berpindah kanal atau membuka laman terpisah untuk mencari informasi atau bantuan karena semuanya sudah tersedia dalam satu aplikasi Andal by Taspen,” ungkap Henra dalam keterangan resmi, Rabu (6/8/2025).

    Taspen Care merupakan layanan pendamping peserta yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menjawab pertanyaan, menangani keluhan, dan memberikan informasi program secara real-time. Kini, kehadiran Taspen Care dalam ekosistem Andal by Taspen menghadirkan kemudahan baru melalui integrasi layanan dalam satu pintu digital. Peserta dapat mengakses berbagai informasi dan bantuan secara langsung dari perangkat pribadi, kapan saja dan di mana saja, sebagai bagian dari upaya TASPEN dalam mendorong transformasi digital layanan publik.

    Sepanjang Januari hingga Juli 2025, Taspen Care telah menangani 9.423 interaksi, terdiri dari 3.940 keluhan dan 5.483 permintaan informasi, dengan tingkat penyelesaian 100%. Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen TASPEN dalam memberikan pelayanan yang cepat, responsif, dan berorientasi pada kepuasan peserta. Didukung oleh sistem digital yang terus diperkuat, TASPEN optimistis Taspen Care akan terus menjadi mitra andalan peserta dalam setiap tahap kehidupan, sejalan dengan visi perusahaan sebagai penyedia layanan unggulan bagi ASN dan Pejabat Negara.

    Integrasi ini tidak hanya menyederhanakan akses peserta, tetapi juga memberikan perlindungan tambahan dari risiko disinformasi atau penipuan yang mengatasnamakan TASPEN. Peserta diimbau untuk hanya mengakses layanan melalui situs resmi https://andal.taspen.co.id/taspen-care, aplikasi Andal by Taspen, serta Call Center TASPEN di 1500 919.

    Konsolidasi kanal layanan ini juga merupakan bagian dari strategi nasional dalam digitalisasi pelayanan publik yang inklusif dan terintegrasi sesuai dengan salah satu Asta Cita Presiden yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan berbasis digital.

    Dengan semangat “TASPEN, Andal Melayani”, kehadiran Taspen Care di aplikasi Andal by Taspen diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kepastian layanan bagi peserta di seluruh pelosok Indonesia, dari pusat kota hingga daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal). Melalui pemanfaatan teknologi secara menyeluruh, TASPEN berkomitmen mempercepat transformasi birokrasi yang lebih lincah dan adaptif, memperluas inklusi layanan hingga ke pelosok negeri, serta memastikan bahwa seluruh peserta mendapatkan hak dan informasi secara cepat, adil, dan akuntabel. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fitur Baru WhatsApp Bisa Chat Orang Tak Punya Akun, Begini Caranya

    Fitur Baru WhatsApp Bisa Chat Orang Tak Punya Akun, Begini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp diketahui terus mengembangkan sejumlah fitur untuk penggunanya di masa depan. Salah satunya kemampuan untuk chat dengan orang yang tidak memiliki akun WhatsApp.

    Hingga sekarang, pengguna perlu memiliki akun WhatsApp untuk bisa mengakses platform tersebut. Termasuk agar bisa mengirimkan pesan ke pengguna lain.

    Laporan dari Wabetainfo menyebutkan fitur chat dengan orang tanpa akun telah tersedia dalam pembaruan WhatsApp Beta versi 2.25.22.13.

    Dalam laporan tersebut, Wabetainfo menyebutkan WhatsApp tengah mencoba menjajaki implementasi fitur agar pengguna dapat berkomunikasi dengan pengguna di luar WhatsApp. Percakapan akan disebut sebagai ‘guest chats’ atau ‘obrolan tamu’, dikutip Rabu (6/8/2025).

    Wabetainfo mencatat fitur ini bergantung pada pengembang eksternal yang mengintegrasikan layanan dengan pengguna WhatsApp.

    Nantinya, chat ini akan beroperasi di dalam ekosistem WhatsApp. Perusahaan disebut tengah mengembangkan sistem agar komunikasi pengguna bisa berlangsung dengan mereka yang bukan pengguna layanan Meta itu.

    Untuk melakukannya, pengguna WhatsApp harus mengundang dari kontak mereka yang belum menggunakan aplikasi. Link akan dikirimkan, orang tersebut tinggal mengklik dan akan masuk ke akses chat dengan pengguna WhatsApp.

    Ada berbagai cara membagikan link, seperti pesan teks, email atau melalui platform sosial lain. Orang yang bukan pengguna WhatsApp tak perlu repot lagi membuat akun atau memasang aplikasi agar bisa berkomunikasi.

    Fitur ini memiliki sejumlah batasan dibandingkan chat langsung antar pengguna WhatsApp. Salah satunya tidak bisa berbagi file media, seperti foto, video dan GIF.

    Selain itu juga tidak ada fungsi untuk melakukan panggilan telepon atau video. Group chat pun tak dapat digunakan dalam fitur tersebut.

    Teknologi end-to-end encryption tetap jadi andalan WhatsApp untuk perlindungan pengguna saat berbicara dengan non-pengguna.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Alasan Wilayah RI Terbelah Dua Akhirnya Diungkap Peneliti Australia

    Alasan Wilayah RI Terbelah Dua Akhirnya Diungkap Peneliti Australia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia sebenarnya terbagi dua, jika dilihat berdasarkan garis Wallace. Pencipta garis Wallace adalah Alfred Wallace pada 1863 silam.

    Kala itu, Wallace melakukan perjalanan melewati beberapa wilayah, salah satunya Indonesia. Ia berkelana melalui Singapura, Filipina, dan Papua Nugini.

    Wallace lantas sadar, ada perbedaan spesies yang signifikan pada setiap wilayah. Hal ini menjadi permulaan misteri yang tersimpan selama ratusan tahun.

    Sebagai informasi, garis Wallace membagi 25 ribu wilayah di Asia Tenggara hingga Australia selama 160 tahun lamanya.

    Adapun misteri Wallace menyangkut temuan bahwa spesies Asia dapat menyeberangi garis Wallace ke bagian lainnya. Sebaliknya, ini tidak bisa terjadi pada spesies yang berasal dari Australia.

    Fakta ini, menurut para peneliti, terjadi karena adanya perubahan iklim esktrem. Penyebabnya adanya aktivitas tektonik pada 35 juta tahun lalu.

    Aktivitas itu yang membuat Australia terpisah dengan Antartika dan menabrak Asia. Pada akhirnya kejadian tersebut melahirkan Nusantara.

    Untuk menjelaskan efek iklim dari tumbukan tersebut, para peneliti menggunakan model komputer. Dengan model tersebut, mereka memperhitungkan kemampuan menyebarkan, preferensi ekologi dan keterkaitan evolusi pada lebih dari 20 ribu spesies di kedua sisi garis Wallace.

    “Ketika Australia menjauh dari Antartika, itu membuka area laut dalam yang mengelilingi Antartika yang sekarang menjadi tempat Arus Sirkumpolar Antartika (ACC) berada,” kata ketua penulis studi dan ahli biologi evolusi di Universitas Nasional Australia, Alex Skeels, dikutip dari Live Science, Rabu (6/8/2025).

    Sebagai informasi, ACC di Antartika merupakan arus laut terbesar dunia. Arus inilah yang memiliki peranan penting untuk mengatur iklim Bumi.

    Model tersebut berhasil mengungkapkan perubahan iklim tidak berdampak pada semua spesies. Misalnya saja iklim di Semenanjung Asia Tenggara dan Indonesia lebih hangat dan basah, sedangkan Australia memiliki musim dingin dan kering.

    Pada akhirnya, musim ini memengaruhi kemampuan adaptasi tiap makhluk hidup di wilayah tersebut. Spesies di Asia bisa beradaptasi di Indonesia dan menyeberang garis Wallace dan berpindah ke zona Australia. Namun, hal serupa tidak berlaku pada spesies yang hidup di benua Australia.

    Nah, semoga informasi ini menambah wawasan Anda dan bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sarjana Usia 19 Tahun, Emil Dardak Ungkap Peran Ayah Prabowo

    Sarjana Usia 19 Tahun, Emil Dardak Ungkap Peran Ayah Prabowo

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak memaparkan pengalamannya menimba ilmu dan meniti karier di pemerintahan. Meskipun berhasil menjadi pejabat dalam usia muda, ia menegaskan bahwa tidak ada kesuksesan yang instan.

    “Orang pikir, Emil ini semua serba instan. Sebenarnya tidak semudah itu,” katanya dalam acara LPS Financial Festival 2025, Rabu (6/8/2025).

    Salah satu teladan Emil dalam mengejar kesuksesan adalah Soemitro Djojohadikoesoemo, ayah Presiden RI Prabowo Subianto yang pernah menjadi menteri keuangan RI.

     “Sarjana juga tidak instan, saya planning dari usia 14 tahun. Saya baca bukunya ayahnya Pak Prabowo, beliau dapat doktor usia 26 tahun. Saya pengin 23-24 tahun, makanya 19 tahun selesai setara sarjana,” katanya.

    Namun, di tengah masa kuliah, Emil mengaku punya ambisi baru. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk bergabung dalam tim yang mempersiapkan konferensi infrastruktur Asia Pasifik.

    Dalam tim tersebut, ia mengumpulkan data dan hasil diskusi dalam konferensi-konferensi sebelumnya dan menyusunnya dalam sebuah file Excel kemudian disimpan dalam sebuah flash disk. 

    “Sewaktu-waktu, pejabat eselon panik. Menteri saat itu ingin ada deklarasi menteri-menteri seasia pasifik,” kata Emil. “Saya waktu itu nekat, angkat tangan. Pak saya punya sesuatu. Saya colok.”

    Arsip yang dikumpulkan Emil ternyata sangat berguna untuk deklarasi tersebut. Emil kemudian dipindah dari tim administrasi ke tim “inti” yang diisi oleh pakar dan pejabat.

    “Kalau saya enggak angkat tangan, enggak ada yang tahu. Tapi kalau angkat tangan saja cuma dikenal modal nekat. Jadi persiapan perlu, walaupun kesempatan enggak tahu kapan datang,” kata Emil.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • FBI Peringatkan Pengguna HP Android Matikan Akses Internet, Ada Apa?

    FBI Peringatkan Pengguna HP Android Matikan Akses Internet, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Malware bernama BadBox 2 ditemukan terpasang pada perangkat IoT murah yang ada di televisi. FBI meminta pengguna Android yang menggunakannya bisa memutus akses internet sebagai langkah mitigasi.

    Kiran Gaikwad dari tim Threat Intelligence Lat61 Point Wild mengatakan malware ini telah ditemukan di perangkat seperti smart TV, TV box dan tablet. BadBox 2 telah dipasang sebelum perangkat keluar dari pabrikan masing-masing.

    “Malware mengubahnya menjadi node proksi residensial operasi kriminal, misalnya penipuan klik, penjebakan kredensial dan rute perintah dan kontrol (C2) rahasia,” dia menjelaskan.

    Google juga mengonfirmasi kehadiran malware tersebut. Perusahaan menjelaskan telah mengajukan gugatan pada pelaku botnet di pengadilan federal New York Amerika Serikat (AS).

    Selain itu, raksasa teknologi AS mengumumkan telah memperbarui Google Play Protect. Sistem bawaan Android ini akan melindungi dari malware dan software yang tidak diinginkan, termasuk memblokir aplikasi BadbBox secara otomatis.

    Sementara itu, kelompok Human Security mengatakan ada beberapa kelompok kejahatan yang diduga berpartisipasi dalam BadBox 2.0. Mereka berkontribusi pada infrastruktur dasar atau modul penipuan yang menghasilkan uang dari perangkat terinfeksi.

    FBI juga menyarankan pengguna Android mewaspadai adanya serangan ini. Lembaga itu menyarankan untuk memutuskan samsungan perangkat mencurigakan pada perangkat.

    “Mempertimbangkan memutus sambungan perangkat yang mencurigakan dari jaringan mereka,” kata FBI, dikutip dari Forbes.

    FBI memberikan beberapa petunjuk jika perangkat telah terinfeksi oleh malware Badbox 2.0. Berikut ciri-cirinya:

    1. Meminta layanan Google Play Protect dinonaktifkan
    2. Bisa mengakses gratis konten streaming
    3. Perangkat dari merek tidak dikenal
    4. Penggunaan di luar dari toko aplikasi resmi dan tidak dikenal
    5. Trafik internet yang tidak wajar pada perangkat

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Inovasi & Fitur Unggulan Mobee Tarik Investasi Aset Kripto RI

    Video: Inovasi & Fitur Unggulan Mobee Tarik Investasi Aset Kripto RI

    Jakarta, CNBC Indonesia- Berdasarkan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) resmi menyerahkan kewenangan pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital, termasuk aset kripto, kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai 10 Januari 2025.

    Para pelaku perdagangan aset kripto menyambut positif peralihan pengawasan aset kripto kepada OJK. Chief Product Officer Mobee, Geoffrey James menyebutkan kebijakan ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah terhadap pengembangan aset kripto sebagai bagian dai sektor jasa keuangan.

    Mobee melihat pertumbuhan tinggi sektor kripto yang sudah mencapai 3 kali lipat dalam 20 tahun terakhir dengan jumlah rekening nasabah kripto mencapai 16 juta.

    Dalam upaya mendorong industri kripto Tanah Air, Mobee terus meningkatkan inovasi untuk menarik investasi dengan memperluas edukasi terhadap prospek dan risiko investasi kripto.

    Seperti apa strategi industri kripto RI hadapi ketidakpastian global? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Chief Product Officer Mobee, Geoffrey James dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 06/08/2025)

  • Video: Investasi Crypto Kian Matang, Bukan Sekedar Tren

    Video: Investasi Crypto Kian Matang, Bukan Sekedar Tren

    Jakarta, CNBC Indonesia –Melalui gelaran Coffee Morning, CNBC Indonesia bekerjasama dengan Mobee menghadirkan perbincangan mendalam mengenai investasi kripto. Dengan tema Catching a New Dawn: a Big Opportunity in Crypto Investment. Forum diskusi ini mempertemukan regulator dan pelaku industri untuk mengupas potensi serta risiko di balik investasi kripto. Bagaimana pandangan mereka terhadap masa depan kripto di Indonesia? Dan seperti apa keseruan acaranya.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Rabu, 06/08/2025) berikut ini.

  • Harga Nintendo Switch Naik Gila-gilaan per Agustus 2025 Jadi Segini

    Harga Nintendo Switch Naik Gila-gilaan per Agustus 2025 Jadi Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nintendo menaikkan harga untuk konsol Switch di Amerika Serikat (AS). Kenaikan tersebut dilakukan dengan alasan kondisi pasar.

    Kenaikan akan berdampak pada Switch asli, Switch Lite dan model OLED. Mengutip The Verge, harga Nintendo Switch kini menjadi US$339,99 (Rp 5,5 juta) naik dari US$299,99 (Rp 4,9 juta).

    Switch OLED dari US$349,99 (Rp 5,7 juta) kini menjadi US$399,99 (Rp 6,5 juta) dan Lite menjadi US$229,99 (Rp 3,7 juta) dari sebelumnya US$199,99 (Rp 3,2 juta).

    Berbagai aksesoris juga mengalami kenaikan. Alarmo dan Joy-Con Switch naik US$10 (Rp 163 ribu) menjadi US$109,99 (Rp 1,8 juta) dan US$89,99 (Rp 1,4 juta).

    Sementara itu, beberapa produk tidak mengalami kenaikan harga. Misalnya Switch 2, game Switch fisik, serta digital Switch. Namun, tidak menutup kemungkinan semua produk itu akan bernasib sama.

    “Perlu diketahui penyesuaian harga mungkin diperlukan di masa depan,” jelas Nintendo, dikutip dari CNBC Internasional.

    Switch 2 dijual dengan harga US$450. Namun, saat itu Presiden AS Donald Trump masih menunda kenaikan tarif untuk Jepang dan Vietnam.

    Kemudian Jumat (1/8) lalu, pemerintah AS mengumumkan tarif baru ke beberapa negara berkisar 10-41%. Kenaikan harga ini telah berlaku mulai Minggu (3/8/2025) waktu setempat.

    Lantas, bagaimana harga Nintendo Switch di Indonesia?

    Pantauan CNBC Indonesia, Rabu (6/8/2025), seri-seri Nintendo Switch belum mengalami kenaikan harga. Bahkan, ada beberapa yang didiskon.

    Berikut harga produk Nintendo Switch yang tersedia di pasaran per Agustus 2025:

    PSe Gameshop

    Nintendo Switch Lite: Rp 2.325.000

    Nintendo Switch OLED: Rp 4.200.000

    Nintendo Switch 2: Rp 8.199.000

    Butikgames

    Nintendo Switch Lite: Rp 2.699.000

    Nintendo Switch OLED: Rp 4.899.000

    Nintendo Switch 2: Rp 8.019.000

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elon Musk Bagikan Cara Hapus Instagram, Reaksi Netizen Tak Terduga

    Elon Musk Bagikan Cara Hapus Instagram, Reaksi Netizen Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk berupaya untuk mengajak banyak orang menghapus Instagram. Namun ajakan itu malah berbalik buruk ke pemilik media sosial X tersebut.

    Baru-baru ini Musk menanggapi sebuah unggahan di X untuk cara menghapus Instagram. Dia menuliskan kalimat singkat “Inilah caranya”, dikutip dari Mashable, Selasa (5/8/2025).

    Tak diduga, ajakan itu bukan menginspirasi netizen, malah berbalik menjadi senjata makan tuan. Beberapa komentar malah berbalik mengkritik X yang dianggap bukan media sosial yang bersih.

    Beberapa dari mereka menilai aplikasi X sama saja buruknya dengan Instagram. Seorang pengguna menyebut X sebagai tempat yang politis dibandingkan Instagram memiliki konten yang lebih baik.

    Ada juga yang menyebut jika komentar di Instagram Reels jauh lebih baik dari yang terlihat di X. Selain itu seorang pengguna menyoroti hubungan buruk antar Musk dan Mark Zuckerberg yang merupakan bos Meta, induk perusahaan Instagram.

    “Elon jadi mesin trolling jika menyangkut Zuckerberg,” tulis pengguna itu.

    Hubungan dua petinggi raksasa teknologi itu memang tidak pernah baik. Beberapa kali Musk meluncurkan serangan untuk Zuckerberg secara langsung.

    Salah satunya pernah mengusulkan menangkap Zuckerberg untuk mengganti Pavel Durov, pendiri Telegram yang ditangkap otoritas Perancis beberapa waktu lalu. Dia juga menuding Zuckerberg melakukan penyensoran pada kebebasan berbicara, eksploitasi anak dan akses back door untuk pemerintah.

    Pada 2023, Musk juga pernah menyamakan Instagram dengan situs dewasa OnlyFans. Selain itu, Threads milik Meta pernah jadi bahan cibiran Musk di masa lalu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • iOS 26 Sudah Rilis, Pemilik iPhone Ini Bisa Download Sekarang

    iOS 26 Sudah Rilis, Pemilik iPhone Ini Bisa Download Sekarang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi Anda yang ingin mencicipi iOS 26 lebih dulu sudah bisa mengaksesnya sekarang. Namun ini adalah versi Beta, bukan yang akan dirilis resmi beberapa bulan lagi.

    iOS 26 sendiri menawarkan seperti desain baru Liquid Glass, Call Screening untuk membantu pengguna memutuskan mengangkat atau tidak panggilan dari nomor tidak dikenal, serta Hold Assist yang akan memberitahu pengguna saat lawan bicara tersedia di ujung telepon.

    Perlu diingat jika iOS 26 masih versi beta. Ini bukan untuk penggunaan sehari-hari, melainkan untuk pengembang.

    Versi awal ini biasanya mengandung bug. Jadi akan membuat aplikasi macet, menguras baterai, suhu ponsel yang naik dan perangkat yang akan sering nge-lag.

    Jadi pikir baik-baik sebelum mengunduh dan menggunakannya di iPhone utama yang Anda gunakan sehari-hari.

    Sebelum menginstall iOS 26 versi beta, Anda perlu mendaftarkan diri dulu ke Apple Developer. Simak caranya berikut ini, dikutip dari Cnet, Rabu (6/8/2025):

    1. Masuk ke situs Apple Developer
    2. Buka menu garis tiga, pilih Account
    3. Masuk dengan Apple ID di perangkat yang dimiliki
    4. Setujui persyaratan yang tertera di layar
    5. Klik Submit
    6. Jangan lupa untuk buka akses Developer Mode, dengan masuk ke Settings > Privacy and Security

    Setelah Anda mendaftarkan diri untuk program pengembang Apple, maka opsi unduhan iOS 26 beta akan tersedia dalam pengaturan ponsel. Ini cara mengunduhnya:

    1. Masuk ke Settings
    2. Buka General
    3. Tekan tombol Software Update
    4. Klik Beta Updates
    5. Masuk ke menu iOS 26 Developer Beta
    6. Klik Download dan Install

    Seri iPhone Bisa Pakai iOS26

    Sementara itu, berikut daftar iPhone yang kompatibel dengan iOS 26:

    • iPhone 11
    • iPhone 11 Pro
    • iPhone 11 Pro Max
    • iPhone 12
    • iPhone 12 Mini
    • iPhone 12 Pro
    • iPhone 12 Pro Max
    • iPhone 13
    • iPhone 13 Mini
    • iPhone 13 Pro
    • iPhone 13 Pro Max
    • iPhone SE (generasi kedua dan lebih baru)
    • iPhone 14
    • iPhone 14 Plus
    • iPhone 14 Pro
    • iPhone 14 Pro Max
    • iPhone 15
    • iPhone 15 Plus
    • iPhone 15 Pro
    • iPhone 15 Pro Max
    • iPhone 16
    • iPhone 16 Plus
    • iPhone 16 Pro
    • iPhone 16 Pro Max

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]