Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Apple Kena Hajar di Kandang Sendiri, Ekspansi Samsung Sulit Dibendung

    Apple Kena Hajar di Kandang Sendiri, Ekspansi Samsung Sulit Dibendung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan antara produk Samsung dan Apple kembali memanas. Samsung kian ekspansif di Negeri Paman Sam dengan inovasi lipat yang menarik perhatian pasar.

    Dilansir dari CNBC International, data terbaru menunjukkan pada kuartal kedua 2025, pangsa pasar Samsung di AS melonjak tajam dari 23% menjadi 31%, sementara Apple turun dari 56% menjadi 49%. Kenaikan tajam ini didorong oleh keberhasilan peluncuran produk-produk terbaru Samsung, terutama di lini ponsel lipat mereka.

    Kendati demikian, Apple tetap berada di puncak pasar ponsel pintar AS, mengambil mayoritas penjualan ponsel pintar baru di AS. Hal ini sering berada di tempat kedua di seluruh dunia.

    Peluncuran Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 menjadi faktor utama di balik keberhasilan ini. Kedua perangkat tersebut mendapat sambutan hangat di pasar, dengan pra-pesanan yang melampaui generasi sebelumnya.

    Galaxy Z Fold 7 bahkan mencatatkan pertumbuhan pra-pesanan sebesar 25% lebih banyak dan penjualannya 50% lebih cepat dibandingkan model sebelumnya. Popularitas produk ini juga diperkuat oleh konten viral, termasuk video uji lipat Z Fold 7 yang memperlihatkan perangkat tetap berfungsi meski telah dilipat ratusan ribu kali. Video tersebut bahkan ditonton lebih dari 15 juta kali di YouTube.

    Analisis data media sosial menunjukkan bahwa dalam sebulan terakhir, produk-produk Samsung khususnya jenis ponsel lipat, disebutkan lebih dari 50.000 kali di berbagai platform, dengan 83% di antaranya bernada netral hingga positif. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen mulai melihat Samsung sebagai merek yang tidak hanya inovatif, tetapi juga bisa diandalkan dari sisi kualitas dan daya tahan.

    Di sisi lain, Apple belum meluncurkan iPhone lipat. Meskipun kabar mengenai iPhone dengan desain lipat terus beredar, perusahaan asal Cupertino itu diperkirakan baru akan memperkenalkan perangkat tersebut paling cepat pada tahun 2026.

    Apple diharapkan bisa hal yang sama, dimulai dengan potensi peluncuran bulan depan dari iPhone yang lebih ramping yang akan bersaing dengan Samsung Galaxy Edge.

    “Apple jelas bertaruh bahwa model Air 5.5mm-nya akan meningkatkan kekayaannya karena pengujian menunjukkan keinginan kuat untuk faktor bentuk baru,” tulis direktur pelaksana Loop Capital John Donovan pada bulan Mei.

    Pendekatan Apple dinilai lebih konservatif, menunggu hingga teknologi benar-benar matang sebelum meluncurkan produk baru ke pasar. Meski demikian, Apple masih memimpin pangsa pasar AS, namun tekanan dari Samsung mulai terasa.

    Jika sebelumnya Apple mendominasi pasar AS hampir tanpa perlawanan berarti, kini Samsung menunjukkan bahwa strategi diferensiasi produk dan ketepatan waktu peluncuran bisa membawa hasil signifikan. Dengan makin terbukanya konsumen terhadap format ponsel lipat, Samsung tampaknya berhasil membuka babak baru dalam kompetisi smartphone global.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tsunami 200 Meter Hantam Pulau Raksasa, Ilmuwan Bingung-Tanda Kiamat?

    Tsunami 200 Meter Hantam Pulau Raksasa, Ilmuwan Bingung-Tanda Kiamat?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah tsunami raksasa atau megatsunami setinggi 200 meter dilaporkan menghantam Greenland. Kejadian tersebut membuat para ilmuwan bingung.

    Mengutip IFL Science, Minggu (17/8/2025), megatsunami di Fjord, Greenland, tersebut terjadi pada 2023 silam. Namun, insiden itu baru terdeteksi setahun kemudian.

    Megatsunami 200 meter di Greenland kabarnya terjadi akibat tanah longsor yang disebabkan jatuhnya 15 juta meter kubik batu dan es dari lereng sepanjang 600-900 meter.

    Penampakan yang terlihat dari citra satelit mengungkap ada empat longsor baru bersama dengan longsoran lainnya.

    Hal tersebut juga membuat para ilmuwan kebingungan. Hanya sedikit informasi yang bisa mereka dapatkan dari megatsunami tersebut.

    “Saat kami mulai petualangan ilmiah, semua orang bingung dan tidak ada seorangpun yang paham,” ujar Kristian Svennevig dari Survei Geologi Denmark dan Greenland.

    Ia mengatakan pihaknya hanya mengetahui megatsunami terjadi karena longsor. Ini diketahui melalui beberapa upaya para ilmuwan.

    “Kami hanya tahu kaitannya dengan tanah longsor. Kami berhasil memecahkan teka-teki ini lewat upaya interdisipliner dan internasional yang besar,” jelasnya menambahkan.

    Dalam makalah oleh tim Svennevig disebut megatsunami itu terjadi selama seminggu dan tegak lurus dengan arah tsunami awal. Mereka juga menemukan kemungkinan asal usul penyebab mega tsunami.

    Longsor dikatakan oleh tim peneliti karena adanya perubahan iklim. Terdapat perbedaan suhu ekstrem pada musim panas dan dingin membuat longsor terjadi pada musim semi.

    Sejumlah hal menyebabkan longsor, misalnya lapisan es yang mencair, kurangnya penopang es dan perubahan pola presipitasi.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BRIN Ungkap Prediksi Jadwal Megathrust-Tsunami Raksasa di Selatan Jawa

    BRIN Ungkap Prediksi Jadwal Megathrust-Tsunami Raksasa di Selatan Jawa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membeberkan bukti ilmiah terbaru tentang keberadaan tsunami raksasa yang pernah melanda wilayah selatan Jawa ribuan tahun lalu.

    Hal ini sebagaimana dikutip dari hasil riset paleotsunami yang dilakukan oleh tim Pusat Riset Kebencanaan Geologi (PRKG). Temuan ini menjadi peringatan penting akan potensi ancaman megatsunami yang masih membayangi kawasan padat penduduk tersebut.

    Peneliti Ahli Madya PRKG BRIN Purna Sulastya Putra mengatakan, paleotsunami adalah kajian ilmiah untuk mengenali kejadian tsunami purba yang tidak tercatat dalam sejarah manusia.

    “Riset ini sangat penting, karena selatan Jawa terus berkembang dengan pembangunan infrastruktur strategis, sementara ancaman tsunami raksasa yang berulang justru belum sepenuhnya dipahami dan diantisipasi,” ujar Purna, dikutip keterangan resmi, Sabtu, (16/8/2025).

    Menurutnya, salah satu temuan krusial BRIN adalah lapisan sedimen tsunami purba berumur sekitar 1.800 tahun yang ditemukan di berbagai titik di sepanjang selatan Jawa, seperti di Lebak, Pangandaran, dan Kulon Progo.

    “Dikarenakan penyebarannya yang meluas di banyak lokasi di selatan Jawa, jejak ini diperkirakan merupakan hasil dari tsunami raksasa yang disebabkan gempa megathrust berkekuatan magnitudo 9,0 atau lebih. Ini bukan satu-satunya. Jejak tsunami raksasa lainnya ditemukan berumur sekitar 3.000 tahun lalu, 1.000 tahun lalu, dan 400 tahun lalu,” imbuhnya.

    Tsunami di Selatan Jawa Berulang

    Riset paleotsunami ini dilakukan melalui pengamatan lapangan, salah satunya di lingkungan rawa dan laguna. Di mana, sedimen laut yang terbawa oleh gelombang tsunami lebih mudah dikenali dan terawetkan di lingkungan tersebut.

    Untuk membuktikan bahwa lapisan tersebut merupakan endapan tsunami, dilakukan analisis lanjutan seperti uji mikrofauna, kandungan unsur kimia, hingga pentarikhan umur radiokarbon.

    “Tantangannya adalah tak semua endapan tsunami purba bisa bertahan utuh dan terawetkan dengan baik, dan membedakan dengan sedimen akibat proses-proses lain seperti banjir atau badai pun memerlukan kehati-hatian,” tambahnya.

    Temuan tersebut menunjukkan, tsunami raksasa di wilayah selatan Jawa bersifat berulang, dengan siklus sekitar 600-800 tahun. “Ini artinya, bukan soal apakah tsunami besar akan terjadi, tapi kapan,” tegas Purna.

    Dengan jumlah penduduk yang diperkirakan lebih dari 30 juta orang akan terekspos di wilayah pesisir selatan Jawa pada 2030, ancaman ini perlu menjadi perhatian serius.

    BRIN juga menyoroti, pembangunan infrastruktur di selatan Jawa – seperti bandara, pelabuhan, dan kawasan industri – belum sepenuhnya mengintegrasikan risiko tsunami. “Jika tidak dirancang dengan mempertimbangkan sejarah bencana, dampaknya akan sangat besar, baik dari sisi korban jiwa maupun kerugian ekonomi,” ujarnya.

    Dengan semakin banyak dibangunnya infrastruktur strategis di selatan Jawa, kawasan sekitarnya pun ikut berkembang, ditandai dengan semakin banyaknya fasilitas seperti hotel, restoran, hingga destinasi wisata baru akan ikut bermunculan.

    Purna menjelaskan, peningkatan aktivitas ini, meski memberikan dampak positif dari sisi ekonomi, juga secara tidak langsung menambah kerentanan wilayah terhadap potensi bencana tsunami.

    Data paleotsunami yang dihasilkan BRIN dapat menjadi fondasi dalam penetapan kebijakan tata ruang dan mitigasi bencana. Informasi tentang sebaran wilayah terdampak, periode ulang, serta estimasi jarak genangan sangat berguna untuk menetapkan zona rawan, menentukan lokasi tempat evakuasi, dan merancang jalur evakuasi yang efisien.

    BRIN mengimbau, Pemerintah daerah sebaiknya mulai memanfaatkan data ini untuk menyusun rencana pembangunan yang berwawasan risiko, serta melakukan sosialisasi rutin ke masyarakat.

    BRIN mendorong agar edukasi kebencanaan berbasis riset ditingkatkan di sekolah-sekolah, media massa, hingga komunitas lokal.

    Sebagai peneliti, Purna mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pemangku kepentingan di daerah masing-masing.

    “Kalau terjadi gempa kuat di dekat pantai, jangan tunggu sirene atau pemberitahuan. Segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Alam sering memberi sinyal pertama, dan kesiapsiagaan adalah kunci keselamatan,” pesannya.

    Dengan hasil riset ini, BRIN mengajak semua pihak, baik pemerintah, akademisi, media, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun budaya sadar risiko. Pasalnya, Tsunami mungkin tak bisa dicegah, tapi korban jiwa dan kerugian bisa kita minimalisir dengan pengetahuan dan kesiapan.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukan Main! “Gunung” Emas Super Raksasa Sembunyi di Perut China

    Bukan Main! “Gunung” Emas Super Raksasa Sembunyi di Perut China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di akhir tahun 2024, sebuah endapan bijih emas “super raksasa” dengan kualitas sangat tinggi berhasil ditemukan di China. Diperkirakan, deposit ini mengandung sekitar 1.000 metrik ton logam mulia, yang merupakan penemuan besar bagi negara tersebut.

    Nilai penemuan ini diperkirakan mencapai 600 miliar yuan, atau sekitar Rp 1,3 kuadriliun. Jika angka ini terverifikasi, cadangan emas ini bisa menjadi salah satu yang terbesar dan paling menguntungkan yang pernah ditemukan, bahkan melebihi 900 metrik ton yang diperkirakan ada di tambang South Deep, Afrika Selatan.

    Meski beberapa ahli masih mempertanyakan skala dan kelayakan deposit tersebut, jika terbukti kebenarannya, penemuan ini akan menjadi tonggak penting bagi China.

    Biro Geologi Provinsi Hunan, seperti yang dilaporkan oleh Xinhua, mengumumkan penemuan 40 urat emas pada kedalaman 2 kilometer di wilayah timur laut Pingjiang, Hunan.

    Satu gua saja diperkirakan mengandung 300 metrik ton emas, dan berdasarkan pemodelan 3D, cadangan tambahan mungkin masih bisa ditemukan hingga kedalaman 3 kilometer.

    “Banyak inti batuan yang dibor menunjukkan adanya emas yang terlihat,” ujar prospektor biro, Chen Rulin, saat penemuan itu.

    Sampel inti menunjukkan bahwa setiap metrik ton bijih bisa mengandung hingga 138 gram emas. Ini adalah kualitas yang luar biasa, mengingat bijih yang dianggap bermutu tinggi biasanya hanya mengandung lebih dari 8 gram.

    China sendiri sudah menjadi pemain utama di pasar emas global, dengan cadangan yang diperkirakan melebihi 2.000 ton di awal tahun 2024. Industri pertambangan emasnya menyumbang sekitar 10% dari total produksi dunia.

    Pengumuman penemuan ini sempat mendorong kenaikan harga emas yang sudah melambung tinggi. Permintaan terhadap emas memang meningkat tajam di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    Tidak jelas berapa banyak lagi bijih emas berharga yang masih tersembunyi di seluruh dunia. Para ahli masih berselisih pendapat apakah produksi emas global telah mencapai puncaknya.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Komunal Gandeng BPR Sebar Kredit UMKM & Bantu Masyarakat Lokal

    Video: Komunal Gandeng BPR Sebar Kredit UMKM & Bantu Masyarakat Lokal

    Jakarta, CNBC Indonesia- Perkembangan teknologi digitalisasi turut dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan sehingga masyarakat Indonesia baik diperkotaan maupun wilayah pelosok dapat mengakses layanan keuangan formal.

    Komunal, menjadi perusahaan teknologi finansial (fintech) yang menyediakan layanan P2P Lending lewat digitalisasi BPR kepada UMKM hingga wilayah tier 2 dan 3 untuk mendapat akses layanan keuangan.

    VP Marketing Komunal, Vera Rosana menyebutkan luasnya wilayah Indonesia dengan beragam ekonomi dan budaya menjadi tantangan dalam penerapan layanan keuangan. Kondisi ini membuat sebuah layanan untuk masyarakat perkotaan belum tentu cocok untuk masyarakat wilayah pedesaan.

    Mengatasi tantangan ini, Komunal menggandeng BPR untuk memperluas layanan keuangan yang dapat disesuaikan dengan ‘local’ wisdom’ dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

    Seperti apa prospek dan tantangan fintech meningkatkan inklusi keuangan? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan VP Marketing Komunal, Vera Rosana dalam Profit di CNBC Indonesia (Kamis, 14/08/2025)a

  • Jangan Minta Tolong dan Bilang Makasih ke ChatGPT, Ini Alasannya

    Jangan Minta Tolong dan Bilang Makasih ke ChatGPT, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kata tolong dan terima kasih ke ChatGPT membuat CEO OpenAI, Sam Altman geram, sebab malh membuat kerugian bagi perusahaannya.

    Sam Altman menjelaskan, kerugian itu terjadi karena kata-kata itu menaikkan biaya listrik yang digunakan ChatGPT. Namun, ia tak mengungkapkan besaran kerugian yang disebabkan kata tolong dan terima kasih.

    Altman hanya mengatakan bahwa kerugian akibat dua kata sopan santun itu bisa sekitar puluhan juta dolar. Klaim itu ia tuliskan dalam akun X saat merespons pertanyaan seorang pengguna.

    “Puluhan juta dolar yang dihabiskan- Anda tidak akan pernah tahu,” tulis Altman melalui akun X miliknya, dikutip Sabtu (16/8/2025).

    ChatGPT menggunakan model bahasa besar (large language models atau LLMs). Model itu mengharuskan chatbot membutuhkan daya komputasi yang sangat besar.

    Produk chabot buatan OpenAI itu menggunakan ribuan unit GPU berkinerja tinggi untuk model pada pusat daya yang menyedot energi dalam jumlah sangat besar.

    Sebagai gambaran saja, satu respon singkat seperti paragraf atau email dapat menyedot 0,14 kilowatt-jam (kWh) listrik. Angka tersebut sama dengan 14 lampu LED yang menyala selama satu jam.

    Sementara itu, New York Post melaporkan pusat data menyumbang 2% konsumsi listrik. Pengembangan AI generatif yang kian masif diperkirakan akan membuat penggunaan listrik kian melonjak.

    Penggunaan sikap sopan pada AI bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Dalam sebuah survei, 67% pengguna AS diketahui memang menggunakan bahasa yang sopan saat menggunakan chatbot.

    Terkait sikap sopan dalam AI, sebagian pakar AI tetap menganjurkan melakukannya. Dengan begitu bisa membentuk interaksi yang positif dengan AI.

    Salah satu yang angkat bicara adalah Kurtis Beaver dari tim desain Microsoft Copilot. Menurutnya bahasa sopan akan memicu respon lebih kolaboratif dan profesional dari AI.

    “Ketika AI menangkap nada sopan, ia cenderung membalas dengan sikap yang sama,” tulis Microsoft WorkLab, media internal Microsoft yang fokus pada adopsi AI di dunia kerja.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukan Rudah atau Bom, Arus Laut Diam-Diam Jadi Petaka di Eropa

    Bukan Rudah atau Bom, Arus Laut Diam-Diam Jadi Petaka di Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bukan rudal atau bom, salah satu ancaman terbesar bagi Eropa justru datang dari laut yang bisa memberi dampak kerusakan setara efek perang nuklir.

    Ancaman laut itu berasal dari arus laut raksasa di Samudra Atlantik, yakni Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC), diperkirakan bisa kolaps akibat perubahan iklim dan menimbulkan bencana global.

    AMOC adalah sistem arus laut yang berfungsi mengalirkan panas dari wilayah tropis ke Atlantik Utara. Besarnya aliran panas mencapai lebih dari 1.000 terawatt, jauh melampaui konsumsi energi manusia yang hanya sekitar 20 terawatt. Namun, para ilmuwan mengingatkan arus ini rapuh terhadap perubahan suhu dan salinitas laut akibat pemanasan global.

    Jika AMOC berhenti, dampaknya akan sangat ekstrem. Suhu musim dingin di Brussel bisa turun hingga -20°C, sementara di Oslo mendekati -50°C. Laut Utara bahkan bisa membeku hingga ke muara Sungai Humber di Inggris. Selain itu, curah hujan di Eropa Utara dapat anjlok drastis, membuat 80% lahan pertanian Inggris tak lagi bisa digarap tanpa irigasi.

    “Dampaknya bukan hanya di Eropa. Pendinginan di belahan bumi utara akan menggeser sabuk hujan tropis ke arah selatan, yang dapat memperparah kekeringan di kawasan Sahel, Afrika, sekaligus menghancurkan ekosistem Amazon,” dikutip dari laporan The Economist, Sabtu (16/8/2025).

    Para ahli menyebut fenomena ini sebagai salah satu tipping point iklim, yaitu titik kritis ketika perubahan menjadi dramatis, merusak, dan tak bisa dipulihkan. Lebih mengkhawatirkan lagi, sejumlah model simulasi menyebut kolapsnya AMOC bisa terjadi hanya dalam hitungan dekade setelah suhu global melewati ambang tertentu.

    Meski risikonya besar, sejumlah pemerintah disebut belum menyiapkan langkah antisipasi. Inggris baru-baru ini mulai mendanai sistem pemantauan AMOC yang bisa memberikan peringatan dini. Namun, pakar iklim menilai upaya mitigasi global masih minim meski sejumlah penelitian menyebut AMOC sudah mulai melemah.

    “Jika ini ancaman militer, dunia pasti sudah menyiapkan strategi. Sayangnya, karena ini soal iklim, imajinasi kita tampak belum cukup besar untuk menghadapinya,” tulis laporan tersebut.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukan Rudah atau Bom, Arus Laut Diam-Diam Jadi Petaka di Eropa

    Bukan Rudal atau Bom, Arus Laut Diam-Diam Jadi Petaka di Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bukan rudal atau bom, salah satu ancaman terbesar bagi Eropa justru datang dari laut yang bisa memberi dampak kerusakan setara efek perang nuklir.

    Ancaman laut itu berasal dari arus laut raksasa di Samudra Atlantik, yakni Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC), diperkirakan bisa kolaps akibat perubahan iklim dan menimbulkan bencana global.

    AMOC adalah sistem arus laut yang berfungsi mengalirkan panas dari wilayah tropis ke Atlantik Utara. Besarnya aliran panas mencapai lebih dari 1.000 terawatt, jauh melampaui konsumsi energi manusia yang hanya sekitar 20 terawatt. Namun, para ilmuwan mengingatkan arus ini rapuh terhadap perubahan suhu dan salinitas laut akibat pemanasan global.

    Jika AMOC berhenti, dampaknya akan sangat ekstrem. Suhu musim dingin di Brussel bisa turun hingga -20°C, sementara di Oslo mendekati -50°C. Laut Utara bahkan bisa membeku hingga ke muara Sungai Humber di Inggris. Selain itu, curah hujan di Eropa Utara dapat anjlok drastis, membuat 80% lahan pertanian Inggris tak lagi bisa digarap tanpa irigasi.

    “Dampaknya bukan hanya di Eropa. Pendinginan di belahan bumi utara akan menggeser sabuk hujan tropis ke arah selatan, yang dapat memperparah kekeringan di kawasan Sahel, Afrika, sekaligus menghancurkan ekosistem Amazon,” dikutip dari laporan The Economist, Sabtu (16/8/2025).

    Para ahli menyebut fenomena ini sebagai salah satu tipping point iklim, yaitu titik kritis ketika perubahan menjadi dramatis, merusak, dan tak bisa dipulihkan. Lebih mengkhawatirkan lagi, sejumlah model simulasi menyebut kolapsnya AMOC bisa terjadi hanya dalam hitungan dekade setelah suhu global melewati ambang tertentu.

    Meski risikonya besar, sejumlah pemerintah disebut belum menyiapkan langkah antisipasi. Inggris baru-baru ini mulai mendanai sistem pemantauan AMOC yang bisa memberikan peringatan dini. Namun, pakar iklim menilai upaya mitigasi global masih minim meski sejumlah penelitian menyebut AMOC sudah mulai melemah.

    “Jika ini ancaman militer, dunia pasti sudah menyiapkan strategi. Sayangnya, karena ini soal iklim, imajinasi kita tampak belum cukup besar untuk menghadapinya,” tulis laporan tersebut.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Heboh Burung Beracun Berkeliaran di Indonesia, Ini Dampaknya

    Heboh Burung Beracun Berkeliaran di Indonesia, Ini Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Burung Pitohui yang merupakan burung endemik Papua memikat para pakar biologi untuk melakukan penelitian. Salah satu yang terpincut ialah Kasun Bodawatta dari Universitas Copenhagen.

    Bodawatta mengatakan, burung Pitohui merupakan burung paling beracun di dunia. Ia bahkan sempat terpapar racun burung itu saat mengambil sampelnya, dengan ditandai keluarnya air mata.

    “Orang berpikir saya sedang sedih dan tertekan dalam ekspedisi karena melihat saya mengeluarkan air mata. Hidung saya juga berair,” kata Bodawatta, dikutip dari IFLscience, Sabtu (16/8/2025).

    “Padahal, saya hanya duduk sambil mengambil sampel burung Pitohui, burung paling beracun di planet,” tegasnya.

    Sebagai hewan endemik, burung Pitohui hanya bisa ditemukan di hutan Papua. Burung itu juga kerap disebut regent whistler (pachycephala schlegelii).

    Selain Pitohui, ada juga jenis burung lonceng rufous-naped (Aleadryas rufinucha) yang ditemukan mengandung racun.

    Keduanya menyimpan jenis neurotoxin bernama batrachotoxin yang paling berbahaya. Neurotoxin merupakan racun yang mampu membuat mata manusia berair, mirip seperti efek memotong bawang.

    Peneliti mengatakan batrachotoxin yang ditemukan dalam 2 spesies burung di Papua berasal dari makanan yang dikonsumsi di hutan. Namun, dampaknya bukan pada burung melainkan yang berkontak dengan salah satu bagian burung.

    Saat memakannya, para burung tidak sakit ataupun mati. Racun masuk ke dalam bulu dan menyatu. Namun jika dikonsumsi manusia, maka racun bisa menyebabkan kematian.

    Menurut penuturan penduduk lokal, memakan daging kedua jenis burung itu atau hanya memegangnya akan membuat badan terasa dibakar.

    Racun tersebut akhirnya seperti senjata yang dapat melindungi para burung dari serangan para predator.

    Untuk itu, hati-hati jika bertemu dengan Pitohui atau burung lonceng di Papua.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pakar: KPPU Keliru Jadikan SK Code of Conduct AFPI Bukti Kesepakatan

    Pakar: KPPU Keliru Jadikan SK Code of Conduct AFPI Bukti Kesepakatan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKPU-FHUI) Ditha Wiradiputra menilai langkah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menjadikan Surat Keputusan (SK) Code of Conduct Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) sebagai alat bukti kesepakatan antar platform tidak tepat secara hukum.

    “Dari perspektif hukum, Code of Conduct umumnya bersifat sebagai pedoman perilaku dan etika, bukan sebagai perjanjian bisnis yang memiliki konsekuensi hukum langsung terhadap pelaku usaha terlebih pedoman tersebut tidak membatasi atau mengurangi terjadinya persaingan di antara perusahaan,” ujar Ditha, dikutip Sabtu (16/8/2025).

    Sebelumnya, Investigator KPPU Arnold Sihombing mengatakan kepada wartawan kesepakatan penetapan harga bunga pinjaman antar anggota AFPI menjadi bukti dugaan pelanggaran Pasal 5 UU Nomor 5 Tahun 1999. Menurutnya, kesepakatan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) AFPI Tahun 2020 dan 2021 yang menjadi pedoman perilaku (code of conduct) seluruh anggota. Sebagai gambaran, Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

    Menanggapi hal tersebut, Ditha menyampaikan SK code of conduct tidak dapat diposisikan sebagai bukti adanya kesepakatan antar platform untuk membatasi persaingan. Ia menambahkan, penerapan code of conduct pada dasarnya dimaksudkan untuk mengatur standar operasional atau perilaku sesuai nilai dan prinsip tertentu. Oleh karena itu, penggunaan SK tersebut sebagai bukti persekongkolan dinilai keliru dan terlalu dipaksakan.

    “Kita harus memahami duduk perkara secara tepat. Jika SK tersebut dibuat untuk mengatur perilaku platform agar bisa lebih baik dalam melayani konsumen (masyarakat), memperkuat tata kelola, dan bermanfaat, kenapa jadi dipermasalahkan? Menjadi soal apabila pedoman tersebut mengurangi terjadinya persaingan? Faktanya, terbukti dengan jumlah pelaku usaha yang banyak yang ada di dalam pasar menggambarkan persaingan yang cukup ketat terjadi di dalam pasar. Kemudian apabila dibaca secara seksama pedoman tersebut tidak ada kesepakatan penetapan harga yang dibuat,” jelas Ditha.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]