Category: CNBCindonesia.com Tekno

  • Strategi Komdigi Perkuat Perlindungan Data Pribadi

    Strategi Komdigi Perkuat Perlindungan Data Pribadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Alexander Sabar menyebut Komdigi mempersiapkan strategi dalam memperkuat perlindungan data pribadi. Terutama di tengah inovasi digital yang semakin pesat, dimana data memiliki nilai vital.

    “Kita melihat bahwa apa yang terjadi ini, perlu diseimbangkan dengan tata kelolanya. Makanya posisi Komdigi itu adalah terkait tata kelola dengan para penyelenggaraan sistem ekonomi,” kata dia dalam dialog spesial Merdeka Digital, Rabu (24/9/2025).

    “Tata kelola diperlukan untuk memastikan adanya perlindungan terhadap data pribadi masyarakat dan untuk mengantisipasi dampak dari perkembangan atau inovasi dari teknologi,” tambah Alexander.

    Dia menegaskan Komdigi juga melakukan penyeimbangan antara perkembangan teknologi dengan regulasi. Pasalnya, inovasi di bidang teknologi juga diperlukan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

    “Kita ada big data, ada AI, ada yang sekarang lagi kita hadapi itu quantum computer. Ini sesuatu yang memang disiapkan pemerintah dalam hal tata kelola utk menyeimbangkan proses perkembangan teknologi dan perlindungan kepada masyarakat,” pungkas dia.

    Alexander menjelaskan, pembentukan Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi pun merupakan langkah dalam memperkuat perlindungan data pribadi.

    “Melihat perkembangan ke depan, kemudian direktorat yang tadi dengan pekerjaan yang banyak itu dipilah lagi, dibagi ke dalam direktorat jenderal lain sehingga spesifik kepada tugas yang lebih spesialisasi,” pungkas dia.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Antisipasi Perkembangan Teknologi, Komdigi Lakukan Hal ini!

    Antisipasi Perkembangan Teknologi, Komdigi Lakukan Hal ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Alexander Sabar menyebut Komdigi menyiapkan berbagai inovasi dalam melakukan pengawasan ranah digital.

    Alexander menjelaskan Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Komdigi memiliki unit yang mengembangkan sumber daya manusia (SDM). SDM tersebut yang nantinya mengembangkan inovasi yang dapat dimanfaatkan Komdigi.

    “Salah satu contoh untuk melakukan patroli siber, selain manual, yang kita lakukan sistem crawling by AI,” ungkap Alexander dalam dialog spesial Merdeka Digital, Rabu (24/9/2025).

    Sistem tersebut membantu Komdigi dalam melakukan penelusuran terhadap konten-konten negatif di ranah digital yang melanggar ketentuan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    “tu salah satu yg kita coba jalankan dan terus berproses untuk dikembangkan karena yang namanya AI, terus di-training untuk bisa lebih maksimal untuk dia bekerjanya,” ungkap Alexander.

    Menurut dia, sejauh ini sistem tersebut membantu tugas Komdigi. Namun, pihaknya tetap melakukan verifikasi terhadap konten-konten yang ditemukan sistem tersebut.

    “Mesin melakukan pencarian dengan parameter kemudian diverifikasi ulang oleh tim. Ini pastinya sangat membantu dan justru kami melihat di sisi SDM kita masih kekurangan untuk mengimbangi apa yang dicapai AI. saking cepatnya dia bekerja,” pungkas Alexander.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jutaan Orang Masih Underbanked, Ini Strategi GoPay Jangkau Masyarakat

    Jutaan Orang Masih Underbanked, Ini Strategi GoPay Jangkau Masyarakat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur/President GoTo Financial Sudhanshu Raheja menyebut sebanyak 100 juta orang di Indonesia termasuk ke dalam kategori underbanked. Ini terjadi karena kurangnya aksesibilitas terhadap layanan keuangan serta ketidakpercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital.

    Untuk itu Sudhanshu menuturkan bahwa pihaknya akan membuat aplikasi keuangan yang sesuai dengan profil masyarakat tersebut. Caranya dengan memastikan aplikasi yang disediakan dengan kapasitas kecil.

    “Kami menyadari bahwa di sebagian besar kota tier 2, dan tier 3, orang-orang tidak memiliki smartphone dengan spesifikasi tinggi. Jadi, saat membuat aplikasi untuk mereka, kami harus memastikan ukuran aplikasinya kecil agar mereka tidak perlu menghapus aplikasinya saat kehabisan ruang penyimpanan,” jelas dia dalam Merdeka Digital CNBC Indonesia, Rabu (24/9/2025).

    Lebih lanjut ujarnya, salah satu fitur kunci nantinya akan di fokuskan sejak awal yang terbukti sangat membantu dalam memperluas jangkauan aplikasi GoPay secara signifikan.

    “Aplikasi GoPay lahir dari fokus dan keinginan kami untuk mendorong inklusi dan dampak keuangan. Seperti yang telah saya katakan, kami ingin mencari cara agar layanan Fintech bisa diakses oleh hampir semua orang di Indonesia,” tambah Sudhanshu.

    Tak hanya itu, dia juga memastikan aksesibilitas dan kepercayaan dari pengguna terhadap aplikasi GoPay.

    “Maka dari itu, aplikasi GoPay dibangun berdasarkan aksesibilitas, kepercayaan, dan diikuti oleh enam hal utama yang dapat dilakukan dengan uang, yang mencakup hal-hal seperti ekosistem perbankan yang lengkap,” jelas dia.

    Sudhanshu memaparkan pengguna dapat mendaftar fitur Tabungan di aplikasi GoPay dan menikmati pengalaman perbankan yang lengkap. Pengguna juga bisa melakukan manajemen keuangan di aplikasi tersebut.

    “sehingga Anda memiliki kendali penuh atas ke mana uang Anda pergi. Selain itu, kami juga meluncurkan asuransi dan investasi agar Anda dapat merencanakan masa depan,” pungkas Sudhanshu.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 100.000 HP Jahat ‘Kepung’ Gedung PBB, New York Terancam Lumpuh

    100.000 HP Jahat ‘Kepung’ Gedung PBB, New York Terancam Lumpuh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasukan pengamanan Presiden Amerika Serikat membongkar upaya mengacaukan sistem komunikasi di Kota New York selama berlangsungnya Sidang Umum PBB.

    Menurut Politico, paspampres AS yang dikenal sebagai US Secret Service menemukan jaringan telekomunikasi tersembunyi yang terpasang di penjuru kota New York. Jaringan tersembunyi itu mampu membuat seluruh BTS lumpuh dan mengganggu panggilan telepon darurat 911.

    Infrastruktur di balik jaringan tersembunyi terdiri dari lebih dari 300 server SIM dan lebih dari 100.000 kartu SIM, yang berlokasi di area radius 35 KM dari markas PBB. Penyelidik dari Secret Services menyatakan sistem itu mampu mematikan seluruh layanan seluler di New York. Infrastruktur itu bisa mengirim 30 juta SMS dalam semenit.

    Server yang ditemukan berfungsi seperti HP. Mereka bisa difungsikan untuk mengirim SMS dan melakukan panggilan telepon secara massif sehingga jaringan seluler kewalahan.

    Pejabat pemerintah AS menyatakan temuan oleh Secret Services menandakan ancaman baru yang “tak kasat mata” di saat kota New York dipenuhi oleh diplomat dan pemimpin negara. Jaringan itu terungkap dalam upaya penyelidikan oleh Secret Services tas ancaman telekomunikasi dengan target pejabat tinggi pemerintah.

    “Ini bisa melumpuhkan menara BTS, sehingga orang-orang tak bisa berkomunikasi. Anda tak bisa mengirim SMS, atau menggunakan HP Anda. Bersamaan dengan berbagai peristiwa lain terkait Sidang Umum PBB, bayangkan saja. Ini bisa jadi bencana,” kata Matt McCool dari Secret Service.

    Namun, pejabat pemerintah menyatakan mereka tidak menemukan bukti jaringan itu dibangun untuk mengganggu berjalannya Sidang Umum PBB.

    Analisis forensik, jelas McCool, masih dalam tahap sangat awal. Namun, ia menduga jaringan digunakan oleh pelaku untuk mengirim pesan rahasia ke kelompok kejahatan, kartel kriminal, atau kelompok teroris.

    “Kami harus melakukan forensik 100.000 HP, yaitu semua panggilan telepon, semua SMS, apapun terkait komunikasi,” katanya.

    Agen yang menemukan lokasi itu melaporkan sederet rak dan server yang bertumpuk berbaris penuh dengan kartu SIM. Selain lebih dari 100.000 kartu SIM sudah aktif, agen juga menemukan masih banyak perangkat yang belum “dihidupkan.” McCool menyatakan infrastruktur tersebut masih punya kapasitas untuk ditingkatkan hingga 3 kali lipat.

    “Misi pelindungan Secret Service adalah pencegahan. Penyelidikan ini menunjukkan potensi penjahat yang bisa mengancam objek perlindungan kami. Kami akan selidiki, lacak, dan bongkar,” kata Direktur Secret Service Sean Curran.

    Kepala negara dan pemerintahan dari 150 negara beserta ratusan perwakilan dan diplomat sedang berada di New York untuk mengikuti KTT Sidang Umum PBB yang dijadwalkan berlangsung dari 23-27 September 2025, dan rangkaian acara di sekitarnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Simak! Begini Peran GoPay Dorong Inklusi Keuangan di Indonesia

    Simak! Begini Peran GoPay Dorong Inklusi Keuangan di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur/President GoTo Financial, Sudhanshu Raheja mengungkap bahwa aplikasi GoPay lahir dari fokus dan keinginan GoTo untuk mendorong inklusi dan dampak keuangan. Apalagi diketahui, dengan populasi Indonesia mencapai 270 jiwa, sebanyak 100 juta jiwa masih dalam kategori underbanked.

    “Kami ingin mencari cara agar layanan FinTech bisa diakses oleh hampir semua orang di Indonesia,” jelas Sudhanshu kepada CNBC Indonesia dalam Merdeka Digital, Rabu (24/9/2025).

    Selain itu Sudhanshu menyebut ada beberapa masalah utama yang dihadapi masyarakat, seperti aksesibilitas dan kepercayaan. Dari masalah itulah menurut Sudhansu, diketahui masyarakat Indonesia, bukan hanya butuh keuangan, tetapi juga perlu membangun kepercayaan dari pengguna.

    “Lalu kami menyadari bahwa orang-orang tidak hanya mencari solusi untuk satu masalah saja. Mereka butuh solusi menyeluruh untuk segala hal yang berkaitan dengan uang,” kata Sudhanshu.

    Dari solusi itulah lahir aplikasi GoPay, yang dibangun berdasarkan aksesibilitas, kepercayaan, dan diikuti oleh enam hal utama, yang mencakup hal-hal seperti ekosistem perbankan yang lengkap.

    Sebagai informasi, GoTo Financial, atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai GoPay, telah hadir sejak tahun 2016 dan telah melewati tiga fase yang berbeda.

    Fase pertama adalah dari tahun 2016 hingga 2019, dimulai sebagai solusi untuk masalah uang tunai di Gojek. Saat itu, banyak pengguna yang tidak memiliki uang tunai atau kembalian, dan para pengemudi menginginkan cara yang mudah untuk menyelesaikannya.

    “Pada masa awal, GoPay untuk mempermudah proses tersebut. Selama tiga tahun, kami hanya fokus pada satu masalah, yaitu menyelesaikan masalah penerimaan pembayaran di Gojek dan kami menjangkau hampir seluruh ekosistem dengan GoPay.” kata Sudhanshu.

    Sedangkan, Fase kedua dari pertumbuhan dimulai dari tahun 2019 hingga 2022. Pada masa inilah, GoPay berekspansi dan tidak hanya di Gojek, namun masuk ke Tokopedia, lalu menjangkau ribuan pedagang offline dan online di hampir seluruh wilayah Indonesia.

    Adapun, Fase ketiga dimulai sekitar tahun 2023 hingga sekarang, dan mulai fokus membangun ekosistem fintech terbesar di Indonesia. Bahkan diluncurkan aplikasi GoPay yang terpisah, dan mulai menjangkau pengguna yang belum pernah dijangkau sebelumnya.

    “Jika Anda melihat kami sekarang, fokus kami adalah menyediakan layanan keuangan dan inklusi keuangan untuk hampir seluruh wilayah Indonesia. Kami berusaha membuatnya mudah diakses, terjangkau, dan praktis bagi semua orang,” pungkas Sudhanshu.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Strategi Komdigi Perkuat Perlindungan Data Pribadi

    Komdigi Buka-Bukaan Soal Tugas Pengawasan Ruang Digital

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital melakukan pengawasan kegiatan secara digital. Direktorat ini sebelumnya dikenal dengan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika.

    “Kalau merujuk ke aturan sendiri, Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital ini kalau melihat dari namanya memang fungsinya kemudian titik beratnya pengawasan ruang digital kita,” ungkap Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Alexander Sabar dalam spesial Merdeka Digital, Rabu (24/9/2025).

    Adapun dalam menjalankan tugasnya Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital berdasarkan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan UU Perlindungan Data Pribadi (PDP).

    Lebih lanjut, Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital membawahi Sekretariat Jenderal yang bertugas mengurus permasalahan administrasi pengawasan digital. Direktorat ini juga membawahi direktorat strategi, direktorat penyidikan, dan direktorat pengendalian ruang digital.

    “Ini menjadi inti dari Pengawasan Ruang Digital digital karena tugasnya melakukan pengendalian terhadap aktivitas yang di ruang digital kita,” lanjut Alexander.

    Direktorat ini juga membawahi Direktorat Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik yang bertugas melakukan sertifikasi elektronik, termasuk induk dari tanda tangan elektronik.

    “Jadi direktorat-direktorat ini yang menggambarkan pelaksanaan tugas Pengawasan Ruang Digital,” pungkas dia.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Strategi Komdigi Perkuat Perlindungan Data Pribadi

    Jadi Andalan Komdigi, Sistem SAMAN Efektif Awasi Penyelenggara Digital

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital mengandalkan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) dalam melakukan pengawasan. Aplikasi ini dibangun untuk menegakkan kepatuhan bagi penyelenggara sistem elektronik lingkup privat atau User Generated Content (PSE/UGC).

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar menjelaskan sistem ini akan memberikan peringatan kepada PSE ketika mereka melanggar ketentuan konten. Ketentuan tersebut mengacu pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

    “Sistem SAMAN itu akan memberikan link dengan bukti-buktinya untuk segera ditindaklanjuti moderasi terhadap konten mereka. Ini terkait kewenangan negara untuk memberikan sanksi administrasi kepada platform ketika mereka tidak compile terhadap aturan kita,” jelas Alexander dalam spesial dialog Merdeka Digital, dikutip Rabu, (24/9/2025).

    Diketahui SAMAN mulai diterapkan per Februari 2025, bertujuan memastikan bahwa para PSE, seperti penyedia website dan media sosial, mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menangkal konten negatif yang kerap kali sulit dikendalikan.

    Dia mengungkapkan sejauh ini, SAMAN terbilang efektif dalam melakukan moderasi konten dari PSE. PSE pun bersikap kooperatif terhadap sistem ini.

    “Mereka mau me-link sistem mereka ke sistem kita untuk melaksanakan proses moderasi konten tersebut,” tutur dia.

    Selain itu, Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi juga mendorong PSE tersebut melakukan moderasi konten secara mandiri.

    “Mereka lakukan di tempatnya by teknologi yang ada di tempat mereka. Mereka melakukan filtering terhadap konten-konten mereka, utamanya kepada PSP yang kita sebut sbg user generated content,” tambah Alexander.

    Dia mengatakan konten digital PSE yang termasuk pelanggaran meliputi pornografi dan pornografi anak.

    “Begitu kita verifikasi dan pelanggaran ada, kita masukkan ke SAMAN dengan bukti-buktinya, dalam waktu 4 jam, para platform harus segera menurunkan konten itu. Itu yang urgent,” pungkas dia.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rencana Gila Pencipta ChatGPT, Dunia Bakal Berubah Total

    Rencana Gila Pencipta ChatGPT, Dunia Bakal Berubah Total

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO OpenAI Sam Altman mengungkapkan rencana besar untuk memperluas pembangunan infrastruktur kecerdasan buatan (AI) di masa depan. Menurutnya, pertumbuhan penggunaan layanan AI saat ini sangat mencengangkan dan akan makin menakjubkan ke depannya.

    Altman menilai, seiring AI yang makin cerdas, akses terhadap teknologi ini akan menjadi pendorong fundamental perekonomian global, bahkan suatu hari bisa dianggap sebagai hak asasi manusia.

    “Hampir semua orang akan menginginkan lebih banyak AI yang bekerja untuk kepentingan mereka,” kata Altman dalam unggahan blog pribadinya, dikutip Rabu (24/9/2025).

    Untuk mendukung kebutuhan dunia, baik komputasi inferensi maupun pelatihan model, OpenAI tengah menyiapkan fondasi agar bisa memperluas kapasitas infrastruktur AI.

    Altman optimistis, dengan skala komputasi besar, AI dapat mewujudkan terobosan besar, mulai dari menemukan cara menyembuhkan kanker hingga menyediakan pengajaran khusus bagi setiap siswa di seluruh dunia.

    Altman mengungkapkan visinya menciptakan “pabrik” yang mampu menghasilkan infrastruktur AI baru sebesar satu gigawatt setiap minggu.

    Ia mengakui pelaksanaan proyek ini sangat sulit dan akan memakan waktu bertahun-tahun, karena membutuhkan inovasi dari chip, energi, bangunan, hingga robotika. Meski begitu, ia menyebut proyek ini bisa menjadi infrastruktur paling penting yang pernah ada.

    “Kami sangat bersemangat membangun sebagian besar proyek ini di Amerika Serikat, saat ini, negara lain membangun fasilitas chip dan produksi energi baru jauh lebih cepat dari kami, dan kami ingin membantu membalikkan keadaan itu,” terangnya.

    OpenAI berencana mengumumkan mitra yang terlibat dalam proyek tersebut dalam beberapa bulan mendatang. Sementara itu, skema pembiayaan akan dijelaskan akhir tahun ini, dengan ide baru yang diyakini dapat mendorong pendapatan seiring peningkatan kapasitas komputasi.

    “Kami memiliki sejumlah ide baru yang menarik.” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Simak! Begini Peran GoPay Dorong Inklusi Keuangan di Indonesia

    Video: Solusi GoPay Bantu Transaksi UMKM hingga Berantas Judi Online

    Jakarta, CNBC Indonesia- President Director of Financial Technology PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Sudhanshu Raheja memastikan komitmen GoPay dalam mengembangkan layanan keuangan yang mudah diakses dan praktis sekaligus mendorong inklusi keuangan hingga menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia.

    Salah satu layanan yang dikembangkan GoPay adalah GoPay Merchant sebagai aplikasi untuk membantu pemilik usaha (merchant) maupun pekerja individu melakukan transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

    Inovasi ini ditujukan untuk membantu mengembangkan ekosistem UMKM yang meliputi 64 Juta pelaku usaha, dimana merchant bisa menerima pembayaran dari mana saja serta mudah di cek lewat GoPay Spiker.

    Di sisi lain GoPay mendukung edukasi masyarakat melalui kampanye “Judi Pasti Rugi” yang ditujukan untuk mendorong inklusi keuangan dan kesadaran masyarakat terhadap ancaman kejahatan transaksi online termasuk judi online.

    Lalu seperti apa kontribusi ekspansi bisnis GoPay terhadap kinerja keuangan perusahaan? bagaimana juga pemanfaatan teknologi AI dalam layanan GoPay? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan President Director of Financial Technology PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Sudhanshu Raheja dalam Profit, CNBC Indonesia (Rabu, 24/09/2025)

  • Jaga keamanan Data Pribadi, Komdigi Imbau Masyarakat Lakukan Ini!

    Jaga keamanan Data Pribadi, Komdigi Imbau Masyarakat Lakukan Ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Alexander Sabar meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam membagikan data pribadi. Ini termasuk nomor induk kependudukan (NIK) yang tercantum dalam KTP.

    Menurut dia perlindungan data pribadi menjadi perhatian bagi para pemiliknya. Dengan kata lain, pemberian data pribadi tergantung dari kewaspadaan para pemiliknya.

    Alexander juga menyebut dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), terdapat dua kategori data, yakni umum dan spesifik.

    “Kalau (data pribadi) umum itu misalnya nama. Tetapi kalau sudah menyangkut NIK itu sesuatu yang jangan mudah diberikan. Kita melihat bahwa awareness ini perlu,” kata dia dalam spesial dialog Merdeka Digital, dikutip Rabu (24/9/2025).

    Oleh sebab itu ia mengimbau masyarakat untuk sadar bahwa data ini penting bagi mereka dan jangan cepat-cepat dibagikan kepada seseorang yang minta.

    “Mau disebarkan atau dibagikan lewat email atau aplikasi itu, tahan diri,” tambah Alexander.

    Di sisi lain, Alexander menyebut pihaknya meminta Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk tidak menyimpan data pribadi dari para customer. Khususnya ketika mereka melakukan verifikasi dan sebagainya.

    “Ketika harus menunjukkan KTP dan sebagainya, untuk tidak di-record sama mereka (PSE). Jadi cukup saat verifikasi dan data itu tidak disimpan. Itu yang kita minta juga,” pungkas Alexander.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]