Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Bocah Ajaib Direkrut Zuckerberg Malah Acak-acak Meta, Ini Dampaknya

    Bocah Ajaib Direkrut Zuckerberg Malah Acak-acak Meta, Ini Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meta kabarnya tengah mengalami gejolak internal setelah Mark Zuckerberg merombak besar-besaran divisi kecerdasan buatan (AI).

    Sosok Alexandr Wang, pendiri Scale AI yang disebut sebagai “anak ajaib” Silicon Valley dan kini menjabat Chief AI Officer Meta, dituding menjadi pemicu kekacauan baru di perusahaan induk Facebook tersebut.

    Tim Wang difokuskan pada pengembangan model AI terkuat perusahaan yang disebut frontier model.

    “Sejak Zuckerberg membentuk tim superintelligence di bawah Wang, ketegangan mulai muncul,” tulis laporan New York Times, dikutip Jumat (22/8/2025).

    Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, Meta kini membagi Meta Superintelligence Labs menjadi empat kelompok, yakni riset, pengembangan superintelligence, produk, serta infrastruktur AI seperti pusat data dan perangkat keras.

    Restrukturisasi ini kemungkinan akan menjadi yang terakhir untuk sementara waktu. Langkah ini bertujuan agar Meta lebih terorganisasi, sehingga bisa mencapai target superintelligence serta mengembangkan produk AI dengan lebih cepat untuk bersaing dengan perusahaan lain.

    Tim baru ini telah membahas kemungkinan membuat model AI terbaru Meta bersifat closed, sebuah langkah besar yang menyimpang dari filosofi lama Meta yang mengedepankan open source.

    Namun, keputusan tim Wang untuk menghentikan proyek frontier model lama bernama Behemoth dan membangun model baru dari nol justru memicu ketegangan dengan tim peneliti lama.

    Seiring dengan tindakan Zuckerberg menggelontorkan miliaran dolar untuk merekrut talenta AI, beberapa anggota lama merasa terganggu dengan masuknya para pendatang baru.

    Beberapa eksekutif dan ilmuwan AI senior dilaporkan hengkang, termasuk Joelle Pineau yang kini bergabung dengan Cohere, serta Angela Fan yang pindah ke OpenAI. Loredana Crisan, VP generative AI Meta, juga meninggalkan perusahaan untuk bergabung dengan Figma.

    Di sisi lain, Zuckerberg tetap agresif menggelontorkan dana besar demi memenangkan perlombaan AI. Tahun ini belanja modal Meta diproyeksikan bisa mencapai US$72 miliar, sebagian besar untuk pembangunan pusat data dan perekrutan talenta.

    Juru bicara Meta menolak berkomentar.

    Nasib Meta menjadi sorotan, seiring persaingan AI yang pada akhirnya akan melahirkan pemenang baru di antara pemain yang ada, seperti Google dan OpenAI.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penipuan AI Makan Banyak Korban, Kenali 4 Modus Deepfake

    Penipuan AI Makan Banyak Korban, Kenali 4 Modus Deepfake

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia internet kini menghadapi tantangan baru seiring maraknya penggunaan kecerdasan buatan (AI) oleh pelaku kejahatan siber.

    Berbagai modus penipuan mulai dari manipulasi suara hingga video palsu bermunculan dan semakin sulit dibedakan dari yang asli. Fenomena ini diperkirakan bakal menjadi ancaman besar bagi sektor fintech maupun rekening bank pribadi.

    Laporan terbaru dari Forbes menyebut bahwa teknologi AI tidak hanya digunakan untuk tujuan produktif, tetapi juga menjadi senjata baru bagi sindikat penipuan global. Berikut empat modus penipuan AI yang wajib diwaspadai masyarakat dan korporasi:

    1. Deepfake & AI di Serangan Email Bisnis (BEC)

    Penipuan BEC kini berevolusi. Penjahat siber memanfaatkan AI untuk membuat video dan audio palsu yang sangat meyakinkan. Di Hong Kong, penjahat berhasil menyamar sebagai bos perusahaan melalui panggilan Zoom palsu dan membuat pegawai mentransfer dana hampir Rp480 miliar.

    Lebih mengejutkan, 53% profesional akuntansi di AS mengaku pernah menjadi target serangan serupa. Bahkan 40% email BEC kini dibuat sepenuhnya oleh AI.

    2. Chatbot Penipu Asmara

    Penipuan asmara kini makin canggih. Bukan lagi manusia, tapi chatbot AI otonom yang digunakan untuk merayu korban. Dengan percakapan tanpa aksen dan alur yang natural, korban sulit membedakan antara manusia dan bot.

    Kejadian ini sudah muncul di media sosial, bahkan sempat dibocorkan oleh pelaku kejahatan asal Nigeria dalam sebuah video.

    3. “Pig Butchering” Pakai AI Massal

    Skema penipuan investasi berkedok asmara atau bisnis, yang dikenal sebagai “pig butchering”, kini dilakukan secara massal menggunakan AI.

    Dengan alat seperti “Instagram Automatic Fans”, pesan massal dikirim untuk memancing korban, seperti “Temanku merekomendasikan kamu. Apa kabar?”

    Penipu kini juga memanfaatkan deepfake untuk panggilan video dan kloning suara agar lebih meyakinkan.

    4. Pemerasan Deepfake Menarget Eksekutif dan Pejabat

    Kasus pemerasan dengan video deepfake kini juga makin marak. Di Singapura, penjahat mengirim email berisi ancaman video palsu yang mencatut wajah para pejabat pemerintah dan menuntut pembayaran kripto hingga puluhan ribu dolar.

    Teknologi ini dibuat menggunakan foto dan video publik dari LinkedIn atau YouTube, yang diolah menjadi konten deepfake mengerikan.

    Dengan perangkat lunak deepfake yang makin mudah diakses, penipuan jenis ini diperkirakan akan meluas dan menyasar kalangan eksekutif di seluruh dunia.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Amerika Dalam Bahaya Besar, FBI Kasih Peringatan Serius

    Amerika Dalam Bahaya Besar, FBI Kasih Peringatan Serius

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bahaya besar sedang mengintai Amerika Serikat (AS). Negara kekuasaan Donald Trump tersebut kembali menghadapi serangan siber besar-besaran dari kelompok hacker yang terasosiasi dengan beberapa unit mata-mata kawakan asal Rusia.

    Hal ini diungkap FBI dan Cisco dalam pernyataan resmi masing-masing. Kelompok hacker terdeteksi telah melancarkan serangan pada akhir tahun lalu.

    Mereka memanfaatkan kerentanan pada software Cisco lawas untuk menargetkan ribuan perangkat jaringan yang terkait dengan sistem TI infrastruktur penting.

    Para hacker yang bekerja di unit Center 16 milik Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) disebut mengekstraksi informasi konfigurasi perangkat secara massal.

    “[Informasi itu] nantinya dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan berdasarkan tujuan dan kepentingan strategis pemerintah Rusia saat itu,” kata peneliti Cisco Talos, Sara McBroom dan Brandon Write, dalam artikel yang dipublikasikan di blog Cisco, dikutip dari Reuters, Kamis (21/8/2025).

    Terpisah, FBI mengatakan pada tahun lalu pihaknya sudah mendeteksi kelompok hacker yang mengumpulkan file konfigurasi untuk ribuan perangkat jaringan di beberapa entitas krusial AS lintas sektor.

    Dalam beberapa kasus, file konfigurasi dimodifikasi untuk memungkinkan akses jangka panjang bagi hacker. Dengan begitu, hacker bisa melakukan pengintaian dalam jaringan yang ditargetkan, dengan minat khusus pada sistem kontrol industri.

    Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak merespons permintaan komentar. Moskow membantah telah melancarkan operasi mata-mata siber.

    Para hacker mengeksploitasi kerentanan yang sudah ada sejak 7 tahun lalu dalam software Cisco IOS. Mereka menargetkan perangkat jaringan yang belum ditambal dan yang sudah habis masa pakainya, menurut artikel terpisah yang dipublikasikan pada Rabu (20/8) oleh Cisco Talos, unit penelitian intelijen ancaman Cisco.

    Hacker lain yang didukung negara kemungkinan melakukan operasi pembobolan serupa yang menargetkan perangkat-perangkat tersebut, tulis para peneliti Cisco Talos.

    Organisasi-organisasi di sektor telekomunikasi, pendidikan tinggi, dan manufaktur di Amerika Utara, Asia, Afrika, dan Eropa, dikatakan menjadi target paling banyak.

    “Korban dipilih berdasarkan kepentingan strategis mereka terhadap pemerintah Rusia,” kata para peneliti.

    Unit hacker yang terkait dengan aktivitas ini telah beroperasi setidaknya selama satu dekade, menurut para peneliti, dan kemungkinan merupakan subkelompok dalam Center 16 FSB.

    Pada Maret 2022, Departemen Kehakiman AS (DoJ) mendakwa empat warga negara Rusia dalam kelompok yang secara ilegal menargetkan sektor energi global antara tahun 2012 dan 2018.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Startup Tak Terkenal Baru Naik Daun Langsung Anjlok Gila-gilaan

    Startup Tak Terkenal Baru Naik Daun Langsung Anjlok Gila-gilaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nama Palantir Technologies sempat menjadi sorotan lantaran mencatat pertumbuhan gila-gilaan. Startup yang bergerak di bidang software untuk penambangan data dan analisis berbasis AI tersebut bisa dibilang ‘anak emas’ pemerintahan Donald Trump.

    Dalam beberapa bulan di 2025, Palantir sempat membukukan nilai valuasi yang meningkat 2 kali lipat. Bahkan, bulan lalu Palantir masuk dalan jejeran ‘Top 20’ perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar.

    Hal ini dipicu oleh kontrak-kontrak pemerintah yang mengalir deras ke Palantir. Misalnya, kontrak senilai US$10 miliar dengan militer AS untuk memenuhi kebutuhan perang hingga dekade berikutnya.

    Selain itu, ada juga kontrak terpisah senilai US$178 juta dengan Angkatan Darat AS yang disepakati pada awal 2025. Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) juga menambah kontrak ke Palantir sebesar US$30 miliar untuk membangun software.

    Sayangnya, Palantir tak lama-lama naik daun. Sahamnya pelan-pelan ‘longsor’ setelah enam hari berturut-turut mengalami aksi jual besar-besaran.

    Fenomena ini menandai rentetan penurunan terpanjang bagi perusahaan software AI tersebut sejak April 2024. Sahamnya turun 18% dari rekor intraday terbaru, dikutip dari CNBC International, Kamis (21/8/2025).

    Saham ditutup di wilayah koreksi pada Selasa (19/8) waktu setempat setelah mengakumulasi kerugian 15% dari level tertingginya. Alhasil, Palantir tergeser dari posisi ‘Top 50’ sebagai perusahaan AS paling bernilai.

    Penurunan Palantir menyusul aksi jual pasar yang lebih luas dan menyusul laporan short selling dari Citron Research milik Andrew Left. Ia menyebut perusahaan tersebut terlepas dari fundamental dan analisis.

    Citron mengatakan sahamnya seharusnya dihargai US$40 jika dibandingkan dengan rasio harga terhadap pendapatan yang sama dalam valuasi OpenAI baru-baru ini sebesar US$500 miliar.

    “Alex Karp [CEO Palantir] dan timnya patut bangga. Namun bagi investor, di situlah disiplin berperan,” tulis Left, dikutip dari CNBC International.

    “Perbandingan adalah musuh kebahagiaan, dan ketika dibandingkan dengan para pemimpin AI sejati, harga Palantir sudah mencerminkan kesuksesan yang melampaui fundamentalnya,” ia menambahkan.

    Pada awal bulan ini, Palantir terbang dengan rekor harga saham tertinggi setelah melaporkan pendapatan kuartalan yang menembus US$1 miliar untuk pertama kalinya. Pencapaian itu jauh di atas estimasi Wall Street.

    Perusahaan ini mendapat dorongan besar dari ledakan AI dan berhasil meraih kontrak-kontrak pemerintah, termasuk dengan Departemen Pertahanan.

    Tahun ini saja, perusahaan ini menjadi salah satu dari 10 perusahaan teknologi teratas AS. Tahun lalu, perusahaan ini bergabung dengan S&P 500.

    Meskipun harga saham baru-baru ini turun, rasio harga terhadap pendapatan (Price-to-Earnings ratio) sebesar 193 kali lipat membuat saham Palantir tetap mahal, terutama jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan megacap lainnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Tiba-tiba Berubah Ikut Jejak Amerika, Terungkap Alasannya

    China Tiba-tiba Berubah Ikut Jejak Amerika, Terungkap Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – China mulai mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) untuk menggenjot industri mata uang kripto. Padahal, beberapa saat lalu pemerintah China sempat melarang kepemilikan privat terhadap mata uang digital seperti Bitcoin.

    Dikutip dari Reuters, Kamis (21/8/2025), China mempertimbangkan izin penggunaan stablecoin yang dibekingi yuan untuk pertama kalinya. Hal ini diungkap beberapa sumber dalam yang familiar dengan rencana tersebut.

    Reuters mencatat bahwa langkah ini menandai perubahan besar-besar dari sikap pemerintah China sebelumnya yang cenderung apatis terhadap aset digital.

    Sebagai informasi, stablecoin merupakan jenis mata uang kripto yang dirancang untuk mencaga nilai secara konstan. Token-token ini biasanya dipatok pada mata uang fiat seperti dolar AS dan umumnya digunakan oleh pedagang kripto untuk memindahkan dana antar token.

    Kabinet China disebut akan mengaji dan kemungkinan menyetujui roadmap terkait stablecoin yuan pada akhir bulan ini, demi menggenjot penggunaan yuan yang lebih luas secara global.

    Senjata China Lawan AS

    Langkah ini juga dinilai sebagai strategi China untuk mengejar ketinggalan dengan AS yang lebih dulu menggenjot stablecoin, menurut beberapa sumber Reuters.

    Di AS, Presiden Donald Trump mendukung stablecoin beberapa hari setelah pelantikannya pada Januari 2025. Pemerintahan Trump juga sedang membangun kerangka regulasi yang membantu melegitimasi mata uang kripto yang dipatok dolar.

    Teknologi blockchain yang mendasari stablecoin memungkinkan transfer dana secara instan, tanpa batas, dan beroperasi 24 jam dengan biaya rendah. Keunggulan ini memberikan potensi bagi stablecoin untuk mendobrak arus uang harian tradisional dan sistem pembayaran lintas batas.

    Inovasi keuangan, khususnya stablecoin, dipandang oleh Beijing sebagai alat yang menjanjikan untuk internasionalisasi yuan di tengah meningkatnya pengaruh mata uang kripto yang dipatok dolar AS dalam keuangan global, kata sumber Reuters.

    Di dalam roadmap, rencananya akan dibahas target untuk memperluas penggunaan mata uang China di pasar global. Selain itu, roadmap juga akan menyisipkan tanggung jawab regulator domestik, serta langkah-langkah pencegahan risiko.

    Salah satu sumber menyebut pejabat senior China akan menggelar pertemuan untuk penyusunan roadmap pada akhir bulan ini. Fokusnya untuk menglobalisasi yuan dan stablecoin-nya, mengikuti tren dunia saat ini.

    Dalam pertemuan itu, para pejabat senior China juga akan mendefinisikan batasan penggunaan stablecoin dan pengembangan bisnisnya.

    Mendobrak Dominasi AS

    Sebagai informasi, China telah melarang perdagangan dan penambangan mata uang kripto pada 2021 karena kekhawatiran terhadap stabilitas sistem keuangan.

    Di sisi lain, China sudah lama memimpikan yuan bisa mencapai status mata uang kripto, sama halnya dengan dolar AS dan euro. Pasalnya, China merupakan negara ekonomi terbesar kedua di dunia. Sayangnya, kontrol modalnya yang ketat dan surplus perdagangan tahunannya yang mencapai triliunan dolar telah menghambat tujuan tersebut.

    Saat ini, stablecoin yang dibekingi dolar AS masih mendominasi pasar, yakni sebanyak 99% dari suplai stablecoin global, menurut Bank fo International Settlements.

    Di Asia, Kora Selatan telah berjanji untuk mengizinkan perusahaan-perusahaan memperkenalkan stablecoin berbasis won. Hal serupa juga sedang digodok di Jepang.

    Dorongan China untuk menggenjot stablecoin juga dipicu oleh ketegangan geopolitik dengan AS. Hal ini membuat penggunaan stablecoin berbasis dolar AS marak dilakukan para eksportir China.

    Rencana terbaru Beijing untuk mendorong stablecoin terjadi setelah regulator Shanghai pada bulan lalu menggelar pertemuan dengan pejabat lokal. Pertemuan itu mempertimbangkan respons strategis terhadap stablecoin dan mata uang digital.

    China diperkirakan akan membahas perluasan penggunaan yuan dan kemungkinan stablecoin untuk perdagangan dan pembayaran lintas batas dengan beberapa negara pada KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang akan diselenggarakan pada 31 Agustus-1 September di Tianjin, menurut sumber tersebut.

    Pasar stablecoin global saat ini masih kecil, sekitar US$247 miliar, menurut penyedia data kripto CoinGecko. Namun, Standard Chartered Bank memperkirakan pasar tersebut dapat tumbuh hingga US$2 triliun pada 2028 mendatang.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Diserbu Asing, Indonesia Jangan Cuma Jadi Negara Pasar

    Diserbu Asing, Indonesia Jangan Cuma Jadi Negara Pasar

    Malang, CNBC Indonesia – Di tengah masifnya perkembangan teknologi global, Indonesia belum optimal dalam menangkap peluang. Hingga kini, banyak pihak menilai Indonesia masih sekadar menjadi negara pasar. 

    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto juga menyinggung terkait hal tersebut. Ia menanyakan apakah sudah ada produk yang berkembang dan memiliki pasar sendiri.

    “Pertanyaannya adalah, mana produk-produk kita yang bisa berkembang, menjadi pasar bagi kita sendiri, bahkan mungkin dunia, dan meningkatkan ekonomi kita,” kata Boni di kawasan Universitas Brawijaya, Kamis (21/8/2025).

    Dia merujuk bahwa ekonomi digital bisa didorong dari pihak kampus. Melalui produk hingga pengembangan temuan sendiri.

    Namun sayangnya, kontribusi tersebut belum bisa dikatakan menjadi bagian dari ekonomi digital.

    “Oleh karena itu kami mendorong semoga dari UB (Universitas Brawijaya) makin banyak, tidak hanya produk, tapi juga startup-startup yang mengembangkan temuan-temuan tersebut, inovasi tersebut, menjadi nilai bisnis,” kata dia.

    Jika itu tidak dilakukan, Boni mengatakan Indonesia hanya bertahan pada level penemuan saja. 

    “Kita mengetahui, kita sendiri saat ini mungkin lebih banyak menjadi pasar. Use case yang kita gunakan untuk memecahkan masalah mostly IT-nya. Intellectual property masih dimiliki oleh korporasi besar ataupun industri dari luar,” kata Boni. 

    Sebelumnya Boni juga pernah mengatakan hal serupa pekan lalu. Dia menjelaskan Komdigi menyiapkan program terkait talenta digital agar tidak menjadi pasar untuk solusi dari luar negeri.

    Saat itu dia mengatakan talenta digital belum bisa dipenuhi dari pasokan dalam negeri. Jika hal tersebut terjadi ditakutkan talenta digital luar Indonesia bisa meningkat.

    “Yang kita khawatirkan adalah justru diperlukan oleh talenta-talenta dari luar. Nah ini yang menjadi PR,” ungkapnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Mudah Blokir Orang Tawarkan Pinjol, Hidup Lebih Tenang

    Cara Mudah Blokir Orang Tawarkan Pinjol, Hidup Lebih Tenang

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada beberapa cara mudah untuk memblokir nomor tak dikenal yang menghubungi ponsel kita, Ini bisa dilakukan untuk menghindari spam, modus penipuan hingga tawaran pinjaman online (pinjol).

    Mereka seakan tak kenal lelah untuk selalu melakukan panggilan telepon, yang kemudian mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Untuk menghindarinya, Anda bisa memblokir nomor-nomor tersebut. Bahkan terdapat cara untuk memblokir nomor tidak dikenal secara langsung dari ponsel.

    Fitur blokir tersebut tersedia bagi pengguna Android maupun iPhone. Selain itu juga bisa menggunakan bantuan dari aplikasi pihak ketiga seperti Get Contact.

    Ini cara blokir nomor yang tidak dikenal di ponsel:

    Cara Blokir Nomor di HP Android

    1. Buka aplikasi Phone di HP Android

    2. Pilih tab Recents

    3. Cari nomor tak dikenal yang menghubungi Anda dan ingin diblokir

    4. Tekan dan tahan nomor tersebut

    5. Klik opsi block/report spam

    Cara Blokir Nomor di iPhone

    1. Buka menu Phone atau Telepon di iPhone

    2. Klik menu panggilan Terbaru di bagian bawah layar aplikasi

    3. Cari nomor yang ingin diblokir

    4. Klik ikon bulat dengan huruf i yang ada di samping nomor tersebut

    5. Klik opsi Blokir Penelepon Ini

    1. Jika Anda belum memiliki Get Contact, unduh terlebih dulu di toko aplikasi yang Anda gunakan

    2. Setelah selesai, buka aplikasi

    3. Klik menu pengaturan

    4. Pilih opsi Pengaturan Spam

    5. Pilih opsi mendapatkan peringatan bahwa nomor telepon tersebut adalah spam atau opsi memblokir semua panggilan spam.

    Nah, itu dia beberapa langkah yang bisa Anda lakukan supaya bebas dari tawaran pinjol dan hidup lebih tenang. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mahasiswa Brawijaya Bisa Jadi Jagoan AI, Begini Caranya

    Mahasiswa Brawijaya Bisa Jadi Jagoan AI, Begini Caranya

    Malang, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan kerja sama dengan Universitas Brawijaya untuk melakukan AI Talent Factory. Pelatihan tersebut dilakukan untuk mencari para expertise terkait teknologi tersebut.

    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan AI Talent Factory bukan sekedar pelatihan. Karena hal itu bisa dimulai dari level dasar atau pemula.

    “Tapi kita justru ingin memperpanjang runway-nya yang belum kita miliki secara maksimum adalah di titik AI practitioner dan specialist,” kata Boni ditemui di kawasan Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (21/8/2025).

    Namun dia mengakui masih terdapat tantangan. Karena jumlahnya tidak terlalu banyak.

    “Tapi ini menjadi prime mover atau pengungkit perubahan bagi industri AI kita,” ungkapnya.

    Program ini akan melatih 50 orang selama satu semester. Selain pelatihan, ada belajar mandiri, eksplorasi teknologi dan infrastruktur, brainstorming dan berdiskusi dengan para mentor.

    Said Mirza Pahlevi, Kepala Pusat Pengembangan Talenta Digital menjelaskan brainstorming akan dibimbing ahli dari bidang AI. Dari proses ini diharapkan bisa menghasilkan prototipe.

    “Jadi ini sebenarnya bukan pelatihan yang sehari-hari yang kita lihat di kelas dan seterusnya, tapi ini adalah mendorong dan membina mereka supaya mereka bisa secara mandiri melakukan inovasi di bidang AI,” kata Said dalam kesempatan yang sama.

    Lulusan dari program ini akan diberikan sertifikasi. Diharapkan bisa menjadi rekomendasi kerja.

    Boni juga mengharapkan tidak hanya untuk mencari kerja. Mereka yang lulus dari program ini bisa membangun perusahaan rintisan atau startup baru. Dengan begitu bisa membuka peluang kerja.

    “Syukur-syukur membangun startup dan Anda membuka peluang kerja. Itu lebih bermakna, memberi nilai lebih,” jelas Boni.

    Boni tak menutup kemungkinan ada kampus lain yang ikut dalam program ini. Tidak hanya di Jawa, tetapi bisa di luar wilayah tersebut jadi dapat melakukan pemerataan.

    “Karena khususnya adalah tidak hanya yang di Jawa tapi juga di luar Jawa Ini penting sehingga nanti pemerataan pertumbuhan ekonomi juga tersebar di berbagai Indonesia,” kata Boni.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Enggak Nyangka, Jualan Labubu Raup Rp 16,27 Triliun Setahun

    Enggak Nyangka, Jualan Labubu Raup Rp 16,27 Triliun Setahun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pop Mart, memproyeksikan pendapatan penjualan Labubu melampaui US$ 1 miliar atau naik 8 kali lipat. 

    Berdasarkan laporan Tech Crunch, Pop Mart melaporkan pendapatan US$ 670 juta pada paruh pertama 2025. Capaian tersebut membuat perusahaan optimistis bisa membukukan pendapatan lebih dari US$ 1 miliar sepanjang 2025.

    Pendapatan Pop Mart jauh lebih tinggi dibanding perusahaan mainan global yang berbasis di Amerika Serikat, Mattel. Mattel adalah perusahaan pemilik Barbie dan Hot Wheels.

    Pop Mart sendiri telah berdiri selama 15 tahun dan sahamnya diperdagangkan di bursa. Namun, strategi Pop Mart lewat peluncuran Labubu membuat perusahaan asal China tersebut dilirik oleh modal ventura (VC) yang biasanya fokus berinvestasi di startup teknologi.

    Labubu dijual dalam format “blind box” sehingga pembeli tidak tahu desain atau kategori mainan yang mereka dapatkan. Harga setiap boks berkisar antara US$ 10 hingga US$ 20 (Rp 163 ribu – Rp 325 ribu).

    Popularitas Labubu meledak setelah Lisa, anggota Blackpink, mengaku terobsesi dengan boneka berbentuk “monster imut” tersebut. Kemudian, Labubu terlihat digunakan oleh selebritas lain untuk menghiasi tas tangan mereka.

    Manajemen Pop Mart menyatakan perusahaan berencana memperluas bisnis mereka ke wilayah Timur Tengah, Eropa Tengah, dan Amerika Selatan. Tahun ini, penjualan Pop Mart di luar China ditargetkan setara dengan penjualan di China.

    “Saya rasa pasar luar negeri masih sangat positif, dan kami percaya masih banyak ruang untuk tumbuh,” kata CEO Pop Mart, Wang Ning.

    Di AS, Pop Mart memiliki 40 toko. Pop Mart berencana membangun 10 toko lagi sampai akhir 2025. Pop Mart berencana meluncurkan Labubu versi kecil yang bisa dijadikan aksesori HP. 

    Perusahaan yang bermarkas di Beijing tersebut juga punya rencana untuk memanfaatkan HAKI milik mereka untuk memproduksi film animasi hingga taman hiburan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkomsel Mau Semua Warga RI Bisa Akses AI, Begini Strateginya

    Telkomsel Mau Semua Warga RI Bisa Akses AI, Begini Strateginya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkomsel menjalin kerjasama dengan OpenAI dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam ajang Solution Day 2025.

    Kolaborasi strategis ini ditujukan untuk memperkuat kapabilitas kecerdasan buatan (AI) lanjutan, sekaligus membuka peluang penerapan solusi lintas industri yang berdampak nyata.

    Melalui kemitraan tersebut, Telkomsel akan mengeksplorasi pemanfaatan teknologi OpenAI mulai dari optimalisasi layanan pelanggan hingga inovasi berbasis data.

    Selain itu, perusahaan juga berencana menghadirkan ChatGPT Enterprise bagi karyawan guna meningkatkan literasi dan produktivitas berbasis AI.

    Tak hanya internal, kerja sama ini juga bertujuan memperluas akses teknologi AI bagi jutaan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan jaringan Telkomsel yang menjangkau hingga ke pelosok negeri.

    “Kami ingin menjadikan AI ada di tangan setiap orang di Indonesia. Untuk membantu mereka meningkatkan apapun yang mereka lakukan, baik itu pekerjaan mereka, kehidupan mereka, baik itu bekerja, belajar, atau hidup,” ujar Wong Soon Nam Director of Planning and Transformation Telkomsel dalam acara Solution Day 2025 di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

    Hal senada disampaikan Oliver Jay, Managing Director, International OpenAI, yang menilai kolaborasi ini akan menjadi tonggak penting dalam pemberdayaan masyarakat melalui AI.

    “Kami sudah memiliki semua asisten kami di sini, yang berarti komunitas yang lebih besar, untuk menjaga, menjadi diri mereka sendiri, bersama dengan memanfaatkan teknologi AI” ungkapnya.

    Selain menggandeng OpenAI, Telkomsel Enterprise juga memperkuat kerja sama lintas sektor. Beberapa di antaranya dengan SCSK, untuk menghadirkan solusi jaringan dan layanan konektivitas terintegrasi, serta dengan PERTAABI, guna mendorong transformasi digital ekosistem asosiasi melalui solusi Telkomsel.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]