Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Hapus Aplikasi Android Ini Segera, Ada Maling di Dalamnya

    Hapus Aplikasi Android Ini Segera, Ada Maling di Dalamnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah serangan siber kerap terjadi di sistem operasi Android. Aplikasi di dalamnya ternyata banyak yang berbahaya, termasuk banyak yang bisa meretas data pribadi korban.

    Malware Fox melaporkan program open-source menjadi penyebab sasaran Android. Aplikasi bisa dikustominasi, berbeda dengan aplikasi yang ada di platform iOS.

    “Mudah bagi penjahat siber untuk menginfiltrasi perangkat Android menggunakan aplikasi berbahaya. Program malware seperti Trojans, Adware, Spyware, Keylogger, dan banyak lagi,” tulis laporan.

    Salah satu masalah yang kerap terdeteksi pada aplikasi Android adalah Trojan, malware, hingga spyware.

    Sementara itu, Hindustan Times mencatat 19 aplikasi yang teridentifikasi berbahaya. Segera hapus jika Anda masih memilikinya di ponsel.

    Aplikasi yang terinfeksi malwaredan program jahat lainnya menawarkan berbagai layanan, mulai dari edit foto, pembaca PDF, hingga SMSpremium.

    Berikut daftar aplikasi tersebut:

    Fare Gamehub and Box (Trojan)
    Hope Camera-Picture Record (Trojan)
    Same Launcher and Live Wallpaper (Trojan)
    Amazing Wallpaper (Trojan)
    Cool Emoji Editor and Sticker (Trojan)
    Simple Note Scanner (Spyware)
    Universal PDF Scanner (Spyware)
    Private Messenger (Spyware)
    Premium SMS (Spyware)
    Blood Pressure Checker (Spyware)
    Cool Keyboard (Spyware)
    Paint Art (Spyware)
    Color Message (Spyware)
    Vlog Star Video Editor (Malware)
    Creative 3D Launcher (Malware)
    Wow Beauty Camera-Picture (Malware)
    Gif Emoji Keyboard (Malware)
    Instant Heart Rate Anytime (Malware)
    19. Delicate Messenger (Malware)

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ilmuwan Prediksi Kiamat Mulai Tahun Depan, Ini Penjelasan Lengkapnya

    Ilmuwan Prediksi Kiamat Mulai Tahun Depan, Ini Penjelasan Lengkapnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Isu mengenai prediksi “kiamat” manusia di tengah perubahan iklim kembali menjadi sorotan, terlebih karena jumlah penduduk dunia yang terus meningkat pesat dari waktu ke waktu. Lonjakan populasi ini menimbulkan kekhawatiran akan ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya alam yang tersedia.

    Ekonom dan ahli demografi Thomas Malthus memberikan peringatan awal jika manusia di bumi terus melakukan reproduksi, jumlahnya tidak akan sebanding dengan suplai makanan yang ada.

    Bak angin segar, “ramalan” tenggat waktu yang diperhitungkan Malthus tersebut terbukti keliru. Sebab, perkembangan teknologi yang semakin canggih mampu menggenjot produksi makanan dengan lebih cepat bagi manusia yang jumlahnya kian banyak.

    Namun, melansir Time, di era modern seperti saat ini prediksi soal kiamat Bumi kembali digaungkan oleh ahli fisika Heinz von Foerster dari University of Illinois. Ia memprediksi kiamat Bumi terjadi pada 2026 mendatang.

    Teori Foerster dikembangkan pada tahun 1960 berdasarkan penghitungan pertumbuhan populasi manusia. Dengan pola tak terkendali, Foerster mengatakan kiamat akan terjadi pada 2026 atau 1 tahun dari sekarang.

    Menurut dia, pada tahun 2026 populasi manusia akan mencapai batas maksimum yang dapat ditanggung planet Bumi.

    Foerster menghitung dengan matematika yang rumit dengan menambahkan banyak faktor. Misalnya bencana skala besar seperti perang nuklir, pembentukan masyarakat dunia yang kooperatif, pengembangan metode teknis yang menghasilkan pasokan makanan tanpa terbatas, dan lainnya.

    “Populasi yang cerdas akan memusnahkan diri mereka sendiri. Anak cucu kita tak akan kelaparan. Mereka akan diperas hingga meninggal,” kata dia.

    Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa meski teknologi produksi makanan makin canggih, tak akan mampu melampaui kecepatan kelahiran manusia.

    Jumlah manusia memang meroket sepanjang abad ke-20 dari 3 miliar pada tahun 1960 ketika Foerster membuat prediksinya, menjadi 8 miliar saat ini.

    Foerster mengatakan jika umat manusia ingin menghindari kiamat, pemerintah harus melakukan intervensi untuk mengontrol laju populasi yang kian cepat.

    Salah satunya, ia mengatakan bisa dengan mengeluarkan kebijakan pajak yang lebih tinggi bagi keluarga dengan anak lebih dari dua.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gen Z Ramai-Ramai Minta Nasihat ke ChatGPT, Sudah Ketergantungan Akut

    Gen Z Ramai-Ramai Minta Nasihat ke ChatGPT, Sudah Ketergantungan Akut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Generasi Z (Gen Z) adalah generasi yang paling banyak berkonsultasi dengan ChatGPT soal karier mereka, dan hanya 3% yang menyesal telah mengikuti saran dari mesin robot tersebut, menurut studi dari Southeastern Oklahoma State University.

    “Lebih dari separuh orang Amerika sedang mempertimbangkan perubahan karier. Namun, Gen Z memimpin tren ini dengan 57%-melampaui generasi milenial (55%) dan Gen X (50%)-sehingga setiap peluang yang mereka miliki untuk mendapatkan keuntungan di pasar kerja yang kompetitif merupakan nilai tambah,” ungkap studi tersebut, dikutip dari Fortune, Minggu (24/8/2025).

    Sekitar 42% profesional muda menggunakan AI untuk menemukan karier mereka, dibandingkan dengan 34% milenial, 29% Gen X, dan hanya 23% baby boomer. Ketergantungan mereka pada ChatGPT tidak hanya terbatas pada memilih di mana mereka harus memulai pekerjaan mereka-tetapi juga membantu mereka selama pencarian kerja.

    Lebih dari 1 dari 3 orang Amerika telah menggunakan AI, seperti ChatGPT, untuk membantu mereka membuat keputusan umum terkait karier, seperti memutuskan apakah akan pindah kerja dan mempersiapkan wawancara.

    Sekitar 43% telah menggunakannya untuk menulis resume dan surat lamaran, 28% memanfaatkan teknologi ini untuk mengeksplorasi pekerjaan baru, dan 19% mengandalkan AI untuk mengidentifikasi pekerjaan dengan permintaan tinggi dan gaji tinggi. 

    Masalahnya, seiring dengan semakin masifnya penggunaan AI di seluruh industri, banyak perusahaan melakukan pengurangan karyawan. Perekrutan fresh graduate di 15 perusahaan teknologi terbesar turun lebih dari 50% sejak 2019, menurut laporan dari perusahaan modal ventura SignalFire. Sebelum pandemi, fresh graduate mencapai 15% dari total rekrutmen Big Tech. Kini, angka tersebut turun menjadi hanya 7%.

    Tantangannya menjadi begitu berat sehingga 77% pencari kerja meminta bantuan orang tua mereka untuk menghadiri wawancara bersama mereka, menegosiasikan gaji, dan menyelesaikan konflik di tempat kerja.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peneliti NASA Ungkap Fakta Tak Terduga Soal Planet Mars

    Peneliti NASA Ungkap Fakta Tak Terduga Soal Planet Mars

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak ilmuwan telah lama mencari planet yang bisa ditinggali selain bumi. Mars merupakan planet dekat Bumi yang digadang-gadang bisa menjadi hunian manusia di masa depan.

    Namun, ternyata Mars dan Bumi memiliki perbedaan mendasar dari cara pembentukannya. Fakta mengejutkan ini terungkap dari hasil eksperimen NASA. Risetnya sudah dipublikasikan di jurnal Nature Communications. Berdasarkan penelitian tersebut, Mars ternyata terbentuk lebih cepat, yakni hanya dalam beberapa juta tahun setelah Tata Surya lahir.

    Sebagai perbandingan, Bumi terbentuk miliaran tahun pasca Tata Surya muncul.

    Hasil eksperimen di NASA mengindikasikan bahwa inti Mars terbentuk karena lelehan besi dan nikel sulfida yang merembes melalui celah-celah batuan padat, langsung menuju pusat planet tersebut.

    Proses ini terjadi bahkan sebelum panas dari peluruhan radioaktif sempat mencairkan bagian dalam planet sepenuhnya.

    Dalam dunia ilmu planet, struktur planet yang berlapis, mulai dari kerak, mantel, hingga inti, dikenal dengan istilah differentiation.

    Elemen berat seperti besi dan nikel biasanya tenggelam ke pusat planet, sementara elemen ringan tetap di permukaan.

    Selama ini, ilmuwan meyakini bahwa proses tersebut hanya bisa terjadi jika interior planet sudah mencair akibat panas dari peluruhan isotop radioaktif seperti aluminium-26. Inilah yang diyakini membentuk inti Bumi dalam waktu miliaran tahun.

    Namun, meteorit Mars menunjukkan bukti isotop yang menunjukkan bahwa inti Mars terbentuk jauh lebih cepat dalam hitungan beberapa juta tahun saja.

    Hal ini sempat membingungkan model pembentukan tata surya, hingga akhirnya tim ilmuwan dari NASA Johnson Space Center menemukan jawabannya.

    Tim NASA dari Divisi Astromaterials Research and Exploration Science (ARES) akhirnya melakukan eksperimen suhu tinggi. Mereka memanaskan sampel batuan kaya sulfur lebih dari 1.020°C. Suhu ini cukup untuk melelehkan sulfida, tapi tidak batu silikat.

    Lewat pencitraan 3D di laboratorium tomografi X-ray, mereka melihat lelehan sulfida merembes melalui celah antar mineral. Ini menunjukkan bahwa lelehan logam berat dapat mencapai inti planet bahkan saat batuan masih padat.

    Untuk memastikan, tim juga meneliti meteorit Mars dan menemukan pola kimia khas dari logam-logam kelompok platinum seperti iridium, osmium, palladium, platinum, dan ruthenium, yang tertinggal sebagai residu akibat perembesan sulfida cair di masa lalu.

    Metode identifikasi tanpa merusak sampel dikembangkan oleh ilmuwan ARES, Jake Setera, menggunakan teknik laser ablation khusus. Hasilnya menguatkan hipotesis bahwa perembesan sulfida memang terjadi di tubuh planet awal.

    Model ini bukan hanya menjelaskan pembentukan Mars, tapi juga berlaku bagi benda-benda besar lain yang terbentuk di wilayah tengah cakram protoplanet tempat Mars berasal. Penemuan ini bahkan memprediksi bahwa inti Mars kemungkinan besar kaya akan sulfur.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peneliti NASA Ungkap Fakta Tak Terduga Soal Planet Mars

    Peneliti NASA Ungkap Fakta Tak Terduga Soal Planet Mars

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak ilmuwan telah lama mencari planet yang bisa ditinggali selain bumi. Mars merupakan planet dekat Bumi yang digadang-gadang bisa menjadi hunian manusia di masa depan.

    Namun, ternyata Mars dan Bumi memiliki perbedaan mendasar dari cara pembentukannya. Fakta mengejutkan ini terungkap dari hasil eksperimen NASA. Risetnya sudah dipublikasikan di jurnal Nature Communications. Berdasarkan penelitian tersebut, Mars ternyata terbentuk lebih cepat, yakni hanya dalam beberapa juta tahun setelah Tata Surya lahir.

    Sebagai perbandingan, Bumi terbentuk miliaran tahun pasca Tata Surya muncul.

    Hasil eksperimen di NASA mengindikasikan bahwa inti Mars terbentuk karena lelehan besi dan nikel sulfida yang merembes melalui celah-celah batuan padat, langsung menuju pusat planet tersebut.

    Proses ini terjadi bahkan sebelum panas dari peluruhan radioaktif sempat mencairkan bagian dalam planet sepenuhnya.

    Dalam dunia ilmu planet, struktur planet yang berlapis, mulai dari kerak, mantel, hingga inti, dikenal dengan istilah differentiation.

    Elemen berat seperti besi dan nikel biasanya tenggelam ke pusat planet, sementara elemen ringan tetap di permukaan.

    Selama ini, ilmuwan meyakini bahwa proses tersebut hanya bisa terjadi jika interior planet sudah mencair akibat panas dari peluruhan isotop radioaktif seperti aluminium-26. Inilah yang diyakini membentuk inti Bumi dalam waktu miliaran tahun.

    Namun, meteorit Mars menunjukkan bukti isotop yang menunjukkan bahwa inti Mars terbentuk jauh lebih cepat dalam hitungan beberapa juta tahun saja.

    Hal ini sempat membingungkan model pembentukan tata surya, hingga akhirnya tim ilmuwan dari NASA Johnson Space Center menemukan jawabannya.

    Tim NASA dari Divisi Astromaterials Research and Exploration Science (ARES) akhirnya melakukan eksperimen suhu tinggi. Mereka memanaskan sampel batuan kaya sulfur lebih dari 1.020°C. Suhu ini cukup untuk melelehkan sulfida, tapi tidak batu silikat.

    Lewat pencitraan 3D di laboratorium tomografi X-ray, mereka melihat lelehan sulfida merembes melalui celah antar mineral. Ini menunjukkan bahwa lelehan logam berat dapat mencapai inti planet bahkan saat batuan masih padat.

    Untuk memastikan, tim juga meneliti meteorit Mars dan menemukan pola kimia khas dari logam-logam kelompok platinum seperti iridium, osmium, palladium, platinum, dan ruthenium, yang tertinggal sebagai residu akibat perembesan sulfida cair di masa lalu.

    Metode identifikasi tanpa merusak sampel dikembangkan oleh ilmuwan ARES, Jake Setera, menggunakan teknik laser ablation khusus. Hasilnya menguatkan hipotesis bahwa perembesan sulfida memang terjadi di tubuh planet awal.

    Model ini bukan hanya menjelaskan pembentukan Mars, tapi juga berlaku bagi benda-benda besar lain yang terbentuk di wilayah tengah cakram protoplanet tempat Mars berasal. Penemuan ini bahkan memprediksi bahwa inti Mars kemungkinan besar kaya akan sulfur.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 10 Merek HP Paling Laris 2025, Jadi Favorit Sejuta Umat

    10 Merek HP Paling Laris 2025, Jadi Favorit Sejuta Umat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan pasar ponsel di dunia makin sengit. Perusahaan riset pasar, Counterpoint, kembali merilis laporan ponsel terlaris di dunia pada periode kuartal pertama (Q1) 2025. Dalam laporan tersebut, Apple mendominasi pasar smartphone global pada periode tersebut, dan iPhone 16 menjadi ponsel paling laris di dunia, sekaligus menandai kembalinya varian dasar iPhone ke posisi puncak setelah dua tahun absen.

    Apple mencatatkan lima model dalam daftar 10 besar smartphone terlaris di dunia, mempertahankan dominasinya untuk kuartal pertama selama lima tahun berturut-turut.

    iPhone 16, 16 Pro Max, dan 16 Pro menempati tiga posisi teratas, sementara iPhone 15 dan iPhone 16 Plus juga masuk dalam daftar.

    Samsung berada di posisi kedua dalam hal jumlah model, dengan empat smartphone masuk 10 besar. Galaxy A16 5G dan Galaxy 06 tampil mengejutkan di posisi kelima dan keenam, mengungguli model flagship Galaxy S25 Ultra yang harus puas di peringkat tujuh. Di sisi lain, Galaxy A55 5G juga mencatatkan performa positif.

    Xiaomi menjadi satu-satunya brand non-Apple dan non-Samsung yang masuk daftar. Redmi 14C 4G berhasil menempati posisi delapan, sebagian besar berkat penjualan kuat di pasar berkembang seperti Timur Tengah & Afrika (MEA) serta Amerika Latin (LATAM).

    Berikut daftar 10 besar smartphone terlaris global Q1 2025:

    1. iPhone 16

    2. iPhone 16 Pro Max

    3. iPhone 16 Pro

    4. iPhone 15

    5. Galaxy A16 5G

    6. Galaxy A06

    7. Galaxy S25 Ultra

    8. Redmi 14C 4G

    9. Galaxy A55 5G

    10. iPhone 16 Plus

    Counterpoint juga mencatat bahwa segmen smartphone harga murah (di bawah US$100) menjadi kategori dengan pertumbuhan tercepat pada kuartal ini, menyumbang hampir 20% dari penjualan global.

    Galaxy A06 dan Redmi 14C menjadi contoh sukses dari tren ini, yang dipicu oleh membaiknya pasokan komponen murah dan meningkatnya permintaan di negara berkembang.

    Sementara itu, model iPhone 16e juga menunjukkan debut kuat dengan langsung menembus posisi enam smartphone terlaris global untuk Maret 2025, meskipun belum masuk daftar kuartalan penuh.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dokter China Berhasil Operasi Kepala Pasien yang Nyaris Putus

    Dokter China Berhasil Operasi Kepala Pasien yang Nyaris Putus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim dokter di sebuah rumah sakit Shanghai di China Timur berhasil melakukan operasi langka terhadap seorang pasien yang mengalami cedera begitu parah sehingga kepalanya hampir terpisah dari tubuhnya. Pasien yang awalnya hampir tidak memiliki peluang untuk bertahan hidup kini sedang dalam fase pemulihan yang menjanjikan.

    Direktur Bangsal Bedah Tulang Belakang dan Leher di Rumah Sakit Shanghai Changzheng, Chen Huajiang mengaku bahwa dia sudah menangani banyak cedera tulang belakang leher yang kritis, tetapi tidak ada yang seekstrem kasus ini. Pasien dirawat di rumah sakit pada Juni usai kecelakaan yang membuatnya mengalami kelumpuhan mendadak dan henti jantung.

    Untungnya, resusitasi jantung paru darurat memulihkan tanda-tanda kehidupan di pasien.

    “Kami meneliti literatur domestik dan internasional dan tidak menemukan kasus terdokumentasi tentang pemisahan tulang belakang leher separah ini — apalagi ada yang selamat setelah perawatan,” kenang Chen dikutip dari Xinhua, Minggu (24/8/2025).

    Dalam kasus ini, operasi adalah satu-satunya harapan, namun sangat berbahaya. Meski begitu, tim dokter bersedia mencoba. 

    Tim ini tidak hanya mereduksi tulang belakang leher yang terkilir sepenuhnya secara akurat, tetapi juga memelopori teknik “pelat satelit”, sebuah metode yang menggunakan pelat kecil tambahan untuk penguatan yang lebih baik.

    “Teknik ini belum pernah diterapkan dalam kasus ekstrem seperti ini sebelumnya. Mungkin terlihat seperti kita sedang menangani tulang, tetapi sebenarnya, kita sedang menangani pembuluh darah dan saraf yang tak terhitung jumlahnya. Upaya kedua? Itu bisa berarti pembuluh darah pecah, bidang bedah dibanjiri darah, dan kegagalan total,” kata Chen.

    Untungnya, tidak ada komplikasi yang diantisipasi terjadi, dan operasi terbukti berhasil.

    “Vasopresor pasien dihentikan pada hari yang sama dengan operasi, dan fungsi pernapasan membaik tanpa infeksi paru yang signifikan,” ujar Chen.

    Berkat perawatan yang cermat, pasien berhasil mengatasi berbagai tantangan kritis dan dipulangkan pada 9 Juli. Yang menggembirakan, ventilatornya telah dilepas hingga 36 jam berturut-turut, gerakan anggota tubuh bagian atas dan bahunya telah pulih, dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan neurologis yang positif, selangkah demi selangkah menuju pemulihan fungsi. Namun, tingkat keparahan cedera tulang belakangnya berarti rehabilitasi akan berlangsung lama dan sulit.

    Keberhasilan operasi yang sangat langka dan kompleks ini dengan cepat menarik perhatian komunitas bedah tulang belakang domestik — dengan para ahli di seluruh negeri yang ingin belajar dari pencapaian ini.

    “Kami akan terus maju ke wilayah yang belum dipetakan dalam bedah tulang belakang leher, terus menantang batas-batas yang mungkin secara teknis,” pungkas Chen.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mulai Oktober, Biaya Langganan Spotify Naik Lagi Jadi Segini

    Mulai Oktober, Biaya Langganan Spotify Naik Lagi Jadi Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Spotify akan menaikkan harga langganan streaming musik. Perusahaan Swedia tersebut mengumumkan bahwa kenaikan harga adalah sebagai upaya meningkatkan margin keuntungan.

    Di pasar Indonesia, harga langganan Spotify Premium individual naik dari Rp54.990 per bulan menjadi Rp59.900 per bulan. Kenaikan ini akan efektif per tanggal tagihan bulan Oktober 2025. 

    Kenaikan juga terjadi di sejumlah negara termasuk di Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika Latin, dan Asia Pasifik.

    “Kenaikan harga, penyesuaian harga, dan sebagainya, merupakan bagian dari strategi bisnis kami dan kami akan melakukannya ketika sudah tepat,” ujar Co-President dan Chief Business Officer Spotify, Alex Norstrom, kepada The Financial Times.

    Kenaikan harga yang dikombinasikan dengan upaya penghematan biaya dalam beberapa tahun terakhir telah membantu Spotify meraih laba tahunan pertamanya tahun lalu.

    Kenaikan harga tersebut akan disertai dengan rencana layanan dan fitur baru, menurut FT mengutip pernyataan Norstrom dalam sebuah wawancara.

    Spotify sendiri menargetkan 1 miliar pengguna dalam waktu dekat.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hati-Hati Isi ‘Saya Bukan Robot’, Rekening Bisa Terkuras

    Hati-Hati Isi ‘Saya Bukan Robot’, Rekening Bisa Terkuras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Modus penipuan siber kian canggih. Kini, tombol Captcha “saya bukan robot” yang biasanya muncul di situs web justru dimanfaatkan untuk mencuri data hingga menguras rekening pengguna.

    Peneliti keamanan Kaspersky mengungkap serangan terbaru yang menyasar pengguna PC Windows melalui iklan berbahaya. Saat browsing, korban tanpa sadar mengeklik iklan yang menutupi layar. Klik tersebut mengarahkan pengguna ke halaman Captcha palsu disertai pesan error Chrome palsu. Dari sana, korban diperdaya untuk mengunduh malware pencuri data (stealer).

    “Para penjahat membeli slot iklan, dan jika pengguna mengeklik, mereka diarahkan ke website berbahaya. Modus ini melibatkan jaringan distribusi yang lebih luas serta skenario serangan baru yang menjangkau lebih banyak korban,” jelas Vasily Kolesnikov, Pakar Keamanan Kaspersky, dalam keterangan resmi.

    Malware yang digunakan adalah Lumma stealer, program berbahaya yang mampu mencuri aset kripto, cookie, kredensial akun, hingga data pengelola kata sandi. Malware ini juga bisa mengambil tangkapan layar, memperoleh akses jarak jauh, bahkan mengendalikan perangkat korban.

    Kaspersky mencatat lebih dari 140.000 insiden iklan berbahaya sepanjang September-Oktober 2024, dengan lebih dari 20.000 pengguna dialihkan ke halaman palsu berisi skrip berbahaya. Negara yang paling terdampak adalah Brasil, Spanyol, Italia, dan Rusia.

    “Pengguna kini bisa ditipu melalui perintah Captcha palsu atau pesan error Chrome. Baik individu maupun perusahaan harus lebih kritis sebelum mengikuti instruksi mencurigakan di internet,” tegas Kolesnikov.

    Pakar keamanan menyarankan pengguna berhati-hati saat menjelajah dunia maya, terutama ketika menemukan iklan atau perintah yang tidak wajar di browser.

     

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BATIC 2025, Satu Dekade Inspirasi Inovasi Digital di Asia Pasifik

    BATIC 2025, Satu Dekade Inspirasi Inovasi Digital di Asia Pasifik

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya, Telin, kembali menggelar Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 10th Edition 2025 di Bali International Convention Center, The Westin Resort, Bali, pada 26 – 29 Agustus 2025. Menandai satu dekade kontribusinya dalam mendorong transformasi digital di Asia Tenggara, BATIC 2025 mengusung tema “Igniting Tomorrow’s Digital Evolution” yang menegaskan peran BATIC sebagai forum strategis regional dalam memperkuat konektivitas digital, inovasi, dan kolaborasi digital.

    Selama empat hari, BATIC akan menghadirkan lebih dari 1.500 peserta dari 500 perusahaan dan 40 negara, menjadikannya salah satu konferensi paling berpengaruh di Asia Pasifik, bahkan dengan partisipasi yang semakin meluas dari Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika. Para peserta akan mengeksplorasi perubahan digital dan perkembangan telekomunikasi yang terus berlangsung melalui diskusi tentang tren, dinamika pasar, dan inovasi, dengan penekanan pada pentingnya menyelaraskan inovasi digital dengan pembangunan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

    CEO Telin Budi Satria Dharma Purba menyatakan, selama satu dekade terakhir, kami menyaksikan BATIC tumbuh dalam skala, keragaman, dan dampak, merefleksikan transformasi cepat di lanskap digital dan telekomunikasi.

    “Tema tahun ini, ‘Igniting Tomorrow’s Digital Evolution’, mencerminkan ambisi berkelanjutan kami: mendorong kolaborasi, inovasi, dan mempercepat kemajuan lintas batas. BATIC 2025 bukan sekadar tonggak sejarah, melainkan pemantik momentum menuju babak baru pertumbuhan digital global,” ujar Budi dalam keterangan resmi dikutip Minggu (24/8/2025).

    Sebagai ajang tahunan berskala internasional, BATIC akan melanjutkan kesuksesan nya dengan mempertemukan para pemimpin industri, penentu kebijakan, penyedia layanan cloud, startup, dan investor. Acara ini menyediakan kesempatan untuk menyelami diskusi mendalam mengenai infrastruktur digital, kemitraan lintas negara, pertumbuhan bisnis, serta teknologi baru yang membentuk masa depan. 

    Foto: Dok: Telkom
    BATIC 2025

    Sementara itu, inisiator utama BATIC, Telin terus memimpin transformasi digital di kawasan. Sejalan dengan visi “Telin for Tomorrow,” Telin juga mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam operasionalnya sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sebagai bagian dari komitmen ESG di BATIC 2025, Telin akan mengukur jejak karbon perjalanan peserta dan mengimbanginya dengan menanam pohon mangrove, sebagai langkah menuju netralitas karbon dan keberlanjutan lingkungan jangka Panjang.

    BATIC juga memperkuat posisinya sebagai panggung digital global dengan menghadirkan kemitraan terbaru bersama ITW Global Leaders’ Forum (GLF). Kolaborasi ini akan menyambut eksekutif dan pemimpin senior dari operator internasional terbesar di dunia, yang akan berdiskusi pada tingkat tinggi mengenai interoperabilitas, kemitraan global, dan tren teknologi masa depan. Selain itu, BATIC akan menyelenggarakan Future Tech Leaders’ Summit, yang bertujuan memberdayakan generasi innovator berikutnya melalui interaksi langsung dengan pemimpin teknologi global, program, dan sesi pengembangan keterampilan.

    Selain sesi konferensi utama, BATIC 2025 menawarkan berbagai kegiatan menarik yang dirancang untuk memperkuat koneksi dan jejaring antar peserta. Selama tiga hari acara, peserta dapat mengikuti Charity Fun Run, Gala Dinner, serta menikmati beragam aktivitas sosial pada hari terakhir. Inisiatif ini diharapkan dapat mempererat kolaborasi, membangun hubungan strategis, serta menciptkan pengalaman menyeluruh bagi para peserta.

    Meski strategi infrastruktur dan enterprise tetap menjadi fokus utama Telin, dampaknya meluas ke berbagai industri, komunitas, dan pemangku kepentingan di berbagai tingkatan. BATIC telah berkembang menjadi platform global yang memberdayakan startup, pelajar, dan sektor publik, memainkan peran kunci dalam mewujudkan masa depan digital yang inklusif dan dapat diakses.

    Komitmen ini selaras dengan strategi besar TelkomGroup untuk menjadi digital telco yang mengedepankan peluang tanpa batas dan kolaborasi global. Melalui BATIC, Telin menegaskan perannya sebagai penghubung utama ekosistem digital Asia Pasifik, sekaligus mitra pertumbuhan bagi industri, komunitas, dan generasi mendatang. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]